Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pra Praktikum

Fisika Lanjutan
“Eksperimen Franck Hertz”

Oleh:
Kelompok 1 Kelas 4A

1. Arsyad Kholis Firdaus (11190163000004)

11 April 2021

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
TUGAS AWAL PRAKTIKUM EKSPERIMEN FRANCK HERTZ
1. Jelaskan apa yang akan dibuktikan dengan percobaan Franck-Hertz!
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan dalam percobaan Franck-Hertz?
3. Pada percobaan frank-hertz diketahui tegangan awal (Veksitasi)= 18 volt. Tentukan
besarnya energi puncak dan panjang gelombang spectrum warna yang dihasilkan!
4. Data pengamatan dari percobaan Frank-Hertz disajikan pada tabel berikut;
Tegangan Ekstasi ke- Beda Tegangan (Volt)
I 15
II 17
III 19
Total 51
a. Tentukan nilai tegangan eksitasi atom beserta ketidakpastianya.
b. Tentukan energi eksitasinya
c. Tentukan panjang gelombang foton yang dipancarkan
1. Eksperimen yang dilakukan Frack-Hertz membuktikan tentang teori kuantum.
Bahwasannya energi atomik memiliki tingkatan dimana tingkatannya adalah
sama dengan tingkatan yang terdapat dalam spektrum garis.

Franck-Hertz menembaki uap air raksa dengan elektron yang energinya


dapat divariasikan dengan menggunakan alat seperti pada gambar diatas.
Elektron-elektron meninggalkan katoda yang dipanasi oleh filamen pemanas.
Semua elektron kemudian dipercepat menuju kisi G oleh beda potensial V yang
juga dapat divariasaikan. Elektron dengan energi Ve diperkirakan akan menembus
kisi G dan jatuh pada keeping kolektor P setelah melewati tegangan perlambat 𝑉0.
Jika elektron dapat mencapai keeping kolektor, maka aka nada arus yang mengalir
melalui ampere meter.
Dari percobaan tersebut dapat diketahui persamaan dari energi foton sinar
ultraviolet, dimana
ℎ𝑐 1240 𝑒𝑉 𝑛𝑚
𝐸= = = 4,9 𝑒𝑉
𝜆 253,6 𝑛𝑚
(Tarmizi, 2016:85)

2. Prosedur pelaksanaan eksperimen Franck-Hertz adalah sebagai berikut:


a. Persiapan

- Menyusun peralatan eksperimen Franck-Hertz seperti pada Gambar diatas


- Kabel daya tungku pemanas dihubungkan dengan soket "OUTPUT FOR
ELECTRIC OVEN" yang berada di bagian belakang Franck-Hertz supply
(a).
- Pasang silinder kuningan pada tungku pemanas dengan lubang terbuka di
bagian luar dan kabel tembaga di bagian dalam.
- Kabel tembaga dari silinder kuningan dihubungkan dengan soket
pengaman hijau kuning di belakang Franck Hertz supply (a).
- Hubungkan soket output UA pada Franck-Hertz supply unit dengan
channel 2 pada osiloskop dan output U2 dengan channel 1 dengan
menggunakan kabel BNC.
- Hubungkan semua soket ground ⊥ di depan Franck-Hertz supply dengan
soket ground pada bagian belakangnya.
- Hubungkan multimeter dengan soket input UA dan atur fungsi multimeter
tersebut untuk pengukuran tegangan DC dengan skala 10 atau 30 sesuai
kebutuhan.
- Hubungkan sensor suhu NiCr-Ni dengan soket (b) dan kabel tabung
Franck Hertz dengan soket (c) pada Franck-Hertz supply.
- Pasang sensor suhu pada tungku pemanas sehingga ujung sensor masuk ke
dalam lubang kecil dan menyentuh silinder kuningan pada tunggu.
- Atur U1, U2, U3 pada kondisi nol dengan memutar potensio ke kiri secara
penuh.
- Atur saklar mode operasi (d) pada posisi "RESET".
b. Pengukuran Kurva Franck Hertz
- Nyalakan Franck-Hertz supply dan periksa apakah suhu pengoperasian
sudah diatur pada 𝜗𝑠 = 175 oC dengan memutar saklar (e) ke posisi 𝜗𝑠 . Jika
belum, maka lakukan pengaturan tersebut.
- Tunggu beberapa saat hingga led indikator Hg berubah dari oranye
menjadi hijau atau suhu silinder kuningan sudah sekitar 175°C dengan cara
melihat layar lcd ketika
- saklar pengatur (e) pada posisi 𝜗.
- Nyalakan osiloskop kemudian lakukan pengaturan awal sebagai berikut:
• Mode pengukuran X-Y
• Channel 1 : AC skala 0,5 Volts/Div
• Channel 2 : AC skala 20 Volts/Div
• Time/Frequency : 20 ks (apabila menggunakan osiloskop digital)
- Putar saklar operasi (d) pada posisi sinyal gergaji "^^^".
- Lakukan pengaturan kombinasi nilai tegangan penggerak U1 dan tegangan
penahan U3 dengan memutar potensio sehingga pada osiloskop terlihat
pola seperti Gambar 1.
- Lakukan pula penyesuaian pada osiloskop agar kurva yang terbentuk
terlihat penuh.
- Ketika bentuk kurva Franck Hertz pada osiloskop sudah terlihat tajam dan
jelas, ambil gambar kurva tersebut jika diperlukan. Nilai tegangan U1 dan
U3 tidak perlu diubah sampai pengambilan data manual selesai.
- Atur saklar multimeter untuk pengukuran tegangan DC kemudian
nyalakan.
- Matikan osiloskop sebelum melakukan pengambilan data manual per titik.
- Putar saklar operasi (d) pada posisi "MANUAL" dan putar juga saklar
pengatur (e) pada posisi U2 sehingga nilai tegangan dapat terbaca.
- Catat hasil pengukuran arus IA ∼ UA melalui multimeter setiap kenaikan
tegangan pemercepat U2 sebesar 0,2 V mulai dari 0 sampai 30 V.
3. Energi puncak
𝐸𝑒 = 𝑒𝑉𝑒 = 1,6 × 10−19 C . 18 𝑉 = 2,88 × 10−18
Panjang gelombang
ℎ𝑐 ℎ𝑐 (6,63 × 10−34 )(3 × 108 )
𝜆= = = = 69,0625 𝑛𝑚
𝑒𝑉𝑒 𝐸𝑒 2,88 × 10−18 𝑒𝑉

4. Diketahui : muatan elektron (e) = 1,6 × 10−19 C


Konstanta planck (h) = 6,63 × 10−34
Kecepatan cahaya (c) = 3 × 108
Ditanya : a. nilai tegangan eksitasi atom beserta ketidakpastiannya
b. Energi Eksitasinya
c. panjang gelombang foton yang dipancarkan
Σ 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 51
Jawab : a. 𝑉𝑒 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 = = 17 𝑉𝑜𝑙𝑡
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 3

b. 𝐸 = 𝑒𝑉𝑒 = (1,6 × 10−19 C)(17) = 2,72 × 10−18


ℎ𝑐 ℎ𝑐 (6,63×10−34 )(3×108 )
c. 𝜆 = 𝑒𝑉 = = = 7,3125 × 10−8 𝑚 =
𝑒 𝐸 2,72×10−18

73,125 𝑛𝑚
DAFTAR PUSTAKA

Tarmizi. 2016. Fisika Moderen. Banda Aceh: Syiah Kuala University Pres

Anda mungkin juga menyukai