Kabupaten Lumajang)
SKRIPSI
Oleh:
Cici CahyaRilla
NIM 217132895
2021
ANALISIS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA
Kabupaten Lumajang)
SKRIPSI
Oleh :
Cici CahyaRilla
NIM 217132895
2021
i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
NIM : 217132895
Cici CahyaRilla
NIM.
217132895
ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Telah di pertahankan di depan tim penguji pada tanggal 26 Agustus 2021 skripsi
ini telah di perbaiki sesuai dengan saran dan masukan Tim Penguji.
Tim Penguji
Ketua Penguji : Moh. Hudi Setyobakti, S.E., M.M (………………)
NIDN. 0710127403
Anggota Penguji 1 : Dra. Hj. Mimin Yatminiwati, M.M (………………)
NIDN. 0707096602
Anggota Penguji 2 : Fetri Setyo Liyundira, S.E.,M.Akun (…….…………)
NIDN. 0708079005
Mengesahkan,
Ketua Ketua
Program Studi Akuntansi STIE Widya Gama Lumajang
Fetri Setyo Liyundira, S.E., M.Akun. Dr. Ratna Wijayanti D.P., S.E., M.M
NIPY. 07350802054 NIPY. 07350802010
iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Lumajang)
Cici CahyaRilla
217132895
Skripsi ini telah di setujui untuk di uji di hadapan Tim Penguji Skripsi Program
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and analyze the suitability of
the management of village fund allocations in Tempeh Kidul Village with Village
Fund Allocation Management according to Regent Regulation No. 7 of 2017. This
type of research is descriptive research with a qualitative approach where data
obtained from Tempeh Kidul Village, Tempeh District in This form of interview
and analysis uses Village Fund Allocation Management. The data used is primary
data, where the data is processed from documentation data. The results of the
research and discussion on the Village Fund Allocation Management Analysis by
the village government of Tempeh Kidul, Tempeh District, Lumajang Regency,
which were stated, it can be concluded that the management of ADD which
includes: submission, distribution, management, planning, implementation,
administration, reporting, and accountability, supervision in Tempeh Village
Kidul, Tempeh District, Lumajang Regency is in accordance with Regent
Regulation No. 7 of 2017 concerning Village Fund Allocation Management,
namely the stage of submitting the Village Head to submit a letter to the Regent,
the ADD distribution stage is carried out through the transfer of books from
RKUD to RKD, the stage of managing ADD activities is carried out and
evaluated transparently, Village Fund Allocation Planning which in the planning
program and activities is prepared through the Dusun Deliberation (Musdus)
then followed by the Musdes (Village Deliberation). Meanwhile, from the
implementation stage to support openness and clear information delivery to the
community in the implementation of the physical activities carried out, the funds
are sourced from village fund allocations. The Administration stage is carried out
by the Village Treasurer. The reporting stage where the Village Head submits the
APBDes realization report to the Regent/Mayor. The accountability stage in
which the financial management of the Village Fund Allocation must be carried
out efficiently and effectively, transparently and accountably. The BPD
Supervision Phase is very active in overseeing the management of add in the
Village Government.
Keywords: Planning, Implementation, Administration, Reporting and
Accountability of Village Fund Allocation.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia-Nya
Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus Pada Desa Tempeh Kidul
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (pada STIE Widya Gama
Lumajang).
Penyusunan Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
1. Dr. Ratna Wijayanti Daniar Paramita., S.E., M.M. selaku Ketua STIE Widya
Gama Lumajang.
2. Ibu Fetri Setyo Liyundira, S.E., M.Ak. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
3. Bapak Moh. Hudi Setyobakti, S.E., M.M selaku dosen pembimbing 1 yang
4. Ibu Dra. Mimin Yatminiwati., M.M selaku dosen epmbimbing 2 yang telah
5. Seluruh dosen dan staf STIE Widya Gama Lumajang serta semua pihak
6. Bapakku Marujen yang sangat saya sayangi , Ibuku Kariyani yang sangat
saya cintai dan keluarga tersayang, yang selalu mendukung dan menyayangi
kepada keluarga besar saya atas dukungan dan doa yang senantiasa diberikan
kepada saya.
vii
7. Dan tak lupa suamiku Subaktiar yang selalu sabar dan ada untuk
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari pihak manapun demi
untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................i
ABSTRAK ..........................................................................................................v
ABSTRACT ..........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
2.1.5 Pelaksanaan Keuangan Desa.............................................................20
4.2 Pembahasan..........................................................................................86
x
4.2.2 Mekanisme Penyaluran dan Pencairan ADD....................................86
5.1 Kesimpulan..........................................................................................95
5.2 Saran.....................................................................................................97
LAMPIRAN.......................................................................................................102
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
xiv
1.1 Latar Belakang Masalah
sumberdaya daerah dengan cara optimal. Agar tidak terjadi penyalahgunaan dana
yang cukup luas ini harus di ikuti dengan pengawasan dan kontrol yang kuat.
Walaupun titik berat otonomi diletakkan pada pada tingkat Kabupaten atau Kota,
namun sebenarnya untuk independensi ini yang harus dimulai dari golongan
asli desa dan swadaya masyarakat yang jumlahnya ataupun sifatnya tidak dapat
diprediksi, tapi untuk selama ini cukup terbukti dengan banyak dengan
Desa suatu bagian dalam pemerintah yang langsung campur tangan dengan
dalam hal ini yang mana sebagian besarnya untuk wilayah disuluruh Indoonesia
Kabupaten. Dalam hal ini ada hal yang lebih penting yaitu mengembangkan suatu
efisiens dan efektifitas dalam pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka
xv
Sehubungan dengan telah dilimpahkannya Pengelolaan Keuangan Desa
secara individual yang disebut Alokasi Dana Desa (ADD). Dalam pasal 1 ayat 11
Alokasi Dana Desa adalah suatu sumber dana yang telah diterima dari bagian
dana perimbangan keuangan pusat dan daerah tang telah didapat oleh kota atau
kabupaten.
Alokasi Dana Desa yang mana sebagian besar yang dipergunakan untuk
pemberdayaan sehingga menjadi desa yang maju, kuat, dan individu untuk
mencapai masyarakat yang makmur, sejahtera, dan adil. Desa juga mempunyai
mencerminkan sikap saling tolong menolong, antara satu sama lain dan sebagai
pembangunan desa ini yang diperlu dilakukan paling utama yaitu dalam proses
xvi
merupakan pengambilan tindakan bahwa dengan adanya pengelolaan ADD harus
mematuhi kaidah good governance yang dilaksanakan oleh para pelaku dan
masyarakat desa. Pengelolaan Alokasi Dana Desa yang telah dilepaskan kepada
pemerintah agar sesuai dengan tujuan selayaknya keperluan yang ada dengan
yang tidak sedikit. Di setiap desa diberikan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap
tersebut. Berdasarkan hasil analisis dari data APBDes jumlah Dana ADD yang
Desa rawan sekali terhadap penyelewengan dana oleh pihak yang seharusya
dipercaya oleh masyarakat dalam membangun desa menjadi lebih maju dan
dan tidak lepas dari peran pemerintah kabupaten selaku pemberi dana untuk selalu
Desa diperuntukan bagi pembangunan Desa maka mulai dari proses perencanaan
prosedur yang berlaku. Sehingga nantinya diharapkan dengan dana ADD ini dapat
dalam uraian diatas, masih banyak persoalan yang perlu dikaji lebih mendalam.
xvii
tentunya akan memberikan hasil yang berbeda antara satu Desa dengan Desa yang
lainnya. Pada dasarnya kesuksesan dari kebijakan ini dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor. Faktor terpentingnya adalah kesiapan dari Sumber Daya Aparatur
Desa dan juga seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat yang mengikuti
Tempeh Kabupaten Lumajang. Desa Tempeh Kidul merupakan suatu Desa yang
6.172 jiwa. Desa Tempeh Kidul merupakan salah satu desa yang penduduknya
mayoritas petani, akan tetapi sebagian besar dari penduduk di Desa Tempeh Kidul
Selain itu penelitian di Desa Tempeh Kidul ini dilakukan dengan pertimbangan
bahwa Desa tersebut merupakan salah satu wilayah kerja yang sekaligus
pembahasan melalui tugas akhir ini dengn meneliti “Analisis Pengelolaan Alokasi
Dana Desa. (Studi Kasus Pada Desa Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh
Kabupaten Lumajang)”.
lingkup penelitian ini dibatasi pada tahapan pengajuan, penyaluran dan pencairan,
xviii
pengelolaan, perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
Desa di Desa Tempeh Kidul dengan Pengelolaan Alokasi Dana Desa menurut
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
yang lebih luas lagi bagaimana Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa di
2. Bagi pemerintah
xix
Pengelolaan dan Penggunaan Alokasi Dana Desa khususnya di Desa Tempeh
3. Bagi Pembaca
maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan dalam
xx
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1), Desa adalah suatu batasan wilayah masyarakat yang berbadan hukum dengan
2015 yang menjelaskan mengenai desa. Desa adalah suatu kesatuan masyarakat
yang berbadan hukum yang mempunyai beberapa batas wilayah yang berkuasa
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa
Pemusyawaratan Desa yang biasa disingkat BPD adalah suatu lembaga yang
lembaga yang telahd didirikan oleh masyarakat dengan kesesuaian atas kebutuhan
21
22
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
oleh BPD bersama kepala desa. Desa suatu kerangka atas prakarsa masyarakat
Tahun 2005 ayat (1) harus memenuhi syarat sebagai berikut: Jumlah penduduk,
luas wilayah, bagian wilayah kerja, perangkat, sarana dan prasarana pemerintah.
wilayah yang mana hanya ditempati atas beberapa kepala keluarga yang memiliki
sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau bisa
diktakan bahwa desa suatu golongan pemukiman masyarakat yang berada diluar
memiliki bagian dari kekuasaan pemerintah yang memiliki badan hukum yang
aspek, baik dalam pelayanan (public good), pengaturan (public regulation), dan
sangatlah diperlukan demi tercipatnya suatu tujuan awal pembangunan yang utuh,
hal ini memang dirasa sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakatnya, dan sebagai inovasi baru serta perhatian pemerintah Desa pada
Secara tradisional istilah desa terutama dikenal di Pulau Jawa dan Bali.
Sesungguhnya cukup sulit untuk menyusun pengertian atau definisi desa yang
tepat. Desa dalam arti umum adalah sebuah tempat huni bagi manusia yang berada
1998). Desa yang sudah menyebar di luar kota dengan lingkungan fisibiotisnya
adalah pengelompokan dari Dukuh. Dukuh ini sendiri dapat berwujud suatu unit
Ada juga definisi lain yang bertolak dari desa sebagai pemukiman. Desa
mana mereka bisa hidup bersama satau sama lain, hal ini dapat melangsungkan
perkembangan kehidupannya. Dalam definisi itu tersirat tiga unsur yaitu daerah
atau tanah, penduduk, dan tata kehidupan (Bintarto, 1977). Masing-masing dari
elemen ini akan terlihat cepat atau lambat mengalami perubahan sehingga desa
sebagai pola permukiman bersifat dinamis. Secara geografis definisi itu juga dapat
mata pencaharian agraris. Selain itu, Bintarto juga mengatakan bahwa desa adalah
ekonomi, politik, dan kultural yang berhubungan dan berpengaruh timbal balik
a. Batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejak
pembentukan.
e. Mempunyai potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia,
f. Batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa yang telah
g. Sarana dan prasarana bagi Pemerintahan Desa dan pelayanan publik dan
undangan.
Dari beberapa definisi desa diatas, dapat disimpulkan bahwa desa adalah
merupakan organisasi yang berdiri sendiri dengan tradisi, adat istiadat dan
melaporkan data yang berkaitan dengan tansaksi keuangan dalam bisnis atau
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai
suatu entitas yang berhubungan dengan usaha dengan tujuan untuk memproleh
penyajian dan barang secara publik dalam rangkah memebuhi kerbutuhan dan hak
dari publik. Dalam beberapa hal, organisasi sektor publik memiliki kesamaan
dengan sektor swasta. Dan menggunakan sumber daya yang sama dalam
mencapai tujuannya. Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik
tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintah.
Sektor Publik merupakan swbagai mekanisme teknik, atau alat yang dimana untuk
diterapkan pasda hadil pemrosesan dana dari masyarakat sebagai indormasi yang
baik bagi pemerintah sebagai manajemen atau sebagai alat bantu untuk informasi
bagi publik.
tahap terakhir dari siklus akuntansi. Data laporan keuangan diambil dari
laporan keuangan.
1. Relevan
mengevaluasi yang terjadi dimasa kini dan masa lalu agar dapat membantu
masa depan serta mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Informasi
Hal dapat membantu pengguna untuk memperoleh hasil prediksi masa akan
datang dengan mengacu pada masa lalu dan kejadian masa kini untuk
lalu.
c. Tepat waktu
d. Lengkap
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan yang bebas dari suatu hal yang
a. Dapat diverifikasi
Informasi dalam bentuk laporan keuangan yang dapat diuji. Tetapi apabila
dilakukan pengujian lebih dari satu kali oleh penguji yang berbeda dan
b. Penyajian jujur
c. Netralitas
periode maka ada beberapa yang termuat dalam laporan keuangan ini lebih
rancangan atau rangka yang akan dikerjakan. Sebagian besar para ahli
pilihan dari berbagai alternatif, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Waterston
(Conyers, 1991) “Perencanaan adalah usaha yang sadar, terorganisasi, dan terus
29
lebih dilalaksankan guna untuk dimiliki secara alternatif yang terbaik dari
berikut:
“Perencanaan ini pada asasnya berkisar kepada dua hal: yang pertama adalah
penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkrit yang hendak
untuk dicapai dalam batas waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dapat
dimiliki masyarakat yang bersangkutan, yang kedua adalah pemilihan
diantara cara-cara alternatif yang efisien serta rasional guna untuk mencapai
tujuan tersebut. Untuk menentukan tujuan yang meliputi dari jangka waktu
tertentu maupun pemilihan terkait tata cara yang diperlukan untuk
penhukuran atau kriteria tertentu yang lebih dahulu harus dipilih pula”.
aktivitas menyusun hal-hal apa saja yang akan dikerjakan atau dilakukan dimasa
masyarakat yang ada di Desa. Perencanaan Dana Desa dimulai dari Kepala Desa
membahas rencana program Dana Desa, yang dihadiri unsur pemerintah desa,
Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat desa, yang terdiri atas tokoh adat,
tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan. Hasil musyawarah tersebut
dituangkan dalam Rancangan Penggunaan Dana (RPD) sebagai salah satu bahan
menaksir pendapatan dan belanja untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan
menjadi visi dan misi desa, serta menjadi pedoman operasional bagi Kepala Desa,
2015).
Hal tersebut diatur dalam UU Desa terutama pada pasal 79 dan pasal 80.
Kabupaten/Kota.
(enam) tahun.
31
Desa.
perencanaan di Desa.
semata-mata bersifat top down, namun juga menyusun konsep desa membangun.
bahwa:
pembangunan desa.
32
ekonomi.
(satu) tahun. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa dengan informasi dari
kabupaten/kota. RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa pada bulan Juli tahun
berjalan dan sudah harus ditetapkan bulan September tahun anggaran berjalan.
33
RKP Desa menjadi dasar dalam penyusunan rancangan APB Desa. Teknis
penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa dapat tercipta keselarasan dengan diatur
tata caranya dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
Dana Desa Khususnya tahun 2015 telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa,
Desa Tahun 2015. Rancangan tentang RKP Desa dibahas dan disepakati bersama
oleh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Desa.
Desa. Rencana Kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya yang sudah ditetapkan
Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) merupakan rencana anggaran keuangan
tentang APB Desa disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun
batas waktu maka Peraturan Desa akan berlaku dengan sendirinya. Dalam hal
anggaran sebelumnya.
berjalan.
dimana dalam mengelola keuangan harus adanya suatu perencanaan agar tujuan
keuangan untuk mengatur alokasi uang yang diperoleh agar uang tersebut
digunakan secara tepat dan terencana sesuai dengan pembangunan kebutuhan desa
setempat.
dan pengeluaran desa yang dilaksanakan melalui rekening kas desa serta harus
dilengkapi dengan bukti pendukung seperti faktur, kwitansi, foto barang, dan lain-
lain. Secara teknis semua penerimaan dan pengeluaran di Desa Tempeh Kidul
kepada masyarakat, maka setiap pelaksanaan kegiatan fisik Dana Desa wajib
yang bersumber dari APBN dan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang
diatur beberapa pokok penggunaan keuangan desa. Pada pasal 100 PP No. 43
tahun 2014 disebutkan bahwa belanja desa yang ditetapkan dalam APBDesa
a. Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk
b. Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk
penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, Operasional
pelaksanaan. Kegiatan pokok yang meliputi tahap ini antara lain: penyusunan
di lapangan.
beberapa pasal dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
yaitu pada pasal 24, pasal 25, pasal 28, pasal 29, pasal 30, pasal 31, dan pasal 32.
desa.
2) Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang
4) Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam kas pada jumlah tertentu
6) Penggunaan biaya tak terduga terlebih dahulu harus dibuat rincian Anggaran
9) Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
perundang-undangan.
undangan.
suatu kegiatan untuk melakukan semua rencana dan anggaran yang sudah
ditetapkan dalam RAPB Desa, dengan melampirkan suatu bukti yang akurat,
sesuai dengan berapa dana yang telah dikeluarkan oleh desa untuk suatu
pelaksanaan.
berupa buku kas umum, buku kas pembantu pajak, buku bank desa serta setiap
adalah kegiatan mengatur keuangan desa untuk mewujudkan asas transparan dan
pengeluaran kas yang disertai oleh dokumen pendukung seperti buku kas umum,
buku kas pembantu pajak dan buku bank desa. Penatausahaan keuangan desa yang
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 tentang
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib.
pertanggungjawaban.
c. Buku Bank.
pencatatan penerimaan dan pengeluaran serta tutup buku besar setiap akhir bulan,
menggunakan Buku Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak, dan Buku Bank.
Tabel 2.1
Penatausahaan Keuangan Desa
Transaksi/
Ketentuan Pokok
Kegiatan
Rekening 1. Rekening Desa yang dibuat oleh Pemerintah Desa di bank
pemerintah desa.
1. Karcis pungutan/retribusi.
Pembayaran.
Sumber: Buku Pintar Pengelolaan Keuangan Desa, 2019.
yang dikerjakan oleh bendahara setiap sepanjang tahun anggaran, dalam hal ini
informasi terorganisasi dalam sebuah narasi, grafik atau bentuk tabular, yang
penentuan penggunaan sistem, prosedur, isi, format, jenis, sifat, waktu, evaluasi,
kelancaran pelaksanaan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara periodik (PP
Terkait dengan pelaporan alokasi dana desa, maka kepala desa wajib
semester pertama.
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
dan terkini, sistematis, ringkas, sederhana, jelas, serta tepat waktu dan sesuai
harus dilakukan secara mandiri oleh desa sesuai tugas pokok dan fungsinya.
g. Hibah dan sumbangan yang tidak bersifat mengikat dari pihak ketiga.
pendapatan lain berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengelolaan
pasar desa, pengelolaan kawasan wisata desa, serta sumber lainnya yang tidak
dengan pemerintah desa adalah Kepala Desa dan perangkat desa sebagai unsur
43
keuangan dan aset desa secara akuntabel, transparan, profesional, efektif, efisien,
jujur, dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kepala Desa bertugas
aset desa.
secara keseluruhan. Dalam PP No. 43 tahun 2014 pasal 103-104 mengatur tata
cara pelaporan yang wajib dilakukan oleh Kepala Desa. Kepala Desa wajib
setiap semester tahun berjalan. Selain itu, Kepala Desa wajib menyampaikan
setiap akhir tahun anggaran. Laporan yang dibuat Kepala Desa ditujukan kepada
Dalam Negeri No. 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa. Dalam
anggaran berkenaan.
44
berkenaan.
desa.
namun juga termasuk kegiatan desa yang didanai secara swadaya oleh masyarkat.
administrasi, dan moral. Pelaporan juga dapat berfungsi sebagai alat evaluasi
karena di dalamnya berisi informasi posisi keuangan dan kinerja yang telah
keputusan ekonomi bagi Kepala Desa dan warga desa itu sendiri, bahkan para
investor.
b. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki desa sampai dengan posisi terakhir periode
c. Menjadi alat evaluasi kerja aparatur desa terutama Kepala Desa yang lebih
informatif.
desa.
keuangan desa menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu tahapan
terakhir dalam siklus pengelolaan keuangan desa. Yang mana dalam pelaporan
masyarakat atau warga desa atas pengelolaan uang dan kepentingan rakyat oleh
“Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Sumber keuangan desa pada
umumnya berasal dari Pendapatan Asli Desa (PAD), dana dari Pemerintah,
dan Hasil dari BUMDES. Adapun pelaksanaan urusan pemerintah daerah
oleh pemerintah desa akan didanai dari APBD, sedangkan pelaksanaan
urusan pemerintah pusat yang diselenggerakan oleh pemerintah desa didanai
oleh APBN”.
keuangan desa didefinisikan sebagai semua hak dan kewajiban desa dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa barang dan uang yang berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Hak dan kewajiban desa tersebut
Hanif (2011:81) semua hak dan kewajiban dalam penyelengaraan pemerintah desa
47
yang dapat dinilai dengan uang, termaksud didalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa disebut dengan keuangan desa.
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi jumlah dan
akuntansi, akan mampu memahai logika akuntansi dengan baik (Deviani, dkk
2013).
bendahara penerima yang menambah ekuitas dana dan merupakan hak desa dalam
satu tahun anggaran, yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
a. Pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan
d. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota.
diatas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan desa adalah semua hak
dan kewajiban dalam sebuah Desa yang dapat dinilai berupa uang atau barang
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima
1. Paling sedikit 70% dari jumlah anggaran belanja desa digunakan untuk
2. Paling banyak 30% dari jumlah anggaran belanja desa yang digunakan untuk
penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa dan perangkat Desa, operasional
Desa, dan insentif rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW).
keuangan desa dari bagi Hasil Pajak Daerah dan bagian dari Dana Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh kabupaten. ADD dalam APBD
kondisi pemerintahan daerah. Adapun tujuan dari alokasi dana ini adalah sebagai
berikut:
tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat agar jauh lebih maju dan
berkembang.
50
1) Bagi Kabupaten/Kota
jangka panjang.
2) Bagi Desa
(Putra, 2018) Alokasi Dana Desa adalah perolehan keuangan desa dari
kemasyarakatan.
51
2. ADD sebagaimana dimaksud ayat (1) sebesar minimal 10% dari dana
berkeadilan berdasarkan:
angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis desa setiap
kabupaten.
pemerintahan yang bersih dari korupsi. Hal tersebut tercantum dalam Visi
Dan Bermartabat”. Salah satu upaya dalam mencapai visi tersebut adalah dengan
daerah yang bersumber pada Alokasi Dana Desa. Dengan tujuan untuk memenuhi
Dari beberapa definisi alokasi dana desa (ADD) menurut para ahli diatas,
dapat disimpulkan bahwa alokasi dana desa (ADD) adalah bagian keuangan desa
yang diperoleh dari bagi hasil pajak daerah dan retribusi serta bagian dari dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk
melahirkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dan harus tercermin dalam setiap
tindakan Pengelolaan Keuangan Desa. Asas dan prinsip tidak berguna bila tidak
namun juga mengedepankan asas tata kelola keuangan yang baik dan sesuai
Permendagri No. 113 Tahun 2014, keuangan desa dikelola didasarkan pada asas-
1. Transparan
informasi keuangan diberikan secara terbuka dan jujur kepada masyarakat atas
2005).
2. Akuntabel
3. Partispatif
Asas partisipatif memiliki arti bahwa setiap tindakan atau kinerja pemerintah
pembinaan masyarakat desa dapat berjalan sesuai dengan rencana, sehingga visi
desa dan masyarakat yang sejahtera dapat diwujudkan (Permendagri No. 113
Tahun 2014).
pengelolaan keuangan desa adalah suatu nilai yang dapat menjiwai dalam
menjadi dasar dan harus tercermin dalam setiap tindakan pengelolaan keuangan
desa.
Penatausahaan Pelaksanaan
Pelaporan Pertanggungjawaban
METODE PENELITIAN
3. 1 Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis penelitian
adalah “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
1. Tempat Penelitian
berlokasi Jln. Ir. H. Juanda no. 05 Desa Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh
56
57
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2020 yaitu
antara bulan Desember 2020 sampai dengan Bulan Juni 2021 dengan alokasi
sebagai berikut:
6 Penyusunan Laporan
7 Ujian
Pengumpulan Data.
3. 3 Situasi Sosial
merupakan salah satu desa di Kecamatan Tempeh dan termasuk daerah dataran
tinggi dengan suhu kurang lebih 30 derajat celcius, dengan curah hujan rata-rata
Posisi letak Desa Tempeh Kidul sangat terpencil sekali dengan jarak ke
Hal ini disebabkan oleh kondisi geografisnya yang memang sangat cocok untuk
bertani. Di desa Tempeh Kidul ini menggunakan sistem bor untuk mengairi
penelitian yang mendasarkan pada fenomena alamiah atau natural yang datanya
dapat berasal dari catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, arsip dan dokumen
deskriptif analitis.
yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik, penelitian ini dibentuk dengan
1. Wawancara
pertanyaan.
2. Observasi
desa.
3. Dokumentasi
dari tempat penelitian yang berupa, faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil
60
cukup. Sebagai bukti bahwa informasi yang terlah disampaikan sesuai dengan
kepada informan yang kompeten dalam pengelolaan ADD (Alokasi Dana Desa),
serta mencatat kejadian serta informasi dari informan yang kemudian dijadikan
sebagai bahan penulisan laporan hasil penelitian. Informan yang kompeten dalam
pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) yaitu orang yang memiliki pengetahuan
atau wawasan lebih banyak sebagai partisipan untuk menggali informasi dan
peneliti dibantu dengan alat perekam. Alat perekam ini digunakan untuk bahan
cross check bila pada saat analisa terdapat data, keterangan atau informasi yang
a. Reduksi data, sedangkan data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup
banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah
data yang di perolehakan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
Fokus pada penelitian ini terkait pada analisis pengelolaan alokasi dana
Visi
Bermartabat.
Misi
Tempeh Kidul;
Partisipatif, Transparan;
pemerintah pusat yang memiliki peran dan fungsi untuk mengatur masyarakat
Menteri Dalam Negeri yang berkaitan dengan susunan organisasi dan tata kerja
63
64
dan sesuai jalur yang telah direncanakan sehingga terwujudnya tata pemerintahan
yang bagus.
dan tata kerja Pemerintah Desa, maka yang disebut Pemerintah Desa merupakan
sebuah organisasi yang dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu Perangkat Desa.
mempunyai wewenang:
bersama BPD.
APBD. Selain itu tugas pokok yang dimiliki bendahara lainnya adalah:
laporan pertanggungjawaban.
bersifat reguler).
rakyat.
bekas narapidana.
67
pemerintahan desa.
keuangan desa.
peneliti ini mempunyai tujuan untuk memperoleh data untuk menjawab rumusan
masalah dan tercapainya tujuan penelitian ini. Data yang digunakan oleh peneliti
68
berupa data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan oleh peneliti
berupa teknik wawancara. Adapun hasil perolehan data primer berupa wawancara
ADD meliputi, Permohonon Kepala Desa kepada Bupati dalam hal pengajuan
Kepala Desa harus melengkapi dokumen Berita Acara Musyawarah yang dihadiri
bendahara desa, rencana penggunaan dana, pakta integritas bermaterai cukup dan
kas Desa dan penyaluran alokasi dana desa dilakukan secara bertahap. Penyaluran
Alokasi Dana Desa dari kabupaten ke desa yaitu dari rekening RKUD ke rekening
kas Desa baru dapat dilakukan setelah APBDes ditetapkan. Penyaluran dana
dilakukan oleh bagian kas daerah dengan cara transfer melalui Bank
ADD di salurkan sudah diterima oleh tim pengelola ADD , maka pengelola ADD
Besaran ADD yang dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APBDes. Kepala
Alokasi Dana Desa. Dalam peraturan tersebut dapat dijelaskan bahwa pengelolaan
70
ADD harus dilakukan dengan baik yang dimulai dari persyaratan pengajuan,
dikelola dengan baik secara hemat dan terarah sesuai tatalaksana pemerintahan
yang baik. Dalam tata kelola pemerintahan yang baik prinsip transparansi menjadi
hal yang paling utama untuk diterapkan dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa.
Desa untuk dapat mengutamakan ADD untuk kepentingan umum yaitu seperti
oleh Pemerintah.
Pemerintah Desa dengan cara membentuk Tim Pelaksana Kegiatan dan adanya
dengan matang agar kegiatan yang direncanakan dapat berjalan secara efektif.
Alokasi Dana Desa adalah salah satu pendapatan desa yang penggunaanya
perencanaan desa, hal ini dilakukan oleh Desa Tempeh Kidul dalam mengolah
Tulis kampung, staf aparatur pemerintah kampung, ketua RT dan RW dan seluruh
menyampaikan aspirasi dan beberapa saran dan tempat yang perlu dibangun
dirumah kepala kampung atau rumah warga yang memiliki halaman luas.
72
dijadikan dasar oleh Badan Permusyawaratan Desa dan Pemerintah Desa untuk
Dalam hal ini melalui musyawarah, yang melibatkan oleh Kepala Desa,
jangka waktu 6 tahun dan, Rencana Pembagunan Desa Tahunan Desa atau biasa
di sebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) merupakan penjabaran dari
RPJM Desa untuk jangka waktu satu tahun. Rencana pembangunan menengah
Desa dan rencana kerja pemerintah Desa ditetapkan dengan peraturan Desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). RKPDesa ini akan menentukan arah
Kerja Pembangunan) setelah itu dimuat dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja).
Di dalam kegiatan perencanaan yang didanai oleh alokasi dana desa harus benar-
sumber pendapatan utama desa Tempeh Kidul, dalam hal ini sudah sesuai dengan
tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang bersumber dari dana alokasi dana desa
telah menjelaskan dengan baik tentang tujuan penggunaan ADD yaitu digunakan
pada pembiayaan bidang pemerintah desa dan kegiatan untuk pembangunan fisik.
desa. Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah begitu halnya mengenai pengeluaran dana untuk pelaksanaan
dana desa sepenuhnya dilaksanakan oleh tim pelaksana desa. Dalam program
pelaksanaan alokasi dana desa dibutuhkan keterbukaan dari tim pelaksana kepada
masyarakat. Salah satu wujud nyata dari tim pelaksana dalam mendukung
masyarakat.
organisasi, badan usaha. Dari sisi prinsip pelaksanaan ADD ditempuh melalui
kegiatan.
Tabel 4.1
Anggaran Pendapatan
berasal dari perolehan dana dari pusat. Tetapi pada dana yang lainnya seperti
pendapatan transfer, dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi, dan bantuan
pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Maka jumlah
setiap pemasukkan dan pengeluaran kas serta melakukan tutup buku setiap akhir
bulan secara tertib. Bendahara bisa menggunakan Buku Kas Umum, Buku Kas
Pembantu Pajak, Buku Pembantu Kegiatan dan Buku Bank guna membantu
umum digunakan untuk mencatat bukti transaksi keuangan desa. Buku kas
atau dari masyarakat (swadaya) yang telah dirupiahkan. Sedangkan buku bank
76
belanja-belanja yang telah dilaksanakan baik berupa belanja barang atau jasa
maupun modal. Atas saldo yang masih tersisa dan berada di pelaksana kegiatan,
maka dilakukan penyetoran kepada Bendahara Desa. Hal yang perlu menjadi
bukti yang sah dan lengkap. Bukti penerimaan yang perlu dibuat oleh pelaksana
kegiatan berupa tanda terima swadaya berupa barang dan daftar hadir untuk
7 Tahun 2017. Hal tersebut terlihat pada Peraturan Desa mengenai Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang telah dibahas dan disepakati oleh
informasi Dana Desa, hanya saja terdapat laporan khusus yang membedakan
dengan dana-dana lainnya. Laporan ini bernama laporan realisasi alokasi dana
desa.
APBDesa yang disampaikan paling lambat bulan Juli tahun berjalan, dan laporan
semester akhir tahun yang disampaikan paling lambat bulan Januari tahun
berikutnya.
Pelaporan pada desa Tempeh Kidul sudah sesuai Perbup nomor 7 Tahun
realisasi semester pertama APBDes paling lambat dilakukan akhir bulan Juli
tahun berjalan dan laporan semester akhir tahun paling lambat disampaikan bulan
Dana Desa dibuatlah yang namanya Laporan Realisasi dan SPJ, laporan realisasi
Alokasi Dana Desa yang dilaporkan dua kali dalam setahun atau setiap semester
secara terperinci yang ditunjukan kepada pemberi amanah yang tentunya agar
dapat menjadi lebih transparan dan akuntabel mengenai segala aktifitas yang telah
kekuangan desa, sumber keuangan desa, dan anggaran pendapatan dan belanja
desa. Pengelolaan keuangan desa harus di lakukan secara efisien dan efektif,
transparan dan akuntabel. Add yang merupakan sumber utama pendapatan harus
Dari hasi analisis sistem pengelolaan alokasi dana desa dimaksud sebagai
upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Alokasi dana desa
merupakan salah satu sumber utama pendapatan desa dan juga harus
Kidul sudah direncanakan sesuai dengan Peraturan Bupati dan dibahas dalam
yang merupakan bentuk laporan penggunaan anggaran atau keuangan yang telah
digunakan maka setiap keuangan dari sumber manapun yang tercantum dalam
APBDes harus dipertanggungjawabkan dan dibuat SPJ nya sesuai ketentuan dan
peraturan yang berlaku dan beberapa bukti kwitansi yang nantinya dapat dilihat
oleh seluruh masyarakat, apakah selama kegiatan di Desa Tempeh Kidul sudah
sesuai dengan peraturan yang ada dan dana yang dipergunakan apakah sudah
digunakan untuk 2 (dua) komponen yaitu 60% digunakan untuk gaji perangkat
pertanggungjawaban.
Tabel 4.2
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Alokasi Dana Desa
Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang.
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2020
penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa yang berjumlah cukup besar
tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa bersumber dari dana perimbangan
Tabel 4.3
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa Tahun Anggaran 2020
No. Kegiatan Sumber Jumlah
Dana
1 Pengelolaan Perpustakaan Desa ADD 3.600.000
3 Penyelenggaraan posyandu ADD 70.425.000
4 Pembangunan /pengerasan jalan desa ADD 130.029.000
5 Pembangunan/peningkatan prasarana ADD 197.120.000
jalan desa
6 Penyusunan dokumen perencanaan ADD 6.000.000
tata ruang desa
82
Jumlah 407.174.000
Sumber : Pemerintahan Desa Tempeh Kidul Tahun 2020.
usaha swadaya masyarakat desa dan bantuan dari Alokasi Dana Desa.
provinsi dan pusat dan juga kesiapan swadaya masyarakat desa setempat.
kebutuhan perpus lebih sedikit dan renovasi pada tempat juga tidak terlalu
ini diwakili oleh Kepala Desa secara fungsional adalah penanggung jawab
Tabel 4.4
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2020
No. Kegiatan Sumber Jumlah
Dana
1 Pembinaan PKK ADD 10.000.000
JUMLAH 10.000.000
Sumber : Pemerintahan Desa Tempeh Kidul Tahun 2020.
Tabel 4.5
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Tahun Anggaran 2020
No. Kegiatan Sumber Jumlah
Dana
1 Peningkatan kapasitas perangkat desa ADD 5.000.000
JUMLAH 5.000.000
Sumber : Pemerintahan Desa Tempeh Kidul Tahun 2020.
daya manusia agar lebih baik dan bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
yang dimaksud yaitu RT, RW, karang taruna, PKK, keamanan. Sedangkan
Tabel 4.6
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan Mendesak Desa Tahun
Anggaran 2020
No. Kegiatan Sumber Jumlah
Dana
1 Penanganan keadaan darurat ADD 664.673.600
2 Penanganan keadaan mendesak ADD 51.746.400
JUMLAH 716.420.000
Sumber : Pemerintahan Desa Tempeh Kidul Tahun 2020.
Daerah (APBD) juga disediakan Dana Siap Pakai. Dana Siap Pakai
Alokasi Dana Desa senilai Rp. 659.598.000,00 yang terdiri dari bidang
bahwa desa Tempeh Kidul memperoleh Dana Transfer Alokasi Dana Desa
sebesar Rp.659.598.000,00.
ADD memiliki kesesuaian dengan maksud, tujuan dan sasaran yang akan dicapai
dapat berjalan dan terlaksana dengan maksimal, karena tanpa adanya pengawasan
dari pihak yang bersangkutan maka perencanaan yang telah ditetapkan akan sulit
Lumajang.
Pendamping Kecamatan.
Tabel 4.7
Hasil Wawancara Kepada Perangkat Desa Tempeh Kidul.
No. Nama Pertanyaan Hasil
1. Rushayati Apakah pada saat proses perencanaan bukan musrenbangdes tetapi
sebagai Kaur melakukan musrenbangdes terlebih musdus, musdus itu keliling
Keuangan dahulu? perdusun mengadakan
Desa Tempeh perkumpulan aspirasi
Kidul. masyarakat, apa yang
dibutuhkan masyarakat, usulan
masyarakat,berupa
pembangunan, pemberdayaan
masyarakat, lalu setelah musdus
yaitu musdes diadakan didesa
yang dihadiri oleh kelembagaan
desa, tokoh masyarakat, pemuda
yang diwakili oleh beberapa
orang yang membahas tentang
pengelolaan add yang nantinya
diprioritaskan pada
pembangunan yang dibutuhkan
masyarakat yang mendesak, dan
terbentuklah RPJMDes lalu
RKPDes
2. Rushayati a. Dipergunakan untuk apa saja alokasi a. ADD diperuntukkan
sebagai Kaur dana desa di Desa Tempeh Kidul? sebagian dalam pembagian
88
ADD meliputi, Permohonon Kepala Desa kepada Bupati dalam hal pengajuan
Kepala Desa harus melengkapi dokumen Berita Acara Musyawarah yang dihadiri
bendahara desa, rencana penggunaan dana, pakta integritas bermaterai cukup dan
kas Desa dan penyaluran alokasi dana desa dilakukan secara bertahap. Penyaluran
Alokasi Dana Desa dari kabupaten ke desa yaitu dari rekening RKUD ke rekening
kas Desa baru dapat dilakukan setelah APBDes ditetapkan. Penyaluran dana
dilakukan oleh bagian kas daerah dengan cara transfer melalui Bank
ADD di salurkan sudah diterima oleh tim pengelola ADD , maka pengelola ADD
dana desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dilakukan
secara bertahap yang dilengkapi dengan surat rekomendasi dari camat yang
dalam pengelolaan dan penggunaan Alokasi Dana Desa Tahun Anggaran 2020,
keuangan desa. Dalam hal ini Pengelolaan Alokasi Dana Desa sepenuhnya
ada.
92
transparan yang diawali dengan musyawarah tersebut sudah tertuai dalam Perbub
Dana Desa Tempeh Kidul dilakukan sesuai dengan Peraturan Bupati No. 7 Tahun
pengawasan.
Alokasi Dana Desa harus dilaksanakan dengan prinsip transparan yang diawali
desa. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Tempeh Kidul dilakukan sesuai dengan
proses panjang yang mulai dilakukan pada bulan Juni hingga bulan September
tahun berjalan, dalam hal ini tahun 2020. Pada dasarnya perencanaan pengelolaan
93
alokasi dana desa sama dengan perencanaan pengelolaan pendapatan desa lainnya,
dimana hal tersebut diatur dalam Peraturan Bupati Lumajang Nomor 7 Tahun
Tempeh Kidul dalam pengelolaan alokasi dana desa dihadiri oleh Kepala Desa,
perencanaan tentang dana alokasi dana desa, yang mana agar masyarakat bisa
Dari segi perencanaan pada desa tempeh kidul sudah sesuai dengan Perbub
Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 1 (satu) yang mana disebutkan sebagai berikut:
terlebih dahulu kemudian musdes yang dihadiri perangkat desa dan tokoh
berkembang.
dimulai dari tahap yang paling bawah yaitu musyawarah dusun yaitu musyawarah
wilayah dusun yang dihadiri oleh Kepala Kampung. Dalam musyawarah tersebut
diprioritaskan program mana saja yang paling dibutuhkan oleh masyarakat sesuai
Perbub Nomor 7 Tahun 2017 adalah pada pelaksanaan yang diprioritaskan untuk
operasional desa digunakan untuk kegiatan belanja dan operasional desa dan
dan lainnya. Desa Tempeh Kidul sudah sesuai dengan peraturan yang sudah
ditetapkan.
pengelolaan ADD dapat diakses oleh seluruh masyarakat di Desa Tempeh Kidul
Pemberdayaan Masyarakat Desa) sebagain mitra dalam pengerjaan fisik dan tokoh
dan pemerintah desa dengan memberikan informasi yang dipampang pada Balai
Desa Tempeh Kidul sehingga masyarakat dapat mengetahui program apa saja
yang didanai oleh ADD sehingga masyarakat lebih mudah dalam mengawasi
kendala-kendala di desa.
Peraturan Bupati nomor 7 Tahun 2017 Pasal 12. Karena pelaksanaan sudah
fisik desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Meskipun pada dananya sendiri
96
mengalami penurunan pagu dari pusat karena disebabkan oleh adanya dampak
pencatatan setiap pemasukkan dan pengeluaran kas serta melakukan tutup buku
akhir bulan secara tertib. Bendahara juga menggunakan Buku Kas Umum, Buku
pencatatan dilakukan dalam buku kas umum, buku kas pembantu pajak, buku
pembantu kegiatan, dan buku bank, 3) melakukan tutup buku setiap akir bulan
kepala desa. Pernyataan tersebut sesuai dengan Perbub nomo 7 Tahun 2017 Pasal
15 ayat 6.
Hal ini juga tertuang dalam Permendagri nomor 113 Tahun 2014 pasal 35
tutup buku setiap akhir bulan secara tertib. Perbedaan perbup nomor 7 tahun 2017
menggunakan buku kas umum, kas pembantu pajak dan buku bank, sedangkan
dalam perbub terdapat buku pembantu kegiatan. Desa. Sesuai tugasnya Bendahara
pengeluaran dengan menggunakan: (1) Buku Kas Umum, dengan format: nomor,
pengeluaran komulatif, dan saldo; (2) Buku Kas Pembantu Pajak, dengan format;
Kegiatan, dengan format; nomor, tanggal, uraian, debet, kredit, saldo. (4) Buku
Bank, dengan format: nomor, tanggal, uraian transaski, bukti transaksi, setoran,
bunga bank, penarikan, pajak, biaya administrasi, dan saldo. Setelah melakukan
Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 15 ayat 6 karena dalam proses
pencatatan sudah dilakukan oleh Bendahara Desa dan sudah menggunakan Buku
Kas Umum, Buku Kas Pembantu Pajak, Buku Pembantu Kegiatan dan Buku
Bank.
evaluasi atas pelaksanaan program atau kegiatan yang dibiayai oleh alokasi dana
desa. Dalam pelaporan, kepala desa dan bendahara sering berkoordinasi dan
konsultasi dengan tim asistensi yang ada di Kecamatan Tempeh maupun di Badan
Lumajang, agar kesalahan yang terjadi dalam hal pelaporan keuangan desa dapat
98
Tahun 2017.
pelaporan alokasi dana desa, yaitu, pelaksanan pelaporan pada desa Tempeh Kidul
sudah sesuai Perbup nomor 7 Tahun 2017 dimana Kepala Desa menyampaikan
pertama dan semester akhir. Laporan realisasi semester pertama APBDes paling
lambat dilakukan akhir bulan Juli tahun berjalan dan laporan semester akhir tahun
paling lambat disampaikan bulan Januari tahun berikutnya. Hal tersebut sudah
Bupati Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 21 yang mana laporan realisasi semester awal
dilakukan akhir bulan Juli dan semester akhir dilakukan pada bulan Januari
Kabupaten.
keuangan yang telah digunakan maka setiap keuangan dari sumber manapun yang
99
sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dan beberapa bukti kwitansi yang
nantinya dapat dilihat oleh seluruh masyarakat, apakah selama kegiatan di Desa
Tempeh Kidul sudah sesuai dengan peraturan yang ada dan dana yang
dipertanggungjawabkan.
desa dengan dibuatnya SPJ sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dan
beberapa bukti kwitansi yang nantinya dapat dilihat oleh seluruh masyarakat,
apakah selama kegiatan di Desa Tempeh Kidul sudah sesuai dengan peraturan
yang ada dan dana yang dipergunakan apakah sudah dipergunakan sebaik-baiknya
informasi hal tersebut sudah sesuai pada Peraturan Bupati Lumajang nomor 7
APBDes dengan cara BPD memantau semua pemasukkan dan pengeluaran desa
terhadap keputusan Kepala Desa yaitu dengan cara BPD melihat dari proses
sebagai badan pengawasan dalam semua kegiatan yang dilakukan semua tindakan
cara BPD memantau semua pemasukkan dan pengeluaran desa meminta laporan
4.2 PEMBAHASAN
dengan sesuai Perbup No.7 Tahun 2017 yang mana Kepala Desa harus
Dana Desa (ADD) meliputi: Pemerintah Desa membuka rekening pada bank yang
umum daerah ke rekening desa. Mekanisme pencairan Alokasi Dana Desa dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dilakukan secara 4 tahap yang
Dalam proses pencairana dana tersebut, apabila Alokasi Dana Desa (ADD)
yang disalurkan sudah diterima oleh pengelola Alokasi Dana Desa (ADD), maka
kepada Bupati, dikoordinir oleh Pengelola Alokasi Dana Desa (ADD) Tingkat
pengelola keuangan tersebut antara lain Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan
Desa, Kepala Seksi, dan Bendahara Desa. Sekretaris Desa bertugas untuk
Kidul sudah sesuai dengan Perbup No. 7 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pengelolaan alokasi dana desa dimulai dari titik dusun yang membahas
berbagai bidang dan sektor masing-masing dusun yang ada untuk menemukan
kegiatan yang dapat didanai oleh alokasi dana desa. Dari titik dusun
ditemukannya program kerja dari berbagai bidang dan sektor kemudian dibahas
lewat musdes yang dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, LKMD, RT,RW, tokoh
Semua usulan masyarakat diakomodir dalam musdes sesuai dengan prinsip skala
prioritas. Hal ini dilakukan agar pembangunan desa terlaksana dengan efektif dan
tepat sasaran.
memenuhi ketentuan. Karena Musdes hanya dilakukan 1 (satu) kali dalam setahun
kegiatan fisik yang dilaksanakan yang dananya bersumber dari alokasi dana desa,
maka di setiap kegiatan fisik tersebut harus dipasang di papan informasi yang
berisikan jadwal pelaksanaan. Hal ini menjadi penting karena masyarakat Desa
Pelaksanaan program kegiatan yang didanai oleh alokasi dana desa seperti
pembangunan fisik serta sarana dan prasarana di desa dilakukan setelah dana
diterima oleh Kepala Desa. Dari sisi prinsip pengelolaan pelaksanaan alokasi dana
desa ditempuh melalui sistem pelaporan yaitu pelaporan bulanan dan laporan
dana dari pusat, karena terdapat pemotongan anggaran yang disebabkan oleh
merupakan perangkat desa yang ditunjuk kepala Desa, PTPKD atau Pelaksana
Bendahara di jabat oleh staf pada Urusan Keuangan. Bendahara mempunyai tugas
cara pencatatannya karena selalu di bimbing oleh staff dari kecamatan, sehingga
tertib.
pelaksanaan APBDesa kepada Bupati berupa: (1) Laporan semester pertama, dan
(2) Laporan semester akhir tahun. Laporan semester pertama disampaikan tepat
waktu, yaitu pada akhir bulan Juli tahun berjalan. Laporan semester akhir tahun
105
disampaikan tepat waktu, yaitu pada akhir bulan Januari tahun berikutnya. Kedua
laporan tersebut dibuat oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan Bendahara Desa.
penggunaan Dana ADD yang dibuat secara rutin setiap semester dan atau 6 Bulan
sesuai dengan tahapan pencairan dan pertanggung jawaban yang berisi realisasi
penerimaan ADD dan belanja ADD. Kedua, Laporan akhir dari penggunaan ADD
rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan ADD. Kedua laporan ini dibuat
Laporan berkala dan laporan akhir Penggunaan ADD harus di buat sesuai
yang dibiayai oleh ADD dilaksanakan secara berjenjang oleh Kepala Desa
laporan tepat waktu. Apabila laporan tersebut tidak tepat waktu atau terlambat
dilaporkan maka Bupati berhak untuk menunda pencairan dana untuk tahap
selanjutnya dan pengurangan dana yang bersumber dari APBD Kabupaten untuk
tahun berikutnya sesuai dengan penelian Tim pengendali Kabupaten dan tim
Pada proses pelaporan di Desa Tempeh Kidul sudah sesuai dengan aturan
yang berlaku dan petunjuk tehnis. Apabila pada proses pelaporan tidak sesuai
Pengelolaan keuangan desa harus di lakukan secara efisien dan efektif, transparan
dan akuntabel. Dalam pelaksanaan program alokasi dana desa juga membimbing
dengan adanya kerja sama untuk saling membantu antara perangkat desa,
sekretaris, tim pelaksanaan agar pelapor Alokasi Dana Desa dapat di selesaikan
anggaran atau keuangan yang telah digunakan maka setiap keuangan dari sumber
dibuat SPJ nya sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dan beberapa bukti
kwitansi yang nantinya dapat dilihat oleh seluruh masyarakat, apakah selama
kegiatan di Desa Tempeh Kidul sudah sesuai dengan peraturan yang ada dan dana
107
dipertanggungjawabkan.
mekanisme kerja mereka cukup baik, mereka turut mengawasi pengelolaan ADD
mulai dari penerimaan hingga pengeluaran. Melihat hasil dari pengawasan BPD
Tempeh Kidul lakukan terhadap pengelolaan ADD cukup baik dengan dilihatnya
minim kecurangan yang terjadi dalam pengelolaan ADD dan pengalokasian ADD
Banyuwangi tahun 2013 telah memenuhi prosedur yang berlaku. Namun masalah
yang muncul adalah kurangnya koordinasi kepada anggota Tim Pelaksana ADD
oleh Thomas (2012) yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan ADD dan
bahwa 30 persen dari dana ADD bisa berjalan sesuai dengan petunjuk namun 70%
dari ADD berjalan kurang optimal karena lebih direalisasikan pada pembangunan
fisik dan pengadaan barang. Hambatan yang dihadapi dalam proses pengelolaan
ADD adalah rendahnya sumber daya manusia aparat desa dan kurangnya
yang akuntabel dan transparan. Namun dari sisi administrasi masih diperlukan
5.1 Kesimpulan
Alokasi Dana Desa oleh pemerintah desa Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh
pada Desa Tempeh Kidul Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang telah sesuai
Dusun) setelah itu Musdes (Musywarah Desa). Hal tersebut sudah sesuai
109
110
sudah sesuai pada pasal 12. Pada tahap penatausahaan Alokasi Dana Desa
di Desa Tempeh Kidul sudah sesuai dengan Perbup nomo 7 Tahun 2017
melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara tertib. Bendahara bisa
kepada Kepala Desa selaku pemangku tertinggi. Hal tersebut sudah sesuai
realisasi APBDes. Hal tersebut sudah sesuai pada pasal 21. Tahap
anggaran atau keuangan yang telah digunakan. maka setiap keuangan dari
yang berlaku dan beberapa bukti kwitansi yang nantinya dapat dilihat oleh
dengan peraturan yang ada dan dana yang dipergunakan apakah sudah
tersebut sudah sesuai pada pasal 23. Tahap Pengawasan BPD sangat aktif
5.2 Saran
sebagai berikut:
sampel atau pun mengganti objek untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
DAFTAR PUSTAKA
112
113
Kurnia, R., Sebrina, N., dan Halmawati. (2019). Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Desa (Studi Kasus pada Desa-Desa di Wilayah Kecamatan Luhak Nan Duo
Kebupaten Pasaman Barat). Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(1) Seri B, 159-
180. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Peraturan Bupati Bone Nomor 14 Tahun 2015 tentang Besaran Dana Transfer
Pada Setiap Desa di Kabupaten Bone.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan
Keuangan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 133 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Putra, P.E. (2018). Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tanjung
kecamatan Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar. JOM FISIP Vol. 5 No.5.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Riau.
Widjaja, HAW. (2004) Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Bulat dan Utuh.
116
117
Berikut ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tempeh Kidul tersaji
Tabel 4.8
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Pemerintah Desa Tempeh Kidul
Tahun Anggaran 2020.
Kode Rek Uraian Anggaran (Rp) Bertambah/Berkurang
Semula Menjadi
1 2 3 4 5 6
1. Pendapatan
4.1 Pendapatan Asli Desa 192.000.000,00 209.214.589,00 (17.214.589,00)
4.1.2 Hasil Aset Desa 192.000.000,00 192.000.000,00 0,00
4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli 0,00 17.214.589,00 17.214.589,00
Desa
4.2 Pendapatan Transfer 1.836.328.367,0 1.805.788.222,0 (30.540.145,00)
0 0
4.2.1 Dana Desa 1.110.801.000,0 1.099.994.000,0 (10.807.000,00)
0 0
4.2.2 Bagi Hasil Pajak dan 38.429.367,00 26.196.222,00 (12.233.145,00)
Retribusi
4.2.3 Alokasi Dana Desa 659.598.000,00 659.598.000,00 0,00
4.2.5 Bantuan Keuangan 27.500.000,00 20.000.000,00 (7.500.000,00)
Kabupaten/Kota
4.3 Pendapatan Lain-lain 0,00 0,00 0,00
4.3.6 Bunga Bank 0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan 2.028.328.367,0 2.015.002.811,0 (13.325.556,00)
0 0
kode rek Uraian Anggaran (Rp) Bertambah/Berkurang
Semula
Menjadi
1 2 3 4 5 6
2. Belanja
1. Bidang 870.679.417,85 816.524.639,85 (54.154.778,00)
Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
1.1 Penyelenggaraan 806.490.060,00 774.450.060,00 (32.040.000,00)
Belanja Siltap,
Tunjangan dan
Operasional
Pemerintahan Desa
1.1.01 Penyediaan Penghasilan 120.000.000,00 120.000.000,00 0,00
Tetap dan Tunjangan
Kepala Desa.
118