Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maulana Rizky Nugraha

NIM : 1903238

Kelas : 3B

Resume BAB XI Metode Pembelajaran Keterampilan Membaca

Membaca dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas dalam melafalkan, mengeja,


membunyikan simbol-simbol, abjad hingga menjadi kata sampai kalimat yang memiliki makna.

Pembelajaran membaca di dalam bidang pendidikan bahasa Jepang biasa disebut dokkai
walaupun ada juga istilah lain yang dekat dengan istilah ini yaitu yomikata.

 Yomikata mengacu pada proses membaca huruf yang berorientasi pada penguasaan
huruf- huruf tersebut satu demi satu serta pemakaiannya di dalam unit-unit bahasa yang
lebih luas secara tertulis.
 Dokkai yang mengacu pada aktivitas membaca suatu tulisan atau karangan sekaligus
memahami isinya. Pembelajaran dokkai diselenggarakan setelah para siswa menguasai
semua huruf Jepang (Hiragana, Katakana, Kanji, Romaji).

Cara-cara Pembelajaran Keterampilan Membaca:


 Seidoku (Membaca Intensif)
Cara membaca yang memikirkan makna kalimat dengan cara memeriksa seluruhnya seperti
arti kata-katanya, gramatikanya, dan sebagainya.
 Sokudoku (Membaca Cepat)
Cara membaca untuk menangkap atau mengambil intisari dari sumber bacaan.
1. Skimming
2. Scanning
 Yosoku (Membaca Prediktif) Dengan membaca prediktif ini siswa dapat menggunakan
latar belakang pengetahuan yang sudah dimilikinya sehubungan dengan teks bacaannya. Macam-
macam prediksi dalam cara membaca prediktif ini sebagai berikut.
1. Memprediksi Isi
2. Memprediksi Pengembangan Berdasarkan Kosakata danUnsur-Unsur Gramatika yang ada
Dalam Teks.
3. Memprediksi Pengembangan Berdasarkan Pengetahuan Struktur Wacana.

Proses Pembelajaran Keterampilan Membaca


1. Tahap Prakegiatan:
 Memperlihatkan gambar, foto, ilustrasi
 Menyuruh siswa mengemukakan hal-hal yang
 diketahui sehubungan dengan tema kegiatan
 Guru mengungkapkan informasi penting
 Guru memperkenalkan kata kunci atau konsep kunci
 Memprediksi isi bacaan dari judul karangan
2. Tahap Kegiatan Utama:
 Tahap kegiatan membaca yang dilakukan siswa dengan kemampuannya sendiri.
 Guru juga memberikanpetunjuk-petunjuk lisan atau task-task
 Mengisi task dokkai setelah kegiatan membaca.
3. Tahap Pascakegiatan:
 Menegaskan apakah siswa sudah membacanya dengan benar atau belum berdasarkan
jawaban-jawaban lisan atau hasil task.

Anda mungkin juga menyukai