Anda di halaman 1dari 91

I.

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN JEMBATAN

Jembatan adalah bagian dari jalan (jalan raya, jalan


kereta api) yang melewati suatu rintangan seperti
sungai, saluran irigasi, danau, laut/selat, lembah,
jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak
sebidang dan lain-lain.

Fungsi jembatan sama dengan fungsi jalan yaitu


merupakan prasarana penghubung yang
meneruskan pergerakan lalu lintas barang dan
jasa, secara langsung dan ekonomis sehingga
akan menambah nilai efisiensi produksi barang
dan jasa tersebut.
B. KLASIFIKASI JEMBATAN
1. Berdasarkan Fungsinya
a) Jembatan jalan raya (highway bridge),
b) Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
c) Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan
(pedestrian bridge).

2. Berdasarkan Lokasi (Jenis Rintangan)


a) Jembatan di atas sungai atau danau,
b) Jembatan di atas lembah,
c) Jembatan di atas jalan (fly over),
d) Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
e) Jembatan di atas selat atau laut
Gambar 1.
Jembatan jalan raya

Gambar 2.
Jembatan kereta api,
jembatan Kali Ketiwon Tegal
Gambar 3a.
Jembatan pejalan kaki,
Langkawi Sky Bridge, Malaysia

Gambar 3b.
Jembatan pejalan kaki,
Kokonoe “Yume” Grand
Suspension Bridge,
Jepang
Gambar 4. Jembatan di atas sungai (jembatan kabel yang membentang di
Sungai Yangtze antara kota Nantong dan Changshu di China)
Gambar 5. Jembatan di atas lembah (Europabrücke or Europe's Bridge, Austria)
Gambar 6. Jembatan di atas jalan raya (Jembatan Kelok 9 yang menghubungkan
Payakumbuh dengan Provinsi Riau di Kab Limapuluh Kota Sumatra
Barat)
Gambar 7. Jembatan di atas saluran irigasi
Gambar 8. Jembatan di atas laut (Golden Gate, jembatan gantung membentang mulai
dari dermaga San Fransisco ke Samudera Pasifik)
3. Berdasarkan Materialnya
a) Jembatan kayu (log bridge),
b) Jembatan beton bertulang (concrete
bridge),
c) Jembatan beton prategang (prestressed
concrete bridge),
d) Jembatan baja (steel bridge),
e) Jembatan komposit (compossite bridge),
gabungan dua jenis material, yaitu baja
dan beton
f) Jembatan pasangan batu kali atau batu
bata.
Gambar 9. Jembatan material kayu
Gambar 10. Jembatan material beton bertulang (Jembatan Cindaga, Banyumas)
Gambar 11. Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
Gambar 12. Jembatan material baja (Chao tianmen Yangtze River Bridge)
Gambar 12. Jembatan komposit (Keve River Bridge in Angola)
Gambar 13. Jembatan pasangan (World's Longest Masonry Arch Bridge - Pont
de la Liberation, Villeneuve-Sur-Lot, France)
Gambar 14. Jembatan pasangan (Masonry Bridge over River Venta in Kuldiga)
4. Menurut Posisi Lantai Kendaraan

a) Jembatan lantai atas


b) Jembatan lantai bawah
c) Jembatan lantai ganda
d) Jembatan lantai tengah
a. Bahia Honda Rail Bridge

b. Gold Star Memorial Bridge

Gambar 14. Jembatan lantai atas


Gambar 15. Jembatan lantai atas
Gambar 16. Jembatan lantai tengah
5. Menurut Jenis Struktur Atas

a) Jembatan gelagar I (baja, beton bertulang, beton


prategang)
b) Jembatan gelagar pelat (plate girder bridge atau
jembatan dinding penuh, material : baja)
c) Jembatan gelagar kotak (box girder bridge, material :
baja, beton prategang)
d) Jembatan rangka (truss bridge, material : baja, beton
bertulang)
e) Jembatan pelengkung (arch bridge, material : baja,
beton bertulang)
f) Jembatan gantung (suspension bridge)
g) Jembatan struktur kabel (cable stayed bridge)
h) Jembatan cantilever (cantilever bridge).
Gambar 17. Jembatan gelagar baja IWF
Gambar 18. Jembatan gelagar beton bertulang
Gambar 19. Jembatan gelagar beton prategang
Gambar 20. Jembatan gelagar pelat (plate girder bridge atau jembatan dinding penuh)
Gambar 21. Jembatan box girder baja
Gambar 22. Jembatan box girder beton prategang
Gambar 23. Jembatan U girder pelat baja
Gambar 24. Jembatan U girder beton prategang
Gambar 25. Jembatan rangka baja
Gambar 26. Jembatan pelengkung material pasangan
Gambar 27. Jembatan pelengkung
material beton bertulang

Arch bridge, Almonte, Spain


Gambar 28. Jembatan pelengkung material
baja kombinasi beton bertulang
Gambar 30. Jembatan pelengkung material
baja rangka
Gambar 29. Jembatan pelengkung material
baja box

Jembatan Palu, Sulawesi


a. Akashi Kaikyo Bridge, Akashi Strait, Japan

b. Clifton Suspension Bridge

Gambar 31. Jembatan gantung


a. Millau viaduct cable-stayed bridge in France

b. Mohammed VI Bridge, morocco, rabat,


longest cable-stayed bridge in Africa

Gambar 32. Jembatan struktur kabel


Gambar 33. Jembatan kantilever

Forth Bridge, Edinburgh Scotland


C. STRUKTUR JEMBATAN

Struktur jembatan adalah kesatuan dari elemen-elemen


konstruksi yang dirancang dari bahan-bahan konstruksi
tertentu dan mempunyai fungsi menerima beban-beban
diatasnya baik berupa beban primer, sekunder, khusus
dan lain-lain dan diteruskan/dilimpahkan hingga ke
tanah dasar.

Secara umum struktur jembatan dibagi menjadi 4


(empat) bagian yaitu :
1) Struktur atas
2) Struktur bawah
3) Jalan pendekat
4) Bangunan pengaman
1. Struktur Atas

Struktur atas jembatan adalah bagian dari struktur


jembatan yang berfungsi menerima beban-beban yang
bekerja (beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-
lintas kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll) dan
kemudian menyalurkannya ke struktur atau bangunan di
bawahnya.

Struktur atas jembatan terdiri dari :


a) Lantai jembatan (lantai kendaraan dan trotoar)
b) Struktur rangka, gelagar melintang, gelagar
memanjang, pertambatan/ikatan angin
c) Gelagar induk, diafragma
d) Struktur tumpuan atau perletakan
Gambar 34. Bagian-bagian struktur atas jembatan gelagar beton prategang
Gambar 35. Bagian-bagian struktur atas jembatan gelagar IWF atau pelat girder
Gambar 36. Bagian-bagian struktur atas jembatan rangka baja
Gambar 37. Bagian-bagian struktur atas jembatan box girder
2. Struktur Bawah

Struktur bawah jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang dirancang
untuk menerima beban yang diberikan oleh struktur atas (termasuk berat
sendiri struktur atas) dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah,
aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan pada tumpuan yang kemudian
diteruskan ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan terdiri dari :


a) Pangkal jembatan (abutment)
Bangunan yang terletak pada ujung-ujung jembatan yang berfungsi
sebagai pendukung struktur atas dan juga sebagai penahan tanah.

Jenis abutment terdiri dari dua tipe atau bentuk yaitu :


1) Abutment tipe gravitasi/tipe cap/tipe L
Jenis abutment ini memperoleh kekuatan atau stabilitas terhadap
gaya-gaya yang bekerja berasal dari berat sendiri struktur. Bentuknya
sederhana dan pelaksanaannya tidak begitu rumit. Material yang
digunakan biasanya pasangan batu kali atau beton tumbuk (tanpa
tulangan).
2) Abutment tipe T terbalik/tipe berdinding
Jenis abutment merupakan tembok penahan dengan sistem kantilever
dari suatu pelat memanjang. Kekuatan atau stabilitas terhadap gaya-
gaya yang bekerja berasal dari berat sendiri struktur serta berat tanah
di atas pelat tumpuan (tumit). Abutment jenis ini strukturnya lebih
langsing dibandingkan dengan tipe gravitasi. Material yang digunakan
adalah beton bertulang.

Bagian-bagian abutment terdiri dari :


1) Dinding belakang (Back wall),
2) Dinding penahan (Breast wall),
3) Dinding sayap (Wing wall),
4) Pelat injak (Approach slab)
5) Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
6) Tumpuan (Bearing)
7) Pile cap (Poer)
Gambar 38. Jenis abutment tipe gravitasi
Gambar 39. Jenis abutment tipe berdinding
Aproach slab (pelat injak)

Back wall

Bearing

Corbel

Wing wall

Breast wall

Pile cap

Fondasi

Gambar 40. Bagian-bagian pangkal jembatan (abutment)


Gambar 41. Tumpuan sendi
Gambar 42. Tumpuan roll
Gambar 43. Multiple roller bearing

Gambar 44. Roller type bearing with gear


arrangement
Gambar 45. Bantalan elastomer (elastomeric bearing)
b) Tiang jembatan (pilar, pier)
Bagian jembatan yang juga berfungsi sebagai pendukung struktur
atas yang posisinya terletak di antara abutmen atau bagian
jembatan yang berfungsi untuk memperpendek bentang jembatan
atau bentang gelagar.

Jenis pilar jembatan berdasarkan bentuk struktur penyangganya


terdiri dari :
1) Pilar tipe kolom tunggal
2) Pilar tipe portal
3) Pilar tipe dinding

Bagian-bagian tiang jembatan terdiri dari :


1) Kepala pilar (Pier head),
2) Pilar (Pier), bisa berupa dinding, kolom, atau portal,
3) Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
4) Tumpuan (Bearing)
5) Pile cap (Poer)
Gambar 41. Pilar tipe kolom tunggal

Gambar 42. Pilar tipe portal


Gambar 43. Pilar tipe dinding
Gelagar

Kepala pilar/pier head Kepala pilar/pier head


Corbel Corbel

Pilar/pier/kolom
Pilar/pier/kolom Pilar/pier/kolom

Pile cap

Pilecap

Gambar 44. Bagian-bagian tiang jembatan (pilar)


c) Pondasi
Bagian jembatan yang berfungsi untuk menyalurkan beban-beban
dari struktur di atasnya ke tanah dasar.

Berdasarkan jenisnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat


dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain :
 Fondasi telapak (spread footing)
 Fondasi sumuran (caisson)
 Fondasi tiang (pile foundation)
 Tiang pancang kayu (Log Pile),
 Tiang pancang baja (Steel Pile),
 Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
 Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast
Prestressed Concrete Pile), spun pile,
 Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in
Place), borepile, franky pile,
 Tiang pancang komposit (Compossite Pile).
3. Jalan Pendekat

Jalan pendekat atau oprit yaitu bagian yang


menghubungkan ruas jalan dengan struktur
jembatan, atau jalan masuk ke jembatan.

4. Bangunan Pengaman

Bangunan pengaman yaitu bangunan yang


berfungsi melindungi atau mengamankan
jembatan yang bersangkutan terhadap lalu
lintas air atau aliran sungai (penggerusan).
Jalan pendekat (oprit)

Gambar 45. Jalan pendekat (oprit) jembatan


THE END
Gambar 4. Jembatan di atas danau (Lake Pontchartrain Bridge, Negara Louisiana, AS)
Gambar 5. Jembatan di atas Selat Akashi yang menghubungkan kota Kobe di pulau Honshu
sampai Iwaya di Pulau Awaji
Gambar 6. Jembatan di atas laut (Golden Gate, jembatan gantung membentang mulai
dari dermaga San Fransisco ke Samudera Pasifik)
Gambar 7. Jembatan di atas lembah (Europabrücke or Europe's Bridge, Austria)
Gambar 8. Jembatan di atas lembah (Jembatan Millau, tipe jembatan cabled-
stayed yang membentang di lembah Sungai Tam dekat Millau di
selatan Perancis)
Gambar 9. Jembatan di atas lembah (Jembatan yang mengapung di atas hutan
hujan tropis Serra do Mar, Sao Paulo)
Gambar 10. Jembatan di atas jalan raya (Jembatan Kelok 9 yang
menghubungkan Payakumbuh dengan Provinsi Riau di Kab
Limapuluh Kota Sumatra Barat)
3. Berdasarkan Materialnya
a) Jembatan kayu (log bridge),
b) Jembatan beton bertulang (concrete bridge),
c) Jembatan beton prategang (prestressed concrete
bridge),
d) Jembatan baja (steel bridge),
e) Jembatan komposit (compossite bridge), gabungan
dua jenis material, yaitu baja dan beton
f) Jembatan pasangan batu kali atau batu bata.
4. Menurut Posisi Lantai Kendaraan
a) Jembatan lantai atas
b) Jembatan lantai bawah
c) Jembatan lantai ganda
d) Jembatan lantai tengah
5. Menurut Bentuk Struktur Atas
a) Jembatan balok/gelagar I (baja, beton bertulang,
beton prategang)
b) Jembatan gelagar pelat (plate girder bridge atau
jembatan dinding penuh, material : baja)
c) Jembatan gelagar kotak (box girder bridge, material
: baja, beton prategang)
d) Jembatan rangka (truss bridge, material : baja,
beton bertulang)
e) Jembatan pelengkung (arch bridge, material : baja,
beton bertulang)
f) Jembatan gantung (suspension bridge)
g) Jembatan Struktur Kabel (cable stayed bridge)
h) Jembatan cantilever (cantilever bridge).
C. STRUKTUR JEMBATAN

Struktur jembatan adalah kesatuan dari elemen-


elemen konstruksi yang dirancang dari bahan-bahan
konstruksi tertentu dan mempunyai fungsi menerima
beban-beban diatasnya baik berupa beban primer,
sekunder, khusus dan lain-lain dan
diteruskan/dilimpahkan hingga ke tanah dasar.

Secara umum struktur jembatan dibagi menjadi 4


(empat) bagian yaitu :
1) Struktur atas
2) Struktur bawah
3) Jalan pendekat
4) Bangunan pengaman
1. Struktur Atas

Struktur atas jembatan adalah bagian dari struktur


jembatan yang berfungsi menerima beban-beban
yang bekerja (beban mati, beban mati tambahan,
beban lalu-lintas kendaraan, gaya rem, beban
pejalan kaki, dll) dan kemudian menyalurkannya ke
struktur atau bangunan di bawahnya.

Struktur atas jembatan terdiri dari :


a) Lantai jembatan (lantai kendaraan dan trotoar)
b) Struktur rangka, gelagar melintang, gelagar
memanjang, pertambatan/ikatan angin
c) Gelagar induk, diafragma
d) Struktur tumpuan atau perletakan
2. Struktur Bawah

Struktur bawah jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang dirancang untuk
menerima beban yang diberikan oleh struktur atas (termasuk berat sendiri struktur atas)
dan beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan,
tumbukan, gesekan pada tumpuan yang kemudian diteruskan ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan terdiri dari :


a) Pangkal jembatan (abutment)
Bangunan yang terletak pada ujung-ujung jembatan yang berfungsi sebagai
pendukung struktur atas dan juga sebagai penahan tanah.

Bagian-bagian abutment terdiri dari :


 Dinding belakang (Back wall),
 Dinding penahan (Breast wall),
 Dinding sayap (Wing wall),
 Pelat injak (Approach slab)
 Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
 Tumpuan (Bearing)
 Pile cap (Poer)
b) Tiang jembatan (pilar, pier)
Bagian jembatan yang juga berfungsi sebagai
pendukung struktur atas yang posisinya terletak
di antara abutmen atau bagian jembatan yang
berfungsi untuk memperpendek bentang
jembatan atau bentang gelagar.

Bagian-bagian tiang jembatan terdiri dari :


 Kepala pilar (Pier head),
 Pilar (Pier), bisa berupa dinding, kolom, atau
portal,
 Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
 Tumpuan (Bearing)
 Pile cap (Poer)
c) Pondasi
Bagian jembatan yang berfungsi untuk menyalurkan beban-beban
dari struktur di atasnya ke tanah dasar.

Berdasarkan jenisnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat


dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain :
 Fondasi telapak (spread footing)
 Fondasi sumuran (caisson)
 Fondasi tiang (pile foundation)
 Tiang pancang kayu (Log Pile),
 Tiang pancang baja (Steel Pile),
 Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
 Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast
Prestressed Concrete Pile), spun pile,
 Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in
Place), borepile, franky pile,
 Tiang pancang komposit (Compossite Pile).
3. Jalan Pendekat

Jalan pendekat atau oprit yaitu bagian yang


menghubungkan ruas jalan dengan struktur
jembatan, atau jalan masuk ke jembatan.

4. Bangunan Pengaman

Bangunan pengaman yaitu bangunan yang


berfungsi melindungi atau mengamankan
jembatan yang bersangkutan terhadap lalu
lintas air atau aliran sungai (penggerusan).
THE END

Anda mungkin juga menyukai