Anda di halaman 1dari 1

1.

Bagaimana cara mengetahui respon pasien tidak adekuat terhadap


Spironolakton?
Respon dapat dilihat dari BB pasien, maka dari itu dilakukan penimbangan
BB setiap hari. Respon baik ditandai dengan penurunan BB sebanyak 500
gram, apabila BB tetap maka dosis harus dinaikkan sampai terjadi respon.
Apabila dosis yang diberikan sudah mencapai max. (400 mg) dan tidak ada
perubahan serta BB mengalami peningkatan, maka dilakukan Parasintesis.
2. Apakah perlu diberikan antivirus?
Perlu diberikan preparat analog nukleotida jangka Panjang co/ lamivudine
3. Karena pasien memiliki HbsAg positif apakah bisa menular ke yang lain?
Ya, Bisa. Hepatitis B menular lewat cairan, jarum suntik dll. Pasien
menghindari jarum suntik bersamaan, hubungan seksual dan menghindari
semua dari transmisi hepatitis B ini.
4. Bagaimana cara menentukan jumlah cairan asites? Sehingga ada indikasi
dilakukan parasistesis. Apakah untuk px ini harus dilakukan atau tidak?
Asites harus segera dilakukan pemeriksaan gambaran makroskopik, gradien
nilai albumin, hitung sel, biakan kuman, pemeriksaan serologi. Untuk pasien
ini jumlahnya masih belum tahu karna pasien ini belum dilakukan
pemeriksaan.
5. Bisakah pasien sirosis hepar mendapatkan transplantasi?
Bisa, tetapi hanya pada sirosis hepar kompensata dengan skor Class A
menurut Child-Turcotte-Pugh.
6. Bagaimana proses sirosis menjadi komplikasi kanker hepar?
Berlangsung berapa lama sampai jadi kanker?
Prosesnya yaitu terdapat sel hepar yang mengalami jejas berulang dan untuk
waktu sampai menjadi kanker tidak bisa diketahui karena tergantung dari
seberapa kuat jejas atau seberapa banyak jumlah virusnya.

Anda mungkin juga menyukai