Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RUTIN

PRAKTEK KAYU & BEGESTING

Nama : Ivo Berlian Sonia Silitonga

NIM : 5203111029

Kelas : PTB - A

Dosen : Drs.Jintar Tampubolon,M.Pd

Dr.Liana Atika,S.Pd,M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


ALAT KERJA KAYU MANUAL

1. Gergaji. Gergaji merupakan alat potong yang sangat dibutuhkan dalam pertukangan. Gergaji
yang tepat dapat membantu perajin atau tukang mendapatkan potongan yang halus dan presisi.
Gergaji belah dan potong wajib dimiliki di workshop manapun, sedangkan untuk pekerjaan yang
lebih spesifik tersedia berbagai jenis gergaji yang lain.

2. Palu. Sebagaimana kita ketahui, palu biasanya digunakan untuk memasukkan paku kedalam
kayu, namun selain itu palu yang merupakan alat yang serbaguna juga sering digunakan untuk hal
lain, seperti memecahkan batu dan sebagainya dalam pekerjaan pertukangan. Selain palu yang
terbuat dari besi cor, palu dari kayu dan kayu dari karet juga termasuk palu yang penting dimiliki
tukang kayu, untuk memahat atau pengatur posisi kayu agar tidak merusak kayu itu sendiri.
3. Kapak. Selain untuk membelah atau memotong kayu, kapak juga sering digunakan untuk
mendapatkan bentuk dasar kayu sebelum dibentuk menjadi kerajinan yang lebih detail untuk karya-
karya dengan ukuran yang besar. 

4. Ketam. Serut atau rautan sebutan lain yang sering kita dengar untuk alat ini merupakan alat
yang digunakan baik untuk mendapatkan ukuran kayu tertentu, membuat profil maupun
menghaluskan permukaaan kayu yang sulit didapatkan dengan menggunakan ketam mesin.

5. Tang. Bahkan di industri besar sekalipun, tang merupakan hand tool yang tidak mungkin
dipisahkan dari pekerjaan teknik, termasuk perkayuan. Berbentuk seperti buaya dan memiliki banyak
jenis, tang memiliki fungsi sebagai pemotong maupun penjepit dalam satu gigitan.
6. Obeng. Obeng kembang, atau obeng plus maupun obeng minus berfungsi sebagai
pengencang skrup. Mengikuti banyaknya ragam skrup, obeng tersedia dalam banyak sekali jenis.

7. Parang. Baik untuk mencincang, menebas, mencatuk atau memotong, parang merupakan alat
serbaguna yang harus ada di bengkel perkayuan. Secara berurutan setelah kapak, parang memiliki
efisiensi yang baik untuk menebang kayu, atau mendapatkan area tebasan yang lebih luas.

8. Pahat. Selain untuk membuat ukiran, pahat juga merupakan alat utama untuk
membuat sambungan kayu, seperti dovetail, dado, rabbet, finger joint dsb. Berteman dengan palu,
pahat bertujuan untuk mendapatkan hasil rautan dengan ukuran dan arah tertentu.
9. Amplas. Sebelum kayu di finishing, permukaan kayu perlu diperhalus agar halus dan
menghasilkan pekerjaan yang maksimal dengan menggunakan amplas. Atau bahkan dapat
dipergunakan membongkar hasil finishing yang ingin dimodifikasi.

10. Penggaris. Penggaris siku maupun penggaris biasa merupakan teman setia dari gergaji dalam
mengejar kepresisian pekerjaan perkayuan. Penggaris tidak hanya digunakan pada kayu
lapis tentunya untuk mendapatkan konsistensi maupun detail yang baik.

11. Meteran. Penggaris yang biasanya terbatas hingga ukuran 1 meter dapat di bantu dengan
meteran untuk mendapatkan ukuran-ukuran dasar.
12. Kuas. Kuas dipergunakan baik untuk mengoleskan material finishing pada permukaan,
membersihkan debu pada alat dan permukaan sebelum di oles material finisihing maupun
mengoleskan lem.

13. Batu Asahan. Batu asahan digunakan untuk mempertajam permukaan pisau, mata pahat,
mata ketam, maupun parang agar dapat selalu dalam kondisi optimal ketajamannya.

14. Kikir. Kikir dipergunakan sebagai penajam mata gergaji, beberapa jenis kikir juga
dipergunakan untuk menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau dengan amplas pada kayu seperti
lobang tenon.

Anda mungkin juga menyukai