Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TUGAS PENDAHULUAN

“PENGENALAN HEWAN COBA”

OLEH

NAMA : Fikry Darmawan Hidayat

NIM : N011211049

KELOMPOK : Dua

GOLONGAN : Rabu Siang

ASISTEN PJ : Raudiya Magfira Dahlan

MAKASSAR

2021
TP Pengenalan Hewan Coba

1. Jelaskan urgensi penggunaan hewan coba di laboratorium!


Jawab : Penggunaan hewan coba di laboratorium digunakan untuk
mempelajari dan mengembangkan berbagai macam ilmu untuk skala
penelitian di laboratorium, hewan coba digunakan sebagai model yang
memiliki kemiripan dari manusia dari segi biologis hewan coba tersebut.
Hal ini sangat penting bagi seorang farmasi yang dimana hewan coba
digunakan sebagai pengujian mungukur efek obat baru untuk
memberikan data tentang keamanan dan efek samping dari obat. (1)
2. Tuliskan klasifikasi hewan coba berikut:
a. Mencit
1. Kingdom : animalia
2. Filum : chordata
3. Kelas : mamalia
4. Ordo : rodentia
5. Famili : murinane
6. Genus : mus
7. Spesies : Mus musculus (2)
b. Tikus
1. Kingdom : animalia
2. Filum : chordate
3. Kelas : mamalia
4. Ordo : rodentia
5. Famili : murinane
6. Genus : rattus
7. Spesies: Rattus norvegicus (2)
c. Kelinci
1. Kingdom : Mamalia
2. Filum : Chordata
3. Sub filum : Vertebrata
4. Classis : Mamalia
5. Ordo : Lagomorpha
6. Familia : Leporidae
7. Subfamilia : Leporine
8. Genus : Lepus
9. Spesies : Lepus sp. (3)
d. Lalat buah
1. Kingdom : Animalia
2. Filum : Arthropoda
3. Kelas : Insecta
4. Ordo : Diptera
5. Famili : Drosophilidae
6. Genus : Drosophila
7. Spesies : Drosophila melanogaster (4)

3. Uraikan dengan singkat dan jelas istilah berikut ini!


a. In silico
In silico adalah pendekatan penelitian yang penggunaannya
diikuti dengan perkembangan teknologi dan informasi database
yang telah tersedia pada keseluruhan penelitian pada subjek
makhluk hidup (5).
b. In-vitro
In vitro mengarah pada teknik penelitian dengan prosedur
memberikan lingkungan yang dikendalikan yang dilakukan di luar
tubuh organisme. Berbagai penelitian biologi sel dilakukan di luar
organisme atau sel(5).
c. In-vivo
In vivo mengarah pada eksperimen yang menggunakan
keseluruhan dari kehidupan organisme. Studi hewan coba dan uji
klinis merupakan bentuk penelitian in vivo. Uji in vivo sering
disandingkan bersamaan dengan uji in vitro karena lebih cocok
untuk mengamati efek keseluruhan penelitian pada subjek makhluk
hidup(5).
d. Uji pra-klinik
Uji pra klinis merupakan persyaratan uji untuk kandidat obat
yang menggunakan hewan coba dengan tujuan untuk mengetahui
efek toksik pada dosis pengobatan atau kemanan obat bila
digunakan, dari uji ini diperoleh informasi tentang efek farmakologi,
profil farmakokinetik dan toksisitas dari kandidat obat(6).
e. Uji klinik
Uji klinik merupakan pengujian pada manusia yang terdiri dari
4 fase yaitu :
1. Fase I, kandidat obat di tes pada sukarelawan sehat 25-50 orang
agar diketahui apakah sifat yang diamati pada hewan percobaan
juga terlihat pada manusia(6).
2. Fase II, kandidat obat diuji pada pasien tertentu 100-200 orang,
diamati efikasi pada penyakit yang diobati. obat memiliki efek yang
potensial dengan efek samping rendah
atau tidak toksik(6).
3. Fase III melibatkan kelompok besar pasien sekitar ribuan orang,
di sini obat yang dikembangkan dibandingkan efek dan
keamanannya terhadap obat pembanding yang sudah diketahui.
4. Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca
pemasaran ( postmarketing surveillance) yang diamati pada pasien
dengan berbagai kondisi, berbagai usia dan ras, studi ini dilakukan
dalam jangka waktu lama untuk melihat nilai terapeutik dan
pengalaman jangka panjang dalam menggunakan obat(6).
f. Jelaskan minimal 5 jenis rute pemberian obat!
A. Oral :
Pemberian cairan obat dengan oral merupakan salah satu
cara pemberian obat melalui mulut dan akan masuk ke dalam tubuh
melalui saluran pencernaan(7).
B. Sub kutan :
Pemberian obat menggunakan alat suntik yang diberikan
kepada daerah di bawah kulit(7).
C. Intra vena :
Pemberian obat yang diberikan ke dalam pembuluh darah
vena dengan cara di suntik(7).
D. Intramuskular :
Pemberian obat yang disuntikkan pada jaringan otot dengan
menggunakan jarum suntik(7).
E. Intrahecal :
Pemberian Obat langsung dimasukkan ke dalam ruang
subaraknoid spinal, dilakukan bila diinginkan efek obat yang cepat
dan setempat pada selaput otak atau sumbu cerebrospinal(7).
4. Bagaimana cara produk-produk yang mencamtukan label cruelty free
atau not testing for animal yakin bahwa produk tersebut aman untuk
manusia ? mengingat uji coba pada hewan dilakukan sebagai upaya
untuk memaksimalkan tingkat keamanan sebuah produk untuk
digunakan.
Jawab : Cara agar produk tersebut memaksimalkan tingkat
keamanannya dengan menggunakan metode in vitro dan in silico. Cara
ini menggunakan sel yang diisolasi dari sampel darah sukarelawan sehat
untuk menilai obat baru, kosmetik, dan produk rumah tangga, beserta
menggunakan informasi database yang telah tersedia pada keseluruhan
penelitian pada subjek makhluk hidup agar kualitasnya sama dengan
penggunaan pada uji coba hewan coba (8).
DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniawan, S,N. Penggunaan Hewan Coba Pada Penelitian Di


Bidang Neurologi. Malang : UB Press. 2018.
2. Rejeki, P, S., Putri C,A,E., dan Prasetya E,R. Ovariektomi Pada
Tikus Dan Mencit. Surabaya : Airlangga University Press.
2019.
3. Aidah, S, N. Panduan Lengkap Ternak Kelinci. Jogjakarta :
Penerbit KBM Indonesia. 2020.
4. Erdiansyah, I, Winarno, W, Pambudi, N, S. Pemanfaatan Beberapa
Perangkap Warna Berperekat Dalam Mengendalikan Hama
Pada Tanaman Kedelai Varietas Wilis. 17 (1): 45 - 51. 2019.
5. Khaerunnisa, S, Suhartati, dan Awaluddin, R. Penelitian In Silico
Untuk Pemula. Surabaya : Airlangga University Press. 2020.
6. Hairunnisa, H. Sulitnya Menemukan Obat Baru di Indonesia.
Majalah Farmasetika. 4 (1): 16 - 21. 2019.
7. Nuryati. Farmakologi. Jakarta : Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. 2017.
8. Herrmann, K, and Jayne, K. Animal Experimentation: Working
Towards A Paradigm Change. Leiden : Koninklijke Brill NV.
2019.

Anda mungkin juga menyukai