PROPOSAL KTI
Nama : Ikah
Nim : 18010
Nama : Ikah
NIM : 18010
JAKARTA
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat serta karunia-NYA sehingga
saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir Program Studi Diploma
III yaitu Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan Keperawatan penyakit
Diabetes Melitus pada masalah keperawatan psikososial ansietas dengan tindakan
teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik relaksasi pada Ny.S dan Ny.R di
RT013/RW011 Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru Kota
Jakarta Pusat.” pada tahun 2021.
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah dalam rangka memenuhi syarat
dalam menyelesaikan pendidikan Perguruan Tinggi Diploma III Keperawatan untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan.
Tersusunn Karya Tulis Ilmiah ini tentu tidak lepas dari bimbingan,saran dan
dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Ns.Hernida Dwi Lestari, Spd M.Kep selaku Pimpinan Ketua Stikes
arahan dan masukan kepada saya selaku penulis dalam penyusunan Karya
2. Bapak Ns. Fahmi Hidayat Dwi Wardana S.Kep selaku pembimbing II yang
telah memberikan arahan dan masukan kepada saya dalam penyusunan Karya
3. Ibu Ns. Rogayah M.Kep selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan STIKes Dr.Sismadi
4. Kedua orang tua saya, bapak dan ibu saya atas semua doa, semangat, dan bantuan
semangat dan motivasi untuk penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini.
6. Kepada teman-teman saya yang sudah memberikan dukungan dan semangat dalam
i
penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari
sempurna,oleh karna itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
yang akan digunakan nantinya untuk masa depan
Akhir kata saya ucapkan terimakasih. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermnafaat
bagi banyak orang dikemudian hari. Aamiin. Wassalamualaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh.
Penulis
(Ikah/18010)
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT……………………………………………………………….......
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………......
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...…iii
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.2.4 PENGUKURAN TINGKAT ANSIETAS……………………………...............17
iv
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………37
LAMPIRAN....................................................................................................................................38
KEPERAWATAN……………………………………………………41
PSIKOSOSIAL……………………………………………………. .53
v
0
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 2012,terdapat 1,5 juta kematian diseluruh dunia secara langsung
disebabkan oleh diabetes. Pada tahun 2015 prevalensi diabetes secara global
mencapai 8,8% dan diperkirakan akan meningkat menjadi 10,4% ditahun 2040.
Jumlah penderita diabetes sebanyak 415 juta jiwa ditahun 2015 (WHO,2016)
yaitu pada usia (20-79 tahun) dan diperkirakan akan meningkat menjadi 642 juta
jiwa ditahun 2040 ( Novita et al.,2018)
Pravelensi Diabetes Melitus semua umur diindonesia pada Riskesdas 2018
sebesar 1,5%.
Pravelensi Diabetes Melitus pada tahun 2018 jenis kelamin,dan daerah domisili.
Berdasarkan kategori usia,penderita diabetes melitus terbesar pada rentang usia
55-64 tahun dan 65-74 tahun. Selain itu,penderita DM di Indonesia lebih banyak
berjenis kelamin perempuan (1,8%) daripada laki-laki (1,2%). Kemudian untuk
daerah domisili lebih banyak penderita Diabetes Melitus yang berada di
perkotaan (1,9%) dibandingkan dengan di perdesaan (1,0%) (khairani,2019).
Pravelensi diabetes di Jakarta berdasarkan hasil riset kesehatan dasar ( Riskesdas
2018) meningkat dari 2,5 % menjadi 3,4 % dari total 10,5 juta jiwa atau sekitar
50 ribu penduduk di DKI menderita diabetes.Pravelensi diabetes secara nasional
10,9%. DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi karena banyakanya jumlah
penduduk dan sudah banyak tersedia sarana pemeriksaan gula darah.
2
Penatalaksanaan ansietas dilakukan dengan berbagai pendekatan yang
holistik,yaitu mencakup fisik , psikologis, psikososial (Rahma,2010)
untuk mencegah sesorang mengalami ansietas perlu ditingkatkan sehingga dapat
menghadapi stressor psikologis. Pengobatan pada pasien Diabetes Melitus yang
efektif untuk pasien dengan ansietas teknik relasasi nafas dalam dan terapi musik
Sesuai dengan jurnal Indriyani , R.M dan Ambarwati (2017) tindakan terapi
relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara rutin 3 kali sehari dengan durasi 15
menit per sesinya mampu menurunkan tingkat kecemasan dari tingkat sedang
dengan skor 60 menjadi tingkat normal/ tidak cemas dengan skor 40.
3
1.3 Rumusan Masalah
Berdasatkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan bahwa
Diabetes Melitus dapat menyebabkan seseorang menjadi ansietas (cemas) maka
pertanyaan pada peneliti ini adalah bagaimanakah “ Asuhan keperawatan
penyakit Diabetes Melitus pada masalah keperawatan psikososial ansietas dengan
tindakan Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Terapi Musik Relaksasi pada Ny.S
dan Ny.R di RT013/RW011 Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru Kota
Jakarta Pusat.
1.4 Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini disusun secara sistematik terdiri dari lima bab yaitu :
Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,tujuan penulis,rumusan
masalah,sistemetika penulisan,dan manfaat studi kasus
Bab II adalah tinjauan pustaka yang terdiri konsep penyakit,konsep masalah
keperawatan,konsep tindakan keperawatan,dan konsep asuhan keperawatan
Bab III adalah Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian,diagnose keperawatan,
perencananaan, pelaksanaan, evaluasi
Bab IV adalah pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnose keperawatan,
perencananaa, pelaksanaan, dan evaluasi
Bab V adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
4
1.5 Manfaat Studi Kasus
1.5.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Dapat memberikan masukan bagi pelayanan kesehatan untuk langkah-
langkah kebijakan dalam rangka peningkatan mutu keperawatan terutama
yang berkaitan dengan asuhan keperawatan Diabetes Melitus.
1.5.2 Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
Dapat mengembangkan ilmu dan teknologi eterapan dibidang keperawtan
tentang teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik sehingga dapat
menurunkan ansietas pada pasien diabetes melitus tipe II.
1.5.3 Bagi Institusi Pendidikan
Melakukan evaluasi sejauh mana mahasiswa dalam menerapkan teknik
relaksasi nafas dalam dan terapi musik dalam mengurangi ansietas pada
pasien Diabetes Melitus.
1.5.4 Bagi Peneliti
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada para
perawat untuk lebih memodifikasi lagi dalam menyusun asuhan keperawatan.
Khususnya dalam memberikan intervensi keperawatan kepada penderita
diabetes melitus. Intervensi tersebut dilakukan sesuai dengan penelitian yang
sudah ada.
5
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dasar yang sama di Indonesia menggunakan klasifikasi dengan dasar yang sama seperti
DM yang terjadi karena kerusakan atau destruksi sel beta di pankreas. Kerusakan ini
berakibat pada keadaan defisiensi insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari
Penyebab DM tipe 2 seperti yang diketahui adalah resistensi insulin. Insulin dalam
jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja secara optimal sehingga menyebabkan
kadar gula darah tinggi di dalam tubuh. Defisiensi insulin juga dapat terjadi secara
relatif pada penderita DM tipe 2 dan sangat mungkin untuk menjadi defisiensi
insulin absolut.
Penyebab DM tipe lain sangat bervariasi. DM tipe ini dapat disebabkan oleh feek
A.Jenis Kelamin
Pada diabetes melitus tipe 2 jenis kelamin merupakan salah satu faktor dalam
perkembangan penyakit Diabetes Melitus tipe 2 karena secara fisik Wanita memiliki
peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar. (premenstrual syndrome)
pasca menopause yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi
akibat proses hormonal tersebut sehingga Wanita beresiko menderita Diabetes Melitus
B. Obesitas (kegemukan)
Obesitas merupakan faktor utama dari insiden Diabetes Melitus tipe 2. Obesitas
dapat terjadi karen banyak faktor ,faktor utamanya adalah obesitas dapat terjadi
C. Usia
Diabetes Melitus tipe 2 di alami pada usia <45 tahun. Pada orang yang berusia >45
tahun. Sesuai dengan faktor resiko diabetes melitus tipe 2, bahwa diantara kelompok
usia diabetes melitus yang lebih besar yaitu >45 tahun . Subjek terbesar mengalami
Makanan
7
Seringnya mengonsumsi makanan/minuman manis akan meningkatkan resiko DM
tipe 2 karena meningkatkan konsentrasi glukosa dalam darah. Riwayat pola makan
yang kurang baik juga menjadi faktor resiko penyebab terjadinya DM pada Wanita
Orang yang tingkat pendidikannya lebih tinggi akan memiliki banyak pengetahuan
Pada orang yang jarang berolahraga,zat makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak
dikelola melainkan ditimbun tubuh sebagai lemak dan gula,jika insulin tidak
mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi energi maka akan timbul penyakit
G. Lingkungan ( makanan,infeksi,toksin,stress)
coxsakie pada seseorang yang peka secara genetic.Stress fisiologis dan emosional
Antoni,2018)
Pada orang secara genetik rentan terkena Diabetes Melitus karena perubahan gaya
8
Menurut ( Wahyu Purwadi Rahmat,2010 ) manifestasi ada beberapa yaitu :
Merupakan keadaan dimana ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang
berlebihan di dalam darah. Glukosa ini akan menarik air keluar dari
dehidrasi.
merupakan kedaan dimana banyak minum hal tersebut ditimbulkan akibat rasa haus
akibat dehidrasi.
tidak dapat menyerap Kembali semua glukosa. Akibatkan glukosa keluar bersama
urine maka pasien akan mengalami keseimbangan protein negative dan berat badan
Disebabkan karena otot yang tidak mendapat cukup glukosa untuk dimetabolisme
manjadi energi,maka jaringan otot dan lemak harus dipecah untuk memenuhi
kebutuhan energi.
d. Rasa Lemah
Diakibatkan karena pada penderita diabetes gula bukan lagi sumber energi karena
glukosa tidak data diangkut kedalam sel untuk menjadi energi. e. Mata Kabur
Disebabkan karena glukosa darah yang tinggi akan menarik pula cairan dari dalam
lensa mata sehingga lensa menjadi tipis. Mata pun juga mengalami kesulitan focus dan
9
Terjadi karena infeksi yang hebat kuman atau jamur yang mudah tumbuh pada kondisi
lancar pada kapiler yang menghambat penyembuhkan luka,kerusakan saraf dan luka
yang tidak terasa menyebabkan penderita diabetes tidak perhatian pada lukanya dan
g. Rasa Kesemutan
Terjadi akibat kerusakan saraf yang disebabkan oleh glukosa yang tinggi merupakan
dinding pembuluh darah dan akan menganggu nutrisi pada saraf. Karena yang rusak
adalah saraf sensoris,keluhan yang paling sering muncul adalah rasa kesemutan atau
Terjadi karena leukosit ( sel darah putih ) yang bisanya dipakai untuk melawan
infeksi tidak dapat berfungsi dengan baik jika konsentasi glukosa darah tinggi.
Akibatnya tidak ada melawan infeksi pada infeksi pada penderita Diabetes Melitus
2.1.6 Patofisiologi
insulin.Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus permukaan sel sebagai
akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut,terjadi suatu rangkaian rekasi dalam
metabolisme glukosa di dalam sel.Resistensi insulin pada diabetes tipe II disertai dengan
penurunan reaksi intasel ini.Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk
insulin yang disekresikan. Pada penderita toleransi glukosa terganggu,keadaan ini terjadi
akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada
10
demikian,jika sel-sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan
insulin,maka kadar glukosa darah akan meningkat dan terjadi diabetes tipe II.
Meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas DM tipe II,
namun masih terdapat insulin dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah
pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya. Karena itu
ketoasidosis diabetic tidak terjadi pada diabetes tipe II meskipun demikian ,diabetes
tipe II yang tidak terkontrol dapat menimbulkan masalah akut lainnya yang
Diabetes tipe II paling sering terjadi pada pemderita diabetes yanga berusia lebih dari
30 tahun dan obesitas. Akibat intoleransi glukosa yang berlansgung lambat (selama
terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien,gejala tersebut sering bersifat ringan dan
tinggi)
11
2.1.7 Pathway
12
2.1.8 Komplikasi
Menurut Black & Hawks (2005 ), smeltzer ,et all (2008) mengklasifikasikan komlikasi
1). Hipoglikemia
Kadar glukosa darah yang abnormal /rendah terjadi jika kadar glukosa darah turun
dibawah 60-50 mg/dl ( 3,3 – 2,7 mmol/L ) keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian
insulin atau preparate oral yang berlebihan,konsumsi makanan yang terlalu sedikit
atau karena aktivitas fisik yang berat. Hipoglikemia dapat terjadi setiap saat pada
siang atau malam hari . Kejadian ini bisa dijumpai sebelum makan,khususnya jika
Keadaan ini disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin
karbohidrat,protein dan lemak. Pada tiga gambaran klinis yang penting pada diabetes
berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu
produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali.Kedua faktor ini akan
menimbulkan hiperglikemia.
Sering terjadi pada penderita yang lebih tua. Bukan karena defisiensi insulin
13
2.1.8.2 Komplikasi Kronik
2.1.9 Penatalaksanaan
1) Diet
Tujuan terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes melitus adalah
berat badan yang memadai pada orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan
d. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat
2) Pengobatan
a. Medikamentosa
1. golongan sulfonileura :
2. Golongan biguanida
14
Diabex, Metformin, Gluchopage kedua golongan tersebut masuk obat
hipoglikemik ( OHO)
3. Insulin
Ansietas adalah perasaan emosional dan tidak nyaman sehingga individu akan
gelisah,tegang,dan resah.
Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang
(iin,2018)
menurut (Stuart,2006)
a.Kecemasan Obyektif
Jenis kecemasan yang bahaya dari luar seperti melihat atau mendengar sesuatu yang
b. Kecemasan Neurosis
Suatu bentuk jenis kecemasan pada panca indera tidak dapat dikendalikan dan
Kecemasan Moral
Kecemasan yang timbul dari perasaan sanubari terhadap perasaan berdosa apabila
15
2.2.2 Tingkat Kecemasan
aspekhal yang lain,sehingga seseorang asukdaa kondisi perhatian yang selektif tetapi
seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang lebih terperinci , spesifik
serta tidak dapat berpikir tentang perihal lain serta akan meemerlukan banyak
pengarahan agar dapat memusatkan perhatian pada suatu objek yang lain.
sesuai dengan skala Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) (Taluta & Hamel,2014)
atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada umumnya
16
2.2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Blacburn & Davidson dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,2012 faktor-
Faktor Presdiposisi
b.Konflik emosional,yaitu yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik
f.Pola mekanisme koping keluarga atau pola menangani stress kan mempengaruhi
Faktor Presipitasi
17
2. Sumber eksternal , meliputi paparan terhadap infeksi virus dan
tempat tinggal.
kecemasan,yaitu
18
Diantaranya dari perilaku menghindar,perilaku melekat dan dependen,dan
perilaku terguncang.
sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi , tanpa ada penjelasan yang jelas
keramaian kalau tidak pasti akan pingsan,pikiran terasa bercampur aduk atau
memfokuskan pikiran.
1) Mekanisme koping
Pada pasien yang mengalami ansietas sedang dan berat mekanisme koping
19
a. reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
stress,misalnya :
rintangan
tujuan
2). Mekanisme Pertahanan Ego
Relaksasi nafas dalam yaitu bentuk Latihan napas yang teridiri dari pernapasn
danSuratun,2012) Dibuktikan oleh hasil dari penelitian jurnal Indriyani R.M dan
dada dan vertebra thorakalis (Lusianah,Indaryani dan Suratun) diabetes melitus tipe II
20
dapat menyebabkan kecemasan pada pasien karena pasien cenderung tidak dapat
24 kali per menit ),penurunan tekanan darah,penurunan frekuensi nafas (samapai 4-6
relaksasi nafas dalam pada pasien akan menurunkan ketegangan sehingga mencapai
dapat merasakan perbedaan anatara relaksasi dan ketegangan (ghofur dan purwoko)
Hal ini sesuai dengan ansietas yang dialami klien dapat berkurang setelah melakukan
1. Atur posisi klien agar rileks, tanpa beban fisik. Posisi dapat duduk atau jika tidak
2. Instruksikan klien untuk menarik atau menghirup nafas dalam dari hidung
sehongga rongga paru-paru terisi oleh udara melalui 1,2,3,4 kemudian ditahan
4. Instruksikan klien untuk berkonsentrasi supaya rasa cemas yang dirasakan bisa
21
6. Ulangi sampai 10 kali dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali
stress baik stress fisik ataupun stress emosional sehingga dapat menurunkan
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
yang diorganisir sedemikian rupa hingga teripta musik yang bermanfaat untuk
pikiran sesorang. Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi musik dapat
rileks,berstruktur,dan universal. Perlu diingat bahwa banyak dari proses dalam hidup
kita selalu ber-irama. Sebagai contoh nafas kita,detak jantung,dan pulsasi semuanya
Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa diterima oleh semua orang karena
kita tidak membutuhkan kerja otak yang berat untuk menginterpretasi alunan music.
Terapi musik sangat mudah organ pendengaran kita dan kemudian melalui saraf
pengaruh musik sangat besar bagi pikiran dan tubuh manusia. Contohnya Ketika
seseorang mendengar suatu alunan musik (meskipun tanpa lagu ) maka seketika
seseorang tersebut merasakan efek dari musik tersebut .Ada musik yang membuat
22
seseorang gembira,sedih,terharu,sunyi,semangat,mengingatkan masa lalu dan lain-
lain.
Salah satu figure yang paling berperan dalam terapi musik di awal abad ke-20 adalah
Ia percaya bahwa objek dari terapi musik adalah melakukan adalah melakukan
mengemukakan tentang efek alat musik ( khusus untuk pasien dengan kendala
Pada dasarnya hamper semua jenis music bisa digunakan untuk terai musik,
Namun kita harus tahu pengaruh setiap jenis music terhadap pikiran.Setiap
berbeda kapada pikiran dan tubuh kita. Dalam terapi musik, komposisi musik
Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser
musik rock.Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik
Jika hati seseorang sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah yang
memiliki ritme (irama) yang teratur,maka perasaan akan terasa enak dan
23
ada dua macam terapi musik :
Dalam terapi musik aktif pasien diajak bernyanyi, belajar main menggunakan
alat musik, menirukan nada- nada, bahkan membuat lagu singkat. Dengan
Ini adalah terapi musik yang murah, mudah, efektif.. Pasien tinggal
dengan masalahnya. Hal terpenting dalam terapi musik pasif adalah pemilihan
jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien. Oleh karena itu ada banyak
sekali jenis terapi musik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
Ada banyak sekali manfaat terapi musik, menurut pakar terapi musik memiliki
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan terapi musik adalah perasaan
rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih fresh. Terapi musik memberikan
kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk mengalami relaksasi yang sempurna.
Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh
b. Meningkatkan Kecerdasan
disebut efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara ilmiah oleh Frances Tauscher
masa dalam kandungan bayi adalah waktu yang paling tepat untuk
24
c. Meningkatkan Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkandengan perasaan dan mood
tertentu.
Apabila ada motivasi,semangat pun akan muncul dan segala kegiatan bisa
d. Pengembangan Diri
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal ini
bisa terjadi karena bagian otak yang memproses musik terletak berdekatan
f. Kesehatan Jiwa
gangguan psikologis.
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaotu bagian sistem saraf yang
25
otak,yang mengontrol perasaan dan emosi. Ketika kita merasa sakit, kita
menjadi takut frustasi dan marah yang membuat kita menegangkan otot-otot
tubuh hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah. Mendegerkan musik secara
2.4.1 Pengkajian
1. Mayor
2. Minor
berdaya.
sulit konsentasi.
Sedangkan menurut ( Butet, 2009 ) pengkajian pada sesi 1 yang berisi mengidentifikasi
pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan pikiran yang menganggu serta
menghentikan satu pikiran yang paling menganggu dengan hitungan teratur dan
identifikasi ketegangan otot dan latih mengencangkan dan mengendorkan otot dan
identifikasi masalah yang dihadapi : perubahan yang terjadi dan masalah yang terjadi
26
mengendorkan otot dan menemukan nilai-nilai yang terkait pengalaman yang tidak
menyenangkab.
Problem : Ansietas
Simptom : Merasa bingung, Merasa khawatir , Sulit berkonsentrasi
2.4.3 Intervensi
Intervensi :
perasaan negatif
e. Bersama pasien mengenali perilaku dan respon sehingga cepat belajar dan
berkembang
27
Intervensi :
ansietas Intervensi :
menimbulkan ansietas
c. Kaitkan pengalaman yang baru terjadi dengan pengalaman masa lalu yang
relevan
Intervensi :
28
TUK 5 : Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi
Intervensi :
tingkat ansietas
pikiran
2.4.4 Implementasi
yang telah disusun pada tahap perencanaan. Fokus intervensi pada klien dengan
2.4.5 Evaluasi
psikososial adalah tahap evaluasi. Ditahap evaluasi akan dinilai sejauh mana
tujuan tercapai dari rencana yang telah dibuat, berikut evaluasi pada pasien
b.Pasien tidak lagi merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang
29
b.Pasien tidak tampak tegang
30
31
BAB III
Studi kasus ini adalah adalah studi untuk mengekplorasi mengetahui Asuhan
pada pasien Ny.S dan Ny.R di Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru Kota
Jakarta Pusat.
Subjek Studi Kasus ini terdiri dari 2 ( dua ) pasien dengan Asuhan Keperawatan pada
Menerapkan Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Terapi Musik Pada Pasien Ny.S dan
Ny.R di Kelurahan Johar Baru Kecamatan Johar Baru Kota Jakarta Pusat yatu :
1. Inklusi
2. Ekslusi
penelitian.
Ansietas Dengan Tindakan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Terapi Musik
manis “ istilah ini tidaklah salah sebab pada penderita Diabetes Melitus
seringkali ditemukan kadar gula darah yang sangat tinggi di dalam urine
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula
darah dalam akibat kekurangan insulin ataupun retensi insulin dan gangguan
32
Relaksasi nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri dari pernafasan
Suratun,2012)
1.Lokasi
1. Asuhan Keperawatan
Kecamatan Johar Baru Kota Jakarta Pusat. Dalam Studi Kasus ini data akan
diperoleh dari 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Observasi dan
teknik relaksasi nafas dalam dan terapi musik. Selain melakukan Observasi
33
c . Rencana Keperawatan
Pengumpulan data pada tahap ini menggunakan instrument berupa SAP dan
Leaflet
mengkajikan hasil pengolahan data atau hasil studi kasus dalam bentuk narasi
1. Pengumpulan Data
2 . Mereduksi Data
Data hasil wawancara yang terkumpul dalam format asuhan keperawatan dan
34
3 . Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan table dan teks naratif. Kerahasiaan dari klien
4 . Kesimpulan
Dari data yang disajikan,kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan perilaku
Kesehatan. Perilaku kesimpulan dilakukan sesuai dengan tujuan khusus. Data yang
evaluasi.
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan ( Nursalam, 2013 ) Masalah
a. Inform consent
adalah supaya subyek mengerti maksud dan tujuan dari penelitian, dan untuk
mengetahui dampaknya .
b. Anonimty
atau mencantumkan nama, alamat ( identitas diri ) responden pada lembar alat
ukur dan asuhan keperawatan serta hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang telah disajikan oleh penulis.
c. Confidentiality
penulis hanyak kelompok data tertentu saja yamg akan dilaporkan pada hasil
35
riset penelitian serta memenuhi hak pasien yaitu menjaga dan tidak
36
DAFTAR PUSTAKA
37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Ikah
NIM : 18010
DEWAN PENGUJI
38
Lampiran 2
Sebagai penulis Karya Tulis Ilmiah ini saya bersumpah,bahwa laporan yang saya
buat ini dikutip atau dirujuk dari sumber yang terpercaya dan tidak plagiat dari
sumber manapun.
Penulis
(Ikah/18010)
39
Lampiran 3
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
( Hasil Karya Perorangan)
Sebagai Civitas Akademis Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKes Dr.Sismadi saya
yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ikah
NPM/NIM : 18010
Program Studi : DIII Keperawatan
Jenis Karya : Tugas Akhir
Beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Ekslusif ini STIKes Dr.Sismadi berhak menyimpan,mengalihmedia/format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),mendistribusikannya,dan
menampilkan/mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.Segala bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi
tanggung jawab saya pribadi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : ……………..
Pada Tanggal : ……………….
Yang menyatakan
(………………)
40
Lampiran 4
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
……
2. Diagnosa Keperawatan
……
3. Tujuan
……..
4. Tindakan Keperawatan
………
B. Proses pelaksanaan tindakan
1. Orientasi
a. salam terapeutik
……….
b. Evaluasi / validasi
………..
c. Kontrak ( Topik, Waktu, dan Tempat )
……..
2. Fase Kerja
………
3. Terminasi
a. Evaluasi respon
1. Evaluasi Subjektif
…….
2. Evaluasi obyektif
…….
b. Rencana tindak lanjut
41
Lampiran 5
LEMBAR LEAFLET
42
Lampiran 6
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Responden
di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ikah
NIM : 18010
Adalah mahasiswa program studi DIII kepeerawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan
sismadi Jakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Penyakit Diabetes Melitus Pada Masalah Keperawatan Psikososial
Ansietas dengan Tindakan Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan Terapi Musik
Relaksasi pada Ny.S dan Ny.R di RT013/RW011 Kelurahan Johar Baru Kecamatan
Johar Baru Kota Jakarta Pusat
Memohon dengan hormat kepada Bapak/Ibu bersedia untuk menjadi responden dan
menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan peneliti. Kerahasiaan semua informasi
yang diberikan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan Kerjasama yang baik Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
( )
43
Lampiran 7
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
( INFORMED CONSENT )
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Jakarta,…………2021
Peneliti Responden
( ) ( )
*) coret yang tidak perlu
44
Lampiran 8
Tanggal : ……………………
Identitas Responden
1. Nama Inisial :
2. Kode Responden :
3. Usia : ……… tahun
4. Alamat :
5. Jenis Kelamin : (1) Laki- laki
(2) Perempuan
………... ( Sesuai dengan skala HARS) ........……( Sesuai dengan skala HARS)
Peneliti
( )
45
Lampiran 9
PEDOMAN OBSERVASI TINGKAT ANSIETAS
Tanggal Pemeriksaan :
Skor : 0 = tidak ada
1= ringan
2= Sedang
3= Berat
4= Berat Sekali
Skor : kurang dari 14
NO PERTANYAAN 0 1 2 3 4
1. Perasaan Ansietas
- cemas
- firasat buruk
- takut akan pikiran sendiri
2. Ketegangan
- merasa tegang
- lesu
- tak bisa istirahat tenang
- mudah terkejut
- mudah menangis
46
- gemeter
- gelisah
3. Ketakutan
- pada gelap
- pada orang asing
- pada binatang besar
- pada keramaian lalu lintas
- pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan tidur
- Sulit masuk tidur
- terbangun malam hari
- tidur nyenyak
- bangun dengan lesu
- banyak mimpi-mimpi
- mimpi buruk
- mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan
- sukar konsentrasi
- daya ingat buruk
6. Perasaan Depresi
- hilangnya minat
- berkurangnya kesenangan pada
hobi
- sedih
- bangun dini hari
- perasaan berubah-ubah sepanjang
hari
47
- berdebar
- nyeri di dada
- denyut nadi mengeras
- perasaan lesu/lemas seperti mau
pingsan
- Detak jantung menghilang
( berhenti sekejap
48
- ereksi hilang
- impotensi
13. Gejala otonom
- Mulut kering
- muka merah
- mudah berkeringat
- pusing,sakit kepala
- bulu-bulu berdiri
14. Tingkah laku pada wawancara
- gelisaj
- tidak tenang
- jari gemetar
- kerut kening
- muka tegang
- tonus otot meningkat
- napas pendek dan cepat
- muka merah
skor total =
49
Lampiran 10
( Sumber : Priharjo,2013)
50
Lampiran 11
2) Speaker
PROSEDUR
A. Pre Interaksi
1. siapkan alat-alat
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Beri salam dan panggil klien dengan Namanya
2. Jelaskan tujuan,prosedur, dan lamanya tindakan pada klien
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privasi klien dan memulai kegiatan dengan cara yang baik
4. Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik
5. Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
6. Dekatkan laptop dan speaker dengan klien
7. Nyalakan musik dan lakukan terapi musik
8. Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
51
d. Terminasi
1. Evaluasi hasil kegiatan
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Berikan umpan balik positif
4. Akhiri kegiatan dengancara yang baik
5. Bereskan alat- alat
6. Cuci tangan
e. Dokumentasi
52
Lampiran 12
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL
I. IDENTITAS
1. Nama : ................................................................................................................................
2. Umur : ................................................................................................................................
3. Jenis kelamin : ................................................................................................................................
4. Status : ................................................................................................................................
5. Agama : ................................................................................................................................
6. Suku/bangsa : ................................................................................................................................
7. Bahasa : ................................................................................................................................
8. Pendidikan : ................................................................................................................................
9. Pekerjaan : ................................................................................................................................
10. Alamat dan no. telp : ................................................................................................................................
11. Penanggung jawab : ................................................................................................................................
& hubgan dg klien
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3. Lamanya keluhan
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
53
5. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Keluhan
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
54
NG tube : ( ) tidak ( ) ya
(JIKA MAKAN-MINUM BIASA (TANPA NGT) SEJAUH MANA KEMAMPUANNYA
2. Pola minum
Kolostomi :( ) tidak ( ) ya
55
Buang air kecil
Di rumah Di rumah sakit
Mandi
Berpakaian/berdandan
Eliminasi/toileting
Berpindah
Berjalan
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah
2. Kebersihan diri
3. Aktivitas sehari-hari
.......................................................................................................................................................................
4. Rekreasi
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
5. Olahraga : ( ) tidak ( ) ya
.......................................................................................................................................................................
Sebab, .............................................................................................................
Vertigo : ( ) tidak ( ) ya
Nyeri : ( ) tidak ( ) ya
: .....................................................................................................................................................
Bila ya, P
: .....................................................................................................................................................
Q
: .....................................................................................................................................................
R
: .....................................................................................................................................................
S
: .....................................................................................................................................................
57
VIII. POLA PERSEPSI DIRI / KONSEP DIRI
1. Body image/gambaran diri
( ) cacat fisik ( ) pernah operasi
( ) perubahan ukuran fisik ( ) proses patologi penyakit
Jelaskan : .......................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
2. Role/peran
....................................................................................................................................................
3. Identity/identitas diri
....................................................................................................................................................
Jelaskan : ......................................................................................................................................................
58
....................................................................................................................................................
Masalah keperawatan : ................................................................................................................................
59
Jelaskan : ........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
( ) lainnya, .................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Jelaskan : ................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri
( ) marah pada orang lain
( ) meningkatnya kesadaran klien pada
realita
60
Jelaskan : .................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Kemampuan adaptasi
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Agama : ................................................................................................
Pelaksanaan ibadah :
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
8. Sistem Integumen
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
9. Sistem Penginderaan
Mata
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Hidung
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
Telinga
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
62
63
XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
2. Photo
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
3. Lain-lain
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................................
XV. TERAPI
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
64
ANALISA DATA
65
66
PRIORITAS MASALAH
Tanggal Paraf
No. Masalah Keperawatan
Ditemukan Teratasi (Nama perawat)
67
68
RENCANA KEPERAWATAN
69
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN
70
71