Anda di halaman 1dari 3

PROSES TURUNNYA AL-QUR’AN

Kelompok 4
Anggota :
1. Siti Gusti Nasywa
2. Syakia Zuleykha Putri Ahdanisa
3. Yolanda Chairia Nisa
4. Yulia Resti Darmayanti
5. Zaki Iftihal
6. M. Fikri Aulia
7. M. Rizki Arasya Deni

1. Pengertian Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an)


Nuzulul Qur’an berasal dari kata nuzul dan Alquran. Kata nuzul secara harfiah
berarti menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Sedangkan quran merupakan Alquran, kitab suci umat Islam.
Jika digabungkan, arti nuzulul quran adalah proses turunnya Alquran dari
tempat yang tinggi ke muka bumi. Secara lengkap, nuzulul quran adalah
peristiwa turunnya Alquran dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW di muka bumi. Peristiwa Nuzulul Qur’an ini
terjadi pada malam Jum’at tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6
Agustus 610 M.

2. Cara-Cara Nabi Menerima Wahyu Dari Allah Swt.


Berikut ini cara-cara diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw..
1) Wahyu dihujamkan langsung ke dalam hati Rasulullah saw. dengan cara
yang sangat mudah, tak dapat dihindari dan tidak ada suatu keraguan di
dalamnya.
2) Berupa hasil mimpi yang benar, sebagaimana juga wahyu yang diterima oleh
Nabi Ibrahim ketika menerima perintah untuk menyembelih putranya.
3) Malaikat melebur dengan wahyu dan masuk ke dalam hati Rasulullah saw..
Penurunan wahyu dengan cara ini tidak dirasakan kehadiran Malaikat Jibril.
Akan tetapi, beliau merasakan menerima wahyu dari Allah Swt..
4) Malaikat Jibril menampakkan diri kepada Nabi Muhammad saw. dalam
wujud seorang laki-laki tampan yang mengucapkan suatu perkataan kepadanya
sehingga beliau benar-benar mengetahui dan hafal perkataan tersebut.
5) Wahyu datang kepadanya dengan diiringi bunyi gemerincing seperti bunyi
lonceng. Turunnya wahyu dengan cara ini merupakan cara yang paling berat
dirasakan Nabi Muhammad saw., tidak jarang kening beliau berkeringat meski
turunnya di musim dingin. |
6) Malaikat Jibril menampakkan wujud aslinya kepada Nabi Muhammad saw.
dengan enam ratus sayapnya, dan tidak menyerupai seorang laki-laki.
7) Malaikat Israfil turun membawa beberapa kalimat dan wahyu sebelum
Malaikat Jibril datang membawa wahyu Al-Qur'an.

3. Pendapat Ulama Tentang Proses Turunnya Al-Qur’an


Beberapa pendapat ulama tentang proses turunnya Al-Qur’an sebagai berikut.
Pendapat pertama, dari Ibnu Abbas menyebut Al Quran turun dalam jumlah dan
bentuk utuh ke langit dunia di malam lailatul qadar. Dari langit dunia atau sama'
ad dunya, Al Quran diturunkan ke bumi secara bertahap antara 20 atau 23 atau
25 tahun. Pendapat ini paling banyak dipegang ulama dan cukup banyak hadis
shahih.
Pendapat kedua meyakini Al Quran diturunkan ke langit dunia selama 20
lailatul qadar. Berarti Al Quran turun selama 20 tahun karena lailatul qadar
hanya terjadi sekali dalam setahun. Pendapat ini digagas Al Muqatil dan Abu
Abdillah Al Halimi dalam kitab Minhaj. Al Mawardi dalam Tafsir Al Mawardi
juga menjelaskan pendapat serupa.
Pendapat ketiga, dari Al-Sya’bi menyatakan Al Quran turun pertama kali saat
lailatul qadar. Selanjutnya, Alquran diturunkan dalam waktu yang berbeda-beda
secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama 23 tahun.
4. Kesimpulan
Al-Qur’an tidak diturunkan secara langsung, namun secara berangsur-angsur.
Al-Qur’an sebenarnya sudah ada dan sudah lengkap semenjak Rasulullah Saw.
Belum diangkat menjadi rasul. Akan tetapi, Al-Qur’an tersebut masih tersimpan
di Baitul Izzah dan diturunkan kepada Rasulullah Saw. sesuai dengan peristiwa
yang mengiringnya.

Anda mungkin juga menyukai