Anda di halaman 1dari 28

Makalah Fisika

Penggunaan Radioaktivitas
(Teknologi dan Rekayasa)

KELAS XII-5
KELOMPOK 6 :
1. Anresansia Winesha Pandit (05)
2. Muhamad Ihzza Rosully (16)
3. Nida Hadzani (18)
4. Raudia Tuzzahra Aristia (24)

KEMENTRIAN PERINDUSTIAN REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI
SMK – SMAK BOGOR
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, Sang Pencipta alam semesta
beserta isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segala limpahan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan “Makalah kegunaan radioaktivitas” ini
dengan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini adalah suatu bentuk tanggung
jawab penulis untuk memenuhi tugas Fisika.
Kami menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga
sangat wajar jika dalam penulisan dan penyusunan laporan praktikum ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran dalam upaya
evaluasidiri.
Di samping masih banyaknya ketidak sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah,
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah serta dapat
menambah dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis, pembaca, dan seluruh
siswa/i SMK-SMAK Bogor . Amin.

i
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A.Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................2
A.Pengertian Radioaktif........................................................................................................2
a.Sejarah Penemuan Zat Radioaktif..................................................................................2
b.Radioaktif......................................................................................................................2
BAB 3 MATERI..........................................................................................................................6
A.Radioaktivitas alami dan buatan........................................................................................6
a.Radioaktivitas alam........................................................................................................6
b.Radioaktivitas Buatan....................................................................................................6
B.Radioaktivitas dalam Berbagai Bidang.............................................................................7
a.Radioaktivitas dalam Bidang Kedokteran.....................................................................7
b.Radioaktivitas dalam Bidang Industri.........................................................................12
c.Radioaktivitas dalam Bidang Pertanian.......................................................................14
d.Radioaktivitas dalam Bidang Pertambangan...............................................................15
e.Radioaktivitas dalam Bidang Penelitian Kimia...........................................................16
f.Radioaktivitas dalam Bidang Arkeologi......................................................................17
g.Radioaktivitas dalam Bidang Hidrologi......................................................................17
h.Radioaktivitas dalam Bidang Biologis........................................................................18
i.Radioaktivitas dalam Bidang Kesenian........................................................................19
C.Limbah Radioaktif...........................................................................................................19
D.Dampak Radioaktif..........................................................................................................21
BAB 4 PENUTUPAN...............................................................................................................23
A.Kesimpulan......................................................................................................................23
B.Saran................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................25

ii
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari
ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar, dilapangan,
maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu diketahui
selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
kita.

Sebagian besar orang masih takut dengan apa yang disebut radioaktif atau radioisotop
karena sifatnya yang tidak setabil dan mudah meledak. Namun, sesungguhnya radioisotop
telah memberikan kontribusi yang berarti dalam kehidupan manusia. Mereka memberikan
manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh umat manusia. Oleh karena itu dalam makalah ini akan menjelaskan tentang
manfaat-manfaat yang dapat juga kita peroleh dari zat radioaktif tersebut. Manfaat-
manfaatnya terdapat di berbagai bidang, karena hal itu kami akan menjelaskan manfaat-
manfaat radioaktif sebagai perunut dalam bidang pertanian dan kesenian

Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya radioaktif membawa


perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita ketahui bawasannya dengan
berkembangnya teknologi membawa perubahan yang sangat signifikan akan tetapi semua itu
selain memberikan pengaruh yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam
makalah ini membahas tentang apa itu radioaktif, pengolahan limbah, dampak-dampak yang
ditimbulkan dan manfaat radioaktif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Radioaktif ?

2. Apakah manfaat Radioaktif bagi kehidupan ?

3. Apakah Dampak dari Radioaktif ?

1
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Radioaktif

a. Sejarah Penemuan Zat Radioaktif


Di awali pada tahun 1895, yaitu Williem K.Rontgen yang menemukan sinar-X yang
kini sangat berperang besar pada dunia medis. Sinar-X ditemukan dengan menembakkan sinar
katoda pada plat alumunium. Beberapa ilmuan akhirnya memahami bahwa ada beberapa
unsur yang bisa memancarkan sinar tertentu. Terlepas dari apa sifat dan kegunaan sinar
tersebut.

Kemudian dilanjutkan oleh Henry Becquerel pada tahun 1896 yang mengamati garam
uranium. Dia menemukan bahwa garam tersebut memancarkan radiasi yang ini mampu
menghitamkan plat film meskipun film tersebut berada pada ruang tertutup. Dari sini, Henry
Becquerel menyatakan bahwa sinar tersebut dipancarkan oleh unsur tersebut secara spontan.
Unsur yang memancarkan sinar secara spontan disebut sebagai unsur radioaktif, dan sinarnya
sendiri disebut sinar radioaktif. Selain Uranium, Marie Curie menemukan unsur lainnya yang
bersifat radioaktif yaitu Polonium, dan Radium,

b. Radioaktif
Radioaktif merupakan suatu pemancaran partikel dari inti atom dari unsur-unsur
tertentu. Di dalam tabel periodik, unsur radioaktif di tunjukkan pada unsur yang memiliki
nomor atom di atas 83. Lalu apa fungsinya? Zat radioaktif sendiri merupakan energi
alernative yang dikembangkan untuk mencari pengganti energi fosil yang terus menipis
jumlahnya. Untuk lebih mudah menggambarkan, pemanfaatan zat radioaktif salah satunya
adalah sumber energi dari nuklir. Manfaat radioaktif ini sangat populer di bidang persenjataan
modern.

Unsur yang tergolong memiliki zat radioaktif adalah unsur yang memiliki inti atom
yang tidak stabil. Biasanya juga disebut radionuklida atau radioisotop. Unsur yang intinya
tidak stabil ini memancarkan sinar radiasi, nah sinar inilah yang disebut sebagai sinar
radioaktif. Untuk mengkajinya lebih dalam kita perlu mengetahui sifat-sifat kimia, dan juga
kegunaan dari zat radioaktif ini, atau bahkan kita perlu mengetahui apa bahaya dari radioaktif
tsb.Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar)

2
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil,
berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah
satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang
lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He),
partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).

Sinar radioaktif dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sinar alfa (α), sinar beta (β), sinar gamma
(γ). Sinar alfa merupakan sinar positif yang ditemukan oleh Ernest Rutherford ketika
mengamati inti Helium. Sinar Beta juga ditemukan Rutherford yang mana sinar beta disebut
sinar negatif. Untuk sinar gamma di temukan oleh Paul Ulrich Villard. Sinar gamma
merupakan sinar yang tidak bermuatan yang merupakan gelombang elektromagnetik degan
panjang gelombang yang pendek. Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat
radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara
alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi radionuklida
dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di
dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari
disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target
sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat
mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Banyak
isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I-131.

3
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk energi
yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui ruang atau materi sebagai
partikel / partikel ataupun gelombang elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif
juga merupakan fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan
kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas spontan atau alami:
Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif dan isotop ditemukan di alam dan
mencemari lingkungan seperti uranium dan thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan
udara) dan Radioaktivitas buatan atau induksi: radioaktif ini merupakan salah satu yang
disebabkan oleh transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang digunakan dalam
medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri termasuk pembangkit listrik tenaga
nuklir.

Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi secara


spontan inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion. Setiap kali jumlah
proton dalam inti, maka akan ada unsur perubahan. Radioaktivitas ditemukan pada tahun
1896 oleh Henri Becquerel pada garam uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas
signifikan,fisikawan Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk
hal ini. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari
sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah
perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi,
energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah
sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.

4
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar infra-
red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah partikel Alfa,
partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.

Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam
pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan
dan ukuran kerapatan).

➢ Contoh isotop radioaktif alami

1. uranium

2. thorium isotop radioaktif

➢ Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat:

1. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.

2. Dapat mengionkan gas yang disinari.

3. Dapat menghitamkan pelat film.

4. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).

5. Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan
γ.

5
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

BAB 3 MATERI

A. Radioaktivitas alami dan buatan


Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam, dan
radioaktivitas buatan (hasil kegiatan yang dilakukan manusia). Radioaktivitas alam yang ditunjukkan oleh
elemen-elemen yang ditemukan di dalam alam. Dalam radioaktivitas alam, ada yang berasal dari alam
dan dari radiasi kosmik. Radioaktivitas buatan dengan menggunakan teknik modern maka transmutasi
buatan dari elemen dapat dilakukan dan menghasilkan radioaktivitas pada elemen-elemen yang lebih
ringan dari pada elemen-elemen radioaktivitas alam. Dalam radioaktivitas buatan dipancarkan oleh
radioisotop yang sengaja dibuat manusia, dan berbagai jenis radionuklida dibuat sesuai dengan
penggunaannya.

a. Radioaktivitas alam
1. Radioaktivitas primordial
Pada litosfer, banyak terdapat inti radioaktif yang sudah ada bersamaan dengan terjadinya bumi,
yang tersebar secara luas yang disebut radionuklida alam. Radionuklida alam banyak
terkandung dalam berbagai macam materi dalam lingkungan, misalnya dalam air, tumbuhan,
kayu, bebatuan, dan bahan bangunan. Radionuklida primordial dapat ditemukan juga di dalam
tubuh mausia. Terutama radioisotop yang terkandung dalam kalium alam.
2. Radioaktivitas yang berasal dari radiasi kosmik
Pada saat radiasi kosmik masuk ke dalam atmosfer bumi, terjadi interaksi dengan inti atom yang
ada di udara menghasilkan berbagai macam radionuklida. Yang paling banyak dihasilkan adalah
H-3 dan C-14. Kecepatan peluruhan dan kecepatan pembentukan radionuklida seimbang,
sehingga secara teoritis jumlahnya di alam adalah tetap. Berdasarkan fenomena tersebut, maka
dengan mengukur kelimpahan C-14 yang ada dalam suatu benda, dapat ditentukan umur dari
benda tersebut dan metode penentuan umur ini dinamakan penanggalan karbon (Carbon
Dating).

b. Radioaktivitas Buatan
1. Radioaktivitas yang berhubungan dengan pembangkit listrik tenaga nuklir
Energi yang dihasilkan oleh proses peluruhan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
tenaga nuklir. Dalam instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir, faktor keselamatan radiasi
menjadi prioritas yang utama, dan dengan berkembangnya teknologi pembangkit listrik tenaga
nuklir, maka tingkat keselamatan radiasinya pun semakin tinggi.
2. Radioaktivitas akibat percobaan senjata nuklir
Radioaktivitas yang berasal dari jatuhan radioaktif akibat percobaan senjata nuklir disebut fall
out. Tingkat radioaktivitas dari fall out yang paling tinggi terjadi pada tahun 1963 dan setelah itu
jumlahnya terus menurun. Hal itu disebabkan pada tahun 1962 Amerika dan Rusia mengakhiri

6
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

percobaan senjata nuklir di udara.


3. Radioaktivitas dalam kedokteran
Radioaktivitas yang berasal dari radioisotop dalam bidang kedokteran digunakan misalnya untuk
diagnosis, terapi, dan sterilisasi alat kedokteran. Uraian lengkap dari penggunaan radioaktivitas
di bidang kedokteran dapat dibaca pada pokok bahasan penggunaan radiasi dalam bidang
kedokteran.
4. Radioaktivitas dalam rekayasa teknologi
Penggunaan radiasi dalam bidang pengukuran (gauging), analisis struktur materi,
pengembangan bahan-bahan baru, dan sebagai sumber energi dibahas dalam pokok bahasan
penggunaan radiasi dalam rekayasa teknologi.
5. Radioaktivitas dalam bidang pertanian
Penggunaannya dalam bioteknologi, pembasmian serangga atau penyimpanan bahan pangan,
dan teknologi pelestarian lingkungan dibahas dalam pokok bahasan penggunaan radiasi dalam
produksi pertanian, kehutanan dan laut.

B. Radioaktivitas dalam Berbagai Bidang

a. Radioaktivitas dalam Bidang Kedokteran


Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang di
dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang.

Berdasarkan radiasinya
1) Sterilisasi radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat
digunakan untuk sterilisasialat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu:
1. Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
2. Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
3. Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar
bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu
disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada
kemungkinan terkena bibit penyakit.

7
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

2) Terapi tumor atau kanker.Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan
radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi
tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena
itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat
pada sel-sel kanker tersebut.
3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap
oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam
tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone
densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk membantu
mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada
usia menopause (matihaid) sehingga menyebabkan tulang muda (Yudhi, 2008).
4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah
membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan
pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan
radioterapi kanker dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui
kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang
akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan
dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun
1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion
sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas
yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan
baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang
terpenting tanpa merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).
5) Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh
terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat

8
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda
konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan
kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa
ditembaki dengan neutron (Yudhi, 2008).

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis


kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi
menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan
kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan
ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa
sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop
tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber radioaktif bekas tersebut sudah menjadi
limbah radioaktif.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan
film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga
didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak
diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh
tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-
Scanner.
Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang
mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini
memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang
dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan
pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi
partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini
mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-
99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini
dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi
penandaan (labelling).
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,

9
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa
fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan.
Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula
digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di
dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu,
misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat
yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa
radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil
litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.

Sebagai Perunut
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk
mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop
tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan
pembedahan untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh
beberapa radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).

Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :


✔ I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati dan otak
✔ Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung
✔ Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
✔ Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
✔ Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
✔ P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32
disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat
menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar
gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas
dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum
dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih

10
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup
rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna,
2007).
✔ Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah
✔ Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa
✔ Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas
✔ Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru
✔ Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening
✔ C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia
✔ Co-60 Membunuh sel-sel kanker

Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa)
berbagai jenis penyakit al: teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131),
natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam
pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti
jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat
pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk
mendeteksi kerusakan jantung.
1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak.
Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok,
hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan
ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya
apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop Natrium
tsb.
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata,
tumor dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang,
radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis
yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.

11
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

b. Radioaktivitas dalam Bidang Industri


Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau bahkan
digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak bumi yang ada di perut
bumi.
1. Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat
bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam
merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga
itu film akan lebih hitam.
2. Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi
dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas
radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur
penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3. Pengawetan hahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena
inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada
pengawetan makanan melalui dua cara:
a) Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti
merica, ketumbar, dan kemimiri.
b) Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang
biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang merah, jahe, dan
kunyit.
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
5. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

12
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran dan


dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan
radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim
diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop
di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari
jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan
panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat.
Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun
tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang
inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak
mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn
Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam
bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena
untuk perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan
tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh :
Kertas film, lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni,
Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil. Untuk mempelajari
pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja

Sumber bekas dari industri

Sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN


✔ untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia
✔ untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah
tanah, dll
✔ untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
✔ untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru,
dll
✔ untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
✔ untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah
✔ untuk senjata bom nuklir

13
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Reaksi inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir
(PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa. Kemudian,
uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin merupakan energi mekanik
yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi
energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir
(Sutresna, 2007).

Radioaktif Sebagai Perunut.


Sebagai perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari
sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop
mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan
untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

c. Radioaktivitas dalam Bidang Pertanian


Aplikasi radioisotop “si pencari jejak” ini di bidang pertanian tidak kalah menariknya.
Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di sekitar tanaman setelah
ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri
dengan mencampurkan radioisotop fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk.
Dengan cara ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas pemupukan.
1) Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul
Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hamakubis. Di laboratorium
dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah
yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hamasetempat
dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas.
Dengan demikian reproduksi hamatersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.
(Abdul Jalil Amri Arma, 2009).
2) Pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis
yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah
yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman

14
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.


Radioisotop ini digunakan untuk memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses
mutasi ini diharapkan dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang
menguntungkan, misalnya tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki
tunas lebih banyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk
memperpanjang masa simpan produk-produk pertanian (Sutresna, 2007).
3) Penyimpanan makanan
Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan
lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.
Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga
tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama. (Abdul Jalil Amri
Arma, 2009).
4) Pemupukan
Untuk melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan nitrogen-15
(N-15). Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah. Jika pencacah
tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh
tanaman. Pada saat itulah pemupukan berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini
akan diketahui jangka waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia
tanaman (Sutresna, 2007).

d. Radioaktivitas dalam Bidang Pertambangan


Radioisotop memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada
pertambangan minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan batuan.
Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak bumi yang dapat
diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi. Jika tekanan telah habis atau tidak
cukup, diperlukan tekanan tambahan untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan
tekanan ini dapat dilakukan dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air yang
dikenal dengan flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran sumur baru. Pada
proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang dimasukkan ke dalam lapisan
batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop
memainkan peran. Radioisotop kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek
hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak bersama-sama dengan air

15
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

suntikan sehingga arah gerakan air tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan
radioisotop kobal tersebut. Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah
berhasil dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk didayagunakan.
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan
kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-
sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam kantung-kantung yang
sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh
dengan cara ini (Bangkit Sanjaya, 2009)

e. Radioaktivitas dalam Bidang Penelitian Kimia


Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia.
Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat
dan alkohol.
Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti
berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.
Adapun jika O – 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

Penggunaan isotop dalam bidang kimia analisis


Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam
cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, sebagai berikut.
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya
dengan larutan standar.
2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan
yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut.
Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu
radiasi yang dipancarkan adalah sinar ? Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer
gamma (? ) untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

16
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Dalam bidang kimia, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
kimia, misalnya radioisotop oksigen-18 (O-18) digunakan untuk mempelajari mekanisme reaksi
esterifikasi. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang
membentuk senyawa H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun atom O yang membentuk
senyawa ester berasal dari alkohol (Sutresna, 2007).
Radioisotop telah memberikan kontribusi pula di bidang penelitian kimia, utamanya dalam
menelusuri mekanisme reaksi. Radioisotop-radioisotop dari unsur hidrogen, karbon, nitrogen dan
sebagainya telah memainkan peran dalam menjelaskan berbagai mekanisme reaksi pada reaksi-
reaksi senyawa organik.
Radioisotop telah menemukan peran yang luas sebagai pencari jejak. Sampai saat ini,
ketangguhan radioisiotop belum tertandingi oleh pemain lain di bidang ini. Di masa yang akan
datang, kiprah radioisotop si pencari jejak ini tampaknya akan semakin luas. Mudah mudahan
manfaat-manfaat nyata tersebut akan membantu mengikis citranya yang menyeramkan dan
bahkan menakutkan.

f. Radioaktivitas dalam Bidang Arkeologi


Menentukan umur fosil dengan C-14
Radioisotop memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain. Radioisotop
berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari jejak
radioisotop karbon-14. Ketika makhluk hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14
dalam keadaan konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan
karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per minute) dalam 1 gram
karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut masih terlibat dalam siklus karbon di
alam. Namun, sejak makhluk hidup itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di
alam. Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730 tahun
mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat diketahui dari kandungan
karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal separonya, maka dapat diketahui dia telah
berusia 5730 tahun.

g. Radioaktivitas dalam Bidang Hidrologi


1. Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam penggunaannya,
garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan diteliti debitnya. Pada tempat

17
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa, sehingga rentang waktu yang
diperlukan untuk mencapai jarak tersebut dapat diketahui (Abdul Jalil Amri Arma,
2009).
2. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah, biasanya
digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3. Radioisotop
Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan
alat pencacah radioaktif Geiger Counter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air,
garam yang mengandung radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian,
permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi
yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat digunakan
untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka pesawat
(Sutresna, 2007).

h. Radioaktivitas dalam Bidang Biologis


Dalam bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18).
Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul atom oksigen (dari CO2 atau dari
H2O) yang akan membentuk senyawa glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses
fotosintesis (Sutresna, 2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2

Pengukuran Usia Bahan Organik


Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom
nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.
Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara
dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai
pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14
yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai
15,3 dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila
organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu

18
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya
dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730 tahun).

Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut


1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.
2) Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap
perkembangan tumbuhan.
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.
4) Mempelajari kesetimbangan dinamis.
5) Mempelajari reaksi pengeseran.

i. Radioaktivitas dalam Bidang Kesenian


Radioisotop dapat juga digunakan untuk mengetahui pemalsuan lukisan. Seorang
pemalsu akan menggunakan cat yang dibuat pada abad sekarang. Dengan mengetahui
banyaknya unsur radioaktif pada cat akan diketahui umur lukisan tersebut sebenarnya.

C. Limbah Radioaktif
Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :
1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau
2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah
tidak dapat difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif
kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan
radiasi pengion.

19
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

Jenis limbah radioaktif :


● Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan
aktivitas rendah.
● Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh
pendek.
● Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.

Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan
untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga
nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.

Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan


masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang
akan datang. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah
yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara
sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi
volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah
padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa
dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan
kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau
dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas
rendah-sedang.
Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari masyarakat dan
lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia dan lingkungan. Misalnya,
limbah radioaktif yang tidak dikelola dengan baik meskipun telah disimpan secara permanen
di dalam tanah, radionuklidanya dapat terlepas ke air tanah dan melalui jalur air tanah tersebut
dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ tubuh
manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh.
Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan, dalam
jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan pula
bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia, sehingga

20
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

keturunannya mengalami cacat.


Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila kandungannya
(konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas ambang yang ditetapkan oleh
Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian lagi karena
aktivitasnya dan umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka yang sangat panjang.

D. Dampak Radioaktif
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih
yang jumlahnya berkurang

Bahaya Zat Radioaktif


Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor
atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang
telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang
tidak dapat digunakan lagi. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir
adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di
sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia
seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi

21
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia,
Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

22
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

BAB 4 PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Sebenarnya Radioisotop bukanlah sesuatu yang menyeramkan bagi kehidupan


manusia melainkan sesuatu yang dapat dimanfaatkan dan berguna bagi kehidupan manusia
.Setelah membuat makalah ini, dapat disimpulkan bahwa:

1. Radioaktivitas merupakan peristiwa pemancaran sinar-sinar radioaktif secara spontan


disertai peluruhan (pembelahan) inti atom menjadi inti atom unsur lain. Sinar-sinar
yang dipancarkan disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.

2. Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri
Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen, dan selanjutnya yang
dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan
lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X.

3. Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda,
seperti peluruhan Alfa, Beta dan Gamma.

4. Berdasarkan asalnya, radioaktivitas dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam, dan


radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia.

5. Zat radioaktiv dapat menyebabkan pencemaran, yang berakibat seperti kanker tulang,
mutasi gen, pusing-pusing, nafsu makan berkurang atau hilang, terjadi diare, badan
panas atau demam, berat badan turun, kanker darah atau leukimia, dan meningkatnya
denyut jantung atau nadi.

6. Radioaktif memang berguna dan membantu efektifitas pekerjaan manusia di berbagai


bidang. Banyak peranan yang di berikan sinar radioaktif untuk melakukan pekerjaan
yang mana inderawi manusia tidak mampu menjangkaunya, seperti peranan sinar X,
mengetahui kebocoran pipa di bawah tanah, dsb. Namun sinar radiasi yang
dipancarkan secara alamiah oleh unsur-unsur tertentu tersebut nyatanya juga
memberikan dampak buruk bagi kesehatan organ vital seseorang. Oleh karena itu kita
perlu menghindarkan diri dari sinar radioaktif yang berlebihan dan menggunakan
secara bijak dan seimbang agar manfaat yang di dapat lebih besar dari bahayanya.

23
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

B. Saran
Sebaiknya Radioisotop digunakan dalam hal positif yang dapat di manfaatkan oleh
manusia bukan hal yang negative yang mungkin bisa menimbulkan masalah bahkan bencana
bagi kehidupan manusia. Karena dibalik bahaya nya zat radioaktif, tersimpan juga banyak
manfaat darinya.

Dan mengenai Radioaktif ini pasti ada kekurangan maupun kelebihannya. Adapun
kritik maupun saran dapat disampaikan ke penulis agar dapat memperbaiki makalah ini baik
dari segi penulisan, materi, maupun tata bahasa yang disampaikan. Penulis mengharapkan
pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah yang telah dibuat..

24
Kegunaan Radioaktivitas Kelompok 6 Kelas XII-5

DAFTAR PUSTAKA
● http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-bidang.html
● http://aldy-firdani.blogspot.co.id/2014/01/makalah-radioaktif.html
● www.radioaktif.com
● www.pencemaranlimbah.com
● www.departemenkesehatan.com
● https://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/03/08-01-03.html
● http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-radioaktivitas.html
● http://fisikanuklir.unnes.ac.id/index.php?tj=menu/output.menu&id.radio.materi=7
● http://www.warintek.ristek.go.id/nuklir/radioaktivitas.pdf
● www.batan.go.id
● Bueche, Frederick J. 1989. Fisika edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga
● Krane, Kenneth. 2008. Fisika Modern.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
● Lasmi, Ni Ketut. 2012. SPM Fisika untuk SMA dan MA. Bandung : Erlangga
● Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia dasar Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid
1. Bandung : Erlangga
● Prof.Dr.Muljono.2003.fisikaModern.Yogyakarta:2003

25

Anda mungkin juga menyukai