Anda di halaman 1dari 3

SUMBER PENGETAHUAN DARI ORANG YANG PERCAYA FLAT

EARTH

Dosen Pengajar:
Dr. Rahadian Indarto Susilo, dr., Sp.BS(K)
Tim Penulis:

Putri Permata Valentine 0112118036308

PRODI NEUROLOGI
MATA KULIAH DASAR UMUM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD DR.
SOETOMO
SURABAYA
2021
Sumber Pengetahuan Dari Orang Yang Percaya Flat Earth

Flat-Earthers adalah orang mempercayai bahwa bumi itu datar dari berbagai teori yang
menurut mereka benar berdasarkan sensasi indrawi mereka. Pada saat satelit diluncurkan ke
luar angkasa dan mengirim foto bagaimana bentuk bumi dari luar angkasa, mereka masih
mengatakan bahwa foto itu direkayasa dan meminta orang lain untuk mencoba membuat
kesimpulan dari apa yang dirasakan bukan bukti -yang menurut mereka- dapat dimanipulasi.
Kontroversi dari argument Flat Earthers juga adalah kalau Bulan akan menghasilkan
bayangan yang lebih besar selama gerhana matahari jika Bumi itu bulat, sehingga seluruh dunia
akan diselimuti dengan kegelapan. Selain itu, mereka juga mengatakan kalau gerhana bulan
adalah bukti lain kalau Bumi itu datar.
Filsafat memiliki beberapa aspek untuk sumber pengetahuan: empirisme, rasionalisasi,
intuisi, dan wahyu. Untuk kalangan flat –earthera, sumber pengetahuannya berdasarkan
empirisme. Namun empirisme itu sendiri memiliki kelemahan, yaitu:

• Indera terbatas karena benda yang jauh kelihatan kecil padahal tidak.

• Indera menipu seperti orang sakit merasakan lidahnya pahit padahal manis terhadap
makanan yang dirasakannya.

• Objek menipu seperti fatamorgana yang membohongi manusia.

• Berasal dari indera dan objek sekaligus. Indera tidak bisa melihat kerbau sekaligus

dan kerbaupun tidak bisa memperlihatkan selutuh badannya semuanya.

Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal rasionalisme. Bagi aliran ini
kelemahan alat indra dapat dikoreksi seandainya akal digunakan. Namun rasionalisme tidak
mengingkari kegunaan indra dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indra diperlukan
untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja,
tetapi sampainya manusia kebenaran adalah karena akal. Descartes mengemukakan bahwa akal
budi dipahamkan sebagai teknik deduktif untuk dapat menemukan kebenaran. Dengan
demikian penalaranlah yang akan menyusun pengetahuan.
Kelemahan sumber pengetahuan flat-earthers adalah mereka belajar berdasarkan
empirisme saja dan tidak secara rasional, menyebabkan fakta yang mereka percayai benar tidak
dapat diterima akal banyak orang yang berpikir rasional.

Anda mungkin juga menyukai