Anda di halaman 1dari 194

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil'alamiin Allohumma Shalli alaa Muhammad wa’alaa Aali Muhammad.,

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa atas terselesaikannya Buku
Pembelajaran Kimia Kelas X ini. Buku ini dibuat sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan
siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Setiap bab dalam buku ini diawali degan relevansi materi dengan ayat Al-Qur’an atau Hadist.
Kemudian dilanjutkan dengan rangkuman materi yang merujuk pada Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar sesuai dengan kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018). Dan selanjutnya, diakhiri
dengan latihan soal yang dilengkapi dengan soal UN dan SBMPTN dengan harapan peserta
didik terbiasa mengerjakan soal-soal UN dan SBMPTN dimulai dari kelas X.

Kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi peserta didik, khusunya siswa SMA
Daarut Tauhiid Boarding School Putri. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan senang hati kami menerima segala saran dan kritik pembaca untuk
menyempurnakannya.

Bandung, Agustus 2020

Penyusun

Pendahuluan i
SAMBUTAN DIREKTUR PENDIDIKAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulilahirobbil’alamiin Allohumma Shalli alaa Muhammad wa’alaa Aali Muhammad,

Puji syukur hanya milik Alloh SWT, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi kita
Muhammad SAW.

Karunia Alloh semata, buku ini telah selesai disusun oleh tim Guru dari SMA Daarut Tauhiid
Boarding School Putri, tentunya akan menjadi penunjang pembelajaran santri terlebih di Tahun
Ajaran 2020/2021, adalah Tahun Ajaran perdana diimplementasikan Kurikulum terintegrasi,
perpaduan antara Kurikulum Nasional dengan Kurikulum Khas Pesantren Daarut Tauhiid dengan
4 (empat) Pilarnya, yaitu Ma’rifatulloh, Leadership, Entreupreunership dan Berwawasan
Lingkungan. Urgensi implementasi Kurikulum terintegrasi ini tentunya untuk mencapai visi
sekolah, yaitu membekali santri untuk memiliki akhlak mulia, buah dari keyakinan yang mantap
kepada Alloh, mampu berprestasi baik akademik maupun non akademik, mandiri dan rahmatan
lil’alamin. Inilah ikhtiar yang sedang diupayakan agar santri siap menghadapi tantangan zaman
kedepan.

Semoga dengan hadirnya buku ini terus memotivasi santri, guru dan seluruh civitas sekolah
untuk terus belajar dan berlatih agar menjadi pribadi yang bertauhiid, berakhlak dan
memberikan manfaat bagi sesama.

Selamat kepada penulis, semoga ilmunya semakin berkah, Aamiin.

Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Direktur Pendidikan Daarut Tauhiid

Hj. Wiwi Woro Dwi Yulianti, M.Pd

Pendahuluan i
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

Alhamdulilahirobbil'alamiin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, Shalawat dan dalam
semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

SMA Daarut Tauhiid Boarding School Putri memulai tahun Ajaran ini dengan melengkapi bahan
ajar berupa buku yang disusun oleh guru mata pelajaran.

Melalui proses penyusunan yang membutuhkan waktu tidak sebentar diharapkan para guru
dapat lebih percaya diri menyampaikan materi dan menguasai relevansi materi dengan nilai nilai
yang terkandung dalam Alqur'an.

Penyusunan buku ini merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran, sehingga guru benar
benar mempersiapkan metode dan media pembelajaran sesuai dengan indikator yang
diharapkan

Buku ini hadir sebagai salah satu bahan ajar untuk memudahkan penguasaan materi
pembelajaran bagi para siswa

Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Kepala sekolah SMA DT BS Putri

Rika Sinta Komara, M.Pd.

Pendahuluan ii
PETUNJUK KHUSUS

Petunjuk A (UN, SBMPTN)

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.

Petunjuk B (SBMPTN)

Soal terdiri dari tiga bagian, yaitu pernyataan, SEBAB, dan ALASAN yang disusun berurutan.

A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab
akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
E. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.

Petunjuk C (SBMPTN)

Pilihlah:

A. Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar.


B. Jika jawaban (1) dan (3) benar.
C. Jika jawaban (2) dan (4) benar.
D. Jika hanya jawaban (4) yang benar.
E. Jika semua jawaban benar.

Pendahuluan iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
SAMBUTAN DIREKTUR PENDIDIKAN .............................................................................................i
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH ...................................................................................................... ii
PETUNJUK KHUSUS ..................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iv
KI DAN KD KURIKULUM 2013 REVISI 2018 ................................................................................. vv
BUDAYA DAARUT TAUHIID SMA DT BS PUTRI .............................................................................. v
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
BAB 1 ..........................................................................................................................................13
STRUKTUR ATOM .......................................................................................................................13
BAB 2 ..........................................................................................................................................34
KONFIGURASI ELEKTRON ...........................................................................................................34
BAB 3 ..........................................................................................................................................51
BILANGAN KUANTUM ................................................................................................................51
BAB 4 ..........................................................................................................................................63
SISTEM PERIODIK UNSUR ...........................................................................................................63
BAB 5 ..........................................................................................................................................89
IKATAN KIMIA.............................................................................................................................89
BAB 6 ........................................................................................................................................113
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT ..........................................................................113
BAB 7 ........................................................................................................................................128
REDUKSI OKSIDASI....................................................................................................................128
BAB 8 ........................................................................................................................................146
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI................................................................146
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................181

Pendahuluan iv
KI DAN KD KURIKULUM 2013 REVISI 2018

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolahdengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan) Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam


pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya dengan pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
budaya, dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metode sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kaidah keilmuan
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar

3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu 4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil
Kimia, keselamatan dan keamanan di percobaan ilmiah.
laboratorium, sera peran kimia dalam
kehidupan.
3.2 Menganalisis perkembangan model 4.2 Menjelaskan fenomena alam atau hasil
atom dari model atom Dalton, Thomson, percobaan menggunakan model atom.
Rutherford, Bohr, dan Mekanika

Pendahuluan v
Gelombang.

3.3 Menjelaskan konfigurasi elektron dan 4.3 Menentukan letak suat unsur
pola konfigurasi elektron terluar untuk dalam tabel periodik berdasarkan
setiap golongan dalam tabel periodik. konfigurasi elektron.

3.4 Menganalisis kemiripan sifat unsur 4.4 Menyajikan hasil analisis data data unsur
dalam golongan dan keperiodikannya. dalam kaitannya dengan kemiripan dan
sifat keperiodikan unsur.

3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan untuk menunjukkan karakteristik
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat senyawa ion atau senyawa kovalen
zat. berdasarkan beberapa sifat fisika

3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron 4.6 Membuat model bentuk molekul dengan
Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain menggunakan bahan-bahan yang ada di
elektron dalam menentukan bentuk lingkungan sekitar atau perangkat lunak
moleku komputer

3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, 4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar ion,
atom dan molekul dengan sifat fisika zat. atom dan molekul dalam menjelaskan
sifat-sifat fisik zat di sekitarnya

3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai
daya hantar listriknya larutan melalui perancangan dan
pelaksanaan percobaan.

3.9 Mengidentifikasi reaksi reduksi dan 4.9 Menganalisis beberapa reaksi


oksidasi menggunakan konsep bilangan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi
oksidasi unsur yang diperoleh dari data hasil percobaan
dan/ atau melalui percobaan.

3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar 4.10 Menganalisis data hasil percobaan


kimia, konsep massa molekul relatif, menggunakan hukum-hukum dasar
persamaan kimia, konsep mol, dan kimia kuantitatif.
kadar zat untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

BUDAYA DAARUT TAUHIID


Kunci Ma’rifat

Pendahuluan vi
BUDAYA DAARUT TAUHIID
5-at
1. Tekad yang kuat
2. Perbanyak taubat
3. Jauhi maksiat
4. Tingkatkan taat
5. Tebarkan manfaat

Seni Bergaul
3 Sa
1. Saya aman bagimu
2. Saya menyenangkan bagimu
3. Saya bermanfaat bagimu

5 Me
1. Mengenal
2. Memahami
3. Memaklumi
4. Mengalah
5. Memaafkan

2B2L
1. Berani mengakui kelebihan dan jasa orang lain
2. Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain
3. Lupakan jasa dan kebaikan diri kita kepada orang lain
4. Lihat kekurangan dan kesalahan diri kita

Pribadi Simpatik
HALAQOSA
1. Hayyin (Tenang)
2. Layyin (Lembut)
3. Qorrib (Akrab)
4. Sahl (Memudahkan)

5S
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sopan
5. Santun

Budaya Bersih
TSP
1. Tahan dari buang sampah sembarangan
2. Simpan sampah pada tempatnya

Pendahuluan vii
BUDAYA DAARUT TAUHIID
3. Pungut sampah In syaa Allah Shodaqoh

BEBAS KOMIBA
1. Berantakan Rapihkan
2. Basah Keringkan
3. Kotor Bersihkan
4. Miring Luruskan
5. Bahaya Amankan

GTB
Gerakan Toilet Bersih

BRTT
1. Bersih
2. Rapih
3. Tertib
4. Teratur

Profil Santri DT
KARAKTER BAKU
Karakter Baik:
1. Ikhlas
2. Jujur
3. Tawadhu
Karakter Kuat:
1. Berani
2. Disiplin
3. Tangguh

Budaya Tangguh
5 PANTANG
1. Pantang sia-sia
2. Pantang mengeluh
3. Pantang menjadi beban
4. Pantang berkhianat
5. Pantang kotor hati
Konsep Perubahan
3M
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
3. Mulai saat ini

Penyakit Hati
TENGIL

Pendahuluan viii
BUDAYA DAARUT TAUHIID
1. Takabur
2. Egois
3. Norak
4. Galak
5. Iri dengki
6. Licik

Management Konflik
3 SEMANGAT
1. Semangat bersaudara
2. Semangat mencari solusi
3. Semangat sukses bersama

Pembiasaan Ibadah
7 CINTA
1. Cinta Masjid
2. Cinta Shalat
3. Cinta Shaum
4. Cinta Qur’an
5. Cinta Shadaqah
6. Cinta Dzikir
7. Cinta Ilmu

Prinsip Managemen
3K
1. Komunikasi
(Lancar, Akurat, Jujur)
2. Koordinasi
(Intensif, Terpadu, Dewasa)
3. Kontrol
(Detail, Konsisten, Adil)

Budaya Disiplin
PATUH
1. Pahami prosedur aturan dan resiko
2. Adakan perencanan yang matang
3. Tak berbuat sebelum cek dan ricek
4. Untuk aman dan sukses ikuti prosedur dan aturan
5. Hilangkan pelanggaran sekecil mungkin
Seni Berkomunikasi
BMT TENSOPALES
1. Benar
2. Manfaat
3. Tidak Menyakiti

Pendahuluan ix
BUDAYA DAARUT TAUHIID

4. Tenang
5. Sopan
6. Fasih
7. Lembut
8. Secukupnya

BAL
1. Benar
2. Akurat
3. Lengkap

Budaya Disiplin
5 BERANI
1. Berani bercita-cita
2. Berani memulai
3. Berani berproses
4. Berani berkorban
5. Berani mengevaluasi diri

Seni Kepemimpinan
5T ABC
1. Teladan
2. Tawadhu
3. Telaten
4. Tanggung jawab
5. Teguh pendirian
6. Adil
7. Bijak
8. Cakap

Budaya Kerja
5 as
1. Kerja Keras
2. Kerja Cerdas
3. Kerja Tuntas
4. Kerja Berkualitas
5. Kerja Ikhlas

Management Produksi
5 MU
1. Murah
2. Mudah
3. Mutu

Pendahuluan x
BUDAYA DAARUT TAUHIID
4. Multi manfaat
5. Mutakhir

Budaya Jaga Lisan


DUDZOLKAKOSI
1. Dusta
2. Dzolim
3. Kasar
4. Kotor
5. Sia-sia

Pendahuluan xi
PENDAHULUAN

Relevansi Al-Quran dan Hadist

‫د‬ ِ ‫ َخ ْه‬ِٙ‫ٌُٔ ف‬
ِ ‫ق ان َّس ًَب َٔا‬ َ ‫َزَفَ َّكش‬َٚٔ ‫َب ًيب َٔقُعُٕ ًدا َٔ َعهَٰٗ ُجُُٕثِ ِٓ ْى‬ِٛ‫َّللاَ ق‬ َ ‫َ ْز ُكش‬ٚ ٍٚ
َّ ٌُٔ َ ‫انَّ ِز‬
ِ َُّ‫اة ان‬
‫بس‬ َ ‫ك فَقَُِب َع َز‬ ِ َ‫ذ َْٰ َزا ث‬
َ ََ‫بط ًًل ُسجْ َحب‬ ِ ْ‫َٔ ْاْلَس‬
َ ‫ض َسثََُّب َيب َخهَ ْق‬
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Qs Ali Imran : 191).

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan hakikat ilmu kimia

2. Menjelaskan peran ilmu kimia terhadap bidang ilmu lain

3. Menjelaskan contoh penerapan metode ilmiah

4. Menjelaskan contoh penerapan keselamatan dan keamanan di laboratorium

Materi

Pendahuluan 1
Apa yang kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar kata “Kimia” ? Disadari atau
tidak, ilmu kimia sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam produk
makanan, pembersih, pencuci, bahkan sampai alat memasak. Pada pembelajaran kali ini
kita akan mengenal lebih dalam bagaimana hakikat ilmu kimia dan perannya terhadap
bidang-bidang ilmu lain. Ilmu kimia ini tentunya didapat melalui proses-proses ilmiah
yang salah satunya diperoleh melalui praktikum di laboratorium. Oleh karena itu, pada
pembelajaran kali ini kita akan membahas juga mengenai metode ilmiah serta
keselamatan dan keamanan di laboratorium.
A. Hakikat Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi yaitu
meliputi susunan materi, struktur materi, sifat-sifat materi, dan perubahan materi yang
disertai dengan perubahan energi. Materi merupakan segala sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai massa. Adapun penjelasan mengenai susunan materi, struktur
materi, sifat materi, dan perubahan materi yang disertai dengan perubahan energi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Susunan Materi
Susunan materi adalah istilah yang mencakup komponen atau komposisi penyusun
materi dengan perbandingan tertentu. Pada materi terdapat beberapa istilah yang
harus dikenali yaitu unsur, senyawa, dan campuran, adapun untuk penejelasannya yaitu
sebagai berikut :
a. Unsur adalah zat yang paling sederhana yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya
Na, H, dan O
b. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan
perbandingan tertentu. Contohnya CO2, H2O, dan CaO
c. Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih. Campuran dibagi lagi
menjadi dua bagian yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen merupakan campuran yang terdiri dari satu jenis unsur atau
senyawa. Misalnya dalam segelas air yang mempunyai rumus kimia H 2O terdapat
beberapa senyawa H2O. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang
terdiri dari beberapa jenis senyawa yang berbeda misalnya dalam segelas larutan
gula, didalamnya terdiri dari dua jenis senyawa yang berbeda yaitu gula (C6H12O6)
dan air yang mempunyai rumus kimia (H2O).
2. Struktur materi
Struktur materi adalah istilah yang mencakup bentuk atau struktur dari partikel-
partikel penyusun suatu materi, termasuk juga bagaimana atom-atom tersusun dan
berikatan satu sama lain dalam suatu materi. Contoh dari struktur materi yaitu sebagai
berikut :

Pendahuluan 2
Intan atau berlian merupakan perhiasan yang banyak sekali diminati karena
keindahannya,. Intan memiliki sifat yang kuat dan tidak mudah berubah secara fisik
sehingga dapat dijadikan sebagai investasi. Berbeda dengan intan, grafit memiliki sifat
yang sangat rapuh. Tahukah kamu, ternyata Intan dan grafit memiliki unsur pembentuk
yang sama yaitu atom karbon. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Hal ini dapat terjadi
karena intan dan grafit memiliki struktur materi yang sama (yang dapat dilihat pada
Gambar), struktur yang berbeda ini menyebabkan adanya perbedaan ikatan yang
terbentuk sehingga sifat dan wujudnya juga berbeda.
3. Sifat Materi
Setiap materi memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat materi ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika yaitu sifat yang dapat dilihat dan
diukur secara langsung. Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang hanya dapat diamati
melalui reaksi kimia. Contoh dari sifat fisika yaitu perubahan bentuk atau warna,
sedangkan contoh dari sifat kimia yaitu mudah terbakar, mudah berkarat, dan
sebagainya.
B. Peran Ilmu Kimia
Ilmu kimia memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Ilmu kimia ini
berkaitan dengan lima bidang utama dalam kehidupan di abad 21 yaitu pada bidang
kesehatan dan kedokteran, energi dan lingkungan, teknologi bahan, bahan pangan dan
pertanian, serta penegakan hukum dan masalah sosial. Adapun peran ilmu kimia pada
kelima bidang utama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kesehatan dan Kedokteran


Dalam bidang kesehatan dan kedokteran diperlukan obat untuk menyembuhkan
pasien yang terjangkit penyakit tertentu. Selain itu, sebagai usaha pencegahan agar
menghindari diri dari penyakit tertentu diperlukan juga vaksin. Dalam penelitian
panjang untuk menemukan vaksin ataupun obat tertentu, ilmu kimia memiliki peran
utama.

Pendahuluan 3
2. Energi dan lingkungan
Secara teoritis, energi merupakan produk dari proses kimia dan kebutuhan akan
energi selalu meningkat dari waktu ke waktu. Sumber energi utama di dunia saat ini
adalah energi fosil (minyak bumi dan batu bara) yang diperkirakan akan habis pada 50-
100 tahun yang akan datang. Hal ini menjadi tugas para ahli kimia untuk menemukan
sumber energi alternatifuntuk mengatasi krisis energi yang mungkin terjadi di waktu
yang akan datang.
Energi matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif. Energi matahari
dapat diubah menjadi energi listrik. Para ahli kimia telah mengembangkan sel surya
yang semakin efisien untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi tersebut tentunya
sangat berpengaruh bagi lingkungan, dengan memanfaatkan energi sel surya, manusia
dapat lebih menghemat energihomoge fosil untuk dimanfaatkan pada hal-hal lain dan
juga dapat membantu manusia memenuhi kebutuhan listriknya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Teknologi bahan
Bermodal pemahaman yang baik tentang struktur zat, para ahli kimia berperan
penting dalam penemuan material-material baru yang mendukung perkembangan
teknologi. Penemuan bahan-bahan baru dari para ahli kimia telah mengubah wajah
dunia pada abad ini, msalnya penemuan polimer karet, plastic, nilon, dan fiber glass
telah mewarnai kehidupan manusia mulai dari cara berpakaian sampai cara mengemas
barang.
4. Bahan Pangan, dan Pertanian
Pangan adalah kebutuhan primer manusia yang dihasilkan dari industri pertanian.
Pemanfaatan lahan pertanian yang terus menerus dan tanpa pola tanam yang benar
akan berakibat tanah menjadi kurang subur dan mengakibatkan produksi hasil
perganian tida maksimal. Oleh karena itu, para ahli kimia berusaha menciptakan pupuk
sintesis yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak
lingkungan.
5. Penegakan Hukum dan Masalah Sosial
Banyaknya produk kecantikan berbahaya yang beredar menjadi salah satu masalah
besar di negara kita. Produk kecantikan yang mengandung logam berat seperti merkuri
dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi tubuh penggunanya bahkan bisa
sampai menyebabkan kematian. Untuk mendeteksi adanya kandungan merkuri dalam
produk kecantikan ini dapat melalui ilmu kimia. Hasil dari deteksi tersebut dapat
digunakan untuk menindaklanjuti secara hukum para penjual yang mengedarkan
produk kecantikan yang berbahaya.

C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah
dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan Adapun langkah-langkah
metode Ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pendahuluan 4
1. Merumuskan Masalah
Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Masalah didefinisikan sebagai
sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang
memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari
jawabannya melalui eksperimen.
2. Menemukan Hipotesis
Setelah berhasil merumuskan permasalahan, langkah selanjutnya yaitu mengajukan
jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus
logis dan diajukan berdasarkan fakta dan kajian literatur.
3. Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang dapat mepengaruhi hasil penelitian. Ada
tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel tetap. Variabel
bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dilihat pengaruhnya terhadap
hasil percobaan. Variabel terikat adalah variabel yang diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan. Variabel tetap adalah variabel yang tidak diubah.
4. Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan
langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan
yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja
sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
5. Mengumpulkan data
Setiap hasil percobaan yang didapatkan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu,
data yang diperoleh lebih akurat. Data pengamatan dalam ditulis dalam susunan tabel.
Adapun format tabel yang disusun disesuaikan lagi dengan data-data apa saja yang
ingin peneliti dapatkan.
6. Mengolah dan Menganalisis Data
Informasi dan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran, kemudian
dikelompokkan guna mempermudah langkah-langkah penelitian selanjutnya. Data
yang diperoleh dari penelitian akan diolah menjadi datayang lebih sistematis dan
komunikatif. Data tersebut kemudian dianalisis baik secara kuantitatif, kualitatif,
statistik, maupun deskriptif sehingga peneliti akan mendapatkan kesimpulan
sementara. Selanjutnya, kesimpulan sementara tersebut digunakan untuk menguji,
apakah sesuai atau tidak dengan hipotesis yang sudah dibuat.
7. Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat
dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu
pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang

Pendahuluan 5
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang
suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
8. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting
dilakukan agar hasil penelitian yang didapatkan diketahui pihak lain. Bagaimanakah
cara mengkomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.
Contoh Soal dan Pembahasan
Contoh Soal
Perhatikanlah ilustrasi percobaan “Pengaruh Waktu Pengadukan terhadap Kelarutan
Ampas Kopi” sebagai berikut :

A B
“Ridha melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh jumlah pengadukan
terhadap kelarutan ampas kopi. Percobaan ini dilakukan dengan melarutkan kopi
dengan menggunajan air panas pada dua gelas yang berbeda. Pada percobaan A kopi
diaduk selama tiga menit, sedangkan pada percobaan B kopi diaduk selama lima menit,
lalu diamati kemudahan larutnya ampas kopi pada percobaan A dan percobaan B.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, tentukanlah rumusan masalah dan variabel
percobaannya !”
Pembahasan
Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh watu pengadukan terhadap kelarutan ampas
kopi ?

Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalmat pertanyaan terbuka. Pada rumusan
masalah ini, biasanya diawali dengan kata tanya “bagaimana”, karena jika diawali
dengan kata “bagaimana”, jawaban yang diperlukan yaitu berupa argumen-argumen
lengkap untuk mendukung kesimpulan yang akan didapatkan dari hasil percobaan.
Variabel bebas (variabel pembeda dalam kedua percobaan) : waktu pengadukan, pada
gelas A dilakukan pengadukan selama tiga menit. Sedangkan pada gelas B, dilakukan
pengadukan selama lima menit.
Variabel kontrol (yang dibuat tetap pada kedua percobaan) : jenis kopi, suhu air,
kecepatan pengadukan, dan jumlah ampas.

Pendahuluan 6
Variabel terikat (yang diamati sebagai hasil percobaan) : perbandingan kecepatan
kelarutan ampas kopi pada gelas A dan gelas B
D. Keselamatan dan Keamanan di Laboratorium
Keselamatan dan keamanan dilaboratorium adalah ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di laboratorium.
1. Tata Tertib Laboratorium
a. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
b. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
c. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya
bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
d. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
e. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
f. Pakailah jas laboratorium dan sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium.
g. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran dan
eye shower.
h. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
i. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatil dan mudah terbakar.
j. Dilarang makan dan minum di laboratorium

2. Simbol Bahan Kimia yang Berbahaya


1) Explosive (Mudah meledak)

Pendahuluan 7
Bahan kimia yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa
terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan,
gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api.
Contoh bahan kimia yang bersifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa
2) Oxidizing (Mudah Teroksidasi)

Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di atas adalah bahan kimia yang
bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab
terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang
panas, percikan api. Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya
hidrogen peroksida dan kalium perklorat.
3) Flammable (Mudah Terbakar)

Simbol bahan kimia tersebut menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah
terbakar (flammable). Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
 Zat terbakar langsung
Contohnya : aluminium alkil fosfor.
Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara.
 Gas amat mudah terbakar
Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api. (Contohnya : butane
dan propane)
 Cairan mudah terbakar.
Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api. (Contohnya: aseton dan
benzene.)
4) Toxic (Beracun)

Pendahuluan 8
Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan
beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa bersifat akut dan
kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan
karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui
mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak
dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida dan
merkuri klorida.
5) Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)

Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn
dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui
pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahan
dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko
inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan
dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida.
6) Corrosive (Korosif)

Pendahuluan 9
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat
korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini, jangan pula
membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda. Mereka juga bisa
menyebabkan iritasi.
7) Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)

Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut
berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin.

Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Catatan
1. Bidang yang tidak dipelajari dalam ilmu kimia
adalah…
A. Struktur mikroskopik zat
B. Sifat kimia dan sifat fisika zat

Pendahuluan 10
C. Perubahan struktur dan sifat zat
D. Energi yang menyertai perubahan zat
E. Pertumbuhan dan perkembangbiakan
2. Pernyataan berikut yang paling tepat tentang
campuran dan senyawa adalah…
A. Senyawa adalah campuran homogeni dari beberapa
unsur
B. Senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih
melalui reaksi kimia
C. Campuran homogen merupakan gabungan dari dua
senyawa yang berbeda
D. Campuran homogen dari dua unsur atau lebih tidak
bisa dipisahkan
E. Tidak ada perbedaan campuran dan senyawa
3. Pernyataan berikut yang tepat tentang bahan kimia
adalah
A. Setiap bahan kimia merupakan bahan yang
berbahaya bagi makhluk hidup
B. Bahan kimia adalah bahan yang dibuat untuk
tambahan pada makanan
C. Penyedap makanan adalah bahan kimia yang tidak
diperlukan tubuh
D. Bahan kimia merupakan bahan sintesis yang
membahayakan kesehatan
E. Pupuk buatan merupakan bahan kimia sintesis yang
berbahaya

4. Pernyataan tentang metode ilmiah berikut yang tidak


tepat adalah…
A. Metode ilmiah meruakan metode yang biasa
dipakai para ilmuwan dalam memecahkan masalah
B. Perumusan masalah merupakan hasil observasi dari
gejala yang terjadi secara berulang
C. Hipotesis dapat dirumuskan lebih dahulu sebelum
masalah ditemukan
D. Penentuan jenis variabel merupakan bagian penting
dalam merancang eksperimen
E. Klasifikasi atau penegelompokan merupakan salah

Pendahuluan 11
satu kegiatan pada proses pengolahan data
5. Simbol bahan kimia yang menunjukkan bahwa bahan
kimia tersebut bersifat iritasi adalah..
A. D.

B. E.

C.

Pendahuluan 12
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 1

STRUKTUR ATOM

Relevansi Al-Quran dan Hadist

َ َ‫َ ۡع ًَ ۡم ِي ۡثق‬ٚ ٍ‫َ َش ۥِ ُ َٔ َي‬ٚ ‫ ٗشا‬ٛۡ ‫بل َر َّس ٍح َخ‬


ُ ِ‫َ َش‬ٚ ‫بل َرسَّح َش ٗ ّشا‬ َ َ‫َ ٕۡ َيئِز ِي ۡثق‬ٚ ‫َْب‬
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya, Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS Az- Zalzalah : 7-8)

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi susunan partikel subatom dalam atom


2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teori atom
3. Siswa dapat menggambarkan perkembangan model atom
4. Siswa dapat menentukan nomor atom, nomor massa dan notasi atom
5. Siswa dapat menghitung jumlah proton, elektron, neutron dalam suatu notasi
atom
6. Siswa dapat menghitung jumlah proton, elektron, neutron dalam suatu notasi
ion positif
7. Siswa dapat menghitung jumlah proton, elektron, neutron dalam suatu notasi
ion negatif
8. Siswa dapat mengdidentifikasi atom yang termasuk isotop, isoton, isobar dan
isoelektron

Bab 1 Struktur Atom 13


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

STRUKTUR ATOM
Tahukah kamu ? setiap materi di dunia ini tersusun atas atom. Jika dianalogikan, di
dalam sepotong kue tersusun dari beberapa bahan seperti tepung, coklat, gula,
mentega, dan beberapa bahan lainnya. Sebutir gula (C6H12O6) ternyata tersusun juga
dari beberapa atom yaitu dari 6 atom karbon (C), 12 atom hidrogen (H), dan 6 atom
oksigen (O). Maka dapat kita bayangkan, atom merupakan partikel terkecil
penyusun suatu materi. Pada perkembangannya, ternyata partikel terkecil itu tidak
sebatas atom tetapi masih terdapat partkel penyusun atom yang disebut subatom.
Dalam bab ini akan dipelajari beberapa hal yang terkait dengan atom mulai dari
perkembangannya, penemuaan partikel subatom, lambang atom, isotop, isoton,
isobar dan isoelektron.

A. Perkembangan Teori Atom Dan Model Atom

Perkembangan teori atom dan modelnya dapat dilihat pada tabel berikut !

Tabel I.1 perkembangan teori dan model atom

No Penemu Teori atom Model atom

1 1. Semua materi tersusun atas


partikel yang sangat kecil
yang disebut atom
2. Atom-atom tidak dapat
dilihat dan dihancurkan
3. Atom-atom suatu unsur Bola Pejal
memiliki ukuran, massa, dan
John Dalton sifat –sifat yang sama
4. Unsur-unsur yang berbeda
mengandung atom-atom
yang berbeda
5. Atom-atom dengan
perbandingan jumlah yang
tetap dapat bergabung
membentuk molekul unsur
atau molekul senyawa
6. Dalam reaksi kimia atom-
atom terpisah, bergabung
dan tersusun kembali.

Bab 1 Struktur Atom 14


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Atom-atom suatu unsur


tidak pernah berubah
menjadi atom-atom unsur
lain akibat terjadinya reaksi
kimia
2  atom merupakan bola pejal
yang bemuatan positif atau
proton yang terbagi merata
di seluruh isi atom
 atom bersifat netral karena
proton bermuatan positif Roti Kismis
yang berada di dalam atom
dinetralkan oleh elektron
J.J Thomson
yang bermuatan negatif
yang tersebar merata
diantara muatan positif

3 1. Atom tersusun atas inti


atom yang bermuatan
positif dan elektron yang
bermuatan negatif yang
mengelilinginya
2. .Semua proton terkumpul
dalam inti atom, dan
menyebabkan inti atom
Rhuterford
bermuatan positif.
3. Sebagian volume atom
adalah ruang kosong.
hampir semua massa atom
terpusat pada inti atom
yang sangat kecil. Jari – jari
atom sekitar 10-10m
sedangkan jari – jari inti
atom sekitar 10-15 m.
4. Jumlah proton dalam inti
atom sama dengan jumlah
elektron yang mengelilingi
inti atom, sedangkan atom
bersifat netral.

Bab 1 Struktur Atom 15


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

4 elektron – elektron
mengelilingi inti pada lintasan
– lintasan tertentu yang
disebut kulit eletron atau
tingkat energi.

Niels Bohr

5 1. Atom terdiri atas inti atom


yang mengandung proton
dan neutron. Dan elektron
– elektron yang
mengelilingi inti atom
berada pada orbital –
orbital tertentu yang
membentuk kulit atom
De Broglie
2. Orbital adalah daerah tiga
dimensi disekitar inti
dimana elektron dengan
energi tertentu dapat
ditemukan dengan
kemungkinan terbesar.
3. Kedudukan elektron dalam
orbital-orbitalnya
ditentukan oleh bilangan
Heisenberg kuantum

Schrodinger

Bab 1 Struktur Atom 16


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. Penemuan Partikel Subatom


Penemuan partikel subatom adalah sebagai berikut
Tabel I.2 Penemuan Partikel Subatom

Subatom Penemu Eksperimen Alat eksperimen

Proton Goldstein Menggunakan tabung sinar


katoda dengan cara
memvariasikan dari rapat ke
renggang yaitu “Apabila katode
tidak berlubang, ternyata gas di
belakang katode tetap gelap.
Namun, bila pada katode di beri
lubang, maka gas di belakang
katode menjadi berpijar”. Hal ini
menunjukan
Anode (+)
Sinar Katode Sinar terusan
Katode (-)

Elektron Joseph Menggunakan sinar katoda dua


John plat logam ditempatkan pada
Thompson masing-masing tabung Geissler
yang divakumkan, lalu tabung
gelas itu diisi dengan gas
tekanan rendah.Salah satu plat
logam (disebut
Anode)membawa muatan
positif.dan plat yang satu
lagi(disebut Katode)membawa
muatan negatif. Ketika muatan
listrik bertegangan tinggi
dialirkan melalui gas dalam
tabung,muncullah nyala berupa
sinar dari katode ke anode. Sinar
yang dihasilkan ini disebut sinar
katode yang bermuatan nagatif
yang disebut Elektron

Bab 1 Struktur Atom 17


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Neutron James menembakkan partikel alfa pada


Chadwick lempeng berrillium,setelah
ditembakkan,berillium
memancarkan suatu partikel
yang berdaya tembus tinggi dan
tidak terpengaruh oleh medan
listrik dan magnet.Partikel itu
oleh Chadwick dinamakan
neutron.Neutron tidak
bermuatan dan bermassa
hampir sama dengan massa
proton.Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa inti atom
terdiri atas proton,neutron pada
inti atom dan elektron yang
bergerak mengelilinginnya.

C. Nomor Atom, Nomor Massa Dan Notasi Atom


1) Nomor Atom

Simbol nomor atom menggunakan huruf Z yang diletakkan di sebelah kiri bawah
pada suatu lambang atom, sebagai berikut :
Nomor atom ini menyatakan jumlah proton dalam atom. untuk atom netral ,
jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
 Contoh soal :
Diketahui atom kalium sebagai berikut 19K , tentukan nomor atom, jumlah
proton dan elektron dari atom kalium tersebut !
 Jawaban :
Nomor atom = 19
Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19
2) Nomor Massa

Simbol nomor massa menggunakan huruf A yang diletakkan di sebelah kiri atas
pada suatu lambang atom, sebagai berikut :
Nomor massa ini menyatakan jumlah proton dan neutron dalam inti atom. Proton
dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
Dengan kata lain Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai
Nomor Massa.

Bab 1 Struktur Atom 18


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Secara matematis nomor massa suatu atom dapat dinyatakan sebagai berikut :

A = nomor massa

= jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )

A= p+n=Z+n

 Contoh soal :
Diketahui atom kalsium sebagai berikut , tentukan nomor massa dari
atom kalsium tersebut !
 Jawaban
Nomor massa = 40

3) Notasi Atom atau nuklida

Apabila nomor massa dan nomor atom dituliskan secara bersamaan akan
terbentuk notasi sebagai berikiut :

Notasi atom tunggal yang dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah
dan nomor massa di sebelah kiri atas seperti notasi di atas disebut Nuklida.
Keterangan :

X = lambang atom A = nomor massa

Z = nomor atom

 Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari nuklida tersebut !
 Jawaban
nomor atom = 47 jumlah elektron = 47

nomor massa = 107 jumlah neutron = 60

Jumlah proton = 47

Bab 1 Struktur Atom 19


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh Soal

1. Tentukanlah jumlah proton, elektron, dan neutron yang terdapat dalam atom-atom
berikut !
i.
ii.
iii.
2. Tuliskan notasi atom yang memiliki 12 proton, 12 elektron, dan 12 neutron !
Pembahasan
1. a. nomor atom sebesar 11, maka proton=11, elektron=11, neutron=nomor massa-
nomor atom=23-11=12
b. nomor atom sebesar 8, maka proton=8, elektron=8, neutron=nomor massa-
nomor atom=16-8=8
c. nomor atom sebesar 3, maka proton=3, elektron=3, neutron=nomor massa-
nomor atom=7-3=4
2. nomor atom=proton=elektron=12, nomor massa=neutron+proton=12+12=24,
maka noatasi atom nya yaitu sebagai berikut :

Latihan Soal

1. Tentukanlah jumlah proton, elektron dan neutron yang terdapat dalam atom- atom
berikut!
a. 9
9𝐾
b. 𝑆𝑖
c. 𝐶
d. 55𝐶𝑠
e. 5
𝐹𝑒
2. Tuliskan notasi atom yang memiliki 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron!

Bab 1 Struktur Atom 20


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E. SUSUNAN ION
Ion adalah suatu atom yang bermuatan akibat kehilangan/melepaskan elektron
atau mendapat/menerima elektron tambahan.
Ion terdiri dari dua jenis :
1) Ion positif (Kation)
Kation adalah atom yang bermuatan positif yang dilambangkan sebagai berikut :

dll
Kation dapat juga dikatakan sebagai atom yang telah melepaskan elektron,
dengan demikian maka jumlah elektronnya menjadi berkurang, sedangkan
jumlah protonnya tetap.
 Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan dari !
 Jawaban

nomor atom = 47 jumlah elektron = 47-2 = 45

nomor massa = 107 jumlah neutron = 60

Jumlah proton = 47

2) Ion negatif (Anion)

Anion adalah atom yang bermuatan negatif yang dilambangkan sebagai berikut :

Anion dapat juga dikatakan sebagai atom yang telah menerima elektron, dengan
demikian maka jumlah elektronnya menjadi bertambah, sedangkan jumlah
protonnya tetap.

 Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari !
 Jawaban
nomor atom = 47 jumlah elektron = 47+1 = 48

nomor massa = 107 jumlah neutron = 60

Jumlah proton = 47

Bab 1 Struktur Atom 21


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Tabel I. 3 rumus umum untuk menghitung jumlah proton, neutron dan elektron
suatu atom pada tiga kondisi :
nuklida atom nuklida nuklida
netral kation anion

lambang

Jumlah proton (p) p=z p=z p=z

Jumlah elektron (e) e=z e=z – (+y) e=z - (-y)

Jumlah netron (n) n= A -Z n= A -Z n= A -Z

F. Isotop, isobar, isoton, isoelektron


1) isotop

Adalah kelompok atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang
sama) tetapi memiliki nomor massa yang berbeda.

Contoh :

2) Isoton

Adalah kelompok atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.

Contoh : 5 dengan

3) Isobar
Adalah kelompok atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama.

Contoh : dengan

4) Isoelektron
Adalah kelompok partikel (atom atau ion) dari unsur yang berbeda (mempunyai
nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah elektron yang sama.

Contoh:
9
9 dengan

Latihan Soal :

1. Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : 5


, tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari !
2. Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari !

Bab 1 Struktur Atom 22


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3. Tentukanlah kedua unsur berikut : dan termasuk pada contoh isotope,


isoton, isoelektron, atau isobar ? Sertakan alasan !
4. Tentukanlah kedua unsur berikut : dan termasuk pada contoh isotope,
isoton, isoelektron, atau isobar ? Sertakan alasan !
5. Tentukanlah kedua unsur berikut : 5 dan termasuk pada contoh isotope,
isoton, isoelektron, atau isobar ? Sertakan alasan !

Latihan Soal

3. Maha besar Allah yang menciptakan segala yang ada di Catatan


alam dunia ini dengan berproses. Demikian juga model
atom telah mengalami proses perkembangan mulai dari
yang sederhana sampai yang rumit. Gambar di bawah
ini yang sesuai dengan model atom yang dikemukakan
oleh Dalton-Thomson-Rutherford-Bohr-Heisenbergh
adalah
A.

B.

C.

D.

E.

2. Prediksi UNBK 2019


Perhatikan gambar model atom berikut!

Bab 1 Struktur Atom 23


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Berikut beberapa pernyataan mengenai model atom :


(1) tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif
dan negatif yang tersebar merata di seluruh bagian
atom
(2) atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif
dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan
negatif
(3) tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam
ikatan kimia dengan baik, pengaruh medan magnet
terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak
(4) atom merupakan partikel yang bersifat netral
Pasangan pernyataan yang tepat mengenai gambar
model atom tersebut adalah ……
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

3. Rutherford adalah seorang ilmuan kimia yang


menyempurnakan teori atom Thomson, menurut
Rutherford atom adalah ......
A. mengandung proton dan neutron yang berada di
dalam inti atom dan elektron yang berputar
mengelilingi inti
B. mengandung proton yang berada di dalam inti
atom dan elektron yang berputar mengelilingi inti
C. mengandung neutron yang berada di dalam inti
atom dan elektron yang berputar mengelilingi inti
D. mengandung proton dan elektron yang berada di

Bab 1 Struktur Atom 24


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

dalam inti atom dan neutron yang berputar


mengelilingi inti
E. mengandung elektron dan neutron yang berada di
dalam inti atom dan proton yang berputar
mengelilingi inti

4. Inti dari teori atom yang dikemukakan oleh Niels Bohr


adalah......
A. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur
B. Atom mengandung inti kecil padat yang di
dalamnya terkumpul semua muatan positif
C. Atom terdiri dari proton dan elektron yang
menyebar rata di dalam atom tersebut
D. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif yaitu
proton dan di luarnya dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif, antara inti dan elektron
terdapat ruang kosong
E. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif,
dikelilingi oleh elektron yang dapat berpindah dari
orbit satu ke orbit yang lain dengan memancarkan
atau menyerap energi

5. Dalam suatu atom, elektron di sekitar inti atom tidak


jatuh ke dalam, hal ini disebabkan karena...
A. elektron bergerak dengan lintasan dan jarak
tertentu dari inti atom
B. gaya tolak-menolak antara elektron dan inti atom,
relatif besar
C. adanya penghalang antara inti atom dan elektron
D. massa elektron relatif kecil dibandingkan massa inti
atom
E. elektron dalam kondisi diam di sekitar inti atom

6. Proton, elektron dan neutron yang terdapat dalam


setiap atom masing-masing bermuatan ....
A. Negatif, netral, dan positif
B. Positif, netral, dan negatif
C. Positif, negatif, dan netral
D. Positif, negatif, dan negatif
E. Negatif, negatif, dan negatif

Bab 1 Struktur Atom 25


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

7. Partikel penyusun inti atom adalah...


A. proton
B. neutron
C. elektron
D. proton dan elektron
E. proton dan neutron

8. Nomor atom suatu unsur menyatakan banyaknya .


A. Neutron dalam atom
B. Proton dan neutron
C. Atom dalam satu molekul
D. Elektron, proton dan neutron
E. Proton dan neurton dalam atom

9. Nomor massa suatu unsur menyatakan .....


A. Jumlah proton suatu atom
B. Jumlaah elekrron suatu atom
C. Jumalah neutron suatu atom
D. Jumlah proton dan nuetron suatu atom
E. Jumlah elektron dan nuetron suatu atom

10. Suatu atom mempunyai nomor atom 53 dan jumlah


neutronnya 74.dapat disimpulkan bahwa atom tersebut
mempunyai ....
A. 74 elektron
B. 74 proton
C. Nomor massa 53
D. Nomor massa 127
E. 127 proton

11. UNBK 2017


Perhatikan diagram percobaan Thomson berikut !

Bab 1 Struktur Atom 26


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Berdasarkan diagram tersebut, pernyataan yang tepat


tentang sinar katoda adalah ….
A. sinar katoda yang dihasilkan tergantung dari zatnya
B. sinar katoda dibelokkan ke pelat logam positif
C. sinar katoda bergerak dari S ke R
D. muatan elektron 1,6 × 10−9 Coulomb
E. sinar katoda tidak dibelokkan medan magnet
12. UNBK 2017

diagram Berdasarkan tersebut, notasi unsur A dan B


yang benar adalah ….
23
A. 11A dan 15B30
27
B. 13A dan 17B35
26
C. 13A dan 17B34
13
D. 27A dan 35B17
13
E. 27A dan 15B30

13. Salah satu unsur yang terbanyak pada lapisan kerak


bumi adalah oksigen yang memiliki nomor atom
delapan dan nomor massa enam belas, penulisan notasi
atom oksigen yang benar adalah ......
A.
B.
C.
D.
E.

14. Jumlah proton yang terdapat pada unsur Kripton yang


memilki notasi atom adalah ....
A. 120
B. 84
C. 48
D. 36

Bab 1 Struktur Atom 27


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E. 34

15. Ion memiliki jumlah elektron 36, jika atom X


memiliki 49 neutron maka nomor massa dari atom X
adalah ....
A. 36
B. 49
C. 83
D. 85
E. 87
16. Unsur perak (Argentum) memiliki lambang atom
Jumlah elektron yang terdapat pada adalah .
A. 109
B. 107
C. 48
D. 47
E. 46

17. Atom-atom berikut yang memiliki jumlah neutron


berturut-turut 6,14,16 adalah ....
A. , , 5

B. , 5
,
C. , 9
9 ,

D. , ,

E. , , 5

18. Emas (Aurum) merupakan logam mulia karena karakter


emas yang tidak reaktif dan tahan terhadap korosi
maupun oksidasi, tidak mudah terpengaruh oleh
kondisi lingkungan, sangat sukar bereaksi dengan asam.
Hal inilah yang membuat emas memiliki harga yang
cukup tinggi dibandingkan dengan logam jenis lain. Di
dalam sistem periodik Aurum (Au) memilki nomor atom
dan nomor masa berturut-turut 79 dan 197. Pernyataan
berikut yang benar berkaitan dengan emas adalah ......

Lambang Jumlah Jumlah Jumlah


atom proton elektron neutron
9
A. 9 79 79 197

Bab 1 Struktur Atom 28


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

9
B. 9 79 79 179
9
C. 9 79 79 197
9
D. 9 79 79 179
9
E. 9 79 79 179

19. EBTANAS/03/06
Jika diketahui nuklida , maka jumlah elektron,
proton, dan neutron adalah ......
A. 23 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
B. 11 proton, 12 elektron, dan 23 neutron
C. 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron
D. 11 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
E. 12 proton, 11 elektron, dan 11 neutron

20. Unsur Te memiliki nomor atom 52 dan nomor massa


128, apabila unsur Te membentuk Te2- pernyataan
berikut yang semuanya benar adalah ...
A. Jumlah protonnya 52, jumlah elektron 52 dan jumlah
neutronnya 52
B. Jumlah protonnya 52, jumlah elektron 54 dan jumlah
neutronnya 52
C. Jumlah protonnya 52, jumlah elektron 54 dan jumlah
neutronnya 76
D. Jumlah protonnya 54, jumlah elektron 52 dan jumlah
neutronnya 76
E. Jumlah protonnya 54, jumlah elektron 54 dan jumlah
neutronnya 76

21. Suatu atom membentuk ion bermuatan positif 3. Jika


nomor massanya 27 dan jumlah elektronnya 10, maka
notasi atom tersebut adalah....
A.
B.
C.
D.
E.

22. Unsur 5555 memiliki jumalah elektron , proton dan


neutron berturut turut adalah . . . .

Bab 1 Struktur Atom 29


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A.25, 25, 30
B.25, 25, 55
C.25, 30, 35
D.30, 25, 25
E.30, 25, 55

23. Jika unsur Ni memiliki nomor atom 28 dan nomor


massa 59, ion memiliki jumlah proton, elektron
dan neutron berturut turut adalah . . . .
A.30, 28, 31
B.28, 26, 59
C.28, 26, 31
D.26, 28, 59
E.26, 28, 31

24. Timah (Stanum) memiliki notasi atom sebagai berikut


9
5
Jumlah proton, elektron dan neutron yang terdapat
pada secar berturut- turut adalah .....
A. 50, 54 dan 69
B. 50, 46 dan 69
C. 50, 54 dan 65
D. 50, 46, dan 73
E. 50, 54 dan 73

25. UM- UGM/2010/451


Suatu partikel X memiliki 16 proton, 16 neutron, dan 18
elektron. Partikel tersebut dapat dikategorikan sebagai ....
A. Anion X bermuatan -1
B. Isotop netral
C. Kation X bermuatan +2
D. Anion X bermuatan -2
E. Radioisotop X

26. UMB-PT/2015/424
Spesi berikut yang mempunyai jumlah elektron TIDAK
sama dengan ion 16S2- adalah .....
A. 18Ar
B. 15P3-
C. 17Cl-
D. 13Al3+

Bab 1 Struktur Atom 30


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

+
E. 19K

27. Perhatikan tabel berikut !

Unsur Jumlah Jumlah Jumlah


proton elektron neutron
K 7 7 7
L 7 8 8
M 8 8 8
N 7 8 9

Pernyataan berikut berkaitan dengan tabel di atas


1. Pasangan unsur K dan L merupakan isotop
2. Pasangan unsur L dan M merupakan isoton
3. Pasangan M dan N merupakan isobar
4. Pasangan K dan N merupakan isotop
Dari ke empat pernyataan di atas yang benar adalah.....
A. 1 dan 3 saja
B. 2 dan 4 saja
C. 1,2, dan 3 saja
D. 4 saja
E. 1,2,3, da 4
28. Perhatikan tabel berikut !

No Kelompok atom Jenis pasangan


I. dan isobar

II dan isotop

III 5
dan isoton

IV 9
9 dan Isoelektron

V dan 5
Isoelektron

Pernyataan yang benar dari tabel di atas adalah .....


A. I, II dan III

Bab 1 Struktur Atom 31


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. I, IV dan V
C. II,III, dan IV
D. II, IV dan V
E. III, IV dan V

29. UMB/2010/350
Dari tiga atom berikut maka ...
A. dan adalah isotop

B. dan adalah isoton

C. dan adalah isobar


D. dan adalah isoton

E. dan adalah isotop

30. Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron


sedangkan unsur B mempunyai nomor massa 23 dan
nomor atom 11, ke dua unsur tersebut termasuk ke
dalam ....
A. Isoton
B. Isotop
C. Isobar
D. Isokhor
E. Isomer

31. Dari kelompok atom dan ion berikut, yang merupakan

isoelektronik antar atom yang satu dengan yang lainnya

adalah .....

A.
B.
C. 5

D.
E.

Bab 1 Struktur Atom 32


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Bab 1 Struktur Atom 33


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 2
KONFIGURASI ELEKTRON

Relevansi Al-Quran dan Hadist

‫ ُكىۡ إِ ۡر‬ٛۡ َ‫ٱَّللِ َعه‬


َّ ‫ذ‬ َ ًَ ‫ٕا َٔ ۡٱر ُكشُٔاْ َِ ۡع‬ ْ ْۚ ُ‫عٗ ب َٔ ََل رَفَ َّشق‬ًِٛ ‫ٱَّللِ َج‬ َّ ‫ٕا ثِ َح ۡج ِم‬ ْ ًُ ‫ص‬ ِ َ‫ٱعز‬ۡ َٔ
‫صجَ ۡحزُى ثُِِ ۡع ًَزِ ِٓۦّ إِ ۡخ ٰ َٕ َٗب َٔ ُكُزُىۡ َعهَ ٰٗ َشفَب‬ ۡ َ ‫ ٍَ قُهُٕثِ ُكىۡ فَأ‬ٛۡ َ‫ف ث‬ َ َّ‫ُكُزُىۡ أَ ۡع َذ ٓا ٗء فَأَن‬
َ ‫َزِِۦّ نَ َعهَّ ُكىۡ رَ ۡٓزَ ُذ‬ٰٚ ‫ٱَّللُ نَ ُكىۡ َءا‬
ٌٔ َّ ٍُِّ َٛ‫ُج‬ٚ ‫ك‬ َ ِ‫بس فَأََقَ َز ُكى ِّي َُۡٓ ۗب َك ٰ َزن‬
ِ َّ ُ‫حُف َشح ِّي ٍَ ٱن‬
ۡ
“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu
sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika
kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati
kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api
neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk” (Q.S. Ali Imron ayat
103)

Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan kulit
2. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan diagram curah hujan
3. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan diagram orbital
4. Menentukan konfigurasi elektron dengan penyingkatan
5. Menentukan jumlah elekrton valensi suatu unsur dari konfigurasi elektron
6. Menentukan jumlah kulit suatu unsur dari konfigurasi elektron

Bab 2 Konfigurasi Elektron 34


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

Di dalam atom terdapat beberpa partikel subatomik salah satunya yaitu


elektron, elektron di dalam atom tersebar dalam kulit dengan pola tertentu atau
mendiami ruang-ruang tertentu yang disebut orbital. Konfigurasi elektron adalah
penyebaran elektron dalam setiap kulit atau subkulit
A. Jenis-jenis konfigurasi elektron :
1) Berdasarkan kulit
a. Kulit atom yang pertama (yang paling dekat dengan inti) diberi lambang
K, kulit ke-2 diberi lambang L dst.
b. Jumlah maksimum elektron pada setiap kulit memenuhi rumus 2n2.
(n = nomor kulit).
Contoh :
Kulit K (n = 1) maksimum 2 x 12 = 2 elektron
Kulit L (n = 2) maksimum 2 x 22 = 8 elektron
Kulit M (n = 3) maksimum 2 x 32 = 18 elektron
Kulit N (n = 4) maksimum 2 x 42 = 32 elektron dll
c. Langkah-Langkah Penulisan Konfigurasi Elektron :
Kulit-kulit diisi mulai dari kulit K, kemudian L dst.
1) Khusus untuk golongan utama (golongan A) :
Jumlah kulit = nomor periode
Jumlah elektron valensi = nomor golongan
2) Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar (elektron valensi)
adalah 8.
3) Untuk unsur golongan utama (golongan A), konfigurasi elektronnya
dapat ditentukan sebagai berikut :
a. Sebanyak mungkin kulit diisi penuh dengan elektron.
b. Lihat jumlah elektron yang tersisa.
 Jika jumlah elektron yang tersisa > 32, kulit berikutnya diisi
dengan 32 elektron.
 Jika jumlah elektron yang tersisa < 32, kulit berikutnya diisi
dengan 18 elektron.
 Jika jumlah elektron yang tersisa < 18, kulit berikutnya diisi
dengan 8 elektron.
 Jika jumlah elektron yang tersisa < 8, semua elektron diisikan pada
kulit berikutnya.

Bab 2 Konfigurasi Elektron 35


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2) Berdasarkan Diagram Curah Hujan,

Dalam penulisan konfigurasi elektron berdasarkan diagram curah hujan


dan diagram orbital perlu berlandaskan tiga prinsip utama yaitu prinsip
aufbau, aturan Hund dan aturan penuh setengah penuh. (lebih lanjut akan
dibahas pada konfigurasi elektron berdasarkan diagram orbital)

Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit
yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi
energinya”. Dalam setiap sub kulit batas maksimum elektron yang dapat
diisikan yaitu :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (konfigurasi)
elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut :

Berdasarkan diagram di atas dapat disusun urutan konfigurasi elektron


sebagai berikut :

1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p5s ........ dan seterusnya

Penulisan konfigurasi elektron dengan menggunakan diagram curah


hujan boleh menggunakan prinsip tingkat energi sesuai dengan aturan
Auf Bau atau berdasarkan urutan kulit.
Perhatikan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat energi dan urutan
kulit, perbedaan keduanya seperti tampak pada tabel berikut

Bab 2 Konfigurasi Elektron 36


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

unsur Tingkat energi Urutan kulit


5

3) Berdasarkan Diagram Orbital


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital
adalah:
a. Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
b. Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
c. Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetik,
yaitu:
Subkulit s digambarkan

Subkulit p digambarkan

Subkulit d digambarkan

d. Untuk orbital-orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan


sekelompok kotak yang bersisian, sedangkan orbital dengan tingkat
energi berbeda digambarkan dengan kotak yang terpisah.
e. Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas
dan satu lagi mengarah ke bawah.
f. Konfigurasi elektron dengan cara orbital dalam pengisiannya harus
mengacu pada
 Prinsip Aufbau yang menyatakan bahwa pengisian elektron harus
dimulai dari yang memiliki tingkat energi paling rendah artinya
elektron yang mengisi suatu subkulit setelah sub kulit sebelumnya
terisi penuh
 Aturan Hund
Friedrich Hund mengemukakan aturan pengisian elektron pada
orbital yaitu :
“orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi lebih
dulu oleh satu elektron arah (spin) yang sama dahulu kemudian
elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah
(spin) berlawanan Perhatikan contoh diagram elektron di bawah ini,
khususnya pada bagian akhirnya: :

Bab 2 Konfigurasi Elektron 37


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑

5 5
=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑

Pada pengisian diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, 3


elektron diisikan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke
atas baru sisanya 1 elektron digambar dengan tanda panah ke
bawah.
 Larangan Pauli yang menyatakan bahwa dua elektron dalam satu
↑↓ ↑↓ ↑↑ ↑ ↑ orbital tidak boleh
memiliki spin yang
sama
Contoh konfigurasi elektron dengan cara orbital yang melanggar
larangan pauli

1s 2s 2p

Arah spin yang salah

4) Berdasarkan Aturan Penuh Setengah Penuh


Sifat ini berkaitan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan
bahwa : “suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah
orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih
stabil.....untuk konfigurasi elektron yang berakhiran pada sub kulit d
berlaku aturan penuh setengah penuh.
Untuk lebih memahainya perhatikan tabel berikut !

Konfigurasi asal Konfigurasi penuh setengah penuh


(lebih stabil )

Bab 2 Konfigurasi Elektron 38


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

5) Berdasarkan penyingkatan

Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom


dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18
elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn ( 86 elektron). Hal ini
karena pada konfigurasi elektron gas mulia setiap sub kulitnya terisi
elektron secara penuh.

Contoh

penyingkatan konfigurasi elektron :

Catatan penting
 Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk suatu senyawa.
 Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan
memiliki sifat kimia yang mirip.
Contoh Soal :
1. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !
2. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !
3. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom 5 menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !

Bab 2 Konfigurasi Elektron 39


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Pembahasan :
1. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 8 2
Berdasarkan diagram curah hujan konfigurasinya yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2
2. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 8 6
Berdasarkan diagram curah hujan konfigurasinya yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s1 3d5
3. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 18 7
Berdasarkan diagram curah hujan yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 3p5

Latihan Soal

1. Ilmuan kimia yang pertama kali menggagas Catatan


penyebaran elektron pada setiap kulit adalah .....
A. Rutherford
B. Mendeleev
C. Moseley
D. Niels Bohr
E. Dalton

2. Menurut Bohr, jumlah atom maksimum pada kulit


pertama, kedua dan ketiga berturut-turut adalah ....
A. 2, 8, 18
B. 2, 8, 15
C. 2, 8, 10
D. 2, 8, 9

Bab 2 Konfigurasi Elektron 40


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E. 2, 8, 8

3. Jumlah elektron maksimum pada kulit O adalah .....


A. 2
B. 8
C. 18
D. 32
E. 50

4. Unsur kalium merupakan logam yang sangat ringan


dan sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman
oleh karena itu unsur kalium banyak digunakan untuk
bahan pembuat pupuk tanaman. Dalam sistem
periodik unsur, kalium terletak pada golongan utama
dengan nomor atom 19 dan nomor massa 39, dari
data tersebut maka konfigurasi elektron kalium
menurut Bohr adalah.....
A. 2, 8, 9
B. 2, 9, 8
C. 2, 8, 8, 1
D. 2, 8, 2, 7
E. 2, 8, 18, 8, 9

5. Konfigurasi elektron dari unsur Rb yang memiliki


nomor atom 37 dan nomor massa 85 adalah ......
1. 2 8 18 9
2. 2 8 18 32 18 7
3. 2 8 18 8 1
4. 2 8 18 32 25
5. 2 8 8 18 1

6. Konfigurasi elektron dari adalah .....


A. 2 8 18 8 4
B. 2 8 18 12
C. 2 8 8 2
D. 2 8 6 4
E. 2 8 10

7. Elektron valensi suatu unsur menyatakan .....

Bab 2 Konfigurasi Elektron 41


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. Jumlah proton pada kulit terakhir


B. Jumlah elektron pada kulit terakhir
C. Jumlah neutron pada kulit terakhir
D. Jumlah elektron dan neutron pada kulit terakhir
E. Jumlah elektron dan proton pada kulit terakhir

8. Perioda dalam suatu konfigurasi elektron menyatakan


A. Banyaknya proton
B. Banyaknya neurton
C. Banyaknya elektron
D. Banyakmya jumlah kulit
E. Banyaknya jumlah elektron valensi

9. Elektron valensi yang dimiliki oleh 5


adalah .....
A. 1
B. 3
C. 5
D. 7
E. 9

10. Periode yang dimiliki oleh unsur bernomor atom


55
Adalah .....
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

11. Atom di bawah ini yang mempunyai elektron valensi


sebanyak tujuh adalah ....
A. 6

B. 8

C. 15

D. 19

E. 17

12. Ion memiliki jumlah elektron 36. Jika atom M


mengandung 49 nuetron, maka nomor massanya

Bab 2 Konfigurasi Elektron 42


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

adalah ....
A. 36
B. 49
C. 83
D. 85
E. 87

13. Ion memiliki julah elektron sebanyak 20, jumlah


proton dalan atom A adalah .....
A. 14
B. 16
C. 18
D. 20
E. 22

14. Dari lima macam unsur di bawah ini


, , , 9
, 5

Pasangan unsur di atas yang memiliki elektron valensi


yang sama adalah .....
A. A dan B
B. A dan D
C. B dan C
D. C dan D
E. D dan E
15. Unsur V, W, X, Y dan Z berturut-turut mempunyai
nomor atom 2,3,8,13,16. Pasangan unsur yang
memilki elektron valensi yang sama adalah .....
A. W dan Z
B. X dan Y
C. V dan Z
D. X dan Z
E. V dan Y

16. Notasi atom Iodium adalah 5 . Pernyataab di bawah


ini yang paling sesuai dengan iodiuma adalah ......
(1) Jumlah proton dan elektronnya sama
(2) Jumlah elektron pada kulit terluarnya 7
(3) Jumlah kulitnya 5
(4) Elektron valensi dan periodenya sama

Bab 2 Konfigurasi Elektron 43


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

17. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron


, dan
memiliki jumlah sebanyak 69, maka unsur tersebut
berturut-turut memilki nomor atom dan nomor massa
....
A. 50 dan 69
B. 52 dan 69
C. 69 dan 50
D. 50 dan 119
E. 69 dan 119

18. Konfigurasi elektron unsur 32A adalah ...


A.
B.
C.
D.
E. 5

19. Konfigurasi elektron unsur 42Mo adalah ....


A. [Kr]
B. [Kr] 5

C. [Ar] 5

D. [Ar]
E. [Ar] 5

20. EBTANAS /01/43


Konfigurasi elektron suatu unsur 9 adalah ....
A. 9

B.
C.
D.
E.

21. UN/2010
Konfigurasi elektron X2- dari suatu unsur adalah
A.
B.
C.
D.

Bab 2 Konfigurasi Elektron 44


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E.

22. UMPTN 1999


Unsur X memilki nomor atom 26. Konfigurasi elektron
ion X3+ adalah ......
A.
B.
C.
D. 5
5
E.

23. UN/2012
Konfigurasi elektron unsur Q yang paling sesuai adalah

A.
B.
C.
D. 5

E.

24. SBMPTN 2017


Nomor atom R adalah 33. Konfigurasi elektron ion
R3− adalah …
A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 5s2 4d6
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 5s1
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8 4p6 5s2
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

25. Konfigurasi elektron yang benar dari suatu unsur


yang memiliki jumlah neutron 20 dan nomor massa
39 adalah
A. [Xe]
B. [Xe]
C. [Ar]

Bab 2 Konfigurasi Elektron 45


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. [Ar]
E. [Ar]

26. UN/ 2016/I, F, K, M, P, C1


Perhatikan tabel periodik unsur berikut !

L Z Q
X
R

Konfigurasi elektron dan nomor atom unsur yang benar


untuk unsur-unsur pada tabel periodik di atas adalah ....

Unsur Konfigurasi Nomor


Elektron Atom
A. L [Ne] 8
B. X [Ne] 11
C. Z [Ne] 14
D. Q [Ar] 5 25
E. R [Ar] 5 35
27. UN/2008
Perhatikan notasi atom 3 buah unsur berikut.
5
Konfigurasi elektron unsur T adalah ....
(nomor atom He = 2 Ne= 10)
A. [He]
B. [He]
C. [Ne]
D. [Ne]
E. [Ne]

28. Salah satu penulisan konfigurasi elektron adalah


menggunakan diagram orbital, penyusuna konfigurasi
ini harus mengacu pada ....
A. Prinsip Niels Bohr, aturan Hund, larangan Pauli
B. Prinsip Aufbau, aturan mendeleev, larangan Pauli
C. Prinsip Dalton, aturan Hund, larangan Pauli

Bab 2 Konfigurasi Elektron 46


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. Prinsip Aufbau, aturan Heisenbergh, larangan Pauli


E. Prinsip Aufbau, aturan Hund, Larangan Pauli

29. UN/2012/paket A
Unsur X mempunyai diagram orbital sebagai berikut
X
[Ar] ↑↓ ↑

Y
[Ne] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

Nomor atom dari unsur X adalah ....


A. 17
B. 18
C. 21
D. 26
E. 30

30. UN/2007
Dua buah unsur memiliki notasi

55
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron
terakhir dari unsur X adalah .....

A.
[Kr] ↑↓ ↑ ↑

B.
[Ar] ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑

C.
[Ne] ↑↓ ↑ ↑

D.
[Ne] ↑↓ ↑

E.
[Ne] ↑ ↑ ↑

Bab 2 Konfigurasi Elektron 47


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

31. Konfigurasi elektron di bawah ini yang melanggar


prinsip larangan Pauli adalah...

1s 2s 2p
A.
↑↓ ↑↓

B.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↓ ↓

C.
↑↓ ↑ ↑↓

D.
↑↓ ↑↓ ↑ ↑↑ ↑

E.
↑↓ ↑

32. Dari beberapa konfigurasi elektron berikut yang tidak


mengikuti aturan Hund adalah ......
1s 2s 2p 3s
A.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓

B.
↑↓ ↑↓ ↑↑ ↑ ↑ ↑

C.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

D.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↑

E.
↑↓ ↑↓ ↑ ↑↓ ↑

33. SPMB/2003/Regional III


Titan mempunyai nomor atom 22, jumlah elektron

Bab 2 Konfigurasi Elektron 48


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

yang tidak berpasangan yang terdapat dalam ion


adalah .......
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

34. UMPTN 2000


Ion Co2+ mempunyai konfigurasi elektron [Ar] 3d7.
Jumlah elektron yang tidak berpasangan dalam ion
Co2+ adalah ...
A. 1 elektron
B. 2 elektron
C. 3 elektron
D. 5 elektron
E. 7 elektron

35. SNMPTN/2009/W-I dan II/378


↑↓ ↑ ↑ ↑

ns np
unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada
keadaan dasar seperti diagram orbital di atas adalah
.....
A. 6C

B. 8O

C. 15P

D. 13Al

E. 16S

36. SPMB/2007/kode 551


Pernyataan berikut yang benar untuk unsur yang
memiliki konfigurasi adalah
.....
(1) Terletak pada periode 4
(2) Mempunyai 4 elektron tidak berpasangan
(3) Mempunyai nomor atom 26
(4) Termasuk golongan 8

Bab 2 Konfigurasi Elektron 49


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Bab 2 Konfigurasi Elektron 50


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 3
BILANGAN KUANTUM

Relevansi Al-Quran dan Hadist

‫ ٍء َخهَ ۡق َُّٰ ُ ثِقَ َذس‬ٙۡ ‫إََِّب ُك َّم َش‬


“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”
(QS Al Qomar : 49)

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan jenis-jenis bilangan kuantum


2. Menentukan bilangan kuantum utama
3. Menentukan bilangan kuantum azimut
4. Menentukan bilangan kuantum magentik
5. Menentukan ke empat bilangan kuantum
6. Menentukan nomor atom suatu unsur dari bilangan kuantum yang diketahui
7. Menentukan nomor massa suatu unsur dari bilangan kuantum yang
diketahui

Bab 3 Bilangan Kuantum 51


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

A. Pengertian Bilangan Kauntum


Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang mewakili posisi suatu elektron di
dalam atom yang akan menjelaskan sebuah kuantitas kekal di dalam sistem
dinamis. Secara sederhana. Bilangan kuantum dapat diartikan sebagai
bilangan penentu untuk menentukan kedudukan elektron di dalam atom
B. Jenis-jenis Bilangan Kuantum
Ada empat jenis bilangan kuantum yang akan menyatakan masing-masing
kedudukan orbital tersebut, ke empat bilangan kuantum itu adalah :
1) Bilangan Kuantum Utama
a. dilambang dengan huruf “en” kecil (n)
b. memiliki nilai bilangan positif dan tidak pernah bernilai nol.
c. menyatakan besarnya tingkat energi yang dimiliki oleh elektron pada
atom. Semakin besar nilai bilangan kuantum akan semakin besar pula
tingkat energi yang dimiliki elektron tersebut.
d. Ditentukan oleh nilai kulit pada atom tersebut
e. cara menentukan bilangan kuantum utama, dapat dilihat pada tabel
berikut !
Nama kulit Nilai bilangan kuantum utama
(n)
K 1
L 2
M 3
N 4
dst ...

2) Bilangan Kuantum Azimut


a. dilambang dengan huruf “el” kecil (l)
b. menyatakan bentuk orbital elektron.
c. nilai bilangan kuantum azimut tergantung pada orbital yang dapat
dilihat dari sub kulitnya
d. cara menentukan bilangan kuantum azimut, dapat dilihat pada tabel
berikut !
Sub kulit Nilai bilangan kuantum azimut (l)
s 0
p 1

Bab 3 Bilangan Kuantum 52


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

d 2
f 3
3) Bilangan Kuantum Magnetik
a. dilambang dengan huruf “em” kecil (m)
b. menyatakan jenis dan jumlah orbital dalam sub kulit serta orientasi
orbital di dalam ruang
c. nilai m berkisar antar –l sampai +l
d. cara menentukan bilangan kuantum magnetik, dapat dilihat pada
tabel berikut !

Kulit Sub Nilai Nilai bilangan kuantum Jumlah


kulit bilangan magnetik (m) orbital
kuantum

azimut (l)

n=1 1s l=0 m=0 1

2s l=0 m=0 1
n=2
2p l=1 m = -1, 0 , +1 3

3s l=0 m=0 1

n=3 3p l=1 m = -1, 0 , +1 3

3d l=2 m = -2, -1, 0 , +1, +2 5

4s l=0 m=0 1

4p l=1 m = -1, 0 , +1 3
n=4
4d l=2 m = -2, -1, 0 , +1, +2 5

4f l=3 m = -3, -2, -1, 0 , +1, +2, +3 7

dst ... .... .... ....

4) Bilangan Kuantum Spin


a. dilambang dengan huruf “es” kecil (s)
b. menyatakan arah perputaran elektron
c. Bilangan kuantum spin hanya memiliki dua nilai yaitu atau -

C. Cara menentukan ke empat bilangan kuantum


Langkah-langkah menentukan bilangan kuantum adalah

Bab 3 Bilangan Kuantum 53


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

1) Buat konfigurasi elektron dari unsur yang diketahui nomor atomnya


2) Tentukan elektron terakhirnya
3) Tentukan bilangan kuantum utama dengan melihat kulitnya
4) Tentukan bilangan kuantum azimut dengan melihat sub kulitnya
5) Tentukan bilangan kuantum magnetik dengan melihat elektron pada
subkulitnya kemudian disebarkan pada orbitalnya
6) Tentukan bilangan kuantum spin dengan melihat arah panah pada
orbitalnya
7) Tentukan ke empat bilangan kuantumnya

 Contoh Soal
Tentukan ke empat bilangan kuantum elektron terakhir pada unsur 40Zr !
 Jawaban
a) konfigurasi elektron :
40Zr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
b) elektron terakhirnya 4d2
c) bilangan kuantum utama ditentukan oleh kulit karena kulit terakhirnya
adalah empat maka bilangan kuantum utamanya: n = 4
d) bilangan kuantum azimut ditentukan oleh sub kulit karena sub kulit
terakhirnya adalah d maka bilangan kuantum azimutnya: l = 2
e) bilangan kuantum magnetik ditentukan sub kulit dan orbital terakhirnya
yang bersesuaian karena subkulit terakhirnya adalah d yang memiliki orbital
sebanyak lima maka elektron nya yang sebanyak 2 disebarkan dulu
mengikuti aturan hund sebagai berikut

Karena elektron terakhir berada pada orbital -1 maka maka bilangan


kuantum magnetiknya: m = -1
f) bilangan kuantum spin ditentukan oleh arah panah elektron pada orbital
terakhirnya, karena arah panah pada orbital terakhirnya mengarah ke atas
maka bilangan kuantum spinnya: s =
g) Jadi ke empat bilangan kuantum untuk 40Zr adalah
n = 4, l = 2, m = -1, s =

Bab 3 Bilangan Kuantum 54


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Latihan Soal

1. Pengertian bilangan kuantum yang paling tepat Catatan


adalah .....
A. Bilangan yang menunjukkan arak elektron di dalam
atom
B. Bilangan yang digunakan untuk mendistribusikan
elektron
C. Bilangan yang berada pada kulit terakhir pada
suatu konfigurasi elektron
D. Bilangan yang selalu berada pada setiap kulit atom
E. Bilangan yang menentukan kedudukan elektron di
dalam atom

2. Perhatikan pernyataan di bawah ini !


I. bisa bernilai nol
II. Menunjukkan tingkat energi
III. Sesuai dengan sub kulit
IV. Sesuai dengan nomor urut kulit
V. Nilai tertingga adalah tujuh
Dari pernyataan di atas yang sesuai dengan bilangan
kuantum utama adalah .....
A. I,II dan III
B. I,II dan IV
C. I,II dan V
D. II, III dan IV
E. II, III dn V

3. Perhatikan pernyataan di bawah ini !


i. Bilangan positif yang nilainya tidak lebih dari 4
ii. Bilangan yang menyatakan bentuk orbital
iii. Bilangan yang besarnya sesuai dengan tingkat
energi
iv. Bilangan yang besarnya sesuai dengan elektron
valensinya

Bab 3 Bilangan Kuantum 55


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

v. Bilangan yang besarnya sesuai dengan sub


kulitnya
Dari beberapa pernyataan di atas yang benar
mengenai bilangan kuantum azimut adalah ....
A. i, ii, dan iii
B. i, ii, dan v
C. ii, iii, dan iv
D. ii, iv, dan v
E. iii, iv, dan v

4. Perhatikan tabel berikut !

No Pernyataan Jenis bilangan


kuantum

1. 1. Bilangan yang Magnetik


menyatakan jenis dan
jumlah orbital

2. Bilangan yang nilainya Magnetik


berkisar antar –l sampai +l
3. Bilangan yang Spin
menyatakan orientasi
orbital dalam ruang
4. Bilangan yang sesuai Utama
dengan nomor kulit
5. Bilangan yang sesuai Azimut
dengan jenis dan jumlah
orbital dalam sub kulit
dan selalu positif
dari tabel di atas pernyataan dan jenis bilangan
kuantum yang bersesuaian adalah ....
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5

5. Bilangan kuantum spin adalah ......


A. Bilangan yang menyatakan bentuk elektron

Bab 3 Bilangan Kuantum 56


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. Bilangan yang menyatakan orientasi elektron


C. Bilangan yang menyatakan arah elektron
D. Bilangan yang menyatakan jenis elektron
E. Bilangan yang menyatakan jumlah elektron

6. Bilangan kuantum utama memiliki nilai yang sama


dengan ....
A. Elektron
B. Neutron
C. Kulit atom
D. Elektron valensi
E. Elektron pada orbital terakhir

7. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron


bilangan kuantum utama
yang dimiliki oleh elektron terakhir dari unsur
tersebut adalah ....
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

8. Unsur A memiliki konfigurasi elektron


, bilangan kuantum azimut dari
elektron terakhir pada unsur A tersebut adalah .....
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4

9. Bilangan kuantum magnetik dari elektron terakhir


pada unsur yang memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 adalah ......
A. -3
B. -1
C. 0
D. +1
E. +2

Bab 3 Bilangan Kuantum 57


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

10. Jika suatu elektron mempunyai bilangan kuantum n =


2, hal yang paling tidak mungkin adalah ....
A. l = 0
B. m = -1
C. s =
D. m = 0
E. l = 2

11. Subkulit dengan bilangan kuantum l = 3 dapat


menampung elektron maksimal sebanyak .....
A. 2
B. 6
C. 8
D. 10
E. 14

12. Bilangan kuantuk m = +3 tidak mungkin dimiliki oleh


elektron yang terletak pada kulit ....
A. L
B. Q
C. N
D. O
E. P

13. Penulisan ke empat bilangan kuantum yang mungkin


untuk pengisian elektron pada orbital 3p adalah .....
A. n = 3 , l = 0 , m = -1, dan s =

B. n = 3 , l = 1 , m = -1, dan s =

C. n = 3 , l = 1 , m = +2, dan s =

D. n = 3 , l = 2 , m = 0, dan s =

E. n = 3 , l = 3 , m = +2, dan s =

14. Bilangan kuantun elektron terakhir dari atom


yang benar adalah ....
A. n = 3 , l = 1, m = -1, dan s =

B. n = 3 , l = 2, m = +2, dan s = +

C. n = 3 , l = 2, m = +2, dan s =

Bab 3 Bilangan Kuantum 58


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. n = 3 , l = 2, m = -2, dan s =

E. n = 3 , l = 2, m = 0, dan s =

15. Elektron di bawah yang memilki bilangan kuantum


yang diizinkan adalah ......
A. n = 3 , l = 0, m = -1, dan s =

B. n = 3 , l = 1, m = +2, dan s = +

C. n = 3 , l = 2, m = +1, dan s =

D. n = 3 , l = 3, m = -2, dan s =

E. n = 3 , l = 3, m = +3, dan s =

16. Bilangan kuantum elektron terakhir suatu atom yang


mempunyai konfigurasi elektron [ ] adalah
.....
A. n = 3 , l = 1, dan m = -1

B. n = 3 , l = 2, dan m = +2

C. n = 3 , l = 3, dan m = 0

D. n = 3 , l = 3, dan m = -3

E. n = 3 , l = 3, dan m = +2

17. Suatu elektron terakhir mempunyai bilangan kuantum


berturut-turut n = 3 , l = 1, m = -1, dan s = -1/2,
maka nomor atomnya adalah ....
A. 4
B. 8
C. 12
D. 16
E. 20

18. Suatu elektron terakhir mempunyai bilangan kuantum


berturut-turut n = 3 , l = 2, m = 0, dan s = -1/2, jika
atom tersebut memiliki nuetron sebanyak 31, maka
nomor massanya adalah ....
A. 45
B. 48
C. 54

Bab 3 Bilangan Kuantum 59


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. 59
E. 60

19. Ke empat bilangan kuantum yang mungkin untuk


suatu elektron adalah ....
A. n=1, l=1, m= + 1, s=+
B. n=2, l=2, m= 0, s= +

C. n=2, l=1, m= +2, s= +

D. n=2, l=2, m= -1, s= +

E. n=3, l=1, m= +1, s=+

20. Berikut ini deret bilangan kuantum yang tidak


mungkin ada dalam atom 9F adalah ....
A. n=1, l=0, m=0, s=-
B. n=1, l=0, m=0, s= +

C. n=2, l=1, m=0, s= -

D. n=2, l=1, m= -1, s= +

E. n=3, l=2, m= +2, s=+

21. UN 2013
Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir
dari unsur Y dengan nomor atom 13 adalah….

A. n=3, l=1, m= + 1, s= +1/2

B. n=3, l=0, m= 0, s= - 1/2

C. n=3, l=1, m= +1, s= -1/2

D. n=3, l=1, m= -1, s= + 1/2

E. n=3, l=1, m= 0, s=+1/2

22. UN 2015
Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron
35
terakhir dari atom 17 Cl adalah….
A. n =3, l = 0, m = -1, s = +1/2

Bab 3 Bilangan Kuantum 60


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. n =3, l = 0, m = +1, s = -1/2

C. n =3, l = 1, m = +1, s = +1/2

D. n =3, l = 2, m = 0, s = -1/2

E. n =3, l = 1, m = 0, s = -1/2

23. UN 2013
Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir
dari unsur adalah ....
A. n = 3; l = 1; m = −1; s = +½
B. n = 3; l = 1; m = −1; s = −½
C. n = 3; l = 0; m = −1; s = +½
D. n = 4; l = 0; m = 0; s = +½
E. n = 4; l = 0; m = 0; s = −½

24. UN 2015
Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron
terakhir dari atom 5 adalah ....
A. n = 3; l = 0; m = −1; s = +½
B. n = 3; l = 0; m = +1; s = −½
C. n = 3; l = 1; m = +1; s = +½
D. n = 3; l = 2; m = 0; s = −½
E. n = 3; l = 1; m = 0; s = −½

25. SBMPTN 2014 kode 512


Koordinat bilangan kuantum elektron terluar atom 19K
yang benar adalah ….
A. (4, 0, 0, +½) atau (4, 0, 1, +½)
B. (4, 0, 1, −½) atau (4, 0, 0, −½)
C. (4, 0, 0, +½) atau (4, 0, 0, −½)
D. (4, 1, 1, +½) atau (4, 1, 1, −½)
E. (4, 0, 1, +½) atau (4, 1, 1, −½)

26. Elektron terakhir suatu atom memiliki ke empat


bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = 0, s = , maka
nomor atom dari atom tersebut adalah .....
A. 24
B. 25
C. 26

Bab 3 Bilangan Kuantum 61


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. 28
E. 35

27. Elektron terakhir suatu atom memiliki ke empat


bilangan kuantum n = 3, l = 2, m = +1, s = , jika
atom tersebut memiliki neutron sebanyak 31 maka
nomor massa dari atom tersebut adalah .....
A. 45
B. 48
C. 54
D. 59
E. 60
28. Suatu atom mempunyai ke empat bilangan kuantum
elektron terakhir n=3, l=2, m=-1, s=+ atom tersebut
mempunyai elektron maksimum sebanyak ....
A. 26
B. 25
C. 24
D. 23
E. 22

29. Elektron-elektron pada orbital 2p dari atom 8O

memiliki bilangan kuantum .....


A. n, m, l dan s yang berbeda
B. n, m, dan l sama tetapi s berbeda
C. n, m dan s sama tetapi l berbeda
D. n, l, dan s sama tetapi m berbeda
E. n dan l sama tetapi m dan s berbeda

30. elektron di bawah ini yang mempunyai tingkat enrgi


tertinggi adalah yang memiliki ke empat bilangan
kaunatum .....
A. n=3, l=1, m=0, s=-
B. n=4, l=0, m=0, s= +
C. n=4, l=1, m=0, s= +
D. n=4, l=2, m= -2, s= +
E. n=5, l=0, m= 0, s=+

Bab 3 Bilangan Kuantum 62


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 4
SISTEM PERIODIK UNSUR

Relevansi Al-Quran dan Hadist

‫َقُٕ َو ٱنَُّبطُ ِث ۡٲنقِ ۡس ِِۖظ‬ِٛ‫اٌ ن‬ َ َ‫ض‬ًِٛ ‫ت َٔ ۡٱن‬ َ َ‫ذ َٔأََض َۡنَُب َي َعُٓ ُى ۡٱن ِك ٰز‬ ِ َُٰ َِّٛ‫َلقَ ۡذ أَ ۡس َس ۡهَُب ُس ُسهََُب ِث ۡٲنج‬
ِّ ِٛ‫ َذ ف‬ٚ‫َٔأََض َۡنَُب ۡٱن َح ِذ‬
ٞ ‫٘ َع ِض‬
‫ض‬ٚ ٌّ ِٕ َ‫ٱَّللَ ق‬ ِ ْۚ َٛۡ ‫ص ُش ۥِ ُ َٔ ُس ُسهَ ۥُّ ِث ۡٲنغ‬
َّ ٌَّ ‫ت ِإ‬ ُ َُٚ ٍ‫ٱَّللُ َي‬ َّ ‫َ ۡعهَ َى‬ٛ‫بط َٔ ِن‬ ٰ
ِ َُّ‫ذ َٔ َيَُ ِف ُع نِه‬ٚٞ ‫ط َش ِذ‬ ٞ ‫ثَ ۡأ‬
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-
bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (Al-Hadiid: 25)

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur
2. Menentukan golongan suatu unsur
3. Menentukan periode suatu unsur
4. Menentukan blok suatu unsur
5. Menetukan nomor atom
6. Menjelaskan sifat-sifat periodik unsur

Bab 4 Sistem Periodik 63


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

Penemuan unsur kimia telah berlangsung sejak lama, contohnya emas (Au)
ditemukan di alam dalam bentuk unsur pada ribuan tahun lalu. Ada pula unsur
yang ditemukan setelah perkembangan teknologi pada abad ke-20 seperti
technetium (Tc) yang bersifat radioaktif dan tidak stabil. Kebanyakan unsur
mudah membentuk senyawa sehingga tidak ditemukan di alam dalam bentuk
unsur. Oleh karena itu selama berabad- abad, para ilmuwan tidak menyadari
keberadaan unsur- unsur di alam. Awal abad ke- 19, kemajuan dalam kimia
mempermudah untuk mengisolasi (memisahkan) unsur-unsur dari
senyawanya sehingga jumlah unsur yang diketahui bertambah jumlahnya dari
31 unsur pada tahun 1800 menjadi 63 pada tahun 1865. Ketika jumlah unsur
yang diketahui meningkat, maka para ilmuwan mulai mengklasifikasikannya.

A. Pengertian Sistem Periodik Unsur


Sistem Periodik Unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan
aturan tertentu.

B. Perkembangan Sistem Periodik


Usaha-usaha pengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli
menemukan semakin banyaknya unsur di alam, dengan tujuan agar unsur-
unsur tersebut mudah dipelajari. Berikut Beberapa ahli yang mencoba
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang
dilakukan yaitu :

1) Johan Wolfgang Dobereiner


Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang
sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat
di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut
menurut kemiripan sifatnya.
Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut triade,
penemuan ini dinyatakan sebagai Hukum Triade Dobereiner yang
berbunyi :
“Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan
kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur
kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur
pertama dan ketiga”.

Bab 4 Sistem Periodik 64


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Gambar Daftar unsur Triade Dobereiner

Sumber : Mahkota Blitar

2) John Alexander Reina Newland


John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya
lebih banyak, berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka setelah atom ke
delapan akan didapatkan unsur yang miripdengan unsur pertama , unsur
ke sembilan akan mirip dengan unsur ke dua dan seterusnya. Penemuan
ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland, yang berbunyi
“apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya,
maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur
kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan
seterusnya.”
Gambar Daftar
Unsur Oktaf
Newland

Sumber : Maria James, Chemical Connctions


3) Sistem Periodik Mendeleev (Sistem Periodik Pendek)
Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya Dmitri Ivanovich
Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka
berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu
yang hampir bersamaan, tetapi karena Mendeleev yang pertama kali

Bab 4 Sistem Periodik 65


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu


tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik
unsur pendek. Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik
dari massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut
kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara
periodik.
Tab
el
Peri
odik
Men
dele
ev

H
a
l

p
enting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai
berikut:
a. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih
paling kurang dua atau satu satuan;
b. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44,
68, 72, dan 100;
c. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
d. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa
unsur, contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3

4) Sistem Periodik Modern (Sistem Periodik Panjang)


Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk
panjang ditemukan oleh Henry G. J. Moseley yang disusun berdasarkan
kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern

Bab 4 Sistem Periodik 66


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang
disebut golongan.

Gambar Sistem Periodik Unsur Modern

C. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik


Konfigurasi elektron sangat berkaitan dengan penentuan golongan, periode,
dan blok dalam sistem periodik modern.
1) Golongan
Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki
oleh suatu unsur. Setiap Unsur yang memiliki elektron valensi sama akan
menempati golongan yang sama pula. Penomoran golongan dalam sistem
periodik modern secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut !
Tabel penomoran golongan pada sistem periodik unsur modern

UNSUR UTAMA UNSUR TRANSISI


Konfigurasi Elektron Nomor Nama Konfigurasi Elektron Nomor Ket.
Elektron Valensi golongan Golongan Elektron Kulit Valensi golongan
Kulit Terakhir
Terakhir
1 IA Alkali 3 IIIB
2 IIA Alkali 4 IVB
tanah
3 IIIA Boron 5 VB

Bab 4 Sistem Periodik 67


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

4 IVA Karbon 6 VIB


5 VA Nitrogen 7 VIIB
6 VIA Oksigen 8
7 VIIA Halogen 9 Sifatnya
VIIIB
mirip
8 VIIIA Gas Mulia 10

11 IB
12 IIB
Gambar penempatandan penomoran golongan dalam sistem periodik
modern

2) Blok
Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam konfigurasi
elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p,
blok d, dan blok f.
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati
golongan A
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati
golongan B
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati
golongan B (Lantanida, n=6 dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))

Bab 4 Sistem Periodik 68


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Gamb
ar
Pene
mpata
n dan
Pemb
agian
blok
pada
sistem
period
ik
moder
n

3) Periode
Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Periode disusun
berdasarkan kulit tertinggi. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit
sama akan menempati baris yang sama dengan kata lain menempati
periode yang sama.
Penomoran periode dalam sistem periodik modern dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel Penomoran Periode Pada Sistem Periodik Modern

Periode Nomor Jumlah unsur Nama periode


atom
1 1-2 2 Sangat pendek

Bab 4 Sistem Periodik 69


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2 3 - 10 8 Pendek
3 11 - 18 8
4 19 - 36 18 Panjang
5 37 - 54 18
Sangat panjang
(Dalam priode ini terdapat unsur unsur
6 55 - 86 32 Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai
nomor 71 dan diletakkan pada bagian
bawah)

Belum lengkap
(Pada periode ini terdapat deretan unsur
7 87 - 118 32 yang disebut Aktinida, yaitu unsur
bernomor 90 sampai nomor 103 dan
diletakkan pada bagian bawah)

Gambar penempatan periode dalam sistem periodik modern

Sumber supervisor blog MIPA

Contoh Soal:
1. Tentukanlah letak unsur dalam sistem periodik
Jawab
Langkah 1 Menentukan jumlah elektron
Unsur P tersebut memiliki nomor atom 15 dan tidak memiliki muatan sehingga
jumlah elektron= 15

Langkah 2 Membuat Konfigurasi Elektron dan menentukan elektron valensi


5 memiliki konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p3

Bab 4 Sistem Periodik 70


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Langkah 3 Menentukan golongan


Golongan ditentukan dari jumlah elektron valensi dan blok, karena jumlah elektron
valensi P= 5 dan berakhir pada sp (blok p) maka untur P terletak pada golongan
VA

Langkah 4 Menentukan periode


Periode ditentukan oleh kulit tertinggi , karena kulit tertinggi adalah 3 maka P
terletak pada periode 3

2. Tentukan letak unsur dalam sistem periodik


Jawab
Langkah 1 Menentukan jumlah elektron
Unsur Fe tersebut memiliki nomor atom 26 dan tidak memiliki muatan sehingga
jumlah elektron= 26

Langkah 2 Membuat Konfigurasi Elektron dan menentukan elektron valensi


memiliki konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p64s23d6

Langkah 3 Menentukan golongan


Golongan ditentukan dari jumlah elektron valensi dan blok, karena jumlah elektron
valensi Fe= 8 dan berakhir pada sd (blok d) maka untur P terletak pada golongan
VIIIB
*Untuk golongan B, unsur dengan jumlah elektron valensi 8-10 terletak pada
golongan VIII B, unsur dengan jumlah elektron valensi 11 terletak pada
golongan IB dan unsur dengan elektron valensi 12 terletak pada golongan IIB

Langkah 4 Menentukan periode


Periode ditentukan oleh kulit tertinggi , karena kulit tertinggi adalah 3 maka P
terletak pada periode 3
3. Konfigurasi ion Ca2+ adalah 1s22s22p63s23p6, tentukanlah letak unsur Ca
dalam sistem periodik!
Jawab
Langkah 1 Menentukan jumlah elektron
Unsur Ca2+ tersebut memiliki jumlah elektron 18 dan tidak memiliki muatan +2,
sehingga jumlah elektron unsur Ca= 18 +2= 20

Langkah 2 Membuat Konfigurasi Elektron dan menentukan elektron valensi


memiliki konfigurasi elektron 1s22s22p63s23p64s2

Bab 4 Sistem Periodik 71


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Langkah 3 Menentukan golongan


Golongan ditentukan dari jumlah elektron valensi dan blok, karena jumlah elektron
valensi Ca=2 dan berakhir pada s (blok s) maka untur P terletak pada golongan IIA

Langkah 4 Menentukan periode


Periode ditentukan oleh kulit tertinggi , karena kulit tertinggi adalah 4, maka Ca
terletak pada periode 4

4. Suatu unsur terletak pada golongan VII A, periode 3. Bagaimana


konfigurasi elektron tersebut!
Jawab
Karena terletak pada golongan VII A, maka unsur tersebut memiliki jumlah
elektron valensi sebanyak 7 dan merupakan blok p (berakhir pada orbital s dan p).
Unsur tersebut terletak pada periode 3 sehingga kulit terbanyaknya adalah 3.
Maka konfigurasi elektron valensi= 3s23p5
Konfigurasi keseluruhan mengikuti aturan aufbau 1s22s22p63s23p5

Latihan Soal
1. Tanpa melihat tabel sistem periodik unsur, tentukanlah letak unsur-
unsur berikut!
a. 13A
47
b. B
36
c. C
d. 90D

2. Tuliskahlah konfigurasi elektron pada unsur- unsur yang terletak pada


golongan dan periode sebagai berikut!
a. Unsur yang terletak pada golongan VA periode 4
b. Unsur yang terletak pada golongan VII B periode 3
c. Unsur yang terletak pada golongan IIIA periode 5
3. Tentukanlah letak unsur Zn dalam sistem periodik, jika diketahui ion
Zn2+ memiliki 28 elektron!

D. Sifat-sifat periodik unsur


Sebelum mempelajari sifat-sifat keperiodik unsur, kita perlu mengenal hal-hal yang
memengaruhi sifat- sifat keperiodikan unsur tersebut, diantaranya adalah jumlah
kulit dan muatan inti efektif. Jumlah kulit pada atom dinyatakan dalam bilangan
kuantum utama(n). Muatan inti effektif adalah muatan inti yang dirasakan oleh
elektron pada kulit terluar yang dipengaruhi tolakan dari elektron sebelumnya, hal
ini disebabkan karena tarikan elektron pada kulit terluar dengan inti atom

Bab 4 Sistem Periodik 72


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

diimbangi dengan tolakan antara elektron pada kulit terluar dengan elektron pada
kulit di dalamnya. Dalam satu periode, muatan inti efektif akan meningkat dari kiri
ke kanan.

1) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan elektron terluar pada suatu
atom.

Tabel Kecenderungan jari jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) dan satu
periode (dari kiri ke kanan)

Jari- Jari Atom

Hal yang mempengaruhi Kecenderungan

Satu Golongan jumlah kulit dari atas ke bawah semakin Semakin besar
(dari atas ke banyak
bawah)
Satu Periode Semakin besar Semakin kecil
(dari kiri ke bertambahnya muatan inti akibatnya
kanan) tarikan inti terhadap elektron terluar
makin besar pula, sehingga
menyebabkan semakin kecil jarak dari
initi ke kulit terluarnya

Bab 4 Sistem Periodik 73


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Catatan :
Jari-Jari Ion
 Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika
dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
 Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil,
sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih
besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.

Atom Na memiliki jari-jari atom


yang lebih besar daripada atom
Li. Karena memiliki jumlah kulit
atom yang lebih banyak.

Atom Mg memiliki jari jari atom yang


lebih kecil daripada atom Na. Karena
memiliki harga muatan inti effektif
yang lebih besar, akibatnya elektron
terluar akan lebih tertarik ke inti.

Bab 4 Sistem Periodik 74


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2) Energi ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas
untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1
(kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan
diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst. (EI 1
< EI 2 < EI 3 dst).

Tabel Kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan (dari atas ke


bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)
ENERGI IONISASI
Hal yang mempengaruhi Kecenderungan

Satu Golongan jari-jari atom bertambah sehingga gaya Semakin kecil


(dari atas ke tarik inti terhadap elektron terluar
bawah semakin kecil. Akibatnya elektron
terluar semakin mudah untuk
dilepaskan, jadi energi yang
dibutuhkannya sedikit
Satu Periode jari-jari atom semakin kecil sehingga Semakin besar
(dari kiri ke gaya tarik inti terhadap elektron terluar
kanan) semakin besar/kuat. Akibatnya elektron
terluar semakin sulit untuk dilepaskan.
jadi energi yang dibutuhkannya besar

3) Kelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul
suatu senyawa (dalam ikatannya).
Tabel Kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)
KELEKTRONEGATIFAN

Bab 4 Sistem Periodik 75


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Hal yang mempengaruhi Kecenderungan


Satu Golongan jari-jari atom bertambah Semakin kecil
(dari atas ke akibatnya elektron terluar semakin
bawah) mudah untuk melepaskan
elektron membentuk ion positif
Satu Periode jari-jari atom semakin kecil Semakin besar
(dari kiri ke akibatnya elektron terluar semakin
kanan) sulit untuk dilepaskan jadi lebih
mudah menarik elektron
membentuk ion negatif.

4) Afinitas elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud
gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif
(anion).
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Penyerapan elektron ada yang disertai pelepasan energi maupun
penyerapan energi.
b. Jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga afinitas
elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif.
c. Jika penyerapan elektron disertai penyerapan energi, maka harga
afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif.
d. Unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda negatif,
mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada unsur yang
mempunyai harga afinitas elektron bertanda positif. Atau semakin
negatif harga afinitas elektron suatu unsur, semakin mudah
kecenderungan unsur tersebut untuk menarik elektron membentuk ion
negatif (anion).

Tabel Kecenderungan afinitas elektron dalam satu golongan (dari atas ke


bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)

AFINITAS ELEKTRON
Satu Golongan Satu Periode
(dari atas ke bawah) (dari kiri ke kanan)
Hal yang jari-jari atom bertambah jari-jari atom semakin kecil
mempengaruhi akibatnya elektron terluar akibatnya elektron terluar semakin
semakin mudah untuk sulit untuk dilepaskan jadi lebih
melepaskan elektron mudah menarik elektron
membentuk ion positif membentuk ion negatif.
kecenderungan Semakin kecil Semakin besar

Bab 4 Sistem Periodik 76


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Catatan :
o Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
kecuali golongan IIA dan VIIIA.
o Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA ( halogen ).
5) Sifat logam dan non logam
 Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan
atom untuk melepaskan elektron membentuk ion positif (kation).
Tabel Kecenderungan sifat logam dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)

SIFAT LOGAM
Satu Golongan Satu Periode
(dari atas ke bawah) (dari kiri ke kanan)
Hal yang jari-jari atom bertambah jari-jari atom semakin kecil
mempengaruhi akibatnya elektron terluar akibatnya elektron terluar
semakin mudah untuk semakin mudah menarik
melepaskan elektron elektron sehingga semakin
sehingga semakin mudah sulit membentuk ion positif
membentuk ion positif

kecenderungan Semakin besar Semakin kecil

 Sifat non logam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu


kecenderungan atom untuk menarik elektron membentuk ion negatif
(anion)

Tabel Kecenderungan sifat non logam dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)

SIFAT NON LOGAM


Satu Golongan Satu Periode
(dari atas ke bawah) (dari kiri ke kanan)
Hal yang jari-jari atom bertambah jari-jari atom semakin kecil
mempengaruhi akibatnya elektron terluar akibatnya elektron terluar semakin
semakin susah menarik mudah menarik elektron sehingga
elektron sehingga semakin semakin mudah membentuk ion
susah membentuk ion negatif
negatif
kecenderungan Semakin kecil Semakin besar

Catatan :
o Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang
terletak pada golongan VIIA, bukan golongan VIIIA.

Bab 4 Sistem Periodik 77


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

o Unsur-unsur yang terletak pada daerah peralihan antara unsur logam


dengan non logam disebut unsur Metaloid ( = unsur yang mempunyai
sifat logam dan sekaligus non logam ). Misalnya : boron dan silikon.

Latihan Soal

1. Pengelompokkan unsur-unsur pertama kali dilakukan Catatan


oleh.....
A. Doberainer
B. Mendeleev
C. Henry Moseley
D. Newland
E. Lothar Meyer

2. Perhatikan tabel di bawah ini!


No Penggagas Hasil penemuaanya

1. Newland Jika unsur-unsur disusun


berdasarkan kenaikan massa
atom, maka sifat unsur akan
berulang setelah unsur ke
delapan

2. Mendeleev Jika unsur-unsur disusun


berdasarkan kenaikan nomor
atom, maka sifat unsur akan
berulang secara periodik

3. Moseley Jika unsur-unsur disusun


berdasarkan kenaikan nomor

Bab 4 Sistem Periodik 78


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

atom, maka sifat unsur akan


berulang secara periodik

4. Doberainer Jika unsur-unsur disusun


berdasarkan kenaikan massa
atom, maka sifat unsur akan
berulang setelah unsur ke
delapan

Berdasarkan tabel di atas antara penggagas dan hasil


penemuannya yang sesuai adalah....
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 1, 2, dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 4 saja

3. Dalam sistem periodik modern unsur-unsur yang


terletak dalam satu periode selalu memiliki jumlah .....
A. Elektron yang sama
B. Kulit yang sama
C. Massa atom yang sama
D. Orbital yang sama
E. Elektron valensi yang sama

4. Golongan dalam sistem periodik modern


menyatakan....
A. Banyak elektron pada atom
B. Banyak proton pada inti atom
C. Banyak neutron pada inti atom
D. Banyak kulit elektron pada atom
E. Banyak elektron pada lintasan terluar

5. Unsur V, W, X, Y, Z berturut-turut mempunyai nomor


atom 2, 3, 8, 13, 16. Pasangan unsur yang memilki
elektron valensi yang sama adalah .....
A. W dan Z
B. X dan Y
C. V dan Z
D. X dan Z
E. V dan Y

Bab 4 Sistem Periodik 79


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

6. Unsur A dan unsur B terletak pada perioda yang


sama, maka ke dua unsur tersebut mempunyai nomor
atom...
A. 11 dan 19
B. 12 dan 20
C. 20 dan 28
D. 31 dan 35
E. 38 dan 58

7. Perhatikan pernyataan di bawah ini !


I. Terdiri dari 8 golongan utama dan 10 golongan
transisi
II. Golongan aktinida termasuk dalam golongan
transisi dalam
III. Golongan VII A diberi nama golongan halogen
IV. Golongan transisi termasuk dalam unsur-unsur
blok d
V. Pada periode ke tujuh terdapat golongan
lantanida
Berdasarkan pernyataan di atas yang sesuai dengan
sistem periodek modern adalah ....
A. I, II, dan III
B. I, III, dan V
C. II, III dan IV
D. II, III, dan V
E. III, IV, dan V

8. UN/2012
Konfigurasi elektron unsur Q yang paling sesuai
adalah

A.
B.

Bab 4 Sistem Periodik 80


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

C.
D. 5

E.

9. UN/ 2016/I, F, K, M, P, C1
Perhatikan tabel periodik unsur berikut !

L Z Q
X
R

Konfigurasi elektron dan nomor atom unsur yang


benar untuk unsur-unsur pada tabel periodik di atas
adalah ....

Unsur Konfigurasi Nomor


Elektron Atom
A. L [Ne] 8
B. X [Ne] 11
C. Z [Ne] 14
D. Q [Ar] 5 25
E. R [Ar] 5 35

10. UN 2016
Perhatikan tabel periodik berikut!

Konfigurasi elektron dan nomor atom dari unsur


dalam tabel periodik tersebut yang benar adalah

Unsur Konfigurasi Nomor Atom

A. P [He] 2s2 5

Bab 4 Sistem Periodik 81


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. Q [He] 2s2 2p5 9

C. R [Ne] 4s1 13

D. Y [Ar] 4s1 18

E. T [Ar] 4s1 40

11. UN 2010
Konfigurasi elektron X2- dari suatu unsur 16X adalah...
A. 1s2 2s22p6 3s23p2
B.1s2 2s22p6 3s23p4
C.1s2 2s22p6 3s23p6
D.1s2 2s22p6 3s23p6 3d2
E.1s2 2s22p6 3s23p2 3d2

12. Jika Konfigurasi elektron unsur A : 2 8 8 6 maka unsur


tersebut dalam sistem periodik modern terletak pada
A. Golongan IA
B. Golongan IIA
C. Golongan IV A
D. Golongan VA
E. Golongan VIA

13. Periode yang dimiliki unsur X yang memiliki


konfigurasi elektron 2 8 18 8 8 7 adalah ....
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8

14. UN 2014
Notasi unsur M dilambangkan sebagai berikut :

Konfigurai elektron dan letak unsur M pada tabel


periodik modern secara berturut-turut adalah .....

Konfigurasi Elektron Golongan Periode

Bab 4 Sistem Periodik 82


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A [Ar] IVA 4
.
B [Ar] IVB 4
.
C [Ar] IVB 5
.
D [Kr] IVA 5
.
E. [Kr] IIB 5

15. Unsur L dinotasikan sebagai berikut :

Konfigurasi elektron dan letak unsur L pada tabel


periodik, sesuai dengan golongan dan periodenya,
secara berturut-turut adalah ....

Konfigurasi Elektron Golongan Periode


A [Ar] 4s2 3d8 VIII B 4
2 6 2
B [Ar] 4s 4p 3d VIII B 3
2 5 3
C [Ar] 4s 3d 4p VB 4
2 3
D [Xe] 6s 3f lantanida 6
2 3
E [Xe] 6s 4f lantanida 6

16. UN/2010
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor
massa 56 dalam sistem periodik berada pada
golongan dan periode adalah ......
A. IIA dan 6
B. VIB dan 3
C. VII B dan 4
D. VIIIB dan 3
E. VIIIB dan 4

17. UN 2009
Unsur dalam sistem periodik terletak pada
golongan dan periode berturut-turut .....
A. IVA, 3

Bab 4 Sistem Periodik 83


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. VA, 2
C. VIA, 3
D. VIIA, 3
E. IVB,2

18. UN 2010
Diagram orbital 2 buah unsur sebagai berikut :

X [Ar] ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑

Y [Ne] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑

Letak unsur Y dalam tabel periodik ada pada


golongan dan periode berurutan ........
A. VIIA, 3
B. VIIa, 7
C. VA, 3
D. IIIA, 5
E. IIIA,

19. UN/2015
Konfigurasi elektron ion adalah

Dalam sistem periodik unsur, unsur X terletak pada . .


.
A. Periode 3 golongan IA
B. Periode 3 golongan VIA
C. Periode 4 golongan IIB
D. Periode 4 golongan VB
E. Periode 4 golongan VIB

20. Ion mempunyai konfigurasi elektron

Dalam Sistem Periodik Modern unsur Y terletak pada


A. Golongan IIA, periode 4
B. Golongan IIIA, periode 4
C. Golongan IVA, periode 4
D. Golongan VIA, periode 4
E. Golongan VIA, periode 4

Bab 4 Sistem Periodik 84


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

21. Suatu unsur memiliki ke empat bilangan kuantum n =


3, l = 2, m = +2,dan s = + maka unsur tersebut
dalam tabel periodik terrmasuk pada golongan .......
A. Alkali
B. Halogen
C. Gas mulia
D. Transisi dalam
E. Transisi luar

22. Unsur yang memiliki ke empat bilangan kuantum n =


4, l = 3, m = -1,dan s = - dalam sistem periodik
modern termasuk dalam.....
A. Golongan Aktinida, periode 4
B. Golongan Aktinida, periode 6
C. Golongan Lantanida, periode 4
D. Golongan Lantanida, periode 6
E. Golongan Transisi, periode 6

23. Unsur dengan nomor atom 15 memiliki sifat yang


sama dengan unsur bernomor atom ...
A. 23
B. 31
C. 43
D. 51
E. 65

24. Perhatikan tabel di bawah ini !


No Sifat periodik Golongan Periode (kiri
(atas ke ke kanan )
bawah)

1 Jari-jari atom Kecil Besar


2 Afinitas elektron Turun Naik
3 Non logam Kuat Lemah
4 energiionisasi Turun Naik
5 logam Kuat Lemah
Berdasarkan tabel di atas pernytaan yang benar
adalah ......

Bab 4 Sistem Periodik 85


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5

25. EBTANAS/01/10
Di antara sifat periodik berikut yang benar dalam satu
golongan dari atas ke bawah adalah
A. Jari-jari elektron makin pendek
B. Elektronegatifitas makin kecil
C. Eenerg ionisasi makin besar
D. Afinitas elektron makin besar
E. Sifat logam berkurang

26. SNMPTN /2012/732


Urutan jari-jari atom 8O, 11Na, 17Cl, dan 19K adalah
A. K> Cl >Na >O
B. K> Na >Cl >O
C. Na> O>K >Cl
D. O> Cl >Na >K
E. Na> Cl >K>O

27. Bagi unsur dengan konfigurasi elektron


1s2 2s22p6 3s23p6 3d74s2 berlaku pernyataan bahwa
unsur tersebut ...
1. Mempunyai nomor atom 27
2. Terletak pada periode 4
3. Mempunyai 3 elektron tidak berpasangan
4. Termasuk golongan alkali tanah

28. UN 2017
Perhatikan data afinitas elektron berikut!

Unsur Afinitas Elektron

X 240 kJ.mol−1

Y −349 kJ.mol−1

Bab 4 Sistem Periodik 86


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Pernyataan yang tepat untuk kedua unsur tersebut


dalam mencapai kestabilan adalah ….
A. ion X− lebih stabil daripada atom X
B. ion Y− lebih stabil daripada atom Y
C. Y lebih mudah melepas elektron daripada X
D. X lebih bersifat nonlogam daripada Y
E. X lebih mudah menarik elektron daripada Y

29. UN 2016
Perhatikan notasi unsur berikut!
3X; 11Z; 19W

Gambar yang menunjukkan jari-jari atom ketiga unsur


tersebut adalah ....

30. UN 2015
Berikut tabel data beberapa unsur

Bab 4 Sistem Periodik 87


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Unsur Nomor Atom

P 11
Q 12
R 13
S 14

Grafik yang tepat menggambarkan perubahan energi


ionisasi unsur-unsur tersebut adalah ....

Bab 4 Sistem Periodik 88


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 5
IKATAN KIMIA

Relevansi Al-Quran dan Hadist


ْۚ
ِ َّ ‫َُّٓب ٱنَُّبطُ ِإََّب َخهَ ۡق َُٰ ُكى ِّيٍ َر َكش َٔأَُثَ ٰٗ َٔ َج َع ۡه َُٰ ُكىۡ ُشعُٕثٗ ب َٔقَجَبٓ ِئ َم ِنزَ َعب َسفُ ٕٓ ْا ِإ ٌَّ أَ ۡك َش َي ُكىۡ ِعُ َذ‬َٚ‫َأ‬ٚٓ ٰ
‫ٱَّلل‬
َّ ٌَّ ‫أَ ۡرقَ ٰى ُكىْۡۚ ِإ‬
ٞ ‫ ٌى َخ ِج‬ٛ‫ٱَّللَ َع ِه‬
‫ش‬ٛ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Alloh ialah orang yang bertaqwa di atara kamu, Sesungguhnya Alloh
maha Mengetahui lagi maha mengenal.” (QS Al Hujurat :13)

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan jenis ikatan kimia
2. Menentukan kelompok senyawa ion dan senyawa kovalen
3. Memberi nama senyawa ion dan senyawa kovalen
4. Menuliskan rumus senyawa ion dan senyawa kovalen
5. Mengidentifikasi sifat senyawa ion dan senyawa kovalen
6. Menentukan senyawa kovalen polar dan non polar
7. menentukan ikatan kovalen koordinasi
8. menjelaskan sifat ikatan logam
9. menentukan jenis ikatan antar molekul
10. menentukan bentuk molekul

Bab 5 Ikatan Kimia 89


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

IKATAN KIMIA
A. PENGERTIAN IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah Ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik
antara atom atau molekul dalam membentuk suatu senyawa sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil
Pada saat pembentukan suatu molekul, elektron valensi memegang peranan
sangat penting. Dan untuk memudahkan penggambaran elektron valensi
pada atom suatu unsur dan ikatan yang terbentuk digunakan simbol Lewis
(simbol titik-elektron Lewis).
Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik
untuk setiap satu elektron valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh,
perhatikan simbol Lewis untuk unsur-unsur berikut.

Atom unsur-unsur golongan gas mulia (golongan 18) dengan 8 elektron


valensi memiliki sifat sangat stabil (tidak reaktif), energi ionisasi tinggi, dan
afinitas elektron rendah, oleh karena itu elektron valensi unsur-unsur lain
akan berusaha mengikuti elektron valensi gas mulia dengan menerima, atau
melepas, ataupun saling berbagi elektron agar memiliki jumlah elektron yang
sama dengan atom gas mulia (oktet) dengan nomor atom yang terdekat.
Dengan adanya serah terima elektron ataupun saling berbagi elektron akan
terbentuk ikatan kimia.
Catatan : Pengecualian Aturan Oktet

Bab 5 Ikatan Kimia 90


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Ikatan kimia dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan 3 cara kombinasi dari unsur
logam dan unsur nonlogam, yakni logam dengan non logam (ikatan ionik),
non logam dengan non logam (ikatan kovalen), dan logam dengan logam
(ikatan logam).

B. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA (ANTAR ATOM)


1) Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
Atom logam (energi ionisasi rendah) cenderung melepaskan elektronnya,
lalu diterima oleh atom nonlogam (afinitas elektron besar). Dari proses
transfer elektron dari atom logam ke atom nonlogam ini akan terbentuk
ion positif dan ion negatif yang saling tarik menarik dengan gaya
elektrostatis yang disebut ikatan ionik.
Sebagai contoh, dalam pembentukan senyawa ionik NaCl terjadi transfer
elektron dari atom Na ke atom Cl.

2) Ikatan kovalen (Ikatan homovalen)


Atom-atom nonlogam cenderung tidak ingin melepaskan elektronnya
(energi ionisasi tinggi) dan ingin menarik elektron-elektron dari atom
lainnya (afinitas elektron besar) sehingga terdapat satu atau lebih
pasangan elektron yang dipakai untuk berbagi bersama. Ikatan kimia
yang terbentuk dari sharing elektron disebut ikatan kovalen.
Sebagai contoh, 2 atom H berikatan kovalen membentuk molekul H 2 dan
2 atom Cl berikatan kovalen membentuk molekul Cl2.

Struktur Lewis untuk senyawa kovalen dapat digambarkan dengan setiap


pasangan elektron ikatan (PEI) digambarkan sebagai satu garis dan
pasangan elektron bebas (PEB) digambarkan sebagai titik-titik. Berikut
struktur Lewis untuk beberapa senyawa kovalen.

a. Jenis jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah ikatannya

Bab 5 Ikatan Kimia 91


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

1) Ikatan kovalen dengan berbagi satu pasangan elektron disebut


sebagai ikatan kovalen tunggal (ikatan tunggal).

2) Ikatan kovalen dengan berbagi dua pasangan elektron disebut


ikatan rangkap dua, contohnya CO2.

3. Ikatan kovalen dengan berbagi tiga pasangan elektron disebut


ikatan rangkap tiga, contohnya N2.

b. Jenis ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya terdiri dari :


1) Ikatan kovalen polar
Ikatan kimia di mana elektron-elektron digunakan bersama secara
setara dan merata, seperti pada Cl2 dan N2, disebut sebagai ikatan
kovalen nonpolar
2) Ikatan kovalen polar
Ikatan di mana salah satu atom memiliki daya tarik elektron
(elektronegativitas) yang lebih tinggi terhadap elektron-elektron
ikatan dibanding atom lainnya, sehingga terjadi pembentukan
dipol (pemisahan muatan negatif dan muatan positif), seperti pada
HF, disebut sebagai ikatan kovalen polar.
3) Ikatan kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi (ikatan dativ) adalah ikatan kovalen
di mana salah satu atomnya mendonasikan pasangan
elektron yang dimilikinya. Pada ikatan kovalen koordinasi,
pasangan elektron ikatannya hanya berasal dari satu atom,
bukan dari kontribusi bersama kedua atom yang berikatan.
Contoh:

Bab 5 Ikatan Kimia 92


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3) Ikatan Logam: “Lautan Elektron”


Atom-atom logam cenderung mudah melepaskan elektronnya (energi
ionisasi rendah) dan susah menangkap elektron (afinitas elektron kecil)
sehingga elektron-elektron valensi terdelokalisasi dan tersebar merata
menjadi lautan elektron di antara kation-kation logam. Elektron-elektron
“mengalir” di antara dan sekeliling kation logam dan mengikatkan kation-
kation logam tersebut. Lautan elektron pada kristal logam memegang
erat ion-ion positif pada logam sehingga bila dipukul atau ditempa,
logam tidak akan pecah atau tercerai berai, tetapi akan bergeser, hal ini
dapat dilihat dari gambar berikut :

4) SIFAT-SIFAT IKATAN ION dan KOVALEN


a. Sifat Fisis Senyawa Ion
Beberapa sifat senyawa ion, antara lain:
 Memiliki Titik Didih dan Titik Leleh yang Tinggi
Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak
karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang
tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk
mengatasi gaya elektrostatik.
 Keras Tetapi Rapuh
Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terkait kuat ke segala
arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan
dapat bergeser jika dikenakan gaya luar. Ion sejenis dapat berada satu di
atas yang lainnya, sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang
menyebabkan terjadinya pemisahan.
 Berupa Padatan pada Suhu Ruang
 Larut Dalam Pelarut Air, Tetapi Umumnya Tidak Larut Dalam Pelarut
Organik tapi larut dalam pelarut polar
Tidak Menghantarkan Listrik Dalam Fasa Padat, Tetapi Menghantarkan
Listrik Pada Fasa Cair atau larutannya

Bab 5 Ikatan Kimia 93


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

b. Sifat Fisis Senyawa Kovalen


Beberapa sifat fisis senyawa kovalen, antara lain:
 Berupa Gas, Cairan atau Padatan
 Lunak Pada Suhu Ruang
Dalam senyawa kovalen, molekul-molekulnya terikat oleh gaya
antarmolekul yang lemah sehingga molekul-molekul tersebut dapat
bergerak relatif bebas.
 Bersifat Lunak Dan Tidak Rapuh
 Mempunyai Titik Leleh dan Titik Didih Yang Rendah
 Umumnya Tidak Larut Dalam Air, Tetapi larut Dalam Pelarut Organik
 Pada Umumnya Tidak Menghantarkan Listrik
Senyawa Kovalen tidak memiliki ion atau elektron yang dapat bergerak
bebas untuk membawa muatan listrik, sehingga pada umumnya tidak
menghantarkan listrik. Kecuali beberapa senyawa kovalen polar yang
larut dalam air, karena dapat terhidrolisis membentuk ion-ion

C. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA (ANTAR MOLEKUL)


Di antara molekul-molekul pun dapat mengalami gaya tarik-menarik
walaupun sangat lemah. Gaya tarik antar molekul menyebabkan adanya
ikatan :
1) Ikatan hidrogen
Adalah ikatan antara atom hidrogen dengan unsur yang sangat
elektronegatif yaitu unsur F, O, N . hal ini tercermin dari kenaikan titik
didih yang mencolok pada senyawa tersebut misalnya pada NH3, H2O.
seperti gambar berikut

Ikatan hidrogen pada molekul air

ikatan Hidrogen pada molekul HF


Ikatan ini terjadi karena atom F jauh lebih elektronegatif dibanding atom
H.

Grafik titik didik hidrida pada gol VI A


Perhatikan gambar berikut

Bab 5 Ikatan Kimia 94


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Dari grafik-grafik tersebut yang menggambarkan titik didih hidrida


golonganVA, VIA, dan VIIA terlihat bahwa NH3, H2O, dan HF
mempunyai titik didih yanglebih tinggi dari hidrida yang segolongannya.
Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen di antara molekul-
molekulnya

F. GEOMETRI MOLEKUL
Geometri molekul merupakan materi yang akan membahas tentang
bentuk-bentuk molekul dalam bidang ruang tiga dimensi. Apa yang
dimaksud dengan bentuk molekul ?
Bentuk molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam
molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron dalam atom atau
molekul, baik pasangan elektron yang bebas maupun yang berikatan.
Untuk mendapatkan geometri molekul ada tiga teori yang dapat
menjelaskannya yaitu :
a. Teori VSEPR
b. Teori Domain Elektron
c. Teori Hibridisasi

Ke tiga teori di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Teori VSEPR
VSEPR singkatan dari Valence Shell Electron Pair Repulsion atau tolakan
pasangan elektron valensi. Artinya dalam VSEPR akan membahas tolakan-
tolakan antar elektron,elektron yang dimaksud meliputi Pasangan Elektron
Ikatan (PEI) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Di dalam teori VSEPR kita harus membuat Struktur Lewis dari molekul yang
akan diperkirakan bentuk molekulnya. Sebagai contoh pada molekul
terdapat satu PEB pada atom puast menyebabkan adanya tolakan antara
PEB -PEI dan PEI – PEI sehingga bentuk molekulnya bukan tetrahedral

Bab 5 Ikatan Kimia 95


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

tetapi trigonal piramidal , contoh lain pada molekul terdapat dua PEB
pada atom pusatnya menyebabkan adanya tolakan antara PEB -PEB dan
PEB – PEI sehingga bentuk molekulnya bukan linear tetapi bengkok bentuk
V.
Intinya pada teori VSEPR adanya tolakan yg berbeda menyebabkan
terjadinya perbedaan besarnya tolakan atau pasangan elektron terikat dan
pasangan elektron bebas, yang secara kovalen digunakan bersama-sama di
antara atom akan saling menolak, sehingga pasangan itu akan
menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk meminimalkan tolakan." dapat
dikatakan juga dalam teori ini melihat posisi ikatan dimana ikatan harus
mencari posisi yang tolakannya paling minimum (saling menjauh satu sama
lain) agar tolakannya paling minimum.
Urutan tolak-menolak antara pasangan elektron pada atom pusat dapat
diurutkan sebagai:
PEB-PEB > PEI-PEB > PEI-PEI.
Bentuk molekul yang lain dijelaskan pada teori geometri molekul yang
lainnya
2) Teori Domain Elektron
Domain berarti wilayah atau daerah. Domain elektron berarti suatu wilayah
yang ditempati oleh elektron. Dalam teori ini, domain merupakan jumlah
dari PEI dan PEB.
Pasangan Elektron Ikatan dilambangkan X
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan dilambangkan m
Pasangan Elektron Bebas dilambangkan E
Jumlah Pasangan Elektron Bebas dilambangkan n
Atom pusat dilambangkan A
sehingga secara umum dapat di tuliskan dalam bentuk .
Langkah-langkah penentuan bentuk molekul dengan teori ini adalah
a. Tentukan atom pusatnya
b. Tentukan jumlah pasangan elektron ikatannya (PEI)
c. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dengan
rumus

ev =
PEI*
d. Tentukan domainya dengan cara menjunlahkan PEI dan PEB
e. Menentukan bentuk dasar molekulnya kemudian disesuikan dengan
soalnya

Bab 5 Ikatan Kimia 96


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

f. Menyesuaikan tipe dan nama bentuk molekulnya berdasarkan tabel


bentuk bentuk molekul.

Tabel 1 bentuk-bentuk molekul


PEI PEB
Domain Tipe Bentuk Geometri Molekul
(X) (E)

2 2 0 AX2 Linear

3 3 0 AX3 Trigonal Planar

Membentuk Sebuah
3 2 1 AX2E Sudut
(bentuk V)

Tetrahedral
4 4 0 AX4

4 3 1 AX3E Trigonal Piramida

Membentuk Sebuah
4 2 2 AX2E2 Sudut
(bentuk V)

5 5 0 AX5 Trigonal Bipiramida

Tetrahedral Terdistorsi
5 4 1 AX4E
(jungkat-jungkit)

Bab 5 Ikatan Kimia 97


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

5 3 2 AX3E2 Membentuk Huruf T

5 2 3 AX2E3 Linear

6 6 0 AX6 Oktahedral

6 5 1 AX5E Tetragonal Piramida

6 4 2 AX4E2 Segi Empat Datar

Contoh:
Tentukan PEB, PEI, serta notasi VSEPR dan bentuk molekul dari:
a. CH4
b. NH3
Jawaban :
a. CH4

Langkah-langkah pengerjaan

1. Tentukan atom pusatnya Karbon (C)


2. Tentukan jumlah pasangan elektron 4
ikatannya (PEI)

Bab 5 Ikatan Kimia 98


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3. Tentukan jumlah pasangan elektron


bebas (PEB) atom pusat dengan
rumus

ev = atom pusat
PEI* = PEI yang telah dikalikan
dengan angka untuk mencapai
kestabilan
4. Tentukan domainya dengan cara 4+0 = 4
menjumlahkan PEI dan PEB
5. Menentukan bentuk dasar Karena domainnya 4 maka bentuk
molekulnya kemudian disesuikan dasar molekulnya adalah
dengan soalnya tetrahedral

6. Menyesuaikan tipe dan nama bentuk Tipe VSEPR : AX4


molekulnya berdasarkan tabel bentuk
bentuk molekulnya : tetrahedral
bentuk molekul.

b. NH3

Langkah-langkah Pengerjaan

1. Tentukan atom pusatnya Nitrogen (N)


2. Tentukan jumlah pasangan elektron 3
ikatannya (PEI)
3. Tentukan jumlah pasangan elektron
bebas (PEB) atom pusat dengan
rumus

ev = atom pusat
PEI* = PEI yang telah dikalikan
dengan angka untuk mencapai
kestabilan
4. Tentukan domainya dengan cara 3+1 = 4
menjumlahkan PEI dan PEB
5. Menentukan bentuk dasar Karena domainnya 4 maka bentuk
molekulnya kemudian disesuikan dasar molekulnya adalah
dengan soalnya tetrahedral

Bab 5 Ikatan Kimia 99


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

6. Menyesuaikan tipe dan nama bentuk Tipe VSEPR : AX3E


molekulnya berdasarkan tabel bentuk
bentuk molekulnya : Trigonal
bentuk molekul.
Piramida

3) Teori Hibridisasi
Teori hibridisasi dijelaskan berdasarkan proses penggabungan orbital-orbital
atom yang digunakan oleh elektron-elektron yang saling berikatan. Dapat
dikatakan juga teori hibridisasi ini adalah menghibridkan orbital atau
menyamakan tingkat energi dari orbital yang tadinya memiliki tingkat energi
yang berbeda. Konfigurasi elektron modern menjadi faktor yang penting dalam
menentukan bentuk molekul dengna teori ini.
Langkah-langkah penentuan bentuk molekul dengan teori ini adalah :
a. Tentukan konfigurasi elektron atom pusatnya dengan struktur elektron
modern atom pusatnya
b. Gambarkan orbital kulit terakhir
c. Tentukan banyaknya atom yg berikatan
d. Tentukan banyaknya orbital yang berisi satu elektron disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah atom berikatan dengan jalan mengeksitasikan elektron
yang berpasangan (bila dibutuhkan )
e. Tuliskan bentuk orbital hibrida (dapat dilihat pada tabel 2)

Tabel 2 Berbagai tipe hibridisasi disajikan dalam tabel berikut:

Bab 5 Ikatan Kimia 10


0
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh:
Tentukan bentuk molekul dengan teori hibridisasi untuk senyawa berikut
1. CH4
2. NH3
Jawaban :
1. CH4

Langkah-langkah Pengerjaan

1. Tentukan konfigurasi elektron 6C =


atom pusatnya dengan struktur
elektron modern atom pusatnya

2. Gambarkan orbital

↑↓ ↑ ↑

3. Tentukan banyak atom berikatan empat atom H

Bab 5 Ikatan Kimia 10


1
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

4. Tentukan banyaknya orbital yang Karena ada 4 atom H maka dibutuhkan 4


berisi satu elektron disesuaikan orbital yang berisi 1
dengan kebutuhan jumlah atom
elektron
berikatan dengan jalan
mengeksitasikan elektron yang
berpasangan (bila dibutuhkan )

5. Tuliskan bentuk orbital hibrida


(dapat dilihat pada tabel 2)

Bentuk molekul = Tetrahedral

2) NH3

Langkah-langkah Pengerjaan

1. Tentukan konfigurasi elektron 7N =


atom pusatnya dengan struktur
elektron modern atom pusatnya

2. Gambarkan orbital

3. Tentukan banyaknya atom yg tiga atom H


berikatan

Bab 5 Ikatan Kimia 10


2
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

4. Tentukan banyaknya orbital Karena ada 3 atom H maka dibutuhkan 3


yang berisi satu elektron orbital yang berisi 1 elektron
disesuaikan dengan kebutuhan
jumlah atom berikatan dengan
jalan mengeksitasikan elektron
yang berpasangan (bila
dibutuhkan)

5. Tuliskan bentuk orbital hibrida


(dapat dilihat pada tabel 2) dengan satu PEB

Bentuk molekul = Trigonal


Piramida

Latihan Soal

1. Perhatikan pernyataan di bawah ini ! Catatan


(1) Adanya Pemakain elektron secara bersama
(2) Adanya transfer elektron
(3) Antara unsur yang jari-jarinya tinggi
(4) Antara unsur non logam dan non logam
(5) Antara unsur yang memiliki energi ionisasi yang tinggi
Dari ke empat pernyataan di atas yang merupakan ciri dari
ikatan kovalen adalah....
A. 1 dan 2

Bab 5 Ikatan Kimia 10


3
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5

2. Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah …


A. 17X dan 11Y
B. 12P dan 17Q
C. 6R dan 17Q
D. 20M dan 16T
E. 19A dan 35B

3. Kelompok senyawa berikut ini yang tergolong senyawa


kovalen adalah …
A.
B. , ,
C. ,
D.
E. , ,

4. Diketahui nomor atom H = 1; C=6; N = 7; O = 8; P=15;


dan Cl =17. Senyawa berikut yang tidak mengikuti aturan
oltet adalah…
A. CHCl3
B. NH3
C. H2O
D. CH4
E. PCl5

5. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan kovalen


polar adalah …
A. dan
B. dan
C. NH4 dan
D. H2O dan NH3
E. PCl3 dan PCl5

6. Dari senyawa berikut, yang mempunyai ikatan kovalen


dan bersifat polar adalah ....

Bab 5 Ikatan Kimia 10


4
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. H2
B. I2
C. BF3
D. KCl
E. NH3

7. Perhatikan tabel berikut !

No Rumus Jenis ikatan


molekul
I ion
II Kovalen
III 5 ion
IV Kovalen
V Ion

Dari data tabel di atas, jenis ikatan yang benar adalah ...
A. I,II dan III
B. I, III dan IV
C. I,IV dan V
D. II, IV dan V
E. III,IV dan V

8. UN 2010
Perhatikan tabel sifat-sifat fisik berikut:

Kelarutan Daya hantar listrik


Senyawa Titik didih
dalam air dalam larutan
I Tinggi Mudah larut Elektrolit kuat

II Rendah Tidak larut Non elektrolit

Dari data tersebut, jenis ikatan yang terdapat dalam


senyawa I dan II berturut-turut adalah…
A. Ion dan kovalen polar
B. Ion dan kovalen non-polar
C. Kovalen polar dan ion
D. Kovalen polar dan hidrogen
E. Kovalen non-polar dan ion

Bab 5 Ikatan Kimia 10


5
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

9. UN 2009
Jika unsur 15G31 berikatan dengan 17Cl, maka rumus
senyawa dan jenis ikatan yang terjadi berturut-turut
adalah…
A. G2Cl – ionik
B. GCl – kovalen
C. GCl3 – kovalen
D. G2Cl3 – ionik
E. GCl2 – kovalen

10. UN 2008
Perhatikan data hasil percobaan berikut ini :

No. Sifat Fisik Zat A Zat B

1 Wujud zat Padat Padat

2 Kelarutan dalam air Larut Tidak larut

3 Daya hantar listrik larutan Konduktor Isolator

4 Titik leleh dan titik didih Tinggi Rendah

Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan


bahwa jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B
berturut-turut adalah ...
A.ionik dan kovalen non polar
B.kovalen polar dan ionik
C.kovalen non polar dan ionik
D.kovalen koordinasi dan logam
E. hidrogen dan kovalen

11. Soal 2013


Perhatikan gambar struktur Lewis senyawa HNO3 berikut!

Bab 5 Ikatan Kimia 10


6
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Pasangan elektron yang terbentuk secara kovalen


koordinasi ditunjukkan pada nomor….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

12. Pernyataan berikut berkaitan dengan adanya lautan


elektron yang bebas bergerak pada ikatan logam
mengakibatkan logam :
(1). Menjadi penghantar listrik yang baik
(2). Menjadi konduktor yang baik
(3). Dapat ditempa, dibengkokkan dan ditarik
(4). Bersifat ulet dan tidak mudah patah
Pernyataan yang benar adalah ....
A. 1, 2 dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1,2,3, dan 4
E. 4 saja

13. UN 2014
Perhatikan senyawa kovalen berikut!
(1) CH4
(2) PCl5
(3) NH3
(4) CHCl3
(5) H2O
Jika diketahui nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8,
P = 15, Cl = 17, senyawa yang tidak mengikuti aturan
oktet adalah….
A. (1)

Bab 5 Ikatan Kimia 10


7
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

14. UNBK 2016


Perhatikan senyawa-senyawa berikut !
(1) BeH2
(2) CH4
(3) H2O
(4) HF
(5) H2S
Senyawa yang antarmolekulnya hanya terdapat gaya
London adalah ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)

15. SBMPTN 2015


Dalam larutan, interaksi yang dominan antara molekul
I2 dengan molekul etanol adalah ....
A. ikatan hidrogen
B. dipol terinduksi - dipol permanen
C. ion - dipol permanen
D. dipol permanen - dipol permanen
E. gaya dispersi London

16. Molekul yang di sekeliling atom pusatnya terdapat 4


pasangan elektron ikatan
akan membentuk susunan ruang elektron . .
A. linier
B. tetrahedral
C. piramida trigonal
D. piramida segiempat
E. Oktahedral

17. Susunan elektron yang sesuai dengan

Bab 5 Ikatan Kimia 10


8
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

gambar berikut dimiliki oleh molekul


A. BCl3
B. BF3
C. NH3
D. PH3
E. CH3

18. Bentuk molekul H2O dengan ukuran sudut yang


mendekati sebenarnya adalah

19. P
asangan
yang
memiliki
bentuk
molekul
sama adalah . . . .
A. BeCl2 dan H2O
B. BF3 dan NH3
C. CO2 dan SO2
D. CH4 dan XeF4
E. BCl3 dan BF3

20. XeF2 memiliki dua PEI dan tiga PEB. Bentuk molekul yang
mungkin adalah

21. Bent

Bab 5 Ikatan Kimia 10


9
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

uk molekul SF6 adalah . . . .


A. planar
B. oktahedral
C. heksagonal
D. piramidal
E. Tetrahedral

22. Struktur molekul unsur flourida dengan unsur M


digambarkan sebagai berikut.
Unsur M pada tabel periodik terletak
pada golongan . . . .

A. IV
B. V
C. V.
D. VII
E. VIII

23. SbH3 adalah hidrida dari Sb yang terletak pada golongan


VA dalam tabel
periodik. Bentuk molekul yang mungkin untuk senyawa ini
adalah ......

24. P
ada
XeF4
terdapa
t6
kelompok elektron yang mengelilingi Xe. Enam kelompok
elektron tersebut terdiri dari . . . .
A. 6 PE
B. 5 PEI dan 1 PEB
C. 4 PEI dan 2 PEB

Bab 5 Ikatan Kimia 11


0
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. 3 PEI dan 3 PEB


E. 2 PEI dan 4 PEB

25. Bentuk molekul bipiramidal trigonal memiliki orbital


hibrida . . . .
A. sp2
B. sp3
C. sp2d2
D. sp3d
E. s2p2d

26. UN 2013
Unsur X dan Y berturut-turut memiliki konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 dan
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Bentuk molekul yang terjadi jika kedua
unsur tersebut berikatan sesuai aturan oktet adalah….
A. segitiga datar
B. tetrahedral
C. segitiga piramida
D. bentuk V
E. oktahedral

27. UN 2014
Jika 4X dan 17Y berikatan, bentuk molekul dan sifat
kepolaran yang terbentuk adalah…
A. segiempat planar dan polar
B. linear dan polar
C. tetrahedral dan non polar
D. oktahedral dan non polar
E. linear dan non polar

28. SBMPTN 2015


Nomor atom fluor dan belerang berturut-turut adalah 9
dan 16. Pernyataan yang benar tentang senyawa belerang
tetrafluorida adalah ....
1. bersifat polar
2. mempunyai sudut ikatan F-S-F sebesar 109°

Bab 5 Ikatan Kimia 11


1
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3. memiliki sepasang elektron bebas pada atom S


4. berbentuk tetrahedral

29. SBMPTN 2016


Senyawa kovalen X2Y terbentuk dari atom dengan nomor
atom X dan Y berturut-turut 17 dan 8. Bentuk molekul
yang sesuai untuk senyawa kovalen tersebut adalah ….
A. linear
B. segitiga datar
C. bentuk V
D. piramida segitiga
E. Tetrahedral

30. SBMPTN 2017


Orbital hibrida yang digunakan oleh atom B (nomor atom
= 5) untuk berikatan pada molekul BF3 adalah
A. sp
B. sp2
C. sp3
D. dsp2
E. sp2d

Bab 5 Ikatan Kimia 11


2
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 6
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Relevansi Al-Quran dan Hadist


ُ‫ٱنض َجب َجخ‬ ُّ ‫ ُص َجب َج ِۖ ٍخ‬ِٙ‫صجَب ُح ف‬ ۡ ًِ ‫صجَب ِۖ ٌح ۡٱن‬
ۡ ‫َٓب ِي‬ِٛ‫ٕسِۦِ َك ًِ ۡش َك ٰٕح ف‬ِ َُ ‫ض َيثَ ُم‬ ۡ ِ َٕ ٰ ًَ ٰ ‫۞ٱَّللُ َُٕ ُس ٱن َّس‬
ِ ْۚ ‫د َٔٱْلَ ۡس‬ َّ
‫ ُء َٔنَ ٕۡ نَ ۡى‬ٙٓ ‫ُض‬ِ ٚ ‫زَُٓب‬َٚۡ ‫َ َكب ُد ص‬ٚ ‫َّخ‬ٛ‫َّخ َٔ ََل غ َۡش ِث‬ِٛ‫زََُٕخ ََّل َش ۡشق‬َٚۡ ‫ُٕقَ ُذ ِيٍ َش َج َشح ُّي ٰجَ َش َكخ ص‬ٚ ٘ ّ ٞ ‫ت ُد ِّس‬ٞ ‫َكأََََّٓب َك ٕۡ َك‬
ٰ ۡ ََٚٔ ‫َ َشبٓ ْۚ ُء‬ٚ ٍ‫ٕسِۦِ َي‬ ْۚ َُ ٰٗ َ‫َْۚبس َُّٕ ٌس َعه‬ٞ َ ُّ‫رًَۡ َس ۡس‬
‫ ٍء‬ٙۡ ‫ٱَّللُ ِث ُك ِّم َش‬ ِ ۗ َُّ‫ٱَّللُ ۡٱْلَيۡ ثَ َم ِنه‬
َّ َٔ ‫بط‬ َّ ُ‫ض ِشة‬ َّ ٘‫َ ۡٓ ِذ‬ٚ ‫ٕس‬
ِ ُُِ‫ٱَّللُ ن‬
‫ى‬ٛٞ ِ‫َعه‬
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di
sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”(QS An-Nur : 35)

Tujuan Pembelajaran

1. Mengelompokkan senyawa (zat) elektrolit dan non elektrolit


2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus
listrik
4. Menuliskan reaksi ionisasi

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 113


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT


Ketika banjir, kita harus mematikan sumber lisrik karena air banjir dapat menghantarkan
listrik dan membuat kita tersetrum. Air murni sebenarnya merupakan penghantar listrik
yang buruk. Air banjir dapat menghantarkan listrik karena adanya zat- zat yang terlarut,
bukan karena airnya. Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat
yang terdapat dalam jumlah banyak pada larutan disebut pelarut dan zat lainnya disebut
zat terlarut.
Tidak semua zat terlarut dapat membuat larutan menghantarkan listrik. Perhatikan hasil
percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan sebagai berikut:

Gambar. Brown hlm.117 (dari kiri ke kanan) uji daya hantar air, larutan gula (sukrosa) dan
larutan garam dapur (NaCl)

Pada gambar tersebut, untuk dapat menyalakan lampu, harus ada penghantar antara dua
elektroda yang tercelup ke dalam larutan. Air murni tidak dapat menjadi penghantar dan
membuat lampu menyala, begitupun dengan larutan gula. Tetapi ketika ditambahkan
garam NaCl lampu dapat menyala karena rangkaian listrik menjadi lengkap, artinya
larutan NaCl dapat menghantarkan listrik. Hal tersebut terjadi karena ion- ion NaCl yaitu
Na+ dan Cl- membawa muatan listrik dari satu elektroda ke elektroda yang lain dan
melengkapi sirkuit. Larutan gula tidak menghantarkan listrik karena tidak ada ion- ion
dalam larutannya. Ketika NaCl terlarut dalam air, larutannya mengandung ion- ion yang
dikelilingi oleh molekul air. Ketika gula terlarut dalam air, larutan hanya mengandung
molekul sukrosa yang dikelilingi oleh molekul air.

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 114


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

1) Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit.
Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam
air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan
elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-
ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya
disebut larutan elektrolit lemah.

2) Larutan Non elektrolit


Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non
elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di
dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk
molekuler.

B. Jenis – Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik


1) Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion
karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit
elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu
perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di
hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
a) Asam – asam kuat
b) Basa – basa kuat
c) Garam – garam yang mudah larut

2) Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah
dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < . Larutan elektrolit lemah
mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut
dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah
a) Asam – asam lemah

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 115


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

b) Garam – garam yang sukar larut


c) Basa – basa lemah

3) Larutan Non Elektrolit


Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion –
ion ( tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea,
larutan sukrosa, larutan glukosa, alkohol dan lain – lain.

C. Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non
elektrolit
Larutan elektolit baik yang kuat atau yang lemah dan non elektrolit mempunyai
perbedaan aitannya dengan senyawanya maupun sifatnya, hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut :

Tabel Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit

Jenis Sifat dan Pengamatan


Contoh Senyawa Reaksi Ionisasi
Larutan Lain
Elektrolit - terionisasi sempurna - Senyawa ion NaCl Na+ + Cl–
Kuat ( ) (KCl, NaCl, NaOH Na+ + OH–
- menghantarkan arus CuCl2, KI dll) H2SO4 2 H+ + SO42-
listrik - Asam kuat KCl K+ + Cl–
- lampu menyala terang
(HCl, HBr,
HI, HNO3,
- terdapat gelembung
H2SO4,
gas
HClO3,
HClO4)
- Basa kuat
(KOH,
NaOH, LiOH,
Ba(OH)2,
Ca(OH)2,
Sr(OH)2,
Mg(OH)2.
Elektrolit - terionisasi sebagian - Asam lemah NH4OH NH4+ +OH–
Lemah ( ) (asam selain HCN H+ + CN–
- menghantarkan arus asam kuat) Al(OH)3 Al3+ + 3OH–
listrik contoh:
- lampu menyala redup CH3COOH,
- terdapat gelembung HCN, HF,
gas H2CO3, dsb
Basa lemah
(basa selain
basa kuat)
contoh: NH3,

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 116


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

NH4OH,
Al(OH)3 dsb.

Non - tidak terionisasi C2H5OH (alkohol) C6H12O6, C6H12O6,


Elektrolit ( ) CO(NH2)2 C2H5OH
C6H12O6 (glukosa)
- tidak menghantarkan
listrik CO(NH2)2 (urea)
- lampu tidak menyala
- tidak terdapat
gelembung gas

D. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik


Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion
yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik
melalui larutan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa
jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses
elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion
positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh,
pada larutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen
sebagai berikut.
HCl(aq) → H+(aq) + Cl – (aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2 (g)
Reaksi oksidasi : 2Cl – (aq) → Cl2(g) + 2e-

Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H 2SO4, dan
larutan elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S. Larutan elektrolit dapat
bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Zat
elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion . Beberapa contoh zat elektrolit
tersebut adalah sebagai berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl– (aq)
H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)
CH3COOH (aq ) → CH3COO – (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul.
Contohnya:
C2H5OH (l) → C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) → CO(NH2)2 (aq)

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 117


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E. Kaitan Kelektrolitan Dengan Ikatan Kimia


1) Senyawa Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit
yang berikatan ion adalah garam dapur. Dapatkah Anda membedakan daya
hantar listrik untuk garam pada saat kristal, lelehan dan larutan? Cobalah
perhatikan uraian berikut. NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan
kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan
rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal
(padatan) senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi jika garam
yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-
ionnya akan bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik. Pada
saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan
terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air dan air akan menyusup di sela-
sela butir-butir ion tersebut (proses hidrasi) yang akhirnya akan terlepas satu
sama lain dan bergerak bebas dalam larutan .

b. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi atas:
1) senyawa kovalen non polar, contoh : F2, Cl2, Br2, I2, CH4
2) senyawa kovalen polar, contoh: HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa hanya senyawa yang berikatan kovalen
polar yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat
dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatomik yang
bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih
elektronegatif dibanding dengan atom H. Akibatnya pada HCl, atom H lebih
positif dan atom Cl lebih negatif.
Reaksi ionisasinya adalah sebagai berikut :
HCl(aq) H+(aq) + Cl–(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air
maka larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-
ion yang bergerak bebas.

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 118


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Latihan Soal

1. Pernyataan yang benar tentang elektrolit adalah .. Catatan


A. Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan
listrik
B. Elektrolit adalah zat yang mengandung ion-ion
yang bebas bergerak
C. Elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutan
atau leburannya dapat menghantarkan listrik
D. Elektrolit adalah zat yang mengandung elektron-
elektron yang bebas bergerak
E. Elektrolit adalah zat yang mengandung molekul-
molekul yang bebas bergerak

2. Larutan elektrolit adalah ......


A. Larutan yang mengandung molekul yang bebas
bergerak
B. Larutan yang mengandung partikel yang bergerak
C. Larutan yang hanya mengandung kation yang
bebas bergerak
D. Larutan yang hanya mengandung anion yang
bebas bergerak
E. Larutan yang hanya mengandung ion-ion yang
bebas bergerak

3. Di bawah ini, yang dapat menghantarkan listrik paling


baik adalah ....
A. larutan gula 0,1 M
B. larutan asam asetat 0,1 M
C. larutan asam asetat 1 M
D. larutan NaCl 0,1 M
E. larutan NaCl 1M

4. Zat di bawah ini yang termasuk elektrolit senyawa


kovalen dan bersifat basa adalah ......
A. NaOH
B. CH3COOH
C. NH3
D. P(OH)3
E. C12H22O11

5. Asam klorida merupakan ... jika dilarutkan ke dalam

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 119


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

air bersifat ....


A. senyawa ionik; non elektrolit
B. senyawa ionik; elektrolit
C. senyawa kovalen; non elektrolit
D. senyawa kovalen; elektrolit
E. senyawa kovalen non polar; non elektrolit

6. Di bawah ini, zat yang dalam lelehannya tidak dapat


menghantarkan listrik adalah ....
A. NaCl
B. C12H22O11
C. CaCl2
D. KI
E. Al2(SO4)3

7. Pada pemeriksaan daya hantar listrik larutan berikut,


pada volum yang sama, hantaran terbesar akan
diberikan oleh ....
A. 0,1 M HCl
B. 0,1 M H2SO4
C. 0,05 M H2SO4
D. 0,1 M CH3COOH
E. 0,05 M CH3COOH

8. Dibawah ini, pernyataan yang kurang tepat untuk


larutan elektrolit adalah ....
A. larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
B. mengandung ion-ion positif dan negatif yang
bergerak bebas
C. daya hantarnya tergantung pada berat molekulnya
D. berasal dari senyawa ionik dan senyawa kovalen
E. dapat terurai menjadi ion positif dan ion negatif

9. Garam dapur dan cuka keduanya menghantarkan


arus listrik. Hal ini menunjukkan bahwa kedua larutan
itu adalah ....
A. bersifat asam
B. bersifat basa
C. bersifat netral
D. dapat saling bereaksi
E. mengandung ion

10. Larutan di bawah ini yang dapat menghantarkan arus


listrik adalah ....
A. gula pasir

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 120


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. alkohol
C. garam dapur
D. glukosa
E. urea

11. Senyawa HCl merupakan contoh dari ....


A. senyawa ionik yang elektrolit
B. senyawa ionik yang non elektrolit
C. senyawa kovalen yang elektrolit
D. senyawa kovalen yang non elektrolit
E. senyawa asam lemah yang elektrolit

12. Suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik


apabila mengandung....
A. elektron yang bergerak bebas
B. air yang dapat menghantarkan listrik
C. air yang terionisasi
D. logam yang merupakan penghantar listrik
E. ion-ion yang bergerak bebas

13. Dari senyawa-senyawa di bawah ini yang termasuk


elektrolit kuat adalah….
A. H2CO3
B. Ca(OH)2
C. NH4OH
D. HCl
E. CH3COOH

14. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan


senyawa ion adalah .
A. NaCl dan KBr
B. CH4 dan NH3
C. SO2 dan HCl
D. H2O dan HBr
E. KCl dan HCl

15. Jika arus listrik dialirkan melalui NaCl cair dan HCl
cair, maka ....
A. NaCl cair meneruskan aliran listrik
B. HCl meneruskan aliran listrik
C. NaCl dan HCl meneruskan aliran listrik
D. NaCl dan HCl tidak meneruskan aliran listrik
E. NaCl dan HCl meneruskan aliran listrik hanya jika
dilarutkan ke dalam air

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 121


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

16. Ebtanas 2001


Data percobaan daya hantar listrik sebagai berikut:
Zat Lampu Pengamatan lain

1 Nyala terang Banyak gelembung

2 Nyala redup Banyak gelembung

Tidak
3 Sedikit gelembung
menyala

Tidak
4 Tidak ada gelembung
menyala

Pasangan yang digolongkan zat elektrolit kuat dan


non elektrolit berturut-turut adalah...
A. 1 dan 4
B. 1 dan 3
C. 1 dan 2
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3

17. Ebtanas 2003


Berikut hasil percobaan:
No. Larutan Lampu Perubahan

CaCl2 nyala banyak


1
0,10 M terang gas

CH3COOH
2 redup sedikit gas
0,10 M

C2H5OH tidak ada


3 padam
0,10 M gas

NaOH 0,10 nyala banyak


4
M terang gas

NH4OH
5 padam sedikit gas
0,10 M

Dari data yang termasuk elektrolit kuat adalah...


A. CaCl2 dan NaOH
B. CH3COOH dan CaCl2
C. CH3COOH dan C2H5OH
D. CH3COOH dan NH4OH

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 122


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

E. C2H5OH dan NH4OH

18. UN 2008
Perhatikan pengujian sifat elektrolit larutan-larutan
berikut :

Pasangan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan non


elektrolit berturut-turut adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5

19. UN 2009
Seorang siswa melakukan penelitian daya hantar
listrik terhadap beberapa sumber mata air dengan
hasil sebagai berikut :
Sumber Gelembung pada
Nyala Lampu
Mata Air Elektroda

P Nyala terang Gelembung banyak

Q Redup Gelembung sedikit

R Tidak menyala Tidak ada gelembung

S Tidak menyala Ada gelembung

Daya hantar listrik paling kuat dan tidak dapat


menghantarkan listrik secara berurutan terdapat pada
sumber mata air....
A. P dan Q
B. P dan R
C. Q dan R
D. Q dan S
E. R dan S

20. UN 2014
Data hasil uji daya hantar listrik beberapa air limbah:

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 123


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Berdasarkan data, air limbah yang diharapkan dapat


menghantarkan arus listrik paling baik adalah.....
A. P dan S
B. R dan T
C. R dan S
D. Q dan T
E. P dan R

21. Perhatikan pengujian sifat elektrolit larutan-larutan


berikut :

1 2 3

Pasangan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan non


elektrolit berturut-turut adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 2
E. 2 dan 1

22. Perhatikan gambar pengujian daya hantar larutan


berikut ini

Larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit


lemah berturut-turut adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 124


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

C. 1 dan 5
D. 2 dan 3
E. 4 dan 5

23. Senyawa HCl merupakan contoh dari ....


A. senyawa ionik yang elektrolit
B. senyawa kovalen yang non elektrolit
C. senyawa ionik yang non elektrolit
D. senyawa asam lemah yang elektrolit
E. senyawa kovalen yang elektrolit

24. Lampu alat penguji elektrolit tidak menyala ketika


elektrodanya dicelupkan ke dalam larutan asam cuka,
tetapi pada elektroda tetap terbentuk gelembung
gas. Penjelasan untuk keadaan ini adalah ....
A. cuka bukan elektrolit
B. sedikit sekali cuka yang terionisasi
C. cuka merupakan elektrolit kuat
D. alat penguji elektrolit rusak
E. gas yang terbentuk adalah cuka yang menguap

25. Seorang siswa melakukan penelitian daya hantar


listrik terhadap beberapa sumber mata air dengan
hasil sebagai berikut :
Sumber Nyala Lampu Gelombang
Mata Air pada Elektroda
P Nyala Terang Gelembung
Banyak
Q Redup Gelembung
sedikit
R Tidak Menyala Tidak Ada
Gelembung
S Tidak Menyala Ada
Gelembung

Dari tabel di atas, sumber mata air yang memiliki


daya hantar listrik paling kuat dan yang tidak dapat
menghantarkan listrik adalah ....
A. P dan Q
B. P dan R

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 125


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

C. P dan S
D. Q dan R
E. Q dan S

26. Kelompok larutan berikut yang semuanya tidak dapat


menghantarkan arus listrik adalah ....
A. air suling, air gula dan air garam
B. alkohol, urea dan air gula
C. air garam, air cuka dan air sumur
D. air garam, air cuka dan air gula
E. kristal gula, kristal garam dapur dan lelehan garam
dapur

27. Berikut merupakan ionisasi yang terjadi pada senyawa


H2SO4. Ionisasi yang benar adalah . . . .
A. H2SO4 → H2 + SO4
B. H2SO4 → H2 + SO42-
C. H2SO4 → 2H+ + SO42-
D. H2SO4 → 2H2 + SO4
E. H2SO4 → 2H2 + S + O2

28. Perhatikan tabel di bawah ini !

No. Larutan Lampu Perubahan

nyala banyak
1 CaCl2 0,10M
terang gas

CH3COOH
2 redup sedikit gas
0,10 M

C2H5OH 0,10 tidak ada


3 padam
M gas

nyala banyak
4 NaOH 0,10 M
terang gas

NH4OH 0,10
5 padam sedikit gas
M

Dari data pada tabel di atas yang termasuk larutan

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 126


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

elektrolit kuat adalah...


A. CaCl2 dan NaOH
B. CH3COOH dan CaCl2
C. NH4OH dan C2H5OH
D. CH3COOH dan NH4OH
E. C2H5OH dan NaOH

29. Ketika alat uji larutan elektrolit dimasukkan ke dalam


larutan glukosa ternyata lampu tidak menyala dan
pada batang karbon tidak ada gelembung, sehingga
larutan glukosa termasuk larutan non elektrolit, hal ini
dapat terjadi karena .....
A. Glukosa dalam larutan terurai menjadi ion positif
B. Glukosa dalam larutan tidak terurai menjadi ion
negatif
C. Glukosa dalam larutan terurai menjadi ion negatif
dan positif
D. Glukosa dalam larutan terurai menjadi ion dan
molekul
E. Glukosa dalam larutan tetap berbentuk molekul

30. Hasil ionisasi dari Ba3(PO4)2 adalah ....

A. Ba2+ dan PO42-


B. Ba2+ dan PO43-

C. Ba3+ dan PO42-

D. Ba2+ dan PO42-


E. Ba+ dan PO43-

Bab 6 Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 127


Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 7
REDUKSI OKSIDASI

Relevansi Al-Quran dan Hadist


ْ ِۖ ‫ ٍِ قَب َل ٱَفُ ُخ‬ٛۡ َ‫ص َذف‬
ٙٓ َُِٕ‫ٕا َحزَّ ٰ ٓٗ ِإ َرا َج َعهَ ۥُّ َ َٗبسا قَب َل َءار‬ َّ ‫ ٍَ ٱن‬ٛۡ َ‫ ِۖ ِذ َحزَّ ٰ ٓٗ ِإ َرا َسب َٔ ٰٖ ث‬ٚ‫ ُصثَ َش ۡٱن َح ِذ‬َُِٕٙ‫َءار‬
‫ ِّ ِق ۡط ٗشا‬ٛۡ َ‫أُ ۡف ِش ۡغ َعه‬
“berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak)gunung itu, berkatalah Dzulkarnain : “Tiuplah api itu.”
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata : “Berilah
aku tembaga (yang mendidih)agar aku tuangkan ke atas besi panas itu." (QS
Alkahfi : 96)
Tujuan Pembelajaran

A. Menentukan Bilangan Oksidasi


B. Menjelaskan reaksi reduksi dan oksidasi
C. Menentukan Reaksi Oksidasi
D. Menentukan Reaksi Reduksi
E. Menentkuan Oksidator Dan Reduktor
F. Menentukan Hasil Oksidasi Dan Hasil Reduksi

Bab 7 reduksi oksidasi


128
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Materi

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI (REDOKS)


Salah satu fenomena reaksi reduksi dan oksidasi adalah perkaratan (korosi). Korosi adalah
perubahan suatu logam menjadi senyawa logamnya akibat reaksi antara logam dengan
beberapa zat di sekitarnya. Ketika logam berkarat, masing- masing atom logam kehilangan
elektron dan membentuk ion positif (kation) yang akan bergabung dengan suatu ion
negatif (kation) kemudian membentuk senyawa ion. Contohnya lapisan berwarna hijau
pada patung Liberty adalah perkaratan logam tembaga (Cu). Logam Cu menjadi ion Cu 2+
yang bereaksi dengan ion karbonat dan hidroksida. Karat besi (Fe) adalah Fe 3+ yang
bereaksi dengan ion oksida (dari oksigen) dan hidroksida. Begitupun karat perak (Ag)
terbentuk dari Ag+ yang bergabung dengan ion sulfida.

Gambar. (a) Perkaratan tembaga pada Patung Liberty (b) Perkaratan besi (c) Perkaratan
perak. Brown, hlm. 131.

A. Pengertian Bilangan Oksidasi


Adalah angka atau bilangan yang menyatakan banyaknya elektron yang telah
dilepaskan atau diterima oleh suatu atam dalam suatu senyawa
Bilangan oksidasi diberi tanda + jika atom melepaskan elektron
Bilangan oksidasi diberi tanda - jika atom menerima elektron
Contoh :
 Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga
bilangan oksidasi Na = +1 dan Cl = -1.
 Pada H2O :
Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan
didistribusikan kepada atom O.
Jadi bilangan oksidasi O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.
B. Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi
1) Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2 dan Fe = 0.

Bab 7 reduksi oksidasi


129
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2) Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1


elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
3) Pada senyawa ionik, bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif
(+),bilangan oksidasi golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) selalu +1, bilangan
oksidasi golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) selalu +2, dan bilangan
oksidasi golongan IIIA (B, Al, Ga, In, Tl) selalu +3.
4) Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya.
Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3
Perhatian :
Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis
sebagai +B atau –B.
5) Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam
(hidrida) maka bilangan oksidasi H = -1.
Contoh :
Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1
Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1
6) Bilangan oksidasi O umumnya = -2.
Contoh:
Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2.
Perkecualian :
a). Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
b). Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O=-1.
c). Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2, biloks O = –
7. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.
Contoh:
Dalam senyawa NaCl = (1 x biloks Na) + (1 x biloks Cl) = 0
8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
Contoh:
Dalam ion S2O32- = (2 x biloks S) + (3 x biloks O) = -2
Berikut data beberapa ion poliatomik beserta muatannya:
NO3- ClO4- CrO42-
OH- CN- Cr2O72-
ClO- SO32- PO33-
ClO2- SO42- PO43-
ClO3- CO32-

Bab 7 reduksi oksidasi


130
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh Soal:
1. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa NaCl
Jawab:
Bilangan oksidasi Na= +1 (Karena Na termasuk golongan IA)
Jumlah bilangan oksidasi pada NaCl=0
(1 x biloks Na) + (1 x biloks Cl) = 0
1 x 1 + biloks Cl = 0
Biloks Cl = -1
2. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam ion SO42-
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada SO42-= -2
(1 x biloks S) + (4 x biloks O) = -2
(1 x biloks S) + [4 x (-2)] = -2
(1 x biloks S) + (-8) = -2
Biloks S = 8-2 = +6
3. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa CaSO4
Jawab:
Bilangan oksidasi Ca= +2 (Karena Ca termasuk golongan II A)
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada CaSO4 = 0
(1 x biloks Ca) + (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = 0
(1 x 2) + (1 x biloks S) + [4 x (-2)] = 0
2 + (1 x biloks S) + (-8) = 0
Biloks S = 8-2 = +6
4. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam ion MnO4-
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada MnO42-= -2
(1 x biloks Mn) + (4 x biloks O) = -1
(1 x biloks Mn) + [4 x (-2)] = -1
Biloks Mn = 8-2 = +7
5. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa K2Cr2O7
Bilangan oksidasi K= +1 (Karena K termasuk golongan IA)
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada K2Cr2O7 = 0
(2 x biloks K) + (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) = 0
(2 x 1) + (2 x biloks Cr) + [7 x (-2)] = 0
2 + (2 x biloks Cr) + (-14) = 0
Biloks Cr = =6

Bab 7 reduksi oksidasi


131
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Latihan Soal
Tentukan Bilangan Oksidasi dari seriap unsur pada senyawa/ ion berikut:
1. KMnO4
2. BaSO4
3. Fe2(SO4)3
4. PbSO4
5. H3PO4
6. C2O42-

C. Perkembangan Reaksi Reduksi Oksidasi


1) Pengikatan Oksigen :
reaksi oksidasi adalah reaksi antara suatu unsur dengan oksigen.
contoh reaksi oksidasi yang terjadi pada perkaratan besi yang terjadi karena besi
bereaksi dengan oksigen membentuk besi oksida seperti terlihat pada persamaan
reaksi berikut

reaksi reduksi adalah reaksi terjadinya pelepasan oksigen.


Contoh reaksi reduksi yang terjadi pada pelepasan oksigen pada
Besi oksida membentuk besi seperti telihat pada persamaan reaksi
berikut

2) Pelepasan dan Penerimaan Elektron (Transfer Elektron)


Reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, pada reaksi ini posisi
elektron berada di sebelah kanan tanda panah, seperti terlihat pada
persamaan reaksi berikut

Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron, pada reaksi ini posisi
elektron berada di sebelah kiri tanda panah, seperti terlihat pada persamaan
reaksi berikut

Pada reaksi diatas enam elektron yang dile[as oleh 2 atom besi diterima oleh
tiga atom oksigen membentuk senyawa . Oleh karena itu, peristiwa
oksidasi selalu disertai peristiwa reduksi.

3) Perubahan Bilangan Oksidasi

Bab 7 reduksi oksidasi


132
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Apakah kaitan bilangan oksidasi dengan reaksi redoks? Perhatikan reaksi SO2
dengan O2 membentuk SO3 reaksinya sebagai berikut

Persamaan reaksi di atas jika dikaitkan dengan konsep pengikatan oksigen


maka reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi. Tetapi jika dikaitan dengan
konsep transfer elektron hal ini tidak dapat dijelaskan karena tidak terlihat
adanya transfer elektron, oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat
dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer
elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu
perubahan bilangan oksidasi.
Pada konsep perubahan bilangan oksidasi
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi
Reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut
konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap
atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi.

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:


Atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa
ini disebut oksidasi; atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2,
peristiwa ini disebut reduksi.
Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks.
Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka
molekul O2 adalah oksidator. Molekul O2
sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut
reduktor.

D. Reduktor dan Oksidator


Reduktor adalah pereaksi yang dapat mereduksi pereaksi lain atau dapat
dikatakan zat yang mengalami oksidasi. Nama lain dari reduktor adalah
pereduksi
Oksidator adalah pereaksi yang dapat mengoksidasi pereaksi lain atau dapat
dikatakan zat yang mengalami reduksi. Nama lain dari oksidator adalah
pengoksidasi

Bab 7 reduksi oksidasi


133
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh:
Reaksi 2HCl + Zn ZnCl2 + H2

HCl bertindak sebagai oksidator atau pengoksidasi dan Zn bertindak sebagai


reduktor atau pereduksi. Hasil dari oksidasi adalah ZnCl 2 dan hasil dari reduksi
adalah H2

Apabila dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengalami oksidasi dan reduksi
sekaligus maka disebut sebagai reaksi autoredoks atau redoks disproporsionasi.
Apabila dalam suatu reaksi redoks memiliki hasil oksidasi dan hasil reduksi yang
sama maka disebut sebagai redoks konproporsionasi.

Contoh:
Reaksi 3I2(g) + 6KOH(aq) 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(l)

Dalam reaksi tersebut I2 mengalami reduksi dan oksidasi, maka disebut sebagai
reaksi autiredoks.

E. Tatanama senyawa kimia


terbagi menjadi :
1) Senyawa Biner (Atom logam dan nonlogam)
Aturannya :
 Tuliskan nama logamnya (kation)
 Ikuti dengan nonlogam (anion)
 Akhiri dengan kata ida

Bab 7 reduksi oksidasi


134
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh : NaCl : Natrium klorida


AlCl3 : Aluminium klorida
 Untuk kation yang memiliki muatan lebih dari satu, maka muatannya
kationnya dinyatakan dengan angka romawi.
Contoh : FeCl2 : Besi (II) klorida
FeCl3 : Besi (III) klorida

Beberapa Logam Umum yang Memiliki Lebih dari Satu Bilangan


Oksidasi (muatan)
Golongan Unsur Nama Ion Simbol Ion
VIB Kromium Krom (II) atau Kromo Cr2+
Krom (III) atau Kromi Cr3+
VIIB Mangan Mangan (II) atau Mangano Mn2+
Mangan (III) atau Mangani Mn3+
VIIIB Besi Besi (II) atau Fero Fe2+
Besi (III) atau Feri Fe3+
Kobalt Kobalt (II) atau Kobalto Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik Co3+
IB Tembaga Tembaga (I) atau Cupro Cu+
Tembaga (II) atau Cupri Cu2+
IIB Raksa Merkuri (I) atau Merkuro Hg+
Merkuri (II) atau Merkuri Hg2+
IVA Timah Timah (II) atau Stano Sn2+
Timah (IV) atau Stani Sn4+
Timbal Timbal (II) atau Plumbum Pb2+
Timbal (IV) atau Plumbik Pb4+
2) Senyawa Biner (Atom nonlogam dan nonlogam)
Aturannya :
 Tuliskan nama nonlogam 1 (jika jumlah lebih dari satu menggunakan
awalan yunani sesuai indeksnya)
 Ikuti dengan nonlogam 2 (gunakan awalan yunani sesuai indeksnya)
 Akhiri dengan kata ida
 Awalan yunani :

1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
4 = Tetra 9 = Nona

Bab 7 reduksi oksidasi


135
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

5 = Penta 10 = Deka
Contoh :
CO karbonmonoksida CO2 karbondioksida
PCl3 fosforustriklorida PCl5 fosforuspentaklorida

3) Senyawa yang mengandung poliatom


Aturannya :
 Tuliskan nama logamnya (kation)
 Ikuti dengan anion poliatom
Contoh : KMnO4 : Kalium permanganate
 Untuk kation yang memiliki lebih dari satu muatan maka muatannya
menggunakan angka romawi
Contoh : PbSO4 : Timbal (II) sulfat

Beberapa Ion Poliatom Penting

Rumus Nama ion Rumus Nama ion


+ 2-
NH4 amonium SO3 sulfit
- 2-
OH hidroksida SO4 sulfat
- 2-
CN sianida S2O3 tiosulfat
– 2-
OCN sianat O2 peroksida
– –
SCN tiosianat HCO3 bikarbonat
- 2-
NO2 nitrit CrO4 Kromat
- 2-
NO3 Nitrat Cr2O7 Dikromat
- 2-
Cl O hipiklorit CO3 karbonat
- 2-
Cl O2 klorit C2O4 oksalat
- 3-
Cl O3 klorat SbO3 Antimonit
- 3-
Cl O4 perklorat SbO4 Antimonat
- 3-
CH3COO asetat PO3 Fosfit
- 3-
MnO4 permanganat PO4 fosfat
2- 3-
MnO4 manganat AsO3 Arsenit
2- 3-
SiO3 silikat AsO4 Arsenat

4) Tata nama asam


Rumus kimia asam umumnya terdiri dari atom hidrogen (umumnya ditulis di
depan, dapat dilepas sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam

Contoh : HCl : asam klorida H2SO4 : asam sulfat

Bab 7 reduksi oksidasi


136
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

CH3COOH :asam asetat H3PO4 : asam fosfat

5) Tata nama basa


Rumus kimia basa selalu mengandung ion hidroksida (OH-). Aturannya sama
dengan senyawa biner

Contoh : NaOH : natrium Al(OH)3 : aluminium


hidroksida hidroksida

Ca(OH)2 : kalsium Fe(OH)2 : besi (II)


Latihan Soal hidroksida hidroksida

1. Bilangan oksidasi aluminium dalam Al2O3 adalah Catatan


A. -1
B. 0
C. +1
D. +2
E. +3

2. Bilangan oksidasi S dalam senyawa S2O72–adalah


A. -2
B. -4
C. -6
D. +4
E. +6

3. Bilangan oksidasi Cl pada Cl2, KClO2, AlCl3, dan HClO


berturut-turut adalah ….
A. 0, +4, -1, dan +3
B. 0, +2, +1, dan +3
C. 0, +3, -1, dan +1
D. 0, +3, +1, dan -1
E. 0, +2, +1, dan -1

4. Bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat dalam senyawa ….


A. MnCl2
B. K2MnO4
C. KMnO4
D. Mn2(SO4)3
E. Mn(NO3)2

Bab 7 reduksi oksidasi


137
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

5. Bilangan oksidasi atom Cl tertinggi di antara senyawa


berikut adalah ….
A. KCl
B. KClO
C. CaO2
D. KClO3
E. KClO2

6. Reaksi oksidasi adalah ......


A. reaksi menarik elektron
B. reaksi menerima elektron
C. reaksi penurunan bilangan oksidasi
D. reaksi penaikan bilangan oksidasi
E. reaksi penstabilan bilangan muatan

7. Apabila suatu unsur menerima elektron maka ....


A. bilangan oksidasinya akan turun
B. bilangan oksidasinya akan naik
C. reaktivitasnya akan meningkat
D. unsur tersebut mengalami oksidasi
E. menghasilkan bilangan oksidasi positif

8. Pada reaksi Fe+2 + Ag+ → Fe+3 + Ag


Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi yaitu....
A. Ag
B. Ag+
C. Fe+2
D. Fe+3
E. Fe+2 dan Fe+3

9. Diantara senyawa berikut yang mengandung belerang


(S) dengan bilangan oksidasi terendah adalah....
A. H2SO4
B. Na2S4O6
C. K2SO3
D. Na2S2O3
E. Al2S3

10. UNAS 2004


Pada reaksi :
Cl2 (aq) + 2KOH (aq) → KCl (aq)+KClO (aq)+H2O (l)

Bab 7 reduksi oksidasi


138
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

bilangan oksidasi klor berubah dari :


A. –1 menjadi +1 dan 0
B. +1 menjadi -1 dan 0
C. 0 menjadi –1 dan -2
D. –2 menjadi 0 dan +1
E. 0 menjadi –1 dan +1

11. Pada persamaan reaksi reduksi berikut


KMnO4+ KI+H2SO4 →MnSO4+ I2+K2SO4+H2O
Bilangan oksidasi Mn berubah dari ….
A. +14 menjadi +8 D. -1 menjadi +2
B. +7 menjadi +2 E. -2 menjadi +2
C. +7 menjadi -4

12. UN 2014
Gas klorin dan larutan NaOH dingin apabila dicampurkan
menghasilkan natrium klorida dan natrium hipoklorit
yang dapat dijadikan sebagai pemutih pakaian menurut
persamaan reaksi:
Cl2 + 2 OH− → Cl− + ClO− + H2O
Zat yang mengalami autoredoks berikut perubahan
bilangan oksidasinya adalah…..
A. Cl2 dari bilangan oksidasi – 1 menjadi 0 dan +1
B. Cl2 dari bilangan oksidasi 0 menjadi – 1 dan +1
C. H dari bilangan oksidasi +1 menjadi 0 dan +2
D. O dari bilangan oksidasi – 2 menjadi – 3 dan – 1
E. O dari bilangan oksidasi – 1 menjadi 0 dan -2

13. Di antara data – data berikut, pengertian yang benar


tentang reduksi adalah . . . .
Oksigen Hidrogen Elektron

A. Bertambah Bertambah Bertambah

B. Bertambah Berkurang Bertambah

C. Bertambah Berkurang Berkurang

D. Berkurang Bertambah Bertambah

E. Berkurang Bertambah Berkurang

Bab 7 reduksi oksidasi


139
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

14. UN 2013
Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut ini!

Persamaan reaksi yang merupakan reaksi oksidasi


terdapat pada nomor…
(1) dan (2)
(1) dan (3)
(2) dan (3)
(2) dan (4)
(3) dan (4)

15. UN 2016
Berikut adalah 3 senyawa yang mengandung unsur
oksigen, yaitu nitrogen monoksida, karbondioksida, dan
diklorooksida. Bilangan oksidasi unsur nitrogen, karbon,
dan klorin pada senyawa tersebut berturut-turut adalah
....
A. +1, +2, +3
B. +1, +3, +2
C. +2, +4, +1
D. +2, +3, +1
E. +3, +4, +3

16. UN 2013
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) MnO4  MnO2
(2) Zn  ZnO2-
(3) 2CO2  C2O42-
(4) Cr2O3  CrO4
Peristiwa reduksi terjadi pada pasangan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3

Bab 7 reduksi oksidasi


140
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

18. UN 2013
Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut ini!

Persamaan reaksi yang merupakan reaksi oksidasi


terdapat pada nomor…
(1) dan (2)
(1) dan (3)
(2) dan (3)
(2) dan (4)
(3) dan (4)

19. UN 2013
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) SO42-  S2-
(2) Cr2O72-  2CrO42-
(3) Mg  Mg2+ + 2e
(4) S2O32-  S4O62-
Reaksi oksidasi terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 3

20. UNBK 2017


Diberikan lima persamaan reaksi oksidasi atau reduksi
yang belum setara.
1. MnO4− → MnO42−
2. SO2 → SO3
3. C2H4 → C2H6
4. FeO → Fe2O3
5. Cl2 + 2e → 2Cl−
Kelompok persamaan reaksi yang mengalami reduksi

Bab 7 reduksi oksidasi


141
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

ditunjukkan oleh nomor ….


A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (4)
E. (2), (3), dan (5)

21. Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang merupakan


contoh reaksi rdoks adalah ....
A. AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) +NaNO3(aq)
B. 2KI(aq) + Cl2(aq) → I2(s) + 2KCI(aq)
C. NH3(aq) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH–(aq)
D. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
E. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

22. Dari persamaan reaksi


Cu(s) + AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + Ag(s)
zat yang berperan sebagai oksidator adalah
A. Cu
B. AgNO3
C. Cu(NO3)2
D. Ag
E. NO3–

23. UN 2011
Perhatikan reaksi redoks berikut!
2HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2H2O
Zat yang merupakan oksidator adalah...
A. HBr
B. H2SO4
C. Br2
D. SO4
E. H2O

24. P-14 / 2007


Pembakaran kembang api merupakan suatu peristiwa
reaksi redoks yang reaksinya dapat ditulis sebagai
berikut:

Zat yang berperan sebagai oksidator adalah…

Bab 7 reduksi oksidasi


142
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. KClO3
B. S
C. H+
D. KCl
E. SO2

25. Pada persamaan reaksi :


KMnO4+H2C2O4+H2SO4 →K2SO4+MnSO4+CO2+H2O
Zat yang berperan sebagai reduktor adalah....
A. KMnO4
B. H2C2O4
C. H2SO4
D. MnSO4
E. H2O

26. UNBK 2017


Perhatikan persamaan reaksi redoks berikut!
Sn(s) + 4HNO3(aq) → SnO2(s) + 4NO2(g) + 2H2O(l)
Bilangan oksidasi dari zat oksidator dan hasil reduksinya
berturut-turut adalah ….
A. +1, Sn
B. +1, SnO2
C. +4, NO2
D. +5, NO2
E. +5, HNO3

27. Diketahui persamaan reasksi redoks sebagai berikut


PbS + H2O2 → PbSO4 + H2O
Zat yang bertindak sebagai oksidator dan hasil reduksi
berturut turut adalah....
A. H2O2dan H2O
B. PbS dan PbSO4
C. H2O dan H2O
D. PbSO4dan PbS
E. PbS dan H2O2

28. Perhatikan reaksi redoks berikut !


H2S + SO2 → 2H2O + 3 S
(1) Hasil oksidasinya sama dengan hasil reduksinya
(2) H2S merupakan reduktor
(3) Atom S pada SO2 mengalami reduksi
(4) Reaksi di atas merupakan reaksi autoredoks
Dari kempat pernyataan di atas yang benar adalah
A. (1), (2), dan (3)

Bab 7 reduksi oksidasi


143
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

B. (1) dan (3)


C. (2) dan (4)
D. (4) saja
E. Semua benar

29. Diketahui reaksi :


2KMnO4+10FeSO4+8H2SO4→K2SO4+2MnSO4+
5Fe2(SO4)3+8H2O
Pernyatan yang benar dari reaksi diatas adalah . . .
A. KMnO4 bertindak sebagai reduktor
B. FeSO4 bertindak sebagai oksidator
C. S dalam H2SO4 mengalami penurunan bilangan
oksidasi
D. MnSO4 sebagai hasil reduksi
E. Fe(SO4)3 sebagai hasil reduksi

30. Perhatikan tabel berikut !


No Rumus molekul Nama senyawa
I Kalsium oksida
II Dialuminiumtrisulfida
III 5 Posporus pentaklorida
IV Disulfur trioksida
V Magnesium oksida

Dari data tabel di atas, pasangan yang benar antara


rumus molekul dan nama senyawa adalah
A. I,II dan III
B. I, III dan IV
C. II,III dan IV
D. II, IV dan V
E. III,IV dan V

31. EBTANAS 2011


Senyawa dengan rumus molekul N2O, NO, NO2 berturut-
turut mempunyai nama....
A. Nitrogen (IV) oksida, Nitrogen (II) oksida, Nitrogen (I)
oksida
B. Nitrogen (II) oksida, Nitrogen (I) oksida, Nitrogen (IV)
oksida

Bab 7 reduksi oksidasi


144
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

C. Nitrogen (II) oksida, Nitrogen (IV) oksida, Nitrogen (I)


oksida
D. Nitrogen (I) oksida, Nitrogen (II) oksida, Nitrogen (IV)
oksida
E. Nitrogen (I) oksida, Nitrogen (IV) oksida, Nitrogen (II)
oksida
31. Pasangan rumus kimia dan nama senyawanya yang
benar adalah ....
(1) TiO2 – Titanium(IV)oksida
(2) MnCl2 – Mangan(II)klorida
(3) Fe2O3 – Besi(III)oksida
(4) PbSO4 – Timbal(II)sulfat

Bab 7 reduksi oksidasi


145
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAB 8
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

Relevansi Al-Quran dan Hadist

َ َ‫ ۡٱن ًُ ۡه ِك َٔ َخه‬ِٙ‫ك ف‬ٚ


‫ق‬ ٞ ‫َ ُكٍ نَّ ۥّ ُ َش ِش‬ٚ ۡ‫َزَّ ِخ ۡز َٔنَ ٗذا َٔنَى‬ٚ ۡ‫ض َٔنَى‬ ۡ ِ َٕ ٰ ًَ ٰ ‫ك ٱن َّس‬
ِ ‫د َٔٱْلَ ۡس‬ ُ ‫ٱنَّ ِز٘ نَ ۥّ ُ ُي ۡه‬
ٗ ‫ء فَقَ َّذ َس ۥُِ ر َۡق ِذ‬ٙۡ ‫ُك َّم َش‬
‫شا‬ٚ
“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.”
(Al-Furqan 25:2)

Tujuan Pembelajaran

1. menjelaskan arti persamaan reaksi


2. menuliskan persamaan reaksi
3. menyetarakan persamaan reaksi
4. menjelaskan hukum-hukum dasar kimia
5. menghitung hukum-hukum dasar kimia
6. menghitung massa molekul relatif (Mr)
7. menghitung mol berkaitan dengan jumlah partikel
8. menghitung mol berkaitan dengan massa zat
9. menghitung mol berkaitan dengan volume dalam keadaan standar (STP)

Bab 7 reduksi oksidasi


146
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

10. menghitung mol berkaitan dengan volume dalam kondisi tidak standar
(non STP)
11. menghitung mol berkaitan dengan volume dalam dibandingkan dengan
gas lain

Materi
STOIKIOMETRI

(a) (b)
Gambar (a) Reaksi antara soda kue dan cuka menghasilkan gas karbon
dioksida (b) Reaksi pembakaran memperlihatkan adanya api, gelembung,
nyala, dan perubahan warna adalah bukti visual bahwa sesuatu sedang
terjadi. Hal- hal ini mengindikasikan terjadinya perubahan kimia atau reaksi
kimia. Ada reaksi kimia yang sederhana, adapula reaksi kimia yang
kompleks. Dalam BAB ini kita akan mempelajari reaksi- reaksi dengan
menggunakan simbol- simbol dan rumus- rumus untuk mewakili reaksi dan
menghitung jumlah- jumlah zat yang terlibat dalam reksi. Stoikiometri
mempelajari aspek kuantitatif reaksi kimia atau rumus kimia. Stoikiometri
(Stoicheion: unsur, metron: ukuran) merupakan tools penting yang
digunakan di kimia.
A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

Para ilmuan kimia yang mengagas Hukum-hukum dasar kimia adalah

1) Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)


Lavoisier adalah yang menggagas tentang Hukum Kekekalan Massa,
yaitu: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.”

Bab 7 reduksi oksidasi


147
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Contoh Soal:
Logam magnesium bermassa 8 gram dibakar dengan oksigen
menghasilkan magnesium oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 12
gram, berapa gram massa magnesium oksida yang dihasilkan?
Jawab:
massa zat-zat hasil reaksi= massa zat- zat sebelum reaksi
Logam magnesium + oksigen magnesium oksida
8 gram 12 gram
Massa magnesium oksida = massa logam magnesium + oksigen

2) Hukum Perbandingan Tetap (Proust)


Proust adalah yang mengagas Hukum
Perbandingan Tetap, yaitu :
“Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa adalah tertentu
dan tetap.”

Contoh: Air tersusun oleh unsur-unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dengan
perbandingan yang selalu tetap yaitu :11,91 % : 88,81 % = 1 : 8
Perhatikan juga tabel berikut !

Bab 7 reduksi oksidasi


148
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Massa H2 Massa O2 Massa H2O


Massa zat sisa
(gram) (gram) (gram)
1 8 9 –
2 16 18 –
3 16 18 1 gram H2
3 25 27 1 gram O2
4 25 28,125 0,875 gram H2
Dari tabel di atas kita dapat menganalisis bahwa:
- Perbandingan massa hidrogen dan oksigen dalam H2O selalu 1 : 8,
sehingga apabila 1 gram hidrogen dan 8 gram oksigen direaksikan akan
terbentuk 9 gram H2O dan jika direaksikan 2 gram hidrogen dan 16 gram
oksigen (2 : 16 = 1 : 8) akan dihasilkan 18 gram H2O.
- Ketika massa hidrogen 3 gram dan massa oksigen 16 gram (3 : 16 1 : 8)
maka tidak memenuhi perbandingan yang seharusnya. Jika ingin
perbandingannya 1 : 8, perbandingan hidrogen : oksigen harus 2 : 16 atau
3 : 24, namun karena oksigen yang ada hanya 16 gram, maka hidrogen
yang akan bereaksi hanya 2 gram sehingga akan terdapat sisia hidrogen
sebanyak 1 gram begitupun sebaliknya jika massa oksigen yang berlebih
maka akan terdapat sisa oksigen di akhir reaksi.
Contoh Soal:
Di dalam senyawa CaS, perbandingan massa Ca : S = 5 : 4. Jika 10 gram
kalsium direaksikan dengan 9 gram serbuk belerang, maka massa CaS yang
dihasilkan sebayak ….
Jawab
Ca + S CaS
5 : 4 ………………….(Perbandingan massa Ca dan S)
10 gram : 9 gram………….(Massa Ca dan S yang tersedia)

Ketersediaan Ca dan S adalah 10 gram : 9 gram 5 : 4. Untuk menjadikan


perbandingan Ca dan S = 5 : 4 maka Ca : S harus 10 gram : 8 gram
sehingga S tersisa 1 gram dan CaS yang terbentuk = 10 gram + 8 gram =
18 gram

Bab 7 reduksi oksidasi


149
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3) Hukum Kelipatan Berganda (Dalton)


Dalton adalah yang mengagas Hukum
Kelipatan Perbandingan / Hukum
Perbandingan Berganda
Yaitu : “Jika dua jenis unsur dapat
membentuk lebih dari satu macam
senyawa, maka perbandingan massa salah
satu unsur yang terikat pada massa unsur
lain yang sama, merupakan bilangan
bulat dan sederhana.”

Contoh :
C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO2. Jika
massa C dalam kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka :
Massa O dalam CO : massa O dalam CO 2 akan merupakan bilangan
bulat dan sederhana (yaitu = 1:2 ).

4) Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)


Gay Lussac menggagas Hukum
Perbandingan Volum, yaitu
“Pada suhu dan tekanan yang sama,
perbandingan volum gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana.”
Contoh :
Dua volum gas hidrogen bereaksi
dengan satu volum gas oksigen
membentuk dua volum uap air.

gas hidrogen + gas oksigen → uap air


2V 1V 2V
Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2

5) Hipotesis Avogadro.
Avogadro menggagas .

Bab 7 reduksi oksidasi


150
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama
mengandung jumlah partikel yang sama pula.”
Contoh :
Pada pembentukan molekul H2O
2L H2(g) + 1L O2(g) → 2L H2O(g)

2 molekul H2 ∞ 1 molekul O2 ∞ 2 molekul H2O


B. LEMBAR KEGIATAN SISWA (HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA)
Untuk lebih memahami hukum-hukum dasar kimia tersebut lakukanlah
kegiatan berikut :

KEGIATAN 1 (MEMAHAMI HUKUM KEKEKALAN MASSA)


1. Pada wadah tertutup gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen
membentuk air .
2. Tuliskan persamaan reaksi dari soal no 1 dengan lengkap!

3. Kemudian Isilah tabel 1 di bawah ini dengan memperhatikan contoh


data nomor 1 !
Tabel 1

No Massa gas hidrogen Masa gas oksigen Masa air


(gram) (gram) (gram)
1. 1 8 9
2. 2 .... 18
3. .... 24 27
4. .... ..... 36
5. 5 .... ....

4. Dari persamaan reaksi nomor dua tentukan :


a. Zat-zat reaktannya !

b. Zat-zat produknya !

5. Berdasarkan hasil data dari tabel 1, Isilah tabel 2 di bawah ini !

Tabel 2

No Total masa Reaktan Masa produk


(gram) (gram)
1. .... ....

Bab 7 reduksi oksidasi


151
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2. .... ....
3. .... ....
4. .... ....
5. .... ....

6. Dari hasild ata tabel 2, apa yang dapat disimpulkan kaitannya dengan
hukum kekekalan masa ?
KEGIATAN 2 (MEMAHAMI HUKUM PERBANDINGAN TETAP)
1. Perhatikan data pada Tabel 3 di bawah ini yang berisi data masa gas
hidrogen yang bereaksi dengan gas oksigen membentuk air

Tabel 3
No Massa Massa Masa air
gas hidrogen gas oksigen (gram)
(gram) (gram)
1. 3 24 27
2. 6 48 54
3. 7 56 63
4. 10 80 90

2. Sederhanakan masing-masing data yang terdapat pada tabel 3

No Massa Massa Masa air


gas hidrogen gas oksigen (gram)
(gram) (gram)
1.
2.
3.
4.

Kesimpulan dari tabel 3 adalah perbandingan hidrogen dan oksigen


dalam air adalah
H : O = .... : ....

3. Isilah Tabel 4 di bawah dengan memperhatikan data nomor 1 !


Tabel 4
No Massa Massa Masa
gas hidrogen gas oksigen hidrogen peroksida
(gram) (gram) (gram)

Bab 7 reduksi oksidasi


152
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

1. 1 16 17
2. .... 64 ....
3. 5 .... ....
4. .... .... 119

4. Kemudian sederhanakan masing-masing data dari tabel 4 yang sudah


diisi pada soal nomor 3!
No Massa Massa Masa
gas hidrogen gas oksigen hidrogen peroksida
(gram) (gram) (gram)
1.
2.
3.
4.

Kesimpulan dari tabel 4 adalah perbandingan hidrogen dan oksigen


dalam hidrogen peroksida adalah
H : O = .... : ....

5. Bandingkan hasil jawaban dari nomor dua dan nomor empat ! Apakah
hasil perbandingan antara hidrogen dan oksigennya sama ?
mengapa hal ini bisa terjadi!

6. Berikan kesimpulan dari kegiatan dua di atas dikaitkan dengan hukum


perbandingan tetap !

KEGIATAN 3 (MEMAHAMI HUKUM PERBANDINGAN


BERGANDA)

1. Perhatikan Tabel 5 yang berisi data masa unsur nitrogen dan oksigen
dalam beberapa senyawa dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 5

Bab 7 reduksi oksidasi


153
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

No Senyawa Masa Nitrogen (gram ) Masa Oksigen (gram)


1. 28 16
2. 14 16
3. 28 48
4. 28 64

2. Sederhanakan masing-masing data yang terdapat pada tabel 5 tersebut:

No Senyawa Masa Nitrogen (gram ) Masa Oksigen (gram)


1.
2.
3.
4.

3. Perhatikan kembali tabel 5 pada soal nomor 2


a. unsur apa yang perbandingan masanya sudah sama dalam setiap
senyawanya ?
b. unsur apa yang perbandingan masanya sudah sama dalam setiap
senyawanya ?

4. Tentukan perbandingan masa unsur yang belum sama pada setiap


senyawanya !

5. Jika salah satu unusr yang sudah sama perbandingannya dalam setiap
senyawa yang dibentuknya apakan unsur yang lainnya dapat ditentukan
perbandingannya ?

6. Berikan kesimpulan dari jawaban nomor 5 dikaitkan dengan hukum


perbandingan berganda !

KEGIATAN 4 (MEMAHAMI HUKUM GAY LUSSAC )


1. Setarakan masing-masing persamaan reaksi yang terdapat di kolom ke
dua pada tabel 6 berikut !
Tabel 6

No Persamaan reaksi data volume masing-masing

Bab 7 reduksi oksidasi


154
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

gas pada setiap persamaan


reaksi (diukur pada suhu dan
tekanan yang sama)

1. + 10 mL : 10 mL : 20 mL
2. + 15 mL : 5 mL : 10 mL
3. + 10 mL : 20 mL : 20 mL

2. Tuliskan perbandingan koefisien dari masing-masing persamaan reaksi dan


sederhanakan data volumenya pada tabel 6 berikut !

Perbandingan
No
Koefisien reaksi Volume
1. .... : .... : .... .... : .... : ....

2. .... : .... : .... .... : .... : ....

3. .... : .... : .... .... : .... : ....

3. Berikan kesimpulan dari kegiatan empat di atas dikaitkan dengan hukum


Guy-Lussac !

KEGIATAN 5 (MEMAHAMI HUKUM AVOGADRO)


1. Setarakan masing-masing persamaan reaksi pada kolom ke dua pada
tabel 7 berikut !
Tabel 7

No Persamaan reaksi volume (pada suhu dan jumlah partikel


tekanan yang sama)
1. + 5 mL : 5 mL : 10 mL : :
2. + 10 mL : 5 mL : 10 mL : :
3. + 5 mL : 10 mL : 10 mL : :

2. Tuliskan perbandingan koefisien dari masing-masing persamaan reaksi, dan


sederhanakan perbandingan volume pada masing-masing data dan
sederhanakan masing-masing perbandingan jumlah partikelnya pada tabel
berikut !

No Perbandingan

Bab 7 reduksi oksidasi


155
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Koefisien reaksi Volume Jumlah partikel


1. .... : .... : .... .... : .... : .... .... : .... : ....
2. .... : .... : .... .... : .... : .... .... : .... : ....

3. .... : .... : .... .... : .... : .... .... : .... : ....

3. Berikan kesimpulan dari kegiatan lima di atas dikaitkan dengan hukum


Avogadro !

STOIKIOMETRI
1) Menentukan Ar Dan Mr Menggunakan Sistem Periodik Unsur
a) Massa Atom Relatif (Ar)
Perbandingan massa satu atom dengan massa atom standar disebut
massa atom relatif yang dilambangkan dengan Ar. Karena atom
sangant ringan maka digunakan satuan massa atom (sma). 1 sma = x
massa atom C-12
Secara matematika massa atom relatif dirumuskan sebagai :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑥
𝐴𝑟 𝑋
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶

massa atom 12C atau 1 sma (satuan massa atom) = 1,66 x 10-24
gram.
Contoh:
Ar H = 1,0080 sma dibulatkan 1
Ar C = 12,01 sma dibulatkan 12
Ar N = 14,0067 sma dibulatkan 14
Ar O = 15,9950 sma dibulatkan 16
Daftar massa atom relatif (Ar) unsur yang lain dapat dilihat dalam
tabel periodik

b) Massa Molekul Relatif (Mr)


perbandingan massa 1 molekul unsur atau molekul senyawa terhadap
massa massa atom 12C
Secara matematika massa atom relatif dirumuskan sebagai :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑥
𝑀𝑟 𝑋
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶

Bab 7 reduksi oksidasi


156
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Massa molekul realtif (Mr) dapat juga ditentukan dengan menjumlah


massa atom relatif (Ar) dari semua atom penyusunnya.
Contoh:
 Mr H2O = (2 x Ar H) + (1 X Ar O)
= (2 x 1) + (1 x 16)
= 18
 Mr CO(NH2)2 = (1 x Ar C) + (1 x Ar O) + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
= (1 x 12) + (1 X 16) + (2 X 14) + (4 x 1)
= 60

2. Konsep Mol
a) Pengertian mol
Mol berasal dari kata moles (Latin) yang berarti satu timbunan. Satu
mol zat menyatakan sejumlah zat yang mengandung partikel-partikel
zat itu sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram atom C-12,
dari hasil
eksperimen diketahui bahwa dalam 12 gram C-12 terkandung
6,02 x 10 23 partikel.
Bilangan ini selanjutnya disebut bilangan Avogadro dan dilambangkan
dengan huruf L.
b) Hubungan Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel
1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel zat
Partikel zat dapat berupa atom, molekul, atau ion yang dinyatakan
dalam rumus kimia zat itu.
Contoh : 1 mol tembaga (Cu) mengandung 6,02 x 10 23 atom Cu
1 mol hidrogen (H2) mengandung 6,02 x 10 23 molekul hidrogen
1 mol air (H2O) mengandung 6,02 x 10 23 molekul air
1 mol Na+ (ion natrium) mengandung 6,02 x 10 23 ion natrium
1 mol Cl - (ion klorida) mengandung 6,02 x 10 23 ion klorida
Dari contoh di atas dapat dirumuskan

Jumlah partikel = jumlah mol x 6,02 x 10 23

Jumlah partikel
Jumlah mol =
6,02 x 10 23
Untuk lebih mempermudah mengingat kaitan antara mol dengan
jummlah partikel dapat digunakan “segitiga emas” berikut !

JP

Bab 7 reduksi oksidasi


mol 157
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

JP = Jumlah Partikel

𝟔 𝟎𝟐 𝟏𝟎𝟐𝟑

Dari segitiga di atas diperoleh :

𝐽𝑃
mol = 23 JP = mol x

c) Hubungan Jumlah Mol dan Massa Zat


Hubungan antara jumlah mol dengan massa zat dapat dinyatakan
sebagai berikut :
Massa = jumlah mol x massa molar (Ar atau Mr)
Secara sederhanan persamaan di atas dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:

(untuk unsur)

(untuk senyawa)

Satuan massa (w) = gram


Satuan Jumlah mol zat (n) = mol
Satuan massa molar Ar atau Mr = ( gram/mol)

Untuk lebih mempermudah mengingat kaitan antara mol dengan


massa zat dapat digunakan “segitiga emas” berikut

massa zat satuannya gram

massa

mol 𝑴𝒓 /𝑨𝒓

Dari segitiga di atas diperoleh :

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
mol = massa = mol x 𝑀𝑟 Mr = 𝝨 Ar
𝑀𝑟

d) Hubungan Jumlah Mol dan Volume Gas

Bab 7 reduksi oksidasi


158
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Volume suatu gas dapat ditentukan dalam tiga keadaan yaitu :


1) Keadaan standar (STP)
Para ahli kimia telah menetapkan suhu 00 C dan tekanan 1 atm
sebagai keadaan standar (STP). Menurut Avogadro gas-gas yang
mempunyai volume sama mengandung jumlah molekul yang sama
jika diukur pada suhu dan tekanan sama. Karena gas-gas yang
mempunyai jumlah molekul sama juga mengadung jumlah mol
yang sama, maka volume 1 mol gas-gas lain pada STP juga sebesar
22,4 L. Maka volume 1 mol gas atau disebut volume molar gas
pada keadaan standar adalah 22,4 L/mol. Pernyataan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Volume gas = jumlah mol x 22,4 liter/mol

Catatan penting !
Di dalam soal dalam keadaan standar biasanya tertulis :
a. kata Standar
b. kata STP
c. dan 1 atm

Untuk lebih mempermudah mengingat kaitan antara mol dengan


volume zat dapat digunakan “segitiga emas” berikut

Volume satuannya liter


V

mol 𝟐𝟐 𝟒 Liter

Dari segitiga di atas diperoleh :

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
mol = Volume = mol x 22,4

Latihan Soal

1. Hitunglah volume 0,5 mol gas nitrogen apabila diukur pada


keadaan standar

Bab 7 reduksi oksidasi


159
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2. Tentukan volum dari 5 mol gas karbon dioksida (CO2) yang


diukur pada STP.
3. Hitunglah volume 2 mol gas oksigen apabila diukur pada
keadaan , 1 atm
4. Sebanyak 34 gram gas yang diukur pada suhu C dan 1
atm memiliki volume ........(Ar N=14,H=1)
5. Hitunglah jumlah mol dari 5,6 liter gas hidrogen dalam suatu
balon gas pada keadaan standar.

2) Keadaan tidak standar (Non STP)


Jika diukur pada suhu dan tekanan tertentu (bukan STP), maka
volume gas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gas
ideal berikut

Menggunakan rumus gas ideal sebagai


berikut 𝑛𝑅𝑥𝑇
V= 𝑃
𝑷𝒙𝑽 𝒏𝒙𝑹𝒙𝑻

keterangan :

V : volume gas (liter) n : jumlah mol gas

P : tekanan (atm) R : tetapan gas umum/tetapan


Rynbergh

= 0,082 L atm/mol K

LT : suhu mutlak (0 C + 273)K 1 atm = 76 cmHg

a
t
ihan

1. Hitung volume 32 gram gas metana CH4 diukur pada suhu 270C
dan tekanan 1 atm !

2. Volume 34 g gas amonia (Mr = 17) diukur pada suhu 27 oC dan


152 cmHg adalah...

3. Massa 820 mL gas SO3 (Mr = 80) yang diukur pada suhu 127 oC
pada tekanan 4 atm adalah...

3) Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain


Misalkan :
Gas A dengan jumlah mol = n1 dan volum = V1

Bab 7 reduksi oksidasi


160
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Gas B dengan jumlah mol = n2 dan volum = V2


Maka pada suhu dan tekanan yang sama :

𝑉1 𝑛1 𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
=
𝑉2 𝑛2
atau 𝑉1= 𝑉2 atau 𝑉 𝑔𝑎𝑠 𝐴
= 𝑉 𝑔𝑎𝑠 𝐵
1 2

Latihan soal
1. Bila 1 liter gas NO masssanya 1 gram, berapa gram masssa 2 liter
gas O2 jika diukur padda suhu dan tekanan yang sama ?
2. Suatu tabung dengan volume tertentu berisi 12 kg gas O2 .
Tabung tersebut dikosongkan kemudian pada suhu dan tekanan
yang sama isinya diganti dengan gas . Berapa massa gas
yang ada di dalam tabung tersebut ? (Ar C = 12, Ar O = 16)

4) Molaritas
Adalah salah satuan konsentrasi yang merupakan jumlah dari mol
suatu zat dalam setiap 1 liter larutan .
Simbol molaritas menggunakan huruf m kapital (M)
Molaritas dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
M = 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 Atau M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿

Latihan soal

1. Tentukan molaritas 10 mol HBr yang dilaritakan dalam 2 Liter


larutan
2. Tentukan konsentrasi 133 gram yang dilarutkan dalam
250 mL larutan
(Ar Na=23, Ar N=14, Ar O = 16)
3. Tentukan molaritas dari 49 gram yang dilarutkan dalam
200 mL larutan.

Bab 7 reduksi oksidasi


161
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

BAGAN MOL

Molaritas

∶ 𝑉

𝑥𝑉

∶ 𝑀𝑟 /𝐴𝑟
:
Jumlah Massa
Mol
partikel
𝑥 𝑥 𝑀𝑟 /𝐴𝑟
𝑥
𝐿

𝐿

Volume
Gas
STP

Bab 7 reduksi oksidasi


162
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi menggambarkan penulisan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia
pereaksi (reaktan) dan rumus kimia hasil reaksi (produk) disertai dengan koefisiennya
masing-masing.
Contoh :
O(l)

Keterangan :
 Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
 Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang
bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
 Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk
menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
 Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat
yang terlibat dalam reaksi.

E. Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan dua langkah


1) Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan
wujudnya.
2) Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap
unsur sama pada kedua ruas (cara sederhana).
Contoh :
Langkah 1 : Al( s )  H2 SO 4 (aq)  Al 2 (SO 4 ) (aq)  H2 (g ) (belum setara)
3
Langkah 2 : 2 Al( s )  3 H2 SO 4 (aq)  Al 2 (SO 4 ) (aq)  3 H2 (g ) (sudah setara)
3

F. Penyetaraan Persamaan Reaksi.


Langkah-langkahnya (cara matematis) :
1) Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks=
1, sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.
2) Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi
koefisien 1 itu.
3) Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling
akhir.
Contoh :
Langkah 1 :
Persamaan reaksi yang belum setara.
C 2H 6  O 2  CO 2  H 2 O

Langkah 2 :
Menetapkan koefisien C2H6 = 1 sedangkan koefisien yang lain ditulis dengan huruf.

Bab 7 reduksi oksidasi


163
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

1 C 2 H 6  a O 2  b CO 2  c H 2 O
Langkah 3 :
Jumlah atom di ruas kiri dan kanan :

Atom Ruas kiri Ruas kanan


C 2 b
H 6 2c
O 2a 2b+c

Langkah 4 :
Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas kanan.
Dari langkah 3, diperoleh :
b = 2 ……………. (i)
2c = 6 ……………. (ii)
2a = (2b + c) …….. (iii)
Dari persamaan (ii), diperoleh :
2c =6
6
c =  3 ………. (iv)
2
Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke persamaan (iii) :
2a = (2b + c) …….. (iii)
2a = {(2).(2) + 3} = 7
7
a = …………... (v)
2
Langkah 5 :
Nilai-nilai a, b dan c disubstitusikan ke persamaan reaksi :
1 C 2 H 6  7 O 2  2 CO 2  3 H 2 O …………..(x 2)
2
2 C 2H 6  7 O 2  4 CO 2  6 H 2 O
Langkah 6 :
Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan, serta melengkapi wujud
zatnya.
2 C 2H 6 (g)  7 O 2 (g)  4 CO 2 (g)  6 H 2 O(g)

G. KAITAN PERSAMAAN REAKSI DAN STOIKIOMETRI


Penentuan koefisien reaksi dari hasil penyetaraan persamaan reaksi sangat berperan
penting dalam perhitungan kimia (stoikiometri) karena sesuai dengan hukum dasar
kimia khusunya hukum gay lussac dan avogadro dapat disimpulkan bahwa
perbandingan koefisien reaksi gas-gas pada keadaan suhu dan tekanan yang tetap
akan sebanding dengan volume, jumlah partikel, dan mol.

Bab 7 reduksi oksidasi


164
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

perbandingan volume
perbandingan
koefisien

perbandingan jumlah partikel

perbandingan mol

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa :

Kaitan Persamaan Reaksi Dan Stoikiometri ada dua keadaan :


I. Persamaan reaksi biasa
II. Persamaan reaksi pembatas
Untuk memahai kedua jenis soal persaman reaksi di atas perhatikan contoh soal
berikuti :
I. Persamaan reaksi biasa
Contoh :

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

Dari persamaan reaksi kimia di atas dapat dilihat perbandingan koefisien reaksi
N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2

Sehingga dengan mudah dapat ditentukan beberapa hal yaitu :

1. Perbandingan Volume, yaitu


N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2
2. Perbandingan jumlah partikel
N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2

Bab 7 reduksi oksidasi


165
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3. Perbandingan mol
N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2

Contoh Soal 1:

Pada reaksi pembentukan gas amonia (NH3) dari gas nitrogen dan hidrogen jika gas
nitrogen yang direaksikan adalah 6 mol, maka tentukanlah:

a. Persamaan reaksi
b. Jumlah mol gas hidrogen yang diperlukan
c. Jumlah gas amonia yang dihasilkan

Penyelesaian:

a. Persamaan reaksi setaranya :

N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)

b. Menentukan jumlah mol gas H2


karena dalam soal diketahui jumlah mol N2 maka kita tentukan perbandingan
koefisien dan volume antara H2 dan N2 sebagai berikut :
Perbandingan koefisien H2 : N2 = perbandingan mol H2 : N2
Sehingga untuk menentukan mol H2 dihitung dengan cara :

= 2
2

Jadi, jumlah mol gas hidrogen yang diperlukan sebanyak 18 mol.

c. Menentukan jumlah mol gas NH3


Cara 1
karena dalam soal diketahui jumlah mol N2 maka kita tentukan perbandingan
koefisien dan volume antara NH3 dan N2 sebagai berikut :
Perbandingan koefisien NH3 : N2 = perbandingan mol NH3 : N2
Sehingga untuk menentukan mol NH3 dihitung dengan cara :

= 3
2

Jadi, jumlah mol gas amoniak yang diperlukan sebanyak 12 mol

Cara 2
karena jumlah mol H2 sudah dapat ditentukan (dari jawaban 1b) maka dapat
digunakan perbandingan koefisien dan volume antara NH3 dan H2 sebagai berikut

Bab 7 reduksi oksidasi


166
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Perbandingan koefisien NH3 : H2 = perbandingan mol NH3 : H2


Sehingga untuk menentukan mol NH3 dihitung dengan cara :

= 3
2

Jadi, jumlah mol gas amoniak yang diperlukan sebanyak 12 mol

Contoh Soal 2:

Pada pembakaran 8,8 gram C3H8 dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon
dioksida dan uap air (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Tentukanlah:

a. Persamaan reaksinya
b. Massa gas oksigen yang dibutuhkan
Penyelesaian :
a. Persamaan reaksi setaranya :

C3H8(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) [belum setara]

C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g) [setara]

b. Karena dalam soal yang diketahui massa C3H8 maka untuk menetukan massa gas
oksigen tidak dapat langsung ditentukan dengan menggunakan perbandingan
koefisiennya karena perbandingan koefisien reaksi sebanding dengan
perbandingan mol, sehingga langkah pertama ditentukan dulu mol C3H8 dengan
konsep mol yang dipelajari pada stoikiometri sebagai berikut :

= 3
3

Untuk menentukan massa gas oksigen yang dibutuhkan dengan mudah dapat kita
tentukan menggunakan cara :
Perbandingan koefisien O2 : C3H8= perbandingan mol O2 : C3H8 , Sehingga untuk
menentukan mol O2 dihitung dengan cara :

= 2
3

5
=

Bab 7 reduksi oksidasi


167
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Jadi, jumlah mol gas Oksigen yang diperlukan sebanyak 10 mol, karena yang
diminta dalam soal adalah massa gas oksigen maka kita tentukan dengan konsep
mol dari stoikiometri sebagai berikut :

= 3
dari persamaan ini didapat
2

Dengan demikian, massa oksigen yang dibutuhkan adalah 32 gram.


Catatan penting !

Dari dua contoh soal di atas harus diingat dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan persamaan
reaksi maka perlu diperhatikan zat yang diketahuinya, apabila belum dalam satuan mol (baik dalam
bentuk jumlah partikel, massa, volume) maka harus diubah dulu ke dalam mol dengan menggunakan
konsep mol yang dipelajari sebelumnya (kaitan mol dengan jumlah partikel, massa dan volume baik
standar, tidak standar atau dibandingkan dengan zat lain

Untuk mempermudah penyelesaian soal persamaan reaksi dapat juga


digunakan langkah-langkah berikut !
•tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan kemudian
1 setarakan
•ubahlah semua satuan yang diketahui dari tiap-tiap zat ke dalam
2 molditanyakan
•gunakan koefisien reaksi untuk menyeimbangkan banyaknya mol zat reaktan
3 dan produk
•ubahlah satuan mol dari zat yang ditanyakan ke dalam satuan yang ditanya (Liter
4 atau gram atau jumlah partikel dll)

II. Pereaksi Pembatas


Pereaksi Pembatas adalah reaktan yang benar-benar habis dan yang menentukan
kapan reaksi itu berhenti.
Langkah-langkah Menemukan Pereaksi Pembatas
1. Setarakan reaksi (perhatikan koefisien dalam reaksi setara)
2. Rubah semua reaktan ke dalam mol
3. Bagilah masing-masing mol zat reaktan dengan masing-masing koefisiennya
4. Reaktan yang memiliki nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi
5. Untuk selanjutnya langkah pengerjaannya disesuaikan dengan pertanyaan yang
diminta
Contoh Soal
Dalam sebuah wadah tertutup, 20 gram gas metana (CH4) dibakar dengan 64 gram
gas oksigen (O2) menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Jika Diketahui Mr
metana = 16, Ar oksigen = 16, dan Mr H2O = 18 . tentukan :

Bab 7 reduksi oksidasi


168
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

a. Tuliskan persamaan reaksi setaranya


b. Tentukan zat pembatasnya
c. Tentukan zat yang bersisa
d. Massa zat yang bersisa
e. Massa karbondioksida yang terbentuk
f. Massa uap air yang terbentuk
Cara pertama
1. Setarakan Reaksi
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)

2. hitung mol masing-masimg reaktan


gas metana Gas oksigen
= 4
= 2
4 2

= =

= =

= 1,25 =2

3. bandingkan masing-masing reaktan dengan koefisien reaksinya


Gas metana Gas oksigen
= 4
= 4
4 4
5
= =
= 1,25 =1
perbandingan gas oksigen lebih kecil dari metana maka gas
oksigen sebagai reaksi pembatasnya

4. jawaban pertanyaan soal diatas adalah :


a. persamaan reaksi setara dari soal tersebut adalah
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
b. gas oksigen
c. gas metana
d. untuk mendapatkan massa metana harus dibuat tabel MRS sebagai berikut :

CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)


Mol
d 1,25 1 0 0
Mula-mula
a (M)
Reaksi
r (R) - 1 - + +
i
Sisa 0,75 0 0,5 1
tabel terlihat mol zat yang bersisa adalah gas metana sebesar 0,75 mol
maka massa dari metana adalah
= 4
4

Bab 7 reduksi oksidasi


169
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

jadi massa zat yang bersisa ( adalah 12 gram

e. Massa karbondioksida yang terbentuk

Jadi massa karbondioksida ( yang terbentuk adalah 22 gram

f. Massa uap air yang terbentuk

Jadi massa uap air ( yang terbentuk adalah 18 gram

Latihan Soal

1. “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Catatan


Pernyataan diatas kemukakan oleh . . .
A. Antoin Laurent Lavoisier
B. Albert Einstein
C. John Dalton
D. John Jacob Berzelius
E. Joseph Louis Proust

2. Jika 4 gram karbon (arang) dibakar dengan oksiegn


dalam wadah yang tertutup rapat, maka zat yang
terbentuk adalah sebanyak . . . .gram
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10

Bab 7 reduksi oksidasi


170
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3. Diantara reaksi – reaksi dibawah ini yang tidak


mengikuti hukum kekekalan massa adalah . . . .
A. 5 gram belerang + 10 gram tembaga →15 gram
tembaga (II) sulfida
B. 2 gram belerang + 3,5 gram besi → 5,5 gram
besi(II)sulfida)
C. 5 gram belerang + 10 gram oksigen → 10 gram
belerang dioksida
D. 3 gram karbon + 8 gram oksigen → 11 gram
karbon dioksida
E. 1 gram oksigen + 8 gram hidrogen → 9 gram air

4. Diketahui Ar Fe = 56 dan O = 16, maka perbandingan


massa unsur besi dengan massa unsur oksigen dalam
Fe2O3 adalah . . . .
A. 2 : 3
B. 3 : 2
C. 4 : 3
D. 3 : 4
E. 7 : 3

5. Belerang dan oksigen bersenyawa membentuk


blerang trioksida dengan perbandingan belerang dan
oksigen 2 : 3. Jika 6 gram belerang direaksikan
dengan 6 gram gas oksigen, pda akhir reaksi akan
terdapat sisa . . . .
A. 1 gram belerang
B. 2 gram oksigen
C. 3 gram oksigen
D. 2 gram belerang
E. 3 gram belerang

6. Diberikan data reaksi sebagai berikut.


X X XY
yang yang Yang
bereaksi bereaksi terbentuk
1,40 gram 0,60 gram 2 gram
2,10 gram 0,90 gram 3 gram
2,45 gram 1,05 gram 3,5 gram

Bab 7 reduksi oksidasi


171
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

3,50 gram 1,50 gram 5 gram

Perbandingan X dan Y dalam senyawa yang terbentuk


adalah . . . .
A. 5 : 2
B. 5 : 3
C. 7 : 3
D. 7 : 2
E. 7 : 5

7. Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam


karbon dioksida adalah 3 : 8. Jika 6 gram karbon
direaksikan dengan 20 gram oksigen, massa karbon
dioksida yang terbentuk adalah . . . .
A. 13 gram
B. 22 gram
C. 26 gram
D. 27,5 gram
E. 29 gram

8. Senyawa C12H22O11 mengandung unsur karbon,


hidrogen dan oksigen. Massa karbon yang terdapat
dalam 171 gram senyawa tersebut adalah . . . .
(Ar H = 1, C = 12 dan O = 16)
A. 72 gram
B. 36 gram
C. 18 gram
D. 9 gram
E. 3 gram

9. Unsur P dan Q dapat membentuk senyawa dengan


data sebagai berikut:
Senyawa Massa P Massa Q
I 3,2 gram 3,2 gram
II 0,8 gram 1,2 gram

Menurut hukum perbandingan berganda dari Dalton,


perbandingan massa Q pada senyawa I dan massa Q
pada senyawa II adalah . . . .

Bab 7 reduksi oksidasi


172
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

A. 2 : 3
B. 2 : 5
C. 1 : 3
D. 1 : 2
E. 1 : 1

10. Dua senyawa terbentuk dari unsur fosfor dan oksigen.


Salah satu senyawa terdiri dari 0,845 gram fosfor dan
0,655 gram oksigen. Jika senyawa lain terdiri dari 1,69
gram fosfor, massa oksigen yang diperlukan untuk
memenuhi hukum perbandingan berganda adalah . .
. . .gram
A. 0,655
B. 0,745
C. 0,855
D. 0,985
E. 1,69

11. Pernyataan bahwa volume gas – gas yang bereaksi


dan volume gas – gas hasil reaksi merupakan
perbandingan bulat dan sederhana, bila diukur pada
suhu dan tekanan yang sama dikemukakan oleh . . . .
A. Gay Lussac
B. Demokritus
C. Avogadro
D. Dalton
E. Lavoisier

12. Pada P dan T yang sama, perbandingan volume


pereaksi dan hasil reaksi dari :
C3H7OH(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Berturut – turut adalah . . . .
A. 1 : 2 : 6 : 5
B. 2 : 5 : 8 : 9
C. 2 : 9 : 6 : 8
D. 3 : 6 : 9 : 8
E. 3 : 9 : 6 : 8

13. Diketahui beberapa persamaan reaksi berikut ini :


1. H2(g) + O2(g) → H2O(g)

Bab 7 reduksi oksidasi


173
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

2. N2(g) + H2(g) → NH3(g)


3. H2(g) + I2(g) → HI(g)
4. N2(g) + O2(g) →NO2(g)
5. SO2(g) + O2(g) → SO3(g)
(Reaksi diatas belum setara)
Pada P dan T yang sama, reaksi yang jumlah volume
reaktan sama dengan jumlah volume produk adalah
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
14. Pada suhu dan tekanan tertentu, m molekul H2S
bervolume 0,25 L. pada suhu dan tekanan yang sama,
volume 4m molekul NH3 adalah . . . . liter
A. 0,25
B. 0,5
C. 1
D. 1,5
E. 2

15. Perbandingan molekul nitrogen dan hidrogen dalam


pembentukan NH3 adalah 1 : 3. Bila volume nitrogen
yang bereaksi adalah 8 L, maka volume hidrogen
yang direaksikan adalah . . . . Liter
A. 4
B. 6
C. 8
D. 12
E. 24

16. Jumlah partikel dalam 0,25 mol N2 sama dengan


jumlah partikel dalam . . . .
A. 1,25 mol O2
B. 1 mol P4
C. 0,75 mol C4H10
D. 0,25 mol CO2
E. 0,5 mol Na

17. Massa molekul relatif dari adalah .....

Bab 7 reduksi oksidasi


174
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

(Ar Al= 27, S = 32, O = 16)


A. 142
B. 242
C. 342
D. 442
E. 542

18. jumlah mol yang terdapat di dalam 4 gram


adalah ........ (Ar C = 12, Ar H = 1)
A. 4 mol
B. 2 mol
C. 1 mol
D. mol
E. mol

19. Jumlah mol dari 3,01 x 5 molekul NaOH adalah ...


A. mol
5
B. 0,5 mol
C. 0,05 mol
D. 5 mol
E. 50 mol
20. Sebanyak 34 gram gas yang diukur pada suhu
C dan 1 atm memiliki volume ........
(Ar N=14,H=1)
A. 44,8 liter
B. 22,4 liter
C. 11,2 liter
D. 9,6 liter
E. 5,6 liter

21. Massa molekul relatif yang dimiliki 3,01 x


molekul urea yang bermasa 30 gram adalah ......
A. 30
B. 40
C. 50
D. 60
E. 70

22. Pada suhu dan tekanan tertentu volume 4 gram gas

Bab 7 reduksi oksidasi


175
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

adalah 2 lliter. Pada kondisi yang sama massa


dari 6 liter gas oksigen adalah ......
(Ar S = 32, O = 16)
A. 1,2 gram
B. 1,8 gram
C. 2,4 gram
D. 3,6 gram
E. 4,8 gram
23. Jumlah atom hidrogen yang terdapat dalam 49 gram
adalah ....... (Ar H=1. S=32 O =16)
A. 2,01 x atom hidrogen
B. 3,01 x atom hidrogen
C. 3,01 x atom hidrogen
D. 6,02 x atom hidrogen
E. 6,02 x atom hidrogen

24. Pada sebuah persamaan reaksi kimia, zat-zat yang


ditulis di sebelah kanan tanda panah dinamakan ….
A. reaktan
B. antara
C. elementer
D. produk
E. pereaksi
25. Dalam persamaan reaksi kimia, suatu senyawa yang
berbentuk larutan dilambangkan dengan huruf ….
A. s
B. l
C. g
D. p
E. aq

26. Huruf “l” pada persamaan reaksi kimia berarti ….


A. padat
B. cair
C. gas
D. larutan
E. lelehan

27. Logam magnesium direaksikan dengan larutan asam


klorida membentuk larutan magnesium klorida dan

Bab 7 reduksi oksidasi


176
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

gas hidrogen, maka persamaan reaksi kimia yang


benar adalah ….
A. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl(aq) + H2(g)
B. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2(g)
C. 2Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
D. Mg(s) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2(g)
E. 2Mg(s) + 2HCl(aq) → Mg2Cl(aq) + H2(g)

28. Jika kalium nitrat dipanaskan akan terbentuk kalium


nitrit dan gas oksigen. Data tersebut jika ditulis
dengan persamaan reaksi kimia yang setara adalah ….
A. Ca(NO3)2(aq) → Ca(NO2)2(aq) + O2(g)
B. 2CaNO3(aq) → 2CaNO2(aq) + O2(g)
C. 2KNO3(aq) → 2KNO2(aq) + O2(g)
D. K(NO3)2(aq) → K(NO2)2(aq) + O2(g)
E. K(NO3)3(aq) → K(NO3)2(aq) + NO2(g)

29. Serbuk tembaga (II) oksida larut dalam asam klorida


membentuk tembaga (II) klorida dan air. Persamaan
reaksi kimia yang setara untuk reaksi itu adalah ….
A. Cu2O(s) + 2HCl(aq) → 2CuCl(aq) + H2O(l)
B. Cu2O(s) + 4HCl(aq) → 2CuCl2(aq) + 2H2O(l)
C. CuO(s) + HCl(aq) → CuCl2(aq) + H2O(l)
D. CuO(s) + 2HCl(aq) → CuCl2(aq) + H2O(l)
E. Cu2O(s) + 4HCl(aq) → CuCl2(aq) + 4H2O(l)

30. Perhatikan persamaan reaksi kimia berikut.


Na2S2O3(aq) + I2(aq) → Na2S4O6(aq) + NaI(aq)
Agar persamaan reaksi kimia di atas setara, maka
koefisien untuk Na2S2O3 dan NaI adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 1
C. 2 dan 1
D. 2 dan 2
E. 2 dan 3

31. aNa2CO3(aq) + bHCl(aq) → cH2CO3(aq) + dNaCl(aq)


Maka koefisien a, b, c, dan d adalah ….
A. 1, 2, 1, 2
B. 1, 2, 2, 1

Bab 7 reduksi oksidasi


177
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

C. 1, 1, 2, 2
D. 2, 1, 1, 2
E. 2, 1, 2, 1

32. Diantara persamaan reaksi kimia berikut yang sudah


setara adalah ….
A. Fe2O3(s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + Fe(s)
B. Al(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
C. Mg(OH)2(aq) + 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + H2O(l)
D. C2H5OH(aq) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(l)
E. 3Cu(s) + 6HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + NO2(g) + 3H2O(l)

33. Gas propana ( dibakar sempurna dengan reaksi


+ +
Untuk membakar sempurna setiap 1 liter gas
propana, dibutuhkan gas oksigen sebanyak .......
A. 1, 0 liter
B. 3,0 liter
C. 3,5 liter
D. 4,0 liter
E. 5,0 liter

34. UNAS 2010


Gas amoniak dapat dihasilkan melalui persamaan
reaksi berikut:
(NH4)2SO4 + 2KOH → 2NH3 + 2H2O (l) + K2SO4
Reaksi berlangsung pada 0 °C, 1 atm. Volume gas
amoniak, NH3, yang dihasilkan setelah 33 gram
(NH4)2SO4 (Mr = 132) bereaksi adalah ….
A. 2,8 liter
B. 5,6 liter
C. 11,2 liter
D. 12,0 liter
E. 22,4 liter

35. UNAS 2009


Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan
dengan larutan HCl sehingga terjadi reaksi sesuai
persamaan:
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi
tersebut jika diukur pada keadaan standar adalah ….

Bab 7 reduksi oksidasi


178
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

(Ar Al = 27; H = 1; Cl = 35,5)


A. 2,24 liter
B. 2,99 liter
C. 3,36 liter
D. 4,48 liter
E. 6,72 liter

36. UNAS 2007


Direaksikan 10,4 gram krom dengan asam sulfat
menurut reaksi:
2Cr (s) + 3 H2SO4 (aq) → Cr2(SO4)3 (aq) + 3 H2 (g)
Volume gas yang dihasilkan pada STP adalah ….
(Ar Cr = 52, H = 1, O = 16, S = 32)
A. 4,98 liter
B. 6,72 liter
C. 11,2 liter
D. 22,4 liter
E. 67,2 liter

37. UN 2012
Amonium klorida sebanyak 10,7 gram direaksikan
dengan kalsium hidroksida sebanyak 14,8 gram,
sesuai reaksi:
2NH4Cl (s) + Ca(OH)2 (aq) → CaCl2 (aq) + 2H2O (l) +
2NH3 (g)
Apabila gas yang dihasilkan diukur dalam keadaan
standar maka volume gas tersebut sebanyak ….
(Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5, Ca = 40, O = 16)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 6,72 L

38. UN 2013
Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak
38 gram kristal Na3PO4.xH2O dipanaskan hingga
semua air kristalnya menguap menurut reaksi:
Na3PO4.xH2O (s) → Na3PO4 (s) + xH2O (g)
Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4
gram. Jika Ar Na = 23, P = 31, O = 16, dan H = 1,
rumus senyawa kristal tersebut adalah ….
A. Na3PO4.5H2O
B. Na3PO4.6H2O
C. Na3PO4.8H2O

Bab 7 reduksi oksidasi


179
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

D. Na3PO4.10H2O
E. Na3PO4.12H2O

39. Amonia dapat dibuat melalui reaksi:


N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Jika 60 liter gas nitrogen direaksikan dengan 240 liter
gas hidrogen yang diukur pada suhu dan tekanan
yang sama, maka volume gas ammonia yang
dihasilkan adalah …. Liter
A. 60
B. 80
C. 120,96
D. 180,96
E. 240,96

40. Dalam bejana dicampur 0,04 mol N2(g) dan 0,03 mol
H2 (g) dan bereaksi menurut persamaan:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3 (g)
Volume gas NH3 maksimum yang dihasilkan pada STP
adalah ….
A. 0,112 liter
B. 0,224 liter
C. 0,448 liter
D. 0,1344 liter
E. 1,792 liter

41. UN 2012
Perhatikan persamaan reaksi berikut!

Apabila 4 gram logam Mg dimasukkan ke dalam 10


mL larutan HCl 2 M, maka volume gas H2 yang
terbentuk dalam keadaan standar adalah...
(Ar Mg = 24; H = 1; Cl = 35,5)
A. 0,224 L
B. 0,448 L
C. 1,904 L
D. 2,240 L
E. 3,808 L

42. UN 2018

Bab 7 reduksi oksidasi


180
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Pembakaran sempurna gas etanol sebagai bahan


bakar alternatif mengikuti persamaan berikut.
C2H5OH(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g) [belum setara]
Jika pada pembakaran tersebut dibutuhkan 5,6 L dan
volume etanol yang dibakar 1,12 L, massa air yang
terbentuk diukur pada keadaan STP adalah
(Mr H2O=18)
A. 1,8 g
B. 2,7 g
C. 9,0 g
D. 18 g
E. 27 g

DAFTAR PUSTAKA
Adrian Vernandes, https://www.chemistryeducenter.com/2016/03/bank-soal-struktur-atom-kelas-10-
sma-dan-pembahasan.htm

Epanrita, https://www.epanrita.com/2018/01/ikatan-logam.html
Nitanium,http://nitanium.blogspot.com/2012/07/ikatan-kimia-bagian-2.html

______________ , https://pakbamsblog.wordpress.com/2017/12/10/soal-dan-pembahasan-un-kimia-
sma-tahun-2017/

______________ ,http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2018/05/08/pembahasan-soal-sbmptn-
2018-saintek-kimia-424060

______________ , 2002, Buku Sakti Kumpulan Soal UN IPA, Bandung: Ganesha Operation

______________ ,http://kimiastudycenter.com/kumpulan-soal-semester-sma/58-kumpulan-soal-struktur-
atom#ixzz5LqDxe4CW

Soedjono, 2013, Mandiri Kimia jilid 1 untuk SMA/MA kelas X , Jakarta: Erlangga

Sudarmo Unggul, 2013, kimia I untuk SMA/MA kelas X berdasarkan kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga

Sutresna Nana, 2006, Kimia untuk SMA kelas 1(kelas X) semester 1, edisi ke dua, Bandung: Grafindo
Media Pratama

Tim pengajar Ganesha Operation, 2016, Kumpulan Soal dan Pembahasan Kimia SNMPTN/SBMPTN,
Bandung: Ganesha Operation

Wahyuni Sri, 2017, Brilian Kimia untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-
ilmu Alam, Bandung: Grafindo Media Pratama

Watoni Haris, 2016, Kimia untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam, Bandung: Yrama Widya

Bab 7 reduksi oksidasi


181
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat

Bab 7 reduksi oksidasi


182

Anda mungkin juga menyukai