Kasus
Pasien usia 68 tahun dengan riwayat penyakit gagal jantung kongestif, dan diabetes tipe 2.
Datang ke UGD salah satu rumah sakit pusat (RSUP), mengeluhkan mual, muntah, dan
takikardia. Riwayat obat: acarbose, isosorbide dinitrate dan digoxin 0,5 mg/hari. Hasil
pemeriksaan TDM pada pasien lansia dan berisiko didapatkan konsentrasi plasma digoxin
subterapeutik setelah penambahan acarbose pada rejimen obatnya. Konsentrasi digoxin plasma
adalah 0,50 ng/mL, yang berada di bawah kisaran terapeutik digoxin (0,8 hingga 2,1 ng / mL).
Oleh karena itu pasien sering mengeluh nyeri dada dan sesak, meskipun dosis digoxin telah
dinaikan 0,75 mg/hari, kadar digoxin tetap subterapeutik (0,7 ng / mL). Bagaimana
pengatasannya, kerjakanlah dengan SOAP dan identifikasi jenis interaksinya termasuk
acute/moderate/severe?
Nadi: 130x/menit
Suhu: 38,00C
HbA1c: 9%
1. Subjektif
Nama pasien : X (68 tahun)
Keluhan : mual, muntah, dan takikardia, nyeri dada dan sesak
Riwayat obat: acarbose, isosorbide dinitrate dan digoxin 0,5 mg/hari.
Riwayat penyakit : gagal jantung kongestif dan diabetes tipe 2
2. Objektif
3. Assessment
4. Planning
2. Terapi Nonfarmakologi
- Berhenti merokok
2. Terapi Nonfarmakologi
- Modifikasi gaya hidup menjadi
lebih sehat
- Diet
5. Kesimpulan
Interaksi yang terjadi pada pasien tersebut termasuk kedalam Moderate & Probable
(Mungkin dapat terjadi).Dimana perlu dilakukakan pengawasan dan pemantauan
diantaranya melakukan pemantauan respons terapeutik pada pemberian digoxin (apakah
terjadi penurunan efektifitas digoxin sehingga kondisi aritmia pasien tidak teratasi).
Apabila terjadi penurunan efektifitas terapeutik digoxin maka dapat meningkatkan dosis
digoxin atau mengganti acarbosa dengan obat DM lainnya . obat DM tipe 2 yang
digunakan yaitu detemir.