Anda di halaman 1dari 11

41. Tanner stage G3P3 ? Artinya ?

G3P3 : tahap pematangan seksual pada laki-laki dimana penis sudah mengalami
perubahan ukuran menjadi lebih besar diikuti perubahan ukuran testis menjadi lebih
besar serta perubahan rambut pubis dimana rambut pubis menjadi lebih gelap, kasar,
dan keriting dengan pertumbuhan yang melebar di atas pubis.

42. Cara periksa tinggi potensial genetik ? apa makna punya pasien ini?
 Cara periksa tinggi potensial genetik :
o Tinggi potensial genetik anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB
ayah (cm))/ 2 8,5 cm
o Tinggi potensi genetik anak perempuan = ((TB ayah (cm) – 13 cm+
TB ibu (cm))/2  8,5 cm

43. Apa KIE yang harus diberikan kepada pasien dan keluarga dengan TB?
 Pasien dan keluarga pasien dijelaskan mengenai : diagnosis, tata laksana, dan
prognosis pasien
 Pasien dan keluarga pasien harus dijelaskan mengenai jangka waktu
pengobatan TB dan pentingnya kepatuhan minum obat secara teratur.
Keluarga dijelaskan bahwa pemberian obat jangka panjang selain bertujuan
untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kekambuhan.
 Pengobatan TB anak terbagi menjadi 2 tahap :
o Tahap intensif selam 2 bulan pertama. Pada tahap ini, pasien wajib
kontrol tiap minggu untuk menilai kepatuhan, toleransi, dan
kemungkinan adanya efek samping obat.
o Tahap lanjutan selama 4-10 bulan selanjutnya, tergantung hasil
pemeriksaan bakteriologis dan berat ringannya penyakit. Pada tahap
ini, pasien kontrol tiap bulan.
 Keluarga dan pasien dijelaskan mengenai kemungkinan efek samping yang
dapat terjadi dan segera melapor apabila ditemukan keluhan yang diduga efek
samping dari pengobatan TB.
 KIE juga mencakup rencana penelusuran kontak TB pada orang dewasa dan
evaluasi status infeksi TB pada anak lain yang kontak erat serumah
44. Prognosis vitam, functionam, sanationam ?
 Vitam : prognosis ad vitam menunjuk pada pengaruh penyakit pada proses
kehidupan, apakah penyakit cenderung menuju kepada proses kematian atau
akan kembali sehat seperti semula
 Functionam : prognosis ad functionam menunjuk pada pengaruh penyakit
terhadap fungsi organ dan fungsi manusia dalam melaksanakan tuasnya
 Sanationam : prognosis ad sanationam menunjuk pada penyakit yang dapat
hilang 100% sehingga pasien dapat kembali ke keadaan semula (sehat) atau
penyakit akan menetap atau menimbulkan kecacatan.

Berkaitan dengan kualitas prognosisnya, berikut tiga kemungkinan :


 Ad bonam : baik dengan suatu atau beberapa persyaratan yang harus
terpenuhi
 Ad dubiosan : meragukan
 Ad malam : jelek
45. Mengapa pasien mendapat piridoksin ?
Pasien dengan keluhan neuritis perifer (misalnya : kesemutan) dan asupan piridoksin
(vitamin B6) dari bahan makanan tidak tercukupi, maka dapat diberikan vitamin B6
10 mg tiap 100 mg INH. Untuk pencegahan neuritis perifer, apabila tersedia
piridoksin 10 mg/hari direkomendasikan diberikan pada :
 Bayi yang mendapat ASI eksklusif
 Pasien gizi buruk
 Anak dengan HIV positif

46. Apa itu F75, F100, RUTF? Cara buat? Cara pemberian ?
 F75, F100, RUTF merupakan Pangan untuk Keperluan Medis Khusus
(PKMK) dalam tata laksana gizi buruk.

 F-75 merupakan formula rendah protein (pada fase stabilisasi protein tinggi
dapat meningkatkan risiko kematian), rendah laktosa, mengandung zat gizi
makro dan mikro seimbang untuk memastikan kondisi stabil pada balita. F-75
mengandung 75 kkal/100 ml dan menormalkan kekurangan mikronutrien serta
gangguan fisiologi. F-75 dalam kemasan sudah mengandung semua
mikronutrien yang diperlukan untuk stabilisasi, sehingga tambahan
mikronutrien tidak diperlukan lagi. Bila tidak tersedia formula F-75 siap pakai,
maka F-75 dapat dibuat berdasarkan resep formula WHO F-75 dan F-100 pada
tabel. Makanan diberikan secara oral atua melalui NGT dengan jumlah dan
frekuensi seperti pada tabel 17. Pemberian makan dengan menggunakan NGT
dilakukan jika balita menghabiskan F-75 kurang dari 80% dari jumlah yang
diberikan dalam dua kali pemberian makan. Peningkatan jumlah dan frekuensi
pemberian F-75 dilakukan bertahap bila makanan dapat dihabiskan dan tidak
ada reaksi muntah atau diare. Jumlah F-75 yang diberikan disesuaikan dengan
perubahan berat badan.

 RUTF
RUTF diberikan pada fase transisi (baik transisi ke layanan rawat jalan, maupun transisi ke
layanan rawat inap fase rehabilitasi). Bila menggunakan RUTF, maka dilakukan tes nafsu
makan yang sebaiknya dilakukan setiap kunjungan dengan menggunakan RUTF. Jumlah
RUTF yang diberikan sesuai dengan BB balita dan diberikan untuk 7 hari. Informasikan
kepada orangtua atau pengasuh cara pemberian dan penyimpanan RUTF di rumah, baik yang
belum dibuka maupun yang telah dibuka kemasannya. Balita yang hasil tes nafsu makannya
buruk dirujuk ke rawat inap.

 F100

F-100 digunakan pada fase transisi dan fase rehabilitasi. F-75 diganti menjadi
F-100 dalam volume yang sama seperti pemberian F-75 yang terakhir selama
2 hari. Pada hari ke-3 (fase transisi ke fase rehabilitasi) bila menggunakan F-
100, jumlah F-100 dinaikkan sebanyak 10 ml/kali pemberian sampai balita
tidak mampu menghabiskan/tersisa sedikit. Biasanya ketika pemberian
formula mencapai 200 ml/kgBB/hari. Setelah transisi bertahap, berikan
frekuensi yang sering, dengan jumlah kalori : 150-220 kkal/kgbB/hari dan
protein 4-6 g/kgBB/hari.

47. Apa kriteria rawat jalan pasien ini? Pasien dengan TB, pasien dengan PEM berat?
 Komplikasi medis teratasi
 Tidak ada hipoglikemia
 Nafsu makan pulih
 Edema berkurang
 Secara klinis baik

48. Apa itu indeks Mentzer, RDW index ?


 Indeks mentzer
Mentzer index didapatkan melalui rumus mean corpuscular volume dibagi red
cell count. Mentzer index <13 menunjukkan pasien adalah carrier thalasemia.
Sedangkan indeks Mentzer >13 menunjukkan anemia defisiensi besi.
Prinsipnya adalah akibat defisiensi besi, sumsum tulang tidak dapat
memproduksi eritrosit dan eritrosit yang diproduksi berukuran kecil
(mikrositik), sehingga jumlah dan volume eritrosit keduanya rendah.
Akibatnya, indeks yang dihasilkan >13. Sebaliknya, pada thalasemia, akibat
gangguan pada sintesis globin, jumlah eritrosit yang diproduksi normal namun
ukuran eritrosit lebih kecil dan lebih rapuh. Akibatnya, nilai MCV rendah
sedangkan jumlah eritrosit tidak mengalami perubahan sehingga nilai indeks
Mentzer <13.

 Indeks RDW
Indeks RDW menunjukkan variasi ukuran eritrosit atau volume eritrosit
sebagai bagian dari pemeriksaan darah lengkap. Indeks RDW digunakan
bersama nilai MCV untuk menentukan penyebab anemia. Parameter indeks
RDW menunjukkan variasi ukuran/volume eritrosit (anisositosis). Berikut
adalah intepretasi nilai indeks RDW :
o Peningkatan nilai indeks RDW menunjukkan adanya defisiensi
nutrient seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Parameter ini
menunjukkan perubahan lebih awal daripada parameter lain pada
pemeriksaan darah.
o Parameter ini dapat membedakan anemia megaloblastic seperti anemia
defisiensi vit. B12 atau asam folat (peningkatan RDW) dan penyebab
makrositosis lain (nilai RDW normal).
o RDW dapat digunakan sebagai petunjuk apakah pemeriksaan darah
tepi diperlukan atau tidak. Peningkatan nilai RDW menunjukkan
fragmentasi, aglutinasi, atau dimorfik populasi eritrosit.

Evaluasi Anemia berdasarkan Nilai RDW dan MCV

49. Apa makna kesimpulan jurnal 1,2,3,4 ? dan apa implikasi klinisnya ?
Berdasarkan kesimpulan jurnal 1,2,3,dan 4 :
Pemeriksaan ADA menunjukkan nilai akurasi yang baik untuk mendiagnosis TB
pleura dan dapat diaplikasikan pada praktek sehari-hari untuk membantu menegakkan
diagnosis TB pleura pada pasien anak. Akan tetapi, pada TB ekstrapulmoner lain
seperti TB peritoneum, salah satu hasil penemuan pada pemeriksaan CT-scan saja
tidak cukup untuk membedakan TB peritoneum dengan kelainan lain seperti
karsinomatosis. Namun, kumpulan kelainan yang ditemukan pada hasil pemeriksaan
CT-scan abdomen dapat membantu menegakkan diagnosis TB
peritoneum.Pengobatan TB ekstrra paru dengan jangka waktu pengobatan yang
pendek (6 bulan) menunjukkan hasil pengobatan yang adekuat tetapi membutuhkan
penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk memastikan. Jangka
waktu pengobatan yang lebih pendek ini dapat menurunkan angka putus berobat pada
pasien dengan tuberkulosis. Pada penelusuran jurnal, ditemukan bahwa survival rate
pasien dengan TB ekstra paru. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pengobatan TB
ekstra paru dari pihak pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

50. Apa itu sensitivitas?


Sensitivitas adalah proporsi subyek yang sakit dengan hasil uji diagnostic positif
(positif benar) dibanding seluruh subyek yang sakit (positif benar + negatif semu),
atau kemungkinan bahwa hasil uji diagnostic positif bila dilakukan pada kelompok
subyek yang sakit. Sensitivitas = a/(a+c).

Apa itu spesifisitas ?


Proporsi subyek sehat yang memberikan hasil uji diagnostic negatif (negatif benar)
dibandingkan dengan seluruh subyek yang tidak sakit (negatif benar + positif semu),
atau kemungkinan bahwa hasil uji diagnostic akan negative bila dilakukan pada
sekelompok subyek yang sehat. Spesifisitas = d/(b+d)

Apa itu positive predictive value (PPV) ?


Probabilitas seseorang benar-benar menderita penyakit bila hasil uji diagnostiknya
postif. Pada tabel 2x2, nilai PPV adalah perbandingan antara subyek dengan hasil uji
positif benar dengan positfi benar + positif semu. PPV = a/(a+b)

Apa itu negative predictive value (NPV)?


Probabilitas seseorang tidak menderita penyakit bila hasil ujinya negative. NPV =
d/(c+d)

Baku emas
Positif Negatif Jumlah
Uji Positif a b a+b
Negatif c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d

51. Apa makna level of evidence dan grade of recommendation?


Level of evidence adalah hierarki / tingkat berdasarkan bukti yang ada menurut
kualitas metode baik dari segi desain, validitas, mapun aplikasi pada pelayanan
pasien. Hierarki ini menunjukkan kekuatan rekomendasi suatu penelitian.

52. Apa makna confidence interval ?


Confidence interval (interval kepercayaan) adalah rentang nilai pada populasi yang
dihitung dengan dasar satu statistik yang diperoleh pada sampel. Interval kepercayaan
yang lazim digunakan adalah 95% atau 99%.
Contoh : ingin diketahui berapa persen pasien kanker payudara yang pernah memakai
pil KB. Dari sampel yang terdiri atas 100 pasien kanker payudara 30% pernah
menggunakan pil KB. Untuk memperkirakan berapa persen populasi target (semua
pasien kanker payudara) yang pernah menggunakan pil KB, kita harus menghitung
interval kepercayaan (misalnya IK 95%). Bila diperoleh nilai IK 95% adalah dari 0,21
hingga 0,39.
Interpretasi : kita percaya 95% bahwa proporsi pasien dengan kanker payudara yang
pernah menggunakan pil KB pada populasi terjangkau terletak antara 0,21 sampai
0,39 atau antara 21% sampai 39%.
Apa makna risk ratio (RR)?
Perbandingan antara insiden terjadinya efek pada kelompok faktor risiko dan insiden
terjadinya efek pada kelompok tanpa faktor risiko.

53. Bagaimana menilai jurnal itu follow up nya cukup atau tidak ?
Pada RCT atau penelitian kohort, biasanya loss to follow up 5% tidak menjadi
masalah, sedangkan bila loss to follow up mencapai 20% dapat mempengaruhi
validitas.

54. Apa itu hazard ratio ?


Hazard ratio adalah jenis risiko relativfyang dihitung menggunakan teknik statistika
survival analisis. Survival analisis sering digunakan untuk menilai efektivitas obat
atau metode pengobatan baru. Hazard ratio berperan untuk menunjukkan
perbandingan hasil dari penelitian klinis. hazard ratio adalah perbandingan antara
kelompok uji dan kelompok placebo. Karena seluruh kondisi dari keuda kelompok
dibuat sama kecuali terapi yang diujikan. Maka, jika terapi tidak menghasilkan suatu
efek, maka hazard ratio akan sama dengan 1, jika efek yang diinginkan terjadi pada
kelompok uji, maka hazard ratio penelitian ini akan lebih dari 1, dan sebaliknya jika
efek pada placebo lebih besar maka hazard ratio akan kurang dari 1.

Anda mungkin juga menyukai