Anda di halaman 1dari 12

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah “Ilmu Budaya Dasar”

Dosen Pengampu :

Ahmad Ridwan M.Pd

Disusun oleh:

Mawar Sakinah Hutasuhut (0306203015)

Ahmad Fajar Awalushihab (0306203061)

Arif Billah Hasibuan (0306203104)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

T.A 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualakumua’laikumWarahmatullahiwabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Manusia dan Cinta Kasih”.

Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Dosen Pengampu saya yaitu Bapak “Ahmad
Ridwan M.Pd” yang telah memberikan bimbingan, saran, ide, dan memberikan dorongan
serta masukan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan
kalimatnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Wassaalam,

Medan,5 November 2020

Penyusun:

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................1

DAFTAR ISI...........................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................3

A. Latar Belakang.................................................3
B. Rumusan Masalah................................................3
C. Tujuan.........................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................4

A. Makna Cinta Kasih................................................................................................4


B. Cinta Kasih Dalam Berbagai Dimensi...................................................................5
C. Hirarki/Bentuk Cinta Dalam Islam........................................................................7

BAB III PENUTUP ....................................................11

A. Kesimpulan....................................................11
B. Saran.........................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................12

BAB I

PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang

Di dalam kehidupan manusia, selain manusia mengetahui tentang kebudayaan dan


kesenian, manusia juga mengenal cinta kasih. Cinta kasih berkaitan dengan manusia karena
cinta kasih adalah perasaan yang timbul di dalam diri manusia namun cinta kasih itu muncul
tanpa diketahui oleh manusia.

Cinta memegang peran penting karena cinta adalah dasar untuk melakukan sebuah
pernikahan, pembentukan keluarga dan merawat anak, hubungan yang erat dengan
masyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta adalah pengikat antara manusia
dengan tuhannya sehingga manusia akan menyembah tuhannya dengan segala hatinya,
manusia akan mengikuti perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya dan berpegang teguh
kepada syariatnya,

Yang utama dalam cinta adalah memberi bukan menerima. Memberi berarti hal yang
tinggi secara kemampuan. Dalam memberi, yang terpenting adalah memberi hal yang
sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta menyatakan pengasuhan, tanggung jawab, perhatian
dan pengenalan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan makna cinta kasih ?
2. Apa itu cinta kasih dalam berbagai dimensi ?
3. Apa itu hirarki/bentuk cinta dalam Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu makna cinta kasih
2. Untuk mengetahui cinta kasih dalam berbagai dimensi
3. Untuk mengetahui hirarki/bentuk cinta dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Cinta Kasih

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, Balai Pustaka, 1996), cinta adalah
rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau
menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hampir sama sehingga kata

3
kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan.

Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama, antara keduanya
terdapat perbedaan, yaitu cinta kasih lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah
kepada orang atau yang dicintai. Denga kata lain mengandung pengertian lebih nyata lagi
dalam mewujudkan cinta seseorang.

Tingkah laku tumbuhan memang sudah lebih tinggi daripada benda mati, tetapi gejala
– gejala cinta kasih belum tampak pada tumbuhan. Tingkah laku binatang sudah mulai
menunjukkan adanya cinta kasih, terutama induk kepada anaknya. Hal itu dapat terlihat kitika
menyusui si anak, si ibu membelainya atau selalu melindunginya dari segala macam bahaya
yang mengancam. Tingkah laku manusia makin jelas menunjukkan adanya rasa cinta kasih
bukan hanya diwujudkan dalam menyusui atau belaian sayang, tetapi dengan kata – kata dan
mimik. Perwujudan ini semakin jelas lagi apabila disingkapkan dalam bentuk tulisan yang
merupaka n tingkat pengungkapan rasa yang tertinggi.

Seperti makhluk hidup lainnya, manusia juga mengalami perkembangan. Dalam hal
ini, perkembangan menusia terdiri atas tiga fase besar, yaitu anal – anak, dewasa, dan tua.
Dalam setiap fase, cinta kasih berkembang dalam proses yang berbeda – beda.

Pada fase anak – anak, mereka itu terutana baru dapat menerima cinta kasih dari
saudara – saudaranya dan cinta kasih yang lebih diperoleh dari orang tuanya. Pada fase
remaja, cinta kasih mulai ditanamkan dlam dirinya sehingga dalam fase ini merupakan masa
pembentukan pribadi untuk menanamkan cinta kasih. Setelah menginjak masa tua, mereka
lebih banyak memberikan cinta kasih kepda anak – anak nya.

Namun, soal pemberian cinta kasih yang sempurna bukanlah yang hanya datang dari
satu arah misalnya dari orang tua saja, tetapi sebaliknya, dari anak ke orang tuanya (to give
and to take). Jadi, cinta kasih baru terasa apabila dua pihak yang sama – sama saling
menerima sekaligus juga saling memberi.

Walaupun pada dasarnya manusia memiliki cinta kasih yang melebihi daripada
binatang, tetapi tidak semua manusia dapat memberikan cinta kasih yang sama banyaknya.
Ada manusia yang mampu memberikan cinta kasih dan ada juga yang kikir. Menurut

4
Heymans, manusia yang banyak memiliki rasa cinta kasih dan selalu memiliki keinginan
untuk berbuat sesuatu dalam kegiatannya antara lain selalu terarah kepada rasa
sosiobilitasnya yang tinggi. Orang kholerikus memiliki rasa belas kasihan dan suka menolong
sebagai tanda ia menaruh rasa kasih atau sayang kepada orang lain. Selain manusia
kholerikus, manusia tipe gepassionerd juga memiliki sifat yang penuh cinta kasih walaupun
ia merupakan orang keras dan berdisiplin tinggi. Mereka itu merupakan orang – orang baik
hati yang mau berbuat sesuatu untuk orang lain atas dasar cinta kasih.1

B. Cinta Kasih Dalam Berbagai Dimensi

Cinta adalah sebagai bagian dari hidup itu pun telah diakui oleh anggota – anggota suatu
komponen tertentu dan telah diakui secara universal. Cinta mempunyai hubungan yang
konstruk dengan kasih sayang kemesraan, belas kasih. Yang bisa diartikan perasaan kepada
orang lain.2

Dalam kehidupan sehari – hari kita bisa rasakan cinta kasih sesama, sehingga sangat
berarti bagi kehidupan kita, membuat hidup kita lebih indah, bahagia dan mengesankan.
Menyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukkan pada segalanya dan bukan pada
salah satu saja. Berarti tidak ada perbedaan antara tipe – tipe cinta berdasarkan salah satu hal
saja.

Persoalan cinta pada dasarnya bukan hanya terbatas pada persoalan mencintai atau
dicintai, persoalan apa yang menjadi objek dan subjek cinta. Tapi juga mempunyai hubungan
yang luas dengan berbagai konstruk lain, seperti misalnya kasih sayang, belas kasihan atau
pun dengan aktivitas pemujaan.3

1. Kasih Sayang

Kasih sayang adalah sesuatu yang sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh
setiap orang. Sebagaimana cinta, kasih sayang tidak akan lahir tanpaorang yang
melahirkannya. Dengan kata lain, seorang tidak akan memperoleh kasih sayang apabila tidak
ada orang lain yang memberi. Secara demikian wajar kalau kita mengenal berbagai macam
bentuk kasih sayang, yang ini semua sangat tergantung kepada kondisi penyayang dan yang
disayangi, misalnya kasih sayang orang tua kepada anak nya.

1
Supartono Widyosiswoyo, Ilmu Budaya Dasar (Jakarta: Ghalia Indonesia,2004), h. 49-50
2
http://agungzetiadji.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-manusia-cinta-kasih
3
https://fahrulrizaltinjowan.wordpress.com/2012/11/12/manusia-dan-cinta-kasih-2/

5
Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka kepada seseorang. Dari pengertian yang sangat sederhana tersebut,
tampak bahwa kasih sayang yang paling tidak menuntut adanya dua pihak yang terlibat di
dalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan perasaan sayang, cinta atau suka, dan
seseorang yang memperoleh curahan kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.

2. Kemesraan

Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam.
Kemesraan berasal dari kata dasar “mesra” yang artinya perasaan simpati yang akrab. Yose
Ortega Y. Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya
seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan sifat
kebersamaan yang mendasar dalam melibatka seluruh eksistensinya”. Cinta yang
berkelanjutan menimbulkan perasaan mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan
dari cinta.

3. Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia


kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, karena pemujaan
kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Dalam surah Adz –
Dzariat ayat 56 Allah Swt menyatakan “dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka menyembah ku”.

4. Belaskasihan

Cinta adalah istilah lain dari belaskasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya,
kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaan. Penderitaan ini mengandung
arti yang luas. Mungkin tua, dan sakit – sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya dan
sebagainya.

Perbuatan dan sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.
Manusia mempunyai potensi untuk berbelaskasihan. Misalnya sanggupkah ia mengunggah
potensi belaskasihan itu. Bila orang itu tergugah hatinya berarti orang itu berbudi dan
terpujilah oleh Allah Swt.

C. Hirarki / Bentuk Cinta Dalam Islam

6
Karena cinta merupakan fitrah alami manusia. Tanpa keberadaan cinta, orang akan
menyebutnya sebagai perasaan hampa.Namun tahukah kamu? Terdapat tiga bentuk cinta
dalam Islam yang harus kamu tahu. Secara istilah, makna cinta adalah suatu perasaan yang
dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yangmerasakannya.

Islam sebagai agama dan membawa rahmat Allah SWT juga mengenal dan menghargai
adanya cinta.Cinta dalam Islam sebagai dasar pesaudaraan antar manusia dan perasaan yang
melandari hubungannya dengan makhluk lain. Namun, cinta yang sebenarnya atau cinta yang
hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah SWT lah yang Maha Pemilik
Cinta.

Limpahan kasih sayang Allah SWT kepada seluruh makhluk sebagai bukti cinta Allah
SWT, sehingga Allah SWT menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan.

Terdapat beberapa firman Allah SWT tentang cinta. Berikut diantaranya.

“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang
Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).” (Qs. Maryam :
96).

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan,
berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (Qs. Al-Imran : 14).

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil.” (Qs. Al-Isra : 24).

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan


untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Qs. Ar-Rum
: 21).

Ada beberapa bentuk cinta dalam Islam yang memiliki perbedaan meskipun pada
dasarnya semua bentuk cinta adalah sama. Berikut ulasannya.

7
1. Cinta Kepada Allah SWT.

Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat Islam adalah cinta

kepada Allah SWT.

Umat muslim yang mencintai Allah SWT akan merasa bahwa sebagai hamba-Nya kita

tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu,

mencintai Allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat Muslim.

Orang yang mencintai tentunya akan melakukan segala sesuatu untuk yang dicintainya,

termasuk jika seorang mukmin mencintai Allah SWT. Ia akan selalu berusaha untuk

mengikuti segala perintahnya dan menjauhi larangannya.

Sebagaimana firman Allah SWT,

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai

tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman

sangat besar cintanya kepada Allah...” (Qs. Al-Baqarah : 165).

2. Cinta Terhadap Alam Sekitar

Setelah mencintai Allah SWT yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta,

maka seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Allah SWT juga akan mencintai segala

yang diciptakannya dan berusaha menjaganya.

Sebagaimana kita tahu bahwa Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa

menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.

Karena sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi yang

akan melindungi alam dan memanfaatkannya dengan baik.

Rasa cinta pada alam sekitar dapat diwujudkan dengan menjaga kebersihan lingkungan,

menyayangi tumbuhan serta menyayangi hewan.

8
Perbuatan manusia menyakiti hewan atau tumbuhan serta merusak alam adalah hal yang

dibenci Allah SWT, dan bukan merupakan rasa cinta yang ada dan ditanam dalam hati

manusia.

3. Cinta Sesama Manusia

Dalam ajaran Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwujudan dari

cinta kepada Allah SWT. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Allah SWT, maka ia pun

akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik

kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak.

Sebagaimana firman Allah SWT,

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah

orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (Qs. Al-Hujurat

: 13). Kesimpulannya adalah semua kecintaan kita adalah sebagai wujud kecintaan kita

kepada Allah Swt sebagai sang pemilik segalanya.4

4
https://moslemlifestyle.com/id/article/bentuk-cinta-dalam-islam.html

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam kehidupan manusia, selain manusia mengetahui tentang kebudayaan dan


kesenian, manusia juga mengenal cinta kasih. Cinta kasih berkaitan dengan manusia karena
cinta kasih adalah perasaan yang timbul di dalam diri manusia namun cinta kasih itu muncul
tanpa diketahui oleh manusia.

Perbuatan dan sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang
berakhlak.Manusia mempunyai potensi untuk berbelaskasihan. Misalnya sanggupkah ia
mengunggah potensi belaskasihan itu. Bila orang itu tergugah hatinya berarti orang itu
berbudi dan terpujilah oleh Allah Swt. Semua kecintaan kita adalah sebagai wujud kecintaan
kita kepada Allah Swt sebagai sang pemilik segalanya

B. Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah


wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Widyosiswoyo,Supartono. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:Ghalia Indonesia.

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-ilmu-budaya-dasar.html

http://agungzetiadji.blogspot.com/2012/06/tugas-ibd-manusia-cinta-kasih.html?
m=1#:~:text=Cinta%20Kasih%20dalam%20Berbagai%20Dimensi&text=Yang%20bisa
%20diartikan%20perasaan%20kepada,pihak%20yang%20terlibat%20di%20dalamnya

https://moslemlifestyle.com/id/article/bentuk-cinta-dalam-islam.html

11

Anda mungkin juga menyukai