Makalah Kelompok II Filsafat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN

N
OLEH :
KELOMPOK II
1. GITA PERMATA SARI CANIAGO (2213151004)
2. MHD. FIKRI PERDANA (2213151022)
3. RAJULIATUN SABANIA (2212151003)
4. YENI ARDILY (2213151031)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PENDIDIKAN SENI RUPA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
AGUSTUS 2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………………..1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….1

1.3. Tujuan………………………………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2

2.1. Pengertian Filsafat……………………………………………………………………………2

2.2. Pengertian Filsafat Pendidikan……………………………………………………………….2

2.3. Hubungan Filsafat dan Filsafat Pendidikan…………………………………………………..3

BAB III……………………………………………………………………………………………6

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….7

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan, dalam makalah ini
penulis membahas mengenai “Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan”.
Makalah ini penulis susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah filsafat pendidkan ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Kabanjahe, 26 Agustus 2021


Penulis,

Gita Permata Sari Caniago

ii
BAB I

1.1. LATAR BELAKANG

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu sedangkan
filsafat dimulai dengan kedua duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah
tahu dan apa yang belum tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan
pernah diketahui dalam kemestaan yang seakan tak terbatas. Demikian juga berfilsafat berarti
mengoreksi dir, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran
yang dicari telah dijangkau.

Ilmu merupakan pengetahuan yang digumuli sejak sekolah dasar pendidikan lanjutan dan
perguruan tinggi, berfilsafat tentang ilmu berarti terus terang kepada diri sendiri. Ilmu membatasi
lingkup penjelajahannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang
digunakan dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya secara empiris

Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan kebenaran
filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan kebenaran ilmu yang
sifatnya relative. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi yang bisa diamati manusia saja.
Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati
gunung es,hanya mampu melihat yang diatas permukaan laut saja. Sementara filsafat mencoba
menyelami sampai kedasar gunung es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran
dan renungan secara kritis.

Sedangkan pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu ilmu lain.
Pendidikan lahir dari indukmya yaitu filsafat,sejalan dengan proses perkembangan ilmu. Ilmu
pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari diri induknya. Pada awalnya pendidikan berada
bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa membebaskan diri dengan pembentukan
manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk kepentingan memahami kedudukan manusia,
pengembangan manusia, dan peningkatan hidup manusia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat dan filsafat pendidikan?


2. Bagaimana hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan?
3. Apa manfaat dari belajar filsafat?

1.3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari filsafat, dan filsafat pendidikan.


2. Untuk mengetahui hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan.
3. Untuk mengetahui manfaat belajar filsafat.
1
BAB II

2.1. Pengertian Filsafat


Secara etimologis, kata filsafat, berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Philoshophia. Kata Philes
berarti cinta, senang, suka dan kata Shopia berarti pengetahuan., hikmah, dan kebijaksanaan
(Jalaluddin dan Abdullah Idi, 2007: 9). Dengan demikian, secara etimologis, filsafat dapat
diartikan sebagai cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan
kebijaksanaan. Al-Kindi mengartikan kata filsafat dengan kegiatan manusia tingkat tertinggi
yang merupakan pengetahuan yang benar mengenai hakikat segala yang ada bagi manusia.
Bagian filsafat yang paling mulia adalah pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab
dari segala kebenaran (Anas Salahudin, 2011:19). Selain itu, menurut Henderson, Filsafat
diartikan sebagai suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar akarnya
mengenai segala sesuatu yang ada. “philosophy means the attempt to conceive and present
inclusive and systematic view of universe and man’s in it” (Uyoh Sadulloh, 2012:16).
Imamanuel Kant, juga mengartikan filsafat sebagai ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan
yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu apakah yang harus diketahui?, apakah yang
seharusnya kita ketahui dan kerjakan?, sampai dimanakah pengharapan kita?, apakah yang
dinamakan manusia? (Djumransah, 2006:8).

2.2. Pengertian Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan adalah cabang filsafat yang membahas pertanyaan filosofis mengenai sifat,
tujuan, dan masalah pendidikan. Randal Curren mengemukakan bahwa filsafat pendidikan
adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafati dalam praktik pendidikan. Kneller
(1971: 4) juga mengatakan bahwa filsafat pendidikan bersandar pada filsafat umum atau filsafat
formal: artinya masalah-masalah pendidikan juga merupakan bagian dari cara berpikir filsafat
secara umum. Masalah yang paling mendasar dari filsafat pendidikan adalah bahwa mengenai
tujuan: apa tujuan yang tepat dan membimbing cita-cita pendidikan? Pertanyaan terkait
menyangkut evaluasi: kriteria apa yang tepat untuk mengevaluasi upaya pendidikan, institusi,
praktik, dan produk? Masalah penting lainnya melibatkan otoritas negara dan guru, dan hak-hak
siswa dan orang tua; karakter cita-cita pendidikan yang diakui seperti pemikiran kritis, dan
konon fenomena yang tidak diinginkan seperti indoktrinasi; cara terbaik untuk memahami dan
melakukan pendidikan moral; berbagai pertanyaan tentang pengajaran, pembelajaran, dan
kurikulum; dan banyak lagi.

2
2.3. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Hubungan anatara filsafat dan filsafat pendidikan adalah studi secara kritis mengenai
masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan manusia dan merupakan alat dalam mencari
jalan keluar yang terbaik agar dapat mengatasi semua permasalahan hidup dan kehidupan yang
dihadapi. Dalam pengertian luas, filsafat bertujuan memberikan konsep-konsep hidup secara
ideal dan mendasar bagi manusia agar mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Filsafat pendidikan memiliki perhatian terhadap filsafat klasik. Tetapi perhatian filsafat
ini terfokus pada analisis dan penjelasan terhadap problema-problema pendidikan. Hanya saja,
sebagian satu bentuk dari filsafat umum mengenai kehidupan, ia juga memiliki upaya untuk
mengembangkan berbagai masalah filsafat yang berhubungan dengan pendidikan dan langsung
dengan persoalan-persoalan filsafat pendidikan, tapi juga masalah pokok yang tidak bersentuhan
langsung dengan pendidikan.

Dalam kaitan filsafat dengan filsafat pendidikan Hassan Langgulung (dalam Jalaluddin
1997,22) berpendapat bahwa pendidikan adalah penerapan metode dan pandangan filsafat dalam
bidang pengalaman manusia yang disebutkan pendidikan. Filsafat dan filsafat pendidikan
menjadi sangat penting, sebab menjadi dasar,arah dan pedoman suatu system pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah aktifitas pemikiran sebagai hasilpengkajian secara teratur dan
mendalam yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun.

Di berbagai bidang sains kita sering mendengar istilah vertikal dan horizontal. Istilah ini
juga akan didengar di cabang-cabang filsafat dan bahkan filsafat pendidikan. Antara filsafat dan
pendidikan terdapat hubungan horizontal, memanjang ke samping, yaitu hubungan antara
cabang-cabang disiplin yang berbeda satu dengan lainnya, yang merupakan penerapan ilmu
pengetahuan di bidang kehidupan, yaitu ilmu filsafat dalam menyesuaikan masalah pendidikan
dan pengajaran. Filsafat pendidikan adalah pola pemikiran atau pendekatan filosofis untuk
masalah pendidikan dan pengajaran.

Filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik atau turun dengan cabang
pendidikan lainnya, seperti pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan,
pendidikan komparatif dan filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin ilmu ini adalah
hubungan antara tingkat penguasaan dan pendalaman kelompok pengetahuan serupa.

Oleh karena itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu ilmu yang diterapkan adalah
cabang ilmu yang berfokus pada penerapan pendekatan filosofis ke bidang pendidikan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia dan mata pencahariannya secara umum
dan manusia yang berprofesi sebagai pendidik atau guru khususnya.

3
Dalam buku filsafat pendidikan yang ditulis oleh Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi,
Jhon S. Brubachen mengatakan hubungan antara filsafat dan pendidikan sangat dekat satu sama
lain. Kekuatan hubungan ini disebabkan oleh karena dua disiplin tersebut menghadapi masalah
filosofis bersama-sama.

Hubungan fungsional antara filsafat dan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

 Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para
ahli.
 Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
 Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (pedagogik).

Filsafat adalah ilmu yang sangat luas (komprehensif) yang berusaha memahami masalah
yang muncul dalam lingkup manusia secara keseluruhan. Sementara pendidikan merupakan
usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal
maupun informal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang
diharapkan.

Hubungan antara filsafat dan pendidikan, yaitu filsafat, dalam arti filosofis merupakan
satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun
teori-teori pendidikan oleh para ahli, filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang
telah ada menurut aliran filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata
dan filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (pedagogik).

Tujuan filsafat pendidikan dapat ditinjau dari tujuan filsafat dan pendidikan itu sendiri.
Filsafat diantara nya memiliki tujuan untuk mengkritisi suatu kepercayaan dan sikap yang telah
dijunjung tinggi, mendapatkan gambaran keseluruhan, analisis logis dari Bahasa serta penjelasan
tentang arti kata dan konsep. Selain itu,menurut Amka (2019) tujuan filsafat pendidikan
meliputi:

1. Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia yang lebih mendidik, dan
membangun diri sendiri.
2. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri.
3.Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis pula sehingga
seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.

4
•Subtansi Filsafat pendidikan.
Substansi filsafat pendidikan adalah pengkajian dan pelaksanaan bagaimana usaha yang dapat
dilakukan untuk membina dan mengembangkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia
agar hidup berbudi luhur dan berakhlak mulia serta cerdas Jadi, focus pelaksanaan pendidikan
betul-betul diarahkan dan dinuansai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD1945. Menurut Zanti Arbi
(1988) Filsafat Pendidikan adalah sebagai berikut.
1).Menginspirasikan
2).Menganalisis
3).Mempreskriptifkan
4).Menginvestigasi
Maksud menginspirasikan adalah memberi inspirasi kepada para pendidik untuk melaksanakan
ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan, Filosof memaparkan idenya
bagaimana pendidikan itu, kemana diarahkan pendidikan itu, siapa saja yang menerima
pendidikan, dan bagaimana cara mendidik serta peran pendidik. pendidikan, dan bagaimana cara
mendidik serta peran pendidik. Sudah tentu ide-ide ini didasari oleh asumsi-asumsi tertentu
tentang anak manusia, masyarakat atau lingkungan, dan negara. Sementara itu yang dimaksud
dengan menganalisis dalam filsafat pendidikan adalah memeriksa teliti bagian-bagian pendidikan
agar dapat diketahui secara jelas validitasnya. Hal ini perlu dilakukan agar dalam penyusunan
konsep pendidikan secara utuh tidak terjadi tumpeng tindih, serta arah yang simpang siur.
Dengan demkian ide-ide yang komplek bisa dijernihkan terlebih dahulu, tujuan pendidikan yang
jelas, dan alat-alatnya juga dapat ditentukan dengan tepat

5
BAB III
3.1. Kesimpulan

 Filsafat adalah suatu pandangan kritis yang sangat mendalam sampai ke akar akarnya
mengenai segala sesuatu yang ada.
 Filsafat pendidikan adalah pola pemikiran atau pendekatan filosofis untuk masalah
pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan sebagai salah satu ilmu yang diterapkan
cabang ilmu yang berfokus pada penerapan pendekatan filosofis ke bidang pendidikan.
 Filsafat dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan.
 Filsafat berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata
 Hubungan antara filsafat dan pendidikan, yaitu filsafat dalam arti filosofis merupakan
satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pendidikan dan
menyusun teori teori pendidikan oleh para ahli, filsafat berfungsi untuk memberi arah
bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran filsafat tertentu.

6
DAFTAR PUSTAKA
 Abdullah, I. dan Jalaluddin. 2007. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan.
Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.
 Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia
 Sadulloh, Uyoh. 2006. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
 Djumransjah. 2006. Filsafat Pendidikan. Malang: Bayu Media Publishing.
 Kneller, George F. 1971. Introduction to the Philosophy of education. New York: John
Wiley & Sons, Inc
 Hasan Langgulalung (dalam jalaluddin 1997,22)
 Menurut Amka 2019
 Zanti arbi (1988

Anda mungkin juga menyukai