1. Jelaskan urgensi penggunaan hewan coba di laboratorium!
Jawab : Penggunaan hewan coba di laboratorium digunakan untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai macam ilmu untuk skala penelitian di laboratorium, hewan coba digunakan sebagai model yang memiliki kemiripan dari manusia dari segi biologis hewan coba tersebut. Hal ini sangat penting bagi seorang farmasi yang dimana hewan coba digunakan sebagai pengujian mungukur efek obat baru untuk memberikan data tentang keamanan dan efek samping dari obat. (1) 2. Tuliskan klasifikasi hewan coba berikut: a. Mencit 1. Kingdom : animalia 2. Filum : chordata 3. Kelas : mamalia 4. Ordo : rodentia 5. Famili : murinane 6. Genus : mus 7. Spesies : Mus musculus (2) b. Tikus 1. Kingdom : animalia 2. Filum : chordate 3. Kelas : mamalia 4. Ordo : rodentia 5. Famili : murinane 6. Genus : rattus 7. Spesies: Rattus norvegicus (2) c. Kelinci 1. Kingdom : Mamalia 2. Filum : Chordata 3. Sub filum : Vertebrata 4. Classis : Mamalia 5. Ordo : Lagomorpha 6. Familia : Leporidae 7. Subfamilia : Leporine 8. Genus : Lepus 9. Spesies : Lepus sp. (3) d. Lalat buah 1. Kingdom : Animalia 2. Filum : Arthropoda 3. Kelas : Insecta 4. Ordo : Diptera 5. Famili : Drosophilidae 6. Genus : Drosophila 7. Spesies : Drosophila melanogaster (4)
3. Uraikan dengan singkat dan jelas istilah berikut ini!
a. In silico In silico adalah pendekatan penelitian yang penggunaannya diikuti dengan perkembangan teknologi dan informasi database yang telah tersedia pada keseluruhan penelitian pada subjek makhluk hidup (5). b. In-vitro In vitro mengarah pada teknik penelitian dengan prosedur memberikan lingkungan yang dikendalikan yang dilakukan di luar tubuh organisme. Berbagai penelitian biologi sel dilakukan di luar organisme atau sel(5). c. In-vivo In vivo mengarah pada eksperimen yang menggunakan keseluruhan dari kehidupan organisme. Studi hewan coba dan uji klinis merupakan bentuk penelitian in vivo. Uji in vivo sering disandingkan bersamaan dengan uji in vitro karena lebih cocok untuk mengamati efek keseluruhan penelitian pada subjek makhluk hidup(5). d. Uji pra-klinik Uji pra klinis merupakan persyaratan uji untuk kandidat obat yang menggunakan hewan coba dengan tujuan untuk mengetahui efek toksik pada dosis pengobatan atau kemanan obat bila digunakan, dari uji ini diperoleh informasi tentang efek farmakologi, profil farmakokinetik dan toksisitas dari kandidat obat(6). e. Uji klinik Uji klinik merupakan pengujian pada manusia yang terdiri dari 4 fase yaitu : 1. Fase I, kandidat obat di tes pada sukarelawan sehat 25-50 orang agar diketahui apakah sifat yang diamati pada hewan percobaan juga terlihat pada manusia(6). 2. Fase II, kandidat obat diuji pada pasien tertentu 100-200 orang, diamati efikasi pada penyakit yang diobati. obat memiliki efek yang potensial dengan efek samping rendah atau tidak toksik(6). 3. Fase III melibatkan kelompok besar pasien sekitar ribuan orang, di sini obat yang dikembangkan dibandingkan efek dan keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah diketahui. 4. Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca pemasaran ( postmarketing surveillance) yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat(6). f. Jelaskan minimal 5 jenis rute pemberian obat! A. Oral : Pemberian cairan obat dengan oral merupakan salah satu cara pemberian obat melalui mulut dan akan masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan(7). B. Sub kutan : Pemberian obat menggunakan alat suntik yang diberikan kepada daerah di bawah kulit(7). C. Intra vena : Pemberian obat yang diberikan ke dalam pembuluh darah vena dengan cara di suntik(7). D. Intramuskular : Pemberian obat yang disuntikkan pada jaringan otot dengan menggunakan jarum suntik(7). E. Intrahecal : Pemberian Obat langsung dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid spinal, dilakukan bila diinginkan efek obat yang cepat dan setempat pada selaput otak atau sumbu cerebrospinal(7). 4. Bagaimana cara produk-produk yang mencamtukan label cruelty free atau not testing for animal yakin bahwa produk tersebut aman untuk manusia ? mengingat uji coba pada hewan dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan tingkat keamanan sebuah produk untuk digunakan. Jawab : Cara agar produk tersebut memaksimalkan tingkat keamanannya dengan menggunakan metode in vitro dan in silico. Cara ini menggunakan sel yang diisolasi dari sampel darah sukarelawan sehat untuk menilai obat baru, kosmetik, dan produk rumah tangga, beserta menggunakan informasi database yang telah tersedia pada keseluruhan penelitian pada subjek makhluk hidup agar kualitasnya sama dengan penggunaan pada uji coba hewan coba (8). DAFTAR PUSTAKA
1. Kurniawan, S,N. Penggunaan Hewan Coba Pada Penelitian Di
Bidang Neurologi. Malang : UB Press. 2018. 2. Rejeki, P, S., Putri C,A,E., dan Prasetya E,R. Ovariektomi Pada Tikus Dan Mencit. Surabaya : Airlangga University Press. 2019. 3. Aidah, S, N. Panduan Lengkap Ternak Kelinci. Jogjakarta : Penerbit KBM Indonesia. 2020. 4. Erdiansyah, I, Winarno, W, Pambudi, N, S. Pemanfaatan Beberapa Perangkap Warna Berperekat Dalam Mengendalikan Hama Pada Tanaman Kedelai Varietas Wilis. 17 (1): 45 - 51. 2019. 5. Khaerunnisa, S, Suhartati, dan Awaluddin, R. Penelitian In Silico Untuk Pemula. Surabaya : Airlangga University Press. 2020. 6. Hairunnisa, H. Sulitnya Menemukan Obat Baru di Indonesia. Majalah Farmasetika. 4 (1): 16 - 21. 2019. 7. Nuryati. Farmakologi. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. 8. Herrmann, K, and Jayne, K. Animal Experimentation: Working Towards A Paradigm Change. Leiden : Koninklijke Brill NV. 2019.