SKRIPSI
Oleh
NIM 14103241027
2019
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka timbul berbagai masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagi berikut:
1. Anak tunagrahita ringan mengalami hambatan perkembangan akademik,
psikis, motorik, serta sosial yang berdampak dalam keberlangsungan hidup
sehari-hari.
2. Anak tunagrahita ringan memerlukan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki secara optimal.
3. Anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan koordinasi motorik halus yang
kurang baik.
4. Belum diketahui secara mendetail kemampuan motorik halus anak tunagrahita
ringan pada pembelajaran keterampilan batik di SLB Negeri Pembina
Yogyakarta.
5. Anak tunagrahita ringan membutuhkan waktu lebih lama dalam membuat
produk dari pada orang pada umumnya.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memberikan batasan
pada kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan pada pembelajaran
keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan pada pembelajaran
keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan pada pembelajaran
keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan
pertimbangan guna pengembangan ilmu pengetahuan dalam pendidikan anak
berkebutuhan khusus, terutama yang berhubungan dengan kemampuan motorik
halus pada anak tunagrahita ringan pada pembelajaran keterampilan batik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pengaruh kegiatan
pembelajaran batik terhadap perkembangan motorik halus anak tunagrahita
ringan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
E. Kerangka berpikir
Anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan koordinasi motorik yang
kurang baik Kemampuan motorik halus anak pada gerakan jari-jari tangan untuk
untuk mengkoordinasikan antara mata dengan tangan masih sulit. Akan tetapi
dalam pekerjaan anak tunagrahita ringan dapat mengerjakan hal-hal yang bersifat
semi skilled. Pendidikan anak tunagrahita ringan dapat diarahkan pada pendidikan
keterampilan, agar anak dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal.
Di SLB Negeri Pembina Yogyakarta, terdapat keterampilan yang ditujukan untuk
anak tunagrahita ringan salah satunya yaitu keterampilan batik. Pada pelaksanaan
pembelajaran keterampilan batik pada anak tunagrahita ringan memiliki
kemampuan motroik halus yang berbeda-beda. Kemampuan motorik halus anak
juga akan berpengaruh pada prose pembelajarann, penilaian dan hasil karya
keterampilan batik. Sehingga peneliti akan melakukan penelitian mengenai
kemampuan motorik halus anak tunagrahita ringan pada pembelajaran
keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
F. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana tahapan proses pembelajaran keterampilan batik pada anak
tunagrahita ringan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta?
2. Bagaimana kemampuan motorik halus anak tunagrahita pada pembelajaran
keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta?
3. Bagaimana hasil penilaian dari kemampuan motorik anak tunagrahita ringan
pada pembelajaran keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau (Sukmadinata, 2015: 54).
Dalam penelitian deskriptif, penelitian ini menggambarkan kemampuan
motorik halus siswa tunagrahita ringan pada pembelajaran keterampilan batik
di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong,
2010: 6). Dalam penelitian kualitatif, Peneliti melakukan penelitian dengan
cara peneliti mengamati kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
keterampilan batik yang ada di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Peneliti
akan mengumpulkan data dan menganalisa kemampuan motorik halus yang
dimiliki siswa tunagrahita ringan pada proses pembelajaran keterampilan
batik.
Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk
memperoleh informasi tentang kemampuan motorik halus siswa tunagrahita
ringan pada pembelajaran keterampilan batik di SLB Negeri Pembina
Yogyakarta. Informasi yang diperoleh dengan pendekatan ini disusun dengan
uraian catatan, direduksi, dirangkum dan dipilih informasi sesuai dengan
tujuan penelitian yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Alasan penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif karena akan
mengungkap tentang kemampuan motorik halus siswa tunagrahita ringan
pada pembelajaran keterampilan batik di SLB Negeri Pembina Yogyakarta.
Peneliti fokus pada penelitian tentang kemampuan motorik halus dalam proses
pembelajaran yang meliputi kemampuan memegang, meletakkan,
menggambar, mewarnai, menjemur, dan sebagainya pada tahapan
pelaksanaan pembelajaran batik anak tunagrahita kategori ringan di SLB
Negeri Pembina Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto (2006 : 116) mengemukakan bahwa subjek
penelitian adalah benda atau hal, orang, tempat, data yang melekat pada
variabel penelitian. Maka dari itu subyek dalam penelitian ini yang akan
dijadikan sebagai sumber informasi mengenai kemampuan motorik halus
siswa tunagrahita ringan pada pembelajaran keterampilan batik adalah siswa
tunagrahita ringan dan guru kelas rombel keterampilan batik di SLB Negeri
Pembina Yogyakarta.
1. Observasi
E. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti
dalam memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan ialah peneliti sendiri (human
instrument) dan menggunakan beberapa instrumen lain untuk mendapatkan
data melalui pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi.
F. Keabsahan Data
G. Analisis Data