2017 Survei Nasional BNN
2017 Survei Nasional BNN
SURVEI NASIONAL
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
DI 34 PROVINSI TAHUN 2017
B Executive Summary Survei Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
B
Di Sini Kami Mengabdi “
“ Padamu Negeri
Work Hard
Work Smart
D
SAMBUTAN KEPALA BNN
Salam sejahtera bagi kita semua. Akhirnya selaku Kepala BNN, kami mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan
hasil penelitian ini sehingga dapat diterbitkan tepat waktu. Kami
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha juga berharap agar hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan
Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga BNN semaksimal mungkin guna menunjang penentuan kebijakan
bekerja sama dengan Pulitkes UI dapat menyelesaikan penyusunan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Laporan hasil Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia. Kiranya hasil penelitian
Provinsi Tahun 2017. Survei ini dilakukan pada 2 (dua) kelompok ini juga dapat dimanfaatkan oleh seluruh Kementerian/Lembaga
survei yaitu pada kelompok pekerja dan penyalahguna. Survei ini dan masyarakat dalam menyukseskan gerakan penanggulangan
merupakan pemutakhiran data dari hasil survei sebelumnya yang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia.
telah kami lakukan pada tahun 2012 untuk kelompok pekerja dan
tahun 2014 pada kelompok penyalahguna. Sekian dan terima kasih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
prevalensi penyalahgunaan narkoba (pernah pakai dan setahun
terakhir pakai) dan faktor-faktor terkait seperti pengetahuan dan Jakarta, Desember 2017
sikap penyalahgunaan narkoba, perilaku merokok dan minum Kepala Badan Narkotika Nasional
alkohol, pola peredaran narkoba, dan keterpaparan program P4GN
pada kelompok pekerja. Selain itu survei ini juga bertujuan untuk
melihat angka prevalensi nasional penyalahguna narkoba, dan
kerugian biaya sosial ekonomi akibat penyalahgunaan narkoba. Budi Waseso
Dari hasil survei ini diharapkan agar masyarakat dan pemangku
Executive Summary Survei Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia Tahun 2017 i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada
Maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat- Bapak Kepala BNN Drs. Budi Waseso dan Drs. S. Mamadoa
Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada selaku Sestama BNN yang telah memberi arahan. Disamping
kami, sehingga Laporan Hasil Survei Nasional Penyalahgunaan itu pula tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Narkoba di 34 Provinsi Tahun 2017 dapat diselesaikan tepat Kapuslitdatin Drs. Aan Iskandar, Dra. Endang Mulyani, M.Si,
waktu. Hasil penelitian BNN ini merupakan kerjasama antara Siti Nurlela Marliani, SP, SH, M.Si, Sri Lestari, S.Kom, M.Si, Erma
Badan Narkotika Nasional dengan Pusat Penelitian Kesehatan Antasari, S.Si, Sri Haryanti, S.Sos, M.Si, Novita Sari, S.Sos, M.H,
Universitas Indonesia. Dalam pelaksanaannya penelitian ini di Quazar Noor Azhim, A.Md dan seluruh staf BNN atas bantuan
bantu oleh para Peneliti Universitas di 34 Provinsi di Indonesia. dan kerjasamanya pada setiap tahapan studi ini, mulai dari
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuinya angka proses pengembangan instrumen sampai penulisan laporan.
estimasi penyalahgunaan Narkoba dan besaran kerugian
biaya ekonomi dan sosial akibat penyalahgunaan Narkoba di Terima kasih kami ucapkan kepada Prof. dr. Budi utomo, P.hD
Indonesia Tahun 2017 dan proyeksi tahun 2017 sampai 2022 dan Dr. Dra. Rita Damayanti, MSPH selaku konsultan Peneliti
serta untuk mengetahui angka prevalensi penyalahgunaan dan Purwa Kurnia Sucahya, SKM, M.Si sebagai peneliti utama
Narkoba pada kelompok Pekerja. beserta timnya yakni Agus D Setiawan S.Sos, M.Kes, Drs.
Dadun, MKes, Drs. Heru Suparno, MKes, Ferdinand P. Siagian,S.
Survei ini melibatkan banyak pihak mulai dari tim ahli BNN, Sos, M.Si, Amry Ismail, SKM, M.Kes, Subarkah, S.Si, M.Si, Hendri
BNNP, BNNK, Kementerian/Lembaga dan Dinas Terkait, Hartati, SKM, MPH, Yudarini, SH, M.Kes, Luluk Ishadrini, SKM,
informan, koordinator lapangan, enumerator dan Mitra Lokal MPH, Sara Endarwati, S.KPm.
Perguruan Tinggi Negeri di 34 Provinsi.
ii
KATA PENGANTAR
Tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada seluruh Akhirnya kami berharap Survei ini akan dapat memberikan
mitra lokal dari pihak Universitas, yaitu : Universitas Syiah Kuala kontribusi yang berguna dan bermanfaat bagi pengambilan
Aceh, Universitas Sumatera Utara, Universitas Riau, Universitas keputusan dan penyempurnaan program Pencegahan dan
Riau Kepulauan, Universitas Bengkulu, Universitas Andalas Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Sumatera Barat, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Narkoba (P4GN) di Indonesia umumnya dan tingkat provinsi
Malahayati Lampung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa khususnya.
Banten, Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Padjadjaran
Bandung, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Universitas
Diponegoro Semarang, Universitas Udayana Bali, Universitas
Cendana NTT, Universitas Mataram NTB, Universitas Lambung Jakarta, Desember 2017
Mangkurat Kalsel, Universitas Mulawarman Kaltim, Universitas
Borneo Kalimantan Utara, Universitas Muhamadyiah
Palangkaraya, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Tim Penulis
Tadulako Palu, Universitas Gorontalo, Universitas Hasanudin
Makassar, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Khairun
Ternate, Universitas Cendrawasih Papua, Universitas Papua
Barat, Poltekes Negeri Jambi, ITS Surabaya, Poltekes Kemenkes
Pontianak, Poltekes Kemenkes Mamuju, Akbid YKN Sulawesi
Tenggara dan STIE Pertiba Bangka Belitung.
iv
BAGIAN 1 :
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PADA KELOMPOK PEKERJA
TAHUN 2017
2
Tujuan Umum
TUJUAN PENELITIAN
Diketahuinya angka jumlah pekerja yang mengkonsumsi
rokok, minum minuman beralkohol dan zat adiktif
berbahaya di Indonesia.
Tujuan Khusus
Metode Sampling:
Survei Potong-Lintang (Cross Sectional)
4
LOKASI PENELITIAN
Jumlah sampel
Penelitian
1.000 Dilakukan 34
JUMLAH
DAERAH 34 34
orang Pada PEKERJA DI Provinsi Kabupaten Kota
Per Provinsi SAMPEL
6
DATA HASIL SURVEI 2017
Tabel Prevalensi Penyalahguna Narkoba berdasarkan kelompok usia dan Pendidikan Tahun 2009, 2012, dan 2017
Tahun 2009 2012 2017
Jenis Kelamin L P L+P L P L+P L P L+P
N 8.280 5.064 13.641 14.404 10.622 25.026 20.178 13.155 33.388
Usia
<30 tahun 11,3 4,6 8,1 6,9 3,3 5,2 4,1 1,7 3,0
≥ 30 Tahun 5,0 1,8 4,0 4,4 4,1 4,3 3,4 1,5 2,8
Pendidikan
Tidak sekolah/tdk tamat SD 6,4 1,8 4,3 5,9 2,7 4,6 4,1 1,6 3,4
Tamat SD/MI sederajat 3,8 1,1 2,6 4,6 1,1 3,3 4,6 1,8 3,8
Tamat SMP/MTs sederajat 8,6 6,7 7,9 5,0 2,9 4,3 5,5 2,2 4,6
Tamat SMA/MA sederajat 6,8 3,1 5,5 5,7 2,8 4,7 3,9 1,4 3,0
Tamat Akademi/PT 7,5 2,9 5,5 5,1 4,7 4,9 3,1 1,9 2,5
Hidup bersama tanpa nikah 7,3 0,0 4,3 21,2 10,5 18,3 11,1 0,0 8,3
Status Tinggal
Sendiri 9,1 5,1 7,6 6,1 3,6 5,2 3,3 1,6 2,7
Keluarga/Saudara 9,7 7,1 8,8 3,7 1,6 2,9
Bersama Teman 5,5 2,3 4,4 7,9 4,8 6,9 5,8 2,7 4,8
8
DATA HASIL SURVEI 2017
ANGKA
PREVALENSI
PEKERJA
BERDASARKAN
Jenis Status Pekerjaan
Tempat Tinggal Karyawan lepas/harian
Apartemen menunjukan prevalensi
menjadi tempat tertinggi pada laki-laki dan
paling tinggi kelompok pekerja wanita yang
penyalahgunaan berstatus kontrak
narkoba oleh pekerja prevalensinya tinggi
(6,0)
Sektor Konstruksi
Sektor Jasa
menjadi sektor yang angka
Kemasyarakatan/Sosial
prevalensinya tertinggi
menjadi sektor yang angka
dibanding sektor lain dan
prevalensinya paling tinggi
terbanyak juga untuk
untuk pekerja perempuan
pekerja laki-laki
10
DATA HASIL SURVEI 2017
Besaran Angka Penyalahgunaan Narkoba
Menurut Jenis Narkoba
12 Executive Summary Survei Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia Tahun 2017 Ketamin 1,2 3,9 1,6 0,8 4,8 1,37
12
PENYEBARAN JENIS NARKOBA
Penyebaran Jenis Narkoba Di Indonesia
14
KELOMPOK PENYALAHGUNA NARKOBA
Pecandu Non
Coba Pakai Teratur Pecandu Suntik Semua Lahgun
Suntik
2012
L+P (25026) 3,7 0,6 0,2 0,2 4,7
Laki-Laki (14404) 4,2 0,7 0,3 0,3
Perempuan (10622) 3,0 0,5 0,07 0,06
2017
L+P (33388) 2,3 0,4 0,2 0,1 2,9
Laki-Laki (20178) 2,9 0,5 0,3 0,1
Perempuan (13155) 1,3 0,2 0,1 0,0
16
UPAYA MENGHENTIKAN KECANDUAN
18
KETERPAPARAN INFORMASI TENTANG NARKOBA
Sebagian besar
pekerja (93%) sudah
mengenal Badan Narkotika
Nasional (BNN). Sedangkan
Keberadaan BNNP maupun BNNK
hanya diketahui 55%, yang terendah
ada pada sektor Pertambangan, dan
yang paling tinggi ada pada
sektor Jasa kemasyarakatan/
Sosial.
Tingkat partisipasi
perusahaan dan karyawan Sanksi dan penanganan
terhadap kegiatan P4GN masih terhadap penyalahguna
relatif rendah. pihak manajemen narkoba dilingkungan
perusahaan menganggap perusahaan bervariasi:
bahwa masalah narkoba bukan tidak ada sanksi, diberikan
menjadi urusan mereka, dan peringatan, diberhentikan,
kegiatan terkait narkoba di dirujuk ke Fasilitas
perusahaan mengganggu Pengobatan/ rehabilitasi.
kinerja
20
KESIMPULAN
3
survei tahun 2009, 2012 dan 2017 dari sisi umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, dan siapa yang tinggal serta jenis
tempat tinggalnya.
22
BAGIAN 2 :
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
PADA KELOMPOK PENYALAHGUNA
TAHUN 2017
ŝĚĂƚŽWƌĞƐŝĚĞŶƉĂĚĂƐĂĂƚWĞŵƵƐŶĂŚĂŶĂƌĂŶŐEĂƌŬŽƟŬĂĚŝůĂƉĂŶŐĂŶDŽŶĂƐ
24 Executive Summary Survei Penyalahgunaan Narkoba Di Indonesia Tahun 2017
24
TUJUAN PENELITIAN
Jumlah sampel
Pintu 1 Pintu 1 Pintu 1
Pelajar Pekerja Pengangguran
orang
Res 7 Duplikasi Res 8 Dead End Res 9 Res 10 Duplikasi
Estimasi kerugian biaya ekonomi dan sosial akibat penyalahgunaan narkoba dihitung dengan metode besaran
satuan biaya (unit cost) per konsekuensi penyalahgunaan narkoba dikalikan dengan estimasi jumlah penyalah-
guna narkoba (Godfrey dkk, 2002).
26
LOKASI PENELITIAN
3
11 12 13
2 4
5 6 8 9
7
10
28
Proporsi penyalahguna Terbesar DATA HASIL SURVEI 2017
Berdasarkan kelompok
810.267 orang
(24%)
573.939 orang 1.991.909
(17%) orang
(59%)
(*) Keterangan : Angka Prevalensi dihitung dari jumlah populasi usia 10-59 thn pada tahun 2017 sebanyak 190.650.400 orang
30
JENIS NARKOBA/OBAT-OBATAN
Narkoba
Ganja, lalu Shabu dan Ekstasi
jadi narkoba yang paling
banyak dikonsumsi oleh
penyalahguna narkoba
SMA
Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan minimal
tamat SMA
32
PERILAKU PENGGUNA NARKOBA
Hampir sebagian responden (47%) Ada sekitar 27% dari 1233 responden yang
mengaku menggunakan ganja mengaku pernah pakai narkoba suntik. Se-
ketika pertama kali pakai narkoba, dangkan dalam setahun terakhir ada 37%.
diikuti oleh Pil Koplo, dan Shabu
Jenis narkoba setahun terakhir Ada sekitar 44% mengaku pernah men-
yang dipakai adalah shabu, ganja, dengar narkoba jenis baru. Mereka yang
xanax, ekstasi, trihexyphenidyl, mendengar jenis narkoba baru kebanya-
tembakau gorilla, tramadol, dsb kan pada kelompok pecandu suntik.
Kejadian Sakit
Mereka yang pakai narkoba berisiko terkena berbagai penyakit. Dari hasil
survei diketahui, lima keluhan kesehatan yang banyak dialami oleh responden :
adalah
46% 31%
Selera Makan Rasa Lelah
Berkurang Berkepanjangan
30% 23%
Rasa Sesak Rasa Sakit
di Dada pada Ulu Hati
34%
Rasa Mual
Berlebihan
Secara umum, pecandu suntik lebih tinggi persentasenya yang melaporkan keluhan
atau gejala sakit dibanding kelompok lain. Sebanyak 41% responden mengaku
keluhan tersebut menyebabkan gangguan aktivitas fisik/mental.
34
KONSEKUENSI AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
25%
Kejiwaan/depresi
16%
Sakit Paru-paru
15%
HIV AIDS
15%
Sakit syaraf/sendi
9%
Hepatitis C
Pola penyakit hasil pemeriksaan yang dilaporkan kelompok penyalahguna berbanding lurus dengan tingkat
pemakaian narkoba dimana tingkat penyalahgunaan makin tinggi maka persentase yang melaporkan hasil
pemeriksaan sakitnya lebih banyak.
Overdosis
17%
Responden mengaku pernah mengalami Overdosis (OD)
3x Lebih Tinggi
Persentase kejadian overdosis pada penyalahguna
suntik (32%) dibandingkan kelompok lainnya
36
Rehabilitasi KONSEKUENSI AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
LSM 17%
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
13%
Rumah Sakit
12%
Badan Narkotika Nasional (BNN)
38
RIWAYAT RESPONDEN PENYALAHGUNA NARKOBA
Ada lebih dari separuh responden Dari mereka yang pernah ditangkap, 19% kejadiannya
65% 19%
(65%) pernah di penjara. terjadi dalam setahun terakhir.
40
PROYEKSI PREVALENSI DAN JUMLAH PENYALAHGUNA
Estimasi Jumlah Penyalahguna Narkoba Setahun Terakhir Di Indonesia, Hasil Survei 2017
Berdasarkan Kelompok
Mayoritas Pengguna Di
11.071 orang per tahun
tingkat kematian dikalangan penyalahguna narkoba
kalangan Pekerja bertujuan
pakai untuk meningkatkan
stamina agar tidak cepat atau
lelah, maka setelah shabu
yang banyak dikonsumsi 30 orang meninggal per hari
adalah ekstasi. akibat penyalahgunaan narkoba
42
ESTIMASI BIAYA KERUGIAN
44
JUMLAH KERUGIAN BIAYA SOSIAL EKONOMI AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI 34 PROVINSI, 2017
2017 2017
Provinsi Jumlah Prevalensi Populasi Provinsi Jumlah Prevalensi Populasi
Penyalahguna (%) (10-59) Penyalahguna (%) (10-59)
Aceh 63,032 1.69 3,727,800 Kalimantan Tengah 38,981 1.98 1,967,200
Sumatera Utara 256,657 2.53 10,137,500 Kalimantan Selatan 59,590 1.97 3,025,600
Sumatera Barat 66,612 1.78 3,748,200 Kalimantan Timur 43,911 2.12 2,071,436
Riau 91,415 1.87 4,893,700 Kalimantan Utara 12,013 1.07 1,127,864
Jambi 53,177 2.02 2,626,200 Sulawesi Utara 30,646 1.71 1,789,600
Sumatera Selatan 84,925 1.40 6,053,500 Sulawesi Tengah 36,594 1.70 2,154,000
Bengkulu 24,118 1.68 1,436,700 Sulawesi Selatan 121,366 1.95 6,237,800
Lampung 116,845 1.94 6,028,700 Sulawesi Tenggara 29,012 1.58 1,838,300
Bangka Belitung 15,905 1.49 1,065,500 Gorontalo 10,244 1.19 860,600
Kepulauan Riau 26,540 1.71 1,556,300 Sulawesi Barat 16,269 1.70 958,100
DKI Jakarta 260,656 3.34 7,800,600 Maluku 19,573 1.59 1,230,500
Jawa Barat 645,482 1.83 35,242,100 Maluku Utara 13,181 1.52 864,800
Jawa Tengah 284,186 1.16 24,490,200 Papua Barat 11,215 1.64 685,700
DI Yogya 31,973 1.19 2,691,400 Papua 42,492 1.70 2,505,000
Jawa Timur 492,157 1.72 28,622,000 INDONESIA 3,376,115 1.77 190,650,400
Banten 170,444 1.83 9,296,400
Bali 50,539 1.62 3,128,300
NTB 63,918 1.80 3,556,800
NTT 36,022 0.99 3,639,100
Kalimantan Barat 56,424 1.57 3,592,900
46
PERKEMBANGAN ANGKA PREVALENSI
PER PROVINSI TAHUN 2014-2017
48
KESIMPULAN
1
Estimasi dan proyeksi jumlah penyalahguna narkoba
cenderung stabil dari Tahun 2017 sampai 2022. Hal tersebut
terjadi karena upaya penurunan angka penyalahgunaan
narkoba telah masuk ke tahap yang semakin sulit 3
diturunkan secara absolut (hard rock) yaitu disekitar 3,3
juta orang per tahun. Diperlukan ekstra strategi program Jenis narkoba sintetis baru
dan kegiatan yang lebih berinovasi dan berkelanjutan semakin banyak jenisnya
yang luar biasa agar dapat menurunkan secara signifikan dan masuk ke Indonesia,
baik dari sisi pencegahan maupun penegakkan hukum, terutama dengan mekanisme
dengan menetapkan target pencapaian yang jauh lebih penjualan dengan sistem
tinggi dibandingkan saat ini. online. Disisi lain, jenis
narkoba baru tersebut belum
masuk ke dalam sistem per-
2 undang-undangan sehingga
tidak bisa dijerat dalam
Peredaran dan penggunaan narkoba masih tetap terus sistem Hukum Indonesia
terjadi, bahkan makin banyak jaringan internasional
yang ingin memasarkan produknya ke Indonesia,
karena Indonesia merupakan pasar yang besar dengan
pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dan baik.
5 6
Program penanggulangan belum Semakin berat ketergantungan terhadap
berjalan optimal karena koordinasi antar narkoba maka semakin besar dampak yang
pihak belum berjalan sesuai harapan ditimbulkannya terutama di tingkat keluarga
sehingga beberapa program masih belum dan lingkungan sekitarnya. Ketika diakumulasi,
bisa berjalan terintegrasi dan saling ke tingkat nasional maka dampak kerugian
bekerjasama. Contoh sederhana dapat sosial ekonomi semakin besar yang mencapai
dilihat pada program IPWL Rp. 84,6 trilyun di Tahun 2017
50
PUSAT PENELITIAN DATA DAN INFORMAS
Pusat
BADAN Penelitian
NARKOTIKA Data dan Informasi
NASIONAL
Badan Narkotika Nasional (PUSLITDATIN BNN) Website : www.bnn.go.id
Jl. MT Haryono No 11 Cawang. Jakarta Timur Email : puslitdatin@bnn.go.id
Telp. (021) 80871566, 80871567 Call Center : ( 021) 80880011
Fax. (021) 80885225, 80871591, 80871593 Sms Center : 0812-221-675-675
52