Kelompok 2
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
ISI.............................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah menyunting tidak hanya diartikan sebagai mengedit naskah dalam dunia
penerbitan, meskipun istilah menyunting atau mengedit sangat terkenal dalam
dunia penerbitan tersebut, menyunting dapat diartikan berbeda-beda bergantung
bidang yang disunting, misalnya jurnalistik, film, dan televisi. Selain itu produk
dari suntingan atau editing ini sangat beragam, yaitu dapat berupa naskah, suara,
audio-visual, dan sebagainya.
Sebagaimana hal tersebut dalam makalah ini akan membahas mengenai kategori
penyuntingan berdasarkan bidang dan bahan suntingan. Hal-hal tersebut harus
dipahami seorang penyunting sebelum menyunting atau mengedit
ISI
Paling tidak, unsur-unsur ini yang tidak ditemukan pada naskah fiksi. Itu berarti,
unsur yang ditangani penyunting naskah fiksi lebih sedikit dibandingkan dengan
unsur yang ditangani penyunting naskah nonfiksi. Ditilik dari segi ini, dapat
dikatakan bahwa menyunting naskah fiksi relatif (sekali lagi: relatif) lebih ringan
dibandingkan dengan menyunting naskah nonfiksi.Dengan kata lain, penyunting
naskah fiksi sebetulnya hanya menyunting teks naskah dan tidak dipusingkan
dengan tabel-tabel, rumusrumus, dan angka-angka. Oleh karena itu, sepanjang si
penyunting naskah dapat menyunting naskah dengan baik, tentu tidak ada
masalah. Penyunting naskah hanya memikirkan (a) apakah kalimat ini benar atau
tidak, atau (b) apakah kalimat ini dimengerti pembaca atau tidak. Selebihnya,
penyunting naskah hanya perlu memperhatikan, apakah dalam naskah ada
kalimatkalimat yang berbau SARA, berbau pornografi, dan mengandung salah
satu unsur yang dilarang dicetak dan diedarkan menurut ketentuan Kejaksaan
Agung RI. Sepanjang tidak ada masalah dengan butir a,b, dan c di atas, pekerjaan
penyunting naskah boleh berjalan terus. Akan tetapi, perlu ditekankan sekali,
dalam hal ini sangat diperlukan kepekaan penyunting naskah terhadap hal-hal
yang berbau SARA, pornografi, dan larangan dari Kejaksaan Agung. Mengapa
hal ini diperlukan? Jika penyunting naskah tidak peka, bukan tidak mungkin ada
kata, kalimat, atau gambar yang lolos kelak, yang bisa membuat buku itu dilarang.
Mengapa dilarang? Ada kemungkinan bahwa kata, kalimat, atau gambar tadi
termasuk salah satu kategori yang dilarang Kejaksaan Agung.
Naskah sastra sebetulnya dapat juga digolongkan pada naskah fiksi. Akan tetapi,
tidak semua naskah fiksi dapat dikategorikan pada naskah sastra. Oleh karena itu,
naskah sastra perlu dibicarakan secara khusus.Pada prinsipnya, naskah sastra
dapat kita bagi menjadi tiga macam, yaitu prosa, puisi, dan drama. Novel,
novelet, dan cerpen termasuk ke dalam prosa.
Jika ketiganya akan dipakai dalam naskah, tentu tidak ada salah satu bentuk yang
“dimenangkan.” Akan tetapi, jika Nh. Dini menggunakan salah satu bentuk saja
(kue atau kueh), bentuk lain tentu boleh dicoret. Sastrawan S. Takdir Alisjahbana
lain lagi cirinya. Sastrawan ini juga memiliki ciri tertentu. Sebagai ahli bahasa
Indonesia, Takdir selalu mengusulkan penggunaan keritik dan seteruktur untuk
kata yang biasanya ditulis kritik dan struktur. Dalam tulisan-tulisan Takdir, kita
akan menjumpai kata keritik dan seteruktur tadi. Meskipun menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang benar adalah kritik dan struktur, dalam naskah atau buku
Takdir sebaliknya kata keritik dan seteruktur yang digunakan.Ini hanya beberapa
ilustrasi mengenai bagaimana mestinya penyunting naskah memperlakukan
naskah sastra. Karena naskah sastra diciptakan dengan susah payah oleh si
sastrawan, seyogianya penyunting naskah tidak seenaknya mencorat-coret di sana-
sini. Jika sastrawan masih hidup, penyunting naskah tentu dapat berkonsultasi
padanya. Masalahnya akan timbul tatkala sastrawan sudah meninggal. Dalam hal
ini, penyunting naskah tentu dapat bertanya pada pakar sastra yang ada dan yang
mengetahui persoalannya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyunting atau mengedit merupakan salah satu langkah yang penting
dilakukan sebelum menerbitkan suatu tulisan. Tugas seorang penyunting tidak
hanya sekadar memperbaiki naskah yang berkaitan dengan kaidah kebahasaan.
Namun seorang penyunting memiliki tugas yang cukup kompleks, seorang
penyunting harus merencanakan dan menyiapkan naskah sebelum benar-benar
siap untuk dipublikasikan.
3.2 Saran
Dalam makalah ini telah dibahas mengenai kategori penyuntingan
berdasarkan bidang suntingan, kategori penyuntingan berdasarkan bahan
suntingan, dan berlatih menentukan kategori bidan dan bahan suntingan. Maka
dari itu, setelah kita dapat memhami topik ini, diharapkan kita mampu
memahaminya. Dan juga kami menyarankan kepada pembaca agar dapat mencari
sumber bacaan lain atau referensi lain yang terkait dengan topik ini karena kami
menyadari bahwa materi yang disajikan di makalah ini tentu banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA