DARI
DI
DARI
IKAN KERING
DI
COVER
Kata Pengantar i
Kebijakan Perusahaan ii
Lampiran Halaman
PANDUAN MUTU ini memberikan gambaran tentang sistem manajemen Mutu serta keamanan pangan
yang diterapkan di PT. Kelola Mina Laut Mini Plant Rembang mulai tanggal 6 Januari 2020 yaitu:
➢ Menghasilkan produk yang bermutu, aman, legal, dan keaslian produk ( quality, safety, legality,
authentically products) sesuai kebutuhan pelanggan,
➢ Dengan melibatkan seluruh karyawan dalam mewujudkan pengembangan mutu secara berkelanjutan
dan FOCUS (Fast, Organize, Creative, Unique, Spirit) untuk memuaskan Pelanggan, Perusahaan
dan Karyawan
PANDUAN MUTU ini bersifat terbuka dan dinamis artinya dapat diperbaiki dari waktu ke waktu dan
mengikuti perkembangan jaman. Kritik maupun saran terhadap PANDUAN MUTU ini sangat kami harapkan
guna penyempurnaan PANDUAN MUTU ini.
i
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
Manajemen tertinggi PT Kelola Mina Laut menetapkan kebijakan mutu yang dalam bentuk visi dan
misi serta kebijakan program sebagai berikut :
Visi :
Misi :
PT. Kelola Mina Laut mengembangkan model kekuatan bisnisnya di Industri Makanan melalui:
Perusahaan mendefinisikan secara jelas Kebijakan mutu yang telah disetujui adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan produk yang bermutu, aman, legal dan asli sesuai kebutuhan pelanggan,
2. Melalui penerapan sistem jaminan mutu pangan yaitu HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
3. Dengan melibatkan seluruh karyawan dalam mewujudkan pengembangan mutu secara berkelanjutan
sehingga Berubah menjadi FOCUS (Fast, Organize, Creative, Unique, Spirit) untuk memuaskan
Pelanggan, Perusahaan dan Karyawan.
ii
COMPANY PROFILE
E-mail : kml@kmlseafood.com
E-mail
E-mail : rembang@kmlseafood.com
E-mail
1|Page
STRUKTUR ORGANISASI
2|Page
DESKRIPSI PRODUK
Asal Bahan Baku Ditangkap dengan jaring dari Laut utara Jawa dan Selat Madura
Penyimpanan Ikan teri nasi kering disimpan di dalam Cold Storage (Suhu minimum
Cold Storage pada suhu -10˚C)
Label/ Spesifikasi Labels/ Nama perusahaan, Jenis produk, Spesies, Size produk, Nomor
Registrasi USFDA, Berat bersih, Nomor approval dan Tanggal produksi
3|Page
ALUR PROSES PRODUK
Processing Flow Diagram Teri Nasi asin Kering (Dried Baby Anchovy)
GMP 1. Penerimaan (Receiving ) GMP 11. Penerimaan Garam GMP 13. Penerimaan Bahan Pengemas
(Salt Receiving) (Receiving Packaging Material)
► = QC INSPECTION
4|Page
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
Monitoring :
Staf QC bertanggung jawab memonitor kualitas
bahan baku/teri dan suhu setiap bahan baku datang
GMP 2. Pencucian
Proses : Prosedur:
Teri dicuci dengan mengalirkannya bersama air sampai bersih 1. Bak penampungan air harus bersih
2. Kebersihan air harus di jaga, air
Tujuan : menggunakan standar air minum
Mendapatkan teri yang bersih sebelum dimasak dan tidak 3. Pencucian harus dilakukan dengan hati -hati, cepat
terkontaminasi benda asing dan untuk mengurangi dan bersih
pertumbuhan mikroba atau kontaminasi mikroba 4. Teri nasi dari blong diambil sedikit demi sedikit sekitar
1-2 kg dan kemudian ditempatkan pada wakul dicuci
Referensi: dengan air bersih. Tujuannya agar tidak terlalu padat
1.Kepmen 52A/KEPMEN-KP/2013 sehingga kotoran dapat keluar ssat dicuci
2.SNI 2720.1-3:2010 5. Proses pencucian dilakukan dengan
3.EU Regulation No.852/2004, annex II Ch.IX memperhatikan pedoman cara produksi yang baik
4.CAC/RCP/52-2003, rev.2-2005 untuk makanan dalam Kep. Men No:
5.CODEX STAN 236-2003 (Codex Standard 23/Men.Kes/SK/I/197
for Boiled Dried Salted Anchovies)
Penanggung jawab :
Penanggung jawab cuci dan masak
Spesifikasi sarana/prasarana : Staff Produksi
-Bak Pencucian Staff QC
Pada tempat pencucian terdapat 3 sampai 6 Bak pencucian
dengan ukuran 100 x 100 x 35 cm yang akan mengalirkan air Monitoring:
untuk mencuci RM sebanyak 3 kali pencucian mulai dari bak QC memonitor kebersihan air untuk pencucian
pertama hingga ketiga sebelum dilakukan perebusan. secara rutin
Staff produksi dan penanggung jawab cuci memonitor
kebersihan pencucian teri nasi
5|Page
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
GMP 3. Perebusan
Proses : Prosedur:
Merebus teri pada suhu 100-105 oC, penambahan garam 1. Siapkan air mendidih pada bak masak dengan
diusahakan sampai kadar garam 5%. Penambahan air ukuran sekitar 700 liter air menggunakan air bersih
dilakukan setiap 700 kg produk. standar air minum dengan suhu 100-105oC
2. Timbang garam pada wakul dan tambahkan di air
Tujuan : mendidih untuk mendapatkan kadar garam 4% -
1. Mengurangi jumlah mikrobia dalam ikan, 5%
2. Menghentikan proses autolisys protein ikan 3. Rebus Teri nasi yang telah dicuci dan terdapat pada
3. Memperbaiki rasa produk, memperbaiki tekstur wakul, sampai matang optimal sekitar 5 menit atau
dapat ditandai dengan naiknya ke permukaan.
Referensi: 4. Satu bak masak bisa menampung hingga 12 wakul.
1.Kepmen 52A/KEPMEN-KP/2013 Lakukan secara bergantian
2.SNI 2720.1-3:2010 5. Ganti atau tambahkan air baru setiap 700 kg ikan
3.EU Regulation No.852/2004, annex II Ch.IX teri nasi
4.CAC/RCP/52-2003, rev.2-2005
5.CODEX STAN 236-2003 (Codex Standard
for Boiled Dried Salted Anchovies) Penanggung jawab:
1. Penanggung jawab cuci dan masak
2. Staff produksi
Spesifikasi sarana/prasarana : 3. Staf QC
-Bak Masak
Pada tempat pemasakan biasanya terdapat 3-4 buah bak Monitoring:
pemasakan dengan Ukuran tiap bak 200 x 100 x 35 cm dengan Pengecekan suhu air rebus di tangki perebusan
kemampuan perebusan 1 ton tiap bak. Sehingga penggunaan bak menggunakan termometer
masak menyesuaikan volume RM
GMP 4. Penirisan
Proses : Prosedur :
Meniriskan ikan hasil perebusan 1. Mengkat teri nasi yang telah matang
Tujuan : 2. meniriskan pad arak tiris sampai air yang ada pada
Mengurangi air yang terjebak dari hasil perebusan wakul berkurang optimal
3. meletakkan pada snoko jemur berukuran 100x80 cm
Referensi: secara merata kesemua sisi
1.Kepmen 52A/KEPMEN-KP/2013
2.SNI 2720.1-3:2010 Penanggung jawab :
3.EU Regulation No.852/2004, annex II Ch.IX Penanggung jawab cuci dan masak
4.CAC/RCP/52-2003, rev.2-2005
5.CODEX STAN 236-2003 (Codex Standard Monitoring :
for Boiled Dried Salted Anchovies) Pengecekkan air yang ada pada wakul tiris optimal
GMP 5. Pengeringan
Proses : Prosedur:
Teri dikeringkan dengan cahaya matahari 1. Wadah snoko jemur yang digunakan untuk
mengeringkan harus bersih dan kering
Tujuan : 2. snoko yang berisi teri hasil rebusan di jemur pada
Untuk mendapatkan produk dengan kadar air rendah sehingga landangan
aman dalam penyimpanan lama (kadar air standar 34% - 38%) 2. Ikan teri yang dikeringkan di wadah usahakan
merata agar kering optimal
Referensi : 3. Pengeringan dilakukan dibawah matahari sampai
1. KEPMEN.52A/KEPMEN-KP/2013 kering sesuai standar
6|Page
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
Spesifikasi : Monitoring:
-Sunoko jemur QC akan mengecek kadar air produk melalui lab external
Sunoko berukuran 100 x 80 cm dengan diameter lubang sekitar
1-2 mm untuk pengeringan teri agar kering merata
GMP 6. Sortasi
Proses : Prosedur:
Memisahkan ikan dari benda-benda asing dan ikan non teri 1. Siapkan peralatan sortir teri nasi seperti nampan, dan
nasi dengan cara dilihat dan dicek oleh pekerja ayakan
2. Bersihkan peralatan sortir sebelum, selama dan
Tujuan : sesudah proses
Untuk mendapatkan produk yang bersih dari benda/ bahan 3. Pastikan bahwa pekerja di sortir sehat dan tangannya
asing (seperti batu, kayu, plastik dan sebagainya) bersih dengan mencuci dan didesinfektan tangannya
4. Letakkan teri nasi di nampan atau wadah plastik
Referensi : yang diletakkan di meja sortir ukuran sekitar
1. KEPMEN.52A/KEPMEN-KP/2013 200x100 cm dengan alas meja berwarna putih untuk
2. EU Regulation No. 852/2004, annex II Ch. IX mendapatkan produk yang bebas benda asing yaitu
3. CODEX STAN 236-2003 (Codex Standard for Boiled Dried kulit kerang, kayu, plastik, batu, jaring dan ikan
Salted Anchovies) spesies lain dari teri
5. Kumpulkan dan pisahkan benda asing jika terdapat
dalam produk dan ditolak. Pisahkan jika ada ikan dengan
jenis lain
6. teri nasi yang lolos sortir dikumpulkan kedalam basket
7. Simpan produk setelah disortir di penyimpanan
dingin sebelum ke tahap berikutnya
Penanggung jawab:
1.Penanggung jawab Sortir
2. Staff Produksi
3. Staf QC
Monitoring:
QC dan penanggung jawab sortir memonitor produk
sortir telah bebas dari benda asing dan ikan jenis
lain sesuai dengan standar
Monitoring :
Monitoring suhu ruang pendingin melalui pengecekan
suhu ruang pendingin menggunakan thermometer
Penanggung jawab:
Spesifikasi : 1.Penanggung jawab Sizing
2. Staff Produksi
8|Page
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
Penanggung jawab:
1.Penanggung jawab Packing
9|Page
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
2.Staff Produksi
3.Staf QC
1.
Monitoring:
QC memonitor hasil pengepakan dan pelabelan,
pengecekan secara visual dan acak
Penanggung jawab :
1. Staff Produksi
2.Penanggung jawab Stuffing dalam mengecek kondisi
kendaraan muat
3. Penanggung Jawab Cold Storage bertanggung jawab
memonitor temperature gudang pendingin
Monitoring :
Monitoring kesesuaian mutu produk secara visual setiap
pemuatan oleh QC line
Monitoring:
Penanggung jawab Gudang mengecek kualitas dan
kondisi kemasan dari garam secara visual setiap kali ada
penerimaan
10 | P a g e
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
Monitoring:
Operator gudang mengecek kondisi gudang secara
visual setiap hari
Monitoring:
Operator gudang memonitor spesifikasi bahan
pengemas, bahan pengemas harus bebas dari
benda asing dilakukan secara visual setiap hari
11 | P a g e
CARA BERPRODUKSI YANG BAIK
PROSES CHIRIMEN
Monitoring:
Operator gudang harus memonitor kondisi bahan
pengemas secara visual
12 | P a g e
STANDARD PROSEDUR OPERASIONAL SANITASI
13 | P a g e
STANDARD PROSEDUR OPERASIONAL SANITASI
14 | P a g e
PROSEDUR PENELUSURAN PRODUK
2. VERIFIKASI PENELUSURAN
2.1 KEBELAKANG
1. Semua ikan yang diproses mulai penerimaan bahan baku
sampai dengan pemuatan dilakukan dokumentasi sesuai
dengan standard yang ditetapkan.
2. Pelacakan dilaksanakan berdasarkan dari kode area asal
produk maupun bahan baku, size produk serta, tanggal
bulan dan tahun produksi,
3. Kode penelusuran produk harus tercetak pada kemasan
X 1
XXX 234
X 5
Spesifikasi :
15 | P a g e
Lampiran 1
1|Page
Lampiran 2
2|Page