Anda di halaman 1dari 2

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keistimewaan,

baik fisik, mental maupun emosionalnya, yang mempengaruhi proses pertumbuhan atau
perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Pendidikan khusus hanya ada pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sedangkan untuk
jenjang pendidikan tinggi secara khusus belum tersedia.

Anak Berkebutuhan Khusus yang Bersifat Permanen merupakan suatu kondisi dimana anak-
anak mengalami hambatan belajar dan perkembangan disebabkan oleh faktor internal dan
akibat langsung dari kondisi kecacatan. Misalnya pada anak yang kehilangan fungsi
pendengaran, penglihatan, gangguan perkembangan kecerdasan, gangguan perkembangan
interaksi sosial, gangguan gerak, gangguan emosi, dan tingkah laku. Pada kondisi tersebut,
anak-anak dihadapkan pada kondisi keterbatasan dalam kehidupannya secara menetap.

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara (temporer) adalah anak yang mengalami
hambatan belajar dan hambatan perkembangan disebabkan oleh faktor-faktor eksternal.
Misalnya anak yang yang mengalami gangguan emosi karena trauma akibat diperekosa
sehingga anak ini tidak dapat belajar. Pengalaman traumatis seperti itu bersifat sementra
tetapi apabila anak ini tidak memperoleh intervensi yang tepat boleh jadi akan menjadi
permanent.

1. Tunarungu : hambatan dalam fungsi pendengarannya


2. Tunagrahita : anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata
3. Tuna daksa : kondisi anak yang memiliki anggota tubuh tidak sempurna secara fisik,
sedangkan fungsi pancaindra penderita tuna daksa masih normal sehingga kelainan ini
kerap disebut, disabilitas fisik
4. Tunalaras : mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
Yang biasanya menunjukan perilaku menyimpang dari norma dan aturan yang berlaku
di sekitarnya
5. Kesulitan belajar : kesulitan yang dialami oleh seseorang dalam proses pembelajaran
yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar terjadi karena
adanya ancaman, hambatan-hambatan dan gangguan dalam belajar.
6. Cerebral palsy (lumpuh otak) : penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan
dan koordinasi tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak,
yang biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan.
7. Gifted : anak yang mempunyai kemampuan melebihi populasi anak seusianya dan
memiliki karakteristik yang khas yang membedakannya dengan anak-anak normal
8. Autisme : anak yang memiliki gangguan perkembangan otak yang memengaruhi
kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
9. Asperger : kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya. Asperger berbeda
dengan autisme, pengidap Asperger tidak memiliki kesulitan dalam belajar,
berbahasa, maupun memproses informasi, namun mereka kesulitan mengartikan serta
mengekspresikan hal-hal yang bermakna ganda
10. Rett’s disorder : kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan otak.
11. ADHD : gangguan mental yang menyebabkan seorang anak sulit memusatkan
perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, sehingga dapat berdampak
pada prestasi anak
12. Slow learner : anak yang memiliki prestasi belajar rendah di bawah rata-rata anak
pada umumnya) pada salah satu atau seluruh bidang akademik

Anda mungkin juga menyukai