Wawasan Nusantara Sebagai Geo Polotik Di Indonesia
Wawasan Nusantara Sebagai Geo Polotik Di Indonesia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk lebih jelasnya, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
BAB II
1
PEMBAHASAN
B. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Maka
membicarakan pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik.
“Geo” artinya bumi/ planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di
permukaan bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interrelasi antara
manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Politik berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Maka, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
2
wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu negara.
3
ruang hidup yang “cukup”, swasembada, dan dunia dibagi menjadi empat Pan
Region dimana tipa region dipimpin oleh satu bangsa (nation) yang unggul.
3. Wawasan Geopolitik
a. Wawasan Benua
Sir Halford Mackinder (1861-1947) mengemukakan teori
Daerah Jantung atau yang dikenal sebagai wawasan benua. Dalam
teorinya dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:
1) Dunia terdiri atas 9/12 air, 2/12 pulau dunia (Eropa, Afrika,
Asia), dan sisanya 1/12 pulau lainnya.
2) Daerah terdiri atas Daerah Jantung (Heartland) yang terletak di
pulau dunia yaitu Rusia, Siberia, sebagian Mongolia, Daerah
Bulan Sabit Dalam (inner cresent) meliputi Eropa Barat, Eropa
Selatan, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, serta Daerah
Bulan Sabit Luar (outer cresent) meliputi Afrika, Australia,
Amerika/benua baru.
3) Apabila suatu negara ingin menguasai dunia, harus menguasai
Dunia Jantung dan diperlukan kekuatan darat yang memadai.
b. Wawasan Bahari
4
kuat. Sebagai tindak lanjut, Inggris berusaha mnguasai
pantai-pantai benua dan paling tidak menyewanya.
c) Alfred T. Mahan: Laut sebagai sumber kehidupan dimana
di laut terdapat banyak sumber daya alam, maka dilaut
harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.
Menurut Mahan, masalah akses ke laut dan jumlah
penduduk juga harus diperhatikan karena faktor ini juga
akan memungkinkan kemampuan industri untuk
kemandirian suatu bangsa dan negara.
d) Wawasan Dirgantara
Awal abad XX merupakan kebangkitan ilmu
pengetahuan penerbangan yang dicetuskan oleh Giulio
Douhet (1869-1930) dan William Mitcel (1879-1936).
Keduanya mencita-citakan berdirinya Angkatan Udara.
Dalam teorinya, dikemukakan bahwa kekuatan udara
mampu beroperasi hingga belakang lawan dan kemenangan
akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
c. Wawasan Kombinasi
Nicholas J.Spijkman (1893-1943) yang mengemukakan
Teori Daerah Batas (Rimland theory). Teori ini dipengaruhi
oleh Mackinder dan Haushover terutama dalam membagi
daerah. Karena ia adalah bangsa Belanda yang pada
dasarnya bangsa maritim, maka menurutnya penguasa
daerah jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya
menguasai pantai Eurasia. Dalam teorinya dikemukakan
bahwa:
1) Dunia terbagi empat daerah yaitu daerah jantung
(heartland), Bulan Sabit Dalam (Rimland), Bulan
Sabit Luar dan Dunia Baru (Benua Amerika)
2) Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, dan
udara untuk menguasai dunia
5
3) Daerah Bulan Sabit Dalam (Rimland) akan lebih
besar pengaruhnya dalam peraturan politik dunia
daripada Daerah Jantung
4) Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi
negara terkuat.
6
b. Paham Machiavelli (Abad XVII)
Machiavelli adalah seorang ahli fikir dari Republik frorence (Italia
Utara). Dalam bukunya “The Prince” diuraikan cara membentuk
kekuasaan politik :
1) Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara
dihalalkan
2) Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim dibenarkan politik
adu domba
3) Yang kuat pasti dapat bertahan dan menang
c. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (Abad XVIII)
Seorang tokoh revolusioner, ia berpendapat :
7
Paham materialisme Fuerbach dan teori sintesis Hegel
menimbulkan dua aliran besar Barat yang berkembang didunia, yaitu
aliran kapitalisme dan komunisme.
f. Paham Lenin (Abad XIX)
D. Teori-teori Geopolitik
Berasal dari kata geo = bumi, politik = kekuasaan. Secara harfiah berarti
politik yang dipengaruhi oleh kondisi dan konstelasi geografi. Maksudnya adalah
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan
nasional untuk mencapai tujuan nasional, dipengaruhi geografi.
1. Pandangan ajaran Frederich Ratzal
Pada abad XIX, ia merumuskan pertama kali Ilmu Bumi Politik secara
ilmiah. Istilah Geopolitik pertama kali dikemukakan oleh Frederich Ratzal.
Pokok-pokok ajarannya :
a. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan
organisme, yang melalui ruang hidup.
b. Negara identik dengan suatu ruang. Makin luas ruang makin
memungkinkan kelompok politik untuk berkembang.
8
c. Berlakunya hukum alam : hanya bangsa yang unggul yang dapat
bertahan hidup.
d. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan
akan dukungan sumber daya alam. Untuk ini dibenarkan “hukum
ekspansi”. Batas negara adalah bersifat sementara.
Paham Ratzel ini menimbulkan dua aliran : Titik berat kekuatan di
darat dan di laut. Ia melihat adanya persaingan antara kedua
kekuatan ini. Maka timbulah pemikiran baru, yang merupakan
dasar-dasar suprastruktur geopolitik : kekuatan total suatu negara
harus mampu mewadahi pertumbuhan kondisi dan kedudukan
geografinya.
2. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen
Menurutnya negara adalah suatu organisme. Esensi ajarannya :
a. Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup yang
memiliki intelektual. Untuk mencapai tujuannya diperlukan ruang
hidup yang luas.
b. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang
meliputi bidang-bidang : geopolitik, ekonomi politik, demo politik,
dan krato politik (politik pemerintahan)
c. Negara harus mampu berswasembada.
Kekuatan imperium kontinental dapat mengontrol
kekuasaan di laut.
9
b. Beberapa negara besar di dunia akan timbul, dan akan mengusi Eropa,
Asia, Afrika, dan Asia Barat : yaitu Jerman dan Italia, serta Jepang di
Asia Timur Raya.
c. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan soal-soal
strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanan-tekanan
kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru
kekayaan alam di dunia. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan
politik dalam perjuangan mendapatkan ruang hidup.
10
E. Teori Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia
Ajaran Wawasan Nasional indonesia dikembangkan berdasarkan teori
wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh
Paham Kekuasaan bangsa Indonesia dan Geopolitik Indonesia.
1. Paham Kekuasaan bangsa Indonesia
Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia
cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya bahwa
hidup di antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di dunia
merupakan kondisi yang terus menerus perlu diupayakan. Sedangkan penggunaan
kekuatan nasional dalam wujud perang hanyalah digunakan untuk
mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, martabat bangsa dan integritas
nasional, serta sedapat mungkin diusahakan agar wilayah nasional tidak menjadi
ajang perang. Konsekuensinya, bangsa Indonesia harus merencanakan,
mempersiapkan, dan mendayagunakan sumber daya nasional secara tepat dan
terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara kepulauan,
yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda
dengan pemahaman archipelago di negara-negara Barat pada umumnya. Menurut
paham Barat, laut berperan sebagai ‘pemisah” pulau. Sedangkan menurut paham
Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah negara menjadi satu
kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut “Negara Kepulauan”.
11
1. Dasar Pemikirian berdasarkan Falsafah Pancasila
Manusia Indonesia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang mempunyai
naluri, akhlak, dan daya pikir; sadar akan keberadaannya yang serba terhubung
dengan sesamanya, lingkungannya, alam semesta, dan Penciptanya, yang
menumbuhkan cipta, karsa, dan karya untuk mempertahankan eksistensinya.
Nilai-nilai Pancasila tercakup dalam penggalian dan pengembangan Wawasan
Nusantara(Wawasantara).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya. Kita memandang bangsa Indonesia dengan
Nusantara merupakan satu kesatuan. Jadi, hakikat Wawasan Nusantara adalah
keutuhan dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan
Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Wawasan Nusantara
berkedudukan sebagai visi bangsa. Wawasan nasional merupakan visi bangsa
yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai
dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan
wilayah yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah
satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Berdasarkan fakta geografis dan
sejarah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai
satu kesatuan. Pandangan atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan
Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa
Indonesia.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat terutama bagi kami
penyusun (kelompok 3) sendiri dan bagi pembaca lainnya serta menambah
wawasan, khususnya Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
13
Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintah Konstitusional di Indonesia,
Jakarta:Grafitti, 1995.
14