Anda di halaman 1dari 2

 ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫ال‬

Mukadimah
penghormatan
Pertama-tama dan yang paling utama sebelum yang kedua, marilah kita ucapkan puja dan
puji syukur kepada allah yang maha ghofur yang telah menciptakan laki laki dan perempuan,
siang dan malam, langit dan bumi, aku dan kamu
Kedua kalinya tak lupa sekelumit shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan
alam, seorang pahlawan, pahlawan kita semua yaitu Nabi Muhammad tercinta Rasul pembawa
cahaya Manusia hebat sempurna akhlaknya.
Dan yang tak di yogyakarta tetapi tetap istimewa
Yang tak pernah main tiktok tetapi tetap ngetop
Dan yang tak pernah ikut lomba tetapi tetap menjadi juara
Para hadirin semua, cobalah tatapkan wajahmu ke langit, begitu banyak bintang-gemintang yang
sinar cahanya begitu indah, tapi itu semua tidak ada artinya bila dibanding dengan satu malam
yang begitu indah, malam yang setara dengan seribu bulan atau 83 thn yaitu malam lailatul qadr.
Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki hari-hari yang indah dan didambakan itu
telah menghampiri kita. Apapun kondisi kita hari ini, di tengah wabah virus corona yang
membuat seluruh dunia berduka. Maka tibanya hari-hari istimewa di mata Sang Pemilik, menjadi
kabar gembira, bagi siapapun yang mengetahui keistimewaannya.yaitu Bulan Ramadhan bulan
rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Qur’an, bulan sedekah, bulan
pendidikan orang-orang yang beriman.
Dan juga Bulan dilipatgandakan pahala dari setiap amalan yang dikerjakan di dalamnya
dan masih banyak lagi nama-nama yang indah untuknya yang belum disebutkan, sesuai dengan
banyaknya kebaikan dan keutamaan di dalamnya.
Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender islam dimana kita harus menahan
nafsu, minum dan makan dari terbitnya fajar hingga matahari tenggelam.
Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia.
Sebagaimana diketahui bahwa puasa adalah salah satu ibadah terbesar dan sebaik-baiknya 
amalan ketaatan. Dan puasa ramadhan adalah puasa tertinggi dan wajib hukumnya bagi semua 
muslim. Allah menyatakan bahwa amalan puasa adalah untuk-Nya dan Dia langsung yang
memberi balasan yang berlipat-lipat, dikhususkan dengan pintu surga dan dipanggillah orang-
orang yang  berpuasa darinya untuk masuk, tidak akan memasuki surga lewat pintu tersebut
kecuali  orang-orang yang berpuasa.

‫َم ْر َحبًا بِال ُمطَ ِّه ْر‬


 
“Selamat datang, wahai orang yang menyucikan.”
Itulah kalimat yang sering Rosulullah SAW ucapkan bila datng bulan Romdhon. Para sahabat
bertanya, “Siapakah orang yang menyucikan itu, wahai Rosulullah?” Beliau menjawab, “Orang
yang menyucikan itu adalah bulan Romadhon, dia menyucikan kita dari dosa dan maksiat.”
Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia.
Sebagaimana diketahui bahwa puasa adalah salah satu ibadah terbesar dan sebaik-baiknya 
amalan ketaatan. Dan puasa ramadhan adalah puasa tertinggi dan wajib hukumnya bagi semua 
muslim. Allah menyatakan bahwa amalan puasa adalah untuk-Nya dan Dia langsung yang
memberi balasan yang berlipat-lipat, dikhususkan dengan pintu surga dan dipanggillah orang-
orang yang  berpuasa darinya untuk masuk, tidak akan memasuki surga lewat pintu tersebut
kecuali  orang-orang yang berpuasa.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:


"Ketika Ramadan datang, semua pintu surga dibuka, pintu neraka semua ditutup, dan setan
dibelenggu di dalamnya," (HR Bukhari Muslim)

Saudara-saudaraku sekalian,
Jadi, puasa Ramadhan, Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan kepada kita ini sesuatu yang
memang untuk kebaikan kita. Allah sayang kepada hambaNya terkadang dengan cara nyusahin
dikit. Nabi Yusuf ‘Alaihish Shalatu was Salam kurang taqwa bagaimana lagi? Allah sayang
kepada Nabi Yusuf. Allah ingin menyelamatkan Nabi Yusuf dari fitnah para wanita bangsawan.
Caranya bagaimana? Dipenjara di bawah tanah bertahun-tahun. Akhirnya selamat Nabi Yusuf
dari fitnah. Allah sayang kepada Nabi Yusuf.
Terkadang Allah sayang kepada hamba dengan cara nyusahin dulu. Tujuannya supaya dia mau
sadar kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Makanya ulama Salaf terdahulu ada yang
berkata begini, “Kami dahulu ketika ditimpa kesusahan, kami bisa sabar. Tapi ketika kami
ditimpa kesenangan kami tidak bisa sabar.”

Anda mungkin juga menyukai