Anda di halaman 1dari 4

I.

TUJUAN
II. ANALISIS DATA
III. PEMBAHASAN
Tegangan muka merupakan gaya atau tarikan yang arahnya ke dalam cairan yang
menyebabkan permukaan zat cair tersebut berkontraksi. Tegangan permukaan suatu zat cair
terjadi karena adanya resultan gaya tarik-menarik molekul yang berada di permukaan zat cair
tersebut. Gaya tarik-menarik antar molekul dalam cairan bernilai sama ke segala arah, akan
tetapi molekul-molekul pada permukaan cairan akan lebih tertarik ke dalam cairan. Hal inilah
yang menyebabkan cairan akan cenderung mempunyai luas yang sekecil-kecilnya bila keadaan
memungkinkan, sehingga tetesan zat cair akan cenderung berbentuk bulat. Dalam menentukan
nilai tegangan muka pada percobaan kali ini, digunakan metode kenaikan pipa kapiler, dengan
zat yang diuji berupa larutan NaCl dan K 2SO4, masing – masing memiliki konsentrasi 5%, 10%,
15% serta digunakan pula aquadest.
Pipa kapiler yang digunakan dalam percobaan ini memiliki nilai diameter 0,1; 0,2 serta
0,3 cm. Suhu masing – masing zat cair yang digunakan sebesar 28 oC. Nilai tegangan muka rata-
rata aquadest yang didapat dari percobaan kali ini adalah sebesar 21,4457 gram/cm 2. Untuk nilai
tegangan muka rata-rata dari larutan NaCl dan K2SO4 pada konsentrasi 5%, 10% serta 15%
dapat dilihat pada table berikut ini :

Tegangan Muka (g/cm2)


No. Konsentrasi (%)
NaCl(aq) K2SO4(aq)
1 5% 32,4677 34,9051
2 10% 39,1423 44,4477
3 15% 47,3998 46,3614

Dari data pada tabel di atas, larutan NaCl dan larutan K2SO4 memiliki tegangan muka
yang lebih besar daripada aquadest. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya ion terlarut
mempengaruhi nilai tegangan muka suatu zat cair. Hal ini diperkuat dengan nilai tegangan muka
larutan K2SO4 yang lebih besar daripada nilai tegangan muka larutan NaCl pada konsentrasi 5%
dan 10%. Sedangkan pada konsentrasi 15%, nilai tegangan muka NaCl lebih besar daripada nilai
tegangan muka K2SO4. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan saat penyimpanan larutan
K2SO4. Saat pengambilan larutan K2SO4 terlihat terdapat endapan berwarna putih pada larutan
K2SO4 15% dan pada larutan K2SO4 15% tersebut terdapat zat pengotor sehingga larutan
terlihat kotor. Sehingga, hasil tegangan muka yang diperoleh menyimpang dari teori karena
ketidakstabilan penyimpanan larutan K2SO4 15%.
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap tegangan muka dapat dilihat pada grafik
berikut :

Larutan NaCl
50.0000 47.3998
45.0000 f(x) = 149.32 x + 24.74 39.1423
40.0000 R² = 1
35.0000 32.4677
Tegangan Muka

30.0000
25.0000
20.0000
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Konsentrasi

Larutan K2SO4
50.0000 46.3614
44.4477
45.0000 f(x) = 114.56 x + 30.45
R² = 0.87
40.0000 34.9051
35.0000
Tegangan Muka

30.0000
25.0000
20.0000
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
4% 6% 8% 10% 12% 14% 16%
Konsentrasi

Dari kedua grafik tersebut, dibuktikan bahwa nilai tegangan muka mengalami kenaikan
berbanding lurus dengan kenaikan nilai konsentrasi. Hal ini dikarenakan tingginya konsentrasi
suatu larutan maka jumlah molekul yang terlarut semakin banyak. molekul yang terlarut
semakin banyak mengakibatkan gaya tarik antar molekul semakin besar, sehingga menyebabkan
tegangan muka juga akan semakin besar.
Dapat diketahui pula bahwa terjadi penyimpangan pada nilai tegangan muka larutan
K2SO4 15% yang ditunjukkan oleh penyimpangan R-square yang relative besar, nilai R-square
yang tercantum sendiri sebesar 0,8712 dan kurang dari 0,9500.

IV. KESIMPULAN
Grafik Suhu (K) vs Viskositas Dinamik (cp)
120
100.32
Viskositas Dinamik (cp)

100
f(x) = 4947732.79 exp( − 0.04 x )
80 R² = 0.9966.35

60 50.78
36.32
40
22.79
20

0
300 305 310 315 320 325 330 335 340 345 350
Suhu (K)

Anda mungkin juga menyukai