Anda di halaman 1dari 17

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis pengaruh

signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen yang

diteliti adalah (1) Financial Distress; (2) Financial Targets; (3) Profitability; (4) Ukuran

KAP, sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah fraudulent financial statement.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan tingkat

intervensi minimum dari peneliti yang bersangkutan. Penelitian ini dilakukan pada

situasi lingkungan riil dengan unit analisis perusahaan publik. Dimensi waktu yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pooling data sehingga akan

menggunakan ala tolah data SPSS.

3.2 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran

3.2.1 Variabel Dependen

3.2.1.1 Fraudulent Financial Statement

Fraudulent Financial Statement merupakan tindakan memanipulasi suatu

laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam

mendapatkan keuntungan dengan memaksakan kebenaran dan segala macam

35

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
36

cara yang dilakukan secara tidak jujur yang dapat membuat pihak lain merasa

ditipu (Bona, 2015). Penelitian ini mendeteksi kecurangan laporan keuangan

(Fraudulent Financial Statement) dengan menggunakan fraud score model

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Dechow et al. (2012). Variabel ini

diukur menggunakan variabel dummy dimana diberi nilai “1” apabila F-Score <

1, yaitu perusahaan tersebut tidak berpotensi melakukan kecurangan, dan diberi

nilai “0” apabila F-Score ≥ 1, yaitu perusahaan berpotensi melakukan

kecurangan.

Model F-Score merupakan penjumlahan dari dua variabel yaitu kualitas

akrual dan kinerja keuangan (Skousen dan Twedt, 2009), dapat digambarkan

dalam persamaan berikut :

F-Score = Accrual Quality + Financial Performance

Kualitas Akrual diproksikan melalui RSST accrual dan didefinisikan

sebagai semua perubahan non-kas dan non-ekuitas dalam suatu neraca

perusahaan sebagai akrual dan membedakan karakteristik keandalan working

capital (WC), non-current operating (NCO) dan financial accrual (FIN) serta

komponen aset dan kewajiban dalam jenis akrual (Richardson, Sloan, Soliman

dan Tuna, 2005). RSST accrual yang dihitung melalui perubahan aktiva lancar

(tidak termasuk kas), dikurangi perubahan dalam kewajiban lancar (tidak

termasuk utang jangka pendek) dan penyusutan, juga diperhitungkan perubahan

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
37

long-term operating assets dan long-term operating liabilities. Model

perhitungannya dapat dilihat pada persamaan berikut :

(∆WC + ∆ NCO+ ∆ FIN )


RSST Accrual =
Average Total Assets

Dimana :

WC = Current Asset – Current Liability

NCO = ( Total Assets – Current Assets – Investment and Advandes ) – ( Total

Liabilities – Current Liabilities – Long Term Debt )

FIN = Total Investment – Total Liabilities

ATA = (Beginning total assets + end total assets) / 2

Sedangkan Kinerja Keuangan (Financial performance) dari suatu laporan

keuangan dianggap dapat memprediksi terjadinya tindakan kecurangan pada

laporan keuangan ( fraudulent financial statement) sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Skousen (2009). Financial performance ini dapat dilihat dari

proksi

Financial performance = change in receivable + change in inventories +

change in cash sales + change in earnings

Dimana :

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
38

∆ Receivables
Change in receivable =
Average Total Assets

∆ Inventories
Change in Inventories =
Average Total Assets

∆ Sales ∆ Receivables
Change in cash sales = −
Sales(t ) Receivables( t)

Earning( t) Earning(t−1)
Change in Earning = −
Average Total Assets(t) Average Total Assets (t−1)

3.2.2 Variabel Independen

3.2.2.1 Financial Distress

Financial distress merupakan suatu keadaan kesulitan keuangan atau

ketidakmampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya yang sudah

jatuh tempo yang disebabkan oleh beberapa faktor (Kasmir, 2015:128).

Perusahaan mengalami financial distress apabila perusahaan tersebut dapat

memenuhi kewajiban keuangannya dengan melanggar persyaratan hutang

disertai penghapusan atau pengurangan pembiayaan (Baldwesn dan Scott dalam

Pembayun, 2012).

Financial distress dikelompokkan sebagai tekanan yang dialami pada

suatu perusahaan. Kondisi yang seperti ini dapat menjadi sebuah stimulasi bagi

pihak manajemen untuk melakukan kecurangan dalam pelaporan keuangan.

Kecurangan tersebut dilakukan agar pihak eksternal perusahaan menilai kinerja

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
39

manajemen bagus sehingga mengurangi kemungkinan ancaman akan kehilangan

pekerjaan. Selain memotivasi terjadinya kecurangan pelaporan keuangan, kondisi

keuangan yang buruk dapat menunjukkan perusahaan tersebut memiliki

lingkungan pengendalian yang lemah dan tidak stabil. Variabel Financial

Distress dapat diukur dengan menggunakan Altman Z-Score (Altman, 1968).

Variabel ini menggunakan variabel dummy, dimana diberikan nilai “1” apabila

Z-Score < 1,80 , yaitu perusahaan tidak berpotensi kuat mengalami

kebangkrutan, dan diberi nilai “0” apabila Z-Score ≥ yaitu perusahaan berpotensi

kuat mengalami kebangkrutan. Persamaan Financial Distress dengan

menggunakan Altman Z-Score adalah sebagai berikut :

Z-Score = 1,2T1 + 1,4T2 + 3,3T3 + 0,64T4 + 0,999T5

Keterangan

Modal Kerja
T1 =
Total Assets

Labaditahan
T2 =
Total Assets

Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT )


T3 =
Total Assets

Market Value of Equity


T4 =
Total utang

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
40

Penjualan
T5 =
Total Assets

3.2.2.2 Financial Targets

Financial Targets memberikan tekanan bagi manajemen untuk berhasil

dalam mencapai target keuangan yang telah ditetapkan oleh para pemegang

saham (stakeholder). Pada kondisi ini manajemen (agen) akan melaksanakan

kewajibannya dengan menampilkan performa (kinerja) perusahaan sebaik

mungkin, sehingga target keuangan yang telah direncanakan sebelumnya dapat

tercapai. Finansial Targets adalah salah satu pengukuran untuk menilai tingkat

laba yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dikeluarkan yang biasa disebut

ROA. Skousen et al. (2008) mengatakan Return on Assets (ROA) adalah ukuran

kinerja operasional yang digunakan dalam menunjukkan seberapa efisien asset

telah digunakan. Kasmir (2013:202) yang mengatakan ROA adalah rasio yang

menunjukkan return atas jumlah yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu,

ROA digunakan sebagai proksi variabel financial targets dengan skala

pengukuran rasio. Persamaan ROA adalah sebagai berikut :

Laba bersih
Return on Assets (ROA) =
Total Assets

3.2.2.3 Profitability

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
41

Profitabilitas merupakan kempuan perusahaan untuk memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas dapat digunakan dalam mengukur efektivitas manajemen secara

keseluruhan yang umumnya ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat laba yang

diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Profitabilitas

merupakan suatu rasio yang dapat memberi gambaran tentang tingkat efektivitas

pengelolaan perusahaan (Harahap, 2006). Adapun profitability merupakan

perbandingan laba bersih dan pendapatan. Persamaan Profitability adalah sebagai

berikut :

Net Profit
Profitability (PROF) =
Revenue

3.2.2.4 Ukuran KAP

Ukuran KAP (Auditor Size) adalah suatu yang membedakan kantor

akuntan publik menjadi ukuran besar atau kecil yang didasarkan oleh jumlah

klien yang dikelola dan jumlah tenaga professional (partner dan staf) yang

dimilikinya (Colbert et. Al. (1999)). Ukuran kantor akuntan publik pada

umumnya dibagi menjadi dua, yakni “KAP big four” dan “KAP non big four”.

Ukuran KAP diukur dengan menggunakan variabel dummy yang dapat

dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori yaitu jika perusahaan diaudit oleh auditor

yang bekerja pada perusahaan audit besar “big four” diberi nilai “1” dan

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
42

perusahaan yang diaudit oleh auditor yang tidak bekerja pada perusahaan audit

besar “non big four” diberi nilai “0”.

Berikut adalah ringkasan Variabel dan Pengukuran dari objek penelitian,

yang dilukiskan pada table 3.1.

Tabel 3.1
Variabel dan Pengukuran
Skala
Variabel Indikator
Pengukuran
Fraudulent Model F-Score Dummy
Financial
Statement F-Score < 1 = Perusahaan Tidak Berpotensi
Melakukan Kecurangan (diberi
nilai “1”)
F-Score ≥ 1 = Perusahaan Berpotensi
Melakukan Kecurangan (diberi
nilai “0”)

F-Score = Accrual Quality + Financial


Performance

(∆WC + ∆ NCO+ ∆ FIN )


RSST Accrual =
Average Total Assets

Dimana :
WC = Current Assets – Current Liability
NCO = (Total Assets – Current Assets –
Investment and advances) – (Total
Liabilities – Current Liabilities – Long
Term Debt)
FIN = Total Investasi – Total liabilities
ATS = (Beginning Total Assets + end
total assets)/2

Financial performance
= Change in receivable + change in inventories
+ change in cash sales + change in earnings

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
43

Dimana :
∆ Receivables
Change in receivables =
Average Total Assets

∆ Inventories
Change in inventories =
Average Total Assets

Change in cash sales =


∆ Sales ∆ Receivables

Sales(t ) Receivables( t)

Change in Earnings =
Earning(t) Earning ( t−1 )

Average Total Assets(t) Average Total Assets ( t−1 )
Financial Distress Penentuan Perusahaan yang mengalami Dummy
kebangkrutan

Z < 1,80 → Perusahaan tidak berpotensi kuat


mengalami kebangkrutan (diberi
nilai “1”)
Z ≥ 1,80 → Perusahaan berpotensi kuat
mengalami kebangkrutan (diberi
nilai “0”)

Rumus Altman Z-Score

Z-Score = 1,2T1 + 1,4T2 + 3,3T3 + 0,64T4 +


0,999T5
Keterangan
Modal Kerja
T1 =
Total Assets

Labaditahan
T2 =
Total Assets

Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT )


T3 =
Total Assets

Market Value of Equity


T4 =
Total Utang

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
44

Penjualan
T5 =
Total Assets
Profitability (PROF)

Profitability Net Profit Rasio


=
Revenue

Return on Assets (ROA)

Financial Targets Laba Bersih Rasio


=
Total Assets

Perusahaan yang di Audit oleh Kantor Akuntan


Ukuran Publik Big Four → 1
Dummy
Perusahaan Audit Perusahaan yang di Audit oleh Kantor Akuntan
Publik Non Big Four → 0

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

dengan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2015

sampai dengan tahun 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

menggunakan pooling data, yaitu dengan melakukan penggabungan purposive sampling

dan cross-sectional. Terdapat beberapa kriteria dalam pengambilan sampel perusahaan,

antara lain :

1. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi harus telah menerbitkan laporan

keuangan tahunan untuk periode tahun 2015, 2016, dan 2017.

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
45

2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi menerbitkan laporan keuangan

yang lengkap yang dapat digunakan untuk menganalisis variabel fraudulent

financial statement.

3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi telah mencatatkan saham

perusahaannya pada Bursa Efek Indonesia tahun 2015, 2016, dan 2017.

4. Perusahaan manufaktur sector barang konsumsi yang menerbitkan laporan

keuangan dan telah diaudit oleh auditor.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode studi dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data

sekunder dengan metode pooling data karena menggunakan lebih dari satu tahun atau

satu perusahaan yang sama. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu

berupa laporan tahunan (Annual Report) perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi

yang terdaftar di BEI pada periode waktu antara 2015 sampai 2017. Sedangkan jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan

kumpulan angka hasil observasi. Sebagai sumber data, laporan keuangan diperoleh

melalui publikasi di Bursa Efek Indonesia atau website www.idx.co.id.

3.5 Metode Analisis Data

Metode pengujian data yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan Model

regresi logistik. Model regresi logistik (regression logistic) adalah pengujian hipotesis

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
46

yang dilakukan dengan variabel dummy dengan cara pemberian kode /angka “1” dan

“0” untuk kedua variabel yang dijadikan sebagai perbandingan. Variabel bebas umunya

merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Uji

Normalitas tidak perlu lagi dilakukan pada variabel bebasnya apabila menggunakan

Teknik Analisa regresi logistik (Ghozali, 2011:261). Metode ini bertujuan untuk

mengalisi dan menguji pengaruh dari financial distress, financial targets, profitability,

dan ukuran KAP terhadap Fraudulent Financial Statement pada perusahaan manufaktur

sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang tersedia

kemudian diuji dan diolah dengan menggunakan SPSS.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

karakteristik variabel untuk membantu menjelaskan hasil penelitian. Statistik deskriptif

merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data yang

telah dikumpulkan tanpa adanya kesimpulan yang berlaku untuk digeneralisasikan.

Statistik deskriptif menggambarkan data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skeness (kemencengan

distribusi) (Ghozali 2011:19). Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan

gambaran mengenai variabel fraudulent financial statement, financial distress, financial

targets, profitability dan ukuran KAP.

3.5.2 Uji Kelayakan Data

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
47

3.5.2.1 Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)

Menurut Ghozali (2011), goodness of fit test dilakukan dengan

cara melihat nilai output dari Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit

test. Ketentuan nilai statistic Hosmer and Lemeshow, ialah : (1) Apabila

Nilai Hosmer and Lemeshow ≤ 0,05 maka Ho ditolak (Terdapat

perbedaan yang signifikan antara model dengan nilai observasi sehingga

goodness of fit model dianggap tidak baik dikarenakan tidak mampu

memprediksi nilai observasinya); (2) Apabila nilai Hosmer and

Lemeshow > 0,05 maka Ho diterima (Tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara model dengan nilai observasi sehingga goodness of fit

model dianggap baik karena mampu meprediksi nilai observasinya).

Hipotesis untuk menilai goodness of fit model :

Ho : Model hipotesis fit dengan data

Ha : Model hipotesis tidak fit dengan data

3.5.2.2 Uji Kelayakan Keseluruhan Model (Overall Fit Model Test)

Overall fit model atau keseluruhan model ditunjukkan dengan

melihat nilai log likelihood. Hal tersebut dilakukan dengan

membandingkan nilai -2 log likelihood (block number = 0) dan pada saat

model memasukkan konstanta dan variabel bebas -2 log likelihood (block

number = 1). Berdasarkan Ghozali (2011), penilaiannya adalah (1) Jika

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
48

nilai -2 log likelihood (block number = 0) lebih besar dari nilai -2 log

likelihood (block number = 1) maka keseluruhan model semakin baik; (2)

Jika nilai -2 log likelihood (block number = 0) lebih kecil dari nilai -2 log

likelihood (block number = 1) maka keseluruhan model semakin buruk

3.5.3 Analisis Regresi Logistik

Untuk melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini akan menggunakan regresi

logistik yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (data

metrik) dan kategorial (data non-metrik). Fungsi logistik disebabkan karena terdapat

campuran skala pada variabel bebas yang menyebabkan asumsi multivariate normal

distribution tidak dapat terpenuhi. Teknik regresi logistic tidak memerlukan uji

normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011).

Regresi logistik digunakan karena variabel dependen yang diteliti pada penelitian

ini memiliki nilai dummy, yaitu perusahaan yang melakukan fraudulent financial

statement dan perusahaan tidak melakukan fraudulent financial statement. Variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial distress, financial

targets, profitability, dan ukuran KAP. Model regresi logistik yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

FRAUD
ln = α + β1. DITRESS + β2. TARGETS + β3. PROF + β4. KAP + e
1−Fraud

Dimana :

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
49

FRAUD
ln = Variabel dummy, kode 1 (satu) untuk perusahaan yang
1−Fraud

melakukan kecurangan laporan keuangan, kode 0 (nol)

untuk yang tidak.

α = Konstanta

β1,2,3,4 = Koefisien regresi

DISTRESS = Financial Distress

TARGETS = Financial Targets

PROF = Profitability

KAP = Ukuran KAP

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Untuk menguji seberapa jauh kemampuan suatu model penelitian

dalam menerangkan variabel dependen, yaitu dengan menghitung

koefisien determinasi (adjusted R2). Semakin besar adjusted R2 suatu

variabel independen, maka menunjukkan semakin dominan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependennya. Nilai R2 yang telah

disesuaikan adalah antara nol dan sampai dengan satu (Ghozali, 2011).

3.5.4.2 Uji Simultan (F)

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
50

Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali,

2016). Apabila nilai probabilitas signifikansi ≤ 0.05, maka variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

3.5.4.3 Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parameter Individual)

Uji Statistik t dapat digunakan dalam menunjukkan seberapa jauh

pengaruh suatu variabel independen secara individual menerangkan

variabel dependennya (Ghozali, 2011:98). Tujuan pengujian ini ialah

untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independent/penjelas

mempengaruhi variabel dependennya secara signifikan. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan signifikasi level 0,05 (α = 5%).).

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria (1)

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien

regresi tidak signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel

independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen; (2) apabila signifikansi ≤ 0,05 maka

hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara

parsial variabel independent tersebut mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependennya.

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham
51

Pengaruh financial distress, financial targets, profitability, dan ukuran kap terhadap fraudulent financial statement
Gery Ilham

Anda mungkin juga menyukai