Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PESTISIDA DALAM PERTANIAN

ANALISIS PROBIT

Kelompok 1
1. Ely Lailatul Maghfiroh (A352190071)
2. Wanda Russianzi (A353190011)
3. Fajrin Fahmi (A351194041)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Analisis probit meupakan salah satu metode analisis yang dicetuskan


pertama kali oleh Chester Ittner Bliss (1899-1979). Di dalam metode tersebut,
probit menganalisis hubungan antara stimulus dan respon yang terdistribusi
normal (Postelnicu 2011). Di dalam tulisannya yang dimuat dalam Science, Bliss
(1934) menjelaskan bahwa respon dari kematian organisme terhadap agen racun
selalu ditunjukkan dalam bentuk kurva sigmoid. Metode analisis ini kemudian
diperluas serta disederhanakan oleh Muller dan Tainter (1944).
Probit memainkan peran sebagai pengubah kurva sigmoid menjadi linear
atau diubah menjadi logaritmik sehingga dapat ditemukan hubungan dari respon
dan stimulus dengan analisis regresi sederhana. Hal ini mempermudah kita dalam
memperkirakan jumlah stimulus yang cocok untuk mendapatkan hasil atau respon
yang diinginkan (Bliss 1935). Model probit, secara matematis ditunjukkan dalam
rumus 𝑃 = 𝑎 + 𝑏 (log(𝑠𝑡𝑖𝑚𝑢𝑙𝑢𝑠/𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠)) dengan P sebagai probit, a sebagai
konstanta, dan b merupakan kemiringan atau slope (Postelnicu 2011).
Di dalam praktiknya, metode ini sering digunakan dalam uji toksisitas suatu
zat. Salah satu aplikasinya adalah penghitungan LD50 atau LC50. LD50 merupakan
dosis yang digunakan untuk membunuh 50 persen dari hewan uji. Sedangkan
LC50 dalam bentuk konsentrasi. Uji dari LD50 atau LC50 akan menentukan
kemiringan dari kurva yang dihasilkan dari stimulus (dosis) versus respon. Nilai
LD50 berfungsi dalam klasifikasi toksisitas zak kimia, keamanan zat kimia,
rekativitas hewan terhadap racun, dan kontrol kualitas (kemurnian zat) (Harmita
dan Radji 2006).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari probabilitas dari suatu
uji analisis probit pada suatu percobaan toksisitas serta membandingkan nilai
LC50 dan LC95 menggunakan aplikasi POLO-Plus dan perhitungan manual
menggunakan Microsoft Excel.

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah aplikasi POLO-Plus yang
digunakan untuk menghitung analisis probit, alat tulis untuk mencatat, penggaris
untuk menggambar, serta kertas millimeter untuk menggambar manual grafik
analisis probit. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah handout.
Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah analisis. Langkah


kerja yang dilakukan sesuai dengan buku panduan (handout) dasar-dasar
pengujian toksisitas insektisida.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Garis yang ditarik pada grafik merupakan nilai log dosis (sumbu x) dan nilai
probit empirik (sumbu y). Hasil dari penarikan garis dihasilkan probit harapan
(Gambar 1). Berdasarkan perhitungan manual menggunakan Microsoft excel
diperoleh persamaan regresi linier y = 2,6580 + 1,8456x, artinya setiap kenaikan
dosis pestisida yang digunakan sebesar 1 satuan volume akan meningkatkan
kematian populasi serangga target sebesar 2,6580. Jika dibandingkan dengan
grafik yang ditunjukkan oleh aplikasi menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis yang diberikan maka semaki
tinggi juga persen mortalitas yang didapat.

(A) (B)
Gambar 1 Grafik analisis probit berdasarkan (A) perhitungan dengan aplikasi
POLO-Plus dan (B) perhitungan manual dengan Microsoft excel

Tabel 1. Hasil analisis probit kelompok 1 menggunakan Microsoft excel


[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]
Kons x n r Po Pt y' Y y w nw nwx nwy nwx2 nwy2 nwxy Ŷ
0,4 1,602 50 39 78 78 5,77 5,61 5,76 0,56 27,75 44,46 159,84 71,223 920,678 256,073 6,1266 0,00
0,3 1,477 50 33 66 66 5,41 5,38 5,41 0,60 30,2 44,61 163,38 65,893 883,897 241,335 5,8458 0,01
0,2 1,301 50 22 44 44 4,84 5,06 4,85 0,64 31,75 41,31 153,99 53,743 746,839 200,342 5,4690 0,01
0,1 1,000 50 14 28 28 4,41 4,50 4,41 0,58 29,05 29,05 128,11 29,050 564,967 128,111 4,8924 0,02
0,05 0,699 50 9 18 18 4,08 3,95 4,09 0,42 21,1 14,75 86,30 10,309 352,963 60,320 3,5976 0,02
Kontrol 3 50 0 0 - -
Bedasarkan hasil perhitungan analisis probit menggunakan aplikasi
POLO-Plus (Tabel 2) meunjukkan bahwa waktu pengamatan, metode
penghitungan, dan faktor lain (kematian pada kontrol) mempengaruhi hasil uji
toksisitas dari insektisida. Waktu pengamatan yang semakin lama (72 jam)
memberikan hasil probit yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pemaparan
yang semakin lama akan menyebabkan kematian yang semakin banyak. Pola yang
sama juga terjadi pada pengujian insektisida dengan kontrol yang mati.
Tabel 2 Penduga parameter hubungan konsentrasi-mortalitas terhadap perlakuan
dengan adanya kematian pada kontrol
Waktu
LC50 LC50 LC95 LC95
Perlakuan pengamatan
(manual) (aplikasi) (manual) (aplikasi)
(JSP)a
Kontrol tidak 24 0.185 0.240 1.45 2.011
mati 48 0.079 0.079 1.501 1.491
72 0.025 0.025 0.516 0.517
Kontrol mati 24 0.210 0.218 1.308 1.016
48 0.091 0.091 1.504 1.489
72 0,019 0.028 0,875 0.541
a
JSP: jam setelah perlakuan

Metode penghitungan mempengaruhi hasil uji terhadap ketepatan


perhitungan. Secara umum, perhitungan manual (Tabel 1) memiliki nilai yang
tidak berbeda jauh dengan aplikasi (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa
perhitungan manual masih memiliki akurasi yang cukup baik. Namun pada waktu
24 jam (kontrol 0) dan 24 jam (kontrol ada yang mati) memiliki perbedaan hasil
hitung probit antara manual dan menggunakan aplikasi POLO-Plus yang cukup
besar. Hal ini berkaitan dengan ketepatan perhitungan dari manusia (human error)
pada saat penghitungan berlangsung atau faktor lainnya yang bersifat teknis. Hal
ini juga terlihat pada saat pembuatan grafik secara manual yang sangat bergantung
kepada subjektifitas dari manusia.
Kematian pada kontrol dapat mempengaruhi hasil perhitungan pada analisis
probit. Hal ini dikarenakan kematian pada kontrol mengindikasikan adanya faktor
lain selain toksisitas zat uji yang menyebabkan kematian pada hewan uji. Faktor
tersebut dapat terjadi karena faktor lingkungan atau pengaruh mekanis saat
pengujian dilakukan. Kematian kontrol juga mempengaruhi presentase kematian
yang disebabkan oleh insektisida terhadap hewan uji. Hal ini tentu mempengaruhi
hasil perhitungan probit dan penentuan toksisitas dari insektisida yang diuji.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis probit terhadap perhitungan aplikasi lebih


akurat dibandingkan dengan perhitungan manual. Hasil analisis probit dapat
dipengaruhi oleh metode perhitungan, waktu pemaparan zat uji, dan faktor lain di
luar zat uji.
DAFTAR PUSTAKA

Bliss CI. 1934. The method of probits. Science 79 (2037): 38-39.


Bliss CI. 1935. The calculation of the dosage-mortality curve. Annals of Applied
Biology 22: 134-167.
Harmita dan Radji M. 2006. Buku ajar analysis hayati edisi 3. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Miller LC & Tainter ML. 1944. Estimating of the ED50 and its error by means of
logarithmic-probit graph paper. Proceedings of the Society for Experimental
Biology and Medicine 57 (2): 261-264.
Postelnicu T. (2011). Probit Analysis. International Encyclopedia of Statistical
Science, 1128–1131.

Anda mungkin juga menyukai