Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA


OBSERVASI LABORATORIUM IPA
(ALMARI A)

Oleh:
Kelompok I

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIKUM OBSERVASI LABORATORIUM”

Oleh:

Kelompok I

Yogyakarta, 01 Oktober 2020

Anggota

Nama NIM Tanda Tangan

Atika Salma Choirunnisa 19312241001

Rifqi Nur Fakhruddin 19312241002

Elviyana Damayanti 19312241003

Elrefi Luthfia Azzahra 19312241004

Widya Aprilia Mujiarsih 19312241005

Diserahkan pada tanggal Oktober 2020, jam

Mengetahui,

Dosen Pembimbing/Asisten Praktikum

(...…………………………………....)
A. Tujuan
1. Mengidentifikasi keadaan ruang laboratorium IPA.
2. Mengetahui denah dan ukuran ruang laboratorium IPA.
3. Mendata fasilitas laboratorium IPA.
4. Mengklasifikasikan fasilitas laboratorium IPA ke dalam fasilitas umum atau
barang, alat/peralatan dan bahan.
5. Mengetahui nama, spesifikasi, jumlah, kondisi dan fungsi barang, alat-
alat/peralatan, dan bahan bahan di laboratorium IPA.
6. Mengetahui susunan tata letak (lay out) penataan/penyimpanan barang,
alat/peralatan, dan bahan di laboratorium IPA.

B. Kajian Pustaka

Laboratorium diartikan sebagai Laboratory work engages students in learning


through firsthand experiences. Laboratory work permits students to plan and to
participate in investigation or to take part in activities that will help them improve
their technical laboratory. In general, laboratory work can be used to promote the
following learning outcomes:attitudes toward science, scientific attitudes, scientific
inquiry, conceptual development, technical skill, teamwork skills (Koballa dan
Chiappetta, 2010: 213).

Prinsip-prinsip penyimpanan alat

1. Zat dan bahan dasar alat harus diketahui.


2. Berat alat harus diperhatikan. Alat yang berat harus diletakkan di bagian
bawah.
3. Alat-alat yang sering digunakan harus diletakkan pada tempat yang mudah
dicapai.
4. Kepekaan alat harus diperhatikan.

(Kancono,2010:51)
Prinsip-prinsip penyimpanan bahan kimia

1. Bahan kimia yang berupa padatan

Bahan ini disimpan dalam botol gelas atau plastic yang bermulut lebar,
dan diberi etiket yang jelas, tidak mudah luntur, dan tidak mudah lepas.
Penyimpanannya dilakukan di lemari dengan pintu yang diberi kaca tembus
pandang. Bagian yang lebih berat disimpan di bagian bawah. Bahan yang
terbuat dari bahan yang sama disatukan. (Kancono,2010:52)

2. Bahan kimia yang berupa cairan

Bahan ini disimpan dalam botol gelas yang bermulut kecil, volume
cairan dalam botol adalah ¾ nya sehingga ¼ bagian botol dapat untuk
kondensasi larutan. Zat yang peka cahaya harus disimpan dalam botol
berwarna gelap. . Bagian yang lebih berat disimpan di bagian bawah. Bahan
yang terbuat dari bahan yang sama disatukan. (Kancono,2010:52)

3. Bahan kimia yang berupa gas

Bahan ini harus disimpan ditempat yang dingin dan jauh dari api.
Tangki gas diusahakan jangan sampai jatuh atau bergulir. Generator gas harus
diatur kembali setelah dipakai, sebab timbulnya gas dapat memecahkan
alat.Dalam memindah-mindahkan harus hati-hati, Penempatan bahan-bahan di
laboratorium. (Kancono,2010:52)

Zat-zat terbagi pada beberapa jenis yaitu :

a. Zat cair/larutan stock (persediaan)

Penyimpanan zat yang termasuk jenis ini misalnya asam sulfat, asam nitrat,
Amonia, dan zat organik, bisa dilakukan di dalam lemari asam.

b. Zat padat stock

Zat jenis ini dapat disimpan di bufet zat atau rak dan hindarkanlah dari
tercampurnya dengan cairan.

c. Zat cair atau larutan yang akan cepat digunakan


Jenis zat ini harus disimpan pada botol besar dan diletakan di bawah.

d. Zat padat yang akan cepat digunakan

Zat ini harus disimpan pada rak-rak zat padat.

(Kancono,2010:53)

Cara-cara penyimpanan bahan kimia

Cara penyimpanan zat/bahan kimia dipertimbangkan dari berbagai segi, Salah


satunya dari segi segi wujudnya. Zat padat dipisahkan dari zat cair/larutan.
Penyimpanannya diklasifikasikan atas dasar abjad nama depan unsur dalam Bahasa
Indonesia. Contohnya dapat dilihat pada tabel V.1.

(Kancono,2010:53)

Tabel IV.1 : Klasifikasikan zat-zat kimia atas dasar abjad nama depan unsur

Penyimpanan Bahan Beracun, Bahan Yang Mudah Terbakar, Campuran Berbahaya


Dan Bahan Yang Mudah Meledak

1. Bahan beracun :

Contohnya : HgCl2 (sublimat), persenyawaan sianida, persenyawaan arsen,


gas CO2, persenyawaan sulfur dan nitrat.

2. Bahan yang mudah terbakar

Contohnya : gas H2, CO, CH4, C2H2, C2H4, C6H6, NH3, H2S, HCN, N2,
CO2, PH3, alkil logam, boran (BH3), CS2. Cairan organik seperti eter,
Aseton, benzena, alkohol, metanol, terpentin, kerosin, naftalen dan Minyak
bakar

3. Bahan yang mudah meledak

Contohnya : Na, K, NH4NO3, serbuk seng dengan air, KNO3 dengan


CH3COONa.

a. Nitrat dengan ester, peroksida dengan Mg, Zn atau Al.


b. Klorat dengan asam sulfat.
c. Asam nitrat dengan Zn, Mg atau logam lainnya.
d. Halogen dengan amonia (NH3) dan merkuri oksida dengan sulfur (S)
e. Fosfor dengan asam nitrat (HNO3) atau dengan KClO3.

Tercampurnya zat-zat tersebut di atas akan menimbulkan ledakan apabila


tidak hati-hati menyimpannya. Seperti prinsip-prinsip yang telah dipelajari di depan,
maka penyimpanan harus terpisah dari lawan zatnya untuk menghindarkan ledakan.
(Kancono,2010:53-54)
C. Metode Praktikum
1. Tempat dan Waktu Praktikum
a. Tempat : Laboratorium IPA FMIPA UNY
b. Waktu : 11.00-12.30 WIB
c. Hari/Tanggal : Selasa,15 September 2020

2. Alat dan Bahan


a. Objek yang diamati (Almari A)
b. Bahan-bahan yang terdapat pada Almari A
c. Alat tulis
d. Hp
3. Prosedur
a. Mencari letak almari A.
b. Mengamati satu per satu fasilitas yang ada di almari A.
c. Mencatat nama, spesifikasi, jumlah, dan letak bahan-bahan yang ada di
almari A.
d. Memfoto masing-masing bahan yang ada di almari A.
e. Memasukkan data dalam tabel.
D. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan observasi Almari A laboratorium IPA yang telah dilakukan di


Laboratorium IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dan Laboratorium IPA
SMP Muhammadiyah 8 Bandung, diperoleh data sebagai berikut:
1. Tabel Almari A Lab IPA UNY

No Nama Bahan Rumus Spesifi Jumlah Keterangan Gambar


kimia kasi (baik/
rusak)

1 Formic Acid CH2O2 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 1

2 Acetone C3H6O 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 1

3 Glacial CH3CO 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


OH Lantai 1

4 Ethanol C2H5OH 2,5 L 2 (Baik) Terletak di


Lantai 1

5 KOH 3 % KOH 1L 1 (Baik)


Terletak di
Lantai 1

6 Xylene C6H4 2,5 L 1 (Baik)


(CH3)2 Terletak di
Lantai 1

7 Sodium NaOH 5 kg 3 (Baik) Terletak di


Hydroxide Lantai 1

8 Chloroform CHCl3 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 1

9 Nitric Acid HNO3 1L 1 (Baik) Terletak di


65% Lantai 1

10 NH4NO3 1 % NH4NO3 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 1

11 Methyl C6H12O 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


isobutyl ketone Lantai 1
12 Ammonia NH4OH 2,5 L 2 (Baik) Terletak di
Solution 32 % Lantai 1

13 Ammonia NH4OH 2,5 L 2 (Baik) Terletak di


Solution 25 % Lantai 1

14 CH3CO 2,5 L 1 Terletak di


Acetic acid OH lantai 1

15 H2SO4 2,5 L 2 Terletak di


Sulfuric acid lantai 1

16 HCl HCl 4 (Baik) Terletak di


2,5 L Lantai 2

17 H2SO4 H2SO4 3 (Baik) Terletak di


2,5 L Lantai 2

18 Glacial CH3CO 3 (Baik) Terletak di


OH 2,5 L Lantai 2

19 Hydrochloric HCl 3 (Baik) Terletak di


Acid 2,5 L Lantai 2

20 Chloroform CHCl3 3 (Baik) Terletak di


2,5 L Lantai 2

21 Larutan NH3 1L 1 (Baik) Terletak di


ammonia Lantai 2

22 Xylene C8H10 2,5 L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 2

23 Glycerin C3H8O3 1L 2 (Baik) Terletak di


Lantai 3

24 Pewarna C2OH6I4 15 ml 7 (Baik) Terletak di


Makanan Na2O5 Lantai 3

25 H2SO4 H2SO4 140 ml 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

26 Eosine 1 % - - 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3
27 Cuka CH3CO 210 ml 3 (Baik) Terletak di
OH Lantai 3

28 Larutan Lugol I3K 1L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

29 Larutan C11H22O 1L 2 (Baik) Terletak di


Benedict 11 Lantai 3

30 Larutan C16H18ClN 1L 1 (Baik) Terletak di


Methylene 3S Lantai 3
Blue

31 Gelatin C102H151N 500 gr 1 (Baik) Terletak di


31 Lantai 3

32 Probiotik - 1L 2 (Baik) Terletak di


Microbial Lantai 3

33 Reagen C10H8O 250 ml 1 (Baik) Terletak di


Molisch Lantai 3

34 H2O2 50 % H2O2 800 ml 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

35 Reagen Tollens Ag(NH3)2 1L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

36 Buffer Solution - 3 (Baik) Terletak di


1L Lantai 3

37 Buffer PH 4 - 1 (Baik) Terletak di


20oC 1L Lantai 3

38 Methylene C16H18Cl 500 ml 2 (Baik) Terletak di


Blue N3S Lantai 3

39 Chloroform CHCl3 1L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

40 Silica gel blue SiO2 1 kg 1 Terletak di


lantai 3

41 Methanol CH3OH 5L 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3
42 Methanol CH3OH 1L 2 (Baik) Terletak di
Lantai 3

43 Sodium Na2S2O3 1 kg 3 (Baik) Terletak di


thiosulfate- Lantai 3
pentahydrate

44 Sodium Na2S2O3 500 gr 1 (Baik) Terletak di


thiosulfate- Lantai 3
pentahydrate

45 Oxalic acid C2H6O2 1 kg 1 (Baik) Terletak di


dihydrate Lantai 3

46 NH4OH NH4OH - 1 (Baik) Terletak di


Lantai 3

47 Sodium NaCl 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Chloride Lantai 3

48 Potassium KI 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Iodide Lantai 3

49 Potassium KOH 1kg 1 Terletak di


hydroxide lantai 3

50 Larutan KOH & 2 (Baik) Terletak di


Fehling B K.Na.tar 1L Lantai 3
trat

51 Larutan CuSO4 2 (Baik) Terletak di


Fehling A 1L Lantai 3

52 Larutan C11H22O1 500 ml 1 (Baik) Terletak di


Benedict 1 Lantai 3

53 Formaldehyde CH2O 4L 1 (Baik) Terletak di


solution Lantai 3

54 Xylene C8H10 1L 2 (Baik) Terletak di


Lantai 3

55 Formaldehyde HCHO 4L 2 Terletak di


solution 37% Lantai 3

56 Microbiology C11H22O1 1kg 1 Terletak di


sucrose 1 lantai 3

57 Soda ash Na2CO3 1L 2 Terletak di


lantai 3

58 Starter nata - 500 ml 2 Terletak di


lantai 3

59 NaOH NaOH I kg 1 (Baik) Terletak di


Lantai 4

60 Sodium NaOH 1 kg 2 (Baik) Terletak di


Hydroxide Lantai 4

61 Sodium NaOH 5 kg 1 (Baik) Terletak di


Hydroxide Lantai 4

62 Ammonium NH4Cl 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Chloride Lantai 4

63 Potassium KOH 1 kg 3 (Baik) Terletak di


Hydroxide Lantai 4

64 NaCl NaCl 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Lantai 4

65 Natrium Na2S2O3 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Tiosulfat Lantai 4
Pentahidrat

66 Parafin Padat CnH2n+2 1 kg 1 (Baik) Terletak di


Lantai 4

67 Agar bubuk (C12H14O 500 gr 1 (Baik) Terletak di


putih 5(OH)4)n Lantai 4

68 Gelatin C102H151N 500 gr 1 (Baik) Terletak di


31 Lantai 4

69 ZA Food (NH4)2S 140 gr 4 (Baik) Terletak di


Grade O4 Lantai 4

70 Pewarna C18H14N2 500 gr 1 (Baik) Terletak di


Makanan Na2O8S2 Lantai 4
Merah

71 Starter Nata - 500 ml 1 (Baik) Terletak di


Lantai 4
72 Mikrobiologi - 1 kg 1 (Baik) Terletak di
Lantai 4

73 Mikroskopi - 1L 2 (Baik) Terletak di


Lantai 4

74 Laktosa C12H22O1 - 1 (Baik) Terletak di


1 Lantai 4

75 Parafin CnH2n+2 500 gr 2 (Baik) Terletak di


Lantai 4

76 Asam Sitrat C6H8O7 - 1 (Baik) Terletak di


Lantai 4

77 Gelas Ukur 2 L Pyrex 2L 5 buah Terletak di


Lantai 4

2. Tabel Almari Lab IPA SMP Muhammadiyah 8 Bandung


a. Alat dan bahan Almari 1

N Nama Rumus Spesifika Jumlah Keteranga Gambar


o Alat/Baha kimia si (Baik/Kuran n
n g)
1 Larutan C2H5N3 500 mL 1 ( Baik) Terletak
Biuret O2 di dalam
almari 1
lantai 3
2 Benedict’s 500 mL 1 (Baik) Terletak
di dalam
almari 1
lantai 3

3 Larutan 500 mL 1 (Baik) Terletak


CuSO4 di dalam
8% almari 1
lantai 3

4 Larutan I3K 1L 2 (Baik) Terletak


Lugol di dalam
almari
1lantai 3
5 Alcohol C2H5OH 1L 4 (Baik) Terletak
96% di dalam
almari
1lantai 3

6 KIT - PUDAK 2 ( Baik) Terletak


Listrik di dalam
dan almari
Magnet 2lantai 3
7 Neraca - Ohaus 2 (Baik) Terletak
Analalog di dalam
almari 2
lantai 2

8 Suntikan OneMed 40 (Baik) Terletak


/ 20 ml di dalam
almari 2
lantai 3

9 Kaki tiga - 4 ( Baik ) Terletak


di dalam
almari 1
lantai 1
10 Rak - 3( Baik) Terletak
tabung di dalam
reaksi almari 1
lantai 1
dan 2
11 Tabung - 15 (Baik) Terletak
reaksi di dalam
almari 1
lantai 1
dan 2
12 LUP - 5 (Baik) Terletak
di dalam
almari 1
lantai 2
13 Mortal 3 (Baik) Terletaak
dan pastle di dalam
almari 1
lantai 2
14 Erlenmey 1 (Baik) Terletak
er di dalam
almari 1
lantai 2
15 Gelas - Phyrex 4 (Baik) Terletak
ukur di dalam
almari 1
lantai 2
16 Plat tetes - 1 (Baik) Terletak
di dalam
almari 1
lantai 2
17 Pipet tetes - 5 (Baik) Terletak
di dalam
almari 1
lantai 2
18 KIT Alat - 1 (Baik) Terletak
Peraga di dalam
IPA SD almari 3
lantai 1
19 Mikrosko - 5 (Baik) Terletak
p di dalam
almari 3
lantai 2
Gambar 1.1 Dokumentasi pada tabel no 9-17
Sumber : Dokumentasi praktikan
Observasi Almari A yang dilakukan pada tanggal 15 September 2020 pada pukul
11.00 - 12.30 WIB di Laboratorium IPA FMIPA UNY dan Observasi Laboratorium IPA
SMP 8 Muhammadiyah yang dilakukan pada tanggal 01 Oktober 2020 pada pukul 09.20-
11.10WIB. Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam observasi ini yaitu Almari A,
bahan-bahan dalam almari A, alat tulis, dan HP untuk dokumentasi gambar. Prosedur
percobaan yang praktikan lakukan pertama yaitu mengamati keadaan bentuk dan ukuran
almari A, kemudian mengamati satu per satu fasilitas yang ada di almari A, lalu mencatat
nama, spesifikasi, jumlah, dan letak bahan-bahan yang ada di almari A, kemudian
memasukkan data dalam tabel. Praktikan juga memfoto masing-masing bahan yang ada di
almari A.
A. Observasi Laboratorium IPA UNY
Observasi ini dilakukan dengan panduan dari pihak laboratorium atau asisten
laboratorium. Berdasarkan data yang didapat, dapat diketahui bahwa bahan-bahan yang ada
pada almari A lantai 1 yaitu:

No Nama Bahan

1 Formic Acid

2 Aseton
3 Glacial

4 Etanol

5 KOH 3%

6 Xylene

7 Sodium Hydroxide

8 Chloroform

9 Nitric Acid 65%

10 NH4NO3 1 %

11 Methyl isobutyl ketone

12 Ammonia Solution 32 %

13 Ammonia Solution 25 %

14 Acetic Acid

15 Sulfuric Acid

Bahan-bahan yang terdapat pada almari A di lantai 2 yaitu:

No Nama Bahan

1 HCl

2 H2SO4

3 Glacial

4 Hydrochloric Acid

5 Chloroform

6 Larutan amonia

7 Xylene
Bahan-bahan yang terdapat pada almari A di lantai 3 yaitu:

No Nama Bahan

1 Glycerin

2 Pewarna Makanan
3 H2SO4

4 Eosine 1 %

5 Cuka

6 Larutan Lugol

7 Larutan Benedict

8 Larutan Methylene Blue

9 Gelatin

10 Probiotik Microbial

11 Reagen Molisch

12 H2O2 50 %

13 Reagen Tollens

14 Buffer Solution

15 Buffer PH 4 20oC

16 Methylene Blue

17 Chloroform

18 Silica gel blue

19 Methanol

20 Methanol

21 Sodium thiosulfate-
pentahydrate

22 Sodium thiosulfate-
pentahydrate

23 Oxalic acid dihydrate

24 NH4OH

25 Sodium Chloride

26 Potassium Iodide

27 Potassium hydroxide

28 Larutan Fehling B
29 Larutan Fehling A

30 Larutan Benedict

31 Formaldehyde solution

32 Xylene

33 Formaldehyde solution 37%

34 Microbiology sucrose

35 Soda ash

36 Starter nata

Bahan-bahan yang terdapat pada almari A di lantai 4 yaitu:

No Nama Bahan

1 NaOH

2 Sodium Hydroxide

3 Sodium Hydroxide

4 Ammonium Chloride

5 Potassium Hydroxide

6 NaCl

7 Natrium Tiosulfat Pentahidrat

8 Parafin Padat

9 Agar bubuk putih

10 Gelatin

11 ZA Food Grade

12 Pewarna Makanan Merah

13 Starter Nata

14 Mikrobiologi

15 Mikroskopi

16 Laktosa
17 Parafin

18 Asam Sitrat

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa penyimpanan bahan-bahan di almari A


sudah sesuai dengan kaidah penyusunan alat dan bahan, yaitu diklasifikasikan berdasarkan
bahan utama pembuatan, massa, bentuk, volume, usia pakai, dan fungsi atau kegunaan.
Tetapi masih terdapat sedikit permasalahan, antara lain terdapat alat praktikum di dalam
almari bahan, hal ini disebabkan karena almari alat berdekatan dengan almari bahan,
sehingga dimungkinkan terjadi kesalahan saat mengembalikan alat. Sehingga ada beberapa
peralatan yang tidak diletakkan pada lemari penyimpanan alat, melainkan diletakkan bersama
bahan-bahan dan di almari yang berbeda.

Dalam kegiatan pengelolaannya, laboratorium juga masih kurang sesuai dengan


laboratorium IPA standar. Pemeliharaan alat dan bahan yang ada di almari A meliputi selalu
menata kembali alat dan bahan setelah digunakan untuk kegiatan praktikum dan juga
membersihkannya terlebih dahulu. Selain itu, botol-botol yang berada di dalam almari ada
yang masih berdebu dan ada beberapa bahan yang tidak diberi nama / inventarisnya. Pada
almari A, tidak terdapat rambu keselamatan, yaitu mengenai penggunaan masker, karena
pada almari A terdapat bahan-bahan yang berbahaya dan merusak kesehatan tubuh. Jadi, bisa
dikatakan bahwa pengelolaan almari A sudah cukup ideal walaupun masih bisa
dimaksimalkan lagi.

Dalam hal peletakan bahan, almari A sudah cukup tertata dan memenuhi standar.
Untuk botol yang berukuran besar dan lebih berat, diletakkan di bagian bawah. Hal ini sesuai
dengan literatur milik Kancono (2010:52) bahwa bahan ini disimpan dalam botol gelas atau
plastic yang bermulut lebar, dan diberi etiket yang jelas, tidak mudah luntur, dan tidak mudah
lepas. Penyimpanannya dilakukan di lemari dengan pintu yang diberi kaca tembus pandang.
Bagian yang lebih berat disimpan di bagian bawah. Selain itu, untuk peletakan bahan-bahan
di almari A juga masih belum teratur. Misalnya saja ada beberapa bahan yang sejenis tetapi
tidak disatukan.

B. Observasi Laboratorium IPA SMP Muhammadiyah 8 Kota Bandung


Observasi ini dilakukan secara mandiri mengikuti panduan dari pihak laboratorium
atau dosen pengampu. Berdasarkan data yang didapat, dapat diketahui bahwa bahan-bahan
yang ada pada almari 1 yaitu:
NO Nama Alat dan Bahan
1 Larutan Biuret
2 Larutan Benedic
3 Larutan CuSo4
4 Larutan Ligol
5 Alcohol 96%
6 Pipet tetes
7 Kaki Tiga
8 Rak tabung reaksi
9 Tabung reaksi
10 LUP
11 Mortal dan pastle
12 Erlenmeyer
13 Gelas ukur
14 Plat tetes
Tabel 1.1 Nama alat dan bahan pada almari 1
Sumber : Pengamatan praktikan

No Nama Alat dan Bahan


1 KIT Listrik dan Magnet
2 Suntikan
3 Neraca Analog

Tabel 1.2 Nama alat dan bahan pada almari 2

Sumber : Pengamatan Praktikan

No Nama Alat dan Bahan


1 KIT Alat peraga IPA SD
2 Mikroskop

Tabel 1.3 Nama alat dan bahan pada almari 3

Sumber : Pengamatan praktikan

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa penyimpanan bahan-bahan di almari 1


sudah sesuai dengan kaidah penyusunan alat dan bahan, yaitu diklasifikasikan berdasarkan
bahan utama pembuatan, massa, bentuk, volume, usia pakai, dan fungsi atau kegunaan. Selain
itu guru IPA yang mengajar di Sekolah tersebut mengatakan bahwa dalam proses
pengklasifikasian alat dan bahan sebenarnya akan dilakukan berdasarkan jenis mata pelajaran
seperti : Lemari 1 untuk Biologi, Lemari 2 untuk Kimia dan Lemari 3 untuk Fisika. Tetapi,
karena gedung baru yang diberikan sekolah untuk Laboratorium IPA ini. Sehingga baik guru
maupun laboran belum menyusun secara selesai. Akibatnya, menyebabkan beberapa masalah
seperti tercampurnya beberapa alat yang masih berceceran baik di lantai 1 dan 2 maupun di
berbeda almari. Sehingga siswa akan kesulitan dalam mencari dan menggunakan
alat.Laboran dan guru dalam mengatasi hal ini yaitu menaruh almari khusus untuk
mengembalikan alat dan bahan, sehingga siswa berikutnya yang akan menggunakan alat dan
bahan tersebut bisa langsung mengambil pada almari pengembalian terlebih dahulu. Seperti
pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.2 Almari pengembalian alat dan bahan

Sumber : Dokumentasi praktikan

Dalam kegiatan pengelolaannya, laboratorium juga masih kurang sesuai dengan


laboratorium IPA standar. Pemeliharaan alat dan bahan yang ada di almari meliputi selalu
menata kembali alat dan bahan setelah digunakan untuk kegiatan praktikum dan juga
membersihkannya terlebih dahulu. Tetapi, botol-botol yang berada di dalam almari terkesan
sangat bersih sehingga tergolong laboratorium hiegenis. Pada almari A, tidak terdapat rambu
keselamatan, yaitu mengenai penggunaan masker, karena pada almari terdapat bahan-bahan
yang berbahaya dan merusak kesehatan tubuh. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengelolaan
almari A sudah cukup ideal walaupun masih bisa dimaksimalkan lagi.
E. Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapatkan setelah praktikum, adalah sebagai berikut:

1. Praktikan mengidentifikasi almari A yang didalamnya terdapat Bahan-bahan


Kimia dan ada beberapa alat,yaitu gelas ukur.
2. Keadaan ruang laboratorium IPA terlihat bersih dan tertata rapi. Ukuran
laboratorium IPA sebesar
3. Fasilitas yang tersedia di dalam laboratorium sudah lengkap.
4.
5.
6. Susunan dan tata letak pada lemari A sudah sesuai dengan kaidah ,karena
bahan-bahan yang berat sudah diletakkan di bagian lantai 1 atau bagian paling
bawah.Namun terdapat permasalahan yaitu,terdapat beberapa alat,yaitu gelas
ukur pada Almari A.

F. Saran

Peletakan bahan-bahan di dalam lemari kurang tepat karena masih terdapat


alat-alat pada lemari bahan.Kemudian ada beberapa bahan yang tidak diberi
keterangan tentang spesifikasi nya.Sehingga praktikan menyarankan untuk alat-alat
tersebut dipindah ke lemari yang khusus untuk alat dan diharapkan untuk bahan-
bahan yang belum ada spesifikasinya untuk diberi spesifikasi.

Daftar Pustaka

Kancono.2010.Manajemen Laboratorium IPA .Bengkulu:UNIT Penerbitan FKIP UNIB

Koballa dan Chiapetta.2010.Science Intruction in the middle and secondary


scholls.USA:Pearson

G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai