3. Identifikasi gejala awal dan ajarkan klien melakukan perilaku distraksi seperti: berbicara kepada orang
lain, melibatkannya dalam aktivitas fisik.
4. Melakukan untuk bicara pada diri sendiri positif yang direncanakan sebelumnya dan telah terlatih.
Kecemasan dapat diatasi dengan komunikasi yang baik dengan pasien dan juga bisa diatasi dengan cara
di bawah ini:
b. Teman dan konselor membimbing seseorang dengan kondisi verbal (bicara perlahan dan lembut)
c. Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan oleh suara hatinya.
d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan akan mempunyai persepsi yang
baru terhadap sesuatu yang membebani, atau lebih siap menghadapinya.
Untuk mengatasi rasa ansietas ini, para pakar menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara
tersebut ampuh mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan olahraga. 20
hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu mengurangi rasa ansietas.
5. Bersantai
Rasa ansietas yang muncul merupakan salah satu akibat dari banyaknya pekerjaan atau tugas lainnya.
Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-senang dan bersantai. Atau waktu
tersebut bisa pula digunakan untuk meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan
tersebut akan membantu mengurangi rasa ansietas.
6. Dengar musik.
Dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani ritme hidup yang
menyenangkan.
Daftar Pustaka
Mundakir, P.F.W. 2018. Laporan Pengabdian Mengenai Gangguan Kecemasan Pada Usia Remaja.
Surabaya: FIK UMS