Anda di halaman 1dari 56

SKRIPSI

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN TOTAL


BAGGAGE SOLUTION (TBS) PADA PT. ANGKASA PURA
LOGISTIK CABANG MANADO

Oleh:
Vivian Julia Enrica Judyanto
NIM : 19043026

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MANADO-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI
KEUANGAN
TAHUN 2023
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN TOTAL
BAGGAGE SOLUTION (TBS) PADA PT. ANGKASA PURA
LOGISTIK CABANG MANADO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan
Pada Program Studi Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan

Oleh:
Vivian Julia Enrica Judyanto
NIM : 19043026

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MANADO-JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN AKUNTANSI
KEUANGAN
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Dengan Judul

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN TOTAL


BAGGEGE SOLUTION (TBS) PADA PT. ANGKASA PURA
LOGISTIK CABANG MANADO

Oleh:
Nama : Vivian Julia Enrica Judyanto
Nim : 19043026
Program Studi : Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan

Disetujui untuk diujikan

Manado, 30 September 2023


Pembimbing 1 Pembimbing 2

Belthasar Trito Siahaan, SE., M.Si. Heidy Pesik SE.,MSA.,AK


NIP. 199208162022031008 NIP. 19780428 202321 2 012

Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan

Alpindos Toweula, SE.,MM.,AK.,CA.,BKP


NIP. 19650508 199403 1 005

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN TOTAL


BAGGAGE SOLUTION (TBS) PADA PT. ANGKASA PURA
LOGISTIK CABANG MANADO

telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Akhir


pada hari Rabu tanggal 02 Oktober 2023, pukul:11:00 wita-selesai
dijurusan Akuntansi.

Oleh:

Vivian Julia Enrica Judyanto


19043026

Dan yang bersangkutan dinyatakan


LULUS
Tim Penguji Akhir

Ketua Sidang/Penguji : Dr. Hedy D. Rumambi, SE.,MM.,AK.,CA.,CSRS


NIP. 19700205 199802 2 002 ………….

Anggota : Jerry S. Lintong, SE.,MAP.,CRA.,CRP


NIP. 19661012 199702 1 001 ………….

Anggota : Loula L. L. Walangitan, SE.,MAP


NIP. 19661022 199403 2 001 ………….
Mengetahui,
JURUSAN AKUNTANSI
Ketua Sekretaris

Ivoletti M.Walukow,SE.,MSI Jerry S.Lintong,SE.MAP.CRA.CRP


NIP. 19641211 199003 2 001 NIP. 19661012 199702 1 001

iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah orisinil,
merupakan hasil karya sendiri, tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi manapun, dan tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam skripsi ini dan disebutkan sumber kutipan dan daftar pustakanya.

Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa dalam naskah skripsi ini dapat
dibuktikan adanya unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan
gelar akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta di proses menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Manado, 30 September 2023

Penulis

Vivian J.E. Judyanto


NIM: 19043026

iv
ABSTRAK

Judyanto, Vivian J. E 2023. Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Total


Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura Logistikt Cabang Manado.
Skripsi, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Manado. Pembimbing 1:
Belthasar Trito Siahaan,SE.,M.Si, Pembimbing 2: Heidy
Pesik,SE.,MSA.,AK.
Penelitian ini membahas tentang perlakuan akuntansi pendapatan Total
Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado
pada bagian Keuangan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data-data yang telah penulis kumpulkan diolah sesuai
teori PSAK No 72 dan dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Adapun temuan dalam penelitian ini adalah pengakuan pendapatan Total
Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado
menggunakan metode cash basis dimana pendapatan diakui pada saat menerima kas
atau pada saat mengeluarkan kas.
Kesimpulan dan rekomendasi adalah perlakuan akuntansi pendapatan Total
Baggage Solution (TBS) dalam hal pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
pendapatan belum sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) No
72 dan untuk penyajian dan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Rekomendasi sebaiknya PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado untuk
kedepannya perusahaan harus menggunakan pernyataan standar akuntansi keuangan
(PSAK) No. 72.

Kata Kunci : Perlakuan Akuntansi, Pendapatan, Pernyataan Standar Akuntansi


Keuangan (PSAK) N0. 72

v
ABSTRACT

Judyanto, Vivian J. E 2023. Analysis of Total Baggage Solution (TBS) Revenue


Accounting Treatment at PT. Angkasa Pura Logistics Manado Branch.
Thesis, Department of Accounting Manado State Polytechnic. Supervisor 1:
Belthasar Trito Siahaan,SE.,M.S, Supervisor 2: Heidy Pesik,SE.,MSA.,AK.
This research discusses the accounting treatment of Total Baggage Solution
(TBS) at PT. Angkasa Pura Logistics Manado Branch.
This research was carried out at PT. Angkasa Pura Logistics Manado
Branch in theFinance section. Data collection was carried out by means of
interviews, observation and documentation. The data that the author has collected is
processed according to PSAK No. 72 theory and analyzed using descriptive
qualitative methods.
The findings in this researchy are the recognition of Total Baggage Solution
(TBS) revenue at PT. Angkasa Pura Logistics Manado Branch uses the accrual
basis method where income is recognized when cash is paid out.
The conclusion and recommendation is that the accounting treatment of
Total Baggage Solution (TBS) revenue in recognition, measurement and disclosure
is not in accordance with the statement of financial accounting standards (PSAK)
No. 72 and for presentation and is in accordance with applicable accounting
standards. The recommendations should be PT. Angkasa Pura Logistics Manado
Branch, in the future the company must use financial accounting standard statement
(PSAK) No. 72.

Keywords: Accounting Treatment, Revenue, Statement of Financial Accounting


Standards (PSAK) N0. 72

vi
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Vivian Julia Enrica Judyanto


Tempat/Tanggal Lahir : Manado, 10 Juli 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Desa Pinilih Jaga IV Kec. Dimembe
Email : vivianjudyanto10@gmail.com
Instagram : vjdynto10
Nama Orang Tua
Ayah : Ernald K
Ibu : Anita T. Rumagit
Riwayat Pendidikan
SD : SD GMIM 17 WINENET BITUNG
SMP : SMP KRISTEN AERTEMBAGA BITUNG
SMK : SMK KATOLIK SANTA FAMILIA
TOMOHON
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK NEGERI MANADO

Motto :
“Memulai dengan penuh keyakinan
Menjalankan dengan penuh keikhlasan
Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan”

vii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

Untuk diri sendiri, karena telah mampu berusaha keras dan berjuang sejauh ini.
Mampu mengatur waktu, tenaga, dan pikiran dengan sangat amat baik. Mampu
mengendalikan diri dari berbagai tekanan diluar keadaan dan tak pernah memutuskan
menyerah sesulit apapun proses penyusunan skripsi ini dengan menyelesaikan sebaik
dan semaksimal mungkin, ini merupakan pencapaian yang patut dibanggakan untuk
diri sendiri.

Untuk Kedua Orang Tua Tercintaku mami Anita T. Rumagit dan ayah Ernald K.
Sebagai bukti tanda bakti dan hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga ku
persembahkan karya kecil ini kepada mami dan ayah yang telah memberikan kasih
sayang dan segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang hanya dapat
ku balas dengan selembar kertas ini yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat mami dan ayah bahagia. Terima
kasih selama ini sudah memberikan banyak motivasi, selalu mendoakan, selalu
memberikan kasih sayang dan selalu menasehatiku untuk menjadi lebih baik.

Untuk Adik Juan, adik jojo, adik angel terima kasih untuk pengertian dan kasih
sayang yang tak pernah habis kalian berikan selama ini, terima kasih sudah menjadi
Support System dari berbagai masalah, yang tidak henti-hentinya memberikan
semangat,bahakan selalu memberikan motivasi kalau kamu pasti bisa, terima kasih
telah menjadi keluarga yang hangat dan juga penuh kasih sayang.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas Berkat dan Anugerah-Nya yang
selalu nyata dalam kehidupan, sehingga saat ini penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini dengan judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Total Baggage
Solution (TBS) Pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado”. Ada pun
penyusunan Skripsi ini adalah sebagai bentuk atau persyaratan untuk menyelesaikan
studi Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan di Politeknik Negeri Manado.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belum sempurna. Maka dari itu, kritik
dan saran dari para pembaca akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa Skripsi ini tidak akan
tersusun dengan baik tanpa bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dorongan, kata-kata motivasi, bimbingan, arahan, serta
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung selama penulis menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dra. Maryke Alelo, MBA selaku Direktur Politeknik Negeri Manado.
2. Dr. Tineke Saroinsong SST, M.Eng selaku Wakil Direktur Bidang Akademik.
3. Ivoletti M. Walukow, SE. Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi.
4. Jerry Sonny Lintong, SE.,MAP,CRA,CRP selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
5. Alpindos Toweula, SE.,MM.,Ak.,CA,BKP selaku Koordinator Program Studi
Sarjana Terapan Akuntansi Keuangan dan juga sebagai Dosen Reviewer
Proposal.
6. Joseph N. Tangon, SE.,MSA.,Ak.,CA selaku Koordinator Program Studi
Diploma III Akuntansi.
7. Johanes H. Tene, SE.,MSA.,Ak.,CA selaku Koordinator Program Studi Sarjana
Terapan Akuntansi Perpajakan.
8. Merry L. Sael, SE.,MAP selaku Kepala Laboratorium Akuntansi Keuangan
9. Roosje Awuy, SE.,MAP selaku Kepala Laboratorium Aplikasi Pengolahan Data.
10. Jacqualine G. Wenas, SE., MSA selaku Kepala Laboratorium Sistem Informasi
Akuntansi.
11. Dr. Ivonne H. Putong, SE.,Ak.,M.Ak.,CA selaku Kepala Laboratorium Pajak.
12. Dra.Pantji Sintje Alouw,MM.,AK.CA selaku Dosen Wali penulis.
13. Belthasar Trito Siahaan, SE., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I, yang sangat
membantu, memberikan arahan, dan pembelajaran dalam penyusunan skripsi
ini.
14. Heidy Pesik SE.,MSA.,AK selaku Dosen Pembimbing II yang juga sangat
membantu, memberikan arahan, dan pembelajaran dalam penyususnan skripsi
ini.
15. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Jurusan Akuntansi.
16. Pimpinan dan Karyawan PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado

ix
17. Kepada Orang Tua dan keluarga yang selalu mendoakan penulis dan
memberikan dorongan serta motivasi.
18. Kepada teman-teman KuBeTu Squad, Jeje, Ucil, Angel, Nona, Ticut yang
selalu membantu dan memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
19. Kepada Marni, Gina, Naya, Kevin, Medot, Devita yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
20. Teman-teman Mahasiswa Jurusan Akuntansi Angkatan 2019 yang tetap
saling memberikan semangat, ide, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
21. Kepada pemilik NIM 18 030 026 yang telah menjadi sosok rumah tempat
melepaskan segala keluh kesah, terima kasih atas segala usahanya dalam
memberikan hal baik untuk penulis, serta memberi semangat, doa, motivasi
dan menemani setiap proses penyusunan skripsi.

Selama penyusunan skripsi penulis menyadari bahwa masih ada


kekurangan dan kesalahan sehingga skripsi ini belum sempurna. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.

Manado, 30 September 2023


Penulis

Vivian J.E. Judyanto


1904306

x
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................i
Lembar Persetujuan................................................................................................ii
Lambar Pengesahan.................................................................................................iii
Pernyataan Orininalitas Skripsi.............................................................................iv
Abstrak......................................................................................................................v
Abstract.....................................................................................................................vi
Riwayat Hidup..........................................................................................................vii
Persembahan............................................................................................................viii
Kata Pengantar.........................................................................................................ix
Daftar Isi...................................................................................................................xi
Daftar Tabel..............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5


2.1 Akuntansi..............................................................................................5
2.1.1 Pengertian Akuntansi...................................................................5
2.2 Perlakuan Akuntansi Pendapatan Berdasarkan PSAK 72....................6
2.2.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi..................................................6
2.2.2 Pengakuan Pendapatan.................................................................7
2.2.3 Pengukuran Pendapatan...............................................................9
2.2.4 Penyajian Pendapatan..................................................................10
2.2.5 Pengungkapan Pendapatan...........................................................10
2.3 Pengertian Pendapatan..........................................................................11
2.3.1 Sumber-sumber Pendapatan.........................................................12
2.3.2 Proses Pendapatan........................................................................13

xi
2.3.3 Manfaat Pendapatan.....................................................................13
2.3.4 Karakteristik Pendapatan.............................................................14
2.4 Metode Pencatatan Akuntansi...............................................................14
2.5 Hasil Penelitian Terdahulu....................................................................16

BAB III METODELOGI PENELITIAN...............................................................18

3.1 Jenis Penelitian......................................................................................18


3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................18
3.3 Sumber Data..........................................................................................18
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................19
3.5 Teknik Analisis Data.............................................................................19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................21


4.1 Gambaran Umum Perusahaan..................................................................21
4.1.1 Sejarah Perusahaan......................................................................21
4.2 Struktur Organisasi...................................................................................22
4.2.1 Bagian Finances...........................................................................23
4.2.2 Bagian General Service................................................................23
4.3 Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................24
4.4 Logo Perusahaan......................................................................................25
4.5 Aktivitas Perusahaan................................................................................26
4.6 Sumber Pendapatan..................................................................................30
4.7 Perlakuan Akuntansi Pendapatan Total Baggage Solution (TBS)...........30
4.8 Hasil Analisis Data...................................................................................32

BAB V PENUTUP....................................................................................................36

5.1 Kesimpulan........................................................................................36
5.2 Rekomendasi......................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................37

LAMPIRAN..............................................................................................................39

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................16


Tabel 4.1 Pencatatan Jurnal Pendapatan Cash Basis..................................................31
Tabel 4.2 Jurnal Pendapatan......................................................................................31
Tabel 4.3 Hasil Analisis Data.....................................................................................32

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur organisasi..................................................................................22


Gambar 4.2 Logo Primer PT. Angakasa Pura Logistik.............................................25
Gambar 4.3 Logo Sekunder PT. Angkasa Pura Logistik...........................................25
Gambar 4.4 Regulated Agent.....................................................................................26
Gambar 4.5 Total Baggage Solution..........................................................................26
Gambar 4.6 Pergudangan dan Distribusi...................................................................27
Gambar 4.7 Pengiriman Multimoda...........................................................................28
Gambar 4.8 Terminal Kargo Operator.......................................................................28
Gambar 4.9 Air Freight..............................................................................................29
Gambar 4.10 Laporan Laba rugi................................................................................32

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara.............................................................................................39

xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pesatnya pertumbuhan perekonomian dunia telah mendorong


berkembangnya dunia usaha di Indonesia. Banyak perusahaan yang
mengembangkan inovasinya atau menciptakan yang baru sesuai dengan
perkembangan globalisasi di Indonesia untuk menjaga konsistensi dan
kemampuannya. Agar tujuan perusahaan dapat terwujud maka perusahaan
harus mampu bersaing. Bisnis harus memiliki keunggulan dalam persaingan
agar dapat beroperasi lebih efisien sehingga dapat bertahan. Ketatnya
persaingan dalam dunia bisnis mengharuskan perusahaan untuk mampu
menciptakan keunggulan yang lebih baik dari pada produk yang disajikan oleh
pesaing mereka, baik dalam hal harga, kualitas produk, pelayanan pelanggan,
maupun dalam strategi pemasaran yang mereka terapkan.
Salah Satu metode yang dapat memudahkan pengelolaan keuangan
adalah melalui pendapatan. Salah satu aspek utama dalam bidang akuntansi
pendapatan adalah terkait dengan cara pendapatan diakui dan diukur.
Pengakuan pendapatan adalah proses dimana suatu transaksi diidentifikasi
sebagai pendapatan, tergantung pada apakah pengakuan tersebut berlaku untuk
periode saat ini atau masa depan.
Pendapatan adalah pendapatan yang muncul selama entitas menjalankan
kegiatan bisnisnya secara rutin, dan sering kali disebut dengan berbagai istilah
yang berbeda, seperti hasil penjualan, penghasilan jasa, bunga, deviden, dan
royalti.
Perusahaan yang berfokus pada sektor jasa memberikan prioritas utama
kepada pelanggan yang memanfaatkan layanan atau produk yang mereka
tawarkan. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menghasilkan
beragam alternatif bagi pelanggan dalam hal produk, harga, dan kualitas. Oleh
karena itu, perusahaan harus selalu menjaga reputasi yang baik di mata
pelanggan untuk dapat mempertahankan nilai yang mereka tawarkan dalam
produk atau layanan mereka. Pelayanan yang unggul dan berkualitas cenderung
2

memberikan tingkat kepuasan yang tertinggi bagi beberapa produk


(Kotler,2005). Ketika sebuah lembaga atau instansi menyediakan pelayanan
berkualitas, hal ini dapat menciptakan kepuasan pada konsumennya. Setelah
merasa puas dengan produk atau layanan yang diberikan, konsumen akan
membandingkan pelayanan tersebut dengan yang lain. Jika konsumen merasa
sangat puas, mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang dan juga
memberikan rekomendasi kepada orang lain untuk menggunakan produk atau
layanan yang sama. Oleh karena itu, perusahaan harus mulai
mempertimbangkan pentingnya pelayanan pelanggan dengan lebih serius
melalui peningkatan kualitas pelayanan. Saat ini, kesadaran semakin meningkat
bahwa pelayanan merupakan elemen kunci dalam menjaga kelangsungan bisnis
dan meraih keunggulan dalam persaingan (Tjiptono,2004).
PT Angkasa Pura Logistik adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) ini memiliki fokus utama dalam mengelola layanan terkait kargo dan
pos, pergudangan, keagenan, serta logistik. PT Angkasa Pura Logistik, sebagai
entitas perusahaan ini, secara khusus beroperasi di sektor jasa pengurusan
transportasi. Tugas utama mereka adalah menangani semua aspek yang
diperlukan untuk kelancaran pengiriman dan penerimaan barang menggunakan
berbagai sarana transportasi, seperti darat, laut, dan udara. Ini mencakup
penerimaan barang, penyimpanan, proses menyortir termasuk pemeriksaan
kualitas dan kuantitas barang atau kargo, pengepakan, pengukuran dan
penimbangan, serta pengelolaan seluruh proses dokumen termasuk penerbitan
dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, penyelesaian klaim asuransi
atas barang yang dikirim, serta penyelesaian semua tagihan dan biaya lain yang
terkait dengan layanan ini. Total Baggage Solution (TBS) merupakan sebuah
inovasi layanan yang ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan
dengan menyediakan beragam fasilitas, termasuk pembungkus, pengikat, dan
pengepakkan barang. Layanan ini dirancang untuk memberikan kemudahan
kepada pelanggan saat bepergian. pendapatan yang berasal dari penjualan
layanan wrapping dan strapping adalah bagian dari pendapatan Total Baggage
Solution (TBS). Namun disini penulis belum melihat sepenuhnya kedalam
apakah PT. Angkasa Pura Logistik ini dalam menjalankan aktivitas
3

perusahaannya telah sepenuhnya menerapkan PSAK No.72 atau tidak. Karena


dalam menjalankan aktivitas suatu perusahaan haruslah mempunyai dasar yang
kuat agar dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bisa
menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan benar, agar tidak merugikan
pihak perusahaan itu sendiri. Maka berdasarkan latar belakang yang diuraikan
diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Perlakuan
Akuntansi Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura
Logistik Cabang Manado”
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan informasi yang telah disampaikan sebelumnya, penulis


merasa tertarik untuk menyelidiki bagaimana Perlakuan Akuntansi Pendapatan
Total Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang
Manado dan apakah perlakukan akuntansi sudah sesuai PSAK 72.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Perlakuan


Akuntansi Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura
Logistik Cabang Manado dan apakah perlakukan akuntansi sudah sesuai PSAK
72.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapatnmemberikannmanfaatnkepada


pihak-pihaknterkait, yaitu:
1. Politeknik Negeri Manado
Bisa digunakan sebagai landasan untuk penelitian berikutnya,
sumber bacaan referensi, dan berpotensi untuk menyumbangkan
pemahaman tambahan, terutama dalam konteks perlakuan akuntansi
terhadap pendapatan bagi mahasiswa yang menepuh studi di jurusan
Akuntansi.
2. Mahasiswa
Bermanfaat sebagai kontribusi untuk mengembangkan
pemahaman ilmu pengetahuan mengenai cara perlakuan akuntansi
4

pendapatan dalam konteks perusahaan atau organisasi tertentu, serta


berpotensi menjadi acuan dalam penelitian lebih lanjut.
3. Tempat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai sumber
masukan terkait kebijakan akuntansi ketika menganalisis bagaimana
perlakuan akuntansi terhadap pendapatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Akuntansi

2.1.1 Pengertian Akuntansi


Banyak terdapat definisi atau pengertian mengenai akuntansi, diantaranya
menurut:
 American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
Akuntansi merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian dan
pengikhtisaran transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang bersifat
finansial yang dinyatakan dalam satuan mata uang.
 American Accounting Association (AAA)
Proses identifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi
untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan
yang tegas dan jelas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut.
 Haryono Yusup
Akuntansi merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan pelaporan data-data keuangan dalam suatu organisasi.
 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
Akuntansi adalah ilmu mencatat, menganalisis dan
mengkomunikasikan transaksi atau kejadia ekonomi suatu entitas
bisnis, yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi
merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan data-data atau
informasi ekonomi yang bermanfaat sebagai penilaian dan pengambilan
keputusan.
1. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama dari akuntansi di sebuah perusahaan adalah untuk mengetahui
informasi tentang keuangan yang ada diperusahaan tersebut. Dari laporan
akuntansi dapat melihat perubahan keuangan suatu perusahaan yang terjadi di
perusahaan, baik itu rugi ataupun untung. Akuntansi sangat identik dengan
6

perhitungan atau keluar masuknya uang di suatu perusahaan, jadi seorang


akuntan harus dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Laporan akuntansi juga
berfungsi untuk seorang manager dalam mengambil keputusan apa yang akan
dilakukan untuk kedepannya agar perusahaan tersebut terus mendapat untuk
besar.
2. Tujuan Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi
tersebut dapat berupa laporan keuangan. Untuk mempersiapkan laporan
keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh pimpinan, manajer,
pengambilan kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang
saham, kreditur atau pemelik.

2.2 Perlakuan Akuntansi Pendapatan berdasarkan PSAK 72

2.2.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
disusun oleh lembaga Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mengacu pada
teori-teori yang berlaku untuk memberikan pengertian dan penalaran
yang mendalam untuk hal praktek terutama dalam penulisan laporan
keuangan untuk memperoleh informasi yang akurat. Dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) membahas tentang
tata cara penyusunan laporan keuangan yang selalu berpedoman pada
teori yang berlaku, atau dengan makna lain berdasarkan pada kondisi
yang sedang terjadi.
Pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi
adalah sebagai berikut :
a) Penjualan Barang
Dalam hal ini barang yang diproduksi sendiri oleh perusahaan
dan barang yang di beli perusahaan untuk dijual kembali.
b) Penjualan Jasa
7

Penjualan jasa meliputi pelaksanaan tugas yang telah


disepakati pada suatu kontrak dan akan dikerjakan perusahaan
pada periode tertentu.
Penggunaan asset perusahaan oleh pihak-pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalty, dan deviden.

2.3.1 Pengakuan Pendapatan


1. Mengidentifikasi Kontrak
Dalam mengidentifikasi kontrak, entitas mencatat kontrak
dengan pelanggan dalam ruang lingkup pernyataan ini hanya jika
seluruh kriteria berikut terpenuhi :
a. Para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak secara
tertulis, lisan atau sesuai dengan praktik bisnis pada
umumnya dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban
mereka masing-masing.
b. Entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai
barang atau jasa yang akan dialihkan.
c. Entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran
barang atau jasa yang akan dialihkan.
d. Kontrak memiliki substansi komersial yaitu resiko, waktu
atau jumlah arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah
sebagai akibat dari kontrak.
Kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang
akan menjadi haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang
akan dialihkan ke pelanggan. Dalam mengevaluasi apabila
kolektibilitas dari jumlah imbalan kemungkinan besar terjadi,
entitas hanya mempertimbangkan kemampuan dan intensi
pelanggan untuk membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo.
Jumlah imbalan yang akan menjadi hak entitas mungkin lebih
kecil dari harga yang tercatat dalam kontrak jika imbalan bersifat
variable karena entitas dapat menawarkan suatu konsesi harga
kepada pelanggan
2. Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan
8

Pada insepsi kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang


dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi
sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan
kepada pelanggan baik :
a. Suatu barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan atau
b. Serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan
yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan
yang sama kepada pelanggan.
3. Janji dalam kontrak dengan pelanggan
Kontrak dengan pelanggan pada umumnya secara eksplisit
menyatakan barang atau jasa yang dijanjikan oleh entitas untuk
dialihkan kepada pelanggan. Akan tetapi kewajiban pelaksanaan
yang diidentifikasi dalam kontrak dengan pelangggan tidak
terbatas pada barang atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan
dalam kontrak. Hal ini karena kontrak dengan pelanggan dapat
juga mencakup janji yang tersirat dalam praktik bisnis umum
entitas, kebijakan yang dipublikasikan atau pernyataan spesifik
jika pada saat menyepakati kontrak, janji tersebut menimbulkan
ekspetasi yang valid dari pelanggan bahwa entitas akan
mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan.
4. Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan
a. Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat
dapat dibedakan jika kedua kriteria berikut terpenuhi
b. Pelanggan memperoleh manfaat dari barang atau jasa itu
sendiri atau bersama dengan sumber daya lain yang siap
tersedia kepada pelanggan
c. Janji entitas untuk mengalihkan barang atau jasa kepada
pelanggan dapat diidentifikasi secara terpisah dari janji lain
dalam kontrak
5. Pemenuhan kewajiban pelaksanaan
Menurut PSAK 72 (2020:31) Entitas mengakui
pendapatan ketika atau selama entitas memenuhi kewajiban
9

pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan


kepada pelanggan. Asset dialihkan ketika pelanggan memperoleh
pengendalian atas asset tersebut.
2.3.2 Pengukuran Pendapatan
Ketika kewajiban pelaksanaan dipenuhi, entitas mengakui
pendapatan atau sejumlah harga transaksi yang dialokasikan terhadap
kewajiban pelaksanaan.
1. Menentukan harga transaksi
Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis
umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Harga transaksi
adalah jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam
pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan
kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama
pihak ketika sebagai contoh beberapa pajak penjualan. Imbalan yang
dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat mencakup jumlah
tetap, jumlah variable atau keduanya.
2. Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan
Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas
mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban
pelaksanaan dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan
yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk
mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan.
Entitas mengakui sebagai asset atas biaya yang terjadi untuk
memenuhi kontrak hanya jika biaya tersebut memenuhi seluruh
kriteria berikut :
a. Biaya berkaitan secara langsung dengan kontrak atau untuk
kontrak yang diantisipasi dapat diidentifikasi secara spesifik oleh
entitas.
b. Biaya menghasilkan atau meningkatkan sumber daya entitas yang
akan digunakan dalam pemenuhan kewajiban pelaksanaan di
masa depan
c. Biaya diharapkan akan dipulihkan.
10

2.3.3 Penyajian Pendapatan


Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan,
entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai
asset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara
pelaksanaan entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan
hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.
Menurut PSAK 72 (2020:109) Pernyataan ini menggunakan
istilah asset kontrak dan liabilitas kontrak tetapi tidak melarang entitas
menggunakan deskriptif alternatif dalam laporan posisi keuangan
untuk item tersebut. Jika entitas menggunakan deskripsi alternatif
untuk asset kontrak, entitas menyediakan informasi yang cukup bagi
pengguna laporan keuangan untuk membedakan piutang dan asset
kontrak.
2.3.4 Pengungkapan Pendapatan
Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas
mengungkapkan informasi yang cukup memungkinkan pengguna
laporan keuangan memahami sifat, jumlah, waktu dan ketidakpastian
pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan informasi
kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut :
1. Kontrak dengan pelanggan
2. Pertimbangan signifikan dan perubahan dalam pertimbangan,
yang dibuat dalam menerapkan pernyataan ini terhadap kontrak
tersebut
3. Asset yang diakui dari biaya untuk memperoleh atau memenuhi
kontrak dengan pelanggan
Menurut PSAK 72 (2020:112) Entitas tidak perlu
mengungkapkan informasi sesuai dengan pernyataan ini jika entitas
telah menyediakan informasi tersebut sesuai dengan pernyataan lain.
Entitas mengungkapkan seluruh jumlah berikut untuk periode
pelaporan kecuali jumlah tersebut disajikansecara terpisah dalam
laporan komprehensif sesuai dengan pernyataan lain :
11

1. Pendapatan yang diakui dari kontrak dengan pelanggan, yang


diungkapkan secara terpisah dari sumber pendapatan lain
2. Rugi penurunan nilai yang diakui atas piutang atau asset kontrak
yang timbul dari kontrak entitas dengan pelanggan yang
diungkapkan secara terpisah dari rugi penurunan nilai dari
kontrak lain.
Entitas mengungkapkan informasi yang cukup untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami hubungan
antara pengungkapan dari pendapatan yang dipisahkan dan informasi
pendapatan yang diungkapkan untuk setiap segmen dilaporkan.

2.3 Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas


entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti
penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa. Pendapatan
merupakan hal yang penting karena pendapatan adalah objek atas aktivitas
perusahaan.Pendapatan memiliki pengertian yang bermacam-macam
tergantung dari sisi mana untuk meninjau pengertian pendapatan tersebut.
Menurut FASB (Financial Accounting Standard Board) Pendapatan adalah
arus masuk atau peningkatan nilai asset dari suatu entitas atau penyelesian
kewajiban dari entitas atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atas pelaksana
kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang
berjalan.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2016): “Pendapatan adalah peningkatan
jumlah aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan, yang berasal dari
penjualan barang atau jasa pada suatu periode akuntansi.”
Menurut PSAK No. 23 tahun 2017 menerangkan bahwa, “Pendapatan
adalah arus kas masuk dari kegiatan atau transaksi ekonomi yang dilakukan
suatu entitas yang menyebabkan kenaikan modal entitas yang tidak diakibatkan
karena penambahan modal”. Untuk selanjutnya aturan mengenai pendapatan
12

dalam PSAK No. 23 tahun 2017 direvisi dan digantikan dalam PSAK No. 72
tahun 2020.
Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan
yang diperoleh perusahaan dalam melakukan kegiatan atau aktivitas
perusahaannya dan digunakn untuk membiayai seluruh aktivitas dari
perusahaan itu sendiri. Pendapatan juga merupakan hal yang sangat penting
bagi perusahaan karena besar kecilnya pendapatan yang diperoleh akan
berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan.

2.3.1 Sumber – sumber Pendapatan


Ikatan Akuntansi Indonesia (2010) dalam PSAK Nomor 23 tentang
pendapatan menggungkapkan bahwa pendapatan berasal dari: penjualan
barang, penjualan jasa dan penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti, dan deviden.
Pada umumnya sumber pendapatan yang diperoleh perusahaan terdiri atas:
a. Pendapatan Operasional

Pendapatan yang timbul dari hasi kegiatan usaha operasional


perusahaan baik dari penjualan barang maupun penjualan jasa serta kegiatan
utama perusahaan lainnya yang termasuk tujuan utama perusahaan tersebut.
Pendaptan ini terjadi berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan
kegiatan usahanya. Setiap perusahaan memliki jenis pendapatan operasional
yang berbeda-beda.
b. Pendapatan Non Operasional
Pendapatan yang dihasilkan dari sumber lain diluar kegiatan utama
perusahaan atau kegiatan operasional perusahaan, yang sering disebut sebagai
pendapatan lain-lain. Adapun contoh seperti pendapatan bunga, pendapatan
sewa, pendapataan yang diperoleh dari penjualan asset tetap maupun dari
penjualan surat-surat berharga, dan lainnya.
13

2.3.2 Proses Pendapatan


Proses pendapatan memiliki 2 konsep, yaitu konsep proses pembentukan
pendapatana (Earning Process) dan proses realisasi pendapatan (Realization
Process).
1. Proses Pembentukan Pendapatan (Earning Process)
Proses pembentukan pendapatan adalah suatu konsep tentang
terjadinya pendapatan. Proses pendapatan dimulai dari kegiatan produksi,
penjualan dan pengumpulan piutang.
2. Proses Realisasi Pendapatan (Realization Process)
Proses Realisasi Pendapatan adalah proses pendapatan yang diterima
setelah produk atau jasa dikerjakan dan terealisasi melaui penjualan
langsung maupun kontrak penjualan. Jika kontrak penjualan dilakukan
sebelum produksi barang atau jasa maka pendapatan belum dapat
dikatakan, karena proses perhimpunan belum terjadi.
2.3.3 Manfaat Pendapatan
Menurut Dura (2022:141) pendapatan biasanya ditunjukkan dalam laporan
laba rugi yang mencerminkan kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam
suatu periode akuntansi. Laporan laba rugi memperlihatkan pendapatan yang
dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode akuntansi dan biaya yang harus
dikeluarkan selama periode tersebut serta akhir periode yang mencatat adanya
laba usaha perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, pendapatan mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
1. Sebagai pengukur kinerja dan keberhasilan manajemen perusahaan.
Manfaat sebagai alat pengukur akan terlihat saat semakin tinggi
pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan yang akan menunjukkan keberhasilan
perusahaan.
2. Sebagai alat pembanding antara modal yang disetor dengan
penghasilan yang didapat dari hasil usaha. Manfaat yang dihasilkan
yaitu dengan membandingkan modal yang telah disetor oleh
pemilik (owner) dengan hasil usaha yang berasal dari operasional
perusahaan.
14

3. Sebagai alat untuk memprediksi besarnya deviden yang dibagikan


kepada pemegang saham di masa yang akan datang. Manfaat
sebagai alat yang memprediksi besarnya deviden bisa diketahui dari
besar dan kecilnya pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan
operasional perusahaan.
2.3.4 Karakteristik Pendapatan
Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan,
entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai
asset kontrak atai liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara
pelaksanaan entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan
hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.
Menurut PSAK 72 (2020:109) Pernyataan ini menggunakan
istilah asset kontrak dan liabilitas kontrak tetapi tidak melarang entitas
menggunakan deskriptif alternatif dalam laporan posisi keuangan
untuk item tersebut. Jika entitas mengggunakan deskripsi alternatif
untuk asset kontrak, entitas menyediakan informasi yang cukup bagi
pengguna laporan keuangan untuk membedakan piutang dan asset
kontrak.
2.4 Metode Pencatatan Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, terdapat dua jenis metode pencatatan akuntansi yang
digunakan, yaitu metode pencatatan berbasis kas (cash basis) dan metode
pencatatan berbasis akrual (accrual basis).
Tiap metodenya tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri
dalam penggunaannya.
A. Berbasis Kas (Cash Basis)

Konsep pencatatan akuntansi yang menggunakan basis kas dimana


pengakuan pendapatan atau pengeluaran ketika terjadi transaksi dimana
uang diterima atau dikeluarkan. Sebagai contoh, Pak Budi menagih klien
sebesar 20 ribu rupiah pada tanggal 20 Mei , namun baru menerima
pembayarannya pada tanggal 5 juni, maka Pak Budi akan melakukan
pencatatan pendapatan pada bulan juni ketika uang diterima dan sudah di
15

tangannya. Dengan cara yang sederhana dan tidak sulit untuk diterapkan,
metode basis kas ini banyak digunakan oleh para pemilik usaha kecil
menengah.
Konsep pencatatan pada basisi kas:
1. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan dengan kas basis dilakuakan saat organisasi
menerima uang tunai. Dalam konsep cash basisi ini, hak penagihan utang
tidak terlalu diperhatikan. Oleg karena itu, tidak ada estimasi piutang tak
tertagih dan terdapat metode penghapusan piutang.
2. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan saat melakukan pembayaran secara tunai
langsung, sehingga pada saat sudah melakukan pembayaran maka biaya
diakui saat itu juga.
B. Berbasis Akrual (Accrual Basis)

Metode pencatatan berbasis akrual adalah teknik pencatatan akuntansi


dimana ketika terjadi pengakuan pendapatan atau pengeluaran di masa
depan maka akan dilakukan pencatatan. Sederhananya, pencatatan transaksi
tetap akan dilakukan walaupun uang belum benar-benar diterima atau
dikeluarkan. Metode pencatatan ini banyak pembayaran, juga berguna untuk
menilai keadaan finansial perusahaan.

Konsep pencatatan menggunakan metode akrual:

1. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada akrual basis adalah saat organisasi
mempunyai hak untuk melakukan penagihan, maka akan dilakukan
pencatatan, walau belum ada uang yang diterima. Kapan kas akan
diterima bukan menjadi hal yang begitu penting. Oleh karena itu sering
muncul estimasi piutang tak tertagih karena pendapatan sudah diakui
namun belum menerima kas.
2. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar belum terjadi
dan belum dilunasi. Dengan kata lain, biaya sudah diperhitungkan terlebih
16

dahulu dahulu sebagai kewajiban yang harus dibayar di masa depan,


sehingga terdapat nama akun accrued expenses atau beban akrual.

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan


penelitian yang penulis lakukan yaitu sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Metode Hasil Penel itian


Peneliti dan Penelitian
Tahun
1. Avriano Analisis Deskriptif CV. Wiyasa Jaya
Hendri Pengakuan menggunakan dasar cash
Kualitatif
Tiogi, 2018 Pendapatan Usaha basis dalam mengakui
Jasa Konstruksi pendapatannya yaitu
Studi Kasus Pada mencatat pendapatan dan
CV. Wiyasa Jaya beban dalam laporan laba
rugi ketika kas diterima
atau dibayar, hal itu tidak
sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi
Keuangan tentang jasa
konstruksi. Apabilan
proyek yang dikerjakan
bagian lain adalah
estimator dalam
pembuatan RAB dan
RAPP maka perusahaan
sebaiknya menerapkan
metode presentase
penyelesaian dalam
mengakui
pendapatannya, dengan
demikian laporan laba
rugi yang disajikan oleh
perusahaan akan
memberikan informasi
yang tepat untuk
pengambilan keputusan
perusahaan.
2. Calvin Analisis Kualitatif Perlakuan akuntansi atas
Liawan, Perlakuan pendapatan jasa
17

Vina N Van Akuntansi konstruksi dengan


Harling Pendapatan Jasa menggunakan metode
(2019) Konstruksi Pada kontrak selesai pada PT.
PT. Agrindo Agrindo Makmur Abadi
Makmur Abadi seudah sesuai dengan
standar akuntansi yang
diatur dalam PSAK
No.34.
3. Dwithya Analisis Deskriptif Analisis akuntansi
Wulansari Akuntansi Kualitatif pendapatan jasa
(2021) Pendapatan Jasa pembiayaan terkait
Pembiayaan pengakuan, pengukuran,
Berdasarkan dan penyajian
PSAK No.72 PT. pendapatan yang
Sarana Sulut diterapkan perusahaan
Ventura sudah sepenuhnya sesuai
dengan PSAK No.72
hanya ada satu
pernyataan yang tidak
sesuai dengan
perusahaan yakni terkait
dengan pengakuan dalam
mengidentifikasi
kewajiban pelaksanaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih untuk studi ini adalah penelitian

kualitatif. Pendekatan metodelogi ini menjelaskan sebagai langkah-langkah

sistematik yang digunakan untuk menggali pemahaman mendalam tentang

masalah yang sedang diselidiki. Fokus utama dalam penelitian ini adalah

untuk mengidentifikasi dan menggambarkan dengan tepat bagaimana

perlakuan akuntansi pendapatan dari Total Baggage Solution (TBS) pada PT.

Angkasa Pura Logistik Cabang Manado.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Adapun lokasi Penelitian yaitu PT. Angkasa Pura Logistik Manado
yang beralamat di Jl. A.A. Maramis Kec. Mapanget, Kota Manado,
Sulawesi Utara.
2. Waktu Penelitian
Penulisnmelakukannpenelitian mulai darinApril 2023 hingga Agustus
2023.

3.3 Sumber Data

Sumber data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer
Data Primer adalah sumber data utama merujuk kepada informasi yang
diperoleh atau dikumpulkan secara langsung di lokasi oleh peneliti dari
individu yang relevan seperti bukti transaksi, laporan keuangan, dan jurnal
yang berkaitan dengan pendapatan.
2. Data Sekunder
19

Data Sekunder adalah jenis data yang diperoleh oleh peniliti atau
pengumpulan data secara tidak langsung. Istilah “tidak langsung” merujuk
pada fakta bahwa data ini diperoleh melalui perantara, seperti melalui
orang lain, buku-buku, jurnal, referensi, media, studi kepustakaan dan
dokumen yang tersedia.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Wawancara
Dalam metode ini terdiri dari sesi tanya jawab langsung dengan para pihak
yang relevan terhadap permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.
Dalam studi ini, peneliti terlibat dalam interaksi langsung dengan tim
keuangan dan manajemen di PT. XYZ dengan tujuan mendapatkan
informasi mengenai data yang terkait dengan objek penelitian yang
dikumpulkan.
2. Observasi
Metode ini melibatkan langsung terhadap objek penelitian di lapangan.
Dalam.penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
unit keuangan di perusahaan PT. XYZ yang menjadi subjek penelitian. Hal
ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi yang relevan untuk
keperluan penelitian.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
melibatkan studi terhadap informasi yang sudah terdokumentasi
sebelumnya. Dalamqpenelitian ini, peneliti mengumpulkan informasi
perusahaan, termasuk informasi umum tentang perusahaan serta data dan
laporan yang relevan dengan penelitian ini selama periode penelitian di
perusahaan tersebut.

3.5 Teknik Analisis Data


20

Deskriptif Koperatif yaitu menggambarkan bagaimana Analisis


Perlakuan Akuntansi Pendapatanan Total Baggage Solution (TBS) Pada PT.
Angkasa Pura LogistikCabang Manado dari berbagai situasi yang terjadi,
baik dari data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara atau
pengamatan mengenai masalah yang terjadi dilapangan yang menjadi bahan
penelitian bagi pihak peneliti.
21

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan


PT. Angkasa Pura Logistik atau disingkat dengan APLog adalah
anak perusahaan dari PT. Angkasa Pura I (Persero) yang bergerak
dibidang Logistik, Terminal Kargo, dan Regulated Agent serta
General Sales Agent.
PT. Angkasa Pura Logistik (APLog) didirikan pada tanggal 5
Januari 2012 dan mulai beroperasi dan berkembang pesat untuk
mengembangkan usahanya dengan menginvestasikan orang dan
teknologi untuk menjadi penyedia logistik terbaik di Indonesia.
Pada mulanya PT. Angkasa Pura Logistik (APLog) berfungsi
sebagai Strategic Business Unit (SBU) yang bergerak dalam
bidang logistik, pengiriman barang dan agen diatur untuk mendukung
operasi bandara, peningkatkan layanan pelanggan dan keselamatan
penerbangan. Hingga saat ini, PT. Angkasa Pura Logistik (APlog)
telah berhasil mengelola 13 terminal bandara kargo di Indonesia;
Surabaya, Solo, Balikpapan, Makassar, Banjarmasin, Kupang,
Ambon, Bali, Lombok, Semarang, Yogyakarta, Manado dan Biak
bersama-sama dengan Agen Diatur untuk memeriksa semua kargo
melalui sinar-x memastikan transportasi yang aman dan keamanan.
PT. Angkasa Pura Logistik merupakan salah satu Perusahaan
rantai pasok terbaik di Indonesia. Transportasi dan teknologi
menempatkan bisnis Perusahaan ditingkat terbaik melalui jaringan
angkutan udara, laut dan darat secara global demi mengakomodir
seluruh kegiatan Perusahaan mulai dari timur hingga barat wilayah
kepulauan Indonesia. Melalui jaringan global yang dimiliki,
Perusahaan mampu memberikan kualitas pelayanan terbaik secara
terus menerus dengan memberikan rasa nyaman, aman serta
22

keakuratan dalam memberikan solusi ataupun ide-ide untuk segala


pemecahan masalah demi tercapainya kepuasan pelanggan.
PT. Angkasa Pura Logistik hadir dengan pelayanan yang sudah
terintegrasi di moda angkutan udara, laut dan darat serta ditunjang
dengan sertifikasi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK)
guna menjalankan proses customs yang diimbangi dengan
kemampuan Cargo Handling yang andal untuk memastikan keamanan
dan keselamatan barang-barang kargo pelanggan. PT. Angkasa Pura
Logistik juga menangani pengelolaan warehousing, cargo handling
serta X-ray untuk melengkapi pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Hingga akhir tahun 2021, PT. Angkasa Pura Logistik belum pernah
melakukan perubahan nama Perusahaan (aplog.co).

4.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur organisasi

Sumber : PT.Angkasa Pura Logistik Cabang Manado

Uraian Pekerjaan bagian Keuangan & Administrasi :


23

4.2.1 Bagian Finances

a. Membuat perencanaan keuangan, mulai dari perencanaan


penerimaan dan pengeluaran,
b. Menyusun laporan keuangan harian dan bulanan,
c. Mencetak voucher penerimaan dan pengeluaran yang nantinya
akan di catat oleh Staf Akuntansi dan Pajak,
d. Mengelola uang kas, melakukan setoran harian, menangani
pembayaran atas kewajiban dan membuat catatan atas transaksi
kas,
e. Bekerja sama dalam menyusun kebijakan Administrasi Keuangan
dengan bagian lain yang terkait sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
f. Melakukan pembayaran Pajak setiap bulannya di Kantor
Pelayanan Pajak,
g. Membuatkan Bukti Potong Setiap berakhirnya satu tahun pajak.
h. Melakukan Pencatatan atas voucher transaksi penerimaan dan
pengeluaran yang dicetak oleh Staf Keuangan,
i. Membuat Laporan Keuangan Perushaan,
j. Melakukan pengendalian atas Anggaran Perusahaan,
k. Berkoordinasi dengan Staf Keuangan mengenai Laporan Kas
Harian,
l. Membuat Surat Tagihan (Invoice) Piutang atas transaksi kredit,
m. Membuat Faktur PPN Masukan dan Keluaran

4.2.2 Bagian General Service

a. Membuat surat seperti Surat Perintah Tugas, Berita Acara,


membuat Nota Dinas, Surat Keluar yang bersifat resmi yang
merupakan kebutuhan kantor.
b. Melakukan surat menyurat dengan pihak internal maupun
eksternal,
24

c. Memberi nomor setiap surat keluar dan melakukan input atas


nomor surat keluar, juga menerima surat masuk dan melakukan
input atas data surat masuk sebelum diarsip,
d. Membuat Kontrak Kerja dengan Perusahaan lain,
e. Menyerahkan kontrak karyawan,
f. Memperbaharui data karyawan, memberikan surat terguran untuk
karyawan yang melakukan pelanggaran,
g. Melakukan penarikan finger print, penghitungan kehadiran,
keterlambatan dan pulang cepat karyawan juga melakukan
rekapitulasi absensi karyawan setiap bulan.
h. Perumusan kebijakan strategis logistik (pengadaan barang
dan/atau jasa) dan kegiatan kerumah-tanggaan perusahaan,
i. Pengelolaan stok dan distribusi peralatan atau perlengkapan
kepada unit kerja untuk menunjang pelaksanaan tugas
perusahaan,
j. Pengembangan strategi pengelolaan gedung dan fasilitas
perusahaan serta pemeliharaan dan administrasi fisik aktiva
perusahaan,
k. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengadaan barang
dan/atau jasa,
l. Pengelolaan dan pengendalian kegiatan pengamanan kantor, aset,
dan Karyawan Perusahaan,
m. Pembinaan hubungan kerja yang baik dengan pihak eksternal
untuk mendukung kelancaran inventarisasi dan ketersediaan
fasilitas/jasa yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan.

4.3 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT Angkasa Pura Logistik


“Leading Logistics Partner”
b. Misi PT Angkasa Pura Logistik
25

1. Menyediakan solusi logistik yang terintegrasi di sepanjang rantai


pasok melalui jangkauan bisnis terluas di seluruh Indonesia;
2. Mencapai dan mempertahankan operational excellence pada setiap
layanan bisnis;
3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan
berorientasi kepada konsumen;
4. Menyediakan layanan bisnis yang didukung oleh pemanfaatan
teknologi logistik yang optimal; dan
5. Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku
kepentingan serta kontribusi positif terhadap masyarakat dan
lingkungan.
4.4 Logo Perusahaan

a. Logo Primer
Gambar 4.2 Logo Primer PT. Angakasa Pura Logistik

Sumber : aplog.co

Logo primer merupakan wujud simbol yang mencerminkan identitas


PT Angkasa Pura Logistik dan dipergunakan sebagai prioritas di seluruh
aplikasi identitas.
b. Logo Sekunder

Gambar 4.3 Logo Sekunder PT. Angkasa Pura Logistik

Sumber : aplog.co
26

Logo sekunder merupakan logo yang hanya digunakan apabila


penampilan logo primer kurang maksimal, misalnya pada bidang yang
lebih ekstrim horizontal atau ketersediaan aplikasi yang memanjang.

4.5 Aktivitas Perusahaan

a. Regulated Agent

Gambar 4.4 Regulated Agent

Sumber : aplog.co

Regulated Agent PT Angkasa Pura Logistik (APLog) merupakan tim yang


terdiri dari para profesional untuk menjamin keamanan kargo. APLog
membentuk Regulated Agent untuk menjamin keamanan kargo sejak tahun
2012 yang saat ini telah disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia. Regulated Agent bertanggung jawab untuk menyediakan
perlindungan keamanan pengiriman kargo udara yang akan diserahkan
kepada perusahaan penerbangan dengan mengeluarkan Consignment Security
Declaration (CSD).

b. Total Baggage Solution


Gambar 4.5 Total Baggage Solution
27

Sumber : aplog.co

Total Baggage Solution (TBS) merupakan layanan jasa PT. Angkasa Pura
Logistik yang berlokasi di terminal bandara untuk meningkatkan kenyamanan
pelanggan melalui layanan pembungkus, pengikat, serta pengepakan barang
untuk memudahkan pelanggan saat bepergian. Layanan ini tersedia di 16
terminal bandara sejak diperkenalkan pada tahun 2014. Untuk pelanggan
yang ingin menitipkan bagasi dan membeli aksesoris, PT. Angkasa Pura
Logistik menyediakan layanan Baggage Storage dan Baggage Accessories
yang kini tersedia di beberapa titik layanan Total Baggage Solution.
c. Pergudangan dan Distribusi
Gambar 4.6 Pergudangan dan Distribusi

Sumber : aplog.co
28

Gudang PT. Angkasa Pura Logistik berfokus untuk menjaga dan memantau
barang inventaris pelanggan secara tepat dan profesional dengan menerapkan
Warehouse Management System (WMS) yang memberikan informasi secara
real-time dalam melakukan tracking dan monitoring perihal stok persediaan
dan data antarmuka. Gudang PT. Angkasa Pura Logistik dilengkapi oleh
pengendali hama dan sistem keamanan terkini guna mendukung sanitasi serta
keamanan barang para pelanggan. Gudang Logistik PT. Angkasa Pura
Logistik telah didirikan di Jakarta, Pasuruan dan Bali.
d. Pengiriman Multimoda
Gambar 4.7 Pengiriman Multimoda

Sumber : aplog.co

Layanan logistik Perusahaan mampu menangani ekspor impor angkutan


udara, angkutan darat, angkutan laut termasuk kargo transhipment, juga
pengiriman door to door, bea cukai, dan konsolidasi. PT. Angkasa Pura
Logistik merampingkan operasi pengiriman dan memastikan pelanggan untuk
menerima barang mereka dengan tepat waktu. Melalui jaringan global, PT.
Angkasa Pura Logistik dapat memberikan layanan berkesinambungan dengan
memberikan kenyamanan, keamanan serta akurat dalam memberikan solusi
ataupun ide untuk mencapai kepuasan kepada para pelanggan.
e. Terminal Kargo Operator
Gambar 4.8 Terminal Kargo Operator
29

Sumber : aplog.co

Terminal Kargo PT. Angkasa Pura Logistik adalah salah satu operator
terminal kargo terbaik di Indonesia yang menangani sekitar 350.000ton
angkutan udara dan pos per tahunnya. Perusahaan merupakan titik kunci di
dalam rantai pasok barang-barang internasional dan domestik yang dimuat
serta dibongkar di Terminal Kargo yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura
Logistik. PT. Angkasa Pura Logistik memiliki 16 Terminal Kargo yang
memberikan kualitas superior dengan ruang luas dan berstandar operasional
prosedur yang baik untuk melayani penanganan kargo fisik impor ekspor
maupun layanan kargo transhipment.
f. Air Freight
Gambar 4.9 Air Freight

Sumber : aplog.co
30

Angkutan Udara secara luas diakui sebagai pilihan terbaik dari segi kecepatan
dan efisiensi waktu dalam melakukan pengiriman barang. PT. Angkasa Pura
Logistik Air Freight melayani penerbangan khusus kargo dengan
menggunakan pesawat freighter. Setiap kebutuhan pelanggan, baik itu
pengiriman perorangan, Perusahaan atau angkutan lainnya, PT. Angkasa Pura
Logistik Air Freight akan melakukan pendekatan yang disesuaikan dengan
kebutuhan bisnis yang ada. Berapa pun ukuran, berat atau apapun jenis
barang yang ingin dikirimkan, PT. Angkasa Pura Logistik akan melayani
sesuai dengan waktu dan anggaran yang diinginkan.
g. EMPU
Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) PT. Angkasa Pura Logistik adalah
layanan kegiatan pengiriman dan penerimaan kargo dari dan ke terminal
kargo (lini I) yang akan di berangkatkan atau didatangkan melalui udara,
termasuk pelayanan pendukung lainnya seperti: penjualan SMU penerbangan
dan pengepakan.
h. Kurir Express
PT. Angkasa Pura Logistik Express melayani jasa pengiriman door-to-door
dengan konstrain waktu yang singkat, dan juga semakin mendekatkan diri
kepada pelanggan melalui Collection Point yang berlokasi di kota-kota
penghubung yang strategis. Didukung dengan teknologi dan sumber daya
manusia yang profesional untuk menangani barang seperti dangerous goods,
marine product, perishable goods, dan valuable goods, PT. Angkasa Pura
Logistik bertujuan agar para pelanggan memperoleh manfaat lebih melalui
prasarana, sumber daya, dan pengalaman yang kami miliki melalui pelayanan
yang andal dan biaya yang kompetitif.

4.6 Sumber Pendapatan


PT. Angkasa Pura Logistik memperoleh pendapatannya dari pendapatan
operasional seperti Wrapping, Strapping, Penitipan Barang dan Aksesoris.
4.7 Perlakuan Akuntansi Pendapatan Total Baggage Solution (TBS)
1. Pengakuan Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT Angkasa Pura
Logistik Cabang Manado
31

Penentuan pengakuan pendapatan sangat penting dilakukan oleh


perusahaan agar memberikan informasi yang tepat atas seberapa besar jumlah
pendapatan yang di sajikan dalam laporan keuangan. Pendapatan ini dihitung
berdasarkan jumlah yang dibebankan kepada pemakai jasa untuk jasa yang
telah diberikan. Pengakuan adalah pencatatan secara terformat atas transaksi
keuangan. Maka perusahaan mengakui pendapatan setelah terjadinya
penyetoran uang ke perusahaan, bukan pengakuan pendapatan dari konsumen
pada saat terjadinya perjanjian atau kontrak.
PT Angkasa Pura Logistik mengakui pendapatannya menggunakan
metode Cash Basis yang berarti pencatatan dilakukan pada saat menerima kas
atau pada saat mengeluarkan kas. Dengan kata lain, cash basis tidak
mengenal piutang karena pendapatan akan dicatat setelah menerima atau
mengeluarkan uang.

Tabel 4.1 Pencatatan Jurnal Pendapatan Cash Basis


No.
Tanggal Faktur Keterangan Debit Kredit
XXXX Kas XXX
Pendapatan XXX
Sumber : Data Olahan 2023

2. Pengukuran Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT Angkasa


Pura Logistik Cabang Manado
Pengukuran pendapatan Total Baggage Solution (TBS) diukur dengan
menggunakan Cash Basis. Pada cash basis, pengukuran pendapatan dilakukan
saat perusahaan menerima pembayaran secara kas. Dalam metode ini,
penagihan tidak dianggap begitu penting. Oleh karena itu, cash basis tidak
mengenal adanya estimasi piutang tak tertagih dan memiliki metode
penghapusan piutang secara langsung.
Tabel 4.2 Jurnal Pendapatan
No.
Tanggal Faktur Keterangan Debit Kredit
XXXX Kas Rp 341.155.000
Pendapatan Rp 341.155.000
Sumber Data: Data Olahan 2023
3. Penyajian Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT Angkasa Pura
Logistik Cabang Manado
Penyajian pendapatan pada PT Angkasa Pura Logistik Cabang
Manado disajikan dalam laporan laba rugi berdasarkan pos-pos pendapatan
32

yang ada diperusahaan dan pada akhir tahun periode akuntansi membuat
laporan keuangan. Berikut ini adalah format laporan laba/rugi yang ada di
perusahaan.
Gambar 4.10 Laporan Laba rugi
PT ANGKASA PURA LOGISTIK
LAPORAN LABA RUGI Agustus Tahun 2023
CABANG MANADO
PENDAPATAN
SERVICES Rp 341.155.000

LABA KOTOR Rp 341.155.000

BEBAN OPERASIONAL
BEBAN PEGAWAI Rp 14.320.000
BEBAN PEMELIHARAAN Rp 1.567.980
BEBAN UMUM Rp 2.580.110
BEBAN PENYUSUTAN Rp 1.280.500
LABA SEBELUM PAJAK Rp 321.406.410
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Rp 35.354.705
LABA TAHUN BERJALAN DARI OPERASI Rp 286.051.705
Sumber: Data Olahan 2023
4. Pengungkapan Pendapatan Total Baggage Solution (TBS) pada PT Angkasa
Pura Logistik Cabang Manado
Pengungkapan pendapatan pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang
Manado yaitu disajikan dan dirincikan masing-masing pos pendapatan,
masing-masing pos pendapatan dijelaskan pada laporan laba/rugi. Pengakuan,
pengukuran dan penyajian diungkapkan menggunakan metode cash basis
dimana metode cash basis ini perusahaan mengakui pendapatannya pada saat
terjadinya transaksi.

4.8 Hasil Analisis Data

Tabel 4.3 Hasil Analisis Data


Pendapatan Total Baggage PernyataannStandar Hasil Analisis
Solution (TBS) pada PT AkuntansinKeuangan
Angkasa Pura Logistik (PSAK) No. 72
Cabang Manado
1. Pengakuan pendapatan Menurut PSAK 72 Berdasarkan hasil
Total Baggge Solution (2020:31) Entitas penelitian yang penulis
33

(TBS) pada perusahaan mengakuinpendapatan dapatkan diperusahaan,


sesuai dengan hasil ketika atau selama entitas mengakui pendapatnnya
penelitian yang penulis memenuhi kewajiban menggunakan metode
dapatkan dimana pelaksanaan dengan cash basis. Sehingga dapat
perusahaan mengalihkannbarangnatau disimpulkan bahwa
menggunakan metode jasa yang dijanjikan pendapatan Total Baggage
cash basis. kepadanpelanggan. Asset Solution (TBS) PT
dialihkan ketika Angkasa Pura Logistik
pelanggannmemperoleh Cabang Manado belum
pengendalian atas asset sesuaindengan PSAK No
tersebut. 72 dimana dalam
mengakui pendapatannya
ketika perusahaan sudah
menerima kas dan disaat
kontrak dengan pelanggan
telah selesai.
2. Pengukuran Pengukuran Pendapatan Berdasarkan hasil
Pendapatan penelitian yang penulis
Entitas mempertimbangkan
Pengukuran dapatkan diperusahaan,
syarat kontrak dan praktik
pendapatan Total pada cash basis,
bisnis umum entitas untuk
Baggage Solution pengukuran pendapatan
menentukan harga
(TBS) diukur dengan dilakukan saat perusahaan
transaksi. Harga transaksi
menggunakan Cash menerima pembayaran
adalah jumlah imbalan
Basis. secara kas. Dalam metode
yang diperkirakan menjadi
ini, penagihan tidak
hak entitas dalam
dianggap begitu penting.
pertukaran untuk
Oleh karena itu, cash basis
mengalihkan barang atau
tidak mengenal adanya
jasanyang dijanjikan
estimasi piutang tak
kepada pelanggan, tidak
tertagih dan memiliki
termasuk jumlahnyang
metode penghapusan
ditagih atas nama pihak
piutang secara langsung.
ketika sebagai contoh
Pengakuan biaya pada
beberapa pajak penjualan.
cash terjadi ketika
Imbalan yang dijanjikan
pembayaran secara kas
dalam kontrak dengan
sudah dilakukan. Dengan
pelanggan dapat mencakup
kata lain, ketika
jumlah tetap, jumlah
pembayaran sudah
variable atau keduanya.
diterima, maka pada saat
itu biaya diakui.
3. Penyajian Pendapatan Menurut PSAK No 72 Berdasarkan hasil
Total Baggage Solution (2020:109) Pernyataan ini penelitian yang penulis
(TBS) pada PT menggunakannistilah asset dapatkan diperusahaan,
34

Angkasa Pura Logistik kontrak dan liabilitas berdasarkan pos-pos


Cabang Manado kontrak tetapi tidak pendapatan yang ada
disajikan dalam melarang entitas diperusahaan dan pada
laporan laba rugi menggunakanndeskriptif akhir tahun periode
alternatif dalam laporan akuntandi membuat
posisi keuangan untuk item laporan keuangan yaitu
tersebut. Jika entitas laporan laba rugi.
mengggunakan deskripsi
alternatif untuk asset
kontrak, entitas
menyediakan informasi
yang cukup bagi pengguna
laporan keuangan untuk
membedakan piutang dan
asset kontrak.

4. Pengungkapan Menurut PSAK 72 Berdasarkan hasil


Pendapatan Pengakuan, (2020:112) Entitasntidak penelitian yang penulis
pengukuran dan perlu mengungkapkan dapatkan diperusahaan,
penyajian Total informasinsesuaindengan Pengungkapan pendapatan
Baggage Solution pernyataan ininjika entitas pada PT. Angkasa Pura
(TBS) pada PT. telah menyediakan Logistik Cabang Manado
Angkasa Pura Logistik informasi tersebut sesuai yaitu disajikan dan
Cabang Manado dengan pernyataan lain. dirincikan masing-masing
diungkapkan pos pendapatan, masing-
Entitasnmengungkapkan
menggunakan metode masing pos pendapatan
seluruh jumlah berikut
cash basis dijelaskan pada laporan
untuk periode pelaporan
laba/rugi. Pengakuan,
kecuali jumlah tersebut
pengukuran dan penyajian
disajikan secara terpisah
diungkapkan
dalam laporan
menggunakan metode
komprehensif sesuai
cash basis dimana metode
dengan pernyataan lain :
cash basis ini perusahaan
1. Pendapatan yang diakui mengakui pendapatannya
dari kontrak dengan pada saat terjadinya
pelanggan, yang transaksi.
diungkapkan secara
terpisah dari sumber
pendapatan lain
2. Ruginpenurunannnilai
yang diakui atas piutang
atau asset kontrak yang
timbul dari kontrak
35

entitas dengan
pelanggan yang
diungkapkan secara
terpisah dari rugi
penurunan nilai dari
kontrak lain.
Entitasnmengungkapka
n informasinyang cukup
untuk memungkinkan
pengguna laporan
keuangan memahami
hubungan antara
pengungkapan dari
pendapatan yang
dipisahkan dan
informasi pendapatan
yang diungkapkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Berdasarkannhasilnpenelitian yangntelah dilakukan oleh penulis dengan


melihat dari landasan teori yang ada dapat ditarik kesimpulan untuk rumusan
masalah bahwa :
Sumber pendapatan PT. Angkasa Pura Logistik dari pendapatan
operasional seperti Wrapping, Strapping, Penitipan Barang dan Aksesoris.
1. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan pendapatan Total Baggage
Solution (TBS), belum sesuai dengan PSAK N0. 72, dimana perusahaan
menggunakan metode cash basis.
2. Penyajian pendapatan Total Baggage Solution (TBS), disajikan sesuai
dengan PSAK N0. 72 yaitu disajikan dalam laporan Laba Rugi sesuai
dengan masing-masing pos pendapatan.
Jadi setelah penulis melakukan penelitian sesuai data yang ada dan
membandingkannya dengan teori tentang perlakuan akuntansi pendapatan
perusahaan hasil yang penulis dapat yaitu perlakuan akuntansi pendapatan
Total Baggage Solution (TBS) pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang
Manado belum sesuai dengan teori yang penulis gunakan untuk
membandingkan data yaitu teori Pernyataan Standar Akuntansi 72 (PSAK 72).

5.2 Rekomendasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memberikan


rekomendasi pada PT. Angkasa Pura Logistik Cabang Manado yaitu dalam
perlakuan akuntansi yaitu pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan pendapatan kedepannya pada Total Baggage Solution (TBS)
untuk menggunakan standar akuntansi pendapatan yang berlaku.
37

DAFTAR PUSTAKA

Aslamiah, A. (2020). Analisis Pendapatan Dan Beban Dalam Meningkatkan Laba


Pada Pt. Bimaruna Jaya. 1–64.

Budi, J. (2022). Metode Pencatatan Akuntansi. Sobatpajak.


https://www.sobatpajak.com/article/62bc26631f70cd0421952811/Mengenal 2
Metode Pencatatan Akuntansi

Budi Tama1, S., & Firmansyah, A. (2021). Bilancia: Jurnal Ilmiah Akuntansi THE
DIFFERENCES IN TREATMENT OF INCOME FROM CONTRACTS WITH
CUSTOMERS BEFORE AND AFTER THE PSAK 72 IMPLEMENTATION
IN INDONESIA. Bilancia: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 5(3), 44.
http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/ojs32/index.php/BILANCIA/index

Dr. Agie Hanggara, M. P. (2019). Pengantar Akuntansi. Jakad Media Publishing.


https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Akuntansi/d4HADwAAQB
AJ?hl=id&gbpv=0&kptab=overview

Dr. H. Zuchri Abdussamad, S.I.K., M. S. (2021). Metode Penelitian Kualitatif.


Yuli Pratiwi, & Putri, R. F. (2021). Analisis Akuntansi Pendapatan Berdasarkan
PSAK 72 Pada PT. Nexusled Cahaya Lestari. Jurnal Multidisiplin Madani,
1(1), 61–70. https://doi.org/10.54259/mudima.v1i1.100
Dura, J. (2022). Pengungkapan Laporan Keuangan.
Hamzah, U. A., Insitusi, J., & Ganesha, P. (2021). PENDAPATAN JASA
BERDASARKAN. 4(23), 200–212.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2020). PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan. Jakarta.
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D.,
‫ د‬,‫غسان‬., Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). No 主観的健康
感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分
析 Title. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.

Pinantun. (2020). Tata Kelola Administrasi Pengiriman Barang Express di PT


Angkasa Pura Logistics.
38

Rosmawati, & Raharjo, B. T. (2019). Perlakuan Akuntansi Pendapatan Dan


Penyajiannya Dalam. Jurnal Akuntansi & Bisnis Krisnadwipayana, 6(2), 1–9.
Salinger, L. (2013). Financial Accounting Standards Board. Encyclopedia of White-
Collar and Corporate Crime, 7–38.
https://doi.org/10.4135/9781452276175.n171

Sulistiawati, L. (2019). PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP


PENJUALAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP LABA BERSIH
(Survey Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018) THE. Elibarary.Unikom,
2(2017), 1–10.
39

LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara
Wawancara dengan pihak Manajer dan keuangan Bapak Aldio Rayendra dan Bapak
Manly Rahman
1. Sumber-sumber pendapatan apa saja yang ada di Total Baggage Solution?
Jawab: Pendapatan wrapping, strapping, penitipan barang, dan aksesoris.
2. Metode apa yang digunakan dalam pencatatan pendapatan Total Baggage
Solution?
Jawab: Metode yang digunakan yaitu Cash Basis, dimana pencatatan yang
dilakukan pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.
3. Perusahaan apa yang melakukan kontrak dengan Total Baggage Solution?
Jawab: Perusahaan yang melakukan kontrak dengan Total Baggage Solution
(TBS) yaitu PT Aerotech selaku mitra penyedia alat,dan SDM operasional.
40

Anda mungkin juga menyukai