PENDAHULUAN
Artinya :
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
Transportasi merupakan salah satu mata rantai yang sangat vital dalam
suatu kegiatan prekonomian pada suatu negara. Tanpa adanya transportasi sebagai
sarana penunjang maka tidak dapat diharapkan tercapainya suatu hasil yang
persaingan, harus bisa diimbangi dengan sarana dan prasarana yang dapat
menunjang berjalannya perusahaan agar dapat mencapai sasaran yang dituju.Sarana yang
strategis dalam pembangunan perekonomian Indonesia yang terdiri Iebih dari 200
1
juta jiwa. Berbagai potensi ekonomi seperti kelautan, pertanian atau perkebunan,
industri hasil tambang, dan sebagainya yang terbesar diseluruh wilayah nusantara
perusahaan. Tetapi harus dipandang dari sudut pandang pelanggan. Dalam hal ini,
adalah pelanggan. Oleh karena itu, dalam merumuskan strategi pemasaran, harus
lebih banyak sebelum menentukan perusahaan jasa freight forwarding mana yang
memberikan service yang lebih baik agar kelangsungan perusahaan dapat terus
terjaga.
Pada bisnis jasa freight forwarding, pelanggan merasa puas jika telah
salah satunya adalah dalam hal ketepatan waktu pengiriman barang dengan aman
sampai di tujuan.
2
memberi efek kepuasan terhadap para pelanggannya. Semakin banyak perusahaan baru
yang muncul dan siap bersaing untuk bisa mewujudkan suatu tingkat efisiensi dan
produktivitas yang cukup tinggi maka semakin ketat pula tingkat persaingan.
acuan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjual jasa layanannya dan
produk atau jasa dari perusahaan, sehingga menjadi keuntungan besar bagi
diterimanya.
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ialah PT.Konesia
Prologix Line. Penyedia jasa freight forwading mewakili eksportir atau importir
pelanggan dari PT.Konesia Prologix Line masih ada yang tidak puas terhadap
antar barang,keruskan barang yang tidak dll. Dan jika hal seperti ini tidak
3
ditangani dengan cepat dan serius maka akan menimbulkan kerugian yang besar
4
2) Menganalisis bagaimana pengaruh kualitas pelayanan customs
5
BAB II
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan pihak lain (Purnomo, 2001). Dengan demikian, untuk meraih tujuan
organisasi yang lebih efektif daripada para pesaing, maka perusahaan harus
dan keinginan pasar sasaran. Konsep ini bersandar pada empat pilar, yaitu pasar
tujuan memberikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan (Kotler dan
Amstrong, 2000). Menurut Boyd, dkk (2000:4), “Pemasaran adalah suatu proses
6
Menurut Downey (2002:3), ”Pemasaran didefenisikan sebagai telaah
terhadap aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dan dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegitan yang saling
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak benvujud dan tidak
jasa merupakan pemberian suatu kinerja atas tindakan tak kasat mata dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara
hasil jasa tersebut. Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personil, dan alat-
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain , pada
7
apapun. Produksi jasa mungkin berkaitandengan produk fisik atau tidak.”Menurut
tersendiri, pada hakikatnya bersifat tidak teraba, untuk memenuhi kebutuhan dan
tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Menurut Djaslim Saladin
(2004;134), jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh
suatu pihak ke pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jasa ialah suatu kegiatan
yang dapat dirasakan hasilnya namun tak terlihat secara fisik bentuknya.
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,
pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived
8
baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen,
jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu
produk fisik.
itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada
saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang
bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang
yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang
yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi
yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara
Menurut Suwithi dalam Anwar (2002:84) “ Kualitas pelayanan adalah mutu dari
9
pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan atau
4) Quality: Sesuatu yang secara khusus dapat diraba atau tidak dapat diraba
dan mengevaluasi.
7) Delivery: Memberikan pelayanan yang benar dengan cara yang benar dan
hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa
10
yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan
yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk
antara produsen dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian
Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus dilayani dengan baik,
et.al . dan zeithaml. Indicator kualitas pelayanan (service quality) menurut Engel
tangible.
11
(4) Assurance, adalah mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan
sikap dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan dari bahaya, dan resiko
dan keragu-raguan.
orang yang dilayani, maka pelaku yang bertugas melayani harus memenuhi
4) Keramahtamahan
hal yang harus diperhatikan agar layanan menjadi aman, nyaman, dan
2) Percaya diri
Semua dasar pelayanan ini harus dikuasai dan dilakukan oleh seluruh karyawan,
pelanggan.
publik yaitu :
3) Ratio atau perbandingan antara jumlah pegawai atau tenaga yang ada
13
4) Penggunaan perangkat-perangkat modern untuk mempercepat dan
mempermudah pelaksanaan.
2) Prosedur adalah tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
14
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan
masyarakat.
pengalaman.
standar pelayanan.
indikator tunggal, tapi harus menggunakan multi indikator atau indikator ganda.
Kualitas pelayanan dapat dilihat dari aspek proses pelayanan maupun dari
15
Menurut Khotler ( 2000:36) definisi kepuasan adalah perasaan seseorang
penampilan produk yang telah disediakan (hasil) dalam yang berhubungan dengan
berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi
apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka
(norma kerja lain) dan kerja actual yang dirasakan setelah pemakaiannya.
harapan telah terpenuhi atau terlampaui, jika pelanggan berharap barang tersebut
akan befungsi dengan baik. Jika tidak pelanggan akan kecewa. Maka perusahaan
bisa menjadi puas. Pelanggan yang puas akan melakukan bisnis lebih banyak dan
besar.
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005:65).
Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk
atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang
produk/jasa tersebut. Semakin besar hasil yang dirasakan dari pada harapannya,
1) Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka
2) Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila
diharapkan.
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk
lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk
tetapi sosial atau self esteem yang membuat pelanggan merasa puas
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau
Sementara menurut Zeithaml dan Bitner (2012), lima hal yang mempengaruhi
Fitur dari produk dan jasa yang disampaikan kepada pelanggan menjadi aspek
2) Consumer Emotion
Emosi yang dimaksud adalah suasana hati. Suasana hati pelanggan yang sedang
positif terhadap produk atau jasa yang diberikan, sebaliknya suasana hati
atau emosi pelanggan yang buruk, maka emosi tersebut akan membawa
respon atau persepsi yang negatif terhadap produk atau jasa yang
diberikan.
Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dapat menjadi lebih buruk atau lebih
baik dari yang diharapkan. Apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau
Pelanggan yang membeli suatu produk atau jasa akan cenderung bertanya pada
diri mereka sendiri : “Apakah saya telah dilayani secara adil dibandingkan
yang lebih murah, atau pelayanan yang lebih baik? Apakah saya
membayar harga yang layak untuk sebuah produk atau layanan jasa yang
Kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa dipengaruhi oleh ekspresi
Menurut Irawan (2004 : 37), faktor – faktor yang pendorong kepuasan pelanggan
19
1) Kualitas produk, pelanggan puas kalau setelah membeli dan
tersebut.
atau pelayanan.
20
2) Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari
kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas
bergerak dalam bidang pelayanan jasa untuk itu perlu kiranya bila perusahaan
yang diharapkan pelanggan sama dengan apa yang diberikan oleh perusahaan.
Tidak mengetahui apa yang diharapkan oleh pelangan merupakan salah satu
semakin ketat di era globalisasi ini. Untuk mencegah hal tersebut perusahaan
21
Perusahaan harus selalu mengukur dan memantau kepuasan pelanggan
agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk/jasa yang dapat membuat
pelanggan tidak puas. Ada beberapa metode yang dpat dipergunakan setiap
digunakan bisa berupa kotak saran, kartu komentar, saluran telepon khusus bebas
2) Ghost Shopping
membeli atau telah beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini
22
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan menggunakan
metode survey baik vias pos, telepon, e-mail, maupun wawancara langsung.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku
puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali
produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul
kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi
konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari
Dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen, terdapat lima faktor utama yang
1) Kualitas produk, Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka
puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai
23
3) Emosional, Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk
lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk
tetapi nilai sosial yang membuat konsumen menjadi puas terhadap merek
tertentu.
harga yang yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya.
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
adanya ketidak sesuaian antara kinerja perusahaan dengan yang diharapkan oleh
pelanggan.
24
Ronosentono dan Idris (1997) jasa freight forwarding terdiri dari freight
terdiri dari agen expeditur atau kantor federasi. Sedang menurut Depdikbud
dapat berfungsi sebagai EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), Pelayaran, Jasa
usaha yang ditujukan dalam kepengurusan semua kegiatan yang diperlukan bagi
melalui jalur darat, laut atau maupun udara. Dalam hal ini kegiatan freight
(Pengelompokan),pengepakan (Packing),pengukuran,penimbangan.
pemerintah negara export, negara transit dan negara import. Menurut Andi Susilo
( 2008 : 109 ) Dalam buku “Buku Pintar Ekspor Impor” Freight Forwarder bisa
25
diartikan sebagai perusahaan jasa pengurusan dokumen dan transportasi yang
Internasional Ekspor Impor Melalui Laut” Freight Forwarder adalah badan usaha
kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi
bergerak dalam bidang jasa kepabeanan untuk menangani export dan import dari
shipper ke consignee.
26
2.1 Kerangka Berfikir
satu cara untuk meningkatkan daya saing perusahaan jasa freight forwarding PT.
industri jasa, PT. Konesia Prologix Line akan berusaha memberikan pelayanan
yang maksimal bagi para pelanggannya. Dengan kata lain kekuatan usaha ini ialah
bagaimana para pelaku usaha memberikankan pelayanan jasa yang terbaik bagi
para pelanggannya.Oleh sebab itu, sebuah perusahaan jasa freight fowarding PT.
memenuhi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggannya dan apakah
jasa freight forwarding PT. Konesia Prologix Line dapat mengetahui tanggapan
Konesia Prologix Line diminta untuk menilai kualitas pelayanan jasa yang
27
Kualitas Pelayanan Jasa
Custom Clearance (X1)
sebagai berikut :
pelanggan
pelanggan
28
H12 : Terdapat pengaruh pelayanan customs clearance terhadap
kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan
29
BAB III
pengiriman barang, release dokumen, PPJK, ekspedisi muatan kapal laut (EMKL)
dan ekspedisi muatan kapal udara (EMKU). PT.Konesia Prologix Line didirikan
pelanggan
30
3.1.3 Organisasi dan Manajemen
3.1.3.1 Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
organisasi yang digunakan oleh PT. Konesia Prologix Line adalah bentuk
Direktur Korean
Direktur Local
Staff PPJK.
31
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pengertian ini dapat diberikan batasan
manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala
tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi
jaminan manajemen mutu dengan jasa pelayanan. Dan untuk itulah perusahaan
kargo ini menetapkan jaminan mutu dengan tujuan perusahaan antara lain :
32
Kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan PT. Konesia
1) Jasa angkutan laut (sea freight), yaitu menangani ekspor dan impor
dan sebagainya.
33
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan jenis dan sumber
data meliputi :
1) Data Primer
secara langsung dari sumber asli, dengan cara melakukan field research
dengan lengkap.
2) Data sekunder
atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada
umum.
data dengan kuesioner dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelanggan import freight forwarding PT. Konesia Prologix Line Jakarta . Sampel
merupakan sebagian kecil dari populasi yang dianggap mewakili dari sejumlah
populasi. Jumlah sampel yang akan diambil berdasarkan rumus Slovin, yaitu salah
35
satu penentuan jumlah contoh untuk penelitian sosial dengan tingkat kesalahan
10%.
Prologix Line memiliki 100 pelanggan. Dengan demikian ukuran sampel yang
sebagai berikut :
N
𝑛 =
(N x e2 ) + 1
100
𝑛 = = 50
100 (0,1 ) + 1
yang merupakan pelanggan yang paling sering dan paling banyak menggunakan
36
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.Jenis sumber data adalah
mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung
(data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
sebagainya.
untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa
camera photo dan lainnya. Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa
1) Angket
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
37
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut
Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor seperti isi dan tujuan
pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada
skala yang jelas dalam pilihan jawaban.Bahasa yang digunakan harus disesuaikan
istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris,
dsb.Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
2) Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-
hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru
38
dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik
observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3) Wawancara
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar
39
teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya
penelitian kualitatif).
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder,
kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.
Analisis data kuantitatif adalah analisis yang digunakan terhadap data yang
40
kejelasan, dapat dbaca, konsisten dan komplit. Beberapa hal yang
tabel yang bermanfaat dan berdasarkan tabel ini pula akan dipakai
(Sugiyono,2012,136-137)
Tingkat Setuju Sk
or
41
Sangat Tidak 1
Setuju
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
pertanyaan yang tidak berhubungan berarti pertanyan tersebut tidak valid, dan
akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih valid.
Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi product moment pearson sebagai
berikut :
❑ ❑ ❑
rxy = n∑ ❑ XY −∑ ❑ X ∑ ❑Y
❑ ❑ ❑
❑ ❑ ❑ ❑
√ n ∑ ❑ X – (∑ ❑ X ¿
❑
2
❑
2
√∑
n
❑
❑ Y – (∑ ❑Y ¿2
2
❑
42
Keterangan rxy = Korelasi antara X dan Y
n = Jumlan responden
Y = Skor total
sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Jika alat ukur dinyatakan sahih,
selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Realibilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar, 2005).
dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
43
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur daa
nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 10
menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila
residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak ada gejala heteroskedastisitas
(Sanusi, 2014).
Y = a + bX1 + b2X2+ e
a : Konstanta
44
b : Koefisien arah regresi
X2 : Pengiriman barang
e : error
regresi dapat diketahui melalui besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien
R2(R-Square). Semakin besar nilai R2, maka semakin kuat kemampuan model
melihat pengaruh penampilan suatu perubah dalam suatu persamaan regresi, maka
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
45
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel tidak bebas secara parsial dengan mengasumsikan bahwa variabel lain
kriteria pengujian jika t hitung > t tabel pada a (alpha) 0,5 atau jika nilai signifikan
t < a(alpha) 0,5 (nilai probabilitas t < 0,5) . berarti terdapat pengaruh signifikan
Sebaliknya jika nilai t hitung < t tabel,atau jika nilai signifikan t > a(alpha) 0,05
(nilai probabilitas t > 0,05) berarti terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara
pelanggan.
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk
terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita
46
BAB IV
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir. Syarat minimal untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r = 0,3.
Jadi jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam
Variabe
l Indikator r hitung r tabel Keterangan
X1 X1.1 0,770 0,30 Valid
X1.2 0,863 0,30 Valid
X1.3 0,696 0,30 Valid
X1.4 0,705 0,30 Valid
X1.5 0,721 0,30 Valid
X1.6 0,620 0,30 Valid
X1.7 0,639 0,30 Valid
X1.8 0,733 0,30 Valid
X1.9 0,698 0,30 Valid
X1.10 0,508 0,30 Valid
47
X1.11 0,747 0,30 Valid
X1.12 0,631 0,30 Valid
X1.13 0,833 0,30 Valid
X1.14 0,855 0,30 Valid
X1.15 0,663 0,30 Valid
X2 X2.1 0,502 0,30 Valid
X2.2 0,864 0,30 Valid
X2.3 0,664 0,30 Valid
X2.4 0,535 0,30 Valid
X2.5 0,697 0,30 Valid
Y Y1 0,702 0,30 Valid
Y2 0,820 0,30 Valid
Y3 0,551 0,30 Valid
Y4 0,734 0,30 Valid
Y5 0,649 0,30 Valid
Sumber : Pengolahan data Windows SPSS 22 (2018)
menghasilkan angka koefisien validitas yang lebih dari 0,300 (r > 0,30). Dengan
Cronbach’s
Variabel Indikator Alpha Keterangan
48
Tangibles 0,814 Reliabel
Reability 0,762 Reliabel
Kualitas Pelayanan Responssivens
X1 s 0,764 Reliabel
Assurance 0,725 Reliabel
Empathy 0,818 Reliabel
X2 0,762 Reliabel
Y 0,773 Reliabel
Sumber : Pengolahan data Windows SPSS 22 (2018)
untuk mengukur masing masing variabel memiliki angka koefisien yang lebih
besar dari 0,600. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam
mengetahui ada tidaknya pelanggaran asumsi residu (error terms). Uji asumsi
klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinearitas dan uji
heteroskedastisitas.
variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal maka sebelum pengujian
49
(sig.) pada tabel kolmogorof smirnov (KS) > 0,05 maka residual terdistribusi
secara normal.
adalah sebesar 0,93. Sedangkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada tabel One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test adalah lebih besar daripada 0,05 (0,200 >
secara normal.
nilai VIF dari hasil analisis regresi. Jika nilai VIF > 10, terdapat nilai gejala
50
multikolinearitas yang tinggi
Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Consta
-.848 1.787 -.475 .637
nt)
X1 2.6
.136 .046 .302 2.962 .005 .376
59
X2 2.6
.622 .098 .646 6.329 .000 .376
59
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 22 ( 2018)
pada variabel X1 sebesar 2,659 dan variabel X2 sebesar 2,659 Dimana nilai VIF
dari kedua variabel lebih kecil daripada 10. Dengan demikian model terbebas
menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas, Sanusi
terhadap absolut residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak terdapat
51
gejala heteroskedasitas.
probabilitas (Sig.) pada variabel X1 adalah lebih besar daripada α = 0,05 (0,551 >
0,05). Nilai probabilitas (Sig.) pada variabel X2 juga lebih besar daripada α =
0,05 (0,966 > 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.848 1.787 -.475 .637
X1 .136 .046 .302 2.962 .005
X2 .622 .098 .646 6.329 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Pengolahan Data SPSS Windows 22 ( 2018)
52
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada Tabel 4.6 maka diperoleh
Y = a + bX1 + b2X2+ e
1) Nilai a = -0,848
Tanpa adanya pengaruh antara variable pelayanan customs clearance (X1) dan
2) Nilai b1 = 0,136
(Y). Jika variable pengiriman barang (X2) ceteris paribus (bernilai 0) maka setiap
3) Nilai b2 = 0,622
(Y). Jika variable customs clearance (X1) ceteris paribus (bernilai 0) maka setiap
53
kenaikan 1 variabel pengiriman barang akan menghasilkan kenaikan pada
pelanggan
pelanggan
Dimana :
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 104.29
227.270 2 113.635 .000b
n 3
Residual 51.210 47 1.090
Total 278.480 49
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber : Pengolahan data SPSS Windows 22 (2018)
Dari hasil uji F pada table anova diatas, dapat diketahui F hitung lebih besar
dari pada F table (104.293 > 3.23). Dan dilihat dari nilai signifikansi sebesar
54
(0,000 < 0,05). Sehingga sesuai dengan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa H0
Uji t dilakukan Untuk menguji variabel secara parsial agar dapat diketahui
ini terdapat dua variabel independen yaitu kualitas produk dan harga dan satu
kepuasan pelanggan
kepuasan pelanggan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant
-.848 1.787 -.475 .637
)
X1 .136 .046 .302 2.962 .005
X2 .622 .098 .646 6.329 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan
Sumber : Pengolahan data SPSS Windows 22 (2018
55
Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai t hitung pada variable customs
clearance sebesar (2,962 > 2,408). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho2
(Sig.), kualitas pelayanan customs clearance sebesar 0,005 < 0,05, maka Ho2
ditolak.
Untuk uji t pada variable pengiriman barang sebesar (6,329 > 2,408). Hal
ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho3 ditolak, maka ini membuktikan bahwa
dilihat dari probabilitas (Sig.), pengiriman barang sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho3
ditolak.
terhadap variabel terikat, untuk itu digunakan angka-angka pada tabel model
variable lain diluar regresi ini dan sering disebut eror (e).
Pelangggan telah di uji menggunakan uji F pada table anova diatas, sehingga
dapat diketahui F hitung lebih besar dari pada F table (104.293 > 3.23). Dan jika
dilihat dari nilai signifikansi sebesar (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan H 1
clearance sebesar (2,962 > 2,408). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho2
(Sig.), kualitas pelayanan customs clearance sebesar (0,005 < 0,05), maka Ho2
ditolak.
57
4.5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Pengiriman Barang Terhadap
Kepuasan Pelangggan
Untuk uji t pada variable pengiriman barang sebesar (6,329 > 2,408). Hal
ini menunjukkan bahwa hipotesis dari Ho3 ditolak, maka ini membuktikan bahwa
dilihat dari probabilitas (Sig.), pengiriman barang sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho3
ditolak.
58
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
pelanggan.
59
5.2 Saran
secara maksimal agar kiriman barang dapat tiba dan diterima dengan aman
dan tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh kurangnya jumlah karyawan PT.
60
dapat cepat tanggap dalam memberikan pelayanan pada saat terjadi
masalah.
5) Untuk masalah jaminan ganti rugi oleh perusahaan terhadap kiriman yang
hilang atau rusak, sebaiknya perusahaan membuat satu tim penyidik dalam
tersebut.
61
62