Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AMBRUKNYA JEMBATAN CINCIN LAMA


PENGHUBUNG KABUPATEN TUBAN DAN LAMONGAN
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata pelatihan Komitmen Mutu

Pemateri Agenda 2:
Humam Arifin, S.K.M., M.Kes.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Triana Susanti (Ketua Kelompok)
2. Nor Anisah (Anggota Kelompok)
3. Rina Yulianti (Anggota Kelompok)
4. Hidayatullah (Anggota Kelompok)
5. Muhammad Irwan Prahmarika (Anggota Kelompok)

LATIHAN DASAR CPNS


ANGKATAN XXV KELOMPOK 2
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Analisis Fishbone Terhadap Ambruknya Jembatan Cincin Lama …… .............. 2
2.2 Alternatif Analisis Fishbone Terhadap Nilai-Nilai Komitmen Mutu .................. 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dan Saran ......................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 6

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini mengenai
“Ambruknya Jembatan Cincin Lama Penghubung Kabupaten Tuban Dan Lamongan”, sebagai
persyaratan untuk memenuhi tugas LATSAR CPNS BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan
Angkatan XXV Kelompok 2.

Kami menyadari bahwa Makalah ini terselesaikan karena adanya bantuan dan
bimbingan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak.

Dan kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan.

Akhir kata, semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Barabai, 16 Juli 2021

Kelompok 2

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian
jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai,
danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-
lain. Jembatan jalan raya adalah jembatan yang dirancang untuk memikul beban lalu litas
kendaraan baik kendaraan berat maupun kendaraan ringan. Jembatan jalan raya ini
menghubungkan antara jalan satu ke jalan lainnya, dan bisa juga menghubungkan kota satu
dengan kota yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan jembatan jalan raya harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya, agar dapat memberikan pelayanan terhadap perpindahan
kendaraan dari suatu tempat ke tempat lain dengan waktu yang sesingkat mungkin dengan
persyaratan nyaman dan aman.
Jembatan Cincin Lama adalah jembatan yang menjadi penghubung antara Tuban dan
Lamongan lewat pantai utara. Infrastruktur ini sangat penting karena menghubungkan wilayah
Jawa Timur dan Jawa Tengah lewat jalur pantai utara. Akan tetapi, jembatan yang dibangun
pada 1975 ini ambruk pada Selasa 17 April 2018 pukul 11.05 WIB.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikemukkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi penyebab ambruknya jembatan Cincin Lama?
2. Bagaimana situasi yang terjadi setelah ambruknya jembatan Cincin Lama?
3. Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah tersebut?

1.3. Tujuan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui penyebab ambruknya jematan Cincin Lama.
2. Mengetahui situasi yang terjadi setelah ambruknya jembatan Cincin Lama?
3. Menyusun strategi yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah
tersebut.

1
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Analisis Fishbone Terhadap Ambruknya Jembatan Cincin Lama

Komitmen mutu merupakan wujud layanan bagi Aparatur kepada masyarakat dan
pekerjaan tersebut harus berdasarkan internalisasi konsep ANEKA karena bersentuhan
langsung dengan penerima manfaat layanan yaitu masyarakat.

Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi,


inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah
sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari
kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan,
sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya.
Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

Dalam hal ini dari Analisa video dapat ditemukan isu yang menjadi permasalahan
adalah Ambruknya Jembatan Cincin Lama Penghubung Kabupaten Tuban Dan Lamongan.
Dari isu tersebut terdapat beberapa penyebab yang mengakibatkan ambruknya jembatan Cincin
Lama disebabkan oleh truk yang menyebrang dengan beban berlebih.

Berdasarkan penyebab-penyebab tersebut, dilakukan analisis menggunakan metode


Fishbone. Berikut ini hasil analisis dengan menggunakan metode Fishbone:

2
Gambar 2.1 Hasil Analisis dengan Menggunakan Metode Fishbone

3
2.2. Alternatif Analisis Fishbone Terhadap Nilai-Nilai Komitmen Mutu

Analisis metode Fishbone mengenai nilai-nilai komitmen mutu terhadap kasus


Ambruknya Jembatan Cincin Lama Penghubung Kabupaten Tuban Dan Lamongan adalah
sebagai berikut:

1. Efektivitas
Dari segi efektivitas jembatan Cincin Lama merupakan jembatan penghubung kabupaten
Tuban dan Lamongan. Di karenakan usia jembatan yang sudah tua menyebabkan
ambruknya jembatan Cincin Lama sehingga berdampak terhadap terganggunya arus lalu
lintas dari arah Lamongan ke Tuban.
2. Efisiensi
Dari segi Efisiensi terhadap jembatan Cincin Lama dilaksanakan perbaikan dan penguatan
untuk bentang jembatan yang ambruk. Hal ini dilakukan agar tidak terulang kejadian
serupa yang akan memakan korban jiwa serta memberikan kerugian kepada negara.
3. Inovasi
Dari segi inovasi pemerintah bisa menciptakan dan menerapkan alat pendeteksi apabila
terjadi beban berlebihan ketika angkutan truk ingin melewati jembatan. Untuk menerapkan
alat pendeteksi tersebut Pemerintah juga bisa membuat pos penjagaan untuk mengawasi
truk truk yang melintasi jembatan dan mengatur keluar masuk mobil truk yang melintasi
jembatan agar tidak ada truk yang bermuatan berat berjalan secara beriringan.
4. Mutu
Dari segi mutu, pemerintah dapat menjamin jembatan yang di bangun sesuai dengan
kualitas mutu yang di harapkan sehingga memberikan kenyaman dan keselamatan bagi
pengguna jembatan yang melintas.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan Dan Saran


Dari pembahasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa jembatan Cincin Lama yang
merupaka penghubungkan kabupaten Tuban dan Lamongan ambruk dikarenakan usia
jembatan yang sudah tergolong tua serta beban angkutan yang lewat melebihi kapasitas. Situasi
setelah ambruknya jembatan pemerintah melakukan rekayasa lalu lintas untuk memberikan
alternatif jalan bagi masyarakat yang akan melintas.

Strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah ambruknya
jembatan adalah dengan menciptakan dan menerapkan alat pendeteksi apabila terjadi beban
berlebihan ketika angkutan truk ingin melewati jembatan. Untuk menerapkan alat pendeteksi
tersebut pemerintah juga bisa membuat pos penjagaan untuk mengawasi truk-truk yang
melintasi jembatan dan mengatur keluar masuk mobil truk yang melintasi jembatan agar tidak
ada truk yang bermuatan berat berjalan secara beriringan. Pemerintah juga harus lebih
maksimal dalam melakukan pemeliharaan jembatan baik dari segi perawatan dan pergantian
komponen jembatan secara berkala.

5
DAFTAR PUSTAKA

Jembatan Di Tuban Ambruk Diduga Karena Kelebihan Beban. (2018, April 18). Di Youtube
Diakses pada 11.19, Juli 16, 2021, dari
https://www.youtube.com/watch?v=fnWNIktAi6A&ab_channel=KOMPASTV

6
LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan : XXV ( Dua Puluh Lima)
Nama Mata Pelatihan : Komitmen Mutu
Kelompok : II
Anggota : Triana Susanti (14)
Nor Anisah (13)
Muhammad Irwan Prahmarika (16)
Rina Yulianti (19)
Hidayatullah (20)
Lembaga Penyelenggaraan Pelatihan : BPSDMD Provinsi Kalimantan Selatan

A. POKOK PIKIRAN

1. Pengertian
Komitmen mutu dapat diartikan sebagai janji terhadap diri sendiri yang
tercermin dalam tindakan dan perbuatan untuk menjaga standar yang telah ditetapkan.
Sebagai ASN, tugas apapun yang diemban merupakan tanggung jawab kita untuk
dilaksanakan secara optimal dengan prinsip efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu.

2. Konsep Dasar Komitmen Mutu


a. Efektivitas
Berasal dari kata efektif yang berarti berhasil guna, dapat mencapai hasil yang
ditargetkan, jadi Efektivitas adalah upaya meningkatkan ketercapaian target atau
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Efesiensi
Berasal dari kata efisien artinya berdaya guna. Efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan
alokasi, pemyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur
c. Inovasi
Terdapat 3 urutan kegiatan dalam rangka mencapai Inovasi, antara lain semangat
belajar, kreativitas, dan imajinasi. Inovasi perlu dilakukan agar dapat beradaptasi
dengan tuntutan perubahan yang dipicu oleh pergeseran selera pasar, meningkatnya
harapan dan daya beli masyarakat, gaya hidup, kesejahteraan, ekonomi, pengaruh
globalisasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi inovasi dapat
diartikan sebagai upaya untuk menemukan cara-cara baru yang meningkatkan nilai
tambah/ kemanfaatan.
d. Mutu
Mutu merupakan standar yang menjadi dasar untuk mengukur hasil capaian kerja,
selain itu juga sebagai pembeda dengan produk yang dihasilkan oleh Lembaga
sejenis. Atau juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menyesuaikan kondisi
dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.

3. Nilai-Nilai Dasar Orientasi Mutu


a. Manajemen Mutu
Manajemen Mutu Terpadu (TOTAL QUALITY MANAGEMENT) terdiri atas
kegiatan perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkankinerja. Dengan
demikian setiap intitusi pemerintah harus memiliki target capaian kinerja bermutu,
baik kinerja individual maupun kinerja organisasional.
b. Teknik atau Metode Perbaikan Mutu
1. Metode Plan Do Check Acy (PDCA)
Digunakan untuk membantu organisasi dalam melakukan perbaikan secara terus
menerus. Plan berarti perencanaan, do berarti melaksanakan, check berarti
pemeriksaan, dan act berarti Tindakan atau keputusan.
2. Diagram sebab dan akibat
Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap
menjadi kendala dalam mutu.
c. Nilai-Nilai Dasar Orientasi Mutu
Sasaran strategis institusi penyelenggara pemerintahan adalah kepuasan
masyarakat. Masyarakat yang merasa puas atas layanan aparatur termotivasi untuk
berpartisipasi aktif menyukseskan berbagagi program pemerintah. Partisipasi aktif
masyarakat akan membuka peluang terciptanya Langkah kreatif dalam menghadapi
perubahan yang yang mungkin terjadi di tengah ketatnya persaingan yang semakin
ketat, denagn melahirkan karya-karya inovatif untuk menyongsong kemajuan masa
depan yang lebih baik.
Ada sepuluh ukuran dalam menilai mutu pelayanan menurutZeithmalah, dkk
(1990:23) yaitu:
1. Nyata/ atau terwujud
2. Kehandalan
3. Cepat tanggap
4. Kompetensi
5. Kemudahan
6. Keramahan
7. Komunikasi
8. Kepercayaan
9. Keamanan
10. Pemahaman pelanggan
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang
kurangnya akan mencakup hal-hal berikut:
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang mnyentuh hati
3. Menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan
d. Implementasi Mutu Dalam Layanan Publik
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan
dari aparatur penyelenggara pemerintahan (pegawai ASN) kepada publik, antara
lain:
1. Memahami fungsi, tugas pokok, dan peran yang diberikan institusi
2. Memiliki kompetensi yang sesuai denagn bidang pekerjaannya.
3. Merencanakan target mutu layanan yang akan ditampilkan.
4. Memahami karakter pelanggan
5. Menguasai Teknik pelayanan prima
6. Melayani dengan prima
7. Menerima kritik dan saran untuk perbaikan
Implementasi dari fungsi, tugas, dan peran tersebut di atas tidaklah mudah.
Dalam hal ini menuntut kesungguhan, disiplin, motivasi, dan komitmen dari pegawai
ASN untuk menjalankan denagn penuh tanggung jawab. Oleh karena itu layanan
yang bermutu bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas di garis depan,
melainkan tanggung jawab semua pegawai ASN. Pemerintah selaku penyedia
layanan publik dalam perkembangannya tidak bisa berperan sendiri. Keterbatasan
anggaran dan personil dalam pemerintahan, memaksa pemerintah untuk
menciptakan mekanisme-mekanisme lain yang dapat meningkatkan kinerja
pelayanan publik .

4. Pendekatan Inovatif dalam Penyelenggaraan Pemerintah


Inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan akan senantiasa dikaitkan denagn
aspek kebaruan yang terjadi dalam layanan yang diberikan. Menurut Joe Tido, John
Bessant, and Keith Pavitt (2005:10) ada empat katagori yang menjadi focus inovasi, yaitu:
a. Produk inovatif
b. Proses inovatif
c. Posisi inovatif
d. Paradigma inovatif
Peningkatan Produktivitas Aparatur berkaitan dengan produktivitas yang merupakan
rasio yang membandingkan antara output dangan input, oleh karena itu tingkat
produktivitas yang dicapai akan berada dalam rentang katagori tinggi-rendah. Output
berkaitan dengan hasil kerja yang diterima oleh pelanggan, outcome berhubungan dengan
dampak yang ditimbulkan dari output, dan input berkaitan dengan sumber daya yang yang
diperlukan untuk menghasilkan output.peningkatan mutu dan produktivitas akan
mendorong terciptanya manfaat yang lebih besar, baik bagi institusi dan individu pegawai
maupun lingkungan.
5. Membangun Komitmen Mutu dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas dari pemerintah
selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan
kepercayaan publik kepada pemerintah.
Faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus menghambat upaya untuk
meningkatkan kinerja aparartur yang kreatif, inovatif, dan komitmen terhadap mutu antara
lain, perubahan pola pikir aparatur, pergeseran budaya kerja, dan perbaikan tata Kelola
pemerintahan.
Ada beberapa factor internal sebagai penentu organisasi pemerintah dalam
memberikan kinerja yang baik untuk peningkatan mutu pelayanan publik, aspek tersebut
yaitu, : reputasi budaya, sumber daya yang dimiliki dan kewenangan untuk
menggunakannya, kejelasan mandate mandate dari organisasi, organisasi itu sendiri,
insentif yang mereka peroleh dalam mingkatkan mutu pelayanan publik, kualitas dari
pimpinan dan pegawai organisasi, dan fleksibilitasyang dimiliki.

6. Kreativitas dalam Pelayanan


Kreativitas dalam pelayanan merupakan aktualisasi hasil berpikir kreatif. Tidak
jarang kreativitas tercipta atau diciptakan karena danya rasa jenuh yang mnejadi sebab
untuk malas bekerja. Oleh karena itu tercipta atau perlu diciptakan sebuah kreativitas.
Sebaik apapun ide kreatif yang lahir dari pemikiran individual atau kelompok, tidak akan
memiliki makna apa-apa jika tidak dikomunikasikan dengan baik kepada stakeholders
Proses berpikir kreatif membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, yang mampu
keluar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Hasil berpikir kreatif akan
melahirkan karya yang inovatif

7. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Komitmen Mutu


a. Orientasi kepada peraturan. Menjadai orientasi publik
b. Cara kerja ABS, rutinitas, dan asal-asalan menjadi berorientasi pada mutu
c. Sikap pasif menjadi proaktif dan inovatif
d. Cara kerja individualis dan egosentris (bekerja sendiri- sendiri dan berorientasi
melayani pimpinan) menjadi cara kerja tim (kolektif) sebagai satu kesatuan proses
untuk melayani public

B. PENERAPAN

Penerapan komitmen mutu yang dapat diambil dari judul makalah Ambruknya
Jembatan Cincin lama Penghubung Kabupaten Tuban Dan Lamongan tersebut yaitu:
1. Lebih berhati-hati dalam membuat manajemen perencanaan agar tidak terjadi sesuatu
yang tidak di harapkan di kemudian hari sehingga hasil yang di harapkan sesuai dengan
SOP yang telah di tetapkan.
2. Selalu melakukan pengawasan dengan benar pada saat pembangunan agar tidak ada
kecurangan dalam pembuatan suatu proyek sehingga terciptanya keselamatan bagi
masyarakat.
3. Melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap jembatan serta bangunan-bangunan
publik.
4. Selalu melakukan terobosan baru untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
5. Selaku ASN kita merupakan pelayan publik, pelayan publik yang baik adalah yang
memiliki komitmen mutu dan berintegritas tinggi sehingga menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai