TA Delvio Nanda
TA Delvio Nanda
Disusun oleh:
DELVIO NANDA PRATAMA
18.06.32.0008
FAKULTSA PARIWISATA
2021
KIAT PEYIMPANAN BAHAN PERISHABLE DI MAIN KITCHEN RESTORAN
GOKIL KUDUS
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Delvio Nanda Pratama
18.06.32.0008
FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS STIKUBANK (UNISBANK) SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Program Studi Diploma 3 Perhotelan Fakultas Pariwisata
Universitas Stikubank (UNISBANK) Semarang
Disusun oleh:
Delvio Nanda Pratama
18.06.32.0008
Disahkanoleh:
Pembimbing Penguji
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
Delvio Nanda Pratama
18.06.32.0008
Disahkanoleh:
FakultasPariwisata Pembimbing
Dekan
TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
Delvio Nanda Pratama
18.06.32.0008
Disahkan oleh:
Dekan
Disusun oleh:
Delvio Nanda Pratama
18.06.32.0008
ABSTRAK
ABSTRACT
This research was conducted to determine the Perishable Material Storage Tips in
Gokil Kudus main kitchen . The method used in this research is descriptive-qualitative,
talking the research place at the Gokil Kudus Restaurant. Data collection techniques
in the form of observation, interviewa, and library studies.
The results of the analysis show that Perishable Material Storage Tips in the main
kitchen Gokil Kudus Restaurant have been implemented properly and are equipped
with adequate facilities. This can improve the quality of food at Gokil Kudus
Restaurant
Keywords: Storage Tips
Pemimpi)
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi saya akal budikepandaian.
Puji sykur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunianya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu yang
GOKIL KUDUS”
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh
Penulis menyadari laporan Tugas Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak yang telah membantu penulis
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................4
1.4 Sistematika penulisan................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
2.1 Konsep Restoran........................................................................................6
2.2.1 Sayuran.............................................................................................11
2.2.2 Unggas(Poultry)...............................................................................12
2.2.3 Ikan(Fish).........................................................................................12
2.2.4 Crustacean........................................................................................13
2.2.5 Kepiting............................................................................................13
2.2.6 Cumi – cumi.....................................................................................13
2.2.7 Daging(Meat)...................................................................................14
2.2.8 Susu..................................................................................................14
2.2.9 Telur.................................................................................................15
2.2.10 Buah.................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................17
3.1 Tipe Penelitian.........................................................................................17
3.2 Spesifikasi Penelitian..............................................................................17
3.3 Sumber Data............................................................................................17
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................18
3.5 Metode Penyajian Data...........................................................................18
3.6 Metode Analisis Data..............................................................................19
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................................20
4.1 Analisis Data...........................................................................................20
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian di Restoran Gokil Kudus......................20
4.1.2 Fasilitas Gokil Restoran and D’Brew Coffe...................................21
4.1.3 Informasi Gokil Restoran.................................................................22
4.1.4 Deskripsi Main Kitchen...................................................................22
4.2 Kondisi Fasilitas dan Ruangan................................................................22
4.3 Kiat penyimpanan Bahan Perishable.......................................................23
4.3.1 Pembahasan......................................................................................24
4.3.2 Prosedur dan Objek yang diamati....................................................26
4.3.3 Prosedur Pensortiran Makanan........................................................27
BAB V PENUTUP........................................................................................................29
5.1 Kesimpulan..............................................................................................29
5.2 Saran........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Pariwisata adalah salah satu sektor yang saat ini telah banyak memberikan
konstribusi dan kontribusi yang diberikan tersebut cukup besar di Negara
Indonesia, hal tersebut menjadi salah satu sumber pemasukan untuk Negara
dikarenakan banyaknya wisatawan yang berminat masuk ke Negara Indonesia.
Definisi pariwisata menurut A.J Mulyadi (2009:7) adalah suatu aktivitas yang
dapat di amati dalam perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, diluar
tempat tinggal sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan
yang bisa menghasilkan upah atau gaji serta pariwisata merupakan aktivitas
pelayanan, dan produk hasil industry pariwisata yang mampu menciptakan
pengalaman perjalanan bagi wisatawan yang berkunjung ataupun singgah di suatu
tempat. Wisata kuliner adalah salah satu daya tarik yang bisa ditawarkan kepada
wisatawan yang ada di kota kudus, pilihan kuliner yang ada di Kudus sangat
beragam, mulai dari Oriental Food hingga Continental food.
Selain dalam hal nya service, dining atmosphere, kebersihan dalam restoran,
kualitas makanan yang disajikan dalam tekstur, aroma, dan cita rasa.Hal-hal ini
dapat ditingkatkan sampai maksimum, bila dikontrol dari akarnya.Yang
dimaksudkan disini adalah pembelian dan penyimpanan suatu bahan perishables
yang layak dan sesuai standar-standar yang ada. Seperti yang dijelaskan oleh
David K. Hayes, Allisha A. Miller, & Jack D. Ninemeier (2012 ; 11) bahwa, “Ada
persediaan minimum-maksimum yang terlibat untuk menentukan jumlah setiap
produk yang harus dipesan untuk membawa tingkat persediaan yang ada kembali
ke titik maksimum yang diijinkan ketika pesanan diterima. Metode ini juga
membantu mengendalikan barang yang relatif sedikit dan paling mahal.”
Setiap bahan perishables yang ada seperti (daging sapi, ayam, ikan, dll) tidak
dapat bertahan lama.Maka dari itu, dari setiap outlet yang ada harus bisa
mengorganisir bahan yang ada untuk cepat-cepat disajikan supaya tetap dapat
menjaga kualitas dari bahan tersebut dan memaksimalkan produk hasil olahan dari
bahan-bahan tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan dari penjagaan atau me-
manage agar bahan-bahan itu tidak cepat rusak adalah tempat penyimpanan atau
chiller yang memadai dan sesuai. Dalam sebuah buku yang dikemukakan oleh
Paul R. Dittmer, dan J. Desmond Keefe.( 2009 : 146 ) yaitu:
Sejalan dengan hal tersebut, Restoran merupakan salah satu bidang usaha yang
bergerak di bidang kuliner.Oleh karenanya membuka usaha Restoran saat ini tetap
bisa mendapatkan keuntungan, namun ada beberapa hal yang harus pemilik dan
staf pengurus bagian dapur perhatikan yaitu; kualitas bahan makanan yang baik,
hygienis bahan makanan, kondisi ruangan masak dan peralatan yang harus bersih
dan terjaga.Untuk itu penulis berminat mengangkat penelitian dengan Tema “Kiat
Peyimpanan Bahan Perishable di Main Kitchen Restoran Gokil Kudus”.
1. Guna mengetahui kiat penyimpanan yang baik dan benar agar tidak
mempengaruhi kualitas dari bahan makanan tersebut.
Gambaran latar belakang penelitian yang diangkat pada Tugas Akhir secara
umum dan disampaikan secara ringkas dan sistematis.
Bagian akhir dari penyusunan Tugas Akhir yang berisikan temuan pokok yang
merupakan jawaban atas tujuan penelitian dan pertanyaan-pertanyaan dalam
identifikasi masalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dewi Windi (2004:2) ayam adalah hewan yang memiliki sayap
yang telah dibududayakan atau diternak oleh manusia sejak zaman dahulu
unutuk dimanfaatkan dagimg dan telurnya.
Menurut Luthfeni dan Hanifa (2006 : 60) susu merupakan bahan makanan
yang dihasilkan dari hewan sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral,
dan air. Susu yang sering dikonsumsi adalah air susu yang dihasilkan dari
hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, unta, atau kuda. Susu mengandung
nilai gizi yang paling tinggi karena hampir semua zat gizi terdapat dalamsusu.
Menurut Ghufran (2010), cumi-cumi dapat tumbuh hingga mencapai ukuran berat
20 kg, namun ukuran terbesar yang umumnya tertangkap adalah 6-7 kg. Pada
daging cumi-cumi dapat ditemukan unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Unsur-unsur tersebut adalah protein, lemak, vitamin dan air. Cumicumi
mengandung air 78,1 – 82,5%, lemak 0,2 – 1,4%, protein 14,8 – 18,8% dan abu
1,2 – 1,7%.
Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga kualitas bahan
makanan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam fasilitas
penyimpanan bahan makanan yang tepat dan sesuai kondisinya untuk menyimpan
bahan makanan tersebut. Oleh sebab itu, seluruh perusahaan yang berfokus
kepada bidang jasa boga ini sudah sepatutnya memiliki fasilitas yang dapat
digunakan sebagai media untuk menyimpan bahan makanan yang jumlahnya
memadai dengan tidak lupa memberikan perhatikan secara seksama mengenai
kesesuaian suhu bagi tiap-tiap bahan makanan yang disimpan di dalamnya..
1. Suhu
2. Containers
3. Penggunaan rak
4. Kebersihan
Suhu memiliki kedudukan sebagai salah satu faktor yang berperan penting
bagi seluruh fasilitas penyimpanan bahan makanan, lebih utama lagi fasilitas
penyimpanan bahan makanan perishable, baik refrigerator maupun freezer. Suhu
yang terdapat di dalam refrigerator maupun freezer sudah seharusnya memiliki
kesesuaian dengan kriteria penyimpanan dari bahan-bahan makanan yang akan
disimpan di dalamnya. Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan
dengan seksama agar suhu dari fasilitas penyimpanan bahan makanan perishable
dapat dijaga dengan baik, salah satunya adalah melaksanakan kegiatan
pengecekan dalam sehari selama dua kali seperti yang diungkapkan olehSpears
and Mary B. Gregoire (2004:159), suhu di seluruh fasilitas penyimpanan bahan
makanan harus dicek setidaknya dua kali dalam sehari. Dengan dilakukannya
kegiatan pengecekan terhadap suhu dari tiap-tiap refrigerator dan freezer secara
konsisten diharapkan suhu dari refrigerator dan freezer tersebuttetap terjaga
dengan baik sehingga kondisinya selalu stabil dan senantiasa berada di dalam
batasan yang seharusnya sehingga kualitas bahan makanan yang sedang tersimpan
di dalamnya terjaga dengan baik.
1. Buah-buahan: 7-10˚C
2. Sayuran, telur, makanan masak, kue kering: 4-7˚C
3. Susu dan produk susu: 3-4˚C
4. Daging segar: 1-3˚C
5. Unggas Segar: 0-2˚C
6. Makanan beku: -23˚C sampai -10˚C
Hal tersebut bertujuan untuk menjaga agar bahan makanan yang disimpan
memiliki suhu yang seharusnya, penyimpanan bahan makanan tersebut di dalam
kontainer yang sesuai harus diperhatikan. Disamping itu, penggunaan container
ini juga harus dilengkapi dengan penutup yang ukurannya disesuaikan dengan
ukuran container yang akan digunakan agar bahan makanan terhindar dari bahaya
pencemaran, baik pencemaran dari aroma bahan makanan lain yang tersimpan di
dalam fasilitas penyimpanan yang sama atau tetesan cairan dari bahan makanan
lain yang diletakan di atas bahan makanan tersebut, apalagi untuk bahan-bahan
makanan yang sudah tidak tersimpan di dalam kemasan aslinya.
2.3.1 Sayuran
Sayuran merupakan salah satu tanaman atau semua jenis tanaman atau
bagian dari tanaman yang dapat dimakan. Sayuran meliputi yaitu:
1. Sayuran akar (root vegetable) yaitu semua bahan yang diambil
dari bawah permukaan tanah. Contohnya sebagaiberkut:
2. Sayuran Umbi Akar: Wortel, Lobak, Rebung, Radish, RedBeet.
3. Sayuran Umbi Batang (Taber Vegetable) yaitu semua jenis
kentang, baik yang Non
4. Waxy (kadar tepung tinggi dan kadar gula rendah) maupun yang
Waxy (kadar tepung rendah dan kadar gulatinggi).
5. Sayuran Umbi Lapis (Bulb Vegetable): Bawang Merah, Bawang
Putih, Bawang Bombay,Scallion.
Sayuran Hijau (Green Vergetable). Contohnya sebagaiberikut:
2.3.2 Ayam
Ayam adalah hewan jenis unggas yang umumnya sudah ditangkar dan
diternakan untuk diambil dagingnya atau telurnya
2.3.3 Ikan(Fish)
Ikan adalah semua jenis Hewan Vertebrata air yang lazim dikonsumsi.
Ikan sangat dihargai dan baik dalam bentuk segar dan kering. Ikan merupakan
sumber protein hewani yang tinggi. Nilai kandungan gizi ikan kurang lebih
sama dengan daging, hanya sedikit kurang dalam zat besi, vitamin B1 dan B2.
Sedangkan ikan keci – kecil yang biasa dimakan dengan tulangnya banyak
mengandung zat kapur (Ca).
2.3.4 Udang
Udang merupakan jenis hewan invertebrate air yang berkulit keras dan
lazim untuk dimakan.
Gambar 2.1 Udang yang Telah disimpan dalam suhu
2.3.6 Daging(Meat)
Maryati ( 2000 : 7) menyatakan bahwa daging adalah “tenunan otot dari
binatang yang disembelih. Daging sangat berguna, selain mengandung
protein hewani, vitamin, dan garam, juga mudah dicernakan, memberi rasa
enak dan mengandung zat ekstraktif yang menimbulkan nafsu makan”.
Daging yang biasanya dimakan adalah sebagai berikut :
1. Dagingsapi
“Daging sapi (Beef) adalah sumber protein dan nutrisi yang sangat
baik untuk dikonsumsi.Pengertian daging untuk FDA adalah otot yang
telah dipisahkan dari tulang.Daging yang digunakan untuk pengolahan
makanan berasal dari seekor sapi yang sudah dipelihara khusus untuk
diambil dagingnya sesuai dengan kebutuhan pasar”.
2. Daging Kambing (Lamb /Mutton)
Lamb dan Mutton adalah daging kambing yang diambil berdasarkan
umur. Lamb merupakan daging kambing yang berumur kurang dari satu
tahun, sedangkan Mutton merupakan daging kambing yang berumur
lebih dari satu tahun.
Adapun ciri daging sapi yang masih segar ialah daging tersebut masih
bewarna merah segar dan tidak memiliki bau yang menyengat atau busuk serta
tidak ada kecacatan pada daging tersebut yang menunjukan tanda-tanda
pembusukan.
2.3.7 Susu
Susu merupakan sumber protein hewani yang diperah dari hewan
menyusui atau mamalia. Ada beberapa macam susu yaitu:
1. Full Cream Milk atau susu utuh adalah susu yang masih
memiliki kandungan lemak yang cukup banyak didalamnya. Susu
ini memiliki kandungan air yang sangat sedikit sehingga menjadi
seperti pasir.
2. SkimmedMilkatausususkim.Disebutjugasusupadatataubebaslemak
.
3. Susu skim merupakan produk samping dari pemisahan butterfat
(lemak mentega) dari susu utuh atau susu full cream, sehingga
bebas lemak.
2.3.8 Telur
2.3.9 Buah
BAB III
METODE PENELITIAN
3 Tipe Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian Deskriptif. Penelitian tipe
deskriptif merupakan sebuah proses penelitian dimana melakukan prosedur
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat serta mempelajari permasalahan
yang ada di dalam penelitian yang berlangsung serta mengetahui tata cara yang
berlaku di dalam suatu penyelesaian masalah tertentu dimana hal ini terkait
dengan suduh pandang, kegiatan, hubungan, sikap, serta proses penelitian yang
berlangsung saat ini tergolong menjadi suatu studi Komperatif. ( Whitney, 1960:
160)
4 Spesifikasi Penelitian
Penelitian yang digunakan saat ini ialah penelitian Kualitatif deskirptif yang
mana di dalam penelitian ini merupakan penelitian non hipotesis yang berusaha
menggambarkan predikat kepada variable yang telah penulis teliti sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya, Predikat yang diberikan tersbeut dalam bentuk
gambaran sebanding dengan atau atas dasar kondisi yang di inginkan.
5 Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif,
Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan bahwa metode kualitatif adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.Kirkn dan
Miller (1986:9) mendefenisikan bahwa penelitiaan kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada penegamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orangorang tersebut
tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
a. Data primer
Menurut Umar (2003:56) data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dilapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan.Data primer dalam
penelitian ini merupakan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan
terhadap pemberi informasi atau data dan juga karyawan yang ada di
Restoran Gokil Kudus Tembilahan.
b. Data sekunder
Menurut Sugiono (2005:62) data sekunder adalah data yang tidak
langsung diberikan kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang
lain atau mencari melalui dokumen. Data sekunder pada umunya berbentuk
catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang
dipublikasikan.
Selain itu menu yang dihidangkan juga menarik karena disajikan secara
rapih dan menggugah selera.Selain itu juga untuk satu porsi makanan yang
disajikan juga memiliki porsi yang cukup banyak sehingga makanan tersebut
mampu memuaskan keinginan pelanggan.
Bedasarkan hasil wawancara dengan Chef Edo sebagai Head Chef di Restoran
Gokil Kudus pada hari Senin, 3 Mei 2021 pukul 17.00 mengenai fasilitas
penyimpanan bahan perishable di main kitchen Restoran Gokil Kudus. Chef Edo
menjawab bagaimana fasilitas penyimpanan bahan perishable di main kitchen.
Fasilitas yang digunakan sangatlah baik dan sesuai dengan prosedur seperti yang
sudah diungkapkan oleh Knowles(2002:157) bahwa, fasilitas penyimpanan bahan
makanan harus memiliki desainyang memungkinkan bahan makanan terlindungi
dari kontaminasi, pembusukandan kerusakan dalam penggunaannya. Karena
fasilitas penyimpanan bahan ini sangatlah penting untuk menyimpan bahan
perishable agar tidak mudah rusak, supaya dapat menghasilkan dan meningkatkan
kualitas makanan yang sehat, kemudian terjaga higine dan sanitasi.
Berdasarkan dari hasil observasi penulis saat ini kondisi fasilitas dari Restoran
Gokil Kudus sangat memadai dan lengkap. Hal ini menjadi salah satu alasan
banyaknya pengunjung yang betah berlama-lama berada di restoran gokil kudus
yang memberikan spot nyaman bagi pengunjungnya. Adapun fasilitas dan
ruangan yang ada dibawah adalah sebagai berikut:
Ruangan Kondisi
Kitchen Baik/Memadai
Room Baik/Memadai
Toilet Baik/Memadai
Bedasarkan hasil wawancara dengan Chef Edo sebagai Head Chef di Restoran
Gokil Kudus pada hari Senin, 3 Mei 2021 pukul 17.00 mengenai kiat
penyimpanan bahan perishable di main kitchen Restoran Gokil Kudus. Chef Edo
menjawab kiat penyimpanan bahan perishable yang baik dan benar sangatlah
penting adar dapat meningkatkan kualitas makanan dan menghasilkan makanan
yang sehat, kemudian terjaga higine dan sanitasi.
1.3 Pembahasan
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis saat ini kondisi
dari restoran gokil tergolong memiliki fasilitas yang memadai serta prosedur
penyimpanan bahan perishable di main kitchen Restoran Gokil sesuai dengan
prosedur yang ada.Menurut hasil observasi penulis juga proses penyimpanan
bahan perishable tertentu dipilih yang mana bahan tersebut memiliki
keunggulan seperti ukuran yang besar dan masih besar, serta bahan tersebut
haruslah masih dalam kondisi yang utuh serta sebelumnya harus dibersihkan
terlebih dahulu agar tidak tercemar oleh bakteri.
Hal ini sangat penting dilakukan guna mencegah dan mengatasi
terjadinya pembusukan pada bahan makanan lainnya yang disimpan secara
berdekatan di bahan makananan tersebut, selain itu bahan makanan yang
tidak steril dan bersih akan menimbulkan beberpa penyakit yang akan
menyerang konsumen yang mengkonsumsi makanan tersebut.Penulis
melakukan wawancara dengan Chef Edo sebagai Head Chef serta staff yang
bekerja di Resto Gokil Kudus pada hari Senin, 3 Mei 2021 pukul 17.00 WIB.
Adapun pembahasan yan akan di muat dalam bab ini ialah:
Tabel 4.3
Tempat Penyimpanan Bahan Perishable di Main Kitchen Restoran Gokil
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan oleh
penulis di Restoran Goki Kudus mengenai kiat penyimpanan bahan perishable di
main kitchen Restoran Gokil Kudus dapat ditarik kesimpulan:
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan saat ini ialah:
Barker, Sue, Huyton, Jeremy dan Bradley, Pam. (2004).Principles of Hotel Front
Office Operations. London, United Kingdom: Thomson Learning.
Gultom, J. Y., Ariani, N. M., & Sri Aryanti, N. N. (2019). Pengaruh Penyimpanan
Bahan Makanan Terhadap Kualitas Bahan Makanan Di Kitchen Hotel The
Patra Resort And VillasBali. Jurnal Kepariwisataan Dan Hospitalitas; Vol 3
No 1 (2019): VOL 3 NO 1 2019, 3(1), 158–176.
Mokodongan, A., Kadir, P. A., & Pakaya, I. (2021). Sistem Penyimpanan Bahan
Makanan Untuk Menjaga Kualitas Bahan Makanan di Kitchen TC Damhil
UNG. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(2), 151.
https://doi.org/10.32884/ideas.v7i2.372
Pratiwi, K. S., Rahmawati, P. I., & Andiani, N. D. (2019). Strategi Chef De Partie
Hot Kitchen Dalam Meningkatkan Kualitas Makanan Di Discovery Kartika
Plaza Hotel. Jurnal Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata, 2(1), 1.
https://doi.org/10.23887/jmpp.v2i1.22080
Siaputra, H., Christianti, N., & Amanda, G. (2019). Analisa Implementasi Food
Waste Management Di Restoran ‘X’ Surabaya. Jurnal Manajemen
Perhotelan, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.9744/jmp.5.1.1-8
Syahnan, R., Sianipar, S., & Diana, S. (2019). Tinjauan Penyimpanan Bahan
Makanan Perishable Dapur Soi23 Di Departemen Food and Beverages Pada
Pacific Regency Hotel. Jurnal Ilmiah Skylandsea, 3(2), 234–237.