Anda di halaman 1dari 17

PERTEMUAN 6

KASUS RASIO-RASIO KEUANGAN

KELOMPOK 6:
I Wayan Dodi Indrawan 1907311050
Rizal Mantovani 1907311051
Gusti Ayu Della Warma Dewi 1907311052
Rafli Dimas Ramadhan 1907311053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisa yang dipakai oleh
perusahaan untuk menilai dan menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan
contohnya laporan Laba rugi, Neraca, dan Arus kas dalam kurun waktu tertentu.
Setiap tutup periode akhir bulan, biasanya accounting perusahaan menyiapkan
dan menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, rugi laba, arus
kas, perubahan modal, dan laporan tersebut nantinya akan diserahkan kepada
pimpinan perusahaan.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan sebuah gambaran dan
penjelasan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang
dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan bisnis. Analisis data
laporan keuangan dilakukan dengan menganalisa masing-masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan
tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahan untuk masa yang akan
datang
PEMBAHASAN

A. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi
(hutang jangka pendeknya). Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan
untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid sedang
bila tidak disebut ilikuid. Rasio likuiditas yang umum dipergunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain:

1. Rasio Lancar (Curent Ratio)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup atau


membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya. Sebagai
ilustrasi, apabila perbandingan adalah 1:1 dimana artinya Curent Rationya
adalah 100%,berarti aktiva lancarnya memili jumlah yang sama banyak untuk
melunasi semua kewajiban lancarnya. Semakin lebih besar dari 100% artinya
semakin baik.

Current ratio = Aktiva lancar ÷ Hutang lancar x 100%

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menutup atau


membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancar tanpa
memasukan nilai persediaannya.

Quick ratio = (Aktiva lancar – persedian) ÷ Hutang lancar x 100%


3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Digunakan untuk membandingkan antara kas dan aktiva lancar setara kas
dengan kewajiban lancar. Yang dimaksud dengan aktiva lancar setara kas
adalah aktiva yang dapat dengan mudah dan segera diuangkan.

Cash ratio = (Kas + Aktiva setara kas ÷ Hutang lancar) x 100%


B. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)

Ratio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


melunasi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka panjang maupun jangka
pendek, utamanya apabila disaat perusahaan yang bersangkutan harus
dilikuidasi.

1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)

Digunakan untuk mengukur persentase besarnya dana yang berasal dari


hutang, baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin rendah
rasio ini artinya semakin baik bagi keuangan perusahaan, sebab keamanan
dananya semakin baik.

Debt assets ratio = (Total hutang ÷ Total aktiva) x 100%

2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debtto Equity Ratio)

Digunakan untuk mengukur hutang yang dimiliki dengan modal sendiri.


Semakin kecil ratio ini maka akan semakin baik untuk perusahaan. Sebaiknya
besarnya hutang tidak melebihi modal perusahaan itu sendiri.

Total debt to equity ratio = (Total hutang ÷ Modal) x 100%


C. Rasio Provitabilitas

Ratio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan keuntungan untuk perusahaan. Rasio profitabilitas dianggap
memiliki peranan yang krusial bagi kelangsungan perusahaan karena “urat nadi”
suatu perusahaan akan bergantung dari sejauh mana perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan.

1. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Membandingkan Laba Kotor dengan Penjualan. Semakin besar persentase


atau rasionya, artinya semakin baik kondisi keuangan perusahaan.

Gross Profit Margin = Laba kotor ÷ Penjualan

2. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

Ukuran dari Laba yang telah dikurangi dengan semua biaya dan pengeluaran
kecuali bunga dan pajak, dibagi dengan Pendapatan. Hasil dari perhitungan
tersebut merupakan gambaran laba bersih sebelum bunga dan pajak yang
didapat dari setiap rupiah penjualan atau pendapatan.

Operating profit margin = Laba sebelum bunga dan pajak ÷ Penjualan

3. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Digunakan untuk mengukur persentase atau rasio laba bersih setelah


dikurangi bunga dan pajak yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan atau
pendapatan. Semakin tinggi rasionya berarti semakin baik perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Net profit margin = Laba bersih setelah bunga dan pajak ÷ penjualan

4. Return On Assets (ROA)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


laba dengan semua aktiva atau asset yang dimilikinya. Laba yang dihitung
adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before Interest and
Tax).

Return on asset = Laba sebelum bunga dan pajak ÷ Total asset

5. Return On Investment (ROI)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


laba terhadap investasi yang telah dikeluarkan. Laba yang digunakan adalah
laba yang telah dikurangi pajak atau EAT (Earning After Tax)

Return on investment = Laba setelah pajak ÷ Investasi


D. Rasio Aktivitas

1. Perputaran Piutang

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan piutang.


Semakin tinggi perputarannya maka semakin baik pula bagi perusahaan.

Perputaran piutang = Penjualan kredit ÷ Rata-rata piutang

2. Perputaran Persediaan

Rasio ini digunakan untuk menggambarkan likuiditas perusahaan. Semakin


tinggi rasio perputaran persediaan maka semakin baik pula pengelolaan
persediaannya.

Perputaran persediaan = Harga pokok penjualan ÷ Persediaan

3. Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat


menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki. Semakin besar
rasio maka semakin baik bagi perusahaan.

Perputaran aktiva tetap = Penjualan ÷ Aktiva tetap

4. Perputaran Total Aktiva

Hampir sama dengan rasio perputaran aktiva tetap, hanya saja yang bedakan
adalah pada perhitungan kali ini, yang dihitung adalah total aktiva yang
dimiliki perusahaan.

Perputaran total aktiva = Penjualan ÷Total aktiva


5. Perputaran Modal Kerja

Rasio perputaran modal kerja adalah perbandingan antara penjualan dengan


modal kerja bersih suatu perusahaan. Nilai modal kerja bersih diperoleh dari
aktiva lancar dikurangi utang lancar. 

Perputaran Modal Kerja = Penjualan ÷ Modal Kerja Bersih


Atau
Penjualan ÷ Aktiva Lancar – Utang Lancar
Kasus

1. Rasio Likuiditas

Soal 7-7

Berikut ini adalah ringkasan informasi yang berkaitan dengan aset lancar dan
liabilitas jangka pendek PT Balapan dan PT Seturan pada tahun 2010

Keterangan PT Balapan PT Seturan


Aset Lancar Rp 1.500.000.000,00 Rp 2.500.000.000,00
Liabilitas Jangka Pendek Rp 750.000.000,00 Rp 1.500.000.000,00

Tugas Mahasiswa :
Dengan menggunakan kertas kerja yang tersedia, kerjakanlah hal-hal sebagai
berikut :
1. Hitunglah curent ratio dan working capital kedua perusahaan tersebut diatas.
2. Buatlah kesimpulan singkat tentang likiuditas kedua perusahaan tersebut di
atas, dan tentukan perusahaan mana yang lebih likuid, jelaskan alasannya.

Jawaban :

1. Curent Ratio & Working Capital

Curent Ratio PT Balapan :


Curent Ratio = Aktiva Lancar
Utang Lancar

Curent Ratio = Rp 1.500.000.000


Rp 750.000.000
Curent Ratio = 2

Working Capital PT Balapan :


Working Capital = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek
Working Capital = Rp 1.500.000.000 – Rp 750.000.000
Working Capital = Rp 750.000.000
Curent Ratio PT Seturan

Curent Ratio = Aktiva Lancar


Utang Lancar

Curent Ratio = Rp 2.500.000.000


Rp 1.500.000.000
Curent Ratio = 1,7

Working Capital PT Seturan :


Working Capital = Aset Lancar - Liabilitas Jangka Pendek
Working Capital = Rp 2.500.000.000 – Rp 1.500.000.000
Working Capital = Rp 1.000.000.000

2. Menurut kami,PT Balapan lebih likuid daripada PT Seturan,karena PT


Balapan memiliki current ratio yang lebih besar yaitu 2 kali. Current Ratio
sebesar 2 kali dinilai sebagai posisi yang nyaman dalam keuangan untuk
suatu perusahaan,dan current ratio sebesar 2 kali sudah dapat diterima oleh
kebanyakan industri
2. Rasio Solvabilitas

Soal 8-2

PT Banguntapan dan PT Baturetno adalah dua buah perusahaan yang bergerak


dalam bidang industri yang sama. Berikut adalah laporan keuangan yang berupa
laporan posisi keuangan perusahaan pada akhir tahun 2010 (dalam rupiah)

Keterangan PT Banguntapan PT Baturetno


Kas 25.000.000 35.000.000
Piutang Dagang 90.000.000 120.000.000
Persediaan 140.000.000 1.900.000.000
Aset Tidak Lancar (neto) 360.000.000 520.000.000
Aset Tidak Berwujud 22.000.000 20.000.000
Investasi 80.000.000 100.000.000
Total Aset 712.000.000 985.000.000
Utang Dagang 50.000.000 65.000.000
Utang Wesel jangka pendek 70.000.000 100.000.000
Utang obligasi 200.000.000 410.000.000
Ekuitas Saham Preferen 100.000.000 30.000.000
Ekuitas Saham Biasa 2.000.000.000 280.000.000
Saldo Laba 92.000.000 100.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas 712.000.000 985.000.000

Informasi tambahan tentang beberapa rasio solvabilitas rata-rata industri di mana


kedua perusahaan tersebit beroperasi untuk tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a. Debt to Total Assets Ratio
b. Debt to Equity Ratio
Tugas Mahasiswa :
Dengan menggunakan kertas jerja yang tersedia, kerjakanlah hal-hal sebagai
berikut :
a. Debt to Total Assets Ratio
b. Debt to Equity Ratio

Jawaban :

a. Debt Total Asset Ratio = Total Hutang / Total Aktiva

PT banguntapan PT Baturetno

= 320.000.000 = 575.000.000

712.000.000 985.000.000

= 0,45 = 0,58

b. Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Modal

PT Banguntapan PT Baturetno

= 320.000.000 = 575.000.000

892.000.000 410.000.000

= 0,81 = 1,40

3. Rasio Profitabilitas

Soal 9-2
PT Samigaluh adalah sebuah perusahaan dagang. Berikut ini adalah laporan labar-rugi
perusahaan selama dua tahun berturut-turut untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009 dn 31 Desember 2010.

Tahun 2009 Tahun 2010


Penjualan Rp 125.000.000 Rp 250.000.000
Beban Pokok Penjualan 68.750.000 143.750.000
Laba Bruto 56.250.000 106.250.000
Beban Administrasi Umum 12.500.000 25.000.000
Beban Pemasaran 18.750.000 50.000.000
Beban Operasi 31.250.000 75.000.000
Laba Operasi 25.000.000 31.250.000
Beban Bunga 3.125.000 6.250.000
Laba sebelum pajak penghasilan 21.875.000 25.000.000
Beban pajak penghasilan 8.750.000 10.000.000
Laba tahun berjalan dari operasi yang 13.125.000 15.000.000
dilanjutkan

Tugas Mahasiswa:
Dengan menggunakan kertas kerja yang tersedia, kerjakanlah hal-hal sebagai berikut :
1. Hitunglah rasio-rasio profitabilitas perusahaan tahun 2009 dan 2010 yang terdiri
atas gross profit margin, operating profit magin ratio, dan net profit margin ratio

Jawaban :

Gross Profit Margin = Laba kotor ÷ Penjualan

2009 2010

= 56.250.000 = 106.250.000

125.000.000 250.000.000

= 0,45 = 0,42

Operating profit margin = Laba sebelum bunga dan pajak ÷ Penjualan

2009 2010

= 25.000.000 = 31.250.000
125.000.000 250.000.000

= 0,2 = 0,125

Net profit margin = Laba bersih setelah bunga dan pajak ÷ penjualan

2009 2010

= 13.125.000 = 15.000.000

125.000.000 250.000.000

= 0,105 = 0,06

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis laporan keuangan merupakan pemeriksaan keterkaitan angkaangka


dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode. Tujuan
analisis laporan keuangan adalah mengevaluasi kinerja dari suatu perusahaan.
Hasil akhir dari kegiatan akuntansi adalah laporan keuangan yang digunakan oleh
perusahaan ataupun pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan
terssebut, sehingga perlu dibuat analisis laporan keuangan dari perusahaan untuk
membantu dan mengendalikan perusahaan atau memberikan gambaran situasi
keuangan pada pihak yang berkepentingan, seperti para pemegang saham,
kreditur, pemerintah dan pihak lainnya. Dengan adanya analisis laporan keuangan
maka dapat dilihat hasil kegiatan perusahaan dalam satu periode.
DAFTAR PUSAKA

Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Akuntansi - Rumus, Soal & Jawaban (pinterpandai.com)
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-
rumusnya.html
https://www.pinterpandai.com/rasio-keuangan-rumus-profitabilitas-likuidasi-
solvabilitas-aktivitas-soal-jawaban/

Anda mungkin juga menyukai