Buku Kimia Kelas X
Buku Kimia Kelas X
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang Maha Kuasa atas terselesaikannya Buku
Pembelajaran Kimia Kelas X ini. Buku ini dibuat sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan
siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Setiap bab dalam buku ini diawali degan relevansi materi dengan ayat Al-Qur’an atau Hadist.
Kemudian dilanjutkan dengan rangkuman materi yang merujuk pada Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar sesuai dengan kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018). Dan selanjutnya, diakhiri
dengan latihan soal yang dilengkapi dengan soal UN dan SBMPTN dengan harapan peserta
didik terbiasa mengerjakan soal-soal UN dan SBMPTN dimulai dari kelas X.
Kami berharap semoga buku ini dapat bermanfaat bagi peserta didik, khusunya siswa SMA
Daarut Tauhiid Boarding School Putri. Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan senang hati kami menerima segala saran dan kritik pembaca untuk
menyempurnakannya.
Penyusun
Pendahuluan i
SAMBUTAN DIREKTUR PENDIDIKAN
Puji syukur hanya milik Alloh SWT, shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi kita
Muhammad SAW.
Karunia Alloh semata, buku ini telah selesai disusun oleh tim Guru dari SMA Daarut Tauhiid
Boarding School Putri, tentunya akan menjadi penunjang pembelajaran santri terlebih di Tahun
Ajaran 2020/2021, adalah Tahun Ajaran perdana diimplementasikan Kurikulum terintegrasi,
perpaduan antara Kurikulum Nasional dengan Kurikulum Khas Pesantren Daarut Tauhiid dengan
4 (empat) Pilarnya, yaitu Ma’rifatulloh, Leadership, Entreupreunership dan Berwawasan
Lingkungan. Urgensi implementasi Kurikulum terintegrasi ini tentunya untuk mencapai visi
sekolah, yaitu membekali santri untuk memiliki akhlak mulia, buah dari keyakinan yang mantap
kepada Alloh, mampu berprestasi baik akademik maupun non akademik, mandiri dan rahmatan
lil’alamin. Inilah ikhtiar yang sedang diupayakan agar santri siap menghadapi tantangan zaman
kedepan.
Semoga dengan hadirnya buku ini terus memotivasi santri, guru dan seluruh civitas sekolah
untuk terus belajar dan berlatih agar menjadi pribadi yang bertauhiid, berakhlak dan
memberikan manfaat bagi sesama.
Terima Kasih
Pendahuluan i
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH
Alhamdulilahirobbil'alamiin, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, Shalawat dan dalam
semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
SMA Daarut Tauhiid Boarding School Putri memulai tahun Ajaran ini dengan melengkapi bahan
ajar berupa buku yang disusun oleh guru mata pelajaran.
Melalui proses penyusunan yang membutuhkan waktu tidak sebentar diharapkan para guru
dapat lebih percaya diri menyampaikan materi dan menguasai relevansi materi dengan nilai nilai
yang terkandung dalam Alqur'an.
Penyusunan buku ini merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran, sehingga guru benar
benar mempersiapkan metode dan media pembelajaran sesuai dengan indikator yang
diharapkan
Buku ini hadir sebagai salah satu bahan ajar untuk memudahkan penguasaan materi
pembelajaran bagi para siswa
Semoga bermanfaat.
Pendahuluan ii
PETUNJUK KHUSUS
Petunjuk B (SBMPTN)
Soal terdiri dari tiga bagian, yaitu pernyataan, SEBAB, dan ALASAN yang disusun berurutan.
A. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
B. Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab
akibat.
C. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
E. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.
Petunjuk C (SBMPTN)
Pilihlah:
Pendahuluan iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
SAMBUTAN DIREKTUR PENDIDIKAN .............................................................................................i
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH ...................................................................................................... ii
PETUNJUK KHUSUS ..................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... iv
KI DAN KD KURIKULUM 2013 REVISI 2018 ................................................................................. vv
BUDAYA DAARUT TAUHIID SMA DT BS PUTRI .............................................................................. v
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
BAB 1 ..........................................................................................................................................13
STRUKTUR ATOM .......................................................................................................................13
BAB 2 ..........................................................................................................................................34
KONFIGURASI ELEKTRON ...........................................................................................................34
BAB 3 ..........................................................................................................................................51
BILANGAN KUANTUM ................................................................................................................51
BAB 4 ..........................................................................................................................................63
SISTEM PERIODIK UNSUR ...........................................................................................................63
BAB 5 ..........................................................................................................................................89
IKATAN KIMIA.............................................................................................................................89
BAB 6 ........................................................................................................................................113
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT ..........................................................................113
BAB 7 ........................................................................................................................................128
REDUKSI OKSIDASI....................................................................................................................128
BAB 8 ........................................................................................................................................146
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI................................................................146
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................181
Pendahuluan iv
KI DAN KD KURIKULUM 2013 REVISI 2018
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses
pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
3.1 Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu 4.1 Menyajikan hasil rancangan dan hasil
Kimia, keselamatan dan keamanan di percobaan ilmiah.
laboratorium, sera peran kimia dalam
kehidupan.
3.2 Menganalisis perkembangan model 4.2 Menjelaskan fenomena alam atau hasil
atom dari model atom Dalton, Thomson, percobaan menggunakan model atom.
Rutherford, Bohr, dan Mekanika
Pendahuluan v
Gelombang.
3.3 Menjelaskan konfigurasi elektron dan 4.3 Menentukan letak suat unsur
pola konfigurasi elektron terluar untuk dalam tabel periodik berdasarkan
setiap golongan dalam tabel periodik. konfigurasi elektron.
3.4 Menganalisis kemiripan sifat unsur 4.4 Menyajikan hasil analisis data data unsur
dalam golongan dan keperiodikannya. dalam kaitannya dengan kemiripan dan
sifat keperiodikan unsur.
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan 4.5 Merancang dan melakukan percobaan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan untuk menunjukkan karakteristik
ikatan logam serta kaitannya dengan sifat senyawa ion atau senyawa kovalen
zat. berdasarkan beberapa sifat fisika
3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron 4.6 Membuat model bentuk molekul dengan
Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain menggunakan bahan-bahan yang ada di
elektron dalam menentukan bentuk lingkungan sekitar atau perangkat lunak
moleku komputer
3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, 4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar ion,
atom dan molekul dengan sifat fisika zat. atom dan molekul dalam menjelaskan
sifat-sifat fisik zat di sekitarnya
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan 4.8 Membedakan daya hantar listrik berbagai
daya hantar listriknya larutan melalui perancangan dan
pelaksanaan percobaan.
Pendahuluan vi
BUDAYA DAARUT TAUHIID
5-at
1. Tekad yang kuat
2. Perbanyak taubat
3. Jauhi maksiat
4. Tingkatkan taat
5. Tebarkan manfaat
Seni Bergaul
3 Sa
1. Saya aman bagimu
2. Saya menyenangkan bagimu
3. Saya bermanfaat bagimu
5 Me
1. Mengenal
2. Memahami
3. Memaklumi
4. Mengalah
5. Memaafkan
2B2L
1. Berani mengakui kelebihan dan jasa orang lain
2. Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain
3. Lupakan jasa dan kebaikan diri kita kepada orang lain
4. Lihat kekurangan dan kesalahan diri kita
Pribadi Simpatik
HALAQOSA
1. Hayyin (Tenang)
2. Layyin (Lembut)
3. Qorrib (Akrab)
4. Sahl (Memudahkan)
5S
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Sopan
5. Santun
Budaya Bersih
TSP
1. Tahan dari buang sampah sembarangan
2. Simpan sampah pada tempatnya
Pendahuluan vii
BUDAYA DAARUT TAUHIID
3. Pungut sampah In syaa Allah Shodaqoh
BEBAS KOMIBA
1. Berantakan Rapihkan
2. Basah Keringkan
3. Kotor Bersihkan
4. Miring Luruskan
5. Bahaya Amankan
GTB
Gerakan Toilet Bersih
BRTT
1. Bersih
2. Rapih
3. Tertib
4. Teratur
Profil Santri DT
KARAKTER BAKU
Karakter Baik:
1. Ikhlas
2. Jujur
3. Tawadhu
Karakter Kuat:
1. Berani
2. Disiplin
3. Tangguh
Budaya Tangguh
5 PANTANG
1. Pantang sia-sia
2. Pantang mengeluh
3. Pantang menjadi beban
4. Pantang berkhianat
5. Pantang kotor hati
Konsep Perubahan
3M
1. Mulai dari diri sendiri
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
3. Mulai saat ini
Penyakit Hati
TENGIL
Pendahuluan viii
BUDAYA DAARUT TAUHIID
1. Takabur
2. Egois
3. Norak
4. Galak
5. Iri dengki
6. Licik
Management Konflik
3 SEMANGAT
1. Semangat bersaudara
2. Semangat mencari solusi
3. Semangat sukses bersama
Pembiasaan Ibadah
7 CINTA
1. Cinta Masjid
2. Cinta Shalat
3. Cinta Shaum
4. Cinta Qur’an
5. Cinta Shadaqah
6. Cinta Dzikir
7. Cinta Ilmu
Prinsip Managemen
3K
1. Komunikasi
(Lancar, Akurat, Jujur)
2. Koordinasi
(Intensif, Terpadu, Dewasa)
3. Kontrol
(Detail, Konsisten, Adil)
Budaya Disiplin
PATUH
1. Pahami prosedur aturan dan resiko
2. Adakan perencanan yang matang
3. Tak berbuat sebelum cek dan ricek
4. Untuk aman dan sukses ikuti prosedur dan aturan
5. Hilangkan pelanggaran sekecil mungkin
Seni Berkomunikasi
BMT TENSOPALES
1. Benar
2. Manfaat
3. Tidak Menyakiti
Pendahuluan ix
BUDAYA DAARUT TAUHIID
4. Tenang
5. Sopan
6. Fasih
7. Lembut
8. Secukupnya
BAL
1. Benar
2. Akurat
3. Lengkap
Budaya Disiplin
5 BERANI
1. Berani bercita-cita
2. Berani memulai
3. Berani berproses
4. Berani berkorban
5. Berani mengevaluasi diri
Seni Kepemimpinan
5T ABC
1. Teladan
2. Tawadhu
3. Telaten
4. Tanggung jawab
5. Teguh pendirian
6. Adil
7. Bijak
8. Cakap
Budaya Kerja
5 as
1. Kerja Keras
2. Kerja Cerdas
3. Kerja Tuntas
4. Kerja Berkualitas
5. Kerja Ikhlas
Management Produksi
5 MU
1. Murah
2. Mudah
3. Mutu
Pendahuluan x
BUDAYA DAARUT TAUHIID
4. Multi manfaat
5. Mutakhir
Pendahuluan xi
PENDAHULUAN
د ِ َخ ْهٌُِٙٔ ف
ِ ق ان َّس ًَب َٔا َ َزَفَ َّكشَٚٔ َب ًيب َٔقُعُٕ ًدا َٔ َعهَٰٗ ُجُُٕثِ ِٓ ْىَِّٛللاَ ق َ َ ْز ُكشٚ ٍٚ
َّ ٌُٔ َ انَّ ِز
ِ َُّاة ان
بس َ ك فَقَُِب َع َز ِ َذ َْٰ َزا ث
َ ََبط ًًل ُسجْ َحب ِ َْٔ ْاْلَس
َ ض َسثََُّب َيب َخهَ ْق
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (Qs Ali Imran : 191).
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan hakikat ilmu kimia
Materi
Pendahuluan 1
Apa yang kamu pikirkan pertama kali ketika mendengar kata “Kimia” ? Disadari atau
tidak, ilmu kimia sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam produk
makanan, pembersih, pencuci, bahkan sampai alat memasak. Pada pembelajaran kali ini
kita akan mengenal lebih dalam bagaimana hakikat ilmu kimia dan perannya terhadap
bidang-bidang ilmu lain. Ilmu kimia ini tentunya didapat melalui proses-proses ilmiah
yang salah satunya diperoleh melalui praktikum di laboratorium. Oleh karena itu, pada
pembelajaran kali ini kita akan membahas juga mengenai metode ilmiah serta
keselamatan dan keamanan di laboratorium.
A. Hakikat Ilmu Kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi yaitu
meliputi susunan materi, struktur materi, sifat-sifat materi, dan perubahan materi yang
disertai dengan perubahan energi. Materi merupakan segala sesuatu yang menempati
ruang dan mempunyai massa. Adapun penjelasan mengenai susunan materi, struktur
materi, sifat materi, dan perubahan materi yang disertai dengan perubahan energi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Susunan Materi
Susunan materi adalah istilah yang mencakup komponen atau komposisi penyusun
materi dengan perbandingan tertentu. Pada materi terdapat beberapa istilah yang
harus dikenali yaitu unsur, senyawa, dan campuran, adapun untuk penejelasannya yaitu
sebagai berikut :
a. Unsur adalah zat yang paling sederhana yang tidak dapat dibagi lagi. Contohnya
Na, H, dan O
b. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan
perbandingan tertentu. Contohnya CO2, H2O, dan CaO
c. Campuran adalah gabungan antara dua zat atau lebih. Campuran dibagi lagi
menjadi dua bagian yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran homogen merupakan campuran yang terdiri dari satu jenis unsur atau
senyawa. Misalnya dalam segelas air yang mempunyai rumus kimia H 2O terdapat
beberapa senyawa H2O. Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang
terdiri dari beberapa jenis senyawa yang berbeda misalnya dalam segelas larutan
gula, didalamnya terdiri dari dua jenis senyawa yang berbeda yaitu gula (C6H12O6)
dan air yang mempunyai rumus kimia (H2O).
2. Struktur materi
Struktur materi adalah istilah yang mencakup bentuk atau struktur dari partikel-
partikel penyusun suatu materi, termasuk juga bagaimana atom-atom tersusun dan
berikatan satu sama lain dalam suatu materi. Contoh dari struktur materi yaitu sebagai
berikut :
Pendahuluan 2
Intan atau berlian merupakan perhiasan yang banyak sekali diminati karena
keindahannya,. Intan memiliki sifat yang kuat dan tidak mudah berubah secara fisik
sehingga dapat dijadikan sebagai investasi. Berbeda dengan intan, grafit memiliki sifat
yang sangat rapuh. Tahukah kamu, ternyata Intan dan grafit memiliki unsur pembentuk
yang sama yaitu atom karbon. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Hal ini dapat terjadi
karena intan dan grafit memiliki struktur materi yang sama (yang dapat dilihat pada
Gambar), struktur yang berbeda ini menyebabkan adanya perbedaan ikatan yang
terbentuk sehingga sifat dan wujudnya juga berbeda.
3. Sifat Materi
Setiap materi memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat materi ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika yaitu sifat yang dapat dilihat dan
diukur secara langsung. Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang hanya dapat diamati
melalui reaksi kimia. Contoh dari sifat fisika yaitu perubahan bentuk atau warna,
sedangkan contoh dari sifat kimia yaitu mudah terbakar, mudah berkarat, dan
sebagainya.
B. Peran Ilmu Kimia
Ilmu kimia memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Ilmu kimia ini
berkaitan dengan lima bidang utama dalam kehidupan di abad 21 yaitu pada bidang
kesehatan dan kedokteran, energi dan lingkungan, teknologi bahan, bahan pangan dan
pertanian, serta penegakan hukum dan masalah sosial. Adapun peran ilmu kimia pada
kelima bidang utama tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pendahuluan 3
2. Energi dan lingkungan
Secara teoritis, energi merupakan produk dari proses kimia dan kebutuhan akan
energi selalu meningkat dari waktu ke waktu. Sumber energi utama di dunia saat ini
adalah energi fosil (minyak bumi dan batu bara) yang diperkirakan akan habis pada 50-
100 tahun yang akan datang. Hal ini menjadi tugas para ahli kimia untuk menemukan
sumber energi alternatifuntuk mengatasi krisis energi yang mungkin terjadi di waktu
yang akan datang.
Energi matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif. Energi matahari
dapat diubah menjadi energi listrik. Para ahli kimia telah mengembangkan sel surya
yang semakin efisien untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi tersebut tentunya
sangat berpengaruh bagi lingkungan, dengan memanfaatkan energi sel surya, manusia
dapat lebih menghemat energihomoge fosil untuk dimanfaatkan pada hal-hal lain dan
juga dapat membantu manusia memenuhi kebutuhan listriknya dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Teknologi bahan
Bermodal pemahaman yang baik tentang struktur zat, para ahli kimia berperan
penting dalam penemuan material-material baru yang mendukung perkembangan
teknologi. Penemuan bahan-bahan baru dari para ahli kimia telah mengubah wajah
dunia pada abad ini, msalnya penemuan polimer karet, plastic, nilon, dan fiber glass
telah mewarnai kehidupan manusia mulai dari cara berpakaian sampai cara mengemas
barang.
4. Bahan Pangan, dan Pertanian
Pangan adalah kebutuhan primer manusia yang dihasilkan dari industri pertanian.
Pemanfaatan lahan pertanian yang terus menerus dan tanpa pola tanam yang benar
akan berakibat tanah menjadi kurang subur dan mengakibatkan produksi hasil
perganian tida maksimal. Oleh karena itu, para ahli kimia berusaha menciptakan pupuk
sintesis yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak
lingkungan.
5. Penegakan Hukum dan Masalah Sosial
Banyaknya produk kecantikan berbahaya yang beredar menjadi salah satu masalah
besar di negara kita. Produk kecantikan yang mengandung logam berat seperti merkuri
dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi tubuh penggunanya bahkan bisa
sampai menyebabkan kematian. Untuk mendeteksi adanya kandungan merkuri dalam
produk kecantikan ini dapat melalui ilmu kimia. Hasil dari deteksi tersebut dapat
digunakan untuk menindaklanjuti secara hukum para penjual yang mengedarkan
produk kecantikan yang berbahaya.
C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah
dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan Adapun langkah-langkah
metode Ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pendahuluan 4
1. Merumuskan Masalah
Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Masalah didefinisikan sebagai
sesuatu yang harus diteliti untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan. Masalah
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang
memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari
jawabannya melalui eksperimen.
2. Menemukan Hipotesis
Setelah berhasil merumuskan permasalahan, langkah selanjutnya yaitu mengajukan
jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus
logis dan diajukan berdasarkan fakta dan kajian literatur.
3. Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan faktor yang dapat mepengaruhi hasil penelitian. Ada
tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan variabel tetap. Variabel
bebas adalah variabel yang sengaja diubah-ubah untuk dilihat pengaruhnya terhadap
hasil percobaan. Variabel terikat adalah variabel yang diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan. Variabel tetap adalah variabel yang tidak diubah.
4. Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan
langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan
yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja
sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
5. Mengumpulkan data
Setiap hasil percobaan yang didapatkan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu,
data yang diperoleh lebih akurat. Data pengamatan dalam ditulis dalam susunan tabel.
Adapun format tabel yang disusun disesuaikan lagi dengan data-data apa saja yang
ingin peneliti dapatkan.
6. Mengolah dan Menganalisis Data
Informasi dan data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran, kemudian
dikelompokkan guna mempermudah langkah-langkah penelitian selanjutnya. Data
yang diperoleh dari penelitian akan diolah menjadi datayang lebih sistematis dan
komunikatif. Data tersebut kemudian dianalisis baik secara kuantitatif, kualitatif,
statistik, maupun deskriptif sehingga peneliti akan mendapatkan kesimpulan
sementara. Selanjutnya, kesimpulan sementara tersebut digunakan untuk menguji,
apakah sesuai atau tidak dengan hipotesis yang sudah dibuat.
7. Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat
dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu
pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang
Pendahuluan 5
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, kalian juga harus mengulang
suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
8. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting
dilakukan agar hasil penelitian yang didapatkan diketahui pihak lain. Bagaimanakah
cara mengkomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.
Contoh Soal dan Pembahasan
Contoh Soal
Perhatikanlah ilustrasi percobaan “Pengaruh Waktu Pengadukan terhadap Kelarutan
Ampas Kopi” sebagai berikut :
A B
“Ridha melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh jumlah pengadukan
terhadap kelarutan ampas kopi. Percobaan ini dilakukan dengan melarutkan kopi
dengan menggunajan air panas pada dua gelas yang berbeda. Pada percobaan A kopi
diaduk selama tiga menit, sedangkan pada percobaan B kopi diaduk selama lima menit,
lalu diamati kemudahan larutnya ampas kopi pada percobaan A dan percobaan B.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, tentukanlah rumusan masalah dan variabel
percobaannya !”
Pembahasan
Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh watu pengadukan terhadap kelarutan ampas
kopi ?
Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalmat pertanyaan terbuka. Pada rumusan
masalah ini, biasanya diawali dengan kata tanya “bagaimana”, karena jika diawali
dengan kata “bagaimana”, jawaban yang diperlukan yaitu berupa argumen-argumen
lengkap untuk mendukung kesimpulan yang akan didapatkan dari hasil percobaan.
Variabel bebas (variabel pembeda dalam kedua percobaan) : waktu pengadukan, pada
gelas A dilakukan pengadukan selama tiga menit. Sedangkan pada gelas B, dilakukan
pengadukan selama lima menit.
Variabel kontrol (yang dibuat tetap pada kedua percobaan) : jenis kopi, suhu air,
kecepatan pengadukan, dan jumlah ampas.
Pendahuluan 6
Variabel terikat (yang diamati sebagai hasil percobaan) : perbandingan kecepatan
kelarutan ampas kopi pada gelas A dan gelas B
D. Keselamatan dan Keamanan di Laboratorium
Keselamatan dan keamanan dilaboratorium adalah ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di laboratorium.
1. Tata Tertib Laboratorium
a. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam
laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
b. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
c. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya
bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.
d. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
e. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk
memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
f. Pakailah jas laboratorium dan sepatu tertutup saat bekerja di laboratorium.
g. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran dan
eye shower.
h. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas
laboratorium.
i. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang
volatil dan mudah terbakar.
j. Dilarang makan dan minum di laboratorium
Pendahuluan 7
Bahan kimia yang mudah meledak (explosive). Ledakan pada bahan tersebut bisa
terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan,
gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api.
Contoh bahan kimia yang bersifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa
2) Oxidizing (Mudah Teroksidasi)
Bahan kimia yang diberi simbol seperti gambar di atas adalah bahan kimia yang
bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab
terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang
panas, percikan api. Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya
hidrogen peroksida dan kalium perklorat.
3) Flammable (Mudah Terbakar)
Simbol bahan kimia tersebut menunjukan bahwa bahan tersebut besifat mudah
terbakar (flammable). Adapun beberapa contoh bahan bersifat flammable dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Zat terbakar langsung
Contohnya : aluminium alkil fosfor.
Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara.
Gas amat mudah terbakar
Keamanan : hindari kontak bahan dengan udara dan sumber api. (Contohnya : butane
dan propane)
Cairan mudah terbakar.
Keamanan : jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api. (Contohnya: aseton dan
benzene.)
4) Toxic (Beracun)
Pendahuluan 8
Simbol bahan kimia disamping mengunjukan bahwa bahan tersebut adalah bahan
beracun. Keracunan yang bisa diakibatkan bahan kimia tersebut bisa bersifat akut dan
kronis, bahkan bisa hingga menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi. Keracunan
karena bahan dengan simbol di atas bukan hanya terjadi jika bahan masuk melalui
mulut. Ia juga bisa meracuni lewat proses pernafasan (inhalasi) atau melalui kontak
dengan kulit. Beberapa contoh bahan kimia bersifat racun misalnya arsen triklorida dan
merkuri klorida.
5) Harmful Irritant (Bahaya Iritasi)
Simbol bahan kimia disamping sebetulnya terbagi menjadi 2 kode, yaitu kode Xn
dan kode Xi. Kode Xn menunjukan adanya risiko kesehatan jika bahan masuk melalui
pernafasan (inhalasi), melalui mulut (ingestion), dan melalui kontak kulit, contoh bahan
dengan kode Xn misalnya peridin. Sedangkan kode Xi menunjukan adanya risiko
inflamasi jika bahan kontak langsung dengan kulit dan selaput lendir, contoh bahan
dengan kode Xi misalnya ammonia dan benzyl klorida.
6) Corrosive (Korosif)
Pendahuluan 9
Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat
korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya belerang oksida dan klor. Jangan menghirup uap dari bahan ini, jangan pula
membuatnya kontak langsung dengan mata dan kulit Anda. Mereka juga bisa
menyebabkan iritasi.
7) Dangerous for Enviromental (Bahan Berbahaya bagi Lingkungan)
Simbol bahan kimia pada gambar di samping menunjukan bahwa bahan tersebut
berbahaya bagi lingkungan (dangerous for environment). Melepasnya langsung ke
lingkungan, baik itu ke tanah, udara, perairan, atau ke mikroorganisme dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini
misalnya tetraklorometan, tributil timah klorida, dan petroleum bensin.
Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. Catatan
1. Bidang yang tidak dipelajari dalam ilmu kimia
adalah…
A. Struktur mikroskopik zat
B. Sifat kimia dan sifat fisika zat
Pendahuluan 10
C. Perubahan struktur dan sifat zat
D. Energi yang menyertai perubahan zat
E. Pertumbuhan dan perkembangbiakan
2. Pernyataan berikut yang paling tepat tentang
campuran dan senyawa adalah…
A. Senyawa adalah campuran homogeni dari beberapa
unsur
B. Senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih
melalui reaksi kimia
C. Campuran homogen merupakan gabungan dari dua
senyawa yang berbeda
D. Campuran homogen dari dua unsur atau lebih tidak
bisa dipisahkan
E. Tidak ada perbedaan campuran dan senyawa
3. Pernyataan berikut yang tepat tentang bahan kimia
adalah
A. Setiap bahan kimia merupakan bahan yang
berbahaya bagi makhluk hidup
B. Bahan kimia adalah bahan yang dibuat untuk
tambahan pada makanan
C. Penyedap makanan adalah bahan kimia yang tidak
diperlukan tubuh
D. Bahan kimia merupakan bahan sintesis yang
membahayakan kesehatan
E. Pupuk buatan merupakan bahan kimia sintesis yang
berbahaya
Pendahuluan 11
satu kegiatan pada proses pengolahan data
5. Simbol bahan kimia yang menunjukkan bahwa bahan
kimia tersebut bersifat iritasi adalah..
A. D.
B. E.
C.
Pendahuluan 12
Bertauhid, Berprestasi, Bermanfaat
BAB 1
STRUKTUR ATOM
Tujuan Pembelajaran
Materi
STRUKTUR ATOM
Tahukah kamu ? setiap materi di dunia ini tersusun atas atom. Jika dianalogikan, di
dalam sepotong kue tersusun dari beberapa bahan seperti tepung, coklat, gula,
mentega, dan beberapa bahan lainnya. Sebutir gula (C6H12O6) ternyata tersusun juga
dari beberapa atom yaitu dari 6 atom karbon (C), 12 atom hidrogen (H), dan 6 atom
oksigen (O). Maka dapat kita bayangkan, atom merupakan partikel terkecil
penyusun suatu materi. Pada perkembangannya, ternyata partikel terkecil itu tidak
sebatas atom tetapi masih terdapat partkel penyusun atom yang disebut subatom.
Dalam bab ini akan dipelajari beberapa hal yang terkait dengan atom mulai dari
perkembangannya, penemuaan partikel subatom, lambang atom, isotop, isoton,
isobar dan isoelektron.
Perkembangan teori atom dan modelnya dapat dilihat pada tabel berikut !
4 elektron – elektron
mengelilingi inti pada lintasan
– lintasan tertentu yang
disebut kulit eletron atau
tingkat energi.
Niels Bohr
Schrodinger
Simbol nomor atom menggunakan huruf Z yang diletakkan di sebelah kiri bawah
pada suatu lambang atom, sebagai berikut :
Nomor atom ini menyatakan jumlah proton dalam atom. untuk atom netral ,
jumlah proton sama dengan jumlah elektron.
Contoh soal :
Diketahui atom kalium sebagai berikut 19K , tentukan nomor atom, jumlah
proton dan elektron dari atom kalium tersebut !
Jawaban :
Nomor atom = 19
Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19
2) Nomor Massa
Simbol nomor massa menggunakan huruf A yang diletakkan di sebelah kiri atas
pada suatu lambang atom, sebagai berikut :
Nomor massa ini menyatakan jumlah proton dan neutron dalam inti atom. Proton
dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
Dengan kata lain Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai
Nomor Massa.
Secara matematis nomor massa suatu atom dapat dinyatakan sebagai berikut :
A = nomor massa
A= p+n=Z+n
Contoh soal :
Diketahui atom kalsium sebagai berikut , tentukan nomor massa dari
atom kalsium tersebut !
Jawaban
Nomor massa = 40
Apabila nomor massa dan nomor atom dituliskan secara bersamaan akan
terbentuk notasi sebagai berikiut :
Notasi atom tunggal yang dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah
dan nomor massa di sebelah kiri atas seperti notasi di atas disebut Nuklida.
Keterangan :
Z = nomor atom
Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari nuklida tersebut !
Jawaban
nomor atom = 47 jumlah elektron = 47
Jumlah proton = 47
Contoh Soal
1. Tentukanlah jumlah proton, elektron, dan neutron yang terdapat dalam atom-atom
berikut !
i.
ii.
iii.
2. Tuliskan notasi atom yang memiliki 12 proton, 12 elektron, dan 12 neutron !
Pembahasan
1. a. nomor atom sebesar 11, maka proton=11, elektron=11, neutron=nomor massa-
nomor atom=23-11=12
b. nomor atom sebesar 8, maka proton=8, elektron=8, neutron=nomor massa-
nomor atom=16-8=8
c. nomor atom sebesar 3, maka proton=3, elektron=3, neutron=nomor massa-
nomor atom=7-3=4
2. nomor atom=proton=elektron=12, nomor massa=neutron+proton=12+12=24,
maka noatasi atom nya yaitu sebagai berikut :
Latihan Soal
1. Tentukanlah jumlah proton, elektron dan neutron yang terdapat dalam atom- atom
berikut!
a. 9
9𝐾
b. 𝑆𝑖
c. 𝐶
d. 55𝐶𝑠
e. 5
𝐹𝑒
2. Tuliskan notasi atom yang memiliki 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron!
E. SUSUNAN ION
Ion adalah suatu atom yang bermuatan akibat kehilangan/melepaskan elektron
atau mendapat/menerima elektron tambahan.
Ion terdiri dari dua jenis :
1) Ion positif (Kation)
Kation adalah atom yang bermuatan positif yang dilambangkan sebagai berikut :
dll
Kation dapat juga dikatakan sebagai atom yang telah melepaskan elektron,
dengan demikian maka jumlah elektronnya menjadi berkurang, sedangkan
jumlah protonnya tetap.
Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan dari !
Jawaban
Jumlah proton = 47
Anion adalah atom yang bermuatan negatif yang dilambangkan sebagai berikut :
Anion dapat juga dikatakan sebagai atom yang telah menerima elektron, dengan
demikian maka jumlah elektronnya menjadi bertambah, sedangkan jumlah
protonnya tetap.
Contoh soal :
Diketahui nuklida suatu atom sebagai berikut : , tentukan nomor atom,
nomor massa, jumlah proton, elektron dan neutron dari !
Jawaban
nomor atom = 47 jumlah elektron = 47+1 = 48
Jumlah proton = 47
Tabel I. 3 rumus umum untuk menghitung jumlah proton, neutron dan elektron
suatu atom pada tiga kondisi :
nuklida atom nuklida nuklida
netral kation anion
lambang
Adalah kelompok atom dari unsur yang sama (mempunyai nomor atom yang
sama) tetapi memiliki nomor massa yang berbeda.
Contoh :
2) Isoton
Adalah kelompok atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh : 5 dengan
3) Isobar
Adalah kelompok atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda) tetapi mempunyai nomor massa yang sama.
Contoh : dengan
4) Isoelektron
Adalah kelompok partikel (atom atau ion) dari unsur yang berbeda (mempunyai
nomor atom berbeda) tetapi mempunyai jumlah elektron yang sama.
Contoh:
9
9 dengan
Latihan Soal :
Latihan Soal
B.
C.
D.
E.
E. 34
B. , 5
,
C. , 9
9 ,
D. , ,
E. , , 5
9
B. 9 79 79 179
9
C. 9 79 79 197
9
D. 9 79 79 179
9
E. 9 79 79 179
19. EBTANAS/03/06
Jika diketahui nuklida , maka jumlah elektron,
proton, dan neutron adalah ......
A. 23 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
B. 11 proton, 12 elektron, dan 23 neutron
C. 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron
D. 11 proton, 12 elektron, dan 11 neutron
E. 12 proton, 11 elektron, dan 11 neutron
A.25, 25, 30
B.25, 25, 55
C.25, 30, 35
D.30, 25, 25
E.30, 25, 55
26. UMB-PT/2015/424
Spesi berikut yang mempunyai jumlah elektron TIDAK
sama dengan ion 16S2- adalah .....
A. 18Ar
B. 15P3-
C. 17Cl-
D. 13Al3+
+
E. 19K
II dan isotop
III 5
dan isoton
IV 9
9 dan Isoelektron
V dan 5
Isoelektron
B. I, IV dan V
C. II,III, dan IV
D. II, IV dan V
E. III, IV dan V
29. UMB/2010/350
Dari tiga atom berikut maka ...
A. dan adalah isotop
adalah .....
A.
B.
C. 5
D.
E.
BAB 2
KONFIGURASI ELEKTRON
Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan kulit
2. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan diagram curah hujan
3. Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan diagram orbital
4. Menentukan konfigurasi elektron dengan penyingkatan
5. Menentukan jumlah elekrton valensi suatu unsur dari konfigurasi elektron
6. Menentukan jumlah kulit suatu unsur dari konfigurasi elektron
Materi
Azas Aufbau
Azas Aufbau menyatakan bahwa :“Pengisian elektron dimulai dari subkulit
yang berenergi paling rendah dilanjutkan pada subkulit yang lebih tinggi
energinya”. Dalam setiap sub kulit batas maksimum elektron yang dapat
diisikan yaitu :
Subkulit s maksimal berisi 2 elektron
Subkulit p maksimal berisi 6 elektron
Subkulit d maksimal berisi 10 elektron
Subkulit f maksimal berisi 14 elektron
Berdasarkan ketentuan tersebut maka urutan pengisian (konfigurasi)
elektron mengikuti tanda panah pada gambar berikut :
Subkulit p digambarkan
Subkulit d digambarkan
=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
5 5
=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
=
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
1s 2s 2p
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
5) Berdasarkan penyingkatan
Contoh
Catatan penting
Elektron valensi berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam
membentuk suatu senyawa.
Sifat kimia suatu unsur ditentukan juga oleh elektron valensinya. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang memiliki elektron valensi sama, akan
memiliki sifat kimia yang mirip.
Contoh Soal :
1. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !
2. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !
3. Tuliskanlah konfigurasi elektron dari atom 5 menurut berdasarkan kulit
dan diagram curah hujan !
Pembahasan :
1. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 8 2
Berdasarkan diagram curah hujan konfigurasinya yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2
2. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 8 6
Berdasarkan diagram curah hujan konfigurasinya yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s1 3d5
3. Berdasarkan kulit, konfigurasinya yaitu 2 8 18 7
Berdasarkan diagram curah hujan yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 3p5
Latihan Soal
E. 2, 8, 8
B. 8
C. 15
D. 19
E. 17
adalah ....
A. 36
B. 49
C. 83
D. 85
E. 87
C. [Ar] 5
D. [Ar]
E. [Ar] 5
B.
C.
D.
E.
21. UN/2010
Konfigurasi elektron X2- dari suatu unsur adalah
A.
B.
C.
D.
E.
23. UN/2012
Konfigurasi elektron unsur Q yang paling sesuai adalah
A.
B.
C.
D. 5
E.
D. [Ar]
E. [Ar]
L Z Q
X
R
29. UN/2012/paket A
Unsur X mempunyai diagram orbital sebagai berikut
X
[Ar] ↑↓ ↑
Y
[Ne] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
30. UN/2007
Dua buah unsur memiliki notasi
55
𝑋 𝑑𝑎𝑛 𝑌
Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron
terakhir dari unsur X adalah .....
A.
[Kr] ↑↓ ↑ ↑
B.
[Ar] ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑ ↑
C.
[Ne] ↑↓ ↑ ↑
D.
[Ne] ↑↓ ↑
E.
[Ne] ↑ ↑ ↑
1s 2s 2p
A.
↑↓ ↑↓
B.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↓ ↓
C.
↑↓ ↑ ↑↓
D.
↑↓ ↑↓ ↑ ↑↑ ↑
E.
↑↓ ↑
B.
↑↓ ↑↓ ↑↑ ↑ ↑ ↑
C.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
D.
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↑
E.
↑↓ ↑↓ ↑ ↑↓ ↑
ns np
unsur yang mempunyai diagram elektron valensi pada
keadaan dasar seperti diagram orbital di atas adalah
.....
A. 6C
B. 8O
C. 15P
D. 13Al
E. 16S
BAB 3
BILANGAN KUANTUM
Tujuan Pembelajaran
Materi
d 2
f 3
3) Bilangan Kuantum Magnetik
a. dilambang dengan huruf “em” kecil (m)
b. menyatakan jenis dan jumlah orbital dalam sub kulit serta orientasi
orbital di dalam ruang
c. nilai m berkisar antar –l sampai +l
d. cara menentukan bilangan kuantum magnetik, dapat dilihat pada
tabel berikut !
azimut (l)
2s l=0 m=0 1
n=2
2p l=1 m = -1, 0 , +1 3
3s l=0 m=0 1
4s l=0 m=0 1
4p l=1 m = -1, 0 , +1 3
n=4
4d l=2 m = -2, -1, 0 , +1, +2 5
Contoh Soal
Tentukan ke empat bilangan kuantum elektron terakhir pada unsur 40Zr !
Jawaban
a) konfigurasi elektron :
40Zr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
b) elektron terakhirnya 4d2
c) bilangan kuantum utama ditentukan oleh kulit karena kulit terakhirnya
adalah empat maka bilangan kuantum utamanya: n = 4
d) bilangan kuantum azimut ditentukan oleh sub kulit karena sub kulit
terakhirnya adalah d maka bilangan kuantum azimutnya: l = 2
e) bilangan kuantum magnetik ditentukan sub kulit dan orbital terakhirnya
yang bersesuaian karena subkulit terakhirnya adalah d yang memiliki orbital
sebanyak lima maka elektron nya yang sebanyak 2 disebarkan dulu
mengikuti aturan hund sebagai berikut
Latihan Soal
B. n = 3 , l = 1 , m = -1, dan s =
C. n = 3 , l = 1 , m = +2, dan s =
D. n = 3 , l = 2 , m = 0, dan s =
E. n = 3 , l = 3 , m = +2, dan s =
B. n = 3 , l = 2, m = +2, dan s = +
C. n = 3 , l = 2, m = +2, dan s =
D. n = 3 , l = 2, m = -2, dan s =
E. n = 3 , l = 2, m = 0, dan s =
B. n = 3 , l = 1, m = +2, dan s = +
C. n = 3 , l = 2, m = +1, dan s =
D. n = 3 , l = 3, m = -2, dan s =
E. n = 3 , l = 3, m = +3, dan s =
B. n = 3 , l = 2, dan m = +2
C. n = 3 , l = 3, dan m = 0
D. n = 3 , l = 3, dan m = -3
E. n = 3 , l = 3, dan m = +2
D. 59
E. 60
21. UN 2013
Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir
dari unsur Y dengan nomor atom 13 adalah….
22. UN 2015
Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron
35
terakhir dari atom 17 Cl adalah….
A. n =3, l = 0, m = -1, s = +1/2
D. n =3, l = 2, m = 0, s = -1/2
E. n =3, l = 1, m = 0, s = -1/2
23. UN 2013
Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir
dari unsur adalah ....
A. n = 3; l = 1; m = −1; s = +½
B. n = 3; l = 1; m = −1; s = −½
C. n = 3; l = 0; m = −1; s = +½
D. n = 4; l = 0; m = 0; s = +½
E. n = 4; l = 0; m = 0; s = −½
24. UN 2015
Harga keempat bilangan kuantum untuk elektron
terakhir dari atom 5 adalah ....
A. n = 3; l = 0; m = −1; s = +½
B. n = 3; l = 0; m = +1; s = −½
C. n = 3; l = 1; m = +1; s = +½
D. n = 3; l = 2; m = 0; s = −½
E. n = 3; l = 1; m = 0; s = −½
D. 28
E. 35
BAB 4
SISTEM PERIODIK UNSUR
َقُٕ َو ٱنَُّبطُ ِث ۡٲنقِ ۡس ِِۖظِٛاٌ ن َ َضًِٛ ت َٔ ۡٱن َ َذ َٔأََض َۡنَُب َي َعُٓ ُى ۡٱن ِك ٰز ِ َُٰ ََِّٛلقَ ۡذ أَ ۡس َس ۡهَُب ُس ُسهََُب ِث ۡٲنج
ِّ ِٛ َذ فَٚٔأََض َۡنَُب ۡٱن َح ِذ
ٞ ٘ َع ِض
ضٚ ٌّ ِٕ َٱَّللَ ق ِ ْۚ َٛۡ ص ُش ۥِ ُ َٔ ُس ُسهَ ۥُّ ِث ۡٲنغ
َّ ٌَّ ت ِإ ُ َُٚ ٍٱَّللُ َي َّ َ ۡعهَ َىٛبط َٔ ِن ٰ
ِ َُّذ َٔ َيَُ ِف ُع نِهٚٞ ط َش ِذ ٞ ثَ ۡأ
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-
bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi
yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,
(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa
yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (Al-Hadiid: 25)
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur
2. Menentukan golongan suatu unsur
3. Menentukan periode suatu unsur
4. Menentukan blok suatu unsur
5. Menetukan nomor atom
6. Menjelaskan sifat-sifat periodik unsur
Materi
Penemuan unsur kimia telah berlangsung sejak lama, contohnya emas (Au)
ditemukan di alam dalam bentuk unsur pada ribuan tahun lalu. Ada pula unsur
yang ditemukan setelah perkembangan teknologi pada abad ke-20 seperti
technetium (Tc) yang bersifat radioaktif dan tidak stabil. Kebanyakan unsur
mudah membentuk senyawa sehingga tidak ditemukan di alam dalam bentuk
unsur. Oleh karena itu selama berabad- abad, para ilmuwan tidak menyadari
keberadaan unsur- unsur di alam. Awal abad ke- 19, kemajuan dalam kimia
mempermudah untuk mengisolasi (memisahkan) unsur-unsur dari
senyawanya sehingga jumlah unsur yang diketahui bertambah jumlahnya dari
31 unsur pada tahun 1800 menjadi 63 pada tahun 1865. Ketika jumlah unsur
yang diketahui meningkat, maka para ilmuwan mulai mengklasifikasikannya.
H
a
l
p
enting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai
berikut:
a. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih
paling kurang dua atau satu satuan;
b. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44,
68, 72, dan 100;
c. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
d. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa
unsur, contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang
disebut golongan.
11 IB
12 IIB
Gambar penempatandan penomoran golongan dalam sistem periodik
modern
2) Blok
Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam konfigurasi
elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi menjadi 4 blok, yaitu blok s, blok p,
blok d, dan blok f.
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti menempati
golongan A
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti menempati
golongan B
Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati
golongan B (Lantanida, n=6 dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))
Gamb
ar
Pene
mpata
n dan
Pemb
agian
blok
pada
sistem
period
ik
moder
n
3) Periode
Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Periode disusun
berdasarkan kulit tertinggi. Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit
sama akan menempati baris yang sama dengan kata lain menempati
periode yang sama.
Penomoran periode dalam sistem periodik modern dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel Penomoran Periode Pada Sistem Periodik Modern
2 3 - 10 8 Pendek
3 11 - 18 8
4 19 - 36 18 Panjang
5 37 - 54 18
Sangat panjang
(Dalam priode ini terdapat unsur unsur
6 55 - 86 32 Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai
nomor 71 dan diletakkan pada bagian
bawah)
Belum lengkap
(Pada periode ini terdapat deretan unsur
7 87 - 118 32 yang disebut Aktinida, yaitu unsur
bernomor 90 sampai nomor 103 dan
diletakkan pada bagian bawah)
Contoh Soal:
1. Tentukanlah letak unsur dalam sistem periodik
Jawab
Langkah 1 Menentukan jumlah elektron
Unsur P tersebut memiliki nomor atom 15 dan tidak memiliki muatan sehingga
jumlah elektron= 15
Latihan Soal
1. Tanpa melihat tabel sistem periodik unsur, tentukanlah letak unsur-
unsur berikut!
a. 13A
47
b. B
36
c. C
d. 90D
diimbangi dengan tolakan antara elektron pada kulit terluar dengan elektron pada
kulit di dalamnya. Dalam satu periode, muatan inti efektif akan meningkat dari kiri
ke kanan.
1) Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak antara inti atom dengan elektron terluar pada suatu
atom.
Tabel Kecenderungan jari jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) dan satu
periode (dari kiri ke kanan)
Satu Golongan jumlah kulit dari atas ke bawah semakin Semakin besar
(dari atas ke banyak
bawah)
Satu Periode Semakin besar Semakin kecil
(dari kiri ke bertambahnya muatan inti akibatnya
kanan) tarikan inti terhadap elektron terluar
makin besar pula, sehingga
menyebabkan semakin kecil jarak dari
initi ke kulit terluarnya
Catatan :
Jari-Jari Ion
Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika
dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil,
sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih
besar jika dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.
2) Energi ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas
untuk melepaskan satu elektron sehingga membentuk ion bermuatan +1
(kation).
Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan
diperlukan energi yang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst. (EI 1
< EI 2 < EI 3 dst).
3) Kelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul
suatu senyawa (dalam ikatannya).
Tabel Kecenderungan energi ionisasi dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)
KELEKTRONEGATIFAN
4) Afinitas elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam wujud
gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif
(anion).
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Penyerapan elektron ada yang disertai pelepasan energi maupun
penyerapan energi.
b. Jika penyerapan elektron disertai pelepasan energi, maka harga afinitas
elektronnya dinyatakan dengan tanda negatif.
c. Jika penyerapan elektron disertai penyerapan energi, maka harga
afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif.
d. Unsur yang mempunyai harga afinitas elektron bertanda negatif,
mempunyai daya tarik elektron yang lebih besar daripada unsur yang
mempunyai harga afinitas elektron bertanda positif. Atau semakin
negatif harga afinitas elektron suatu unsur, semakin mudah
kecenderungan unsur tersebut untuk menarik elektron membentuk ion
negatif (anion).
AFINITAS ELEKTRON
Satu Golongan Satu Periode
(dari atas ke bawah) (dari kiri ke kanan)
Hal yang jari-jari atom bertambah jari-jari atom semakin kecil
mempengaruhi akibatnya elektron terluar akibatnya elektron terluar semakin
semakin mudah untuk sulit untuk dilepaskan jadi lebih
melepaskan elektron mudah menarik elektron
membentuk ion positif membentuk ion negatif.
kecenderungan Semakin kecil Semakin besar
Catatan :
o Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif,
kecuali golongan IIA dan VIIIA.
o Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA ( halogen ).
5) Sifat logam dan non logam
Sifat logam dikaitkan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan
atom untuk melepaskan elektron membentuk ion positif (kation).
Tabel Kecenderungan sifat logam dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)
SIFAT LOGAM
Satu Golongan Satu Periode
(dari atas ke bawah) (dari kiri ke kanan)
Hal yang jari-jari atom bertambah jari-jari atom semakin kecil
mempengaruhi akibatnya elektron terluar akibatnya elektron terluar
semakin mudah untuk semakin mudah menarik
melepaskan elektron elektron sehingga semakin
sehingga semakin mudah sulit membentuk ion positif
membentuk ion positif
Tabel Kecenderungan sifat non logam dalam satu golongan (dari atas ke
bawah) dan satu periode (dari kiri ke kanan)
Catatan :
o Unsur yang paling bersifat non logam adalah unsur-unsur yang
terletak pada golongan VIIA, bukan golongan VIIIA.
Latihan Soal
8. UN/2012
Konfigurasi elektron unsur Q yang paling sesuai
adalah
A.
B.
C.
D. 5
E.
9. UN/ 2016/I, F, K, M, P, C1
Perhatikan tabel periodik unsur berikut !
L Z Q
X
R
10. UN 2016
Perhatikan tabel periodik berikut!
A. P [He] 2s2 5
C. R [Ne] 4s1 13
D. Y [Ar] 4s1 18
E. T [Ar] 4s1 40
11. UN 2010
Konfigurasi elektron X2- dari suatu unsur 16X adalah...
A. 1s2 2s22p6 3s23p2
B.1s2 2s22p6 3s23p4
C.1s2 2s22p6 3s23p6
D.1s2 2s22p6 3s23p6 3d2
E.1s2 2s22p6 3s23p2 3d2
14. UN 2014
Notasi unsur M dilambangkan sebagai berikut :
A [Ar] IVA 4
.
B [Ar] IVB 4
.
C [Ar] IVB 5
.
D [Kr] IVA 5
.
E. [Kr] IIB 5
16. UN/2010
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor
massa 56 dalam sistem periodik berada pada
golongan dan periode adalah ......
A. IIA dan 6
B. VIB dan 3
C. VII B dan 4
D. VIIIB dan 3
E. VIIIB dan 4
17. UN 2009
Unsur dalam sistem periodik terletak pada
golongan dan periode berturut-turut .....
A. IVA, 3
B. VA, 2
C. VIA, 3
D. VIIA, 3
E. IVB,2
18. UN 2010
Diagram orbital 2 buah unsur sebagai berikut :
X [Ar] ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ ↑
Y [Ne] ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
19. UN/2015
Konfigurasi elektron ion adalah
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 4, dan 5
E. 3, 4, dan 5
25. EBTANAS/01/10
Di antara sifat periodik berikut yang benar dalam satu
golongan dari atas ke bawah adalah
A. Jari-jari elektron makin pendek
B. Elektronegatifitas makin kecil
C. Eenerg ionisasi makin besar
D. Afinitas elektron makin besar
E. Sifat logam berkurang
28. UN 2017
Perhatikan data afinitas elektron berikut!
X 240 kJ.mol−1
Y −349 kJ.mol−1
29. UN 2016
Perhatikan notasi unsur berikut!
3X; 11Z; 19W
30. UN 2015
Berikut tabel data beberapa unsur
P 11
Q 12
R 13
S 14
BAB 5
IKATAN KIMIA
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan jenis ikatan kimia
2. Menentukan kelompok senyawa ion dan senyawa kovalen
3. Memberi nama senyawa ion dan senyawa kovalen
4. Menuliskan rumus senyawa ion dan senyawa kovalen
5. Mengidentifikasi sifat senyawa ion dan senyawa kovalen
6. Menentukan senyawa kovalen polar dan non polar
7. menentukan ikatan kovalen koordinasi
8. menjelaskan sifat ikatan logam
9. menentukan jenis ikatan antar molekul
10. menentukan bentuk molekul
Materi
IKATAN KIMIA
A. PENGERTIAN IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah Ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik
antara atom atau molekul dalam membentuk suatu senyawa sehingga
keadaannya menjadi lebih stabil
Pada saat pembentukan suatu molekul, elektron valensi memegang peranan
sangat penting. Dan untuk memudahkan penggambaran elektron valensi
pada atom suatu unsur dan ikatan yang terbentuk digunakan simbol Lewis
(simbol titik-elektron Lewis).
Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik
untuk setiap satu elektron valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh,
perhatikan simbol Lewis untuk unsur-unsur berikut.
Ikatan kimia dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan 3 cara kombinasi dari unsur
logam dan unsur nonlogam, yakni logam dengan non logam (ikatan ionik),
non logam dengan non logam (ikatan kovalen), dan logam dengan logam
(ikatan logam).
F. GEOMETRI MOLEKUL
Geometri molekul merupakan materi yang akan membahas tentang
bentuk-bentuk molekul dalam bidang ruang tiga dimensi. Apa yang
dimaksud dengan bentuk molekul ?
Bentuk molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom dalam
molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron dalam atom atau
molekul, baik pasangan elektron yang bebas maupun yang berikatan.
Untuk mendapatkan geometri molekul ada tiga teori yang dapat
menjelaskannya yaitu :
a. Teori VSEPR
b. Teori Domain Elektron
c. Teori Hibridisasi
tetapi trigonal piramidal , contoh lain pada molekul terdapat dua PEB
pada atom pusatnya menyebabkan adanya tolakan antara PEB -PEB dan
PEB – PEI sehingga bentuk molekulnya bukan linear tetapi bengkok bentuk
V.
Intinya pada teori VSEPR adanya tolakan yg berbeda menyebabkan
terjadinya perbedaan besarnya tolakan atau pasangan elektron terikat dan
pasangan elektron bebas, yang secara kovalen digunakan bersama-sama di
antara atom akan saling menolak, sehingga pasangan itu akan
menempatkan diri sejauh-jauhnya untuk meminimalkan tolakan." dapat
dikatakan juga dalam teori ini melihat posisi ikatan dimana ikatan harus
mencari posisi yang tolakannya paling minimum (saling menjauh satu sama
lain) agar tolakannya paling minimum.
Urutan tolak-menolak antara pasangan elektron pada atom pusat dapat
diurutkan sebagai:
PEB-PEB > PEI-PEB > PEI-PEI.
Bentuk molekul yang lain dijelaskan pada teori geometri molekul yang
lainnya
2) Teori Domain Elektron
Domain berarti wilayah atau daerah. Domain elektron berarti suatu wilayah
yang ditempati oleh elektron. Dalam teori ini, domain merupakan jumlah
dari PEI dan PEB.
Pasangan Elektron Ikatan dilambangkan X
Jumlah Pasangan Elektron Ikatan dilambangkan m
Pasangan Elektron Bebas dilambangkan E
Jumlah Pasangan Elektron Bebas dilambangkan n
Atom pusat dilambangkan A
sehingga secara umum dapat di tuliskan dalam bentuk .
Langkah-langkah penentuan bentuk molekul dengan teori ini adalah
a. Tentukan atom pusatnya
b. Tentukan jumlah pasangan elektron ikatannya (PEI)
c. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (PEB) atom pusat dengan
rumus
ev =
PEI*
d. Tentukan domainya dengan cara menjunlahkan PEI dan PEB
e. Menentukan bentuk dasar molekulnya kemudian disesuikan dengan
soalnya
2 2 0 AX2 Linear
Membentuk Sebuah
3 2 1 AX2E Sudut
(bentuk V)
Tetrahedral
4 4 0 AX4
Membentuk Sebuah
4 2 2 AX2E2 Sudut
(bentuk V)
Tetrahedral Terdistorsi
5 4 1 AX4E
(jungkat-jungkit)
5 2 3 AX2E3 Linear
6 6 0 AX6 Oktahedral
Contoh:
Tentukan PEB, PEI, serta notasi VSEPR dan bentuk molekul dari:
a. CH4
b. NH3
Jawaban :
a. CH4
Langkah-langkah pengerjaan
ev = atom pusat
PEI* = PEI yang telah dikalikan
dengan angka untuk mencapai
kestabilan
4. Tentukan domainya dengan cara 4+0 = 4
menjumlahkan PEI dan PEB
5. Menentukan bentuk dasar Karena domainnya 4 maka bentuk
molekulnya kemudian disesuikan dasar molekulnya adalah
dengan soalnya tetrahedral
b. NH3
Langkah-langkah Pengerjaan
ev = atom pusat
PEI* = PEI yang telah dikalikan
dengan angka untuk mencapai
kestabilan
4. Tentukan domainya dengan cara 3+1 = 4
menjumlahkan PEI dan PEB
5. Menentukan bentuk dasar Karena domainnya 4 maka bentuk
molekulnya kemudian disesuikan dasar molekulnya adalah
dengan soalnya tetrahedral
3) Teori Hibridisasi
Teori hibridisasi dijelaskan berdasarkan proses penggabungan orbital-orbital
atom yang digunakan oleh elektron-elektron yang saling berikatan. Dapat
dikatakan juga teori hibridisasi ini adalah menghibridkan orbital atau
menyamakan tingkat energi dari orbital yang tadinya memiliki tingkat energi
yang berbeda. Konfigurasi elektron modern menjadi faktor yang penting dalam
menentukan bentuk molekul dengna teori ini.
Langkah-langkah penentuan bentuk molekul dengan teori ini adalah :
a. Tentukan konfigurasi elektron atom pusatnya dengan struktur elektron
modern atom pusatnya
b. Gambarkan orbital kulit terakhir
c. Tentukan banyaknya atom yg berikatan
d. Tentukan banyaknya orbital yang berisi satu elektron disesuaikan dengan
kebutuhan jumlah atom berikatan dengan jalan mengeksitasikan elektron
yang berpasangan (bila dibutuhkan )
e. Tuliskan bentuk orbital hibrida (dapat dilihat pada tabel 2)
Contoh:
Tentukan bentuk molekul dengan teori hibridisasi untuk senyawa berikut
1. CH4
2. NH3
Jawaban :
1. CH4
Langkah-langkah Pengerjaan
2. Gambarkan orbital
↑↓ ↑ ↑
2) NH3
Langkah-langkah Pengerjaan
2. Gambarkan orbital
Latihan Soal
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
A. H2
B. I2
C. BF3
D. KCl
E. NH3
Dari data tabel di atas, jenis ikatan yang benar adalah ...
A. I,II dan III
B. I, III dan IV
C. I,IV dan V
D. II, IV dan V
E. III,IV dan V
8. UN 2010
Perhatikan tabel sifat-sifat fisik berikut:
9. UN 2009
Jika unsur 15G31 berikatan dengan 17Cl, maka rumus
senyawa dan jenis ikatan yang terjadi berturut-turut
adalah…
A. G2Cl – ionik
B. GCl – kovalen
C. GCl3 – kovalen
D. G2Cl3 – ionik
E. GCl2 – kovalen
10. UN 2008
Perhatikan data hasil percobaan berikut ini :
13. UN 2014
Perhatikan senyawa kovalen berikut!
(1) CH4
(2) PCl5
(3) NH3
(4) CHCl3
(5) H2O
Jika diketahui nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8,
P = 15, Cl = 17, senyawa yang tidak mengikuti aturan
oktet adalah….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
19. P
asangan
yang
memiliki
bentuk
molekul
sama adalah . . . .
A. BeCl2 dan H2O
B. BF3 dan NH3
C. CO2 dan SO2
D. CH4 dan XeF4
E. BCl3 dan BF3
20. XeF2 memiliki dua PEI dan tiga PEB. Bentuk molekul yang
mungkin adalah
21. Bent
A. IV
B. V
C. V.
D. VII
E. VIII
24. P
ada
XeF4
terdapa
t6
kelompok elektron yang mengelilingi Xe. Enam kelompok
elektron tersebut terdiri dari . . . .
A. 6 PE
B. 5 PEI dan 1 PEB
C. 4 PEI dan 2 PEB
26. UN 2013
Unsur X dan Y berturut-turut memiliki konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 dan
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Bentuk molekul yang terjadi jika kedua
unsur tersebut berikatan sesuai aturan oktet adalah….
A. segitiga datar
B. tetrahedral
C. segitiga piramida
D. bentuk V
E. oktahedral
27. UN 2014
Jika 4X dan 17Y berikatan, bentuk molekul dan sifat
kepolaran yang terbentuk adalah…
A. segiempat planar dan polar
B. linear dan polar
C. tetrahedral dan non polar
D. oktahedral dan non polar
E. linear dan non polar
BAB 6
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Tujuan Pembelajaran
Materi
Gambar. Brown hlm.117 (dari kiri ke kanan) uji daya hantar air, larutan gula (sukrosa) dan
larutan garam dapur (NaCl)
Pada gambar tersebut, untuk dapat menyalakan lampu, harus ada penghantar antara dua
elektroda yang tercelup ke dalam larutan. Air murni tidak dapat menjadi penghantar dan
membuat lampu menyala, begitupun dengan larutan gula. Tetapi ketika ditambahkan
garam NaCl lampu dapat menyala karena rangkaian listrik menjadi lengkap, artinya
larutan NaCl dapat menghantarkan listrik. Hal tersebut terjadi karena ion- ion NaCl yaitu
Na+ dan Cl- membawa muatan listrik dari satu elektroda ke elektroda yang lain dan
melengkapi sirkuit. Larutan gula tidak menghantarkan listrik karena tidak ada ion- ion
dalam larutannya. Ketika NaCl terlarut dalam air, larutannya mengandung ion- ion yang
dikelilingi oleh molekul air. Ketika gula terlarut dalam air, larutan hanya mengandung
molekul sukrosa yang dikelilingi oleh molekul air.
1) Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit.
Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam
air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan
elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-
ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya
disebut larutan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion
karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit
elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu
perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di
hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
a) Asam – asam kuat
b) Basa – basa kuat
c) Garam – garam yang mudah larut
C. Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan larutan non
elektrolit
Larutan elektolit baik yang kuat atau yang lemah dan non elektrolit mempunyai
perbedaan aitannya dengan senyawanya maupun sifatnya, hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
NH4OH,
Al(OH)3 dsb.
Larutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H 2SO4, dan
larutan elektrolit lemah contohnya CH3COOH, NH3, H2S. Larutan elektrolit dapat
bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Zat
elektrolit yang terurai dalam air menjadi ion-ion . Beberapa contoh zat elektrolit
tersebut adalah sebagai berikut:
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
HCl (aq) → H+ (aq) + Cl– (aq)
H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)
NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)
CH3COOH (aq ) → CH3COO – (aq) + H+ (aq)
Zat non elektrolit yang tidak terurai menjadi ion-ion, tapi tetap berupa molekul.
Contohnya:
C2H5OH (l) → C2H5OH (aq)
CO(NH2)2 (s) → CO(NH2)2 (aq)
b. Senyawa Kovalen
Senyawa kovalen terbagi atas:
1) senyawa kovalen non polar, contoh : F2, Cl2, Br2, I2, CH4
2) senyawa kovalen polar, contoh: HCl, HBr, HI, NH3.
Dari hasil percobaan diketahui bahwa hanya senyawa yang berikatan kovalen
polar yang dapat menghantarkan arus listrik. Bagaimanakah hal ini dapat
dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen diatomik yang
bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke atom Cl yang lebih
elektronegatif dibanding dengan atom H. Akibatnya pada HCl, atom H lebih
positif dan atom Cl lebih negatif.
Reaksi ionisasinya adalah sebagai berikut :
HCl(aq) H+(aq) + Cl–(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air
maka larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion-
ion yang bergerak bebas.
Latihan Soal
B. alkohol
C. garam dapur
D. glukosa
E. urea
15. Jika arus listrik dialirkan melalui NaCl cair dan HCl
cair, maka ....
A. NaCl cair meneruskan aliran listrik
B. HCl meneruskan aliran listrik
C. NaCl dan HCl meneruskan aliran listrik
D. NaCl dan HCl tidak meneruskan aliran listrik
E. NaCl dan HCl meneruskan aliran listrik hanya jika
dilarutkan ke dalam air
Tidak
3 Sedikit gelembung
menyala
Tidak
4 Tidak ada gelembung
menyala
CH3COOH
2 redup sedikit gas
0,10 M
NH4OH
5 padam sedikit gas
0,10 M
18. UN 2008
Perhatikan pengujian sifat elektrolit larutan-larutan
berikut :
19. UN 2009
Seorang siswa melakukan penelitian daya hantar
listrik terhadap beberapa sumber mata air dengan
hasil sebagai berikut :
Sumber Gelembung pada
Nyala Lampu
Mata Air Elektroda
20. UN 2014
Data hasil uji daya hantar listrik beberapa air limbah:
1 2 3
C. 1 dan 5
D. 2 dan 3
E. 4 dan 5
C. P dan S
D. Q dan R
E. Q dan S
nyala banyak
1 CaCl2 0,10M
terang gas
CH3COOH
2 redup sedikit gas
0,10 M
nyala banyak
4 NaOH 0,10 M
terang gas
NH4OH 0,10
5 padam sedikit gas
M
BAB 7
REDUKSI OKSIDASI
Materi
Gambar. (a) Perkaratan tembaga pada Patung Liberty (b) Perkaratan besi (c) Perkaratan
perak. Brown, hlm. 131.
Contoh Soal:
1. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa NaCl
Jawab:
Bilangan oksidasi Na= +1 (Karena Na termasuk golongan IA)
Jumlah bilangan oksidasi pada NaCl=0
(1 x biloks Na) + (1 x biloks Cl) = 0
1 x 1 + biloks Cl = 0
Biloks Cl = -1
2. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam ion SO42-
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada SO42-= -2
(1 x biloks S) + (4 x biloks O) = -2
(1 x biloks S) + [4 x (-2)] = -2
(1 x biloks S) + (-8) = -2
Biloks S = 8-2 = +6
3. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa CaSO4
Jawab:
Bilangan oksidasi Ca= +2 (Karena Ca termasuk golongan II A)
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada CaSO4 = 0
(1 x biloks Ca) + (1 x biloks S) + (4 x biloks O) = 0
(1 x 2) + (1 x biloks S) + [4 x (-2)] = 0
2 + (1 x biloks S) + (-8) = 0
Biloks S = 8-2 = +6
4. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam ion MnO4-
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada MnO42-= -2
(1 x biloks Mn) + (4 x biloks O) = -1
(1 x biloks Mn) + [4 x (-2)] = -1
Biloks Mn = 8-2 = +7
5. Tentukan bilangan oksidasi dari setiap unsur dalam senyawa K2Cr2O7
Bilangan oksidasi K= +1 (Karena K termasuk golongan IA)
Bilangan oksidasi O = -2
Jumlah bilangan oksidasi pada K2Cr2O7 = 0
(2 x biloks K) + (2 x biloks Cr) + (7 x biloks O) = 0
(2 x 1) + (2 x biloks Cr) + [7 x (-2)] = 0
2 + (2 x biloks Cr) + (-14) = 0
Biloks Cr = =6
Latihan Soal
Tentukan Bilangan Oksidasi dari seriap unsur pada senyawa/ ion berikut:
1. KMnO4
2. BaSO4
3. Fe2(SO4)3
4. PbSO4
5. H3PO4
6. C2O42-
Reaksi reduksi adalah reaksi penerimaan elektron, pada reaksi ini posisi
elektron berada di sebelah kiri tanda panah, seperti terlihat pada persamaan
reaksi berikut
Pada reaksi diatas enam elektron yang dile[as oleh 2 atom besi diterima oleh
tiga atom oksigen membentuk senyawa . Oleh karena itu, peristiwa
oksidasi selalu disertai peristiwa reduksi.
Apakah kaitan bilangan oksidasi dengan reaksi redoks? Perhatikan reaksi SO2
dengan O2 membentuk SO3 reaksinya sebagai berikut
Contoh:
Reaksi 2HCl + Zn ZnCl2 + H2
Apabila dalam suatu reaksi redoks ada zat yang mengalami oksidasi dan reduksi
sekaligus maka disebut sebagai reaksi autoredoks atau redoks disproporsionasi.
Apabila dalam suatu reaksi redoks memiliki hasil oksidasi dan hasil reduksi yang
sama maka disebut sebagai redoks konproporsionasi.
Contoh:
Reaksi 3I2(g) + 6KOH(aq) 5KI(aq) + KIO3(aq) + 3H2O(l)
Dalam reaksi tersebut I2 mengalami reduksi dan oksidasi, maka disebut sebagai
reaksi autiredoks.
1 = Mono 6 = Heksa
2 = Di 7 = Hepta
3 = Tri 8 = Okta
4 = Tetra 9 = Nona
5 = Penta 10 = Deka
Contoh :
CO karbonmonoksida CO2 karbondioksida
PCl3 fosforustriklorida PCl5 fosforuspentaklorida
12. UN 2014
Gas klorin dan larutan NaOH dingin apabila dicampurkan
menghasilkan natrium klorida dan natrium hipoklorit
yang dapat dijadikan sebagai pemutih pakaian menurut
persamaan reaksi:
Cl2 + 2 OH− → Cl− + ClO− + H2O
Zat yang mengalami autoredoks berikut perubahan
bilangan oksidasinya adalah…..
A. Cl2 dari bilangan oksidasi – 1 menjadi 0 dan +1
B. Cl2 dari bilangan oksidasi 0 menjadi – 1 dan +1
C. H dari bilangan oksidasi +1 menjadi 0 dan +2
D. O dari bilangan oksidasi – 2 menjadi – 3 dan – 1
E. O dari bilangan oksidasi – 1 menjadi 0 dan -2
14. UN 2013
Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut ini!
15. UN 2016
Berikut adalah 3 senyawa yang mengandung unsur
oksigen, yaitu nitrogen monoksida, karbondioksida, dan
diklorooksida. Bilangan oksidasi unsur nitrogen, karbon,
dan klorin pada senyawa tersebut berturut-turut adalah
....
A. +1, +2, +3
B. +1, +3, +2
C. +2, +4, +1
D. +2, +3, +1
E. +3, +4, +3
16. UN 2013
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) MnO4 MnO2
(2) Zn ZnO2-
(3) 2CO2 C2O42-
(4) Cr2O3 CrO4
Peristiwa reduksi terjadi pada pasangan…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3
18. UN 2013
Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut ini!
19. UN 2013
Diketahui beberapa reaksi sebagai berikut:
(1) SO42- S2-
(2) Cr2O72- 2CrO42-
(3) Mg Mg2+ + 2e
(4) S2O32- S4O62-
Reaksi oksidasi terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 2 dan 3
23. UN 2011
Perhatikan reaksi redoks berikut!
2HBr + H2SO4 → Br2 + SO2 + 2H2O
Zat yang merupakan oksidator adalah...
A. HBr
B. H2SO4
C. Br2
D. SO4
E. H2O
A. KClO3
B. S
C. H+
D. KCl
E. SO2
BAB 8
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI
Tujuan Pembelajaran
10. menghitung mol berkaitan dengan volume dalam kondisi tidak standar
(non STP)
11. menghitung mol berkaitan dengan volume dalam dibandingkan dengan
gas lain
Materi
STOIKIOMETRI
(a) (b)
Gambar (a) Reaksi antara soda kue dan cuka menghasilkan gas karbon
dioksida (b) Reaksi pembakaran memperlihatkan adanya api, gelembung,
nyala, dan perubahan warna adalah bukti visual bahwa sesuatu sedang
terjadi. Hal- hal ini mengindikasikan terjadinya perubahan kimia atau reaksi
kimia. Ada reaksi kimia yang sederhana, adapula reaksi kimia yang
kompleks. Dalam BAB ini kita akan mempelajari reaksi- reaksi dengan
menggunakan simbol- simbol dan rumus- rumus untuk mewakili reaksi dan
menghitung jumlah- jumlah zat yang terlibat dalam reksi. Stoikiometri
mempelajari aspek kuantitatif reaksi kimia atau rumus kimia. Stoikiometri
(Stoicheion: unsur, metron: ukuran) merupakan tools penting yang
digunakan di kimia.
A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Contoh Soal:
Logam magnesium bermassa 8 gram dibakar dengan oksigen
menghasilkan magnesium oksida. Jika massa oksigen yang digunakan 12
gram, berapa gram massa magnesium oksida yang dihasilkan?
Jawab:
massa zat-zat hasil reaksi= massa zat- zat sebelum reaksi
Logam magnesium + oksigen magnesium oksida
8 gram 12 gram
Massa magnesium oksida = massa logam magnesium + oksigen
Contoh: Air tersusun oleh unsur-unsur hidrogen (H2) dan oksigen (O2) dengan
perbandingan yang selalu tetap yaitu :11,91 % : 88,81 % = 1 : 8
Perhatikan juga tabel berikut !
Contoh :
C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO2. Jika
massa C dalam kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka :
Massa O dalam CO : massa O dalam CO 2 akan merupakan bilangan
bulat dan sederhana (yaitu = 1:2 ).
5) Hipotesis Avogadro.
Avogadro menggagas .
Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama
mengandung jumlah partikel yang sama pula.”
Contoh :
Pada pembentukan molekul H2O
2L H2(g) + 1L O2(g) → 2L H2O(g)
b. Zat-zat produknya !
Tabel 2
2. .... ....
3. .... ....
4. .... ....
5. .... ....
6. Dari hasild ata tabel 2, apa yang dapat disimpulkan kaitannya dengan
hukum kekekalan masa ?
KEGIATAN 2 (MEMAHAMI HUKUM PERBANDINGAN TETAP)
1. Perhatikan data pada Tabel 3 di bawah ini yang berisi data masa gas
hidrogen yang bereaksi dengan gas oksigen membentuk air
Tabel 3
No Massa Massa Masa air
gas hidrogen gas oksigen (gram)
(gram) (gram)
1. 3 24 27
2. 6 48 54
3. 7 56 63
4. 10 80 90
1. 1 16 17
2. .... 64 ....
3. 5 .... ....
4. .... .... 119
5. Bandingkan hasil jawaban dari nomor dua dan nomor empat ! Apakah
hasil perbandingan antara hidrogen dan oksigennya sama ?
mengapa hal ini bisa terjadi!
1. Perhatikan Tabel 5 yang berisi data masa unsur nitrogen dan oksigen
dalam beberapa senyawa dengan komposisi sebagai berikut :
Tabel 5
5. Jika salah satu unusr yang sudah sama perbandingannya dalam setiap
senyawa yang dibentuknya apakan unsur yang lainnya dapat ditentukan
perbandingannya ?
1. + 10 mL : 10 mL : 20 mL
2. + 15 mL : 5 mL : 10 mL
3. + 10 mL : 20 mL : 20 mL
Perbandingan
No
Koefisien reaksi Volume
1. .... : .... : .... .... : .... : ....
No Perbandingan
STOIKIOMETRI
1) Menentukan Ar Dan Mr Menggunakan Sistem Periodik Unsur
a) Massa Atom Relatif (Ar)
Perbandingan massa satu atom dengan massa atom standar disebut
massa atom relatif yang dilambangkan dengan Ar. Karena atom
sangant ringan maka digunakan satuan massa atom (sma). 1 sma = x
massa atom C-12
Secara matematika massa atom relatif dirumuskan sebagai :
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑥
𝐴𝑟 𝑋
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶
massa atom 12C atau 1 sma (satuan massa atom) = 1,66 x 10-24
gram.
Contoh:
Ar H = 1,0080 sma dibulatkan 1
Ar C = 12,01 sma dibulatkan 12
Ar N = 14,0067 sma dibulatkan 14
Ar O = 15,9950 sma dibulatkan 16
Daftar massa atom relatif (Ar) unsur yang lain dapat dilihat dalam
tabel periodik
2. Konsep Mol
a) Pengertian mol
Mol berasal dari kata moles (Latin) yang berarti satu timbunan. Satu
mol zat menyatakan sejumlah zat yang mengandung partikel-partikel
zat itu sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram atom C-12,
dari hasil
eksperimen diketahui bahwa dalam 12 gram C-12 terkandung
6,02 x 10 23 partikel.
Bilangan ini selanjutnya disebut bilangan Avogadro dan dilambangkan
dengan huruf L.
b) Hubungan Jumlah Mol dengan Jumlah Partikel
1 mol zat = 6,02 x 1023 partikel zat
Partikel zat dapat berupa atom, molekul, atau ion yang dinyatakan
dalam rumus kimia zat itu.
Contoh : 1 mol tembaga (Cu) mengandung 6,02 x 10 23 atom Cu
1 mol hidrogen (H2) mengandung 6,02 x 10 23 molekul hidrogen
1 mol air (H2O) mengandung 6,02 x 10 23 molekul air
1 mol Na+ (ion natrium) mengandung 6,02 x 10 23 ion natrium
1 mol Cl - (ion klorida) mengandung 6,02 x 10 23 ion klorida
Dari contoh di atas dapat dirumuskan
Jumlah partikel
Jumlah mol =
6,02 x 10 23
Untuk lebih mempermudah mengingat kaitan antara mol dengan
jummlah partikel dapat digunakan “segitiga emas” berikut !
JP
JP = Jumlah Partikel
𝟔 𝟎𝟐 𝟏𝟎𝟐𝟑
𝐽𝑃
mol = 23 JP = mol x
(untuk unsur)
(untuk senyawa)
massa
mol 𝑴𝒓 /𝑨𝒓
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
mol = massa = mol x 𝑀𝑟 Mr = 𝝨 Ar
𝑀𝑟
Catatan penting !
Di dalam soal dalam keadaan standar biasanya tertulis :
a. kata Standar
b. kata STP
c. dan 1 atm
mol 𝟐𝟐 𝟒 Liter
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
mol = Volume = mol x 22,4
Latihan Soal
keterangan :
= 0,082 L atm/mol K
a
t
ihan
1. Hitung volume 32 gram gas metana CH4 diukur pada suhu 270C
dan tekanan 1 atm !
3. Massa 820 mL gas SO3 (Mr = 80) yang diukur pada suhu 127 oC
pada tekanan 4 atm adalah...
𝑉1 𝑛1 𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
=
𝑉2 𝑛2
atau 𝑉1= 𝑉2 atau 𝑉 𝑔𝑎𝑠 𝐴
= 𝑉 𝑔𝑎𝑠 𝐵
1 2
Latihan soal
1. Bila 1 liter gas NO masssanya 1 gram, berapa gram masssa 2 liter
gas O2 jika diukur padda suhu dan tekanan yang sama ?
2. Suatu tabung dengan volume tertentu berisi 12 kg gas O2 .
Tabung tersebut dikosongkan kemudian pada suhu dan tekanan
yang sama isinya diganti dengan gas . Berapa massa gas
yang ada di dalam tabung tersebut ? (Ar C = 12, Ar O = 16)
4) Molaritas
Adalah salah satuan konsentrasi yang merupakan jumlah dari mol
suatu zat dalam setiap 1 liter larutan .
Simbol molaritas menggunakan huruf m kapital (M)
Molaritas dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
M = 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 Atau M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿
Latihan soal
BAGAN MOL
Molaritas
∶ 𝑉
𝑥𝑉
∶ 𝑀𝑟 /𝐴𝑟
:
Jumlah Massa
Mol
partikel
𝑥 𝑥 𝑀𝑟 /𝐴𝑟
𝑥
𝐿
𝐿
∶
Volume
Gas
STP
D. PERSAMAAN REAKSI
Persamaan reaksi menggambarkan penulisan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia
pereaksi (reaktan) dan rumus kimia hasil reaksi (produk) disertai dengan koefisiennya
masing-masing.
Contoh :
O(l)
Keterangan :
Tanda panah menunjukkan arah reaksi (artinya = membentuk atau bereaksi menjadi).
Huruf kecil dalam tanda kurung menunjukkan wujud atau keadaan zat yang
bersangkutan (g = gass, l = liquid, s = solid dan aq = aqueous / larutan berair).
Bilangan yang mendahului rumus kimia zat disebut koefisien reaksi (untuk
menyetarakan atom-atom sebelum dan sesudah reaksi).
Koefisien reaksi juga menyatakan perbandingan paling sederhana dari partikel zat
yang terlibat dalam reaksi.
Langkah 2 :
Menetapkan koefisien C2H6 = 1 sedangkan koefisien yang lain ditulis dengan huruf.
1 C 2 H 6 a O 2 b CO 2 c H 2 O
Langkah 3 :
Jumlah atom di ruas kiri dan kanan :
Langkah 4 :
Jumlah atom di ruas kiri = jumlah atom di ruas kanan.
Dari langkah 3, diperoleh :
b = 2 ……………. (i)
2c = 6 ……………. (ii)
2a = (2b + c) …….. (iii)
Dari persamaan (ii), diperoleh :
2c =6
6
c = 3 ………. (iv)
2
Persamaan (i) dan (iv) disubstitusikan ke persamaan (iii) :
2a = (2b + c) …….. (iii)
2a = {(2).(2) + 3} = 7
7
a = …………... (v)
2
Langkah 5 :
Nilai-nilai a, b dan c disubstitusikan ke persamaan reaksi :
1 C 2 H 6 7 O 2 2 CO 2 3 H 2 O …………..(x 2)
2
2 C 2H 6 7 O 2 4 CO 2 6 H 2 O
Langkah 6 :
Memeriksa kembali jumlah atom di ruas kiri dan kanan, serta melengkapi wujud
zatnya.
2 C 2H 6 (g) 7 O 2 (g) 4 CO 2 (g) 6 H 2 O(g)
perbandingan volume
perbandingan
koefisien
perbandingan mol
Dari persamaan reaksi kimia di atas dapat dilihat perbandingan koefisien reaksi
N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2
3. Perbandingan mol
N2(g) : H2(g) : NH3(g) = 1 : 3 : 2
Contoh Soal 1:
Pada reaksi pembentukan gas amonia (NH3) dari gas nitrogen dan hidrogen jika gas
nitrogen yang direaksikan adalah 6 mol, maka tentukanlah:
a. Persamaan reaksi
b. Jumlah mol gas hidrogen yang diperlukan
c. Jumlah gas amonia yang dihasilkan
Penyelesaian:
= 2
2
= 3
2
Cara 2
karena jumlah mol H2 sudah dapat ditentukan (dari jawaban 1b) maka dapat
digunakan perbandingan koefisien dan volume antara NH3 dan H2 sebagai berikut
= 3
2
Contoh Soal 2:
Pada pembakaran 8,8 gram C3H8 dengan gas oksigen menghasilkan gas karbon
dioksida dan uap air (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Tentukanlah:
a. Persamaan reaksinya
b. Massa gas oksigen yang dibutuhkan
Penyelesaian :
a. Persamaan reaksi setaranya :
b. Karena dalam soal yang diketahui massa C3H8 maka untuk menetukan massa gas
oksigen tidak dapat langsung ditentukan dengan menggunakan perbandingan
koefisiennya karena perbandingan koefisien reaksi sebanding dengan
perbandingan mol, sehingga langkah pertama ditentukan dulu mol C3H8 dengan
konsep mol yang dipelajari pada stoikiometri sebagai berikut :
= 3
3
Untuk menentukan massa gas oksigen yang dibutuhkan dengan mudah dapat kita
tentukan menggunakan cara :
Perbandingan koefisien O2 : C3H8= perbandingan mol O2 : C3H8 , Sehingga untuk
menentukan mol O2 dihitung dengan cara :
= 2
3
5
=
Jadi, jumlah mol gas Oksigen yang diperlukan sebanyak 10 mol, karena yang
diminta dalam soal adalah massa gas oksigen maka kita tentukan dengan konsep
mol dari stoikiometri sebagai berikut :
= 3
dari persamaan ini didapat
2
Dari dua contoh soal di atas harus diingat dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan persamaan
reaksi maka perlu diperhatikan zat yang diketahuinya, apabila belum dalam satuan mol (baik dalam
bentuk jumlah partikel, massa, volume) maka harus diubah dulu ke dalam mol dengan menggunakan
konsep mol yang dipelajari sebelumnya (kaitan mol dengan jumlah partikel, massa dan volume baik
standar, tidak standar atau dibandingkan dengan zat lain
= =
= =
= 1,25 =2
Latihan Soal
A. 2 : 3
B. 2 : 5
C. 1 : 3
D. 1 : 2
E. 1 : 1
C. 1, 1, 2, 2
D. 2, 1, 1, 2
E. 2, 1, 2, 1
37. UN 2012
Amonium klorida sebanyak 10,7 gram direaksikan
dengan kalsium hidroksida sebanyak 14,8 gram,
sesuai reaksi:
2NH4Cl (s) + Ca(OH)2 (aq) → CaCl2 (aq) + 2H2O (l) +
2NH3 (g)
Apabila gas yang dihasilkan diukur dalam keadaan
standar maka volume gas tersebut sebanyak ….
(Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5, Ca = 40, O = 16)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 6,72 L
38. UN 2013
Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak
38 gram kristal Na3PO4.xH2O dipanaskan hingga
semua air kristalnya menguap menurut reaksi:
Na3PO4.xH2O (s) → Na3PO4 (s) + xH2O (g)
Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4
gram. Jika Ar Na = 23, P = 31, O = 16, dan H = 1,
rumus senyawa kristal tersebut adalah ….
A. Na3PO4.5H2O
B. Na3PO4.6H2O
C. Na3PO4.8H2O
D. Na3PO4.10H2O
E. Na3PO4.12H2O
40. Dalam bejana dicampur 0,04 mol N2(g) dan 0,03 mol
H2 (g) dan bereaksi menurut persamaan:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3 (g)
Volume gas NH3 maksimum yang dihasilkan pada STP
adalah ….
A. 0,112 liter
B. 0,224 liter
C. 0,448 liter
D. 0,1344 liter
E. 1,792 liter
41. UN 2012
Perhatikan persamaan reaksi berikut!
42. UN 2018
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Vernandes, https://www.chemistryeducenter.com/2016/03/bank-soal-struktur-atom-kelas-10-
sma-dan-pembahasan.htm
Epanrita, https://www.epanrita.com/2018/01/ikatan-logam.html
Nitanium,http://nitanium.blogspot.com/2012/07/ikatan-kimia-bagian-2.html
______________ , https://pakbamsblog.wordpress.com/2017/12/10/soal-dan-pembahasan-un-kimia-
sma-tahun-2017/
______________ ,http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2018/05/08/pembahasan-soal-sbmptn-
2018-saintek-kimia-424060
______________ , 2002, Buku Sakti Kumpulan Soal UN IPA, Bandung: Ganesha Operation
______________ ,http://kimiastudycenter.com/kumpulan-soal-semester-sma/58-kumpulan-soal-struktur-
atom#ixzz5LqDxe4CW
Soedjono, 2013, Mandiri Kimia jilid 1 untuk SMA/MA kelas X , Jakarta: Erlangga
Sudarmo Unggul, 2013, kimia I untuk SMA/MA kelas X berdasarkan kurikulum 2013, Jakarta: Erlangga
Sutresna Nana, 2006, Kimia untuk SMA kelas 1(kelas X) semester 1, edisi ke dua, Bandung: Grafindo
Media Pratama
Tim pengajar Ganesha Operation, 2016, Kumpulan Soal dan Pembahasan Kimia SNMPTN/SBMPTN,
Bandung: Ganesha Operation
Wahyuni Sri, 2017, Brilian Kimia untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-
ilmu Alam, Bandung: Grafindo Media Pratama
Watoni Haris, 2016, Kimia untuk SMA/MA kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam, Bandung: Yrama Widya