Anda di halaman 1dari 2

Resume Filsafat Ilmu II

Fahmi Ilman Ambiya 19/441623/FI/04634

Chapter; Science as knowledge derived from the facts of experience

Chalmers mengawali fitur pendekatan ilmiahnya dengan argument bahwa sains

diturunkan dari fakta---artinya, reseptoar sains berbasis pada kemampuan indera observer

atau dengan bantuan pengendalian instrument yang ketat dan metodis, komitmen ini

dilakukan sebagai upaya menekan kriteria spekulatif naif atau opini personal dari observer—

hal lainnya bagi Anthony pendekatan fitur ilmiah inharen dengan kekuatan historisitas. Tiga

basis komponen umum dalam fakta sains;

(a) Facts are directly given to careful, unprejudiced observers via the senses.

(b) Facts are prior to and independent of theory.

(c) Facts constitute a firm and reliable foundation for scientific knowledge.

Setelah mendeskripsikan fenomena saintifik melalui fakta, Chalmers membawa

pembaca pada warna persoalan baru; seperti, apa yang membedakan pernyataan saintifik dan

asumsi personal? Jawabannya terletak pada eksplanasi; artinya saintifik statmen

membutuhkan bukan hanya sekejar kerja normal indera melainkan juga kerangka kerja

konseptual atau pengetahuan a priori tentang objek observasi.

Chapter; experiments

Chalmers memulai anterior utama dalam chapter ini dengan penegasan pragmatisasi

observasi, bahwa fakta itu bukan hanya dibangun melalui reseptoar obsevasi melainkan juga

fakta itu harus relevan; artinya, fakta saintifik yang relavan tidak diandaikan melalui obsevasi

tua, melainkan dengan eksperimen yang ketat sehingga fakta tidak terberikan begitu saja—

melibatkan serba kerangka konseptual dan praktis sekaligus prasyarat isolasi variable; dan
pada posisi mapannya hasil kerja eksperimen bisa salah atau tidak sesuai dengan realitas

dengan demikian sifatnya open-ended.

Chapter; Deriving theories from the facts: induction

Agar obsever lepas dari jeratan induktifisme naif maka ada beberapa syarat esensial yang

diberlakukan;

1) Jumlah obsevasi tidak hanya dilakukan sekali (banyak percobaan)

2) Observers dapat mengulang metode dan output penelitian induktif pada ruang

observasi yang luas

3) Derivitas hukum wajib tidak kontradiksi

Ketiga tesis tersebut merupakan resultan dari perombakan induktivisme dari masa-masa,

terutama pasca Hume; yang melihat penarikan inferensi pada induktivisme tidak inharen

dengan sistem kepastian yang mapan dan adekuat seperti pembanding relatifnya—

deduktivism.

Anda mungkin juga menyukai