Bab I-6 Tugas Akhir - Gita Riski Maharani - 16117072
Bab I-6 Tugas Akhir - Gita Riski Maharani - 16117072
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Oleh :
GITA RISKI MAHARANI
16117072
Yang Menyatakan,
i
HALAMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan pada Sidang Sarjana dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang di perlukan untuk memperoleh Sarjana Logistik (S.Log) pada
Program Studi Manajemen Logistik, Sekolah Tinggi Manajemen Logistik
Indonesia.
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ditetapkan di : Bandung
Tanggal : ........
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T,
karena atas nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad
S.A.W beserta keluarga dan para sahabatnya yang membawa kita dari zaman
jahiliah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tugas Akhir ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Logistik
Program Studi Manajemen Logistik pada Sekolah Tinggi Manajemen Logistik
Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini, sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, Ayah saya Amir Hasan Simamora S.sos dan Mama saya Netty
Meiderwati Pulungan S.Pd yang selalu memanjatkan doa, memberikan
semangat dan kasih sayang kepada Saya anaknya.
2. Kakak dan adik-adikku tercinta, Wira Riski Rahayu, Riski Nang Bayu, Riski
Nabila, Anugerah Akbar Simamora yang selalu mendoakan dan memberi
semangat.
3. Rachmawati Wangsaputra, Ph. D, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen
Logistik Indonesia (STIMLOG).Budi Nur Siswanto, S. T., M. T, selaku Dosen
Wali dan Dosen Pembimbing I Tugas Akhir saya yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing, mengarahkan, memberi semangat dan dorongan kepada
saya agar saya segera menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Yodi Nurdiansyah, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing 2 yang bersedia
membimbing, mengarahkan saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Bapak Deden, selaku Sekretaris di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Cimahi yang telah membantu saya dalam penyempurnaan data Tugas Akhir ini.
6. Bu Riska, selaku Koordinator Admnistrasi di Bank Sampah Induk Cimahi
(SAMICI) yang telah membantu saya dalam penyempurnaan data Tugas Akhir
ini.
iii
7. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia yang telah
memberikan ilmu yang sangat berharga bagi penulis selama 4 tahun.
8. Akang dan teteh Asisten Laboratorium yang telah membantu saya selama masa
pembelajaran di praktikum. Khususnya untuk Kang Miftahul Adli dan Teh
Mega Nur Azizah Asisten Laboratorium Pemodelan yang selalu membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini hingga selesai.
9. Seluruh Anggota BEM KM STIMLOG Periode 2019-2020 dan periode 2020-
2021 atas dedikasi dan kerja sama dalam menjalankan tugas sebagai Anggota
Organisasi Mahasiswa BEM KM STIMLOG.
10. Himpunan Manajemen Logistik Indonesia, selaku Himpunan yang selalu
mendukung dan men-support anggotanya selama 4 tahun.
11. Untuk Ciwi-Ciwi Pejuang S.Log saya yaitu Mega Nur Azizah, Anisa Aprillia,
Ivon Ellicia Theodora, Alyaa Jihan Fadhillah, Nurrohmatika, Fadhlaini Arnis,
Chita Fiorel Yuliartha Pasaribu dan Mulyani Rezeki Siregar dan Nurul Andini
Karina yang selalu menemani saya selama 3 Tahun di kosan. Terimakasih sudah
menjadi bagian dari peristiwa penting yang selalu saya lewati selama 4 tahun
berkuliah di STIMLOG.
12. Seluruh rekan dan sahabat seperjuangan saya dari awal kuliah hingga tingkat
akhir di STIMLOG. Rekan yang selalu membantu saya dalam hal segala hal
baik.
13. Sahabat sejak kecil hingga saat ini, Halimatussyahdiyah Harahap, Zurriyana,
Sri Rezeki, Aiman Rasyid, Fikri Andi, Azi, Fahri Muhammad, Amin Azhari,
Feby Rifka, Lucky. Terimakasih masih menjadi teman yang baik untuk saya
sampai saat ini.
Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in me.
I wanna thak me for doing all this hard work. I wanna thank me for having no
days off. I wanna thank me for never quiting. I wanna thank me for always being
good and tryna give nore than I receive. I wanna Thank me for tryna do more
right than wrong. I wanna thank me for just being me at all times.
Tentu saja dalam Tugas Akhir ini saya menyadari masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
iv
membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir
ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
( …………………………………. )
vi
ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas mengenai angkat pertumbuhan penduduk di Kota
Cimahi yang terus meningkat setiap tahun yang dipengaruhi oleh angka kelahiran,
angka kematian, jumlah imigrasi dan jumlah emigrasi. Laju pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat akan meningkatkan timbulan sampah di Kota Cimahi.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai Cimahi Zero Waste City 2037 yaitu dengan
dibuatnya program Bank Sampah Induk Cimahi (Bank SAMICI) oleh DLH Kota
Cimahi. Capaian kinerja Bank SAMICI terhadap program Cimahi Zero Waste City
2037 dapat dilihat dari data eksisting tahun 2017 – 2020 dan pengolahan
menggunakan metode sistem dinamis dan simulasi aplikasi Anylogic.
Hasil dari model simulasi eksisting tahun 2037 total penduduk Kota Cimahi
sebanyak 649.577 orang dan menghasilkan timbulan sampah sebanyak 130.175,20
ton. Sebanyak 75% diolah oleh DLH Kota Cimahi dan sebesar 25% sampah
tersebut di olah oleh masyarakat secara mandiri. Timbulan sampah penduduk
sebesar 75% yaitu 97.631,40 ton. Sedangkan sampah penduduk yang diolah
mandiri oleh para masyarakat yaitu sebanyak 32.804,15 ton. Timbulan sampah
tercatat oleh DLH sebesar 75% terbagi atas sampah jenis organik sebesar 58.578,84
ton dan anorganik sebesar 38.662,03 ton. Berdasarkan hasil simulasi data eksisting,
jumlah sampah anorganik dibuang ke TPA yaitu sebesar 36.156,10 ton pada tahun
2037. Kinerja pengambilan sampah anorganik pada Bank SAMICI dapat
mengambil sampah sebanyak 2.505,94 ton. Kinerja pengolahan eksisting sebesar
99,7% maka Bank SAMICI dapat mengolah sampah sebesar 2.498,42 ton dan
menghasilkan residu sebesar 7,52 ton. Dari hasil model simulasi eksisting tersebut
Bank SAMICI belum dapat mencapai program Cimahi Zero Waste City 2037.
Dilakukan usulan skenario 1 dengan upaya penambahan jumlah nasabah per
bulan sebanyak 92 nasabah maka dapat mengambil jenis anorganik sebanyak
38.352,72 ton. Pada skenario 2 dengan menambahkan unit Bank SAMICI menjadi
15 unit dapat mengambil sampah sebanyak 37.589,04 ton. Skenario 3 yaitu skenario
alternatif gabungan dari skenario 1 dan 2 dapat mengambil sampah anorganik yaitu
sebanyak 38.420,21 ton. Berdasarkan pemilihan atas ketiga skenario tersebut,
output skenario yang paling mendekati terhadap pencapaian program Cimahi Zero
Waste 2037 yaitu pada skenario 3 alternatif.
vii
Kata Kunci : Pengolahan Sampah Jenis Anorganik, Sistem Dinamis, Berkelanjutan.
viii
ABSTRACT
This final project discusses the population growth rate in Cimahi City which
continues to increase every year which is influenced by the birth rate, death rate,
number of immigration and number of emigration. The increasing rate of
population growth will increase the generation of waste in Cimahi City. Efforts are
being made to achieve Cimahi Zero Waste City 2037, namely the creation of the
Cimahi Main Waste Bank program (Bank SAMICI) by DLH Cimahi City. Bank
SAMICI's performance achievements in the Cimahi Zero Waste City 2037 program
can be seen from the existing data for 2017 – 2020 and processing using dynamic
system methods and Anylogic application simulations.
The results of the existing simulation model in 2037, the total population of
Cimahi City is 649,577 people and produces 130,175,20 tons of waste. As much as
75% is processed by DLH Cimahi City and 25% of the waste is processed by the
community independently. 75% of the population's waste generation is 97,631.40
tons. Meanwhile, residents' waste that was processed independently by the
community was 32,804.15 tons. DLH recorded 75% of waste generation, divided
into 58,578.84 tons of organic waste and 38,662.03 tons of inorganic waste. Based
on the simulation results of existing data, the amount of inorganic waste disposed
of in the TPA is 36,156.10 tons in 2037. The performance of inorganic waste
collection at Bank SAMICI can collect 2,505.94 tons of waste. The existing
processing performance is 99.7%, so Bank SAMICI can process 2,498.42 tons of
waste and produce a residue of 7.52 tons. From the results of the existing simulation
model, Bank SAMICI has not been able to achieve the Cimahi Zero Waste City
2037 program.
Scenario 1 is proposed with an effort to increase the number of customers per
month by 92 customers, so that 38,352.72 tons of inorganic types can be taken. In
scenario 2, adding 15 units of Bank SAMICI can collect 37,589.04 tons of waste.
Scenario 3, which is a combined alternative scenario of scenarios 1 and 2, can
collect 38,420,21 tons of inorganic waste. Based on the selection of the three
scenarios, the output scenario that is closest to the achievement of the Cimahi Zero
Waste 2037 program is in 3 alternative scenarios.
Keywords: Inorganic Waste Treatment, Dynamic System, Sustainable.
ix
DAFTAR ISI
x
2.8.2 Stock Flow Diagram (SFD) .......................................................... II-28
2.8.3 Verifikasi dan Validasi Model Simulasi ....................................... II-30
2.9 Anylogic PLE .................................................................................... II-32
2.9.1 Simulasi Language ........................................................................ II-33
2.9.2 Sistem Dinamis Pada Anylogic ..................................................... II-34
2.10 Forecasting (Peramalan) ................................................................... II-34
2.11 Teori Kependudukan ......................................................................... II-35
2.11.1 Komposisi Penduduk ................................................................ II-37
2.12 Pengertian Sampah ............................................................................ II-40
2.12.1 Sumber Sampah ........................................................................ II-40
2.12.2 Jenis Sampah ............................................................................. II-41
2.12.3 Proses Pemilahan Sampah......................................................... II-42
2.12.4 Pengolahan Sampah .................................................................. II-43
2.12.5 Manfaat Mengelola Sampah ..................................................... II-43
2.12.6 Bank Sampah ............................................................................ II-44
2.12.7 Bank Sampah Induk Cimahi ..................................................... II-44
2.13 Penelitian Terdahulu ......................................................................... II-45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... III-1
3.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... III-1
3.2 Flowchart Penelitian........................................................................... III-3
3.3 Penjelasan Flowchart Penelitian ........................................................ III-3
3.3.1 Mulai .............................................................................................. III-4
3.3.2 Studi Literatur ................................................................................ III-4
3.3.3 Studi Lapangan............................................................................... III-4
3.3.4 Rumusan Masalah .......................................................................... III-4
3.3.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... III-4
3.3.6 Pengumpulan Data ......................................................................... III-5
3.3.7 Pengolahan Data............................................................................. III-6
3.3.8 Analisis dan Pembahasan ............................................................... III-7
3.3.9 Kesimpulan dan Saran.................................................................... III-8
3.3.10 Selesai ........................................................................................ III-8
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ....................... IV-1
xi
4.1 Profil Objek Penelitian ....................................................................... IV-1
4.1.1 Sejarah Kota Cimahi ...................................................................... IV-1
4.1.2 Program Bank Sampah Induk Cimahi (Bank SAMICI) ................ IV-4
4.1.3 Jenis Usaha Instansi .......................................................................... IV-9
4.1.3 Jenis Sampah Anorganik pada Bank SAMICI ............................. IV-10
4.1.4 Jumlah Nasabah Bank SAMICI ................................................... IV-16
4.1.5 Proses Bisnis Bank SAMICI ........................................................ IV-16
4.2 Pengumpulan Data ........................................................................... IV-18
4.2.1 Data dan Informasi Pertumbuhan Penduduk Kota Cimahi .......... IV-18
4.2.2 Aktivitas Angka Timbulan Sampah Kota Cimahi ....................... IV-20
4.3 Pengolahaan Data ............................................................................... IV-2
4.3.1 Rich Picture Diagram (RPD) ......................................................... IV-2
4.3.2 Causal Loop Diagram .................................................................... IV-3
4.3.3 Stock Flow Diagram ...................................................................... IV-4
4.3.4 Verifikasi dan Validasi ................................................................. IV-12
4.3.5 Penjelasan Skenario Model .......................................................... IV-21
BAB V ANALISIS........................................................................................... V-1
5.1 Analisis Simulasi Peramalan Pertumbuhan Penduduk & Pertumbuhan
Sampah Tahun 2037........................................................................................ V-1
5.2 Analisis Model Simulasi Skenario ...................................................... V-3
5.2.1 Analisis Skenario 1 (Penambahan Nasabah Perbulan) ................... V-4
5.2.2 Analisis Skenario 2 (Jumlah Bank SAMICI) .................................. V-7
5.2.3 Analisis Skenario 3 (Skenario Alternatif) ..................................... V-10
5.2.4 Analisis Perbandingan Skenario ................................................... V-13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... VI-1
6.1 Kesimpulan ........................................................................................ VI-1
6.2 Saran................................................................................................... VI-3
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xiv
LAMPIRAN .......................................................................................................... xv
xii
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 4. 16 Data Eksisting dan Output Model Simulasi ............................. IV-13
Gambar 4. 17 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Timbulan
Sampah Penduduk Tahun 2018-2020 .............................................................. IV-14
Gambar 4. 18 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Timbulan
Sampah Tercatat DLH Tahun 2018-2020 ........................................................ IV-15
Gambar 4. 19 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Timbulan
Sampah Organik Masuk TPA Tahun 2018-2020 ............................................. IV-16
Gambar 4. 20 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Sampah
Anorganik Tahun 2018-2020 ........................................................................... IV-17
Gambar 4. 21 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi ....... IV-18
Gambar 5. 1 Output Model Simulasi Eksisting Bank SAMICI Tahun 2037…...V-1
Gambar 5. 2 Skenario 1 Penambahan Nasabah Perbulan ................................... V-4
Gambar 5. 3 Output Model Simulasi Skenario 1 ................................................ V-5
Gambar 5. 4 Perbandingan Output Model Eksisting dan Output Skenario 1 .... V-6
Gambar 5. 5 Skenario 2 Jumlah Bank SAMICI .................................................. V-7
Gambar 5. 6 Output Model Skenario 2 Jumlah Bank SAMICI .......................... V-8
Gambar 5. 7 Perbandingan Hasil Model Eksisting dan Hasil Skenario 2........... V-9
Gambar 5. 8 Input Skenario 3 Alternatif........................................................... V-10
Gambar 5. 9 Output Skenario 3 Alternatif ........................................................ V-11
Gambar 5.10 Perbandingan Hasil Model Eksisting dan Hasil Skenario 3 Alternatif
........................................................................................................................... V-12
Gambar 5. 11 Grafik Perbandingan Haisl Simulasi Skenario 1,2 dan 3 Terhadap
Pengambilan Sampah Anorganik Masuk Ke Bank SAMICI Pada Tahun 2037
....................................................................................................................... …V-14
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
STIMLOG INDONESIA
I-2
kegiatan mandiri memilah sampah sendiri. Hal ini berguna untuk proses pilah
memilah sampah organik dan anorganik agar tidak semua sampah di buang ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Secara umum, pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan
metode kumpul-angkut-buang atau yang di kenal dengan istilah pendekatan
akhir (end-of-pipe), yang dimana sampah di kumpul dari pemukiman, diangkut
oleh petugas dan di buang ke tempat pemrosesan sampah. Timbulan sampah
yang langsung di buang ke TPA akan mempengaruhi kapasitas TPA tersebut.
Selain itu, akan memberi dampak terhadap keadaan lingkungan dan kesehatan
masyarakat disekitar lokasi TPA. Semakin tinggi lonjakan timbulan sampah
yang di buang di TPA maka akan semakin besar pula kemungkinan buruk yang
akan ditimbulkan.
Kota Cimahi merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Barat dengan luas 40,2 KM2 . Pemerintah Kota Cimahi memiliki 3 kecamatan
dan 15 kelurahan dengan jumlah Rukun Kampung/Warga sebanyak 312 RW
dan Rukun Tetangga sebanyak 1.728 RT. Data pada tahun 2020 total penduduk
Cimahi mencapai angka 568.400 ribu orang. Menurut data BPS Tahun 2010,
Kota Cimahi adalah kota dengan penduduk terpadat ke-5 di Indonesia.
Tentunya setiap tahun persentase pertumbuhan penduduk Kota Cimahi akan
mengalami peningkatan. Berdasarkan dari data BPS, laju pertumbuhan
penduduk dari tahun 2017 – 2020 mencapai 1,41 %. Berikut merupakan jumlah
penduduk Kota Cimahi sejak tahun 2017-2020.
Sumber : https://cimahikota.bps.go.id/
STIMLOG INDONESIA
I-3
STIMLOG INDONESIA
I-4
STIMLOG INDONESIA
I-5
sampah jenis sampah anorganik dengan cara reduce, reuse, dan recycle (3R).
Hal ini dapat mengurangi volume atau jumlah sampah anorganik yang dibuang
ke TPA. Sesuai dengan namanya yaitu Bank Sampah, Bank SAMICI
menjadikan sampah sebagai sumber pendapatan untuk masyarakat dengan
menggunakan sistem perbankan. Masyarakat yang ingin menjadi nasabah dapat
mendaftarkan diri ke Kantor Bank SAMICI dan melengkapi persyaratan yang
sudah ditentukan. Kemudian, nasabah yang sudah terdaftar akan mendapatkan
akses berupa ATM Bank SAMICI, agar nasabah dapat melakukan transaksi
uang hasil penjualan sampah.
Secara umum, Bank SAMICI hanya menerima jenis sampah anorganik.
Sebab, jenis sampah ini jika diolah kembali dapat menjadi nilai (uang) bagi
nasabah dan pengelolaannya menggunakan 3R. Sampai saat ini, Bank SAMICI
saat ini memiliki 231 unit Bank Sampah yang tersebar di Kota Cimahi.
Klasifikasi jenis sampah anorganik yang dapat ditabung di Bank SAMICI yaitu
jenis barang kertas, jenis barang logam, jenis barang kaca, jenis barang plastik,
jenis barang elektronik dan jenis barang lain-lain. Dari data yang diperoleh dari
Bank SAMICI timbulan sampah anorganik terus meningkat setiap tahunnya.
Tahun 2017 total sampah anorganik yang telah diproses oleh Bank SAMICI
mencapai 311,095 ton, tahun 2018 mecapai 446,595 ton, tahun 2019 mencapai
1.508,490 ton, tahun 2020 mencapai 647,213 ton. Dari angka tersebut dapat
dilihat bahwa setiap tahun angka timbulan sampah anorganik yang masuk ke
Bank SAMICI selalu berubah (dinamis). Hal ini sangat sesuai dengan data
fenomena bahwa laju pertumbuhan penduduk Kota Cimahi terus meningkat.
Ketika jumlah pertumbuhan penduduk terus meningkat maka akan
meningkatkan produktivitas sampah di Kota Cimahi juga.
Pada tahun 2017 eksisting Bank SAMICI dalam mengurangi jumlah
sampah jenis anorganik masyarakat Kota Cimahi mencapai sekitar 1,08%,
tahun 2018 mencapai 1,35%, tahun 2019 mencapai 4,64% dan tahun 2020
mencapai 1,94%. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kinerja dan pencapaian
Bank SAMICI terhadap pengurangan jumlah jenis sampah anorganik
mengalami turun naik. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya yaitu kinerja dari Bank SAMICI yang belum optimal dalam
STIMLOG INDONESIA
I-6
STIMLOG INDONESIA
I-7
Faktor utama penyebab adanya residu sampah di Bank SAMICI yaitu bandar
atau pabrik pengolah tidak menerima bahan baku seperti sampah anorganik
tersebut. Sehingga residu tersebut akan di berikan ke pengrajin, di simpan dalam
gudang atau di buang ke TPA. Dalam 4 tahun terakhir, rata-rata jumlah residu
pengolahan sampah di Bank SAMICI mencapai 1,5 % pertahunnya.
Dari data fenomena yang ada, angka timbulan sampah yang dihasilkan
oleh penduduk Kota Cimahi jika dibandingkan dengan kinerja Bank SAMICI
tentunya masih jauh dari target untuk mencapai Cimahi Zero Waste City 2037.
Berdasarkan uraian tersebut, perlu diketahui mengenai kinerja pencapaian
pengolahan sampah anorganik oleh Bank SAMICI terhadap program
Pemerintah Kota Cimahi yaitu Zero Waste City 2037.
STIMLOG INDONESIA
I-8
STIMLOG INDONESIA
I-9
yang terlalu luas dan tidak terarah. Adapun batasan masalah dan asumsi dalam
pembahasan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Induk Cimahi (Bank SAMICI).
b. Penelitian ini berfokus pada aktivitas - aktivitas yang ada pada Bank
SAMICI
c. Penelitian ini hanya membahas jenis sampah anorganik di Kota Cimahi dan
Bank SAMICI.
d. Penelitian ini berisi hal – hal terkait dengan performa kinerja pengelolaan
sampah anorganik di Bank SAMICI yang nantinya bersifat sebagai usulan.
e. Penelitian ini menggunakan data Primer, dimana merupakan hasil observasi
serta data Sekunder dari data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi.
f. Penelitian ini menggunakan data Sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kota Cimahi.
g. Pengambilan data di Bank SAMICI dilakukan sejak bulan November 2020
hingga Maret 2021
h. Pengambilan data di Bank SAMICI dilakukan dengan cara wawancara
langsung di Jl. Kyai H. Usman Dhomiri No. 15, Padasuka, Kec. Central
Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat 40526
STIMLOG INDONESIA
I-10
STIMLOG INDONESIA
BAB II
LANDASAN TEORI
II-1
STIMLOG INDONESIA
II-2
STIMLOG INDONESIA
II-3
STIMLOG INDONESIA
II-4
Haines juga telah mendefinisikan apa itu system thinking dengan maksa
yang tidak berbeda jauh dari defenisi-defenisi yang lain. Hanya saja, di dalam
sebuah bukunya untuk memudahkan pemahaman, beliau terlebih dahulu
menguraikan terminologi system thinking ke dalam lima (5) elemen kunci
sebagai berikut :
1. Fase A : Output (hasil/status yang akan datang); yang diharapkan atau
yang menjadi tujuan.
2. Fase B : Feedback-loop; bagaimana kita bisa mengetahui bahwa apa yang
diharapkan telah tercapai. Menetapkan suatu umpan-balik yang terukur
berdasarkan kemajuan (proses-proses yang berada di dalam sistem).
3. Fase C : Input; menentukan status, posisi atau kondisi pada saat ini.
4. Fase D : Throughput (status transisi); menentukan aksi atau tindakan yang
diperlukan (bagaimana mencapai fase A dari fase C atau bagaimana
memperkecil gap antara fase A dan fase C.
5. Fase E : Lingkungan; (perhatikan) apa yang mungkin atau akan berubah
di lingkungan pada masa yang akan datang.
STIMLOG INDONESIA
II-5
STIMLOG INDONESIA
II-6
STIMLOG INDONESIA
II-7
2.4 Model
Penggambaran sederhana dari sebuah sistem yang nyata disebut dengan
model. Model juga merupakan representasi dari suatu benda, objek atau
bahkan ide-ide yang disederhanakan. Model berisikan informasi-informasi
mengenai suatu sistem yang disebut dengan maksud untuk mempelajari
sistem yang sebenernya. Model dapat disebut sebagai tiruan dari suatu sistem
atau bahkan kejadian yang sesungguhnya untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dianggap penting untuk ditelaah. Dengan memanfaatkan
model, maka diharapkan pelaksanaan “eksperimen” atau pelatihannya
menjadi rendah risiko dan lebih mudah & murah, meskipun dengan asumsi
bahwa modelnya sudah benar-benar mewakili (cukup dekat dengan) sistem
yang sebenarnya. Sebab, idealnya setiap model merupakan bentuk sajian
(representasi) formal (yang dinyatakan oleh atau dengan bantuan
bahasa/simbol/perangkat tertentu) dari sistem nyatanya. Hal ini berarti
modelnya harus memiliki karakteristik yang (kurang-lebih) sama dengan
sistemnya. Pengertian model dapat dipandang dari beberapa kata yang
berbeda. Model dipandang sebagai kata benda yang berarti gambaran,
perwakilan atau perlambangan. Salah satu contohnya yaitu eksperimen luar
angkasa yang dapat ditiru dengan simulasi-simulasi yang dilakukan di suatu
ruangan khusus (seolah) tanpa gaya gravitasi. Berdasarkan contoh model
tersebut, dapat di pakai dalam proses pemodelan.
Model juga disebut sebagai tiruan model dunia nyata yang dibuat secara
virtual (Sterman, 2000). Tiruan model ini bentuknya tidak harus sama dengan
aslinya, tetapi minimal memilki kemiripian. Menurut Togar Simatupang
STIMLOG INDONESIA
II-8
STIMLOG INDONESIA
II-9
hasil dari pemodelan tersebut bersifat valid. Model dikatakan valid apabila
hasil dari model mendekati data-data historiss atau kesalahan yang diberikan
dalam pemodelan antara hasil simulasi dengan eksperimen kurang dari nilai
kritis (nilai yang telah ditetapkan sebagai error). Model yang valid akan
menggambarkan fenomena yang pasti, sedangkan model yang tidak valid
akan sangat jauh dari fenomena pasti. Oleh karena itu, dalam pembangunan
model dibutuhkan sebuah konstanta analis kritikal (critical analysus) sebagai
pembanding yang akan meningkatkan performa dan keakuratan model.
Menurut Eddy (2018) yang lebih sering dilakukan adalah pemodelan
(konseptual) sistem, yaitu membuat model dari sistemnya (menggunakan
model untuk mengkonsep atau membangun sistem). Sehubungan dengan hal
ini, maka cara yang paling umum digunakan adalah dengan cara memodelkan
(mendekomposisi atau menguraikan) fungsi-fungsi sistem itu sendiri secara
bertingkat, dari kelompok fungsi-fungsi yang bersifat umum menjadi
kelompok fungsi-fungsi yang lebih rinci. Cara ini dikenal sebagai pemodelan
fungsional.
Salah satu keunggulan dari pemodelan fungsional adalah konteks
sistem, fungsi-fungsi, beserta aliran data/informasi yang masuk dan ke luar
sistemnya (sub-sistem/fungsi) dengan mudah dapat diidentifikasi dan
kemudian dikaitkan dengan requirement masing-masing. Inilah
produk/model yang dihasilkan dan yang sangat dibutuhkan selama tahapan
“analisis kebutuhan” (user-requirements phase) bagi suatu sistem. Suatu
metode untuk mendalami sistem dan model itu sendiri. serta jmemiliki
perbedaan perilakunya adalah dengan melakukan pemodelan (Ardiansyah,
2011). Berikut adalah gambaran dari aneka cara mempelajari sistem.
STIMLOG INDONESIA
II-10
STIMLOG INDONESIA
II-11
STIMLOG INDONESIA
II-12
Sistem dinamis tentu saja terkait erat dengan system thinking. Keduanya
memiliki aspek-aspek perilaku dinamis yang terjadi di dalam sistemnya. Oleh
sebab itu, Sebagian dari pembahasan mengenai system thinking, biasanya
akan berakhir pada uraian mengenai sistem dinamis. Sementara itu, dilain
pihak sistem dinamis pun menggunakan alat bantu yang asal-usulnya dapat
ditelusuri hingga ke konsep system thinking. Dengan demikian, paling tidak
keduanya memiliki dan menggunakan beberapa knsep yang sama, yaitu loop
sebab-akibat (causal loop), variable, umpan-balik (feedback loop), delay dan
lain sejenisnya. Selain dengan konsep system thinking, meskipun telah
diaplikasikan diluar bidang-bidang sosial dan lingkungan hidup, secara
historiss sistem dinamis pun masih memiliki sisi keilmuan matematis yang
sangat kuat dan juga hubungan yang erat dengan bidang-bidang rekayasa
sistem & analisis sistem yang belum pasti dapat diengerti dengan baik oleh
khalayak umum.
Sistem dinamis berfokus pada studi-studi yang berkenaan dengan
perilaku-perilaku (model) sistem-sistem yang terdapat di seputar kehidupan
manusia, lingkungan sekitar atau bahkan pada tingkatan dunia/global. Sistem
yang bekerja dengan basis teori umpan-balik dan analisis sebab-akibat ini
(pada umumnya) menggunakan metode simulasi komputer untuk menguji
model/konseptual (produk system thinking) mengenai bagaimana sistemnya
bekerja. Oleh sebab itu, sistem dinamis sangat memudahkan pihak-pihak yang
ingin mentransfer konsep/modelnya ke berbagai disiplin keilmuan.
Sistem dinamis pertama kali diperkenalkan oleh Jay W Forrester pada
akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an di Massachusetts Institute of
Technologu. Sistem dinamik berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan
tentang dinamika sistem-sistem yang kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku
yang dibangkitkan oleh sistem itu dengan bertambahnya waktu (Richardson
dan Pugh, 1986). Penekanan dalam penggunaan sistem dinamik yaitu tingkah
laku yang muncul dari struktur kebijakan dalam sistem itu sendiri (Sitompul
2009).
Menurut Richardson dan Pugh (1986) dalam skripsi Nuroniah (2003),
model dinamis merupakan suatu metode pendekatan eksperimental yang
STIMLOG INDONESIA
II-13
mendasari fakta-fakta yang ada dalam suatu sistem untuk mengamati tingkah
laku sistem tersebut. Tujuan metodologi sistem dinamik berdasarkan filosofi
sebab akibat adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang cara
kerja suatu sistem (Asyiawati, 2002). Tahapan dalam pendekatan system
dinamik adalah :
1. Identifikasi dan define masalah
2. Konseptual sistem
3. Formulasi model
4. Simulasi model
5. Analisa kebijakan
6. Implementasi kebijakan
Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik akan membentuk suatu
lingkaran tertutup karena diawali dan akhiri dengan pemahaman sistem dan
permasalahannya. Diagram pendekatan metode sistem dinamik dapat dilihat
pada Gambar 2.2 dalam konteks sistem dinamik terdapat tiga komponen
utama (Rahayu, 2006), yaitu sebagai berikut :
a. Pengambilan keputusan, adalah suatu kegiatan untuk menyelesaikan
masalah dan melakukan suatu hal.
b. Analisis sistem umpan balik, berhubungan dengan mencari dan
menggunakan informasi secara tepat untuk mengambil keputusan
tersebut.
c. Simulasi, memberikan representasi kepada para pengambil keputusan
terhadap hasil dari keputusan di masa mendatang.
STIMLOG INDONESIA
II-14
STIMLOG INDONESIA
II-15
dengan struktur internal dan kebijakan lain seperti dalam hal operasinya,
mulai dari pemasok, pesaing hingga pelanggan.
STIMLOG INDONESIA
II-16
keseimbangan yang dari keputusan yang kita buat. Tindakan tersebut bahkan
dapat menciptakan efek samping.
Tidak ada efek samping pada perencanaan, yang ada hanya efek yang
terjadi ketika kita mengambil sebuah tindakan. Efek terbagi menjadi beberapa
jenis. Efek yang direncanakan dan berakibat positif disebut dengan efek
utama. Sedangkan efek yang sebelumnya tidak dipikirkan efek yang memberi
umpan balik yang justru melemahkan kebijakan dan membahayakan sistem,
efek inilah yang di klaim sebagai efek samping. Efek samping bukan fitur
realitas, namun hal ini menjadi tanda bahwa pemahaman kita tentang sistem
sempit dan cacat.
Efek samping yang muncul secara tidak diduga diakibatkan oleh
tindakan seolah-seolah sebab dan akibat selalu terkait erat dalam ruang dan
waktu. Namun, dalam contoh sistem yang kompleks seperti pada pusat kota,
sebab dan akibat sering kali jauh dalam ruang dan waktu.
STIMLOG INDONESIA
II-17
STIMLOG INDONESIA
II-18
konsep dari ketiga disiplin ilmu ini dipadukan untuk membentuk sebuah
metodologi untuk memecahkan masalah secara holistic, menghilangkan
kelemahan dari masing-masing disiplin untuk membentuk sinergi. akar
dari metodologi sistem dinamik dan input yang diberikan terhadap
model sistem dinamik yaitu seperti gambar berikut ini :
1. Manajemen Tradisional
Manajemen tradisional adalah manajemen yang umum dipakai
dalam dunia nyata para praktisi manajerial. Dasar utama dari
manajemen tradisional adalah model mental yang terbentuk dari
akumulasi pengetahuan dan pengalaman manajer.
2. Cybernetics
Cybernetics merupakan ilmu mengenai komunikasi dan
kontrol yang didasari oleh teori umpan balik. Tanpa adanya suatu
prinsip dalam pemilihan informasi yang relevan dan strukturisasi
informasi, kekayaan informasi yang terakumulasi dalam model
mental tidak dapat digunakan secara efektif. Cybernetics dapat
menyaring informasi sesuai dengan permasalahan yang dihadapi,
kemudian menghubungkan elemen-elemen informasi tersebut untuk
menemukan hubungan sebab akibat yang ada serta membangun
struktur umpan balik sistem.
STIMLOG INDONESIA
II-19
3. Simulasi komputer
Penggunaan komputer dalam proses simulasi mampu
mengatasi kelemahan pemikiran manusia terutama berkaitan dengan
keterbatasan dalam menganalisa hubungan sebab akibat untuk orde
yang tinggi serta kemampuan komputasi dengan jumlah besar.
2.6.3 Umpan-Balik
Berdasarkan deskripsinya (defini), (terminologi/konsep) umpan-
balik (feedback-loop) merupakan salah satu elemen penting dari system
thinking dan (model) sistem dinamis. Memang umpan-balik merupakan
salah satu elemen struktural dari sebuah model sistem. Di dalam sebuah
model sistem, umpan balik merupakan penyebab dari prilaku
dinamisnya. Oleh sebab itu, dalam menggunakan suatu model sistem
dinamis, para pengguna juga perlu memahami pengaruh atau efek dari
umpan-baliknya, dan salah satu cara untuk memahami aspek umpan-
balik suatu (model) sistem dinamis adalah dapat menjalankan perangkat
lunak simulasinya di komputer. Jadi, simulasi komputer merupakan alat
bantu yang sangat bermanfaat dan penting untuk mengeksplorasi suatu
model sistem.
Secara umum, ada dua jenis umpan balik, yaitu umpan-balik
positif dan umpan-balik negatif.
1. Umpan-Balik Positif
Salah satu tipe umpan-balik yang penting adalah loop umpan-
balik positif. Karakternya tidak berbeda jauh dengan bola salju yang
terus menggelinding. Begitu meluncur, ia segera mengumpulkan
banyak banyak butiran salju hingga volume & masanya bisa sangat
besar Ketika tiba di permukaan yang paling dasar. Jadi, fenomena
umpan-balik positif akan terjadi Ketika suatu perubahan terus
merambat di dalam suatu sistemnya sedemikian rupa hingga terus
menghasilkan perubahan pada arah yang sama (+/S/same). Tipe
umpan balik yang menghasilkan pertumbuhan
(reinforcing/R/menguatkan-sendiri).
STIMLOG INDONESIA
II-20
STIMLOG INDONESIA
II-21
2.7 Simulasi
Park et al (1977) dalam Kholil (2005) mendefenisikan simulasi sebagai
suatu teknik dalam pemodelan untuk mendapatkan solusi dari suatu model
STIMLOG INDONESIA
II-22
matematik yang disusun menurut asumsi yang spesifik dengan input model
dan nilai-nilai parameter yang telah ditentukan. Simulasi didasarkan atas
pendekatan huristik dan tidak menghasilkan jawaban optimum, tetapi hasil
dari simulasi adalah jawaban acceptable. Ghafiqie (2012) mengungkapkan
bahwa simulasi merupakan proses meniru tingkah laku system yang
sesungguhnya melalui operasionalisasi model atau penangan model. Definisi
simulasi juga dipaparkan oleh Shannon (1975). “The process of Designing a
model of a real system and conducting experiments with this model for the
purpose either of understanding the behavior of the system or of evaluating
various strategis (within the limits imposed by a criterion or set of criteria)
for the operation of the system.”
Model simulasi untuk mempelajari perilaku dari suatu sistem sesuai
dengan perkembangannya dari waktu dikembangkan. Model ini biasanya
dibangun dengan mengambil sejumlah asumsi yang berkaitan dengan operasi
sistem. Asumsi dieskpresikan dalam hubungan matematis yang logis, dan
simbolis antara elemen-elemen dalam sistem. Keuntungan dari simulasi yang
di sebutkan oleh Ghafiqie (2012) adalah :
1. Untuk menganalisa situasi dunia nyata yang besar dan kompleks yang
tidak dapat dipecahkan oleh model analisis kuantitatif konvensional maka
digunakanlah simulasi.
2. Simulasi merupakan metode yang memungkinkan adanya pertanyaan
“bagaimana jika atau kalau (what if question)”.
3. Simulasi tidak akan mengganggu dan merusak system nyata.
4. Simulasi dapat meningkatkan kualitas kerja karena simulasi dapat
menampung banyak informasi.
5. Simulasi dapat mempelajari efek interaktif dari suatu komponen atau
variable di dalam system sehingga dapat menetukan mana yang memiliki
sensivitas terbesar.
6. Simulasi dapat mengikutsertakan komplikasi dunia nyata, dimana pada
model kuantitatif pada umumnya tidak bisa digunakan, pemakaian
“ceteris paribus”bisa dikurangi.
STIMLOG INDONESIA
II-23
STIMLOG INDONESIA
II-24
pengetahuan, orang dan uang. Bentuk lainnya adalah aliran antar stock dan
informasi sebagai penentu dalam aliran.
Model sistem dinamis berfokus dalam memperoleh pemahaman atas
suatu sistem. sehingga Langkah-langkah pemecahan masalah memberikan
umpan balik pada pemahaman sistem. Adapun rangkaian proses dalam sistem
dinamis menurut Jay Forrester adalah :
1. Investigasi yang termotivasi oleh perilaku sistem
Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah adalah melakukan
investigasi dari perilaku sistem, baik yang tiddak diinginkan maupun yang
ingin dimengerti dan diperbaiki. Pertama harus mengerti sistem dengan
tujuan akhir perbaikan dengan mendeskripsikan sistem yang relevan
sehingga menghasilkan hipotesis bagaimana sebuah sistem tersebut
menghasilkan perilaku.
2. Memformulasikan model simulasi
Langkah kedua adalah memulai memformulasikan suatu model
simulasi. Gambaran sistem dari langkah awal diubah menjadi persamaan
level dan rate dari suatu model sistem dinamis. Pembuatan model simulasi
deskripsi yang jelas dari langkah pertama. Penulis persamaan bisa
memperhatikan adanya gap dan ketidak konsistenan yang harus
diperbaiki di tahap sebelumnya (tahap deskripsi).
3. Langkah ketiga dapat dimulai apabila persamaan pada langkah kedua
telah memenuhi kriteria logis untuk sebuah model yang dapat
dioperasikan (misal : variable yang didefinisikan, tidak lebih dari satu
define, tidak ada persamaan simultan, dan konsistensi unit pengukuran).
Biasanya pada software sistem dinamis menyediakan cek logis atau
verifikasi dan validasi. Tahap simulasi ini mengarahkan pada deskripsi
permasalah dan perbaikan persamaan Kembali. Sistem dinamis hanya
menyatakan bagaimana kondisi saat ini dan bagaimana mengarahkannya
ke suatu perbaikan bukan pada kondisi masa depan ideal untuk suatu
sistem. Simulasi pertama mengarahkan pada pertanyaan-pertanyaan dan
pengulangan langkah pertama dan kedua, sehingga model benar-benar
dikatakan cukup untuk mencapai tujuan. Kecukupan bukan berarti
STIMLOG INDONESIA
II-25
STIMLOG INDONESIA
II-26
STIMLOG INDONESIA
II-27
STIMLOG INDONESIA
II-28
STIMLOG INDONESIA
II-29
STIMLOG INDONESIA
II-30
STIMLOG INDONESIA
II-31
STIMLOG INDONESIA
II-32
STIMLOG INDONESIA
II-33
STIMLOG INDONESIA
II-34
STIMLOG INDONESIA
II-35
STIMLOG INDONESIA
II-36
STIMLOG INDONESIA
II-37
STIMLOG INDONESIA
II-38
STIMLOG INDONESIA
II-39
STIMLOG INDONESIA
II-40
STIMLOG INDONESIA
II-41
STIMLOG INDONESIA
II-42
2) Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan nonhayati. Sampah anorganik terbagi atas beberapa
jenis, yaitu sampah logam, sampah plastik, sampah kertas, sampah
kaca dan keramik, sampah detergen. Pada umumnya, jenis sampah
anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara
keseluruhan. Jenis sampah anorganik umumnya berasal dari
tingkat rumah tangga, contohnya yaitu plastik, botol gelas, plastik
dan kaleng (Gelbert dkk, 1996).
STIMLOG INDONESIA
II-43
STIMLOG INDONESIA
II-44
STIMLOG INDONESIA
II-45
STIMLOG INDONESIA
II-46
STIMLOG INDONESIA
II-47
STIMLOG INDONESIA
II-48
STIMLOG INDONESIA
II-49
STIMLOG INDONESIA
II-50
STIMLOG INDONESIA
II-51
STIMLOG INDONESIA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III-1
STIMLOG INDONESIA
III-2
tahun 2037 sampah jenis anorganik tidak ada lagi yang terbuang ke TPA,
melainkan di daur ulang dengan menggunakan metode 3R.
2. Dari hasil proyeksi data jumlah penduduk, timbulan sampah jenis
anorganik, kinerja Bank SAMICI, maka akan dapat dilakukan simulasi
dengan menggunakan Aplikasi Anylogic. Simulasi ini bertujuan untuk
melihat apakah dapat mencapai Cimahi Zero Waste City tahun 2037.
3. Hasil dari penelitian ini adalah output simulasi pencapaian target dan
realisasi Bank SAMICI terhadap program Kota Cimahi Zero Waste City ,
dimana pada tahun 2037 kinerja Bank SAMICI ini diharapkan dapat
mengurangi sampah jenis anorganik sampai angka nol yang dibuang ke
TPA pada tahun 2037. Jika tidak terealisasikan, maka akan diberi saran
dan perbaikan kinerja.
STIMLOG INDONESIA
III-3
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Data Primer
1. Wawancara
2. Observasi
Pengumpulan Data
Data Sekunder
1. Studi Pustaka
2. Data BPS
Pengolahan Data
Rich Picture Causal Loop Stock Flow Proyeksi Hasil Verifikasi dan
Diagram Diagram Diagram Data Eksisting Validasi?
Tidak
Proyeksi Hasil
Skenario Optimis
Selesai
STIMLOG INDONESIA
III-4
3.3.1 Mulai
Dalam tahapan ini penulis memulai mengamati objek apa yang akan
diteliti untuk penelitian tugas akhir ini, peneliti mendapatkan objek
untuk penelitian yaitu Bank Sampah Induk Cimahi (Bank SAMICI).
3.3.2 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk menemukan berbagai landasan teori
yang berhubungan dengan topik penelitian yang akan dikembangkan.
Literatur yang dibaca pun tentunya relevant dengan tema penelitian.
Teknik ini bertujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang
relevant dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti
sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Adapun
studi literatur dalam penelitian ini adalah simulasi model dinamis dan
Aplikasi Anylogic. Studi Pustaka diperoleh melalui berbagai referensi
seperti buku, jurnal, internet serta penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan simulasi model dinamis.
3.3.3 Studi Lapangan
Langkah awal dalam melakukan penelitian ini adalah melakukan
observasi langsung atau studi lapangan di Bank SAMICI, dalam
melakukan studi lapangan penulis melihat permasalahan yang sedang
dihadapi oleh kinerja Bank SAMICI
3.3.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
yaitu sebagai berikut:
1) Bagaimana pencapaian kinerja pengololaan sampah anorganik
Bank SAMICI terhadap program Pemerintah Kota Cimahi Zero
Waste City tahun 2037?
2) Bagaimana strategi yang harus di dilakukan oleh Bank SAMICI
terhadap program Pemerintah Kota Cimahi Zero Waste City tahun
2037?
3.3.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
STIMLOG INDONESIA
III-5
STIMLOG INDONESIA
III-6
STIMLOG INDONESIA
III-7
STIMLOG INDONESIA
III-8
STIMLOG INDONESIA
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV-1
STIMLOG INDONESIA
IV-2
STIMLOG INDONESIA
IV-3
STIMLOG INDONESIA
IV-4
Luas
No Kecamatan Kelurahan %
(Km)
Cimahi
Pasir Kaliki
Cibabat
3 Cimahi Utara 16,92 42,06
Citeureup
Cipangeran
Jumlah 3 Kelurahan 15 Kecamatan 40,23 100%
Sumber: Cimahi.go.id
STIMLOG INDONESIA
IV-5
STIMLOG INDONESIA
IV-6
dan pada Hari Minggu tidak ada jadwal pelayanan. Berikut adalah
contoh Buku tabungan dan ATM nasabah pada program Bank
SAMICI:
STIMLOG INDONESIA
IV-7
Ada dua jenis pelayanan yang ada pada Bank SAMICI yang
dapat dipilih oleh nasabah yaitu sebagai berikut :
1. Nasabah datang langsung ke Kantor Bank SAMICI
Pada jenis pelanan ini nasabah dapat datang langsung ke
Kantor Bank SAMICI dengan membawa sampah jenis anorganik
yang sudah di pilah sebelumnya dengan berat sampah minimal 1
kg. Adapun mekanisme alur pelayanan Kantor Bank SAMICI
pada jenis ini adalah sebagai berikut:
Sampah di timbang
Registrasi
oleh petugas
Tanda diterima
Dicatat dan dibukukan
oleh nasabah
STIMLOG INDONESIA
IV-8
Tanda diterima
Dicatat dan dibukukan
oleh nasabah
STIMLOG INDONESIA
IV-9
DIREKTUR
TELLER/
ADMINISTRASI
KEUANGAN/KASIR
STIMLOG INDONESIA
IV-10
Tabel 4. 2 Jenis dan Daftar Harga Sampah Pada Program Bank SAMICI
STIMLOG INDONESIA
IV-11
STIMLOG INDONESIA
IV-12
STIMLOG INDONESIA
IV-13
STIMLOG INDONESIA
IV-14
STIMLOG INDONESIA
IV-15
Dari data jenis & harga sampah anorganik pada program Bank
SAMICI diatas dapat berubah sewaktu-waktu. Biasanya, perubahan
harga akan dicantumkan pada brosur yang akan di sediakan oleh Bank
SAMICI agar nasabah dapat mengetahui harganya. Berikut adalah
gambaran sampah yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya dan di
simpan dalam Gudang Bank SAMICI :
STIMLOG INDONESIA
IV-16
sampah jenis botol dan plastik akan di pres secara manual agar
mengurangi penggunaan ruang pada gudang.
STIMLOG INDONESIA
IV-17
Ya Pihak Administrasi
Cash (dibayar
Membayar Sampah
langsung
Nasabah Sesuai
kepada
Dengan Tarif yang
nasabah)
Sampah Diangkut ke Telah ditentukan
Bandar Berdasarkan
Jenis sampahnya
1. Bank BJB
Tabung c
2. Bank Bukopin
Bandar Membayar
Sesuai Harga
Sampah ke Petugas
Bank SAMICI
Petugas Bank
SAMICI Merekap
Hasil Penjualan
ke Bandar
STIMLOG INDONESIA
IV-18
STIMLOG INDONESIA
IV-19
STIMLOG INDONESIA
IV-20
STIMLOG INDONESIA
IV-21
Rata-rata Per
228 222 226 198
Hari
Rata-Rata
Sampah
0,54 0,54 0,55 0,49
Perorang
Perhari
Rata-Rata
Sampah
16,06 16,07 16,47 14,75
Perorang
Perbulan
TIMBULAN
PERTAHUN 83.306,60 81.189,84 82.417,91 72.108,40
(80%)
TIMBULAN
PERTAHUN 111.075,46 108.253,12 109.890,55 96.144,53
(100%)
Jumlah
Sampah
Organik DLH 49.983,96 48.713,90 49.450,75 43.265,04
(60%) dari
Timbulan 80%
Sampah
Anorganik
DLH (40%) 33.322,64 32.475,94 32.967,17 28.843,36
dari Timbulan
80%
Jumlah
Sampah
Organik DLH
66.645,28 64.951,87 65.934,33 57.686,72
(60%) dari
Timbulan
100%
Sampah
Anorganik
DLH (40%) 44.430,18 43.301,25 43.956,22 38.457,81
dari Timbulan
80%
Sumber: DLH Kota Cimahi dan diolah Oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
IV-22
STIMLOG INDONESIA
IV-23
Pengolahan Selisih
Total
Total Sampah Pengambilan
Timbulan Total Jumlah Data Awal Peningkatan
Timbulan (%) Anorganik Sampah Jumlah Bank
No Tahun Sampah Residu Pekerja Sampah Per Kinerja
Sampah Residu Bank Anorganik SAMICI
Masuk Sampah Pengambilan Nasabah Pengolahan
Terolah SAMICI Bank
(Kg)
(%) SAMICI
Sampah
Tahun
1 311,1 309,6 1,5 0,4822 99,5178
2017
(Ton)
Sampah
Tahun
2 446,6 446 0,6 0,1343 99,8657 43,5551
2018
(Ton)
Sampah
Tahun 4 0,148 1 0,997
3 1508,08 1507 1,11 0,0736 99,9264 237,68
2019
(Ton)
Sampah
Tahun
4 647,21 644,44 2,77 0,428 99,572 -57,0838
2020
(Ton)
Rata-
5 rata 4 728,248 726,75 1,495 0,2795 99,7205 74,7172
Tahun
Sumber: Data dari Bank SAMICI dan diolah Oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
Berdasarkan Tabel 4.6 terdapat persentase residu, persentase
pengolahan sampah anorganik Bank SAMICI, selisih
pengambilan sampah anorganik Bank SAMICI, rata-rata selisih
pengambilan, sampah anorganik Bank SAMICI, persentase
peningkatan pengambilan sampah Bank SAMICI, persentase
peningkatan pengambilan sampah Bank SAMICI perbulan dan
persentase data awal kinerja pengambilan sampah anorganik Bank
SAMICI.
Persentase pengaruh Bank SAMICI terhadap pengurangan
sampah anorganik di Kota Cimahi yaitu berdasarkan jumlah
sampah anorganik DLH dibagi dengan total timbulan sampah
anorganik masuk SAMICI x 100 (jumlah sampah anorganik DLH
/ total timbulan sampah anorganik masuk SAMICI x 100). Nilai
dari rata-rata efektifitas pengolahan sampah Bank SAMICI
memiliki rata-rata 99,7% untuk data eksisting. Data eksisting
kinerja pengolahan Bank SAMICI memiliki 4 orang pekerja pada
proses pengolahan setiap tahunnya. Data awal sampah pernasabah
didapatkan melalui total sampah nasabah (per ton) kemudian
dilakukan pembagian berdasarkan total bulan dalam setahun.
Jumlah Bank SAMICI merupakan banyak nya unit yang ada, pada
tabel tersebut jumlah Bank SAMICI yaitu sebanyak 1 unit.
IV-1
STIMLOG INDONESIA
IV-2
Program Pemerintah
Cimahi Zero Waste
2037
Sampah Anorganik
diolah oleh Bank
Samici untuk
mendukung Zero
Waste 2037
STIMLOG INDONESIA
IV-3
Jumlah
Imigrasi R1 Timbulan Timbulan Anorganik
+
Sampah Anorganik
Jumlah Pekerja Masuk SAMICI Jumlah
Pengambilan Bank SAMICI Residu
Rata-rata Kinerja Bank SAMICI
Perpekerja
Penambahan Nasabah
Rata-rata Penambahan
Nasabah
STIMLOG INDONESIA
IV-4
STIMLOG INDONESIA
IV-5
STIMLOG INDONESIA
IV-6
pada tahap ini, model ini hanya membahas lanjut mengenai sampah
jenis anorganik yang dihasilkan oleh penduduk Kota Cimahi. Pada
umumnya, timbulan sampah yang dihasilkan oleh penduduk tidak
semua tercatat oleh DLH. Berdasarkan data dari DLH sebesar 75%
hasil sampah penduduk tercatat oleh DLH dan sebesar 25% hasil
sampah penduduk tidak tercatat oleh DLH melainkan di olah mandiri
oleh penduduk. Dari total prediksi timbulan sampah Kota Cimahi yang
tercatat oleh DLH ada pembagian rata – rata besaran total timbulan
sampah, yaitu total timbulan sampah anorganik sebesar 40% dan total
timbulan sampah organik sebesar 60% setiap harinya.
Dari total sampah anorganik sebesar 40% tersebut, terdapat
beberapa persen yang akan masuk ke dalam model kinerja Bank
SAMICI atau dibuang langsung ke TPA. Total sampah anorganik
yang masuk ke Bank SAMICI diproyeksikan berdasarkan data kinerja
pengambilan sampah terhadap nasabah Bank SAMICI. Sedangkan
untuk mengetahui total sampah anorganik yang terolah oleh Bank
SAMICI yaitu berdasarkan data peningkatan kinerja pengolahan
sampah oleh Bank SAMICI. Hasil dari proyeksi pada modul ini, yaitu
untuk mengetahui sisa pengolahan sampah anorganik Bank SAMICI
yang akan menjadi residu dan akan dialihkan ke TPA Kota Cimahi
untuk proses akhir.
STIMLOG INDONESIA
IV-7
Gambar 4. 14 Output Model Simulasi Dengan Data Eksisting Pada Tahun 2037
Tabel 4. 7 Data Input Parameter, variabel, stock and flow model Bank SAMICI
STIMLOG INDONESIA
IV-8
Jumlah_Pendudu
Timbulan_Sa
Param Ton/Bul k*
8 mpah_Pend -
eter an Jumlah_Sampah_
uduk
Perorang*12
Jumlah_Sam
Param 0.016 Ton/Bul
9 pah_Peroran -
eter 7 an
g
Timbulan_Sampa
Timbulan_Sa h_Penduduk *
Variab Ton/Bul
10 mpah_Diola - (Persentase_Sam
el an
h_Mandiri pah_Diolah_Man
diri * 12)
Persentase_
Param %/Bula
11 Sampah_Dio 0.021 -
eter n
lah_Mandiri
0.60 *
Organik_Diol %/Bula
12 - - Timbulan_Sampa
ah_Mandiri n
h_Diolah_Mandiri
STIMLOG INDONESIA
IV-9
Anorganik_D 0.40 *
%/Bula
13 iolah_Mandi - - Timbulan_Sampa
n
ri h_Diolah_Mandiri
Timbulan_Sampa
Timbulan_Sa
%/Bula h_Penduduk *
14 mpah_Terca - -
n Persentase_Samp
tat_DLH
ah_Terangkut
Persentase_
Param 0.062 %/Bula
15 Sampah_Ter -
eter 5 n
angkut
Timbulan_Sampa
h_Tercatat_DLH
Sampah_Org
Variab Tob/Bul *(Persentase_Sa
16 anik_Masuk
el an mpah_Organik_Di
_TPA
buang_Ke_TPA*1
2)
Persentase_
Sampah_Org Param %/Bula
17 0.05
anik_Dibuan eter n
g_Ke_TPA
Timbulan_Sampa
h_Tercatat_DLH *
Sampah_An Variab Ton/Bul
18 (Persentase_Peng
organik el an
ambilan_Sampah
_Anorganik*12)
Persentase_
Pengambilan Param %/Bula
19 0.033
_Sampah_A eter n
norganik
Sampah_An
Variab Ton/Bul Sampah_Anorgan
20 organik_Mas
el an ik -
uk_TPA
STIMLOG INDONESIA
IV-10
Sampah_Dari_Na
Sampah_An
Variab Ton/Bul sabah *
21 organik_Mas
el an Kinerja_Pengamb
uk_SAMICI
ilan
Jumlah_Ban Param
22 1 Unit -
k_SAMICI eter
Jumlah_Peke
Param Orang/
23 rja_Pengam 4 -
eter Bulan
bilan
Sampah_Dari_Na
Rata_Rata_K
Variab sabah /
24 inerja_Per_P
el Jumlah_Pekerja_
ekerja
Pengambilan
Jumlah_Nasabah
*
Sampah_Dar Variab Ton/Bul
25 - Data_Awal_Rata_
i_Nasabah el an
Rata_Sampah_Pe
r_Nasabah * 12
Data_Awal_
Rata_Rata_S Param Ton/Bul
26 0.148 -
ampah_Per_ eter an
Nasabah
Jumlah_Nas Orang/
27 Stock - 0
abah Bulan
Rata_Rata_Pena
Penambahan Orang/
28 Flow - mbahan_Nasabah
_Nasabah Bulan
_Perbulan
STIMLOG INDONESIA
IV-11
Total_Sampa
Ton/Bul Sampah_Anorgan
30 h_Akan_Diol Flow -
an ik_Masuk_SAMICI
ah
Total_Sampa
Variab Ton/Bul Kapasitas_Pengol
31 h_Terolah_S -
el an ahan
AMICI
Total_Sampah_Ak
Sisa_Pengola
Ton/Bul an_Diolah -
32 ha_Sampah_ Stock
an Total_Sampah_Te
SAMICI
rolah_SAMICI
Peningkatan
Param %/Bula
34 _Kinerja_Pe 0.997 -
eter n
ngolahan
Sisa_Pengolahan_
Timbulan_Sa Variab Ton/Bul Bank_SAMICI +
36 -
mpah_TPA el an Sampah_Anorgan
ik_Masuk_TPA
STIMLOG INDONESIA
IV-12
STIMLOG INDONESIA
IV-13
b. Validasi Model
Validasi dilakukan dengan cara melakukan perbandingan Commented [BS3]: Sub-bab
data dan informasi yang didapatkan dari setiap aktor pada model
dengan hasil output model yang telah dirancang sebelumnya.
Validasi berikut ini dilakukan dengan menggunakan data historis
dan hasil model eksisting.
565000
560000 558476
553775 553604
555000
550000 548373 548776
545000
540000
535000
2018 2019 2020
STIMLOG INDONESIA
IV-14
STIMLOG INDONESIA
IV-15
Gambar 4. 18 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Timbulan Sampah
Tercatat DLH Tahun 2018-2020
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
IV-16
49924.09 49983.96
50000
49450.7549488.66
49500
49000 48713.9
48500
48000
47500
2018 2019 2020
Gambar 4. 19 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Timbulan Sampah
Organik Masuk TPA Tahun 2018-2020
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
IV-17
Gambar 4. 20 Perbandingan Data Eksisting dan Output Model Simulasi Sampah Anorganik
Tahun 2018-2020
Sumber : Diolah oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
IV-18
2000
1,508.49
1500
1000
647 667.79
561.22
446.6 454.66
500
0
2018 2019 2020
STIMLOG INDONESIA
IV-19
Tabel 4. 8 Validasi Data Menggunakan Data dan Hasil Simulasi Tahun 2018
Hasil
No Parameter Data Historis (Model Satuan
Eksisting)
Jumlah
1 Penduduk 548.373 548.776 Orang/Bulan
Tahun 2018
Timbulan
2 Sampah 109.974,80 Ton/Bulan
109.890,55
Penduduk
Timbulan
3 Sampah Tercatat 82.417,91 82.481,10 Ton/Bulan
DLH
Sampah Organik
4 49.450,75 49.488,66 Ton/Bulan
Masuk TPA
Sampah
5 32.967,17 32.662,52 Ton/Bulan
Anorganik
Sampah
6 Anorganik 446,595 454,656 Ton/Bulan
Masuk SAMICI
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2021
Tabel 4. 9 Validasi Data Menggunakan Data dan Hasil Simulasi Tahun 2019
Hasil
Data
No Parameter (Model Satuan
Historiss
Eksisting)
Jumlah
1 Penduduk 553.775 553.604 Orang/Bulan
Tahun 2018
STIMLOG INDONESIA
IV-20
Hasil
Data
No Parameter (Model Satuan
Historiss
Eksisting)
Timbulan
2 Sampah 108.253,12 110.942,41 Ton/Bulan
Penduduk
Timbulan
3 Sampah Tercatat 81.189,84 83.206,81 Ton/Bulan
DLH
Sampah Organik
4 48.713,90 49.924,09 Ton/Bulan
Masuk TPA
Sampah
5 32.475,94 32.949.897 Ton/Bulan
Anorganik
Sampah
6 Anorgaik Masuk 1.508,49 561,22 Ton/Bulan
SAMICI
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2021 Commented [BS4]: Jels\asin
Tabel 4. 10 Validasi Data Menggunakan Data dan Hasil Simulasi Tahun 2020
Hasil
Data
No Parameter (Model Satuan
Historiss
Eksisting)
Jumlah
1 Penduduk 568.400 558.476 Orang/Bulan
Tahun 2020
Timbulan
2 Sampah 111.075,46 111.918,54 Ton/Bulan
Penduduk
STIMLOG INDONESIA
IV-21
Hasil
Data
No Parameter (Model Satuan
Historiss
Eksisting)
Timbulan
3 Sampah Tercatat 83.306,60 83.938.90 Ton/Bulan
DLH
Sampah Organik
4 49.983,96 50.363,34 Ton/Bulan
Masuk TPA
Sampah
5 33.322,64 33.239,81 Ton/Bulan
Anorganik
Sampah
6 Anorgaik Masuk 647,21 667,78 Ton/Bulan
SAMICI
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2021
STIMLOG INDONESIA
IV-22
STIMLOG INDONESIA
IV-23
STIMLOG INDONESIA
BAB V
ANALISIS
V-1
STIMLOG INDONESIA
V-2
Pada model simulai telah ditetapkan model time units yaitu months
(bulan). Pada model terdapat beberapa parameter yang akan menjadi dasar
simulasi dalam model ini. Parameter angka kelahiran, jumlah imigrasi, angka
kematian dan jumlah emigrasi merupakan persentase yang akan
mempengaruhi peramalan total penduduk Kota Cimahi. Berdasarkan hasil
dari prediksi total penduduk Kota Cimahi, akan mempengaruhi total timbulan
sampah penduduk. Pada hasil peramalan model simulasi terlihat bahwa total
penduduk Kota Cimahi pada tahun 2037 yaitu sebanyak 649.577 orang. Dari
total penduduk tersebut, maka dapat diramalkan total timbulan sampah
penduduk secara keseluruhan pada tahun 2037 yaitu 130.175,20 ton yang
terdiri dari jenis sampah organik dan anorganik.
Berdasarkan hasil timbulan sampah penduduk secara keseluruhan
tersebut, sebesar 75% tercatat atau diolah oleh Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kota Cimahi dan sebesar 25% sampah tersebut di olah oleh
masyarakat Kota Cimahi secara mandiri. Timbulan sampah penduduk sebesar
75% yaitu setara dengan 97.631,40 ton pada tahun 2037. Sedangkan sampah
penduduk yang diolah mandiri oleh para masyarakat yaitu sebanyak
32.804,15 ton pada tahun 2037. Timbulan sampah tercatat oleh DLH sebesar
75% tersebut terbagi atas sampah jenis organik dan anorganik. Pada
umumnya sampah jenis organik tersebut diangkut dan dibuang ke TPA Kota
Cimahi yaitu TPA Sarimukti yang ada di Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung
Barat yaitu sebesar 58.578,84 ton, sedangkan sampah jenis anorganik yaitu
sebesar 38.662,03 ton pada tahun 2037.
Berdasarkan hasil model simulasi data eksisting pada Bank SAMICI,
total sampah anorganik masuk ke Bank SAMICI pada tahun 2037 yaitu
sebesar 2.505,94 ton. Model simulasi sampah anorganik masuk SAMICI
diperoleh berdasarkan beberapa faktor atau parameter seperti rata-rata
penambahan nasabah perbulan yang akan mempengaruhi penambahan
nasabah dan jumlah nasabah pada Bank SAMICI. Selanjutnya, data rata-rata
sampah per nasabah akan menghasilkan total sampah dari nasabah Bank
SAMICI yang akan menjadi penentu total sampah anorganik yang masuk ke
STIMLOG INDONESIA
V-3
STIMLOG INDONESIA
V-4
STIMLOG INDONESIA
V-5
STIMLOG INDONESIA
V-6
50000
38352.72
40000
28385.808
30000
18418.896
20000
8451.984
10000 2505.94
880.9 1422.58 1964.26
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Gambar 5. 4 Perbandingan Output Model Eksisting dan Output Skenario 1 Commented [BS6]: tahun
STIMLOG INDONESIA
V-7
STIMLOG INDONESIA
V-8
STIMLOG INDONESIA
V-9
40000 37589.04
35000
29463.84
30000
25000 21338.64
20000
15000 13213.44
10000
STIMLOG INDONESIA
V-10
STIMLOG INDONESIA
V-11
STIMLOG INDONESIA
V-12
50000
38420.21
40000
28669.97
30000
18919.73
20000
9169.49
10000
880.9 1422.58 1964.26 2505.94
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
STIMLOG INDONESIA
V-13
eksisting yang ada. Sedangkan chart bar orange merupakan hasil dari
skenario 3 alternatif sebesar 38.420,21 ton. Berdasarkan perbandingan
hasil proyeksi eksisting pengambilan sampah anorganik Bank
SAMICI dengan simulasi proyeksi skenario pengambilan sampah
anorganik memiliki selisih yaitu sebanyak 35.914,27 ton atau
mengalami peningkatan sebesar 93,48 % dari hasil simulasi data
eksisting terhadap simulasi skenario 2 pada Bank SAMICI.
Pada Tabel 5.1 terlihat perbandingan dari output skenario 1,2 dan
3 yang memiliki hasil berbeda terhadap jumlah pengambilan sampah
anorganik penduduk Kota Cimahi pada Bank SAMICI tahun 2037.
Adanya perbedaan nilai output tersebut dipengaruhi oleh perbedaan
nilai input pada setiap skenario.
STIMLOG INDONESIA
V-14
STIMLOG INDONESIA
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya
dan menjawab rumusan masalah yang telah dibuat, maka dapat ditarik
kesimpulan dalam penelitian ini. Pada model simulasi eksisting yang telah
dibuat sebelumnya dengan total penduduk Kota Cimahi pada tahun 2037 yaitu
sebanyak 649.577 orang dapat menghasilkan timbulan sampah sebanyak
130.175,197 ton. Timbulan sampah tersebut terdiri dari jenis sampah organik
dan anorganik. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota
Cimahi, sebanyak 75% dari timbulan sampah penduduk diolah dan dicatat
oleh DLH dan sebanyak 25% timbulan sampah penduduk diolah mandiri oleh
penduduk. Berdasarkan sampah yang diolah dan dicatat oleh DLH, hasil
model simulasi mendapatkan hasil untuk timbulan sampah jenis organik yaitu
sebesar 58.578,84 ton yang akan dibuang langsung ke TPA untuk pemrosesan
tahap akhir. Sedangkan timbulan sampah jenis anorganik yaitu sebesar
38.662,03 ton dapat diolah kembali oleh program Kota Cimahi.
Sesuai dengan program Kota Cimahi dalam mencapai Cimahi Zero
Waste City 2037 berdasarkan data eksisting hasil simulasi Bank SAMICI
dapat mengambil sampah jenis anorganik sebesar 2.505,94 ton pada tahun
2037. Sampah yang masuk ke Bank SAMICI akan diolah dengan kinerja
eksisting pengolahan Bank SAMICI sebesar 99,7%. Dengan persentase
peningkatan kinerja pengolahan tersebut, Bank SAMICI dapat mengolah
sampah anorganik sebesar 2.498,42 ton dan menghasilkan residu pengolahan
sebesar 7,52 ton pada tahun 2037. Berdasarkan hasil simulasi dari data
eksisting tersebut kinerja Bank SAMICI belum dapat mencapai program
Cimahi Zero Waste City pada tahun 2037, dimana timbulan sampah
anorganik yang dihasilkan oleh penduduk masih banyak tertimbun di TPA
Sarimukti Kota Cimahi.
Untuk mencapai program Kota Cimahi yaitu Cimahi Zero Waste City
2037, maka akan di modelkan skenario-skenario yaitu sebagai berikut:
VI-1
STIMLOG INDONESIA
VI-2
STIMLOG INDONESIA
VI-3
6.2 Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis untuk penelitian selanjutnya
adalah:
1. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat berguna bagi mahasiswa yang
melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian lebih lanjut
dengan topik yang sama. Peneliti sangat berharap dari topik dan
pembahasan yang telah dipaparkan dalam penelitian ini dapat
menimbulkan rasa keingintahuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
khususnya di Bank SAMICI dan mengenai timbulan sampah penduduk.
2. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat membahas lebih dalam dan
menambahkan skenario di dalam sistem eksisting dan dapat
mengembangkan simulasi model dinamis dengan aplikasi lainnya.
STIMLOG INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
STIMLOG INDONESIA
LAMPIRAN
STIMLOG INDONESIA
FORM WAWANCARA (BANK SAMICI)
STIMLOG INDONESIA
JENIS DAN DAFTAR HARGA SAMPAH PADA PROGRAM BANK
SAMICI
STIMLOG INDONESIA
Kode Jenis Barang Plastik Cash (Kg) Tabung (Kg)
P27 Galon Air/Buah 2500 2500
P28 Styrofoam (Putih Bersih) 1000 1000
P29 PE 4000 4500
P30 Galon Sekali Pakai / Buah 500 500
TABUNGAN
Kode Jenis Barang Logam CASH (kg)
(kg)
L1 Besi I 2600 3000
L2 Besi II 1400 1600
L3 Paku/Kawat 300 400
L4 Kaleng 800 1000
L5 Seng 500 600
L6 Panci/Siku 8000 8500
L7 Kaleng Alumunium/Aro/Wajan 7500 8000
L8 Tembaga I 40000 45000
L9 Tembaga II 26000 29000
L10 Kuningan 23000 25000
L11 Anhas 4000 5000
L12 Timah 7800 8000
L13 Aki 5500 6000
L14 Virofo (Tirai) 4400 4700
STIMLOG INDONESIA
Kode Jenis Barang Kaca CASH (kg) TABUNG (kg)
Kc1 Beling/Kg 150 200
Kc2 Botol Bir/Buah 400 200
STIMLOG INDONESIA
ALUR KERJA / PROSES BISNIS BANK SAMICI
Ya Pihak Administrasi
Cash (dibayar
Membayar Sampah
langsung
Nasabah Sesuai
kepada
Dengan Tarif yang
nasabah)
Sampah Diangkut ke Telah ditentukan
Bandar Berdasarkan
Jenis sampahnya
1. Bank BJB
Tabung c
2. Bank Bukopin
Bandar Membayar
Sesuai Harga
Sampah ke Petugas
Bank SAMICI
Petugas Bank
SAMICI Merekap
Hasil Penjualan
ke Bandar
STIMLOG INDONESIA
TOTAL TIMBULAN SAMPAH SAMICI MASUK DAN DIOLAH
STIMLOG INDONESIA
Jenis Sampah Masuk SAMICI (2018) Total (Kg) Total (Ton)
STIMLOG INDONESIA