Garuda 1268330
Garuda 1268330
Ahmad Zaini
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan, Jalan A. Yani, Km 32,2 Loktabat, Banjarbaru,
Kalimantan Selatan, 70742 Telp: 0511-4772641, Pos-el: a.zainy67@gmail.com
Abstrak: Surat dinas merupakan sarana berkomunikasi suatu instansi. Akan tetapi, masih
banyak surat dinas yang ditulis belum sesuai kaidah penulisan yang benar. Penelitian ini
bertujuan mengetahui kesalahan penulisan kop surat dinas instansi pemerintah di Kota
Banjarmasin. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan
metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan terhadap empat puluh dua surat dari 42 instansi
pemerintah dengan sampel acak proporsional dengan memperhatikan keterwakilan instansi
dan wilayah. Instansi pemerintah tersebut adalah 12 kantor dinas/badan dan 30 sekolah tingkat
SLTA/SLTP/SD. Data dan sumber data diperoleh dari surat dinas yang dikeluarkan oleh
instansi terkait dengan teknik dokumentasi. Data tersebut kemudian diolah, diklasifikasi, dibuat
grafik, dan dianalisis. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa kesalahan terbanyak
dalam penulisan kop surat dinas instansi pemerintah di Kota Banjarmasin terdapat pada
penulisan kata sebanyak 44%, pemakaian tanda baca sebanyak 20%, penulisan
singkatan/akronim sebanyak 17%, dan penggunaan kata asing sebanyak 13%.
Kata kunci: surat dinas, kop surat, instansi
Abstract: Official letter is a means of communication in an institution. However, there are still many
official letterheads written in incorrectly writing conventions. The objective of this research is to study the
level of error writing in official letterheads of government institution in the city of Banjarmasin. The
approach of this reaearch is a quantitative and qualitative approach with descriptive methods. Data and
data sources were obtained from official letters issued by relevant institutions by using documentation
techniques. The data were processed in Microsoft Exel, then they were displayed in graph and after that
the data were analyzed. The results of this study show that the most error writing in official letterhead of
government institutions in the Banjarmasin city were 44% in word writing, 20% in the use of
punctuation, 17% in the use of abbreviation / acronym, and 14% in the usage.
Keywords: official letter, letterhead, institution
pihak, atau organisasi/instansi lain baik yang peserta pembinaan. Salah satu cara
berupa pemberitahuan, pertanyaan, untuk menilai kualitas surat dinas adalah
permintaan, laporan atau buah pikiran dengan melakukan kajian terhadap surat
lain yang ingin disampaikan kepada yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga
seseorang maupun secara kedinasan. dan instansi tersebut. Dengan adanya
Surat merupakan alat dan sarana kajian terhadap surat dinas, diharapkan
komunikasi yang memiliki beberapa kesalahan bahasa surat dinas dapat
kelebihan, selain karena lebih lengkap diketahui. Hasil penelitian dapat
surat merupakan bukti otentik. dijadikan bahan untuk melakukan
Hubungan komunikasi yang terjadi kebijakan lanjutan. Hasil kajian ini juga
antara pihak-pihak itu disebut surat- dapat dijadikan bahan penilaian untuk
menyurat atau korespondensi. memberikan apresiasi terhadap usaha
Sebelum mengonsep surat, seorang instansi dalam menerapkan kaidah
konseptor surat harus menentukan topik, bahasa surat dinas yang baik dan benar.
menetapkan tujuan dan sasaran, Penelitian sebelumnya yang
mengumpulkan bahan atau informasi berhubungan dengan surat dinas telah
yang diperlukan, serta dilakukan, di antaranya oleh Sitiulwiah
mengorganisasikan ide atau gagasan dan Laode Baisu (2019), Mutiadi (2018),
dalam bentuk kerangka surat. Surat dan Purwandi (2014). Penelitian
dinas harus sesuai dengan standar, baik terhadap kesalahan penulisan kop surat
dalam hal ukuran kertas , jenis, dan dinas instansi pemerintah jarang
warna kertas, warna tinta, maupun dilakukan. Masalah ini penting untuk
bentuk tulisan seperti pilihan huruf. diteliti agar dapat diberikan solusi yang
Format atau bentuk surat juga harus tepat. Rumusan masalah dalam
mengikuti format yang standar serta penelitian ini, yaitu bagaimana bentuk
menggunakan bahasa Indonesia baku kesalahan kop surat dinas instansi
dengan bahasa yang singkat, lugas, jelas, pemerintah di Kota Banjarmasin.
dan santun, serta faktual. Kata kata yang Berdasarkan latar belakang
tidak lazim harus dihindari. Kerapian masalah, permasalahan yang akan
dan kebersihan juga harus diperhatikan. dibahas dalam penelitian ini adalah
Namun, dalam kenyataannya, bagaimana kesalahan penulisan kop
banyak surat dinas yang belum ideal surat dinas instansi pemerintah di kota
serta tidak memenuhi kriteria surat Banjarmasin. Tujuan penelitian ini
dinas yang baik dan benar. Banyak adalah mendeskripsikan kesalahan
terdapat kesalahan dan kekeliruan baik penulisan kop surat dinas instansi
pada format surat maupun penerapan pemerintah di kota Banjarmasin.
kaidah kebahasaan. Kesalahan tersebut Penelitian ini mempunyai dua
harus diperbaiki dangan melakukan manfaat, yaitu manfaat teoretis dan
berbagai upaya, di antaranya pembinaan manfaat praktis. Manfaat teoretis terkait
bahasa surat dinas. dengan pemberian wawasan penelitian
Dalam hal ini, Balai Bahasa kesalahan penulisan kop surat dinas
Kalimantan Selatan telah melakukan instansi pemerintah di kota Banjarmasin.
pembinaan di bidang bahasa, khususnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bahasa surat dinas. Hasil pembinaan memberikan sumbangan untuk
akan dapat dilihat dari kualitas surat pengembangan teori kajian kesalahan
188
Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas Instansi Pemerintah di Kota Banjarmasin
(Ahmad Zaini)
menulis kop surat. Bagi dunia sebanyak dua belas susunan dan tata
pendidikan, temuan ini dapat tertib surat, sedangkan Arifin dan
bermanfaat sebagai salah satu bahan Mustakim, (2005, hlm. 34) merincinya
untuk mengevaluasi kebijakan lagi menjadi enam belas bagian. Bagian-
pengajaran bahasa. Bagi mereka yang bagian surat dinas tersebut terdiri atas: 1)
berminat untuk mempelajari atau kepala surat atau kop surat, 2) tanggal
meneliti pengajaran bahasa, temuan ini surat, 3) nomor surat, 4) lampiran surat,
dapat menambah kepustakaan dan data 5) hal surat, 6) alamat surat, 7) salam
kebahasaan. Bagi pemerintah, hasil pembuka, 8) paragraf pembuka, 9)
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai paragraf isi, 10) paragraf penutup, 11)
bahan untuk menyusun kebijakan dalam salam penutup, 12) tanda tangan, 13)
peningkatan kualitas bahasa surat dinas. nama penanda tangan, 14) jabatan
Khusus bagi Balai Bahasa Kalimantan penanda tangan, 15) tembusan, dan 16)
Selatan, penelitian ini dapat menjadi inisial.
bahan informasi untuk melaksanakan
pembinaan kebahasaan, khususnya 2.3 Kepala Surat
pembinaan bahasa surat dinas. Kepala surat berfungsi sebagai
petunjuk identitas sebuah instansi atau
2. KERANGKA TEORI kantor. Kepala surat lazim pula disebut
2.1 Bahasa Surat kop surat. dalam Peraturan Mendikbud
Bahasa surat dinas adalah bahasa Nomor 74 Tahun 2015 (2015, hlm. 5--6)
yang digunakan dalam surat, terutama disebutkan bentuk Kepala Naskah Dinas
dalam bagian inti surat. Bahasa yang dengan lengkap. Yayah (2007, hlm.14)
digunakan dalam surat dinas harus dalam bahan penyuluhan bahasa
tunduk kepada semua aturan yang Indonesia juga menyebutkan bagian-
berlaku, baik struktur kata dan kalimat bagian kepala surat. Setidaknya di
maupun penggunaan tanda-tanda baca, dalamnya tercantum hal-hal sebagai
pemakaian alinea/paragraf, dan berikut, yaitu 1) nama instansi atau
sebagainya (Badudu 1986, hlm. 92). badan usaha, 2) alamat lengkap, 3)
Bahasa yang digunakan pada surat nomor telepon, 4) nomor kotak pos, 5)
dinas/resmi biasanya berbeda dengan nomor kode pos, 6) lambang atau logo
bahasa yang digunakan pada surat-surat instansi atau badan usaha. Hal yang
yang tidak resmi atau surat pribadi. perlu diperhatikan adalah kata jalan
Bahasa yang digunakan dalam bahasa tidak ditulis singkat menjadi Jl. atau Jln.,
surat ialah bahasa yang lugas, singkat, tetapi ditulis secara lengkap menjadi
sederhana, jelas, sopaan, dan menarik. jalan. Jika instansi atau badan usaha yang
bersangkutan mempunyai nomor
2.2 Bagian-Bagian Surat telepon, kata telepon yang dicantumkan
Surat dinas adalah alat komunikasi dalam kepala surat sebaiknya tidak
tertulis yang menyangkut kepentingan disingkat menjadi telp atau tilp, tetapi
tugas dan kegiatan dinas instansi ditulis secara lengkap menjadi telepon.
(Mustakim, 1994, hlm. 163). Widjaja Kemudian, PO BOX jika memang ada
(1993, hlm. 18-21) menyebutkan sebaiknya diganti dengan kotak pos dan
189
Undas Vol 15, Nomor 2, Desember 2019: 187—198
telex, tulisannya juga disesuaikan dengan kesalahan penulisan kop surat dinas
ejaan Bahasa Indonesia menjadi teleks. instansi pemerintah di Kota Banjarmasin,
peneliti menggunakan teknik yang
3. METODE PENELITIAN dianggap sesuai. Teknik yang digunakan
Penelitian ini ingin mengetahui untuk mengumpulkan data penelitian ini
kesalahan penulisan kop surat dinas ialah dokumentasi. Teknik dokumentasi
instansi pemerintah di kota Banjarmasin. digunakan untuk memperoleh data yang
Penelitian ini dilakukan terhadap akan diolah dan disajikan. Dokumentasi
kesalahan penulisan kop surat dinas berupa surat-surat yang dikeluarkan
instansi pemerintah di kota Banjarmasin. oleh instansi-instansi tersebut.
Dengan pertimbangan ketersediaan dan Pendekatan yang digunakan
kemudahan dalam memperoleh data, adalah pendekatan kuantitatif dan
peneliti pun melakukan penelitian kualitatif. Pendekatan kuantitatif
kesalahan penulisan kop surat dinas digunakan untuk mendeskripsikan
instansi pemerintah di kota Banjarmasin. kesalahan penulisan kop surat dinas
Penelitian ini difokuskan pada kop surat instansi pemerintah di kota Banjarmasin
karena peneliti ingin lebih dengan persentasi agar lebih mudah
mengkhususkan dalam bahasan pada membandingkan kesalahan kop surat.,
surat dinas. Pemilihan lokasi di sedangkan metode kualitatif untuk
Banjarmasin karena data yang akan menjelaskan hal yang lebih terinci seperti
dikumpulkan lebih mudah dan pembetulan kesalahan. Metode dasar
pengamatan dapat lebih optimal karena yang diterapkan dalam penelitian ini
lokasi penelitian merupakan ibu kota adalah metode deskriptif. Artinya,
provinsi serta tempat yang mudah penelitian ini dilaksanakan secara apa
dijangkau. Penelitian ini dilakukan adanya dan seobjektif mungkin. Metode
terhadap empat puluh dua surat dari ini mendasari kegiatan penelitian di
instansi pemerintah dengan masing- dalam pengumpulan dan penganalisisan
masing instansi diambil satu surat. data.
Instansi pemerintah tersebut di Sumber utama data adalah
antaranya kantor dinas dan badan dokumen surat. Data yang diperoleh
sebanyak 12 instansi dan sekolah diklasifikasikan sesuai dengan keperluan
sebanyak 10 sekolah dari SLTA, 9 penelitian terhadap kesalahan kop. Data
sekolah dari SLTP, dan 11 sekolah dari yang tidak berkaitan diabaikan. Data
SD. Sampel diambil secara acak dan berkaitan dengan kesalahan penulisan
proporsional. Pemilihan sampel tersebut kop surat dinas instansi pemerintah di
memperhatikan keterwakilan instansi kota Banjarmasin di analisis dengan cara
dan wilayah yang ada di Kota deskriptif kuntitatif dan kualitatif.
Banjarmasin dengan pertimbangan Analisis deskriptif dilakukan terhadap
ketersediaan waktu dan tenaga. Data data-data yang berhubungan dengan
tersebut merupakan hasil pengumpulan informasi yang mendukung kesalahan
data yang dilakukan peneliti dan penulisan kop surat dinas instansi
anggota penelitian tim lainnya. pemerintah di kota Banjarmasin itu.
Dalam kegiatan penelitian ini Selanjutnya, data kesalahan kop surat
digunakan satu teknik. Karena penelitian dikelompokkan berdasarkan jenis
ini ingin menggali bagaimana kesalahan dan diolah dengan program
190
Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas Instansi Pemerintah di Kota Banjarmasin
(Ahmad Zaini)
Grafik 1.
Distribusi Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas
191
Undas Vol 15, Nomor 2, Desember 2019: 187—198
192
Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas Instansi Pemerintah di Kota Banjarmasin
(Ahmad Zaini)
193
Undas Vol 15, Nomor 2, Desember 2019: 187—198
194
Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas Instansi Pemerintah di Kota Banjarmasin
(Ahmad Zaini)
195
Undas Vol 15, Nomor 2, Desember 2019: 187—198
196
Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas Instansi Pemerintah di Kota Banjarmasin
(Ahmad Zaini)
Grafik 2.
Tingkat Kesalahan Penulisan Kop Surat Dinas
Dari grafik garis di atas dapat singkatan/akronim 17%, dan kata asing
dilihat kesalahan penulisan kop surat 12%.
tertinggi terdapat pada penulisan kata
mencapai 47%, tanda baca 20%,
197
Undas Vol 15, Nomor 2, Desember 2019: 187—198
198