Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD

TERHADAP PERTUMBUHAN IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN


SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Oleh:
Heryanto 1)
Jonsen Sembiring 2)
Sekolah Tinggi Teologi Paulus Medan,
dan Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodist Indonesia
Bandar Baru-Sibolangit 1,2)
E-mail:
Drheryantodth@gmail.com 1)
jonsensem@yahoo.com 2)

ABSTRACT
The topics discussed in this study can be believed to be important and urgent issues to be
discussed about the ministry of the church and the faith of the congregation in the midst of
the co-19 pandemic situation. This study aims at finding how much the influence church
leadership and the preaching of God's Word that are supported by fostering the faith of the
congregation to encourage the growth of the faith of the church. This study was conducted
with 75 people as a source of information and data processing of this study using partial
least square structural equation modeling (SEM-PLS) with WarpPLS software. The results
show a positive effect of independent variables on intervening variables and dependent
variables. Furthermore, the ability of independent variables together can only affect
interacting variables by 46%, while if the independent variables together are supported by
independent variables, it produces a large effect on the dependent variable of 64%. This
shows the great contribution of this formation to grow the faith of the congregation in
addition to the role of leader and ministry of God's Word.
Keywords: Leadership, Preaching The Word Of God, Faith Development and Growth

ABSTRAK
Topik yang dibahas dalam makalah ini dapat diyakini sebagai isu yang penting dan urgen
untuk dibicarakan tentang pelayanan gereja dan iman jemaat di tengah situasi pandemi covid-
19. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa berapa besar pengaruh kepemimpinan gereja dan
pemberitaan Firman Tuhan yang didukung oleh pembinaan iman jemaat untuk mendorong
adanya pertumbuhan iman jemaat. Penelitian ini dilakukan dengan 75 orang sebagai sumber
informasi dan pengolahan data penelitian ini menggunakan structural equation modeling
partial least square (SEM-PLS) dengan software WarpPLS. Hasil penelitian menunjukkan
adanya pengaruh positif independent variable terhadap intervening variable dan dependent
variable. Selanjutnya kemampuan independent variable secara bersama-sama hanya mampu
mempengaruhiintervening varible sebesar 46%, sementara jika independent variablebersama-
sama dengan didukung oleh independent variablemenghasilkan besar pengaruhnya terhadap
dependent variable sebesar 64%. Hal ini menunjukkan besarnya kontribusi dari pembinaan
ini untuk menumbuhkan iman jemaat disamping peran pemimpin dan pelayanan Firman
Tuhan.
Kata Kunci: Leadership, Preaching The Word Of God, Pembinaan dan Pertumbuhan
Iman

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 106-115 106


1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepemimpinan
Menanggapi kondisi iman jemaat
Pemimpin adalah orang yang
pada masa pandemi covid-19 diduga akan
mengambil inisiatif dan mempengaruhi.
mengalami kemunduran. Kondisi ini tidak
Leighton Ford memahami para pemimpin
hanya disebabkan adanya pengaruh yang
sebagai “take the lead” dan “more people
dtimbulkan dari bahaya virus covid-19
to follow them”. Hal ini menunjukkan
melainkan juga adanya pembatasan waktu
bahwa seorang pemimpin sangat penting
ibadah dan bentuk-bentuk kegiatan
dalam menentukan kebijakan yang dapat
keagamaan yang estimasinya cukup lama.
mempengaruhi semua komunitas untuk
Persoalan yang paling mendasar adalah
bertumbuh. Untuk itu, organisasi yang
berapa lama jemaat mampu bertahan ikut
sehat membutuhkan leaders who ensure
ibadah secara virtual dengan menggunakan
sustainability have a personal passion
media handphone? Seberapa orang yang
and emotion for the changes they need to
dapat ikut ibadah dengan setia? Pola
make. Menurut Allen B. Graves,gereja
ibadah sedemikian rupa, dapatkah jemaat
dapat didefinisikan secara organisasi
bertahan atau bertumbuh dalam iman di
dalam arti bahwa gereja mempunyai
tengah situasi yang caruk-maruk? Peneliti
anggota, pemimpin dan melakukan
menganalisa keadaan di tengah pandemi
hubungan-hubungan,Seperti yang
covid-19 yang saat penelitian ini dilakukan
dikatakan oleh Leighton Ford,“Leadership
semakin meninggi di tanah air kita
is first of all is not something one does, but
terhitung di angka 80.094 orang yang
something one is” Hal ini merumuskan
positif sehingga proses ibadah jarak jauh
bahwa seorang pemimpin gereja harusnya
atau virtual memiliki estimasi waktu yang
dikenal oleh imannya melalui
masih panjang. Gereja terhadap iman
perbuatannya, dalam kepemimpinan,
jemaat tidak boleh mendiamkan diri.
seorang pemimpin gereja harus bisa
Pemimpin gereja perlu adanya upaya
membangun hubungan yang baik dan
dalam memperhatikan iman jemaat. Upaya
dipercaya oleh semua orang. Supaya
bisa dilakukan dengan meninggkatkan
tujuan pemberitaan tentang keselamatan
kualitas pemberitaan Firman Tuhan dan
dalam Yesus Kristus untuk memberikan
pembinaan iman yang akan mendorong
kabar syalom bagi dunia dalam terlaksana
iman jemaat terus bertumbuh. Terlebih
secara kontiniu.Jadi, bagaimana itu terjadi?
dengan kondisi pandemi ini jemaat lebih
Pemimpin tidak cukup hanya karena
banyak waktunya berada di rumah
adanya posisi dan kekuasaan, tetapi
sehingga jemaat punya waktu yang banyak
dibutuhkan the people who are in charge
untuk belajar Firman Tuhan. Kesempatan
of organizations and their units; by
ini sebaiknya dapat digunakan untuk
definition, such people are leadership.
memberikan materi-materi pembinaan
Sebab pekerjaan dalam gereja tanggung
iman bagi jemaat di rumah untuk
jawab yang paling besar dalam organisasi
meningkatkan iman jemaat. Jadi, peneliti
bukan diarahkan pada keuntungan bagi
memiliki dugaan yang kuat dengan pro
manusia melainkan perbuatan yang
aktif pemimpin gereja, kualitas khotbah
mendukung pekerjaan Tuhan dalam
yang baik dan adanya pembinaan iman
pemberitaan Injil di gereja. Dengan
jemaat secara kontiniu sangat berpengaruh
demikian, Gereja bisa bertumbuh secara
terhadap pertumbuhan iman jemaat.
kualitas maupun kuantitas dan tujuan ini
harus menjadi fokus bagi seorang
pemimpin gereja. Bagaimana gereja bisa
bertumbuh? Peneliti menganalisis
beberapa indikator pemimpin yang

107 ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Heryanto 1) , Jonsen Sembiring 2)
dibutuhkan gereja untuk bertumbuh sehat, tugas pokok mereka adalah
yaitu : memperlengkapi warga gereja untuk
pekerjaan pelayanandan pembangunan
a. Pemberdayaan anggota Tubuh Kristus agar memiliki pertumbuhan
Gereja sangat membutuhkan the iman sebagai pengikut Yesus Kristus. Oleh
leader’s focus is directed toward the sebab itu para pemimpin harus menyadari
organization, and his or her behavior bahwa mereka bukan penguasa dalam
builds follower commitment toward the gereja melainkan pelayan-pelayan yang
organizational objectives through lebih berperan sebagai motivator,
empowering followers to accomplish fasilitator, moderator, dan kordinator
those objectives. Pekerjaan gereja yang dalam pengelolaan organisasi gereja. Itu
baik adalah pemberdayaan anggota untuk berarti tidak ada struktur kepemimpinan
memiliki sebuah komitmen dalam yang bersifat hierarkhis melainkan
mengikuti ajaran dan prinsip Tuhan Yesus representatif. Dalam hal ini pemimpin
supaya setiap orang akan mengalami dipandang selaku orang-orang dipanggil
pertumbuhan iman yang diwujudkan oleh Yesus Kristus (Efesus 4:11-16) untuk
dalam perilaku sehari-hari. Pemimpin memperlengkapi warga bertumbuh dalam
gereja yang berhasil jika dalam his iman dan mampu mewujudkan Kerajaan
leadership only occurs when others Allah di dunia.Gemmil and Oakley define
willingly adopt, for a period of time, leadershipas ‘a social process...of
the goals of a group as their own. dynamic collaboration, where individuals
Artinya, anggota gereja bersedia and organisation members authorize
mengutamakan kepentingan orang banyak them-selves and others to interact in ways
atau gereja di atas kepentingan pribadi that experiment with new forms of
juga menghargai tujuan gereja sebagai intellectual and social meaning”.
tujuan pribadi sepanjang hidupnya. Pandangan ini memberikan sebuah konsep
pemikiran bahwa pemimpin
b. Visi memberdayakan anggota gereja untuk
berkomitmen lewat visi Allah sebagai
Untuk itu, setiap dalam sebuah tujuan mulia agar setiap anggota
kepemimpinan gereja dibutuhkan Leaders gereja bisa mandiri dengan otoritas dalam
need to have a sense of purpose and a berinteraksi sosial berdasarkan iman
guiding vision, which help bundle melalui intelektual dan pengetahuan
individual and ‘‘organizational energy” Alkitab dengan baik.
Pemimpin tanpa visi adalah buta. Visi
seorang pemimpin gereja harus bertumbuh B. Pemberitaan Firman Tuhan
dari Tuhan dan berkarakteristik nilai-nilai
kekeristenanan. Sebab visi seorang Pemberitaan Firman Tuhan
pemimpin adalah power dan energy yang merupakan bagian penting dalam sebuah
bisa membuat pelayanan gereja bertumbuh ibadah. Begitu juga, pertumbuhan iman
dan anggota gereja juga bertumbuh dalam Kristen erat kaitannya dengan Firman
iman. Tuhan. Sebagaimana Alkitab berkata,
“Iman timbul dari pendengaran,
c. Otoritas pendengaran akan Firman Tuhan” (Roma
10:17). Iman bertumbuh oleh karena
Pemimpin dalam gereja adalah mendengarkan Firman Tuhan. Dari sisi
hamba-hamba yang diberikan otoritas mendengar, maka aspek pertumbuhan
untuk melayani dengan wibawa Kristus (2 iman seseorang itu konkrit adanya. Hal itu
Korintus 13:10; band. Kisah Rasul 1:8). terjadi pada saatwahyu adikodrati
Itu sebabnya parapemimpin dalam gereja menerobos sistem mental manusia yang
disebutsebagai pelayan-pelayan sebab mendengarkan danmemperbaharui kualitas
JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 106-115 108
hidupnya secara konkrit. Dalam bahasa berlanjut agar jemaat selalu merasa ada
teologis, aspek perilaku yang terkoreksi, perhatian dari pimpinan dalam hubungan
cara hidup yang devian serta gaya hidup pelayanan dan pertumbuhan iman jemaat.
bebas nilai kini terkondisikan ke dalam Menurut Makmur Halim, “Gereja juga
kebenaran supra-rasional. Browning juga harus berupaya untuk membina jemaat
menuliskan, pemberitaan Injil Kristen agar hidupnya menjadi berkat bagi jemaat
berdasarkan Galatia1:18, 1 Korintus9:14 lain. Jemaat dapat menguasai dirinya dan
dan Filipi1:17 serta 1 Korintus11:26 biasa tidak melakukan hal-hal seperti orang
diikuti dengan pengajaran mengenai Kristen daging atau duniawi”. Menurut
pokok-pokok iman atau pengakuan. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Berkenaan dengan itu, pemberitaan Firman Pembinaan adalah “Suatu usaha, tindakan,
Tuhan merupakan aspek utama dalam dan kegiatan yang dilakukan secara efisien
memperbaharui kualitas hidup manusia dan efektif untuk memperoleh hasil yang
dan jalan untuk pertumbuhan iman lebih baik” Selanjutnya, menurut Raines
seseorang, setiap pendengar atau umat dan Rihardson W., Pembinaan berarti
Tuhan. Sebagaimana dikatakan bahwa “Proses, perbuatan: sebuah cara membina
This preaching of Christ’s Lordship dalam usaha tindakan kegiatan yang
establishes a beach head in the hearts dilakukan secara berdaya guna dan
of individuals-hence even when Gospel berhasil guna untuk memperoleh hasil
preaching highligts the cosmic yang lebih baik. Dengan demikian,
dimension of the kingdom, such pembinaan merupakan suatu tindakan
preaching, must often be accompanied yang dilakukan secara kontiniu guna
by the demand for personal repentance mencapai perubahan hidup, yang meliputi
and faith and the promise of eternal perubahanpengetahuan (kognitif), sikap
life. Kita percaya, setiap Firman Tuhan (afektif), dan perilaku sebagai wujud
yang keluar dari mulut Allah, tidak akan pertumbuhan iman menuju kedewasaan
kembali kepada-Nya sia-sia (Yesaya dalam Kristus. Jadi, pembinaan warga
55:11) melainkan Firman itu akan gereja sangat diarahkan pada pertumbuhan
menghasilkan pertobatan dan pertumbuhan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara
iman setiap pendengar atau pengikut-Nya. kualitatif berartisetiap orang percaya dapat
Untuk itu, Preaching is in the forefront of berbuah banyak dalam kehidupannya
the theological task. The cutting edge of (Yohanes 15:8), hidupoleh dan dipimpin
any theology of the Word of God is the Roh Kudus sehingga menghasilkan buah
proclamation of that Word with a view to Roh (Galatia 5:22-23). Secara kuantitatif
producing decision in the lives of the berarti seorang murid harus berlipat ganda
hearers because the goal of preaching is atau bermultiplikasi (Matius28:19-20; 2
decision on the part of the hearers.Tujuan Timotius 2:2). Alasan perlunya gereja
utama pemberitaan Firman Tuhan agar melakukan pembianaan sesuai penyataan
setiap umat yang mengikuti pemberitaan B.S. Sidjabat yang mengutip gagasan
Firman Tuhan maka Firman itu akan Lawrence menuliskan bahwa gereja
bekerja dalam hati umat-nya dan berfungsi sebagai perencana dan pengelola
mendorong dalam pengambilan keputusan pendidikan bagi anak, remaja, pemuda,
iman maka di sini lah pertumbuhan iman keluarga bahkan bagi orang-orang tua. Itu
terjadi ketika Firman Tuhan itu diberitakan sebabnya fungsi gereja untuk
memperlengkapi jemaat menjadi semakin
C. Pembinaan serupa dengan Yesus, seharusnya
sungguh-sungguh dan dengan strategis
Pembinaan merupakan suatu memfasilitasi terwujudnya sasaran ini
tanggung jawab pimpinan atau gembala karena menyampaikan khotbah yang baik
yang harus diberikan kepada jemaat secara saja tidaklah dapat membuahkan orang-

109 ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Heryanto 1) , Jonsen Sembiring 2)
orang yang membangun cara pandang tindakan manusia. Dasar iman adalah
yang alkitabiah tentang dunia, banyak Firman Allah (Roma 4: 20-21). Thomas
gereja yang menyampaikan khotbah H. Groome, dalam Daniel Nuhamara
dengan baik dan secara teraturtetapi bukti mengklaim bahwa, iman Kristen sebagai
menyatakan bahwa khotbah saja tidak bisa suatu pengalaman yang nyata mempunyai
membuatnya berhasil untuk itu, diperlukan tiga dimensi yang esensial, yakni:1). Suatu
pembinaan yang teratur dan terencana keyakinan / kepercayaan; 2). Suatu
hubungan memercayakan diri; 3).Suatu
kehidupan yang dijalani dalam kasih
D. Pertumbuhan Iman agape.Jadi, pertumbuhan iman dapat
disimpulkan seseorang yang bertumbuh
Pertumbuhan iman adalah suatu dalam pengenalan Allah dan memahami
proses dimana seseorang sudah menerima Firman Allah dengan sesungguhnya
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya sehingga Yesus sebagai Tuhan ada dalam
(Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak hidupnya yang bekerja dalam hidupnya
Allah, lalu rindu mendengar, menerima meghasilkan buah-buah Roh, dengan
dan memahami kebenaran Firman Allah demikian hidupnya berkenan dan
dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus memuliakan kepada Allah.
10:17), selanjutnya di dalam diri orang
tersebut, kebenaran Firman Tuhan
mengakar dan bertumbuh hingga dapat
menghasilkan buah yang sesuai dengan 3. HASIL DANPEMBAHASAN
kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah
mengatakan dalam bukunya bahwa: 3.1Pengujian Validitas dan Reliabilitas
“Hidup di dalam iman kepada Kristus
bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh Berdasarkan pengujian validitas
dan berbuah. Bertumbuh dalam loading faktor pada Tabel 3.1, seluruh nilai
pengenalan yang benar akan Allah, loading > 0,7, yang berarti telah memenuhi
sehingga hidup umat berkenan kepada syarat validitas berdasarkan nilai loading
Allah dalam segala hal dan terus mengarah melalui pengujian validitas berdasarkan
kepada Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah nilai average variance extracted (AVE)
dalam kesaksian hidup yang baik, untuk dan pengujian reliabilitas berdasarkan
memuliakan namaNya (Yohanes 15:7; composite reliability (CR).Diketahui
Efesus 2:10). Selanjutnya, apa itu iman? seluruh nilai AVE > 0,5, yang berarti telah
Dalam Perjanjian Baru, perkataan yang memenuhi syarat validitas berdasarkan
dipergunakan menerangkan „iman‟ atau AVE maka hasil uji validitas yang ada di
„kepercayaan‟ adalah „pistis‟ (bahasa AVE membuktikan semua variabel telah
Yunani), berasal dari kata Pisteno, yang memenuhi syarat untuk diukur.
artinya „saya percaya‟ atau „saya Selanjutnya dilakukan pengujian
mempercaya‟. Iman adalah dasar dari reliabilitas berdasarkan pendekatan nilai
segala sesuatu yang kita harapkan dan CR dan CA yang disarankan adalah di atas
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita 0,7.atau nilai CR dan CA> 0,7, maka hasil
lihat. Dasar keyakinan ini adalah Firman uji reliabilitas berdasarkan CR dan CA
Allah (Ibrani 11:1). Dalam Ibrani 11:1 menunjukkan semua instrumen yang
dikatakan: “Iman adalah dasar dari segala digunakan dalam penelitian untuk
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari memperoleh informasi yang digunakan
segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman dapat dipercaya sebagai alat pengumpul
mengandung unsur ilahi dan kemanusiaan. data dan mampu mengungkap informasi
Iman adalah karunia Allah dan juga yang sebenarnya di lapangan.

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 106-115 110


Tabel 1. Pengujian Validitas berdasarkan Loading Faktor dan Average Variance
Extracted (AVE) serta Pengujian Reliabilitas berdasarkan
Composite Reliability (CR) dan Cronbach’s Alpha (CA)

Indikat Loadi Average Variance Extracted Composite Reliability Cronbach's Alpha


or ng (AVE) (CR) (CA)
K11 0.817
K12 0.732 0.552 0.786 0.59
K13 0.673
PWG1 0.749
PWG2 0.817 0.639 0.841 0.716
PWG3 0.829
P1 0.778
P2 0.697 0.575 0.802 0.629
P3 0.797
PI1 0.736
PI2 0.832 0.661 0.853 0.741
PI3 0.865

Selanjutnya dilakukan pengujian Fornell-Larcker. Tabel 2 disajikan hasil


validitas diskriminan dengan pendekatan pengujian validitas diskriminan.
Tabel 2 Pengujian Validitas Diskriminan

K PWG P PI
K (0.743) 0.363 0.471 0.54
PWG 0.363 (0.799) 0.544 0.653
P 0.471 0.544 (0.758) 0.619
PI 0.54 0.653 0.619 (0.813)

Pada pengujian validitas diskriminan, nilai disimpulkan telah memenuhi syarat


akar kuadrat AVE dari suatu variabel validitas diskriminan.
laten, dibandingkan dengan nilai korelasi
3.2 Uji Signifikansi Pengaruh Langsung
antara variabel laten tersebut dengan
(Dirrect Effect)
variabel laten lainnya. Diketahui nilai akar
kuadrat AVE dari untuk setiap variabel Tabel 3.2 disajikan hasil koefisien
laten, lebih besar dibandingkan nilai jalur serta uji signifikansi pengaruh
korelasi antara variabel laten tersebut langsung. Sementara Gambar 4.2 disajikan
dengan variabel laten lainnya. Sehingga nilai koefisien jalur beserta nilai p-value.

111 ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Heryanto 1) , Jonsen Sembiring 2)
Gambar 1. Model Pengujian Variabel

Tabel 3. Koefisien Jalur dan Nilai P-Value

Pengaruh Koefisien Jalur (Path Coefficient) P-Values


K ->P 0.313 P = 0.006 < 0.05 (Signifikan)
PWG -> P 0.473 P = <0.001 < 0.05 (Signifikan)
K -> PI 0.228 P = 0.024 < 0.05 (Signifikan)
P -> PI 0.433 P = 0.003 < 0.05 (Signifikan)
PWG -> PI 0.276 P = 0.006 < 0.05 (Signifikan)

Tabel 4. Nilai Koefisien Jalur dan P-Value

Berdasarkan hasil pada Tabel 3.4 0,473 dan signifikan, dengan nilai
diperoleh hasil: P < 0,001 < 0,05.
3. K berpengaruh positif terhadap PI,
1. K berpengaruh positif terhadap P, dengan nilai koefisien jalur 0,228
dengan nilai koefisien jalur 0,313 dan signifikan, dengan nilai P =
dan signifikan, dengan nilai P = 0,024 < 0,05.
0,006 < 0,05. 4. P berpengaruh positif terhadap PI,
2. PWG berpengaruh positif terhadap dengan nilai koefisien jalur 0,433
P, dengan nilai koefisien jalur dan signifikan, dengan nilai P =
0,003 < 0,05.
JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 106-115 112
5. PWG berpengaruh positif terhadap
PI, dengan nilai koefisien jalur
0,276 dan signifikan, dengan nilai
P = 0,006 < 0,05.
Diketahui nilai R-Square (koefisien
determinasi) dari variabel P adalah 0.46
yang berarti variabel K dan PWG secara
bersama-sama mampu mempengaruhi P
sebesar 46%. Sementara diketahui nilai R-
Square (koefisien determinasi) dari
variabel PI adalah 0.64 yang berarti
variabel K,PWG, P secara bersama-sama
mampu mempengaruhi PI sebesar 64%. Gambar 3. Pengujian Mediasi

Berdasarkan hasil pengujian mediasi pada


3.3 Pengujian Kecocokan Model Gambar 3.3:
(Goodness of Fit)
Gambar 3.3 menyajikan hasil WarpPLS  Diketahui pengaruh tidak langsung
untuk uji kecocokan model (goodness of K terhadap PI, melalui P sebesar
fit). 0,135, dengan nilai P-Values =
0,031 < 0,05. Maka disimpulkan P
signifikan dalam memediasi
hubungan antara K terhadap PI.
 Diketahui pengaruh tidak langsung
PWG terhadap PI, melalui P
sebesar 0,205, dengan nilai P-
Values = 0,006 < 0,05. Maka
Gambar 2. Pengujian Kecocokkan disimpulkan P signifikan dalam
memediasi hubungan antara PWG
Model (Goodness of Fit) terhadap PI.

Berdasarkan Gambar 3.2, diketahui 4. SIMPULAN


nilai probabilitas (p-values) dari APC dan
ARS signifikan, yakni P < 0,001 yang Melalui hasil penelitian di atas, dapat
berarti < 0,05 dan P < 0,001 yang berarti< disimpulkan, antara lain :
0,05, dan nilai AVIF = 1,603 kurang dari 1. Melalui uji validitas berdasarkan
5. Hal ini berarti model yang diajukan AVE terbukti dari semua variabel K
telah fit. (0,552), PWG (0,639), P (0,575) dan
3.4 Pengujian Mediasi PI (0,661) telah memenuhi syarat
bahwa kuesioner yang disusun
Selanjutnya dilakukan pengujian adalah baik dan layak untuk
mediasi, yakni menguji apakah P mengukur variabel yang diteliti dan
signifikan dalam memediasi hubungan menghasilkan data yang valid.
antara K, PWG terhadap PI.
2. Melalui uji reliablitas berdasarkan
nilai CR dan CA dari semua variabel
K (0,786 / 0,59), PWG (0,841/0716),
P (0,802 / 0,629) dan PI (0,853 /
0,741) telah memenuhi syarat

113 ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Heryanto 1) , Jonsen Sembiring 2)
sebagai alat pengumpul data dan Ford, Leigton, Transforming Leadership,
informasi yang sebenarnya di (Downers Grove : Intervarsity,
lapangan. 1991)
3. Dalam pengujian validitas Hair dkk, A Primer on Partial Least
diskriminan melalui perbandingan Squares Structural Equation
nilai korelasi antara variabel laten Modeling (PLS-SEM), (Sage,
dengan variabel laten lainnya 2013)
diketahui nilai akar kuadrat AVE
untuk setiap variabel laten > nilai Halim, Makmur,Gereja di Tengah-Tengah
korelasi antara variabel laten tersebut Perubahan Dunia,(Malang:
ddibandingkan variabel laten Gandum Mas,2000)
lainnya, sehingga uji validitas
Hogan, R. and Kaiser, R. B., “What we
diskriminan telah memenuhi syarat.
know about leadership,” Review
4. Pengaruh antar variabel laten dengan of General Psychology. 2005, doi:
variabel laten lainnya KP, 10.1037/1089-2680.9.2.169.
PWGP, KPI, PPI, lalu
Hogan, R., Curphy,G. J. , and Hogan, J.,
PWGPI diketahui berpengaruh
“What we know about leadership:
positif
Effectiveness and personality.,”
5. Nilai R Square diketahui bersarnya Am. Psychol., 1994, doi:
nilai variabel K dan PWG bersama- 10.1037/0003-066x.49.6.493.
sama mempengaruhi P hanya sebesar
Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta:
46%, sedangkan jika variabel
Balai Pustaka, 1984)
independen (K dan PWB) secara
bersama-sama dan didukung oleh Leon, Xavier -Dufour, Eksiklopedia
variabel intervening (P) mampu Perjanjian Baru, (Yogyakarta :
mempengaruhi PI sebesar 64%. Kansius, 1990)
Dengan demikian, Pembinaan Iman
memiliki peranan penting dalam Maak, T. and Pless,N. M. “Responsible
memediasi Pemimpin dan leadership in a stakeholder
pemberitaan Firman Tuhan dalam society - A relational
menumbuhkan iman jemaat. perspective,” in Journal of
Business Ethics, 2006, doi:
6. DAFTAR PUSTAKA 10.1007/s10551-006-9047-z.
Metcalf, L., and Benn,S. “Leadership for
Allen W. Graves, A Church At Work : A Sustainability: An Evolution of
Handbook Of Church Polity Leadership Ability,” J. Bus.
Barna, George, Berpikir Seperti Yesus Ethics, 2013, doi:
(Think Like Jesus) (Batam: 10.1007/s10551-012-1278-6.
Gospel Press, 2006) Nuhamara,Daniel, Pembimbing PAK,
Browing,W.R.F., Kamus Alkitab, (Jakarta : (Bandung: Jurnal Info Media,
BPK Gunung Mulia,2007) 2007)

Fernandes, Cesar Rubem “messianism” Poyah, Nacy dan


dalam William Outhwaite, Simanjuntak,Bentty,Bahan PA
Pemikiran Sosial Modern, Mengenai Allah, (Jakarta: BPK
(Jakarta: Kencana, 2008) Gunung Mulia, 2004)

JURNAL PENDIDIKAN RELIGIOUS volume 2 No 2, Tahun 2020 (Juli) ; 106-115 114


Raines dan W., Richardso W, Azas-Azas Stone, Gregory Stone,Russell,A.. R. F. and
Alkitab Bagi kaum Muda, Patterson,K. “Transformational
(Bandung: Kalam Hidup, 1995) versus servant leadership: A
difference in leader focus,”
Rudge, F., Peter, Management in the Leadersh. Organ. Dev. J., 2004,
Church,London: McGraw-Hill doi:
Book Company, 1976, 9 ff. 10.1108/01437730410538671
Sholihin, Mahfud &amp; Ratmono,Dwi, Ulrich, D. and Smallwood, N.,“What is
Analisis SEM-PLS dengan leadership?,” Adv. Glob.
WarpPLS 3.0, (Yogyakarta : Leadersh., 2012, doi:
Andi, 2013) 10.1108/S1535-
1203(2012)0000007005.
Sidjabat, Samuel, B.,Strategi Pendidikan
Kristen Suatu Tinjauan Teolofis – Ward,W. E., “Preaching and the Word of
Filosofis (Yogyakarta: Andi God in the New Testament,” Rev.
Offset, 1996) Expo., 1959, doi:
10.1177/003463735905600103.

115 ANALISIS PENGARUH LEADERSHIP DANPREACHING THE WORD OF GOD TERHADAP PERTUMBUHAN
IMAN JEMAAT DENGAN PEMBINAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Heryanto 1) , Jonsen Sembiring 2)

Anda mungkin juga menyukai