Anda di halaman 1dari 4

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)FAKULTAS

SYARIAH DAN ILMU HUKUMINSTITUT


AGAMA ISLAM
NEGERITULUNGAGUNGSEMESTER GENAP TAHUN

MataKuliah : BahasaIndonesia
Jurusan/ Kelas : HES 2A, HES 2B, HES 2C, HES 2E, HTN 2A, HTN 2B,
HTN2C,HTN 2F. HTN2G
DosenPengampu : Habib Wakidatul Ihtiar,M.H.

SOAL UAS

1. Salah satu unsur penting dalam dunia akademik ialah penulisan karya ilmiah. Karya
ilmiah adalah instrumen kunci bagi peningkatan dan pengembangan keilmuan.
Jelaskan, bagaimanakah bagaimana hakikat sebuah karya tulis ilmiah? Bagaimanakah
tahapan-tahapan penulisannya? Serta jelaskan bagaimana peranan dan fungsinya
terhadap pengembangan bahasa Indonesia?
2. Buatlah satu karya tulis ilmiah berupa artikel dengan baik, dengan tema seputar
hukum. Ketentuan panjang naskah kurang lebih 250 kata!

-Selamat Mengerjakan-
LEMBAR JAWABAN UAS

NAMA : Khotimatul Hidayah

NIM : 126101202119

JURUSAN/KELAS : HES 2C

JAWABAN

1. Hakikat Karya Tulis Ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
memecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti
empirik.
Tahapan penyusunan karya tulis ilmiah ada tiga tahap yaitu pra penulisan, proses
penulisan, pasca penulisan.
a. Tahapan Pra Penulisan
Pada tahap pra penulisan terdapat empat langkah penting yang harus dilakukan
yaitu memilih tema atau topik, menentukan judul, Menyusun kerangka naskah,
mengumpulkan literatur atau referensi atau daftar pustaka.
b. Tahap Prosea Penulisan
terdapat dua strategi khusus dalam menulis Karya yaitu strategi mencicil dan
strategi membaca dan mencatat
c. Tahap pasca penulisan
Tahap pasca penulisan berkaitan erat dengan peninjauan dan perbaikan kualitas
suatu Karya tulis. Dalam tahap ini ada tiga langkah yaitu pengecekan kembali atau
review, pembenahan dan perbaikan atau revisi, penyesuaian dengan template.

Peranan dan fungsi terhadap pengembangan bahasa indonesia


Sebagai usaha untuk memodernkan bahasa karena Karya tulis ilmiah menuntut
kecermatan bahasa untuk mencapai kesepahaman yang terbangun antara pembaca dan
penulis. Kesepahaman yang terbangun akan sama jika ada kesamaan berfikir antara
pembaca dan penulis dalam aturan berbahasa. Kemampuan berbahasa yang baik dan
benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah sebab bahasa
merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok.

2. Keabsahan Penceraian Melalui Media Elektronik


Perceraian merupakan putusnya hubungan antara suami dan istri. Hal ini
disebabkan karena kegagalan kedua pasangan untuk memenuhi perannya masing-
masing. Di era modern yang dimana perkembangan teknologi yang semakin maju,
ungkapan talaq yang dilakukan suami terhadap istri tidak hanya dengan ucapan saja,
melainkan terdapat fenomena baru yang terjadi dimasyarakat yaitu talaq melalui
media elektronik (SMS).
Contoh kasus pada Ustadz Aswan Faisal menceraikan istrinya yang bernama
Rima melalui pesan singkat . Yang dimana kejadian tersebut menyebabkan persoalan
tentang keabsahan penceraian melalui media elektronik (sms) dalam hukum
perkawinan dan hukum islam.
Dalam membangun rumah tangga tidak selalu tentram dan bahagia terkadang
ada beberapa masalah yang tidak dapat diatasi sehingga mengarah pada perceraian.
Agama islam memperbolehkan penceraian tetapi harus dengan alasan yang cukup dan
merupakan pilihan terakhir dari pasangan. Hal ini diungkapkan dalam sebuah hadis
yang diriwayatkan dari Abu Dawud Beliau mengatakan bahwa penceraian adalah
perkara yang diperbolehkan namun paling dibenci oleh Allah.
Faktor utama penyebab terjadinya perceraian adalah ketidak harmonisan, tidak
bertanggung jawab, faktor ekonomi dan faktor moral. Selain faktor tersebut, ada faktor
lain yang dapat menyebabkan perceraian, seperti kegagalan dalam berkomunikasi,
kekerasan dalam rumah tangga dan ketidak setiaan yang sering muncul sebagai alasan
perceraian.
Dampak dari penceraian tidak begitu berpengaruh terhadap kedua pasangan,
akan tetapi sangat berpengaruh besar terhadap sang anak jika pasangan tersebut sudah
memiliki anak. Anak akan merasa ketakutan karena kehilangan sosok ayah atau ibu
mereka, takut kehilangan kasih sayang orang tua yang tidak tinggal serumah. Mungkin
juga mereka merasa bersalah dan menganggap diri mereka sebagai penyebabnya.
Prestasi anak di sekolah akan menurun atau mereka jadi lebih sering untuk menyendiri.
Ibnu Hazm mengatakan bahwa perceraian yang diajukan oleh suaminya secara
tertulis tidak memiliki arti hukum. Hal ini karena bentuk perceraian yang diungkapkan
dalam Al-Qur'an harus lisan, bukan tertulis. Mayoritas ulama berpendapat jika ia
menuliskan lafadz talak/cerai baik secara sharih (jelas), seperti seorang suami
mengirimkan SMS kepada istrinya: “Saya menceraikan/mentalak kamu” maka jika
disertai dengan niat (menjatuhkan talak kepada istrinya) dan dalam keadaan sadar
maka talak tesebut dikategorikan sebagai talak yang sah. Berdasarkan ketentuan
dalam pasal 39 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan disebutkan
bahwa:
1. Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang pengadilan setelah pengadilan
yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak;
2. Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan bahwa antara suami istri itu
tidak akan dapat rukun sebagai suami istri;
3. Tata cara perceraian didepan sidang pengadilan diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Dapat disimpulkan dalam prespektif hukum islam disebutkan bahwa seseorang
yang menjatuhkan atau mengucapkan kalimat talaq kepada istrinya maka jatuhlah talaq
tersebut sepanjang dilakukan dengan keadaan sadar. Jadi dalam prespektif hukum islam
menjatuhkan talak melalui media elektronik yang mana memang diiringi oleh niat dan
sadar ingin menjatuhkan talak maka sah talak tersebut kepada istrinya, sedangkan
dalam perceraian melalui media elektronik (SMS) dalam hukum positif adalah tidak
sah, karena perceraian melalui media elektronik (SMS) dilakukan diluar sidang
pengadilan dan tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Referensi :
Amir Syarifudin, 2014, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, Jakarta: Kencana, Cet V,
2014, h.. 227.
Joanzen Yoka, “ Kronologis Perceraian Via BBM Ustad Azwan dan RP”, diakses dari
https://www.fimela.com/news-entertainment/read/2361134/kronologis-perceraianvia-bbm-
ustad-aswan- dan-rp ,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perceraian

Anda mungkin juga menyukai