Bab II Opc Apc Struktur Produk Dan Bom
Bab II Opc Apc Struktur Produk Dan Bom
BAB II
OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM
II-1
II-2
OPERASI
Suatu kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja
mengalami perubahan sifat baik fisik maupun kimiawi. Kegiatan
operasi ini juga menggambarkan kegiatan mengambil informasi
maupun memberikan informasi pada suatu keadaan.
PEMERIKSAAN
Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja
atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas
maupun kuantitas. Lambang ini digunakan jika melakukan
pemeriksaan terhadap suatu objek atau membandingkan obyek
tertentu dengan suatu standar.
TRANSPORTASI
Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja,
pekerja, dan perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang
bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Suatu pergerakan
yang merupakan bagian dari operasi atau disebabkan oleh pekerja
pada tempat bekerja sewaktu operasi atau pemeriksaan
berlangsung bukanlah merupakan transportasi.
MENUNGGU
Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja, dan
perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu
(biasanya sebentar). Kejadian ini menunjukan bahwa suatu objek
II-3
PENYIMPANAN
Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja disimpan
pada jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut
diambil kembali, biasanya memerlukan prosedur perizinan
tertentu. Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu obyek
yang mengalami penyimpanan permanen.
AKTIVITAS GABUNGAN
Lambang yang satu ini menunjukkan sebuah aktivitas
gabungan. Kegiatan yang terjadi apabila antara aktivitas operasi
dan pemeriksaan dilakukan kebersamaan atau dilakukan pada
suatu tempat kerja.
Assembling Proces Chart (APC) merupakan peta yang
menggambarkan langkah-langkah proses perakitan yang akan
dialami komponen berikut pemeriksaannya dari awal sampai
produk jadi selesai. APC atau disebut juga sebagai peta proses
perakitan memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah
menentukan kebutuhan operator, mengetahui kebutuhan tiap
komponen, alat untuk menentukan tata letak fasilitas, alat untuk
menentukan perbaikan cara kerja, dan alat untuk latihan kerja
(Scribd, 2012).
Menurut Gaspersz (2004), struktur produk atau BOM
didefinisikan sebagai cara komponen-komponen itu bergabung ke
dalam suatu produk selama proses manufakturing. Struktur
produk adalah suatu susunan hirarki dari komponen-komponen
pembentuk suatu produk akhir. Biasanya produk akhir
ditempatkan di level 0, komponen pembentuk berikutnya adalah
II-4
2.2 Pembahasan
Pembahasan ini berisi suatu pengolahan data tentang OPC,
APC, struktur produk, dan BOM. Akan tetapi sebelum melakukan
proses pengolahan data tersebut harus terlebih dahulu melakukan
pembuatan produk lemari tas. Pembuatan lemari tas ini bertujuan
untuk mendapatkan atau mengumpulkan data yang diperlukan
pada modul OPC, APC, struktur produk, dan BOM. Pembuatan
lemari tas memerlukan beberapa kebutuhan seperti bahan-bahan
dan peralatan. Kebutuhan tersebut dapat diketahui pada tabel
2.1, tabel 2.2, tabel 2.3, tabel 2.4 tentang komponen utama
beserta perhitungan harga per komponen yang dibutuhkan dalam
pembuatan lemari tas.
Ukuran Pakai
Harga per komponen = × Harga Beli
Ukuran Diterima
44,8 x 52 x 1,5
Harga Komponen papan bawah = 120 x 52 x 1,5 × Rp 30000
= Rp 11200
52 x 42 x 1,5
Harga Komponen papan tengah = × Rp 20000
79 x 65 x 1,5
= Rp 8506
45 x 40 x 1,5
Harga komponen papan belakang = × Rp 15000
55 x 40 x 1,5
= Rp 12273
Perakitan (Menit)
Nama Komponen Kuantitas Rata-rata
No I II III
1 Komp. PH dan komp. PS (Assy. 1) 5,48 5,23 5,25 1 5,32
2 Komp. PT dan Assy. 1 (Assy. 2) 6,30 6,10 6,00 1 6,13
3 Komp. PA dan Assy. 2 (Assy. 3) 7,10 6,10 6,06 1 6,42
4 Komp. PG dan Assy. 3 (Assy. 4) 2,40 2,33 2,30 1 2,34
5 Komp. PPB dan Assy. 4 (Assy. 5) 2,50 2,02 2,05 1 2,19
6 Komp. PPA dan Assy. 5 3,00 2,10 2,01 1 2,37
Total 26,78 23,88 23,67 6 24,76
Waktu Normal
Wn = Ws ×
Wn = 24,7 × 1 = 24,7 menit
( , × × , ) ,
= 1- ×100% = 0,086%
, × × ,
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6