Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PESTISIDA DALAM PROTEKSI TANAMAN

ANALISA PROBIT

Paralel 4

Kelompok 4 :

1. Armando Balses I (A24190194)


2. Fira Rofahiyati (A34180060)
3. Diah Rahmawati U (A34180061)
4. Indah (A34180066)
5. Sapto Nugroho (A34180101)

Dosen :
Lia Nuralia S.P, M.Si

Asisten Praktikum :
Jeremi Valleri Silitonga (A34170018)

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2021
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Peran pestisida untuk meningkatkan kualitas dan produksi komoditas pertanian di
berbagai negara masih dominan. Cooper dan Dobson (2007) menyatakan bahwa
penggunaan pestisida yang bijaksana banyak menguntungkan manusia, seperti
meningkatnya produksi tanaman dan ternak karena menurunnya gangguan hama dan
penyakit pada tanaman (OPT), terjaminnya kesinambungan pasokan makanan dan
pakan karena hasil panen meningkat, serta meningkatnya kesehatan, kualitas dan
harapan hidup manusia akibat tersedianya bahan makanan bermutu dan perbaikan
lingkungan. Namun, harus diakui bahwa dampak negatif penggunaan pestisida yang tidak
bijaksana terhadap kesehatan dan lingkungan sudah banyak dipublikasi sehingga
berbagai upaya untuk memimalkan dampak negatifnya perlu dilakukan (Supriadi 2013).
Analisis regresi probit merupakan suatu analisis regresi yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antara variabel respon yang bersifat kualitatif dan variabel
prediktor yang bersifat kualitatif, kuantitatif, atau gabungan dari keduanya. Analisis Probit
adalah metode penghitungan untuk mendapatkan nilai toksisitas (dayaracun) suatu jenis
insektisida terhadap serangga percobaan. Nilai toksisitas tersebut dinyatakandalam
bentuk LC50-95 atau LD50-95 ( Busvine 1971).Menurut Moekasan dan Prabaningrum
(1999), data toksisitas pestisida dapat dilakukan untuk berbagai perlakuan seperti
memantau perkembangan resistensi serangga, menentukan insektisida yang selektif, dan
mengetahui akibat dari pencampuran insektisida.
C. pavonana merupakan salah satu hama penting pada tanaman sayuran
Brassicaceae seperti kubis, brokoli, kol bunga, sawi dan lobak (Kalshoven 1981). Pada
kubis, hama ini memakan daun yang masih muda sampai habis kemudian bergerak
menuju ke bagian titik tumbuh, dan apabila diserang penyakit maka tanaman akan mati
karena bagian dalamnya menjadi busuk (Lubis 1982). Dilaporkan oleh Uhan (1993),
serangan hama ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil kubis sebesar 65,80%. Ulat
grayak (Spodoptera litura F.) merupakan salah satu hama yang sangat merugikan bagi
petani. Hama ini dilaporkan dapat menyerang lebih dari 200 spesies tanaman di
antaranya cabai, kubis, padi, jagung, tomat, buncis, tembakau, terung, kentang, kacang
tanah dan kacang kedelai. Hama S. litura dilaporkan tersebar di Jepang, Cina, India, serta
di berbagai negara di Asia Tenggara (Razak et al. 2014). Kehilangan hasil akibat
serangan S. litura dapat mencapai 80%, bahkan gagal panen apabila tidak dikendalikan
(Marwoto dan Suharsono 2008).

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menghitung analisa probit menggunakan aplikasi
polo plus dan microsoft excel.
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 16 Februari 2021 pukul 07.00
WIB. Tempat pelaksanaan yaitu di rumah masing-masing praktikan.

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan yaitu jurnal/artikel mengenai materi analisa probit sebagai
bahan literatur, software polo plus, microsoft excel, dan microsoft word. Sedangkan alat
yang digunakan yaitu laptop dan smartphone untuk mencari perhitungan analisa probit
dan menulis infromasi yang didapatkan.

Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah mencari perhitungan analisa
probit menggunakan aplikasi polo plus. Pertama, mengetikkan data dalam format text
dokumen (.txt) pada bnotepad. Menyimpan dan memberi nama dokumen. Teks yang
didahului tanda = merupakan keterangan. Memberi nama data yang akan dianalisis,
didahului dengan tanda *(bintang). Memasukkan data dengan urutan konsentrasi <spasi>
jumlah serangga uji <spasi>, jumlah serangga mati lalu menekan enter.
Metode yang kedua yaitu dengan Microsoft Excel. Pertama yang dilakukan yaitu
memasukkan data kedalam excel, mengelompokkan data sesuai kategori, kemudian
menghitung persen mortality dari pembagian larva yang mati dan total. Setelah mendapat
persen mortality, memasukkan persen mortality ke dalam persen probit untuk
mendapatkan persen probit.
Dari persen probit ini, selanjutnya melakukan data analisis dengan sistem regrasi
dengan memasukkan batas x dan y dari persen probit dan log10 konsentrasi, hasilnya
akan didapatkan intercept dan log konsentrasi sebagai variabel a dan b. Setelah
mendapat variabel a dan b, masukkan kedalam persamaan y=ax+b, kemudian cari nilai
x, kemudian nilai x di antilog kan menjadi nilai LC50 dan LC95.
Setelah didapatkan hasil analisa probit, memindahkan data ke microsoft word
untuk dibuat laporan. Mencari jurnal atau bahan rujukan laporan analisa probit dari
berbagai sumber seperti internet dan buku.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1. Data larva Croccidolomia pavonana


Concentrate % ppm Log (ppm) Alive Dead Total Mortality Probit
0 0 0 50 0 50 0% 0
0,02 200 2,30103 36 14 50 28% 4,42
0,05 500 2,69897 27 23 50 46% 4,9
0,1 1000 3 14 36 50 72% 5,58
0,15 1500 3,1760913 8 42 50 84% 5,99
0,2 2000 3,30103 3 47 50 94% 6,55
Intercept -0,0338
Log (ppm) 1,909414
Persamaan y=1.909x+(-
Regresi 0.033)

Tabel 2. Hasil perhitungan LD 50 dan LD95 Larva Croccidolomia pavonana


LC50= 398,933 ppm
LC50= 0,039893 %
LC95= 2882,71709 ppm
LC95= 0,288271709 %

Tabel 3. Data larva Spodoptera litura


Concentrate % ppm Log (ppm) Alive Dead Total Mortality Probit
0,000 0,000 0 46 4 50 8% 3,59
0,02 200 2,30103 36 14 50 28% 4,42
0,05 500 2,69897 27 23 50 46% 4,9
0,1 1000 3 14 36 50 72% 5,58
0,15 1500 3,1760913 8 42 50 84% 5,99
0,2 2000 3,30103 3 47 50 94% 6,55
Intercept 3,30293346512467
Log (ppm) 0,774490937250157
Persamaan
y=0.774x+3.302
regresi

Tabel 4. Hasil perhitungan LD50 dan LD95 Spodoptera litura


LC50= 155,311127857534 ppm
LC50= 0,015531113 %
LC95= 20357,409 ppm
LC95= 2,03574094 %

Pembahasan
Serangga yang digunakan dalam percobaan yang pertama adalah serangga
dengan spesies Croccidolomia pavonana sebanyak 50 ekor serangga dan pengulangan
yang dilakukan sebanyak 5 kali. Dosis perlakuannya yaitu 0.02%, 0.50%, 0.10%, 0.15%,
0.20% dan kontrol. Serangga yang mati berturut-turut sesuai konsentrasi yaitu 0, 14, 23,
36, 42 dan 47 ekor. Hasil LC50 pada perhitungan berdasarkan aplikasi POLOPlus yaitu
0,039%. Hasil LC95 pada aplikasi POLOPlus yaitu 0,288%.
Serangga selanjutnya yang digunakan dalam percobaan kedua adalah serangga
dengan spesies Spodoptera litura sebanyak 50 ekor serangga dan pengulangan yang
dilakukan sebanyak 5 kali. Dosis perlakuannya yaitu 0.02%, 0.50%, 0.10%, 0.15%, 0.20%
dan kontrol. Serangga yang mati berturut-turut sesuai konsentrasi yaitu 4, 14, 23, 36, 42
dan 47 ekor Hasil LC50 pada perhitungan berdasarkan aplikasi POLOPlus yaitu 0,015%
Hasil LC95 pada aplikasi POLOPlus yaitu 2,035%.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan analisis probit dapat disimpulkan bahwa nilai
toksisitas suatu jenis insektisida terhadap serangga Croccidolomia pavonana paling besar
pada LC95 yang menghasilkan nilai toksisitas 0,288%, sama halnya dengan S. litura,
dimana perhitungan analisa probit menghasilkan nilai toksisitas terbesar pada LC95 yaitu
2,035%.
DAFTAR PUSTAKA

Burvine J A R. 1971. Techniques for Testing Insecticides. Commonwealth. London (UK):


Agricultural Burraux.

Cooper J, H Dobson. 2007. The benefits of pesticides to mankind and the environment.
Crop Prot. 26:1337–1348.

Kalshoven LGE. 1981. Pests of Crops in Indonesia. Revisi oleh P.A. van der Laan.
Jakarta(ID): PT Ichtiar Baroe-van Hoeve.

Lubis AH. 1982. Biologi Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera : Pyralidae) pada
Tanaman Kubis dan Lobak [skripsi]. Departemen Ilmu Hama dan Penyakit
Tumbuhan. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Marwoto, Suharsono. 2008. Strategi dan komponen teknologi pengendalian ulat grayak
(Spodoptera litura Fabricius) pada tanaman kedelai. Balai Penelitian
Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Jurnal Litbang
Pertanian. 27 (4): 131-136

Moekasan TK. 1987. Daya racun insektisida mikroba (Bacillus thuringiensis Berl.) dan
penghambat pembentukan kitin terhadap larva Plutella xylostela
L.(Lepidophtera : Y ponomeutodae) dan imago parasitoid Diadea
eucerophaga Hellen ( Hymenoptera : Ichneumonidae) di Laboratorium.
[Skripsi]. Faperta Unbar: Bandung.

Razak TA, T Santhakumar, K Mageswari, S Santhi. 2014. Studies on efficacy of certain


neem products against Spodoptera litura (Fab.). J Biopest 7:160-163.

Supriadi. 2013. Optimasi pemanfaatan beragam jenis pestisida untuk mengendalikan


hama dan penyakit tanaman. Jurnal Litbang Pertanian. 32(1):1-9.

Uhan TS. 1993. Kehilangan Hasil Penen Kubis karena Ulat Krop Kubis (Crocidolomia
binotalis Zell) dan Cara Pengendaliannya. J.Hort. 3(2):22-26.
LAMPIRAN

Gambar 1. Display Result Probit Croccidolomia pavonana


Gambar 2. Display Summary Probit Croccidolomia pavonana
Gambar 3. Display Result Probit Spodoptera litura
Gambar 4. Display Summary Probit Spodoptera litura

Anda mungkin juga menyukai