Anda di halaman 1dari 268

Disertai CD berisi:

• Contoh kasus Studi Kelayakan (swalayan, {:!;J


perguruan tinggi, sekolah, warnet, cafe, ~
restoran , dan lain-lain).
• Manual teknik penyusunan Studi Kelayakan

STUDI

Teori
dan
Aplikasi
"Buku ini memberikan bimbingan runtut bagi mereka yang ingin mendalami
Studi Kelayakan secara komprehensif, namun tetap n;iempertahankan unsur simple
dan applicable, dan menyajikan dua keahlian yang sama-sama dibutuhkan,
yaitu soft skill dan hard skill. "
Prof. Dr. Arifin P. Soeria Atmadja, SH-Ketua STIE GIGI, Jakarta

Ahmad Subagyo, SE, MM, CRBD


"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
STUD I KELAYAKAN
Teori dan Aplikasi

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang HAK CIPTA
I. Barang siapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaima­
na dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (I) atau Pasal49 Ayat (I) dan Ayat (2) dipidana dengan

pidana penjara masing-masing paling singkat I (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rpl.OOO.OOO,OO (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak RPS.OOO.OOO.OOO,OO (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarlcan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang basil pelanggaran Hak Cipta atau hak terkait sebagaimana
dimaksud pada Ayat (I) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


STUDI KELAYAKAN
Teori dan Aplikasi

Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD

Penerbit PT Elex Media Komputindo


Kelompok Gramedia-Jakarta

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Studi Kelay•luln
Oleh: Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD
02007 Ahmad Subagyo, SE., MM., CRBD
Perwajahan: A. Subandi
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Diterbitkan pertama kali oleh:
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia- Jakarta
Anggota IKAPI, Jakarta

EMK234070830
ISBN: 978-979-27-0636-9

DicetakolebPen:etakanPTGramedia.Jakarta
lsi di luar tanggungjawab percetakan.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


�--·raballon UIJIW:
+et'C.\r\,+a 1
·,sf,.·,
Ot"8� f\A.B\c\lJ
eya� �+,.·, dil\ eya� \c.a\c�
�\lt'\l-�u.N\c\lJ
saW�ba+-saW�t>a-hcu. ya� set·\8

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


"-r\Sda \c:.ebe..�as·\\..8� +al'\.1=>8 �t'J\A.B�a�
-r\Sda �t'J\A.B�a� +al'\;>8 \c:.eya\c:..\t'\8�
-r\Sda \c:.eya\c:..\t'\8� +al'\;>8 Me�eta�\.l\
\A)\+\A.\c. 8-p8 \�\ seM\A.Bt\.)18 • 11

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


KATA PENGANTAR

Perjalanan panjang yang melelahkan, namun menyenangkan, itulah


proses yang dilalui penulis dalam menyusun buku ini. Tahun 2004
adalah awal penulisan dilakukan ketika penulis diberi kesempatan untuk
membagi ilmu di Universitas Tarumanagara, Jakarta. Tahun 2005 buku
belum dapat diselesaikan dan Alhamdulillah atas perkenan Allah Ta'ala
di ujung 2006 dapat terselesaikan dengan baik.
Buku studi kelayakan ini memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang konsep dasar, teori dan aplikasi studi kelayakan, serta teknik pe­
nyusunan laporannya, sehingga pembaca mampu menganalisis kelayakan
usaha yang berawal dari gagasan, mencari data yang dibutuhkan, mengo­
lah dan menganalisisnya, serta menyusunnya dalam bentuk laporan.
Dalam kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
dan memublikasikan buku studi kelayakan ini.

a. Segenap pimpinan GICI Business School yang telah memberi


kesempatan kepada penulis untuk membagi ilmu kepada mahasiswa
di GICI Business School.
b. Penerbit PT Elex Media Komputindo, yang berkenan untuk memu­
blikasikan buku ini.
c. Perpustakaan GICI Business School dan Universitas Tarumanagara,
Jakarta, yang telah berkenan meminjami buku-buku pustaka kepada
penulis.
d. Seluruh staf dan karyawan GICI Business School, (STIE GICI),
Jakarta.

ix
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
e. lbu Yulian Masda, yang berkenan dan bersusah payah mengedit tu­
lisan ini.
f. Khusus untuk sahabat saya Iskandar Putong, S.E, MMsi. dan Annan­
to Wicaksono, S.E.Akt., MM. yang mangkal di Binus, kalian telah
memberi inspirasi dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
buku ini.
g. Drs. H. Bahroji,MM. yang telah membuka jalan kehidupan penulis.
h. Guru-guru yang telah pernah mengasuh dan mendidik penulis.

Tak ada gading yang tak retak, kekurangan dan kesalahan pastilah
ada dalam penulisan ini. Kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan
buku ini kami harapkan dari pembaca. Untuk saran, informasi, dan
konsultasi, Anda bisa klik di www.studikelayakan.com atau via e-mail
ba�o@studikelayakan.com. Terima kasih atas partisipasinya, semoga
Tuhan memberkati kita semua,amin.

Jakarta,Maret2007

Ahmad Subagyo

X
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
SEKILAS TENTANG BUKU
STUDI KELAYAKAN

Memahami studi kelayakan tidak bisa dilakukan secara parsial, tapi harus
komprehensif dan holistis. Bagi yang baru mengenal studi kelayakan
terkadang merasa bingung, apalagi yang belum pemah mempelajari aspek­
aspeknya. Mahasiswa ekonomi saja terkadang kesulitan mempelajari dan
memahami materi ini, jika kepada mereka tidak diperlihatkan bentuk
studi kelayakan itu secara utuh. Dalam buku ini dilampirkan beberapa
contoh studi kelayakan yang nyata dan komprehensif untuk memberikan
gambaran kepada pembaca melalui media CD yang dirancang khusus
bagi Anda.
Penyusunan studi kelayakan dilakukan untuk beberapa tujuan, antara
lain:
(a) Pendirian usaha (proyeklbisnis) baru
(Create new business).
(b) Pengembangan usaha yang sudah ada (Create old things new way).
(c) Pelengkap PROPOSAL dalam pengajuan suatu izin usaha.
(d) Pelengkap PROPOSAL dalam syarat pengajuan kredit ke perbankan.

Studi kelayakan bukan sesuatu yang sulit untuk dipelajari dan


dikerjakan karena sistematikanya sesuai dengan logika berpikir kita.
Berawal dari suatu ide/gagasan setelah melihat sebuah peluang, lalu
mengumpulkan data dan informasi serta mengolahnya melalui tahapan­
tahapan sistematis yang dimulai dari menganalisis pasar, teknis
produksinya, manajemen dan sumber dayanya, dan bermuara pada aspek
keuangan yang menghasilkan kesimpulan kelayakan ekonomis (untung/
rugi) jika ide tersebut direalisasikan. Bila dijumpai kendala atau kesulitan

xi
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
dalam mengolah data dan menganalisisnya, gunakan saja peralatan yang
ada, yaitu komputer.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tersusun dalam tiap-tiap
bab dalam buku ini, pembaca diharapkan dapat mempelajari dengan baik
tentang apa yang dimaksud dengan studi kelayakan, lalu berlanjut pada
pemahaman yang benar tentang materi yang dipelajari, dan akhirnya
dapat mempraktikkan dengan memulai menyusun studi kelayakan.
Bagi yang berminat untuk menjadi konsultan, buku ini sangat
membantu Anda untuk mewujudkannya. Dengan modal penguasaan studi
kelayakan ini, Anda dapat memberikan saran kepada orang lain/pihak
yang membutuhkan tentang kelayakan usaha/bisnis yang akan dijalankan,
atau melengkapi proposal dengan studi kelayakan dalam pengajuan kredit
ke perbankan.
Bagi mahasiswa, mata kuliah ini mungkin masih terasa asing.
Walaupun dari namanya sudah dapat diterka apa yang kira-kira akan
dipelajari di dalamnya, yaitu kata "studi", yang berarti pembelajaran
mendalam tentang "objek" dan "ke-layak-an" suatu usaha. Namun,
kebingungan selalu muncul saat awal perkuliahan. Mereka agak kesulitan
memahami tentang "studi kelayakan" karena hampir setiap aspek yang
dipelajari adalah pengulangan materi dari mata kuliah lainnya, yaitu
marketing, produksi, manajemen, aspek hukum dalam bisnis, keuangan,
dan ana/isis laporan keuangan. Lewat buku ini mahasiswa diberi
gambaran dengan menunjukkan sebuah contoh "studi kelayakan" yang
sudah ''jadi'' dan benar-benar sudah "terea/isasi''. Dengan ini diharapkan
mereka akan lebih cepat mengerti dan memahami orientasi mempelajari
studi kelayakan ini.
Khusus untuk calon entreprenuer, buku ini sangat tepat sebagai
pedoman dalam menganalisis usaha yang akan dibangun. Setelah
mendapatkan ide atau gagasan baru untuk meng-create suatu bisnis,
langkah-langkah apa yang harus disiapkan dan dilakukan agar tahapan­
tahapan menuju realisasi ide berjalan dengan baik dan terhindar dari risiko
kerugian yang besar.
Pembaca juga akan memperoleh keterampilan hidup (life skill)
yang dapat membantu dirinya sendiri dan juga bisa bermanfaaat bagi
orang lain. Pengusaha mikro, kecil, dan menengah sangat membutuhkan
bantuan kita, terutama dalam menyusun studi kelayakan, baik yang akan

xii
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
digunakan sebagai syarat dalam pengajuan kredit ke perbankan maupun
dalam menilai kelayakan pengembangan dan perluasan usaha mereka.
Buku ini menitikberatkan pada objek studi SEKTOR PERDAGANG­
AN, INDUSTRI KECIL, dan JASA karena sektor ini yang paling banyak
dibutuhkan oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) saat ini.
Itulah alasannya mengapa contoh kasus yang dibahas banyak diambil dari
kedua sektor tersebut. Namun, bagi konsultan yang mempunyai klien per­
usahaan besar, buku ini juga bermanfaat karena dilengkapi dengan con­
toh studi kelayakan proyek berskala besar dengan total investasi senilai
US$35,000,000.
Agar pembaca dapat mengikuti dan mempelajari secara sistematis,
buku ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Bagian Pertama, yang meliputi BAB
I sampai dengan BAB IV, yang membahas tentang pengertian dan wawasan
tentang studi kelayakan, dan Bagian Kedua, yang meliputi BAB V sampai
dengan BAB X, yang membahas tentang esensi studi kelayakan itu sendiri .

lsi buku ini secara garis besar terdiri atas:

BAGIAN PERTAMA
PENGERTIAN DAN WAWASAN STUDI KELAYAKAN

BAB I: PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang urgensi studi kelayakan bagi dunia usaha, pengertian
tentang studi kelayakan, dan sekilas tentang buku ini. Studi kelayakan
sebagai sebuah disiplin ilmu yang berdiri sendiri merupakan aplikasi
dan gabungan dari disiplin ilmu lainnya. Dalam bab ini akan dijelaskan
hubungan SK dengan disiplin ilmu lainnya. Materi ini penting dik:etahui
karena untuk menyusun studi kelayakan dengan baik diperlukan
dukungan disiplin ilmu lain sebagai prasyaratnya. Selain itu, di sini juga
diperkenalkan internet sebagai salah satu sumber data dan informasi
dalam melengkapi analisis tiap aspek dalam studi kelayakan.

BAB II: IDE SEBAGAI BASIS STUDI KELAYAKAN


Menjelaskan proses munculnya suatu ide, menggali inspirasi, dan mencari
ide bisnis dari sumber ide, menyeleksi dan mewujudkannya menjadi
sebuah "investasi" melalui proses yang sistematis.

xiii
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
DAB III: INVESTASI DAN SEKTOR EKONOMI DI INDONESIA
Untuk menyusun studi kelayakan yang baik diperlukan pengetahuan
tentang karakter sektor usaha yang menjadi objek studi kelayakannya.
Indonesia mengenal 4 sektor usaha, yaitu jasa, perdagangan, industri,
dan pertanian. Keempat sektor usaha ini memiliki karakter berbeda-beda,
terutama pada pembahasan tentang aspek teknis produksi dan teknologis.
Karakter yang mencolok adalah pada proses produksinya. Pada bah ini
akan dijelaskan tentang perbedaan-perbedaan dan kekhasan tiap-tiap
sektor sehingga pembahasan dalam bah ini akan berguna bagi pembaca
dalam memahami karakter masing-masing sektor.

BAGIAN KE DUA
ESENSISTUDIKELAYAKAN

DAB IV: ASPEK-ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN


Menjelaskan tentang aspek-aspek apa saja yang akan dibahas dan
dianalisis dalam studi kelayakan. Dan, prasyarat apa saja yang dibutuhkan
agar penyusun mampu mengerjakan studi kelayakan dengan benar tanpa
kesulitan berarti.

DAB V: ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


Pembaca diajak untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan
penilaian mengatakan suatu usaha/produk itu marketable. Penilaian
ini ditinjau dari sisi penawarannya, dari sisi permintaan terhadap usaha/
produk/proyek-kecenderungan terhadap permintaan di masa yang akan
datang, bagaimana pasar potensial dan pangsa pasamya, dan juga dari sisi
strategis tentang produk, harga, distribusi, promosi dan pelayanannya,
terakhir dari sisi perencanaan strategi, apakah usaha/bisnis/proyek ini
dapat menentukan salah satu alternatif strategi generik untuk menghadapi
persaingan.

DAB VI: ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS


Secara garis besar, aspek ini mengantarkan kita pada jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Manakah desain produk yang akan dipilih? Bagaimana menyusun
rencana kapasitas perusahaan? Mesin dan teknologi serta peralatan

xiv
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
apa yang akan digunakan? Di mana lokasi proyeklbisnis akan
didirikan? Bagaimana proses produksi dilakukan dan lay out pabrik
yang dipilih, termasuk lay out bangunan dan fasilitas lain? Seberapa
besar luas produksi ditetapkan untuk mencapai tingkatan skala yang
ekonomis?

BAB VII: ASPEK MANAJEMEN


Dalam bab ini studi kelayakan dijelaskan dari sisi manajemen baik dari
manajemen tim penyusun studi kelayakan, manajemen proyek maupun
manajemen bisnisnya.

BAB VIII: ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS


Mencari bentuk usaha yang paling sesuai dengan rencana bisnis yang
akan didirikan. Menjelaskan proses perizinan usaha untuk masing-masing
bentuk usaha. Ada dua faktor yang akan dijelaskan dalam aspek ini, yaitu
legalitas usaha dan perizinannya.

BAB IX: ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI


Bab ini menguraikan tentang pengertian modal kerja, modal investasi,
menganalisis laporan keuangan yang ada, dan bagaimana membaca
tingkat kesehatan keuangan dengan menggunakan alat analisis rasio.
Aspek terakhir ini sangat menentukan karena pada akhirnya akan
menentukan penilaian, apakah usaha tersebut menguntungkan atau
tidak.

BAB X: LAPORAN STUDI KELAYAKAN


Setelah kegiatan pengumpulan data, pengolahan, dan penganalisisan se­
lesai, dalam bab ini dijelaskan bagaimana cara menyusun laporan studi
kelayakan. Dengan demikian, para user hasil laporan SK ini dapat mem­
baca tanpa kesulitan, terutama jika akan digunakan untuk melengkapi per­
syaratan pada proposal pengajuan kredit ke perbankan.
Bagi mahasiswa dan pembaca yang ingin mempraktikkan studi
kelayakan dapat mengikuti petunjuk dan tahapan-tahapan yang harus
dikerjakan oleh ....
Bagi tenaga edukatif, buku ini akan memandu mahasiswa dalam
memperoleh wawasan tentang studi kelayakan. Buku ini juga dilengkapi

XV

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


CD berisi Modul-Modul Presentasi dengan menggunakan software
Powerpoint.
Untuk melengkapi informasi dan data dalam menyusun studi
kelayakan, Anda dapat memanfaatkan internet dengan cara mengakses ke
situs-situs yang dikehendaki.
Untuk mengakses informasi di internet ada sejumlah cara yang dapat
digunakan, antara lain:
1) World Wide Web (WWW)
2) File Transfer Protokol (FTP), dan
3) Telnet

World Wide Web

WWW adalah bagian internet yang paling populer dan bertumbuh dengan
sangat cepat karena mudah digunakan dan memiliki homepage. Setiap
homepage memiliki alamat spesifik yang disebut Uniform Resource
Locator (URL). WWW menggunakan bahasa hiper-Text Markup
Language (HTML) yang dapat memfasilitasi interkoneksi antar-dokumen.
Apabila Anda meng-klik kata-kata yang digarisbawahi, yang biasanya
berbeda wama, Anda akan ditransfer ke website lain atau ke dokumen lain
dalam situs yang sama.

File Transfer Protocol

FTP tidak begitu banyak digunakan, namun dapat menerima dan


mengirim arsip-arsip data dan program yang disimpan di komputer­
komputer lain. Anda dapat menggunakan FTP untuk memperoleh salinan
software, games, atau dokumen-dokumen yang tersedia bagi umum.

Telnet

Telnet memudahkan komputer Anda berhubungan dengan komputer lain


pada internet dan bertindak seolah-olah Anda dikontak langsung dengan
fasilitas video teleconference.
Untuk dapat mencari alamat-alamat situs yang dikehendaki, Anda
dapat menggunakan fasilitas browser. Browser adalah program perangkat

xvi
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
lunak yang memungkinkan untuk bergerak dari satu situs ke situs lain atau
bergerak dalam sebuah situs. Dua di antara browser yang paling populer
adalah Netscape dan Explorer. .

Ada fasilitas lain di internet yang sering dimanfaatkan untuk mencari


situs atau URL dan dokumen/data/informasi yang dibutuhkan, yaitu
Search Engine (mesin pencari). Menurut PC Magazine, mesin-mesin
pencari yang paling populer dan berada pada sepuluh papan atas dengan
editor-editor yang telah teruji adalah:
1. Yahoo!
2. Alta Vista
3. Excite
4. Infoseek
5. HotBot
6. Lycos
7. Magellan
8. OpenTest
9. WebCrawler
10. WWWWorm

xvii

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


DAFTAR lSI

Kata Pengantar ............•........................................................................ ix


Sekilas tentang Buku Studi Kelayakan ..... ........................................... xi

Bagian Pertama ..........................................................................•........... 1

Bab 1 Pendahuluan .. ..... .......... ... ....... .....


. . . . . ... ................. .. ........ .. .... . 3
. . . . . .

Bab 2 Ide sebagai Sumber Inspirasi .... . .... . . ... . ... . ........ . .. .. . .
. . . .. .. . . .. ... .... 21
.

Bab 3 Investasi dan Sektor Ekonomi di Indonesia ... ..... .. .... . .. ...
. . . . . .... . 41
.

Bagian Kedua .....•.......................................................................•......... 53

Bab 4 Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan .. . . . . . .. . . .. .... .... . 55 . . .. .. . . . . . . . .. ..

Bab S Aspek Pasar dan Pemasaran ...... . .... . ..... . ...... . ...... . ... ... 63
. . .. . . . . . .. . . . ..

Bab 6 Aspek Teknis Produksi dan Teknologis .. .. . . . . . . .. . . . . .. .. .. . ... . ... .107


. ..

Bab 7 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia .. ... ...... . . ...153 .. . . . ..

Bab 8 Aspek Hukum dan Legalitas.................................................... l67


Bab 9 Aspek Keuangan dan Ekonomi ... . .... .......... . ...... ....... .. .....193
. . . . . . . .

Bab 10 Laporan Studi Kelayakan . .......... . ..... . ....... ... . ...... ..... ..231
.. .. . . .. . .. . . .

Panduan Penyusunan Studi Kelayakan ........•.................................. 241


Daftar Pustaka •................................................................................... 2SS
Profil Penulls ....................................................................................... 257

xix

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


. Pada bagian pertama buku ini, pembahasan menyangkut ruang
liogkup studi kelayakan, t)engertian, dan faktor�r pendukung
yang melatarbelakangi urgensi studi kelayakan datam kegiatan
ekonomi. Sebelum kita ·memasuki pembahasan mengenai .atudi
kelayakan, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu maksud,
tujuan, urgenai, nilai manfaat, dan biaya studi kelayakan. Hal
lain yang � berdekatan dengan studi kelayakan dan tidak
dapat dipiaahkan �adalah Ide karena ide merupakan awal dari
dilakukannya studi kelayakan. Namun, pertembangan ide
terkadang 88ring "mati• eebelum •berkembang• karena ,_mttik ide
belum memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menjaga dan
membawanya menjadi sebuah .,..., bus/ned.
Proses membangun ide ·dan menumbuhkannya menjadi
•real business• harus disertai pengetahuan dan kemampuan
mengelola gagasan itu ke dalam bentuk tulisan "conceptuar dan
menganalisisnya dengan keterampilan dan wawasan ekonomi
yang akan mempertajam akselerasi ide menjadi "rea/ business•
secara efektif dan efisien.

Bagian pertama buku ini akan membekali Anda untuk men­


dapatkan gambaran yang lebih baik, konkret, dan jelas tentang
studi kelayakan serta memandu Anda membawa gagasan menjadi
kenyataan. Selamat menyimakl

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Bab awal ini menjelaskan tentang pengertian dan arti pentingnya
studi kelayakan, dan dilanjutkan dengan pembahasan perbedaan
antara studi kelayakan dan rencana bisnis, karena keduanya
sama-sama dibuat dalam rangka mempersiapkan rencana usaha.
Dengan demikian, analis dan planner harus mengetahui perbeda­
annya.
Bagaimana hubungan studi kelayakan dengan disiplin ilmu
lainnya akan dibahas pada sub bab berikut yang bertujuan agar
pembaca dapat memahami adanya keterkaitan antara studi
kelayakan dan manajemen, marketing, produksi, hukum, dan ke­
uangan. Setelah itu, dibahas fungsi dan manfaat penyusunan studi
kelayakan.
Terakhir dijelaskan tentang manfaat studi kelayakan dan siapa
saja yang dapat memanfaatkannya.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN

Urgensi Studi Kelayakan

Saat ini hampir setiap sektor usaha yang akan didirikan, dikembangkan,
dan diperluas ataupun dilikuidasi selalu didahului dengan satu kegiatan
yang disebut studi kelayakan. Bahkan di beberapa departemen/instansi
pemerintah, pengusulan proyek hams disertai studi kelayakan. Apalagi
di sektor industri dan perdagangan yang lebih bersifat komersial dan pa­
dat modal. Kekeliruan dan kesalahan dalam menilai investasi akan me­
nyebabkan kerugian dan risiko yang besar. Penilaian investasi termasuk
dalam studi kelayakan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya
ketelanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena usaha yang ti­
dak Iayaklfeasible.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin mengakses
permodalan ke perbankan untuk mendapatkan pinjaman (kredit) hams
disertai studi kelayakan. Bahkan pemerintah melalui Bank Indonesia
bekerja sama dengan Komite Penanggulangan Kemiskinan Provinsi
memfasilitasi terbentuknya Konsultan Keuangan Mitra Bank yang di­
harapkan dapat mendampingi UMKM dalam menyusun studi kelayakan
sebagai prasyarat untuk dapat mengakses permodalan ke perbankan.
Metode penyusunan studi kelayakan tidak ada yang baku, namun
pada umumnya terdiri atas beberapa aspek, yaitu:
1) aspek pasar dan pemasaran,
2) aspek teknis produksi dan teknologis,
3) aspek manajemen,

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

4) aspek legal dan perizinan, dan


5) aspek keuangan.

Tingkat kerumitan, kedalarnan, dan kompleksitas studi kelayakan


bergantung pada objek kajian studi itu sendiri.
Dalarn pelaksanaannya, bentuk studi kelayakan disesuaikan dengan
tujuan dan kepentingan: untuk apa studi kelayakan itu dibuat. Dalarn
beberapa hal, bentuk dan sistematika penyusunan studi kelayakan sudah
ditentukan oleh pihak yang membutuhkan dan berkepentingan dengan
hasil studi kelayakan tersebut. Misalnya, studi kelayakan yang dibuat
untuk kepentingan yang berkaitan dengan Bank Indonesia: pemerintah
melalui Bank Indonesia membuat Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang
berisi ketentuan-ketentuan perbankan, termasuk di antaranya bagaimana
cara mendirikan bank baru, mengakuisisi, merger, membuka kantor baru,
dan sebagainya. Dalarn bidang pendidikan, pemerintah melalui Menteri
Pendidikan Nasional mengeluarkan SK No. 234/U/2000 tentang Pedoman
Pendirian Perguruan Tinggi yang berisi ketentuan bahwa pendirian
perguruan tinggi, fakultas, dan program studi baru harus disertai dengan
membuat studi kelayakan (Pasa/ 5, Ayat 3). Pemerintah daerah (pemda)
yang mengajukan usulan proyek pembangunan infrastruktur ke lembaga
legislatif (DPRD) juga harus menyertai usulan tersebut dengan studi
kelayakan.
Studi kelayakan mempunyai arti penting bagi perkembangan dunia
usaha. Beberapa proyek yang gagal di tengah jalan, bisnis yang berhenti
beroperasi, dan kredit yang macet di dunia perbankan, serta kegagalan
investasi lainnya merupakan bagian dari tidak diterapkannya studi
kelayakan secara konsisten. Secara teoretis, jika tiap investasi didahului
studi kelayakan yang benar, risiko kegagalan dan kerugian dapat
dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin. Studi kelayakan yang
dilakukan secara benar akan menghasilkan laporan yang komprehensif
tentang kelayakan proyeklbisnis yang akan didirikan/dikembangkan/
didanai dan kemungkinan-kemungkinan risiko yang akan dihadapi/
terjadi.
Ada beberapa kutipan dan data empiris yang mendukung urgensi
studi kelayakan, antara lain:

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

a. Pemyataan seorang ulama besar Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya


Fiqh Prioritas, "Semua pekerjaan yang baik: mesti didahului dengan
studi kelayakan, dan harus dipastik:an menghasilkan sesuatu yang
memuaskan sebelurn pekerjaan itu dirnulai. Karena itu, mesti ada
perencanaan sebelurn melakukannya, perhitungan secara matematis,
dan berbagai penelitian sebelurn pekerjaan itu dilakukan, ...
sesungguhnya penelitian, perencanaan, dan studi kelayakan sebelurn
kerja dilaksanakan merupakan etos kerja yang telah ada dalam
Islam. Rasulullah SAW adalah orang yang pertama kali melakukan
perhitungan secara statistik terhadap orang-orang berirnan yang
berhijrah ke Madinah al-Munawarrah, dan kesan dari perencanaan
itu begitu terasa pada perjalanan hidup Beliau dalam berbagai
bentuknya."
b Dalam bisnis, "Kegagalan Proyek Mobnas tahun 1997 merupakan
contoh yang salah dalam penyusunan studi kelayakan karena
tidak memasukkan aspek politik: dalam analisisnya." Dipetik: dari
wawancara I Nyoman Moena. (Ekonomi & Bisnis, 17 Mei 1997).
c. Kawasan perurnahan elite Bukit Indah Regency, Semarang, yang
longsor pada tahun 2002, temyata dibangun tanpa studi kelayakan.
(Kompas, Selasa, 1 2 Februari 2002).
d. "Studi kelayakan itu sudah selesai. Hasilnya, Riau Airlines layak
beroperasi," kata Asparaini Rasyad, Asisten II Gubemur Pemda
Riau. (Angkasa, 3 Desember 200 1 , tahun XII). Pemyataan itu menun­
jukkan bahwa studi kelayakan menentukan layak atau tidaknya bisnis
dilaksanakan.
e. Anak perusahaan KEPCO Korea mendapatkan kontrak untuk
me1aksanakan studi ke1ayakan pembangunan PLTN di Jepara. Studi
kelayakan temyata sangat dibutuhkan di negara mana pun, bahkan
untuk menilai kelayakan pembangunan PLTN di Indonesia, kita
harus mendatangkan konsultan asing.
f. Pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya sepanjang 23 kilome­
ter berbiaya Rp600 miliar lebih. Saat ini Pemprov Surnsel melalui
Dinas PU Bina Marga telah menyelesaik:an prastudi kelayakan yang
dipersyaratkan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah
(Depkirnpraswil). (Sriwijaya Post, Sabtu, 8 Maret 2003). Pembangun­
an proyek jalan juga diperlukan studi kelayakan.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Secara umum, tujuan penyusunan studi kelayakan adalah mencari


jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah produk yang akan ditawarkan marketable atau tidak?
2) Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapat dilakukan dan
sustainable?
3) Dari sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan
efisien?
4) Ditinjau dari sisi hukum, apakah termasuk usaha yang legal atau
ilegal?
5) Dari sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?

Jika jawabannya adalah marketable, sustainable, efektif dan efisien,


legal dan profitable, berarti bisnis tersebut layak-layak untuk dibiayai/
diberikan kredit/didirikan/dan atau disetujui izinnya.

Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah terapan yang bersifat
aplikatif. Mata kuliah ini lahir justru karena diawali oleh kebutuhan
masyarakat bisnis dan pemerintah terhadap keamanan dana yang akan
ditanamkan dalam sebuah proyek atau bisnis tertentu. Sebelum mata
kuliah ini lahir, penilaian kelayakan terhadap sebuah investasi dilakukan
secara parsial dan lebih menekankan pada aspek finansial. Realitasnya
bisnis tidak hanya ditunjang oleh aspek finansial, tetapi juga aspek­
aspek lain; bahkan sating ketergantungan (interdependen) antara aspek­
aspek bisnis tersebut akan membentuk sistem bisnis. Karena itu, untuk
menganalisis kelayakan investasi diperlukan penilaian terhadap semua
aspek bisnis.
Studi kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi,
baik pada sebuah proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi
kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek
yang akan dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi
kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan
sebuah usaha disebut studi kelayakan bisnis.
Bisnis, menurut pengertian John M. Echols, berarti perusahaan.
Pengertian perusahaan menurut Murti Sumami (1997) adalah sebuah

6
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
PENDAHULUAN I

unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk


menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleb
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Proyek adalah
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan
dengan menggunakan berbagai sumber daya untuk mendapatkan benefit
(manfaat). (Clive Gray, 1993). Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu
bentuk kesatuan berarti baik sumber daya yang digunakan dalam satu
proyek maupun basil proyek tersebut dapat dipisahkan dari sumber daya
dan basil proyek yang lain. Kegiatan yang direncanakan berarti baik biaya
maupun basil (output ) dapat dibitung atau diperkirakan. Kegiatan itu
dapat disusun sedemikian rupa sebingga dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dapat diperoleb benefit sebesar mungkin.
Proyek berbubungan dengan investasi dan mempunyai periode waktu
tertentu. Dalam pembahasan buku ini, ada kalanya penulis menggunakan
istilah bisnis, adakalanya istilahproyek.
Studi kelayakan hila diletakkan pada objek pendirian sebuah usaba
baru disebut studi kelayakan proyek. Jika objeknya adalab pengembangan
usaha-berarti usaha sudah berjalan, namun direncanakan ada pengem­
bangan-studi kelayakannya disebut studi kelayakan bisnis.

Studi kelayakan adalah penelltian yang mendalam terhadap suatu Ide


bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut untuk dllaksanakan.

Ide bisnis memiliki bermacam-macam bentuk, antara lain:


a. Pendirian usaha baru.
b. Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan
permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor baru/cabang/
perwakilan, dan sebagainya.
c. Pembelian perusahaan dengan cara akuisisi.

Dalam pembahasan mengenai studi kelayakan, ada beberapa istilah


yang sering digunakan dalam menguraikan sebuab materi, yaitu:
a. Objek studi kelayakan, yaitu proyek yang akan dijadikan sasaran
dalam studi kelayakan. Misalnya, ada rencana untuk mendirikan
pasar swalayan di kota X, calon investor meminta kepada tim abli
(konsultan) untuk mengadakan studi kelayakan: apakah mendirikan

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

pasar swalayan di kota X tersebut layak atau tidak? Objek studi


kelayakan dalam kasus ini adalah "Pendirian Pasar Swalayan". Objek
studi kelayakan terbagi dalam 3 jenis yang berbeda, yaitu:
1) Pendirian, berarti objek yang dipelajari dan diteliti merupakan
usaha yang baru akan didirikan.
2) Pengembangan, berarti objek yang dikaji usahanya sudah berdiri
dan mempunyai rencana untuk dikembangkan terutama pada
aspek-aspek tertentu, misalnya pembelian teknologi baru karena
adanya permintaan pasar yang meningkat. Objek ini sering kali
digunakan untuk kelengkapan proposal permohonan kredit ke
perbankan.
3) Merger atau akuisisi, berarti objek merupakan usaha yang sudah
berdiri dan akan digabungkan atau diambil alih perusahaan lain.
Studi kelayakan ini dilakukan biasanya untuk bahan dalam due
diligent.
b. Produk studi kelayakan, yaitu produk barang dan produk jasa. Sek­
tor pertanian, sektor industri, dan sektor perdagangan menghasilkan
produk barang, sedangkan sektor jasa menghasilkan produk jasa,
antara lain angkutan, penginapan, wisata, reparasi, pendidikan, ke­
sehatan, dan perbankan.
c. Analis studi kelayakan, yaitu orang yang melaksanakan pekerjaan
studi kelayakan. Analis studi kelayakan ini bisa perorangan ataupun
tim.
d. Alat analisls studl kelayakan, yaitu teknik yang terdapat dalam
berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk memecahkan suatu
masalah, misalnya metode judgement, metode kausal, metode
ekstrapolasi, metode rasio, dan sebagainya. Pada kasus pemasaran,
misalnya untuk mengetahui kecenderungan permintaan atas produk
tertentu di masa yang akan datang, dilakukan analisis trend dengan
menggunakan a/at ana/isis Trend Linear.
e. Aspek studi kelayakan, yaitu pokok bahasan yang terdapat dalam
studi kelayakan dan membahas secara spesifik dari sudut pandang
disiplin ilmu tertentu. Dalam aspek studi kelayakan kita akan me­
nemukan hal-hal berikut:
1) aspek pasar dan pemasaran,
2) aspek teknis produksi dan teknologis,

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

3) aspek manajemen,
4) aspek hukum,
5) aspek lingkungan, dan
6) aspek keuangan.

Perbedaan Studi Kelayakan dengan Rencana Bisnis

Mata kuliah yang hampir sama dengan studi kelayakan adalah rencana
bisnis karena sama-sama membahas aspek-aspek pasar, teknik produksi,
manajemen, dan keuangan. Pemanfaatannya juga sama, yaitu untuk
membantu dalam menganalisis pengambilan keputusan bisnis. Keduanya
sama-sama menggunakan data historis. Namun, data yang digunakan
pada studi kelayakan dapat diambil dari perusahaan lain yang sejenis
dengan objek studi (data ekstemal), sedangkan rencana bisnis harus
menggunakan data historis internal perusahaan.
Studi kelayakan didesain untuk menyediakan gambaran ringkas
tentang persoalan pokok yang berhubungan dengan gagasan bisnis.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apakah suatu gagasan bisnis
"layak atau tidak" masuk dalam marketplace. Dengan kata lain, studi
kelayakan menentukan bagaimana menuangkan gagasan bisnis ke dalam
statement (pemyataan tertulis).
Analisis studi kelayakan menyediakan banyak informasi penting
untuk membuat rencana bisnis. Sebagai contoh, analisis pasar dalam
studi kelayakan merupakan data penting dalam menentukan proyeksi
karena digunakan sebagai dasar untuk menentukan segmen pasar pada
rencana bisnis.
Studi kelayakan mengindikasikan bahwa gagasan bisnis masih
berupa statement, dan langkah selanjutnya adalah membuat rencana
bisnis. Rencana bisnis melanjutkan analisis yang lebih mendalam dan
kompleks, membangun berdasarkan fondasi yang telah diciptakan studi
kelayakan. Rencana bisnis (business plan) memberi kita kesempatan
untuk menemukan kelemahan dan ancaman masalah yang tersembunyi
di masa yang akan datang. Ada dua tujuan dalam rencana bisnis, yaitu
menganalisis secara saksama bagaimana bisnis akan bekerja dan mencatat
dokumen penting untuk mendapatkan loan (pinjaman).

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDIKELAYAKAN

The purpose ofthe business plan Is to minimize the risk associated with
a new business and maximize the chances of success through research and
maximize the chance for success through research andplannlng.
-University of California Center for CooperatiVes

Secara skematis perbedaan studi kelayakan dengan rencana bisnis


dapat digambarkan dalam tabel berikut.

Faktor Studl kelayak.an Rencana Blsnls


Jenis Data Data estimasi (estimate data) Berdasarkan data empiris
perusahaan.
Sumber Data Data Eksternal Data Internal.
Penyusun/Analis Pihak Eksternal Pihak Intern (manajemen)
(konsultan/pakar) perusahaan (Direksi
Perusahaan).
Tujuan Menilai kelayakan gagasan Merencanakan kegiatan bisnis
bisnis. di masa yang akan datang.
User (pengguna) Investor, bank, pemerintah, Manajemen, kreditor
LSM.
Waktu Pembuatan Bisa lebih dari 1 tahun. Kurang dari 1 tahun.
Biaya Re1atifbesar, bisa lebih dari Relatif lebih kecil.
Rpl miliar.

Hubungan Studi Kelayakan dengan Disiplin llmu Lainnya

Mempelajari studi kelayakan berarti belajar mengombinasikan berbagai


disiplin ilmu manajemen dalam satu rangkaian yang sating berhubungan
untuk mendeteksi objek studi yang akan didirikan atau dikembangkan.
Studi kelayakan merupakan ilmu yang dibangun atas disiplin ilmu
lainnya, yaitu produksi/operasi, pemasaran, sumber daya manusia, aspek
hukum dalam bisnis, dan keuangan.

Pernasaran

Gambar 1.1 Hubungan studi kelayakan (SK) dengan disiplin ilmu lainnya

10

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

Studi kelayakan dibangun dari disiplin ilmu lainnya. Tanpa


sumbangan ilmu lainnya, studi kelayakan tidak mungkin ada. Studi
kelayakan termasuk ilmu terapan yang dipelajari dan digunakan untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan ekonomi. Sebagai ilmu
terapan, studi kelayakan dilengkapi dengan berbagai alat bantu. Alat
bantu ini ada dalam disiplin ilmu masing-masing. Misalnya, untuk
mengetahui apakah produk yang akan dihasilkan perusahaan marketable
atau tidak; teori dan ilmunya ada di marketing. Apakah barang/jasa
yang akan dihasilkan dapat diproduksi secara efektif dan efisien; proses
penilaiannya menggunakan manajemen produksi dan operasi. Apakah
usaha yang dilakukan legal;, penilaian legalitas dan perizinan dapat
diambil dari aspek hukum dalam bisnis. Apakah bisnis yang akan
dijalankan menguntungkan; manajemen keuangan telah menyediakan
penghitungan proyeksi laba-rugi, arus kas, dan rasio-rasio keuangannya.

Tabell.l Kontribusi ilmu lain terhadap studi kelayakan

lr�,:.-·��-,-��:��"·--�·- ��. :.,;_r,��-" �-.n:�-��:,�·-··· : ,�� :�·_.-�":, _-·� !·�:


Pemasaran
· ·

1.
,

Menganalisis permintaan dan


..· .,..,
--·· ;:·-� ·= ;.-,�:·�
Untuk menentukan
penawaran. dan menilai apakah
produk yang akan
2. Mencari dan menghitung pasar
dihasilkan dapat
potensial, permintaan potensial
diserap/diterima oleh
dan permintaan efektif, segmen
pasar (marketable).
pasar.

3. Menganalisis persaingan.

4. Memilih strategi pemasaran


yang tepat

5. Menentukan strategi generik.

Manajemen 1. Pemilihan desain produk yang Untuk menilai apakah


Operasi ak:an diproduksi. kegiatan produksi
dan Produksi dapat dilak:ukan
2. Penghitungan kapasitas
secara efisien dan
perusahaan.
efektif.
3. Pemilihan mesin dan teknologi
serta peralatan yang akan
digunakan.

4. Penentuan lokasi usaha.

5. Penentuan proses produksi dan


layout pabrik yang dipilih,
termasuk layout bangunan dan
fasilitas lain.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tabell.l Lanjutan Kontribusi ilmu lain terhadap studi kelayakan

6. Penghitungan skala produksi yang


ekonomis.

Manajemen SDM l. Struktur organisasi. Untuk menilai


kapabilitas tim
2. Analisis pekerjaan.
penyusun studi
3. Analisis jabatan. kelayakan dan

4. Proses rekrutmen. menentukan


pelaksana proyek.
5. Teknik pemberian kompensasi.

AspekHukum l. Memilih badan hukum yang tepat Untuk menilai bentuk


dalam Bisnis sesuai dengan tujuan organisasi. organisasi yang
paling tepat.
2. Menilai apakah usaha yang akan
dijalankan melanggar ketentuan
undang-undang atau peraturan
yang berlaku.

3. Menentukan prosedur pendirian.

Ilmu Sosial l . Dampak pencemaran lingkungan Untuk menilai


dan Lingkungan (amdal). dampak pencemaran
dan pengaruhnya
2. Penyerapan tenaga kerja.
terhadap kondisi
3. Dampak sosial. sosial masyarakat.

Manajemen l. Menentukan modal kerja. Untuk menilai


Keuangan kelayakan aspek
2. Menentukan modal investasi.
keuangan,apakah
3. Menilai arus kas. menguntungkan atau
4. Membuat proyeksi laba-rugi dan tidak.
neraca perusahaan.

5. Mengetahui tingkat pengembalian


modal.

6. Mengetahui profitabilitas,
likuiditas, dan rentabilitas usaha
yang akan dijalankan.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

Tujuan dan Fungsi Studi Kelayakan

Kita sudah mengetahui arti pentingnya investasi bagi suatu negara.


Investasi membutuhk:an permodalan, besar-kecilnya modal bergantung
pada skala dan luas proyek yang akan dikerjakan. Modal sebagai salah
satu fungsi investasi dapat diperoleh dari pinjaman (debt) atau modal
sendiri (equity). Investasi yang memberikan return tinggi dan jangka
waktu pengembalian (payback period) yang relatif pendek menjadi
harapan setiap investor. Sebaliknya, apabila return rendah, apalagi
jika lebih rendah dibandingkan tingkat bunga yang berlaku, investor
akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan (cost
opportunity). Jik:a investor menggunakan modal pinjaman dengan return
yang lebih rendah daripada suku bunga bank, berarti investor akan
mengalami kerugian karena dia harus membayar selisih kekurangannya.
Kejadian yang lebih parah lagi adalah jika temyata proyek yang
dijalankan mengalami kegagalan atau berhenti di tengah jalan, berarti
kerugian yang terjadi akan lebih besar lagi. Investasi selalu membutuhk:an
modal yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi,
sudah selayaknya kita melakukan studi kelayakan secara mendalam.
Kerugian atau kegagalan suatu proyek dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, yang juga merupakan aspek-aspek studi kelayakan itu
sendiri, antara lain:
1) Produk yang ditawarkan temyata tidak diminati konsumen.
2) Produk tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

3) Produk yang ditawarkan laku, tetapi pangsa pasamya sangat kecil


dan volume penjualannya rendah sehingga tidak dapat menutup biaya
yang dikeluarkan.

4) Permintaan terhadap produk perusahaan tinggi, tetapi skala produksi


yang rendah karena kapasitas mesin yang rendah membuat opportu­
nity cost juga tinggi.
5) Lokasi perusahaan terlalu jauh dari pasar (konsumen). Akibatnya,
biaya transportasi bertambah sehingga profit margin menjadi rendah.
Padahal, untuk memindahkan lokasi pabrik: dibutuhk:an biaya yang
tinggi. Dengan demik:ian, profit margin yang rendah bisa terjadi
karena kesalahan dalam menentukan lokasi pabrik.

13

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

6) Waktu produksi terlalu lama. Proses produksi yang dipilih tidak


tepat sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman kepada
pelanggan dan kehilangan pasar.

7) Organisasi perusahaan mengalami permasalahan yang rumit akibat


terjadinya salah manajemen dan salah bentuk organisasi sehingga
roda perusahaan tidak berjalan harmonis dan sehat. Hal ini bisa
terjadi karena kesalahan dalam menentukan bentuk badan hukum
organisasi. Misalnya, seharusnya berbentuk koperasi ternyata didiri­
kan dalam bentuk perseroan terbatas.
8) Perusahaan terpaksa ditutup pemda karena legalitas perusahaan tidak
lengkap atau perizinannya tidak dipenuhi. Faktor ini terjadi akibat
ketidaktahuan atas aspek legalitas dalam usaha.
9) Perusahaan terancam ditutup karena faktor lingkungan. Limbah
perusahaan mencemari lingkungan. Perusahaan berskala besar yang
menghasilkan limbah seharusnya sejak awal sudah menganalisis
kemungkinan-kemungkinan dampak negatifnya terhadap masyarakat
dan lingkungan sekitar.
10) Keterlambatan persediaan material yang terjadi secara berulang­
ulang. Keterlambatan ini dapat mengganggu proses produksi
sehingga perusahaan akhirnya tidak dapat menepati order customer.
Tentunya ini akan menurunkan tingkat kepercayaan pelanggan yang
berujung pada penurunan penjualan.
11) Terjadinya penyimpangan dan pelanggaran terhadap peraturan per­
usahaan oleh karyawan (moral hazard) karena sistem pengendalian
internal yang lemah.
12) Produk gagal (rusak) yang terlalu besar akibat human error karena
rendahnya keterampilan dan pengetahuan karyawan. Program pendi­
dikan dan pelatihan serta pengembangan karyawan tidak diprogram
dengan baik oleh perusahaan.
13) Perusahaan dilikuidasi karena melanggar ketentuan perundang­
undangan dan peraturan yang berlaku, misalnya bank ditutup karena
melanggar BMPK atau melakukan bank gelap, yaitu menghimpun
dana dari masyarakat tanpa izin instansi terkait.
14) Struktur permodalan yang tidak proporsional dan tepat akan merugi­
kan perusahaan. Misalnya, penggunaan modal pinjaman yang terlalu

14

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

tinggi akan menyebabkan cost ofcapital tinggi dan akan mengurangi


tingkat keuntungan perusahaan.
15) Skedul pengembalian modal pinjaman yang tidak diperhitungkan
dengan baik akan menyebabkan wanprestasi. Akibatnya, perusahaan
menjadi debitor macet dan jaminan atau usahanya terancam untuk
dieksekusi.
16) Pengaturan likuiditas yang tidak tepat akan berdampak pada kondisi
cashflow dan dapat mengacaukan skedul pembayaran pinjaman.
17) Teknik pembuatan laporan keuangan yang salah dapat menyesatkan
user-nya. Di atas kertas kemungkinan yang terjadi kelihatannya
untung,padahal kenyataannya merugi.

Untuk mengantisipasi semua kerugian dan kesalahan yang di­


sebabkan oleh faktor-faktor tersebut, perlu dilakukan studi kelayakan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek akan men­
datangkan keuntungan atau kerugian. Dengan kata lain, untuk mem­
perkecil tingkat risiko kerugian dan memastikan bahwa investasi
yang akan dilakukan memang menguntungkan.
Jika studi kelayakan merekomendasikan bahwa proyek yang akan
dikerjakan tidak layak, sebaiknya proyek itu dihentikan. Apabila tetap
ingin dilanjutkan, perbaiki lebih dulu aspek-aspek yang dinilai tidak layak
(feasible) itu. Ketidaklayakan pada aspek produksi, manajemen, dan
keuangan masih dapat diperbaiki, misalnya lokasi yang tidak tepat dapat
direlokasi ke daerah yang menguntungkan, keterbatasan SDM di daerah
proyek dapat dicarikan/didatangkan dari daerah lain, kekurangan modal
kerja dapat dicarikan pinjaman, atau tingkat suku bunga yang tinggi
masih dapat dicarikan altematif sumber pembiayaannya dengan bunga
lunak. Namun,jika aspek pasar,aspek pemasaran, dan aspek hukum yang
tidak Iayak, dapat dipastikan proyek itu gagal. Di sinilah fungsi studi
kelayakan bagi suatu investasi, yaitu untuk mendeteksi keadaan proyek
sebelum melaksanakan investasi serta memproyeksi dan mengestimasi
keadaan proyeklbisnis di masa yang akan datang.

15

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Manfaat Studi Kelayakan

Manfaat studi kelayakan dapat dibedakan karena dua pihak yang ber­
kepentingan atas studi kelayakan itu sendiri, yaitu:

Pihak pertama (bagi analisis)


1) Memberikan pengetahuan tentang cara berpikir yang sistematis
(runtut) dalam menghadapi suatu masalah (problem) dan mencari
jawabannya (solusi).
2) Menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya
dan menjadikannya sebagai alat bantu dalam penghitungan/pengukur­
an, penilaian, dan pengambilan keputusan.
3) Mengerjakan studi kelayakan berarti mempelajari suatu objek bisnis
secara komprehensif sehingga penyusunnya akan mendapatkan
pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.

Pihak kedua (bagi masyarakat)


Hasil laporan studi kelayakan dibutuhkan oleh banyak pihak. Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan, antara lain:
1) Calon investor; pihak yang paling berkepentingan atas hasil studi
kelayakan karena mereka mempertaruhkan modal dalam proyek/
bisnis yang menjadi objek studi kelayakan. Studi kelayakan tidak
dapat dikerjakan asal-asalan atau menggunakan data fiktif karena akan
menghasilkan penilaian yang bias, tidak objektif, dan tidak faktual.
Ini akan membahayakan pihak-pihak yang berkepentingan atas
hasil studi kelayakan. Pada umumnya investor tidak akan menerima
mentah-mentah hasil studi kelayakan sebelum membicarakan dan
mengonsultasikannya kepada tim ahli untuk memastikan apakah
hasil studi kelayakan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
menilai studi kelayakan, calon investor lebih terkonsentrasi pada
aspek ekonomis dan keuangan karena pada aspek inilah mereka dapat
menentukan tingkat pengembalian modal (IRR), payback period,
aliran kas, dan tentunya proyeksi laba-rugi. Di sini mereka juga dapat
memperhitungkan return dan risiko yang mungkin dihadapi.
2) Mitra penyerta modal; calon investor biasanya membutuhkan mitra
penyerta modal baik perseorangan maupun perusahaan. Hasil studi

16

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PENDAHULUAN I

kelayakan ini akan membantu calon investor dalam meyakinkan


mitranya.
3) Perbankan; pada dasamya perbankan selalu mencari proyek­
proyek bisnis yang menjanjikan dan prospektif. Untuk membiayai
usaha!bisnis ataupun menyalurkan kreditnya, dokumen yang
menjadi pegangan dan sumber informasi bagi pibak perbankan
adalab laporan studi kelayakan. Jika laporan basil studi kelayakan
merekomendasikan babwa proyek yang akan dikerjakan itufeasible,
tentunya dalam proses persetujuan perkreditan rekomendasi itu akan
menjadi penilaian tersendiri bagi perbankan.

4) Pemerintah; piliak ini yang paling bertanggung jawab atas proyek


yang dikerjakan di daerah yang menyangkut bajat bidup orang ba­
nyak. Penilaian pemerintah terbadap studi kelayakan biasanya ter­
konsentrasi pada aspek legalitas dan perizinan. Pemerintab berke­
pentingan dalam memberikan izin prinsip ataupun izin operasional
proyek.
S) Manajemen perusahaan; studi kelayakan yang dilakukan untuk
mengembangkan sebuah unit bisnis baru pada perusahaan yang sudah
berdiri akan berbubungan dengan pibak manajemen perusahaan,
terutama kalangan direksi.
6) Masyarakat; kondisi sosial kemasyarakatan di Indonesia makin
transparan dan responsif terbadap setiap perubahan dan pembangun­
an di daerahnya. Mereka menuntut keterbukaan pemerintab dan
swasta dalam pengelolaan sumber daya alam dan bentuk investasi
di daerahnya. Salah satu yang menjadi acuan penilaian masyarakat
yang biasanya diwakili LSM adalah laporan studi kelayakan,
terutama untuk aspek amdal. Proyek yang mengeksploitasi dan
mengeksplorasi basil bumi harus menyertakan laporan tentang
analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), dan amdal ini
menjadi bagian dari aspek studi kelayakan untuk proyek-proyek
besar.

17

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Tes Pemahaman

1. Apa yang Saudara ketahui tentang pengertian studi kelayakan?


Apa manfaat dilakukannya studi kelayakan itu? Apa tujuannya?
2. Jelaskan perbedaan antara studi kelayakan dan rencana bisnis!
3. Bagaimana hubungan an tara studi kelayakan dan disiplin ilmu
lainnya? Apa kontribusi ilmu-ilmu lain dalam studi kelayakan?
4. Sebutkan pihak-pihak mana dan siapa saja yang berkepentingan
dengan (manfaat) studi kelayakan!
5. Sebutkan aspek-aspek dalam studi kelayakan!
6. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan suatu
bisnis!
7. Apa perbedaan antara studi kelayakan proyek dan studi ke­
layakan bisnis? Jelaskan!

18

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Segala "barang" yang tercipta di dunia ini bermula dari sebuah ide.
Mengingat begitu pentingnya arti "ide" dalam kegiatan ekonomi,
dalam bab ini "ide" menjadi salah satu bagian panting. lnvestasi
berawal dari ide, dan ide yang layak "direalisasikan" harus diuji
terlebih dulu dengan studi kelayakan. Artinya, sebelum memulai
investasi diperlukan sebuah studi kelayakan sehingga hubungan
antara ide, studi kelayakan, dan investasi menjadi sangat signifi­
cant.
Dalam bab ini akan diuraikan dari mana saja sumber-sumber
ide dapat muncul, proses munculnya ide, dan menstimulus mun­
culnya suatu ide.
Akhir bab ini membahas tentang teknik menganalisis perlu
atau tidaknya studi kelayakan dilakukan dengan metode Cost and
Benefit Analysis (analisis biaya dan manfaat). Hal ini panting kare­
na jangan sampai studi kelayakan telanjur dilakukan dengan biaya
besar, sedangkan nilai manfaatnya terlalu kecil sehingga menim­
bulkan kerugian (loss).

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI
SUMBER INSPIRASI

lde/Gagasan

Keberadaan perusahaan saat ini, dari skala mikro hingga korporasi "kong­
lomerasi", berawal dari sebuah ide yang muncul dari pikiran seseorang.
Ide atau gagasan adalah kristalisasi jawaban sementara berupa keinginan/
harapan yang muncul dari pikiran seseorang yang berhubungan dengan
pemecahan suatu masalah. Harapan adalah keadaan yang ingin diperolehl
diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan masalah terjadi akibat
ada gap (jarak) antara harapan/rencana yang diinginkan dan kenyataan
yang sebenarnya. Proses sinkronisasi antara harapan dan kenyataan inilah
yang memunculkan "ide atau gagasan".
Dryden dan Hos dalam "Out of The Red", Thinkerstoys (Michalko,
2001) mengatakan, "Sebuah ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur
lama." Setiap resep masakan merupakan gabungan dari bumbu-bumbu
yang telah ada sebelumnya. Kebiasaan memerhatikan dan mengamati
sesuatu di lingkungan sekitar akan membantu seseorang menemukan
ide baru. Perhatian dan pengamatan itu akan menjadi pengalaman dan
keterampilan bagi dirinya sehingga memberikan pelajaran dan inspirasi
untuk melakukan sesuatu yang lebih baik di masa yang akan datang.

Peluang Munculnya Ide

Lahimya ide dilatarbelakangi oleh adanya peluang, sedangkan kemun­


culan peluang lebih disebabkan oleh adanya pertemuan antara resources

21

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

(sumber daya) dan ability (kemampuan) yang dimiliki organisasi. Peluang


yang muncul di lingkungan organisasi, apa pun bentuknya, pasti memiliki
sumber daya, seperti manusia (man), uang (money), material (material),
metode (method), mesin (machine), dan pasar (market) atau beberapa dari
sumber daya tersebut. Jika Anda menjadi salah satu pemimpin dari sebuah
organisasi, Anda bisa melakukan identifikasi terhadap 2 faktor organisasi,
yaitu ( 1) kekuatan (strength) organisasi berupa keunggulan kompetitif
(teknologi, proses produksi, material, skill, dan sebagainya) yang dimiliki
organisasi dan bersifat unik (ada beberapa keyfactors [faktor kunci] dalam
bisnis yang tidak dimiliki organisasi lain), dan (2) peluang yang muncul di
lingkungan luar organisasi akibat excess demand (kelebihan permintaan).
Excess demand ini dapat muncul karena berbagai bentuk, antara lain:
1) Terjadinya pertambahan/pertumbuhan penduduk di suatu daerah/
wilayah. Apabila di suatu daerah berkembang sebuah kawasan
industri baru, akan muncul excess demand terhadap barang-barang
kebutuhan (shopping & consumer goods) di daerah tersebut. Jika
Anda atau organisasi Anda memiliki strength, ada peluang bagi Anda
untuk meng-create new business di kawasan itu, bentuknya bisa
berupa toko serbaada (minimarket),jasa kos-kosan (boarding house),
laundry, rumah makan, dan sebagainya.
2) Adanya gap Garak) antara kebutuhan dalam negeri dan jumlah
barang yang tersedia. Misalnya, kebutuhan material (bahan baku)
infrastruktur jalan, yaitu aspal, sampai saat ini masih dipenuhi melalui
impor, padahal potensi sumber daya alam di Indonesia yang belum
dieksplorasi masih sangat banyak, antara lain di Sulawesi, tepatnya
di daerah Buton yang terkenal dengan aspal buton-nya. Perusahaan
yang memiliki resources di bidang ini berpeluang menggarap bisnis
ini menjadi real business.
3) Terjadinya perubahan gaya hidup (life style) masyarakat akan
memunculkan peluang baru bagi organisasi (business). Gairah umat
Islam, terutama wanitanya, untuk mengenakan busana muslimah
Gilbab) memunculkan peluang baru bagi organisasi (perusahaan/
pebisnis) yang memiliki kompetensi di hidang ini. Ini juga dapat
terjadi dalam gaya hidup lain, misalnya perubahan pola makan yang
cenderung menyukai makanan cepat saji, perumahan di perkotaan
(kota besar) yang cenderung berbentuk "praktis", seperti rumah

22

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

susun yang berlokasi di tengah kota, serta pendidikanful/ day system


(satu hari penuh) dan sekolah-sekolah unggulan lain yang cenderung
lebih disukai orang tua untuk diberikan kepada anak-anak mereka
walaupun biayanya lebih mahal.

Munculnya suatu peluang dapat digambarkan seperti diagram beri­


kut:

ldentifikasi Peluang Organisasi?

Gam bar 2.1 Pertemuan antara kemampuan dan sumber daya organisasi
dan peluang yang ada di lingkungan akan menghasilkan peluang
organisasi.

Ide tak beda dengan sikap dan kebiasaan manusia pada umumnya,
seperti halnya mengucapkan kata "terima kasih". Orang yang tidak
terbiasa mengucapkan kata itu terasa sulit sekali melakukannya. Padahal
dampak kata itu sangat besar pengaruhnya, selain si penerima kata "terima
kasih" merasa senang, juga akan menimbulkan rasa kasih sayang dan
harga-menghargai dalam pergaulan antarsesama manusia. Mengeluarkan
ide, bagi yang tidak terbiasa memanfaatkan potensi pikimya, akan
menjadi "barang mahal" dan sulit sekali dilakukan. Namun, bagi yang
terlatih dan menjadikan ide sebagai bagian dari "kebiasaan" hidupnya,
mengeluarkan ide tiap saat dan tiap diperlukan tidak akan terlalu sulit
dilakukan. Helmi Yahya-seorang entertainer yang menciptakan hiburan
dan pendidikan dalam bentuk kuis, reality show, dan games-mampu
menghasilkan karya "spektakuler" di berbagai acara televisi nasional.
Ide-idenya mengalir tiap saat dan temyata banyak yang terbukti berhasil
diwujudkannya, dan dia bisa "kaya" dengan ide-ide tersebut.

23

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

Seorang pakar psikologi dari Harvard University, Prof. David, McC.,


dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa jiwa entrepreneurship dapat
dilatih dan diciptakan. Salah satu unsur yang dilatih adalah sikap/ke­
biasaan. Kebiasaan yang ingin diciptakan adalah kebiasaan mengeluarkan
ide/gagasan yang baru (create new things or create old things new way).
Belajar dari pengalaman sukses manusia-manusia kreatif, Anda dapat
mengikuti langkah-langkah sukses mereka dalam upaya merangsang
munculnya ide, antara lain dengan cara:
1) Melihat objek dari segi fungsinya, bukan dari bentukfisiknya.
Jika melihat bekas minuman kaleng di pinggir jalan atau tong sam­
pah, pasti pikiran orang pada umumnya mengatakan bahwa "itu"
kaleng sampah karena mereka melihat dari sisi bentuknya, bukan
dari sisi fungsinya. Orang kreatif melihat kaleng bekas itu sebagai
bahan baku yang dapat dijadikan berbagai macam barang jadi, seperti
yang dilakukan Simon Sandjojo, pendiri perusahaan PT Simon Prima
Machinery MFG Co., yang tidak lulus SD. Awalnya dia beketja
sebagai pemulung, lalu mengumpulkan para pemulung untuk menye­
torkan kaleng-kaleng bekas minuman. Barang-barang sampah ini
diubahnya menjadi barang-barang kebutuhan rumah tangga. Karena
selalu kreatif, sekarang dia mampu memproduksi mesin pres dan
mesin-mesin hidrolik yang digunakan perusahaan-perusahaan besar
seperti PT Semen Gresik, industri otomotif, dan karoseri PT Trijaya
Union di Semarang.
2) Mengubah hobi menjadi profesi.
Ada kegiatan yang sering Anda lakukan karena Anda memang
suka dan menikmatinya, padahal itu bukan peketjaan dan mata
pencaharian Anda. Seperti yang dilakukan seorang mahasiswa
ITB yang suka mengoleksi tulisan dan catatan dosen. Tumpukan
catatan kuliah yang diberikan dosennya itu dia rangkum dan cetak.
Temyata ternan-ternan kuliahnya banyak yang berminat dengan basil
rangkuman dan cetakannya. Akhimya, dia menjilid, memperbanyak,
dan menjual catatan-catatan itu. Laku keras. Mahasiswa terbantu
dengan cetakan rangkuman mata kuliah yang dibuat mahasiswa
ITB yang kreatif itu, yang kelak menjadi pendiri Gane�a Group
(percetakan, developer, bimbel, tours & travel, manufaktur, dan
sebagainya).

24

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

3) Benchmarking
Melihat secara internal sebuah perusahaan, mencari gagasan­
gagasan dengan "meminjam/mencuri" dari berbagai perusahaan
yang melakukan sesuatu dengan lebih baik, bahkan dalam aspek
yang sangat khusus. Penulis pernah bertemu dengan Abdul Kadir
yang dikenal dengan nama Ridaka (dibaca dari belakang A. Kadir).
Beliau tinggal di Pekalongan, Jateng. Pada usia remaja di kala
mendapatkan penghasilan dari bekerja, dia menghabiskan waktu
untuk "belajar" melancong ke luar negeri. Di sana dia mengunjungi
beberapa sentra industri sambil menyempatkan diri untuk magang
"bekerja sambil belajar". Setiap pulang ke negerinya, pasti ada
karya yang dihasilkannya. Beberapa karya yang beliau hasilkan, dan
menjadi inspirasi bisnis di Indonesia, antara lain handuk berhuruf.
Dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dihasilkan handuk yang
mencantumkan nama pemesan. Produk ini pernah booming di tahun
90-an. Karya-karyanya terns bermunculan setelah mendapatkan
gagasan dengan melihat, mempelajari, dan memahami kegiatan
bisnis di daerah lain. Saat ini Indonesia mampu membuat bahan­
bahan kain dengan menggunakan sumber material alam, seperti sutra,
daun nanas, pelepah pohon pisang, eceng gondok, koran bekas, dan
sebagainya. Kain yang terbuat dari material alam itu diubah menjadi
berbagai produk jadi, seperti baju, tas, sepatu, kerajinan tangan,
dan aksesori rumah tangga. Sekarang beliau mampu mengekspor
produk-produk kain dari material alam ini ke mancanegara. Sebagai
bentuk pengabdiannya kepada bangsa, beliau membuka sanggar
belajar gratis "magang" bagi masyarakat yang ingin mendapatkan
keterampilan di bidang tenun dan pemanfaatan material alam di
Kelurahan Klego, Pekalongan. Jadi, teknik pengembangan bisnis
yang dilakukan Bapak H.A. Kadir ini menggunakan benchmarking.

Sumber-Sumber Ide

Metode untuk mendapatkan sumber ide/gagasan bisnis dapat dilakukan


dengan beberapa cara, antara lain:

25

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

a. Membaca
(1)Kebiasaan membaca berita di koran atau media cetak 1ainnya
akan memberikan inspirasi dan ide barn, misalnya diberitakan
bahwa Jakarta tiap hari kekurangan stok telur sebesar 1 ton lebih
akibat jumlah petemak ayam di sentra-sentra temak mengalami
penurunan. Berita ini bisa menjadi bacaan biasa, tetapi juga bisa
menjadi ide bisnis bagi orang tertentu.
(2)Membaca laporan-laporan yang dipublikasikan, baik hasil pene­
litian maupun laporan resini suatu instansi. Misalnya, membaca
laporan yang menyebutkan bahwa jumlah permintaan luar negeri
terhadap produk kerajinan (handicraft) Indonesia selalu mening­
kat dari tahun ke tahun, terutama kerajinan tangan "batik dan bor­
dir", bahkan jumlah permintaan dari negara tertentu tidak dapat
dilayani karena terbatasnya produsen dalam negeri. Bagi Anda
yang kreatif, informasi ini bisa menjadi peluang bisnis.
(3)Membaca buku terbitan asing, yang layout-nya menarik, gaya
bahasanya enak dibaca, dan ilustrasinya membantu untuk me­
mahami maksud tulisannya. Bagaimana jika terbitan seperti
ini ada di Indonesia? Lalu Anda membuat tulisan sederhana
dan memberinya ilustrasi dengan gambar dan gaya bahasa yang
menarik. Aktivitas Anda itu akan dibayar mahal oleh penerbit dan
menjadi sumber penghasilan bagi Anda.
(4)Langganan media cetak (koran) daerah, biasanya koran-koran
lokal membahas dan mengungkap potensi-potensi daerah.
b. Riset
(1)Kegiatan riset dapat menghasilkan ide bisnis yang cemerlang,
terutama riset yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan terapan
dan riset-riset rekayasa.
(2)Riset dilakukan sebagai upaya keingintahuan tentang suatu objek
tertentu. Jika dilakukan secara sungguh-sungguh, riset akan
menghasilkan temuan bermanfaat bagi masyarakat. Anda yang
suka dengan kegiatan riset sebaiknya tidak hanya terpaku pada
objek yang diteliti, tapi juga mengembangkan ide pada kegiatan
yang produktif. Ada cerita seorang peneliti muda yang menjadi
orang sukses secara finansial karena menyukai riset. Alumnus
Unsoed Purwokerto yang bemama Ali Zum Mashar ini sejak

26

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SuMBER INSPIRASI I

mahasiswa berminat di bidang penelitian. Hasil riset ketika


mahasiswa terus berlanjut saat dia menjadi Petugas Penyuluh
Pertanian di Kalimantan. Di sanalah dia mengaplikasikan basil
risetnya, yaitu mengubah tingkat kesuburan tanah dengan
menggunakan teknologi bioperforasi. Temyata risetnya berhasil.
Hasil temuannya ini menghasilkan tanaman berukuran besar dan
berbuah banyak, seperti kacang kedelai yang panjangnya kurang­
lebih 30 em dengan jumlah bulir 300-an mampu diubah menjadi
panjang 3 meter dengan jumlah bulir sekitar 2.000-an. Akhimya,
dia mematenkan teknologinya, membuat studi kelayakan untuk
memproduksi pupuk bioperforasinya, dan menawarkannya ke
pengusaha. Kini dia memiliki pabrik pupuk dengan investasi di
atas 30 miliar di daerah Bogor.
c. Muhibah
( l )Melakukan perjalanan ke suatu daerah dapat memunculkan ide
bisnis. Kebiasaan masyarakat, potensi sumber daya alam, ataupun
kondisi ekonomi masyarakat daerah tersebut dapat memberikan
ide/gagasan bisnis baru.
(2)Mengunjungi lokasi-lokasi usaha, pabrik, dan sentra-sentra indus­
tri dapat membantu memunculkan ide/gagasan bisnis.
d. Komunikasi dan diskusi
( l )Mengikuti seminar, lokakarya, dan forum-forum ilmiah lain dapat
memberikan informasi penting tentang peluang bisnis.
(2)Kebiasaan tukar informasi baik melalui media virtual (internet)
maupun surat-menyurat (korespondensi) akan mendatangkan
informasi langka yang bisa di-create menjadi peluang bisnis.
e. Mengikuti atau mengunjungi pameran
Mengumpulkan datalinformasi supply anddemandproduk-produk di
seluruh Indonesia/dunia lalu membandingkannya dengan resources
dan potensi ekonomi yang dimiliki di daerah. Kegiatan ini dapat
dimulai dengan cara aktif mengikuti dan mengunjungi pameran­
pameran dagang, business expo, atau X Fair, seperti Jakarta Fair,
Yogya Fair, atau pameran produk tertentu, seperti Inacraft, dan
sebagainya.
f. Pendidikan
( 1) Mengikuti pendidikan dengan spesialisasi dan konsentrasi tertentu

27

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

dapat membantu memberikan inspirasi, contohnya pelatihan


manajemen perbankan syariah. Setelah mengikuti pelatihan ini,
peserta tertarik untuk mendirikan BMT (Baitul mal wa Tamwif),
yaitu lembaga keuangan mikro syariah yang dapat didirikan
dengan persyaratan dan prosedur yang tidak terlalu rumit dan
sulit.
(2)Mengikuti pelatihan training oftrainer (TOT). Setelah menyaksi­
kan para pelatihlmentor memberikan pelatihan secara profesional
dan menarik, akhirnya muncul minat dan keinginan untuk men­
jadi trainer.
g. Searching di Internet
( 1) Di internet terdapat banyak sekali data dan informasi yang
bermanfaat bagi Anda. Informasi apa yang diinginkan, ada di
sana. Situs atau URL bisa dicari dengan menggunakan search
engine (mesin pencari). Misalnya Anda menggunakan mesin
pencari Yahoo! atau Google, ketikkan data atau informasi yang
Anda cari pada search engine, mesin itu akan membantu Anda
untuk mencarinya.
(2)Kata kunci untuk mencari ide bisnis adalah demand dan supply
(permintaan dan penawaran). Jika kedua kata itu diketikkan, akan
muncul daftar alamat situs permintaan dan penawaran produk­
produk tertentu dari seluruh Indonesia, bahkan dunia. Dengan
mengetahui adanya permintaan atau penawaran tersebut, Anda
dapat menyeleksi informasi yang dapat dijadikan ide bisnis.
(3)Jika ternyata ada permintaan yang dapat dipenuhi dengan
melihat potensi ekonomi di daerah itu, baik spesifikasi maupun
kapasitasnya, tidak mustahil permintaan itu akan menjadi ide
besar dalam memulai bisnis. Ingat! Adanya pertemuan antara
permintaan dan penawaran akan menciptakan bisnis. Jika ada
informasi mengenai permintaan terhadap produk tertentu,
sementara di lain pihak ada potensi dan penawaran terhadap
produk yang sama, berarti peluang bisnis sudah tercipta, tinggal
bagaimana aksi Anda. Apakah Anda melihat informasi tersebut
sebagai berita? Atau, menangkapnya sebagai sebuah peluang
bisnis?

28

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

Ide Menjadi Dasar Munculnya Studi Kelayakan

Eksplorasi yang dilakukan untuk mendapatkan suatu gagasan menjadi


langkah awal dalam memulai proses studi kelayakan. Setelah menemukan
"peluang" dalam proses pencarian tersebut, langkah selanjutnya adalah
merumuskan gagasan menjadi bentuk dan konsep sederhana yang
dituangkan dalam "tulisan". Konsep sederhana ini dapat dinyatakan
dalam tiga bentuk, yaitu:
1) Pendirian usaha baru (create new business)
2) Pengembangan usaha (developing ofbusiness)

3) Pembelian usaha yang sudah ada (business acquisition)


a. Pendirian usaha baru
Maksud pendirian usaha baru adalah bahwa usaha yang akan
didirikan benar-benar tidak pemah ada sebelumnya. Sesuatu
yang baru ini dapat diartikan "produk" atau "bisnis" baru karena
sebelumnya belum/tidak dimiliki si penggagas.
b. Pengembangan usaha
Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupa­
kan bagian dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya.
Pengembangan usaha bisa bersifat vertikal ataupun horizontal.
Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara
membangun unit bisnis baru yang masih memiliki hubungan
langsung dengan bisnis utamanya (core business). Contoh, bisnis
utama adalah produsen mi instan. Perusahaan lalu mendirikan
usaha baru yang bergerak di bidang agrobisnis untuk menyuplai
kebutuhan material mi instan.
Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru
yang bertujuan memperkuat bisnis utama untuk mendapatkan
keunggulan komparatif, yang secara line produk tidak memiliki
hubungan dengan core bisnisnya. Misalnya, pengusaha yang
memiliki industri di bidang makanan dan minuman membangun
usaha baru di bidang retail (supermarket).
c. Pembelian usaha yang sudah ada
Ide membeli "perusahaan" menjadi salah satu altematif gagasan
untuk memiliki bisnis baru. Altematif konsep yang ketiga ini
relatif lebih mudah dibandingkan dengan konsep lainnya. Karena

29

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

usaha sudah ada, bentuk nyata usaha tersebut sudah dapat dilihat,
diobservasi, dan dianalisis. Tingkat risiko sudah dapat diestimasi
dan return-nya dapat diproyeksikan dengan lebih akurat.

Nilai risiko yang dikandung sebuah investasi membuat banyak


orang takut dan enggan mengeluarkan gagasan bisnis. Seandainya ada,
biasanya hanya sebatas gagasan. Saat ngobrol dengan kawan sering kali
terlontar gagasan cerdas, tetapi setelah obrolan selesai gagasan itu hilang
begitu saja tanpa bekas; padahal mungkin gagasan itu menjadi titik awal
perubahan besar dalam kehidupan kita.
Dengan begitu seringnya gagasan muncul dan seiring itu pula hilang
membuat banyak orang utopis akan gagasan, dan yang lebih ironis lagi
menyamakan gagasan dengan mimpi atau "khayalan". Kondisi ini
menjadi tradisi masyarakat berkembang yang belurn banyak mendapatkan
bukti empiris tentang keberhasilan sebuah "mimpi" menjadi "kenyataan".
lni terkait dengan budaya inovatif, kreatif, dan independensi dalam
mengungkapkan gagasan.
Bukti empiris kegagalan dalam mewujudkan sebuah gagasan yang
banyak ditemui di kalangan masyarakat UKM kita sebenamya bukan
kesalahan "gagasan" itu sendiri. Akan tetapi, cara pandang dan pola pikir
pemiliknya yang belum tertata dengan baik atau, dengan kata lain, belum
berpikir secara terstruktur dan sistematis dalam mengimplementasikan
gagasan yang bersifat be bas risiko ke dalam investasi yang penuh risiko.
Saat gagasan mulai diimplementasikan ke dalam realitas, secara
tidak sadar penggagas sedang memasuki dunia risiko. Risiko yang
akan dihadapi meliputi risiko operasional, keuangan, kelembagaan,
dan ekstem. Dari keempat risiko tersebut, satu di antaranya tidak dapat
dikendalikan, yaitu risiko ekstem; sedangkan ketiga lainnya dapat
dikendalikan. Risiko terbesar yang sering menyebabkan kegagalan UKM
adalah risiko operasional (penipuan, efisiensi, efektivitas, dan produksi).
Kebanyakan UKM yang memulai bisnis baru tidak dibekali dengan
penguasaan yang cukup memadai mengenai bisnisnya. Esensi bisnis
yang seharusnya sudah dikuasai dengan matang saat memulai bisnis
adalah penguasaan terhadap pasar dan pemasaran produk yang akan
dijual, penguasaan terhadap sistem produksi (proses produksi, teknologi,
material, dan kualitas produk yang diharapkan), penguasaan terhadap

30

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

manajemen (SDM) yang diperlukan terutama leadership yang sangat


berpengaruh terhadap keberhasilan mengendalikan orang lain, dan yang
paling penting adalah penguasaan terhadap pengelolaan keuangan,
terutama administrasinya.
Di negara-negara maju, yang tingkat pendidikannya sudah baik,
keberhasilan UKM-nya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan UKM
di negara-negara berkembang. UKM di negara maju sudah terbiasa dan
mampu menyusun rencana bisnis (business plan) deng�n baik, bahkan
untuk memulai bisnis pun sudah menggunakan studi kelayakan (feasibility
study). Oleh karena itu, mereka dapat mengendalikan risiko dengan baik.
Risiko tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dikendalikan melalui sebuah
perencanaan dan pengetahuan mendalam tentang objek risiko tersebut
(dalam hal ini business).
Antara ide dan investasi ada biaya dan waktu. Biaya mematangkan
ide, yaitu menambah referensi dan pengetahuan tentang objek ide. Waktu
dibutuhkan sejak ide pertama kali muncul sampai realisasi ide dimulai.
Hubungan ini dapat diformulasikan dengan persamaan I = i + T + C.
I adalah investasi, i adalah ide, T adalah waktu, dan C adalah biaya.
Maksudnya, mustahil sebuah investasi muncul begitu saja tanpa diawali
ide. Ide saja tidak akan cukup hila tidak ada jarak waktu yang dibutuhkan
untuk memikirkan dan menyiapkan tahapan-tahapan implementasi
ide. Saat mulai mengumpulkan informasi dan data dibutuhkan biaya.
Untuk mendapatkan waktu dan biaya secara efektif dan efisien dalam
merealisasikan ide, langkah tepat yang seharusnya dilakukan adalah
membuat studi kelayakan. Untuk menghindari terjadinya risiko yang
besar diperlukan studi mendalam tentang kemungkinan berhasil atau
tidaknya investasi tersebut.
Setelah mendapatkan gagasan dan menentukan bentuknya: apakah
pendirian usaha baru, pengembangan usaha, atau pembelian usaha yang
sudah ada, langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan mengguna­
kan cost and benefit analysis: perlukah dibuat studi kelayakan untuk
mengetahui kelayakan penerapan gagasan tersebut.

31

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Anal isis Biaya dan Manfaat

Studi kelayakan dapat dikerjakan secara perorangan atau tim yang terdiri
atas beberapa orang ahli. Analis studi kelayakan melakukan aktivitasnya
berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) institusi/calon investor atau
atas inisiatif sendiri. Besar-kecilnya skala proyek berpengaruh terhadap
intensitas penyusunan studi kelayakan. Intensitas studi kelayakan
meliputi:
1) besarnya dana yang ditanamkan,
2) tingkat ketidakpastian proyek, dan
3) kompleksitas elemen-elemen yang memengaruhi proyek.

Intensitas studi kelayakan berpengaruh terhadap kebutuhan analis,


waktu, dan biaya. Intensitas studi kelayakan berhubungan positif ter­
hadap jumlah analis, waktu, dan biaya. Semakin tinggi intensitas studi
kelayakan--dana yang akan ditanamkan besar, tingkat ketidakpastiannya
tinggi, dan kompleksitasnya juga tinggi-semakin banyak pula jumlah
analis, waktu, dan biaya. Oleh karena itu, sebelum studi kelayakan
dilaksanakan, sebaiknya lakukan analisis terlebih dahulu: apakah
manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya dan waktu yang harus
dikeluarkan untuk membuat studi kelayakan. Berdasarkan itu, barulah
disusun analisis biaya dan manfaat.
Analisis biaya dan manfaat disusun untuk mengetahui apakah biaya
yang akan dikeluarkan untuk mendanai pembuatan studi kelayakan lebih
besar atau lebih kecil dibandingkan dengan manfaatnya. Biaya adalah
dana yang dikeluarkan untuk pembuatan studi kelayakan dan manfaat
(benefit) adalah probabilitas risiko kegagalan proyek yang terdiri atas
biaya kesempatan (opportunity cost), biaya pendirian (start up cost),
dan biaya modal (cost of capital). Asumsi ekstrem kegagalan proyek
adalah 50%. Apabila terjadi kegagalan proyek, kerugian yang harus
ditanggung investor adalah biaya modal, biaya kesempatan, dan biaya
pendirian. Dalam analisis biaya dan manfaat (cost and benefit analysis
= blc analysis), jika hasilnya lebih besar dari 1, berarti pembuatan
studi kelayakan dianggap layak; sebaliknya, jika kurang dari 1, berarti
pembuatan studi kelayakan dianggap tidak Iayak dilakukan.

32

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI 5UMBER INSPIRASI I

Komponen Biaya dan Manfaat (Probabilitas Risiko) Studi Kelayakan


BIAYA (cost) MANFAAT (benefit)
1 Pembentukan tim analis studi Opportunity cost
kelayakan

2 Biaya pengumpulan data Start up cost


3 Biaya pengolahan data Cost of capital
4 Biaya penyusunan laporan

5 Biaya presentasi hasil studi


kelayakan

6 Honor dan jasa analis

Kriteria B/C Analysis


Kriteria Kesimpulan

B/C = lebih besar dari 1 Layak

B/C = lebih kecil dari 1 Tidak Layak

Berikut disajikan contoh perhitungan BIC analysis untuk kasus


proyek amonium nitrat.

Contoh Kasus
Penilaian kelayakan pembuatan studi kelayakan pada Proyek Pendirian
Pabrik Amonium Nitrat di Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan perhitungan sementara yang dilakukan dalam pra­
penelitian studi kelayakan, diperoleh data sebagai berikut:
l. Proyek akan dibiayai dari fasilitas kredit Perbankan sebesar
US$21,000,000.
2. Rencana dana modal (equity) yang akan dikeluarkan calon pemegang
saham sebesar US$14,000,000.
3. Biaya pendirian (start up cost) meliputi antara lain:
1) Legal (biaya perizinan, notaris, dan sebagainya).
2) Stationery, etc. (alat-a1at tulis, perlengkapan kantor selama proses
pendirian berlangsung atau sebelum kegiatan operasional resmi
berjalan).

33

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

3) Brochures (foto dan dokumentasi yang dipergunakan untuk


mendeskripsik:an kondisi lahan, material, lokasi, dan lain-lain).
4) Consultants (dana yang dik:eluarkan untuk membiayai konsultan,
arsitek, hukum, teknik:, dan lingkungan).
5) Insurance (dana yang dikeluarkan untuk membayar asuransi ke­
celakaan, asuransi jiwa pelaksana proyek, dan sebagainya).
6) Rent (dana yang dipergunakan untuk sewa rumah dan bangunan
selama masa pelaksanaan proyek, peralatan, kendaraan, alat-alat
berat, dan peralatan lainnya selama masa pra-operasional).
7) Research and development (biaya penelitian dan pengembangan).
8) Expensed equipment other (biaya peralatan lainnya).

Untuk mendanai start up cost di atas diperkirakan biaya yang diper­


lukan adalah sebesar US$800,000.
Apabila proyek dijalankan dengan asumsi tingkat suku bunga
kredit bank sebesar 10% p.a. atau 0,8% per bulan dan tingkat suku
bunga deposito sebesar 6% p.a. atau 0,5% per bulan, beban yang akan
ditanggung perusahaan setiap bulannya adalah sebagai berikut:
1) Angsuran bunga kredit sebesar US$210,000 (dengan asumsi: Grass
Period kredit selama 2 tahun. Dengan demikian, perusahaan hanya
membayar bunga kredit sebesar yang dijanjikan selama 2 tahun, se­
dangkan pembayaran angsuran pokoknya dimulai pada tahun ke-2).
2) Opportunity cost pada equity sebesar US$70,000.
3) Start up cost sebesar US$800,000

Asumsi biaya studi kelayakan adalah US$86,300 dengan rincian


sebagai berikut:
1) Honor analis ( 10% dari start up cost) =US$ 80,000
2) Transportasi =US$ 3,000
3) Administrasi =US$ 2,400
4) Pengumpulan data =US$ 300
5) Penggandaan Laporan =US$ 200
6) Presentasi =US$ 400

34

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

Jika dibuatkan dengan menggunakan B/C Analysis, contoh kasus di


atas menjadi sebagai berikut:

Tabel2.1 ANAliSIS BIAYA DAN MANFAAT

Penjelasan:
Rasio B/C Analysis= 2,9

Artinya:
Analisis B/C yang menghasilkan angka BC sebesar 2,9 (lebih besar
dari 1) berarti: nilai kemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendanai pembuatan proposal studi
kelayakan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan studi kelayakan
dapat dibenarkan karena perbandingan antara biaya pembuatan studi
kelayakan dan manfaatnya (nilai probabilitas risiko kerugian apabila
terjadi kegagalan) lebih besar manfaatnya daripada biayanya, dengan
perbandingan antara biaya dan manfaat adalah I : 2,9.
Dengan mengeluarkan biaya I satuan akan diperoleh manfaat sebesar
2,9 satuan.

35

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Hasil Analisis:
Ada 2 (dua) kemungkinan yang akan terjadi jika sebelum proyek dijalan­
kan terlebih dulu dilakukan studi kelayakan, yaitu:
1. Proyek tersebut dinyatakan LAYAK, dan berarti proyek tersebut
dapat dilanjutkan. Behan yang harus ditanggung investor bertambah
US$86,300 dari nilai investasi total proyek.
2. Proyek tersebut dinyatakan TIDAK LAYAK, dan berarti proyek
tesebut HARUS DIHENTIKAN. Perusahaan akan kehilangan (loss)
sebesar US$86,300 dan mendapatkan kemanfaatan (benefit) sebesar
US$253,000 per bulan (diperoleh dari penjumlahan biaya modal+
opportunity cost dan start up cost per bulan; lihat hasil perhitungan
BC Analysis dalam Tabel2.1 sebelumnya!)

Jika TANPA studi kelayakan dan diasumsikan proyek terus


dijalankan, ada 2 kemungkinan yang terjadi, yaitu:
1. Proyek BERHASIL, perusahaan tidak ada tambahan biaya untuk
pembuatan studi kelayakan, tapi jika:
2. Proyek GAGAL, perusahaan akan kehilangan (loss) minimal
sebesar US$800,000 (start up cost) ditambah dengan US$175,000
per bulan (cost of capital) dan ditambah dengan US$70,000 per
bulan (opportunity cost). Jumlahnya bergantung pada bulan keberapa
proyek tersebut MACET atau BERHENTI. Makin lama lag time
kegagalan terjadi, biaya yang harus ditanggung oleh investor akan
makin besar.

Studi Kasus 2.1


Pendirian Pasar Grosis Batik dan Tekstil

Pekalongan, yang lebih dikenal dengan kota batik yang berada di daerah
pantura Jawa Tengah, memiliki potensi di bidang batik, tekstil, handicraft,
dan perikanan. Daerah ini dilalui jalur utama Jakarta-Surabaya. Jika
dengan perjalanan darat dari Jakarta, kota ini terletak sebelum kota
Semarang. Di Pekalongan ada sekitar 8.000 home industry yang bergerak
di bidang pembatikan dan pertenunan.
Saat Pasar Tanah Abang di Jakarta mengalami musibah kebakaran,
pengusaha dan pedagang tekstil, batik, konveksi, bordir, dan tenun

36

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

dari daerah mengalami kelesuan. Seorang guru SMA di Pekalongan


mempunyai gagasan untuk menggantik:an posisi Pasar Tanah Abang
sebagai pusat grosir ke daerah. Pekalongan sebagai kota batik, tekstil,
dan tenun merupakan sumber pemasok terbesar di pasar-pasar grosir
baik di Jakarta maupun di kota-kota besar lainnya, seperti Pasar Klewer
di Solo, Pasar Bringharjo di Yogya, Pasar Turi di Surabaya, dan
sebagainya. Gagasannya adalah membangun pusat grosir batik dan tekstil
di Pekalongan. ldenya itu ia jual kepada beberapa pengusaha/pemodal,
namun tidak banyak yang menanggapinya. Untuk merealisasikannya
sendiri jelas tidak mungkin sebab dia tidak memilik:i modal, bahkan
tempat tinggalnya pun masih berstatus kontrak. Bagaimana akan
membangun sebuah pasar; tentunya itu merupakan hal mustahil (hanya
dalam angan-angan).
Semangatnya tidak cepat padam. Untuk meyakinkan dirinya bahwa
ide ini memang realistis, dia membuat sebuah riset pasar sederhana. Dia
membuat kuesioner dan membagikannya kepada para pedagang dan
produsen batik yang ada di sekitar Pekalongan. Hasilnya ternyata cukup
baik; banyak tanggapan positif dari warga Pekalongan, yang ternyata
sama-sama mengharapkan dan memimpikan adanya pasar batik di
Pekalongan. Untuk merealisasikan idenya ini, dia terpaksa mengorbankan
profesi guru yang selama ini digelutinya, menjual sebagian barang­
barang yang dimilikinya, termasuk kendaraan yang selama ini menjadi
"kaki". Akhirnya, dengan tekad yang kuat dan modal yang sangat
terbatas dia mengadakan Bazar Batik Ramadhan di lokasi bekas pabrik
tekstil yang sudah bangkrut di sebelah timur kota Pekalongan. Lokasi
ini disewanya dengan harga relatif murah karena selama ini tempat itu
tidak dimanfaatkan pemilik:nya. Even ini diselenggarakan menjelang
lebaran dan pesertanya adalah produsen dan pedagang tekstil/batik:. Bazar
ini sukses dan akhirnya dia menawari peserta hazar untuk menempati
lapak-lapak bekas pameran dengan biaya murah. Gayung bersambut.
Peserta melanjutkan keikutsertaannya untuk berdagang di lapak-lapak
yang didirikan pada bekas pabrik tekstil di jalur pantura Pekalongan.
Selanjutnya, Bapak Soni, si pemilik: ide tersebut, melakukan studi
kelayakan sederhana dengan membuat proposal tentang "Pendirian
Pusat Grosir". Kuesioner dibagi-bagik:an untuk mendapatkan data dari
responden tentang kesediaannya untuk berdagang di lokasi tersebut.

37

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Pepatah mengatakan "di mana ada gula, di situ ada semut". Adanya
respons pedagang, produsen batik, dan konsumen yang datang dari
berbagai daerah membuat banyak pihak tertarik untuk ikut berinvestasi
membangun lokasi ini menjadi pasar permanen.
Akhirnya, setahun kemudian lokasi tersebut berubah menjadi pasar
batik (2000) dan sekarang sudah memiliki 500 kios/ruko dengan omzet
penjualan miliaran rupiah per hari. Pak Soni telah mampu mengubah
hidupnya dari seorang guru yang berpenghasilan rendah, bahkan rumah
pun dahulu belum punya, menjadi pengusaha dengan penghasilan ratusan
juta per tahunnya. Itulah salah satu contoh bahwa investasi berawal dari
sebuah ide.

Studi Kasus 2.2 Pendirian Wartel

Sepasang suami-istri yang tinggal di daerah Cijantung, Jakarta Timur,


bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Perdagangan dan
Perindustrian, Tangerang. Jarak yang jauh ke tempat kerja dan suasana
yang gaduh karena dekat pertigaan jalan besar membuat mereka
memutuskan untuk menyewakan rumah mereka kepada orang lain.
Mereka sendiri mengontrak rumah di Tangerang. Rumah itu mereka
kontrakkan selama 2 tahun dengan biaya kontrak Rp5 juta!tahun,
sementara di Tangerang mereka mengontrak dengan biaya kontrak Rp6
juta!tahun. Akhir tahun 2005, masa kontrak berakhir.
Orang yang menyewa rumah mereka kemudian mendirikan usaha
wartel di sana. Ternyata usaha itu sangat menguntungkan karena lokasi
rumahnya cukup strategis, antara lain berada di pertigaan jalan utama,
dekat dengan perumahan militer, bersebelahan dengan rumah kos-kosan
25 kamar, dan dekat dengan tempat pemberhentian (halte) bus. Oleh
karena itu, keluarga ini berencana mengelola sendiri wartel tersebut, dan
saat ini sedang bernegosiasi dengan pemilik wartel.
Pemilik wartel menawarkan harga Rp20 juta untuk 2 KBU dengan
rincian sebagai berikut: biaya perizinan pendirian Rpl,S juta, peralatan
wartel RplO juta, dan biaya pembuatan partisi Rp8,5 juta. Setelah terjadi
tawar-menawar, diperoleh harga kesepakatan (deal) sebesar Rpl6,5
juta-biaya partisi diturunkan menjadi Rp5 juta. Keluarga ini berencana
menggunakan pinjaman dari bank BPR sebesar RplO juta dan modal

38

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IDE SEBAGAI SUMBER INSPIRASI I

sendiri sebesar Rp6,5 juta. Sebenamya, keluarga ini masih ragu-ragu,


apakah bisnis ini menguntungkan atau merugikan.
Untuk menjawab pertanyaan itu, perlu atau tidakkah keluarga ter­
sebut menyusun studi kelayakan?
Data tambahan: Untuk menyusun studi kelayakan, seorang analis
mengenakan tarif sebesar Rp 1,5 juta sebagai biaya konsultasi, riset pasar,
dan pembuatan laporan.

Tes Pemahaman

1) Sebutkan pengertian ide!

2) Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor kunci yang merangsang muncul-


nya ide "peluang" dalam organisasi!

3) Bagaimana hubungan antara ide dan investasi?


4) Apa perbedaan antara risiko ide dan risiko bisnis?
5) Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan excess demand!
6) Sebutkan beberapa jenis modal dan jelaskan perbedaannya!

39

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Dalam bagian ini, pembaca akan diberikan pemahaman mengenai

perbedaan antara kegiatan investasi dan konsumsi. Selanjutnya

juga akan diberikan pengetahuan tentang sektor-sektor apa saja

yang tersedia di Indonesia sebagai objek investasi.

Pada pembahasan akhir, pembaca akan mendapatkan infor­

masi tentang sentra-sentra ekonomi yang ada di Indonesia yang

dapat digunakan sebagai bahan, data, dan informasi dalam ren­

cana melakukan investasi.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


INVEST ASID AN SEKTOR EKONOMI
DIINDONESIA

Arti Penting lnvestasi

Investasi adalah aktivitas pembelian objek produktif yang bertujuan untuk


memperbesar kekayaan (asset). Aktivitas pembelian terjadi karena adanya
kemampuan, kemauan, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan, baik
untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Kemampuan diukur
dengan kepemilikan terhadap alat tukar (kartal/giral). Kemauan diukur
dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
Objek adalah barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan
atau kepuasan seseorang. Saat seseorang mampu membeli sebuah objek,
namun tidak memiliki kemauan karena tidak tabu manfaat dan fungsinya,
proses pembelian tidak akan terjadi.
Untuk melakukan investasi diperlukan modal (fund) yang dapat
berasal dari modal sendiri (asset) ataupun modal pinjaman (loan). Modal
yang digunak:an untuk investasi selalu ak:an menghadapi risiko. Risiko
menurut Van Home (1991) dalam buku Yuliati, dkk . (1996) adalah
kemungkinan penyimpangan tingkat keuntungan yang sesungguhnya
(actual return) dari tingkat keuntungan yang diharapkan.
Pembelian "objek" dalam konteks investasi berarti sesuatu yang
bersifat produktif. Produktif artinya mampu menghasilkan "sesuatu".
Objek yang dibeli mampu menghasilkan kembali barang atau jasa, yang
dapat meningkatkan nilai atau ak:umulasi kekayaan bagi pemiliknya.
Jika "objek" yang dibeli hanya memberikan nilai tambah dan kepuasan,
namun tidak menghasilkan tambahan aset, itu disebut konsumsi.

41

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Yang membedakan antara investasi dan konsumsi adalah tujuan dan


penggunaan "objek" yang dibeli. Sebagai contoh, misal A dan B sama­
sama membeli sepeda motor, A menggunakan motor yang dibelinya untuk
mengojek, sedangkan motor milik B disimpan di rumah dan sewaktu­
waktu digunakan untuk keperluan keluarga. Kesimpulan dari kasus di
atas adalah bahwa A membeli motor sebagai investasi karena motor yang
dibelinya akan menghasilkan pendapatan, sedangkan B membeli motor
sebagai kegiatan konsumsi.
Pada hakikatnya, semua "objek" yang dibeli dapat berfungsi sebagai
investasi, bergantung pada tujuan dan penggunaannya. Seorang maha­
siswa membeli komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya,
lalu mahasiswa itu mempunyai gagasan bahwa komputemya nanti akan
dimanfaatkan juga untuk mengetikkan tugas-tugas ternan kuliahnya se­
hingga dapat menambah uang saku. Sebenamya, mahasiswa tersebut se­
dang merencanakan sebuah investasi.
Dana yang digunakan untuk investasi akan memberikan dampak
ganda, yaitu dampak sosial dan ekonomi. Investasi akan memberikan
keuntungan kepada pemiliknya (ekonomi) dan memberikan peluang
kerja (manfaat) bagi orang lain (sosial) sehingga secara akseleratif akan
meningkatkan pendapatan masyarakat sekitamya.
Investasi ini sangat penting karena tanpa investasi tidak akan ada
pembangunan. Pembangunan pabrik, pendirian perguruan tinggi, proyek
pembangunan monorel, dan pembukaan objek wisata adalah beberapa
contoh investasi. Teori ekonomi mengatakan bahwa investasi (I) meru­
pakan fungsi dari pendapatan (Y). Pendapatan masyarakat akan mening­
kat jika di daerah/negara tersebut kegiatan investasinya meningkat. In­
vestasi akan meningkat sejalan dengan faktor-faktor pendukungnya,
yaitu (1) tersedianya sarana dan prasarana memadai untuk dilakukannya
investasi, misalnya jalan raya, fasilitas listrik, jaringan telepon, dan sum­
her air; (2) stabilitas keamanan yang aman dan terkendali; (3) tersedianya
resources yang memadai (sumber daya manusia, material, dan teknologi);

dan (4) peraturan dan undang-undang yang mendukung.


Investasi terbagi dalam dua bentuk, yaitu investasi langsung (sektor
riil) dan investasi portofolio (sektor finansial). Masyarakat umumnya lebih
mengenal investasi di sektor riil karena hasilnya dapat dilihat secara fisik.
Investasi jenis ini membutuhkan sejumlah besar sumber daya material dan

42

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


INVESTASI DAN SEKTOR EKONOMI DIINDONESIA I

menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Investasi portofolio adalah


investasi berupa pembelian saham di pasar modal, pembelian obligasi
pemerintah, bisnis di pasar uang, dan sebagainya. Kedua jenis investasi
ini sama-sama mempunyai arti penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
Tiap negara di dunia ini membutuhkan investasi. Negara yang
tingkat investasinya rendah akan mengalami banyak masalah. Jika tingkat
pertumbuhan penduduk suatu negara tidak diimbangi dengan tingkat
investasi, pengangguran akan meningkat karena angkatan kerja tidak
tertampung pada lapangan kerja yang tersedia. Sebaliknya, jika tingkat
investasi tinggi dan tenaga kerja yang tersedia terbatas, tingkat pendapatan
masyarakat akan meningkat karena penghargaan dan imbal jasa terhadap
tenaga kerja relatif akan meningkat sesuai dengan hukum permintaan dan
penawaran. Negara-negara berkembang dewasa ini berusaha menekan
angka kelahiran dan berlomba-lomba meningkatkan investasi. Mereka
yakin, peningkatan investasi akan memberikan dampak signifikan bagi
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara.

Ruang Lingkup lnvestasi di Indonesia

Ruang lingkup berinvestasi di Indonesia tidak akan terlepas dari 9 sektor


ekonomi yang merupakan potensi dan aset nasional. Hampir setiap daerah
di Indonesia memiliki sektor ekonomi ini, yang masing-masing memiliki
jenis usaha yang sesuai dengan kondisi geografis daerahnya.
Ilustrasi grafik pada halaman berikut menunjukkan proporsi jumlah
industri pada tiap-tiap sektor ekonomi di Jawa Tengah.

43

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Grafik 3.1 Jumlah industri di Jawa Tengah


Jumlah Perusahaan di Jawa Tengah (%)

Jasa lainnya s,04%


5,19%

Angkutan 3,99%
18,24%

Bangunan 7,51%

lndustri

0,00% 20,00% 40,00% 60,00%

Untuk mengenal lebih jauh potensi nasional sebagai sasaran investasi


ini, kita perlu mengetahui sifat dan karakteristiknya. Pengetahuan tentang
sifat dan karakteristik potensi ekonomi pada tiap-tiap sektor usaha akan
membantu kita dalam menyusun studi kelayakan. Adapun sektor usaha di
Indonesia adalah:

1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor perekonomian Indonesia


yang sangat urgen dalam kehidupan masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Indonesia menggunakan hasil pertanian untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain itu, sektor pertanian juga sangat berpengaruh
dalam menopang pembangunan nasional Indonesia.
Indonesia mempunyai sekitar 8,5 juta ha lahan sawah, sekitar 5
juta ha di antaranya merupakan lahan sawah irigasi (BPS, 1997). Luas
areal lahan sawah irigasi di Indonesia itu merupakan yang terluas ketiga
di dunia setelah China dan India. Lahan sawah irigasi yang sangat luas
tersebut memberi peluang besar untuk penerapan teknologi. Potensi
pasar yang sangat besar diperlukan bagi investasi di bidang agroindustri
(Sujitno, 2003).

44
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
INVESTASI DAN SEKTOR EKONOMI DIINDONESIA I

Untuk mengenal lebih jauh sektor ini, kita akan uraikan 5 subsektor
usaha di sektor pertanian, yaitu:
1) Subsektor pertanian tanaman pangan (food crops)
a. Tanaman musiman atau setahun (annual crops)
Tanaman ini berumur pendek (2,5-1 2 bulan) atau cepat
menghasilkan (quick yielding), seperti padi, kedelai, kacang
tanah, kentang, ubi kayu, ketela rambat, kubis, wortel, tomat,
cabai, semangka, melon, ketimun, bawang putih, bawang merah,
jamur, buncis, dan sebagainya.
b. Tanaman tahunan (perennial crops)
Jenis tanaman ini berumur panjang (5-50 tahun) dan baru
berproduksi setelah berumur 1 -6 tahun. Seperti tanaman pisang
(5-6 tahun), jeruk (10---20 tahun), salak (10---1 5 tahun),
asparagus (5-6 tahun), petai (20---30 tahun), rambutan (25-30
tahun), durian (lebih dari 30 tahun), dan sebagainya.
Dalam subsektor ini dikenal pula istilah tanaman hortikultura,
yaitu kelompok tanaman sayuran, kelompok tanaman buah­
buahan, dan kelompok tanaman bunga.
2) Subsektor perkebunan (estate crops)
a. Tanaman setahun atau musiman
Tanaman ini pada umumnya berumur pendek (4---18 bulan)
antara lain: tanaman kapas (4---8 bulan), rami, yute, rosela, jahe
(4--- 1 0 bulan), tebu (1 2-18 bulan), tembakau (6--7 bulan), akar
wangi (10---1 2 bulan).
b. Tanaman tahunan
Umur tanaman ini cukup lama, berkisar antara 1 0 sampai 80 tahun,
yaitu kelapa (40--50 tahun), kelapa sawit (35---40 tahun), karet
(25-30 tahun), kopi (20---30 tahun), kakao (1 5-20 tahun), vanili
(8-1 0 tahun), kapu1aga (5-6 tahun), nilam (3---4 tahun), cengkeh
(25-30 tahun), sereh wangi (5-6 tahun), dan sebagainya.
Dalam usaha tanaman pangan dan perkebunan dikenal pula usaha
pembenihan dan pembibitan tanaman.
3) Subsektor tanaman kehutanan
Tanaman kehutanan, yaitu usaha yang dilakukan oleh pemerintah
ataupun rakyat dengan mengambi1 kayu sebagai bahan baku bagi
industri hilir 1ainnya. Yang termasuk tanaman ini ada1ah kayu jati

45
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUOI KELAYAKAN

(50-80 tahun), a1bizia (5-1 0 tahun), meranti (30---40 tahun),


ramin (1 0-20 tahun), kayu hitam (30-50 tahun), dan sebagainya.
4) Subsektor petemakan
Da1am subsektor ini dikena1 3 go1ongan temak, yaitu (1 ) temak be­
sar: sapi, kerbau, kuda; (2) temak keci1: kambing, domba, babi, an­
jing ras; (3) unggas: ayam ras, ayam buras, bebek, burung puyuh, bu­
rung perkutut.
Jenis usaha petemakan antara lain: (1 ) usaha pembesaran dan
penggemukan temak potong, seperti sapi, ayam ras, ayam buras,
domba, kambing, babi; (2) usaha pembibitan, seperti sapi bibit, ker­
bau, kambing, domba, ayam ras, ayam buras, ayam aduan, ayam
pelung, dan sebagainya; (3) usaha susu sapi dan kambing; (4) usaha
unggas petelur, seperti ayam ras dan buras, bebek dan burung puyuh;
(5) budi daya burung, seperti walet, perkutut, burung berkicau, dan
lainnya.
Usaha-usaha unggas untuk setiap proses produksinya berkisar
antara 40 hari sampai dengan 180 hari, sedangkan untuk temak kecil
dan temak besar berkisar antara 180 hari sampai dengan 720 hari.
5) Subsektor perikanan
Berdasarkan habitatnya ada 3 golongan ikan, yaitu (a) ikan air ta­
war: ikan mas, tawes, mujair, gurame, belut, nila merah, lele, dan
sebagainya; (b) ikan air payau: bandeng, udang windu, kepiting,
biawan, dan sebagainya; (c) ikan laut: kakap, tenggiri, udang lobster,
cumi-cumi, rajungan, bawal, dan sebagainya.
Adapun jenis usaha da1am subsektor ini ada1ah: (1 ) pembesaran
ikan da1am kolam air tawar, seperti ikan mas, tawes, mujair, gurame,
nila merah, lele, dan sebagainya. Di kolam air deras atau di sawah,
seperti ikan mas; (2) pembesaran ikan dalam jaring terapung yang
terletak di danau, seperti ikan mas, ikan nila; jika di sungai, seperti
ikan mas, patin, dan lain-lain; jika di laut dengan menggunakan
perahu 1ayar atau kapal bermotor; jika di darat dengan menggunakan
pancing atau jaring dengan jangkauan penangkapan yang berbeda­
beda; (3) usaha penangkapan katak di sawah; (4) usaha pembenihan
dan pembibitan ikan air tawar dan air payau yang dikenal dengan
hatchery; (5) usaha budi daya kerang mutiara dan rumput laut.

46
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
INvESTASI DAN SEKTOR EKoNOMI DIINDONESIA I

2. Sektor lndustri

Dalam sektor ini dikenal banyak subsektor dan jenis usaha industri,
antara lain (a) industri makanan dan minuman, seperti industri kecap,
tabu, tempe, mi kering, bihun, tapioka, gula merah, sirop, limun, ikan
asin, dan sebagainya, (b) industri logam, seperti pembuatan suku cadang
kendaraan, alat pertanian, perabot rumah tangga, pompa air, pandai besi,
dan sebagainya, (c) industri barang karet, seperti bola tenis, bola voli,
ban, sarung tangan, vulkanisasi, dan sebagainya, (d) industri kayu, seperti
penggergajian, mebel, alat rumah tangga, mainan anak,plywood,particle
board, dan sebagainya, (e) industri kulit, seperti penyamakan kulit,
sepatu, tas, jaket, dan sebagainya, (f) industri tekstil dan pakaian jadi,
(g) industri batik, (h) industri kimia dan obat-obatan, (i) industri kertas,
(j) barang plastik, dan (k) bahan bangunan.

3. Sektor Jasa

Ada beberapa subsektor, yaitu (a) jasa angkutan darat: angkutan penum­
pang umum dan angkutan barang, (c) jasa angkutan udara: penumpang
dan kargo, (d) jasa pemborong: bangunan dan irigasi, (e) jasa instalasi:
listrik dan air/pl um bing, (f) jasa penginapan: hotel dan apartemen, (g)
jasa kesehatan: dokter, (i) jasa pendidikan: guru, (j) jasa perbankan, dan
sebagainya.

4. Sektor Perdagangan

Sektor ini memiliki beberapa subsektor, antara lain eksportir, importir,


perdagangan antarpulau, distributor, grosir, agen, toko pengecer, warung,
dan sebagainya.
Bank Indonesia memiliki daftar model kelayakan proyek
untuk pembiayaan usaha kecil. Jenis sektor dan komoditasnya adalah
sebagaimana terlihat dalam Tabel3 .I berikut.

47

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Tabel3.1 Jenis Sektordan Komoditas Pembiayaan Usaha Kecil

1 kelapa sawit
2 karet
3 kakao
4 kopi arabika
Tanaman Perkebunan 5 minyak nilam
6 Iada
7 jambu mete
8 pisang abaka
9 markisa
10 budi daya tanaman kayu sungkai

I jagung
2 cabai merah
3 mangga
Tanaman Pangan/ 4 kacang tanah
Hortikultura 5 kedelai
6 jeruk keprok/siam
7 bawang merah
8 salak
9 sayuran
10 budi daya ubi kayu
11 budi daya bunga potong
12 budi daya tanaman lidahbuaya

1 sapi perah
2 ayam ras pedaging
3 ayam ras petelur
4 sapi potong
Peternakan 5 pedet sapi perah
6 domba
7 ulat sutra dan produksi kokon
8 lebahmadu
9 itik petelur
10 budi daya bekicot

Perikanan Laut 1 penangkapan ikan laut


2 rumput laut
3 ikan kerapu

1 tambak udang
Perikanan Darat 2 ikan gurame
3 ikan patio

48
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
INVESTASI DAN SEKTOR EKONOMI DIINDONESIA I

:f'''""''10P �,11"'l<"' ''�'\!t��'l'ii"'l'l. ";;r., """'',�'·,�'"""'"�"'� "� '\: ·'�,��r _._.,,.,.p�...!i,""" '¥< :.,�;;� � � • , ,
J
"' ,:.. l � • • • "
4 udang galah

1 tahu tempe
2 roti
3 logam
4 kayu olahan
5 kerajinan kayu
6 mebel bahan baku rotan
7 konveksi pakaian jadi
Industri/Kerajinan 8 industri pemintalan benang sutra alam
9 pembuatan manisan buah pala
10 pembuatan serabut kelapa
11 pembuatan alat-alat rumah tangga dari besi cor
12 pembuatan arang tempurung kelapa
13 kerajinan bordir
14 kerajinan gerabah
15 kerajinan batik

Perdagangan 1 gerobak dorong


2 pasar tradisional

Sentra-Sentra lndustri di Indonesia

Perkembangan industri skala kecil dan menengah (IKM) di Indonesia


tidak terlepas dari kegiatan investasi. Investasi yang dilakukan pada
sektor-sektor tertentu pada umumnya tumbuh di daerah-daerah yang
kondusif dan familier terhadap jenis komoditas tertentu. Misal, ketika
investor akan menanamkan modalnya di sektor industri kerajinan logam,
daerah yang dipilih sebaiknya Kota Gede (Yogyakarta), Kendari, Koto
Gadang (Sumatra Barat), atau Palembang karena daerah-daerah itu
memiliki keunggulan di sektor tersebut dibandingkan daerah lainnya.
Pengelompokan jenis industri pada daerah-daerah tertentu ini dikenal
dengan istilah cluster.
Beberapa karakteristik sentra industri antara lain:
1) Sejumlah pengusaha dalam skala yang sama pada umumnya mem­
buat jenis produk yang sama atau sejenis dan lokasinya saling
berdekatan di suatu wilayah.

49

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

2) Fasilitas-fasilitas, terutama dari pemerintah, dapat digunakan ber­


sama oleh semua pengusaha di lokasi tersebut.

3) Suatu sentra mencerminkan keahlian yang seragam dari penduduk


wilayah tersebut, yang sudah dimiliki sejak lama, turun-temurun.

4) Adanya kerja sama di antara sesama pengusaha, misalnya dalam


pengadaan bahan baku atau pemasaran.

5) Walaupun tidak selalu, dalam sentra ada juga penyuplai bahan baku,
alat-alat produksi dan mesin, komponen-komponen, subkontraktor.

Saat akan memulai investasi, perhatikan cluster yang terdapat di


daerah sentra industri tersebut. Daerah yang memiliki cluster biasanya
memiliki keunggulan, seperti:
1) Sumber daya man usia sudah terlatih;
2) Sumber material (bahan baku) relatif lebih mudah dan murah;

3) Bahan baku pendukung utama relatif mudah diperoleh;

4) Pasar produk mudah diakses calon konsumen.

50
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
INVESTASI DAN SEKTOR EKONOMI DIINDONESIA I

Daftar sentra industri (cluster) di Indonesia, antara lain:

PROVINSI S.ENTRA INDUSTRI KOTAIKABUPAT.EN


• Pekalongan

JAWA TENGAH Tekstil!fenun dan Batik • Yogyakarta


• Solo
• Lasem
• Cirebon

JAWA BARAT • Banten


• Garut
• Tasikmalaya
• Sidoarjo
• Ponorogo
• Tulungagung
JAWA TIMUR
• Madura
• Tuban
• Aceh
• Padang
• Lampung
LUARJAWA Tenun
• Sulawesi Tenggara
• Bali
• NTB
• NTT
• DIY
• Solo
• Juwana
JAWA & LUARJAWA Kerajinan Logam
• Celuk, BALI
(Perak, kuningan, • Kendari
perunggu) • Koto Gadang
• Palembang

• Cirebon
• Jepara
• Bali
Ukiran Kayu
• Sum Utara
• Toraja

• Sumatra

Bordir
• Bali
• Sulawesi Utara
• Jawa
• Kalimantan Selatan
• Pangkalan Bun
• Sukabumi
Batu-batuan
• Tulungagung
• Pacitan

51
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Tes Pemahaman

1. Sebutkan berapa macam sektor e.konomi di Indonesia? Jelaskan!

2. Sebutkan berapa macam jenis investasi yang Anda kenai!

3. Apa yang dimaksud dengan investasi langsung? Berikan contohnya!

4. Apa yang dimaksud dengan cluster?

5. Daerah-daerah mana yang Anda ketahui merupakan sentra-sentra

industri? Uraikan beserta contoh..contoh produk unggulannya!

52
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
Bagian kedua buku ini membahas tentang content studi kelayakan.
Aspek-aspek apa saja yang akan dianalisis untuk melengkapi studi
kelayakan dan bagaimana memanfaatkan disiplin ilmu lainnya
(marketing, produksi, finance, manajemen, dan hukum bisnis)
untuk menganalisis kelayakan suatu bisnis.
Dalam bagian ini, Anda akan diajak berpikir secara sistematis,
mulai dari adanya peluang pasar yang masih terbuka yang
datanya diperoleh dari sumber data primer dan sekunder;
memproyeksikan siklus produk dalam jangka panjang, mengetahui
posisi produk, dan menyusun strategi dalam bersaing; mengkaji
secara teknis dan teknologis apa yang mendukung operasi
dalam menghasilkan outcome yang diharapkan; membahas
pihak-pihak yang mendukung organisasi perusahaan yang
terorganisasikan dalam manajemen organisasi; merencanakan
dan mengembangkan sumber daya manusia sebagaimana yang
dibutuhkan oleh organisasi baik untuk saat ini maupun untuk
masa yang akan datang; meninjau aspek legalitas dan bentuk
hukum organisasi untuk memayungi operasi perusahaan, dan
mengevaluasi kelayakan usaha ditinjau dari aspek keuangan.
Ujung-ujungnya, seorang caJon investor akan bertanya, berapa
modal dan investasi yang dibutuhkan? Dan kemudian berlanjut
pada pertanyaan:

a. Berapa lama modal yang diinvestasikan akan kembali?


b. Berapa tingkat pengembalian internal (IRR) yang bisa di­
peroleh? Apakah lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
dengan bunga deposito?
c. Berapa nilai bersih sekarang dari rencana pendapatan yang
akan diperoleh dari bisnis yang akan dioperasikan tersebut?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dengan benar


jika proses dari aspek pertama sampai aspek terakhir dilakukan
secara benar dan sistematis. Bagaimana caranya, silakan simak
bagian kedua buku ini!

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Bab ini disusun untuk mengantarkan kita ke Bagian Kedua buku
ini yang berisi pengkajian terhadap fungsi-fungsi dalam bisnis.
Fungsi-fungsi dalam bisnis terdiri atas pemasaran, produksi,
personalia, keuangan, informasi dan teknologi, hukum (legalitas),
lingkungan, dan politik. Fungsi-fungsi bisnis tersebut akan ber­
peran dalam organisasi sesuai dengan skala usahanya. Usaha
mikro yang bermodal kurang dari Rp5 juta tidak memerlukan
pengkajian IT, hukum, lingkungan, dan politik. Usaha kecil
yang bermodal antara Rp5 juta-Rp250 juta tidak memerlukan
pengkajian fungsi lingkungan dan politik. Sedangkan untuk skala
usaha menengah karena umumnya sudah melibatkan banyak
pihak dan kepentingan publik, pengkajiannya sudah memerlukan
penelaahan pada aspek lingkungan dan politik.
Fungsi-fungsi dalam bisnis ini dalam istilah studi kelayakan
disebut ASPEK-ASPEK STUD I KELAYAKAN.
Masing-masing stakeholder memiliki kepentingan terhadap
hasil studi kelayakan. Mereka akan berfokus sesuai dengan bi­
dang kepentingannya. Pihak pemerintah akan lebih mempriori­
taskan kajian pada aspek hukum dan legalitas, pihak masyarakat
akan melihat hasil kajian di aspek lingkungan dan amdal, calon in­
vestor akan menelaah kajiannya dari aspek pasar sampai aspek
keuangan karena ia berkepentingan terhadap keberlanjutan bisnis
yang akan didirikan/dikembangkan, sedangkan perbankan lebih
berfokus pada aspek ekonomi dan keuangan karena pada aspek
inilah semua kegiatan keuangan terekam dan melaporkan tentang
kelayakan finansialnya.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK-ASPEK DALAM STUDI
KELAYAKAN

Kajian Aspek Studi Kelayakan

Aspek-aspek dalam studi kelayak:an adalah bidang kajian dalam studi ke­
layak:an tentang keadaan objek tertentu dari fungsi-fungsi bisnis (market­
ing, operasi, manajemen/SDM, hukum, lingkungan, dan keuangan). Pelak:­
sanaan studi dan penelitian atas fungsi-fungsi bisnis tersebut terkadang
disesuaikan dengan kebutuhan dari analis ataupun stakeholder. Untuk
beberapa kasus ada aspek-aspek yang tidak: dikaji atau dimasukkan dalam
studi kelayak:an dengan pertimbangan urgensinya. Misalnya, untuk studi
kelayak:an tentang pendirian perguruan tinggi, pihak: Diknas tidak: menen­
tukan/mensyaratkan analisis terhadap aspek lingkungan. Penulisan isti­
lah-istilah aspek studi kelayak:an juga berbeda-beda, misalnya untuk teknis
operasi/produksi pada objek yang menghasilkan output berupa barang di­
gunak:an istilah produksi. Sementara itu, istilah yang digunak:an untukjasa
disesuaikan dengan jenis industrinya masing-masing agar lebih familier,
misalnya perbankan menggunak:an istilah operasi sisdur (sistem dan prose­
dur), pendidikan menggunak:an istilah akademis, dan sebagainya.
Berdasarkan disiplin ilmu dasamya, pembagian dan pengkajian
aspek-aspek dalam studi kelayak:an terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
i) Aspek primer, yang merupak:an aspek utama dalam penyusunan
studi kelayak:an. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha,
baik pabrikasi (manufacturing), perdagangan (trading), maupun jasa
(service). Aspek primer ini terdiri atas:

55

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

(a) aspek pasar dan pemasaran (marketing),


(b) aspek teknis dan teknologis (produksi/operasi),
(c) aspek manajemen dan organisasi (SDM),
(d) aspek hukum,
(e) aspek ekonomi dan keuangan (keuangan).
ii) Aspek sekunder, adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan
permintaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek studi, mi­
salnya aspek analisis mengenai dampak lingkungan. Pada umum­
nya aspek ini dipersyaratkan dalam studi kelayakan yang objeknya
menyangkut sumber daya alam, seperti proyek pembangunan pe­
rumahan (real estate), pembangunan pabrik pengolahan (pabrik
tapioka , plywoods kertas, dan sebagainya). Aspek sosial biasanya di­
,

persyaratkan untuk pembangunan sarana dan prasarana publik yang


didanai pemerintah ataupun donatur intemasional.

Untuk lebih memahami aspek-aspek di atas, berikut dijelaskan secara


sekilas pengertian, tujuan, dan materi setiap aspek.

Aspek Pasar dan Pemasaran

Kajian yang dibahas dalam aspek ini bersumber dari disiplin ilmu pema­
saran. Konsep dan teori yang digunakan untuk menelaah dan menganali­
sis kondisi bisnis yang menjadi objek studi dalam aspek ini diambil dari
marketing. Sebagaimana dalam konsep marketing mix (8P bauran pema­
saran sinergis), kegiatan pemasaran meliputi product, place, price, pro­
motion, positioning, process, physical evidence, and people, yang akan
dikaji dalam aspek pasar dan pemasaran. Ada perbedaan orientasi dalam
tujuannya. Kajian aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk mengeta­
hui keadaan objek di masa lalu dan saat ini, sedangkan tujuan pemasaran
dalam ilmu marketing adalah untuk mengendalikan pasar di waktu yang
akan datang (market driven).
Materi yang akan dibahas dalam aspek ini, antara lain:
a. Permintaan
b. Penawaran
c. Proyeksi permintaan dan penawaran
d. Proyeksi penjualan

56

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK-ASPEK DALAM STUDI KELAYAKAN I

e. Produk (barang/jasa)
f. Analisis pesaing
g. Segmentasi pasar
h. Pemasaran dan implementasi strategi

Alat-alat bantu analisis yang akan digunakan, antara lain:


I. Analisis least square untuk membuat proyeksi tingkat permintaan
dan penawaran produk dari objek yang dikaji. Materi ini dapat
dipelajari baik pada mata kuliah!buku-buku statistics maupun
operasional research.
2. Analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) untuk
mengkaji posisi usaha dan persaingan. Materi ini dapat dipelajari dan
diperdalam pada mata kuliah manaj emen strategi.
3. Riset pemasaran (marketing research) yang bertujuan untuk menge­
tahui apakah produk yang akan ditawarkan diminati calon konsumen.
Riset ini dapat dilakukan melalui tes produk, tes pasar, dan sebagainya.
4. Data yang diperlukan dalam mendukung analisis ini, antara lain:
a. Objek studi kelayakan pendirian usaha baru:
Data permintaan dapat diperoleh secara langsung dari
sumbemya, yaitu calon konsumen. Calon konsumen adalah
konsumen potensial dan captive market. Pengumpulan
data primer dapat dikumpulkan melalui 3 teknik, yaitu ( 1)
teknik questionair, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan: menyebar kuesioner yang
berisi pertanyaan tentang kemauan dan daya minat pasar
potensial, mengumpulkannya kembali, dan mengolahnya
untuk kemudian menyimpulkan berapa persen yang ber­
peluang masuk captive market dan riil market (market
share) perusahaan; (2) teknik observasi langsung, yaitu
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut;
(3) teknik khusus, yaitu teknik pengumpulan data dengan
metode khusus disesuaikan dengan tujuan penggunaan
dan objek studinya, misalnya metode proyektif, metode
sosiometri, content analysis, dan sebagainya. Metode ini
dapat diperdalam pada mata kuliah Metode Penelitian.

57

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Data penawaran bersumber dari kuantitas produk sejenis baik


yang ditawarkan perusahaan lain melalui pendistribusian ke
agen dan distributor maupun jumlah produksi yang dihasilkan
calon perusahaan pesaing.
Data pesaing dapat diperoleh dari survei langsung ataupun
dari data primer yang diperoleh dari instansi terkait.
Misalnya, untuk mengetahui jumlah produsen tahu dan tempe
di suatu daerah, survei dapat dilakukan ke dinas perindustrian
setempat atau ke Koperasi Produsen Tahu dan Tempe
Indonesia (KOPTI); untuk mencari data tentang jumlah
sekolah di daerah tertentu, survei dapat dilakukan ke instansi
yang memiliki data tersebut, yaitu dinas pendidikan.
b. Objek studi kelayakan pengembangan dan akuisisi:
Data permintaan dapat diperoleh dari data empiris (historis)
penjualan sebuah perusahaan atas produk yang dikembangkan.
Selain itu, diperlukan juga data penjualan industri.

Aspek Teknis dan Teknologis

Operasi/produksi dalam fungsi bisnis merupakan bagian yang sangat


vital karena hampir 50% lebih kegiatan bisnis tersita di sini. Proses
menghasilkan produk (barang/jasa) yang diawali dari pemilihan material
dan berlanjut ke proses produksi sampai menghasilkan output berupa
barang/jasa akan dibahas dalam aspek ini.
Pembahasan dalam aspek ini bertujuan untuk mengetahui, mema­
hami, dan mengevaluasi produk yang akan dihasilkan objek studi. Un­
tuk menghasilkan produk diperlukan langkah-langkah praoperasional,
seperti desain, pemilihan dan penggunaan material (bahan baku), kriteria
dan spesifikasi kualitas, pemilihan perangkat teknologi, mesin dan pera­
latan yang akan digunakan, proses produksi, pemilihan dan penentuan
lokasi pabrik/tempat usaha, serta layout pabriklruang. Analisis penangan­
an produk pascaoperasi juga akan dikaji dalam aspek ini, yaitu dalam pe­
ngendalian kualitas.
Materi yang akan dibahas dalam aspek teknis dan teknologis, antara
lain:

58

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK-ASPEK DAlAM STUDI KElAYAKAN I

1) Desain produk
2) Spesifikasi bahan baku dan produk
3) Proses produksi
4) Lokasi perusahaan (pabrik)
5) Layout pabrik
6) Pera1atan dan mesin yang digunakan
7) Layout mesin
8) Quality control

Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek ini berkaitan dengan aspek sebelumnya. Sete1ah mempe1ajari pro­


ses produksi dari A sampai Z, la1u mendistribusikan produknya dengan
menggunakan strategi yang ditentukan, ana1is sudah mempunyai gam­
baran tentang bentuk organisasi dan struktur yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Tujuan pembahasan aspek ini ada1ah untuk mengkaji penentuan
bentuk dan struktur yang tepat berdasarkan kebutuhan dalam organisasi.
Materi yang dibahas da1am aspek manajemen dan organisasi, antara
lain:
1) Struktur organisasi perusahaan
2) Job analysis
3) Job description
4) Kualifikasi tenaga kerja
5) Proses rekrutmen
6) Sistem pengembangan dan kompensasi

Aspek Hukum dan Legalitas


Bentuk dan struktur organisasi yang dibahas dan dianalisis pada aspek
sebelumnya dapat memengaruhi 1egalitas perusahaan. Struktur organisasi
yang complicated dan hagan organ berbentuk fungsiona1 cenderung
berbadan hukum perseroan terbatas. Seba1iknya, untuk organisasi dengan
struktur yang sederhana dan hagan organ berbentuk datar if/at) 1ebih baik
memilih badan hukum perseorangan. Ini berhubungan dengan rentang
manajemen dan sistem pende1egasian. Tujuan pembahasan aspek ini
adalah mencari bentuk badan hukum yang tepat untuk organisasi yang

59

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

akan didirikan/dikembangkan agar perusahaan dapat bergerak secara


efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya. Untuk membahas aspek
ini, materi yang akan dikaji, antara lain:
1. Bentuk badan hukum perusahaan
11. Prosedur perizinanllegalitas
111. Lembaga/departemen/instansi yang terkait dengan perusahaan
tv. Rencana anggaran dasar perusahaan

Aspek Ekonomi dan Keuangan

Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan


investasi yang diperlukan dalam pendirian/pengembangan usaha yang
direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan
(neraca, laba/rugi, dan cashflow), dan menganalisisnya untuk menentukan
kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis dalam aspek ekonomi dan
keuangan adalah untuk mengevaluasi keseluruhan pembahasan tiap­
tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja ke dalam analisis
investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (paybackperiod),
rate of return (tingkat pengembalian), retun on investment (tingkat
pengembalian investasi), dan net present value (nilai sekarang bersih).
Materi yang akan dibahas meliputi:
a. Perkiraan modal kerja
b. Perkiraan biaya investasi
c. Perkiraan harga pokok produksi
d. Perkiraan laba-rugi
e. Perkiraan neraca
f. Sumber pembiayaan
g. Analisis investasi dan kelayakan

60
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
Tes Pemahaman

1. Apa yang Anda ketahui tentang aspek studi kelayakan?


2. Sebutkan aspek-aspek dalam studi kelayakan!
3. Apa saja materi yang dibahas dalam aspek-aspek studi kelayakan
berikut:
a) marketing
b) produksi
c) sumber daya manusia
d) hukum
e) keuangan

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek
pasar dan pemasaran. Tentu kuat alasannya mengapa aspek
ini diletakkan di awal pembahasan sistematika studi kelayakan.
Beberapa alasan tentang urgensi aspek pasar dan pemasaran
dalam menentukan aspek-aspek lainnya, antara lain:
a. Produk yang akan dihasilkan perusahaan harus marketable.
Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihenti­
kan.
b. Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan
harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya
proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika
tujuan objek studi adalah untuk pengembangan.
c. Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang
dilarang negara ataupun agama. Jika ada unsur "haram" dalam
tinjauan aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus
dihentikan.
d. Aspek teknis dan teknologis sangat ditentukan oleh hasil reko­
mendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilih­
an alat dan mesin.

Bab ini akan membahas beberapa pokok bahasan berikut:


a. Permintaan,
b. Penawaran,
c. Proyeksi permintaan dan penawaran,
d. Proyeksi penjualan,
e. Produk (barang/jasa),
f. Segmentasi pasar,
g. Pemasaran dan implementasi strategi.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEKPASAR
DAN PEMASARAN

Pasar

Pasar adalah titik: pertemuan antara permintaan dan penawaran jenis


produk atau jasa sehingga tercapai kesepakatan dalam transaksi. Dalam
konteks ini, pasar bukan hanya diartikan sebagai pertemuan secara
fisik antara penjual dan pembeli, tetapi terjadinya deal ketika pembeli
menyetujui dan sepakat untuk menerima harga yang ditawarkan penjual
baik yang dilakukan secara fisik-melalui tatap muka, suara (by phone),
penglihatan (by code) di pasar modal-maupun melalui tulisan/catatan
(by internet).

Beberapa pengertian pasar lainnya:


1) Pasar adalah seluruh kekuatan dan keadaan yang menghasilkan
pengambilan keputusan oleh pembeli dan penjual sehingga terjadi
pertukaran Gual-beli) barang.
2) Pasar adalah permintaan agregat terhadap barang atau jasa yang
mungkin terjadi.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan pasar, antara


lain:
1. Secara ekonomi makro, berupa:
a) Perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia.
b) Tingkat nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar (Kurs).
c) Jumlah penyebaran dan perkembangan penduduk.
d) Pendapatan nasional per kapita penduduk.
e) Pola konsumsi masyarakat dan selera konsumen.
f) Kebijaksanaan pemerintah dan negara lain.

63

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

g) Permintaan konsumen dari negara lain.


h) Terjadinya bencana atau musibah nasional.
2. Secara ekonomi mikro, berupa:
a) Persaingan antara usaha sejenis.
b) Persaingan dengan produk substitusi.
c) Biaya pemasaran.
d) Daur hidup produk.
e) Perubahan kebijaksanaan perusahaan.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penawaran produk, antara


lain:
I. Kuantitas dan kualitas produksi dalam negeri.
2. Kuantitas dan kualitas produksi impor atau produksi negara lain.
3. Kemungkinan adanya peningkatan teknologi (intensifikasi) atau
perluasan (ekstensifikasi) usaha sejenis di dalam negeri.
4. Rencana penanaman modal di dalam negeri.
5. Kondisi alat, mesin, dan peralatan produksi dalam negeri.

Pemasaran

Beberapa pengertian tentang pemasaran, antara lain:


1. Pemasaran adalah mengantarkan barang dan jasa yang tepat, kepada
orang yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,
dengan harga yang tepat, serta dengan komunikasi dan promosi yang
tepat.
2. Pemasaran merupakan salah satu kunci dari keberhasilan usaha.
Usaha yang mampu menguasai pasar dan pemasaran berarti akan
memperoleh laba yang akan menjamin keberlanjutan usahanya.
3. Pemasaran adalah semua aktivitas dunia usaha yang berhubungan
dengan barang dan jasa dari saat produksi sampai saat dikonsumsi,
termasuk di dalamnya tindakan pembelian, penjualan, penyeleng­
garaan iklan, penstandardisasian, pemisahan menurut nilai, pengang­
kutan, penggudangan/penyimpanan barang, pemfungsian informasi
pasar, serta pembiayaan/permodalan.

64

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Salah satu faktor untuk: mengetahui apakah usaha tersebut bisa


mendapatkan pasar yang cukup adalah dengan melakukan studi dan
analisis mengenai mata rantai tata niaga dan harga komoditi yang
ditawarkan.
Dengan dilakukannya studi pasar dan pemasaran diharapkan harga,
kualitas, dan kuantitas produk yang akan dijual dapat diproyeksikan.
Berdasarkan proyeksi pemasaran ini pula dapat diproyeksikan produk
yang akan dihasilkan calon investor. Dengan adanya rencana produksi
dan pemasaran akan diketahui kebutuhan dana investasi dan modal kerja,
termasuk kebutuhan kredit yang sesuai dengan penambahan produksinya.
Setelah memahami pengertian pasar dan pemasaran, diharapkan kita
sudah mempunyai gambaran tentang urgensinya. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa pada intinya aspek pasar dan pemasaran ini dikaji
untuk: menjawab beberapa pertanyaan berikut, yaitu:
a. Apakah produk yang akan ditawarkan ke pasar masih marketable?
b. Jika masih marketable, seberapa besar kemampuan pasar dalam
menyerap produk tersebut?
c. Bagaimana tingkat kecenderungan permintaan dan penawaran
terhadap produk tersebut di waktu yang akan datang?
d. Di mana posisi produk di tengah persaingan produk-produk sejenis
yang sudah ada saat ini?
e. Strategi pemasaran apa yang akan dilakukan agar produk dapat
berhasil di pasar?

Perrnintaan dan Penawaran

Permintaan pasar pada dasarnya menunjukkan besarnya kuantitas


permintaan konsumen atas produk atau jasa. Permintaan (demand) adalah
jumlah barang yang bersedia dibeli para pembeli pada pasar tertentu
dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu.

Ilustrasi 1 :
PT Hutama Prima, salah satu produsen aspal di Indonesia, merencanakan
akan membuka pabrik baru di Sulawesi. Aspek marketing dalam studi
kelayakan rencana tersebut menganalisis permintaan dan penawaran
produk aspal di Indonesia. Data tentang permintaan aspal di Indonesia

65

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDt KELAYAKAN

dapat diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS). Berikut adalah data
pennintaan aspal di Indonesia.

TabeiS.l Contohjumlah permintaan aspal {ton)

Tahun Kebututtan Aspal (demmul)


1993 990.677

1994 1.030.696

1995 1.062.737

1996 1.271.326

1997 1.296.997

1998 893.952

1999 900.000

Sumber sekunder Biro Pusat Statistik

Ilustrasi 2:
Data yang disajikan pada Ilustrasi 1 berasal dari data sekunder yang diolah
dari Biro Pusat Statistik (BPS). Apabila Anda kesulitan mendapatkan
data sekunder, data ini dapat diperoleh dari data primer yang diolah
langsung dari sumbemya. Misalnya: Anda ingin mendapatkan data
jumlah kebutuhan tenaga administrasi (staf administrasi) untuk mengisi
lowongan pekerjaan barn di perusahaan ataupun pemerintahan. Data
ini akan digunakan rmtuk: melengkapi kajian studi kelayakan pendirian

program studi barn di perguruan tinggi.


Sumber data dapat diperoleh dari infonnasi lowongan kerja yang
dimuat media cetak/harian (koran), baik koran nasional maupun daerah.
Berikut disajikan contoh pengolahan datanya:

Survei media dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan industri


akan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi administrator (tenaga
administrasi). Survei dilakukan dengan cara melihat iklan pada
dua surat kabar skala nasional dan lokal, yaitu Kompas dan Suara
Merdeka. Dua surat kabar ini dipilih karena dapat mewakili iklan
lowongan pekerjaan dalam skala nasional dan lokal (Jawa Tengah).

66
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Survei media dilakukan dengan memilih secara acak terbitan surat


kabar tersebut dalam satu bulan, yaitu mengidentifikasi semua iklan
lowongan pekerjaan bidang administrasi selama bulan Mei dan Juni
2000.
Dari survei surat kabar Kompas dapat diketahui bahwa kebutuh­
an industri akan tenaga kerja bidang administrasi pada bulan· Mei
2000 adalah sebanyak 780 orang. Dari Grafik5.1 tampak rincian tiap
hari pada bulan Mei tentang kebutuhan industri akan tenaga adminis­
trasi. Tabel 5.2 menggambarkan nama posisi dari bidang tenaga ad­
ministrasi pada bulan Mei 2000. Grafik5.1 dan Tabel5.2 hasil survei
tersebut tampak seperti di halaman berikut.

Hasil survei kedua adalah dari surat kabar lokal, yaitu Suara
Merdeka. Surat kabar ini dipilih karena dapat mewakili lowongan tenaga
kerja di Jawa Tengah. Hasil survei tersebut dapat ditampilkan sebagai
berikut. Grafik 5.2 menggambarkan kebutuhan industri di Jawa Tengah
akan posisi administrasi pada bulan Juni 2000. Pada bulan Juni total
kesempatan kerja bidang administrasi bisnis yang ada di media adalah
sebesar 132 posisi. Apabila dirata-ratakan, setiap hari ada 4 penawaran
akan tenaga administrasi bisnis di tingkat lokal.
Grafik 5.2 menunjukkan posisi yang ditawarkan untuk lulusan
administrasi pada bulan Juni 2000. Apabila dilihat dari posisi yang
ditawarkan, lulusan program ini akan dapat menduduki lowongan tersebut
karena kompetensi lulusan program ini sesuai dengan bidang administrasi
yang ada di industri riil ataupun perbankan.

67

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Survei Media Suara Merdeka

12

10

8
J:.

e 6
:I

4

0
2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30
Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni Juni

Tanggal

Grafik 5.1 Survei media Kompas bulan Mei 2000

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I
label 5.2 Kebutuhan tenaga kerja bidang administrasi-
Survei surat kabar Kompas selama bulan Mei 2000

No. Tane:HI Posisi vane: ditawarkan Jumlah


I. I Mei 2000 • Sekretaris eksekutif 2
17
• Staf administrasi
3
• Sekretaris
I
• Sekretaris & administrasi
I
• Asisten administrasi I
• Kepala administrasi
2. 2 Mei 2000 • Staf administrasi 9
• Sekretaris 5
I
• Administrasi & sekretaris
3
. • Sekretaris direksi
I
• Sekretaris senior I
• Clerical staff
3. 3 Mei 2000 • Staf administrasi 14
• Tenaga kearsipan I
4
• Sekretaris
I
• Sekretaris senior
I
• Executive secretary I
• Sales administrator
4. 4 Mei 2000 • Sekretaris II
6
• Staf administrasi
I
• Senior secretary
I
• Administrasi keuangan
I
• Sekretaris direktur I
• Tenaga pengetikan I
• Administrasi marketing I
• Executive secretary
5. 5 Mei 2000 • Sekretaris 10
• Staf administrasi 10
6. 6 Mei 2000 • Executive secretary 2
27
• Staf administrasi
4
• Administrasi penjualan
I
• Administrasi pembelian
I
• Sales administrasi supervisor I
• Sekretaris junior 12
• Sekretaris I
• Administrasi eksim I
• Administrasi keuangan I
• Administration Assistant I
I
• Kabag administrasi
7. 7 Mei 2000 • Staf administrasi 9
• Sekretaris 9
I
• Administrasi kredit
I
• Sekretaris direksi
I
• Sekretaris junior I
• Business correspondence & administration 24
• Administrasi
8. 8 Mei2000 • Staf administrasi 17
• Staf perkantoran I
12
• Sekretaris
I
• Sekretaris direksi
I
• Administrasi penjualan
I
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

• Administras�rkebunan
9. 9Mei2000
10 10Mei2000 • Secretary to sales director 1
• Sekretaris 1
11. 11Mei2000 • Sekretaris 7
• Administrative Executive 1
1
• Administrasi kantor
1
• Sekretaris eksim
3
• Sekretaris direksi
10
• Administration staff 1
• Administrasi pajak 1
• Personal assistance 1
• Executive secretary
12. 12Mei2000 • Sekretaris .
1
• Personal assistant to CEO 1
1
• Junior secretary
10
• Administration staff
1
• Administrasi marketing
1
• Receptionist
13. 13Mei2000 • Staf Administrasi 12
• Sekretaris/Administrasi 3
8
• Sekretaris
1
• Office manager
1
• Receptionist
1
• HRD secretary 2
• Sekretaris direksi 3
• Executive secretarv
14. 14Mei2000 • Sekretaris eksekutif 2
• Staf administrasi 9
9
• Sekretaris
24
• Administrasi
15. 15Mei2000 • Sekretaris 8
• Staf administrasi 13
16. 16 Mei 2000 • Sekretaris junior 1

• Sekretaris 10
3
• Staf administrasi
17. 17Mei2000 • Sekretaris 7
• Clerks 1
14
• Staf administrasi
7
• Sekretaris eksekutif
1
• Receptionist
1
• Sekretaris junior 1
• Sekretaris direksi
18. 18Mei2000 • LIBUR
19. 19Mei2000 • Sekretaris 6
• Staf administrasi 15
1
• Receptionist
1
• Sekretaris junior
1
• Administrasi/sekretaris
1
• Staf administrasi senior
20. 20Mei2000 • Sekretaris direksi 4
• Sekretaris junior 2
10
• Sekretaris

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

• Staf administrasi 11

• Officer services
I
I
• Staf administrasi senior
I
• Assistant manager administration
I
• Assistant administration I
• Sekretaris/Administrasi 5
• Receptionist
21. 21Mei2000 • Documentation officer I
• Sekretaris direksi 2
46
• Administrasi
I
• Sekretaris
I
• Assistant administration
4
• Staf administrasi
22. 22Mei2000 • Supervisor administrasi I
• Staf administrasi 17
6
• Sekretaris
I
• Sekretaris direksi
I
• Sekretaris administrasi
23. 23Mei2000 • Sekretaris 7
• Staf administrasi 10
I
• Staffoffice
I
• Administrasi/Sekretaris
3
• Sekretaris direksi
I
• Sekretaris senior
24. 24Mei2000 • Sekretaris 5
• Staf administrasi II
I
• Junior secretary
I
• Administrasi penjualan
25. 25Mei2000 • Sekretaris 5
• Staf administrasi II
I
• Junior secretQI]I_
26. 26Mei2000 • Staf administrasi 7
• Sekretaris II
I
• Administrasi
I
• Administrasi eksekutif
I
• Kepala administrasi
27. 27Mei2000 . Administrasi di BUMN Perkebunan I
• Administrasi & staf personalia I
5
• Sekretaris
I
• Staf administrasi
I
Sekretaris direksi
I

• Junior secretary
28. 28Mei2000 • Sekretaris 14
• Clien service secretary I
48
• Staf administrasi
29. 29Mei2000
30. 30Mei2000 • Sekretaris 8
• Administrasi 8
• Sekretaris direksi
I
31. 31Mei2000 • Sekretaris 7
• Staf administrasi 7
• Sekretaris direksi
I

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Survel Media Suara Merdeka

12

10

8
.1:.

i 8

4

0
2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 26 27 28 29 30
����������������������������
Tanggal

Grafik 5.2 Survei Media Suara Merdeka Bulan Juni 2000

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Permintaan Efektif dan Permintaan Potensial

Untuk mempertajam analisis permintaan, Anda dapat menganalisis


permintaan efektif dan permintaan potensial. Permintaan potensial adalah
keseluruhan potensi pasar yang dapat menjadi calon konsumen bagi suatu
produk. Permintaan efektif adalah keinginan konsumen untuk membeli
suatu produk atau jasa yang dihubungkan dengan kemampuan membayar.
Dalam hal ini, harga jumlah produk atau jasa yang diminta berarti normal.
Pengetahuan mengenai besamya permintaan efektif terhadap suatu
produk dapat menentukan apakah usaha memproduksi barang tersebut
layak dibiayai atau tidak. Sementara itu, yang dimaksud dengan perminta­
an potensial adalah permintaan yang menurut perkiraan akan menjadi per­
mintaan efektif pada masa mendatang. Permintaan potensial akan menjadi
permintaan efektif hila, misalnya, kekuatan membeli bertambah besar,
ada stimulasi kebutuhan, harga produk turun, pertambahan penduduk, dan
sebagainya.
Untuk mengetahui besamya permintaan efektif suatu produk baik
dalam usaha besar, menengah, maupun usaha kecil/mikro sejenis yang
bergabung menjadi kelompok besar dapat digunakan rumus dasar berikut:

PE = P + (I - E)/::::,. S

Keterangan:
PE =volume permintaan efektif yang ingin diketahui
P =volume produksi total dari usaha-usaha sejenis
I =volume impor produk yang sama dari negara lain
E = volume ekspor untuk produk yang sama
� S = selisih persediaan awal dan akhir produk

Proyeksi Permintaan

Proyeksi permintaan digunakan untuk memproyeksikan volume penjual­


an dan selanjutnya diikuti dengan proyeksi volume produksi. Volume
produksi ini kemudian dijadikan acuan dasar dalam menyusun perhitung­
an proyeksi arus kas dan laba-rugi perusahaan.

73
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Metode proyeksi permintaan ini digunak:an untuk hampir semua


bidang usaha yang berjangka wak:tu 3 sampai 5 tahun dan cukup efektif
karena biasanya disesuaikan dengan siklus hidup suatu produk. Penggu­
naannya didasarkan pada kondisi historis permintaan produk beberapa
tahun sebelumnya secara deret wak:tu. Kemudian, dengan menggunak:an
metode least square, deretan angka tersebut diekstrapolasikan secara garis
lurus untuk mengetahui perkiraan proyeksi permintaan pada masa yang
ak:an datang. Proyeksi permintaan sangat erat kaitannya denganforecas­
ting (peramalan). Dalam operation research istilahforecasting lebih ba­
nyak: digunak:an untuk membahas proyeksi ini.
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa­
peristiwa masa depan. Peramalan harus mengambil data historis dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa model matematis.
Peramalan bisa jadi juga merupak:an kombinasi antara penilaian subjektif
seorang manajer dan model matematis.
Peramalan terkadang menggunak:an metode top-down, dalam kasus
lain bisa juga menggunak:an metode bottom-up---pengalaman masa lalu
dieksplorasi ke masa mendatang dengan menggunak:an berbagai prosedur
matematika dan statistika.
1) Top-down forecasting
Metode top-down biasanya diawali dengan penggunaan basil­
basil peramalan berbagai kondisi bisnis umum yang dibuat para
ekonom dalam berbagai lembaga riset baik dari pemerintah maupun
perusahaan-perusahaan besar dan universitas-universitas. Beberapa
peneliti mengaitkan data estimasi permintaan suatu kebutuhan
dengan data geografis, misalnya data perkembangan penduduk,
tingkat kelahiran penduduk suatu negara, tingkat pendidikan, dan
sebagainya. Perubahan-perubahan dalam faktor ekstemal perusahaan
sangat berhubungan dengan penjualan produk pada wak:tu lalu, dan
hubungan ini ak:an berlanjut pada wak:tu yang akan datang.
2) Bottom-upforecasting
Metode bottom-up diawali dengan perkiraan permintaan produk
akhir individual. Berapa banyak setiap produk akhir dapat dijual
perusahaan tahun depan? Berapa jam pelayanan yang diminta?
Dalam metode ini para peramal menerima estimasi-estimasi dari
orang-orang penjualan, para dealer, dan para langganan. Analisis
juga perlu mengamati pola-pola penjualan pada masa lalu.

74
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Jenis peramalan ada 3, yaitu:


a) Ramalan ekonomi, yang membahas siklus bisnis dengan mempre­
diksi tingkat infiasi, suplai uang, dan indikator-indikator perencanaan
lainnya;
b) Ramalan teknologi, berkaitan dengan kemajuan teknologi yang akan
melahirkan produk-produk baru yang mengesankan, dan kebutuhan
akan pabrik dan peralatan baru;
c) Ramalan permintaan adalah proyeksi permintaan terhadap produk
dan jasa perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan
karena mengarahkan produksi, kapasitas, dan sistem penjadwalan
perusahaan, serta bertindak sebagai masukan untuk perencanaan
keuangan, pemasaran, dan personalia.

Peramalan yang akan digunakan dalam analisis aspek pasar dan


pemasaran ini adalah peramalan permintaan.
Ada delapan tahap yang perlu diperhatikan dalam proses peramalan,
yaitu:
1) Menentukan tujuan, untuk apa ramalan dilakukan?
2) Memilih objek yang akan diramalkan.
3) Menentukan horizon waktu.
4) Memilih model peramalan.

5) Mengumpulkan data yang dibutuhkan.


6) Menentukan model yang tepat.
7) Membuat ramalan.
8) Menerapkan hasilnya.

forecasting yang digunakan


Model adalah proyeksi trend, yaitu
mencocokkan garis trend ke rangkaian titik historis dan kemudian
memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan jangka menengah hingga
jangka panjang. Jika kita memutuskan untuk mengembangkan garis trend
linear dengan metode statistik yang tepat, kita dapat memakai metode
kuadrat terkecil (least square method). Pendekatan ini menghasilkan
garis lurus yang meminimalkan jumlah kuadrat perbedaan vertikal dari
garis setiap observasi aktual. Lihat Grafik 5.4.

75
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Rurnus:

Y = a + bX

Keterangan:
Y =Nilai variabel yang dihitung untuk diprediksi (variabel tidak
bebas)
a = Perpotongan surnbu Y di a (konstanta)
b =Kelandaian garis regresi
X = Variabel bebas

Untuk persamaan linear, garis trend diperoleh dari penyelesaian


simultan nilai a dan b pada dua persamaan normal berikut:

Y =na+bX > a = l:Y


n
XY=aX+bX2
b = l: XY/l:X2

Pemberian kode sangat mudah dilakukan. Apabila ada sejurnlah


periode waktu ganjil, titik tengah periode waktu ditentukan sebagai X= 0,
sehingga jurnlah plus dan minus akan sama dengan nol.

Prosedur kode tersebut adalah sebagai berikut:


NomorData Kode X
1 -2
2 -1
3 0
4 1
5 2
0

76
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Tetapi, jik:a jumlah data adalah genap, prosedur pemberian kode


menjadi:
NomorData Kode X

1 -5
2 -3
3 - 1
4 1
5 3
6 --
5
0

Contoh:
Perusahaan ABC, mempunyai data penjualan kuartalan tahun 2000----
2003 sebagai berikut:

Sales (uait)
Tabuu Kuartal
y X XY x'

I 80 -15 -1200 225

2 78 -13 -1014 169


2000
3 83 -II -913 121

4 85 -9 -765 81

I 84 -7 -588 81
2 88 -5 -440 25
2001
3 90 -3 -270 9

4 89 -I -89 I

I 86 I 86 I

2 91 2 273 9
2002
3 94 3 470 25
4 93 4 651 49
I 90 9 810 81
2 96 11 1056 121
2003
3 100 13 1300 169
4 97 15 1455 225

1424 0 822 1360

77

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Ringkasan data:
Sales
Trend
(unit)
y X
80 -15 80,0
78 -13 81,2
83 -11 82,4
85 -9 83,6
84 -7 84,8
88 -5 86,0
90 -3 87,2
89 -1 88,4
86 1 89,6
91 2 90,2
94 3 90,8
93 4 91,4
90 9 94,4
96 11 95,6
100 13 96,8
97 15 98,0

16 98,6

150
100
50
-+-Sales
(Garis Observasi
0 Aktual)
KUARTAL -Trend
(WAKTU) / penjualan
WAKTU (Kuartalan) {Garis Lurus
Estimasi)

Grafik. 5.4 Garis Trend linear

Dengan menggunakan persamaan kuadrat terkecil di atas, kita dapat


menghitung:

= LY => 1424 => 89


a
n 16
b= LXY => 822 => 0.6
LX2 1.360

78

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Maka,persarnaan kuadrat terkecilnya adalah:


Y = 89 +0,6X
y = 89 +0,6(1 6)
y = 98,6

Artinya: pada tahun2004,kuartal1,jumlah penjualan diestimasikan


sebesar 98,6.

Dengan menggunakan bantuan komputer,proses penghitungan akan


lebih mudah dan cepat. Program yang telah farnilier digunakan publik,
antara lain Microsoft Excel. Langkah-langkahnya adalah:

1 Aktifkan program Ms. Excel Anda, akan muncul tarnpilan seperti di


bawah:

2 Worksheet di atas telah siap digunakan. Lalu ketik data-data empiris


yang akan Anda olah secara vertikal dan berurutan dengan isi:
(1) sales atau Y; (2) angka variabel, angka-angka kode sesuai dengan
ketentuan di atas,yaitu jika jumlah data ganjil, gunakan titik tengah
X = 0, dan jika genap, gunakan angka ganjil yang berlawanan.
Selanjutnya, lengkapi angka-angka lainnya, sedangkan untuk mem­
bantu pengertian/pemahaman dapat diberikan keterangan tahun dan
kuartal-nya,seperti garnbar berikut:

79

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

3 Jika data-data tersebut sudah diketik secara lengkap, fungsi paste


function siap digunak:an.

80

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

4 Pilih dan klik menu Insert, Function atau klik tombol too/bar paste
function, kotak dialogpastefunction akan ditampilkan:

5 Pada kotak da:ftar pilihan select a catagory, pilih dan klik statistical.
6 Pada kotak da:ftar pilihan select afunction, pilih dan klik FORECAST,
klikOK.
7 Lalu akan muncul kotak dialog Function Arguments.

81

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

8 Pada kotak isian 1 , isikan jum1ah data yang akan digunakan (misalnya
dalam contoh di atas ada 16 data), ketik angka 16;
9 Pada kotak isian 2, masukkan range data empiris dari nomor urut 1
sampai nomor 16.
10 Pada kotak isian 3, masuk:an range angka kode dari nomor urut 1
sampai 16.
11 Setelah kotak isian terisi semua, letakkan kursor pada sel kosong
untuk: mencetak basil perhitunganforecast ini, lalu klik OK.

12 Jika ingin melanjutkan estimasi untuk: kuartal berikut, proses di atas


bisa diulangi, sehingga dapat diperoleh basil perhitungan sebagai­
mana terlihat pada halaman berikut.

82
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Penawaran

Penawaran adalah produk yang tersedia dan siap untuk memenuhi


kebutuhan manusia. Produk yang dihasilkan produsen dan didistribusikan
melalui saluran-saluran pemasaran yang ada (wholesale, grosir, agen)
tersebar ke berbagai lokasi (daerah) dan mendekat kepada konsumen.
Persediaan produk tertentu yang terdapat di suatu lokasi (daerah)
memilik:i volume terbatas dan akan dibeli sesuai dengan tingkat kebutuhan
masyarakat (rumah tangga, perusahaan, industri) yang jumlahnya juga
tertentu. Volume produk sejenis yang tersedia dalam wilayah tertentu
untuk dijual itulah yang disebut penawaran.
Kekuatan penawaran (supply power) produk tertentu dalam suatu
wilayah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1) jumlah produsen yang menghasilkan produk sejenis;
2) jumlah penyalur (saluran distribusi) yang menyediakan produk
sejenis;

3) jumlah produk sejenis yang tersedia untuk dijual.

83

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Ilustrasi:
PT Hutama Prima, salah satu produsen aspal di Indonesia, merencanakan
akan membuka pabrik: baru di Sulawesi. Aspek marketing dalam studi
kelayakannya menganalisis permintaan dan penawaran produk aspal di
Indonesia. Untuk mengetahui kekuatan penawaran aspal di Indonesia,
data-data yang dikumpulkan dan dianalisis antara lain kuantitas produksi
aspal yang dihasilkan produsen di Indonesia dalam periode tertentu.
Produsen aspal di Indonesia saat ini adalah (a) Pertamina dan (2) PT
Sarana Karya.

Tabel contohjumlah penawaran aspal (ton)


Tahun Penawaran

1993 554.654

1994 546.222

1995 509.869

1996 623.865

1997 405.667

1998 405.241

1999 233.045

Peluang Pasar
Berdasarkan analisis permintaan dan penawaran, jumlah permintaan
dan jumlah penawaran pada periode tertentu akan mempunyai selisih
(excess). Jika jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan
jumlah penawaran, disebut excess demand. Sebaliknya, jika jumlah
penawaran lebih besar dibandingkan jumlah permintaan, disebut excess
supply. Peluang pasar muncul apabila jumlah pennintaan lebih besar
dibandingkan jumlah penawaran atau terjadi excess demand.

Ilustrasl:
Sebagaimana data supply dan demand pada industri aspal di Indonesia,
berikut disajikan ilustrasi mengenai terjadinya excess demand.

84

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Tabel Peluang Pasar Produk Aspal di Indonesia

Tabel contohjumlah permintaan aspal (ton)


Tahun Demand Supply Excess Demand

1993 990.677 554.654 436.023

1994 1.030.696 546.222 484.474

1995 1.062.737 509.869 552.868

1996 1.271.326 623.865 647.461

1997 1.296.997 405.667 891.330

1998 893.952 405.241 325.630

1999 900.000 233.045 666.955

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa peluang pasar


yang ada dari tahun 1993 sampai dengan 1999 adalah sebagaimana yang
tercantum dalam data excess demand. Lalu, selama ini excess demand
tersebut dipenuhi dari mana? Biasanya, excess demand yang terjadi
dipenuhi dari sumber di luar wilayah, dalam hal ini impor.

Produk

Produk adalah basil yang diperoleh dari proses produksi baik berupa
barang maupun jasa. Produk yang akan ditawarkan ke calon konsumen
harus sudah melewati beberapa tahapan uji produk. Spesifikasi produk
ditentukan sebagai standar kualitas. Spesifikasi ini meliputi bahan
baku yang digunakan, proses pembuatan, ukuran (size), wama, rasa,
tekstur, model (bentuk), dan sebagainya. Untuk melengkapi penyusunan
studi kelayakan akan lebih baik jika gambar (foto) prototipe produk
dicantumkan dalam laporan. Produk jasa dapat dideskripsikan sebagai
bentuk pelayanan berupa sistem, operasi, dan prosedur (SOP).
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk, analis dapat
melakukan perbandingan dengan produk sejenis dari pesaing. Hasil per­
bandingan ini selain berfimgsi untuk mengetahui kelemahan produk yang
akan di-launching juga untuk mempelajari product knowledge. Dengan
demikian, kekurangan dan kelemahan produk dapat dieliminasi seminim
mungkin, dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dapat ditonjolk:an.

85

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Uraian tentang produk dapat dilengkapi dengan rencana pengem­


bangan produk, hubungan dengan segmen pasar, permintaan pasar, dan
kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Masa depan produk dapat di­
proyeksikan dengan melihat prospek hubungan antara produk dan market
segments, market demand, market needs, dan product development.

Analisis Persaingan Produk

Pemahaman dan product knowledge akan membantu analis untuk melihat


posisi produk dalam persaingan. Untuk menganalisis produk di antara
para pesaingnya, kita dapat menggunakan matrik berikut.

Matriks Analisis Persaingan Produk


ATRIBUTPRODUK ProdukPesaiDgl ProdukPesaiDgl ProdukPesaiDc 3 ProdukAuda
PRODUK

• Desain
·Volume

• Ukuran (Size)
-Wama

- Rasa

- Tekstur

HARGA

- Harga grosir

- Harga eceran

PROMOSI

- Iklan

- Promosi penjualan

- Penjualan pribadi

- Publikasi

LOKASI

- Jarak dari terminal

- Jarak dari jalan raya

- Pusat kerarnaian

DISTRIBUSI

- Jumlah penyalur

SLOGAN

CITRA KORPORASI

CITRA PRODUK

PELAYANAN

TEKNOLOGI

86
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK PAsAR DAN PEMASARAN I

Keterangan:
* pilihan masing-masing produk menggunakan kategori 1, 2, 3, 4,5.
** 1 = sangat jelek, 2 = jelek, 3 = ragu-ragu, 4 = bagus, 5 = sangat bagus

Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan bagian penting dalam menentukan strategi


pemasaran. Segmentasi pasar adalah menggolongkan konsumen yang ada
dan potensial bagi produk dan jasa atas dasar kebutuhan dan keinginan
mereka secara umum. Segmentasi pasar digolongkan ke dalam 4 (empat)
segmen, yaitu (1) segmentasi geografis, (2) segmentasi demografis,
(3) segmentasi psikografis, dan (4) segmentasi perilaku. Berikut adalah
beberapa contoh segmentasi:
1. Segmentasi Geografis
a) wilayah Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Jawa Tengah,
dan lain-lain.
b) jumlah warga > 1 juta jiwa, 500 ribu s.d. 1 juta jiwa, dan
lain-lain.
c) kepadatan perkotaan, pinggiran kota, pedesaan.
d) iklim tropis, subtropis, dan lain-lain.

2. Segmentasi Demografis
a) usia < 15 tahun, 16-35 tahun, 36---6
-6 tahun, > 65
tahun.
b) jumlah keluarga 2-3 orang, 4---6 orang, di atas 6 orang.
c) status lajang, kawin tanpa anak, kawin, dan lain­
lain.
d) jenis kelamin laki-laki, perempuan.
e) pendapatan < Rp500 ribu, Rp500 ribu-2 juta, > Rp2 juta.

f) pekerjaan PNS, sales, petani, tukang kayu, pensiunan,


dan lain-lain.
g) pendidikan SD, SMP, SMA, D3, Sl.
h) agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan
lain-lain.

87

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

3 Segmentasi Psikografis
a) gaya hidup : pakaian ketat, rambut wama-wami, celana
jeans, dan lain-lain.
b) kepribadian ambisius, otoriter, tertutup, agresif, dan lain­
lain.

4. Segmentasi Perilaku
a) manfaat kualitas, layanan, ekonomis, cepat.
b) status pembeli potential user,first user, regular user.
c) loyalitas tidak loyal, cukup loyal, sangat loyal.
d) kesempatan reguler (weekly, monthly, quarterly), dan lain­
lain.
e) pemakaian pemakaian ringan, pemakaian sedang, pe­
makaian berat, dan lain-lain.
f) sikap positif, antusias, fanatik, tak acuh terhadap
produk.

Persyaratan untuk masuk dalam penggolongan segmentasi pasar


adalah selain perbedaan kebutuhan konsumen, juga berdasarkan beberapa
kriteria berikut:
1) Dapat dtldentifikasi: berbagai atribut diferensial segmen-segmen
harus dapat diukur sehingga memungkinkan dilakukannya identifi­
kasi.
2) Dapat dijangkau: segmen-segmen harus dapat dijangkau melalui
komunikasi dan saluran-saluran distribusi.

3) Banyaklluas: segmen-segmen harus cukup luas untuk memenuhi


kebutuhan berbagai penawaran berbeda dan harus memberikan
tanggapan berbeda terhadap bauran pemasaran yang berbeda.

4) Tahan lama: segmen-segmen secara relatif harus bersifat stabil agar


seringnya terjadi perubahan dapat dikurangi.

Strategi dan lmplementasi Pemasaran

Untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, analis harus


mengetahui apa yang membuat perusahaan menjadi spesial. Sebagai
contoh, strategi marketing akan difokuskan pada segmen pasar khusus.

88

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Oleh karena itu, perlu diperhatik:an cara mendistribusik:an produk,


jenis produk baru yang menjadi problem solving, atau cara baru untuk
mempromosik:an barang dan jasa. Analis hams memilih strategi terbaik:
dibandingkan dengan strategi pesaing.
Strategi pemasaran yang dapat diguna.kan baik: secara sebagian
maupun simultan (bersama-sama), antara lain:
a. Memperpendek rantai tata niaga penjualan.
Strategi ini diguna.kan untuk meningkatkan profit dengan cara
memperbesar volume penjualan, misalnya memangkas saluran
distribusi agen.
b. Menekan biaya produksi.
Beberapa upaya untuk menekan biaya produksi adalah:
(1) Menggantik:an peralatan yang kurang efisien dengan peralatan
model baru yang lebih efisien dan produktif. Misal, perusahaan
konveksi yang biasanya mengguna.kan mesin jahit konvensional
(dengan ka.ki) mengganti peralatannya dengan mesin jahit dinamo.
(2) Meningkatkan keterampilan pekerja melalui pelatihan khusus.
(3) Mengurangi kuantitas produk gagal melalui pemilihan kualitas
material yang intensif dan proses produksi yang terkendali.
(4) Mengurangi biaya-biaya yang tida.k berhubungan langsung de­
ngan kegiatan produksi.
c. Mengubah bentuk.
Strategi ini bertujuan untuk memberi nilai tambah pada suatu produk.
Misalnya, pedagang ikan, yang biasanya hanya menjual ik:an segar ke
konsumen, kemudian menambah kegiatan baru dengan memasaknya
dengan presto.
d. Menyesuaikan k:ualitas produk.
Strategi ini dila.kukan dengan sasaran untuk meningkatkan volume
penjualan dengan cara menyesuaik:an dengan pasar sasaran, yaitu
jik:a pasar produk adalah golongan menengah ke bawah, kualitas
produk diturunkan, sehingga harga jual dapat disesuaik:an dengan
kemampuan beli konsumen, dan sebaliknya.

Di antara pilihan di atas, strategi mana yang a.kan Anda guna.kan?


Untuk mampu menembus pasar baru, bertahan hidup, dan berkembang di
masa yang a.kan datang, fokus dan konsentrasilah pada strategi terse but.

89

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

Strategi penjualan juga ditentukan dalam bahasan ini. Bagaimana


kita ak:an menjual produk? Ada beberapa altematif pilihan untuk menjual
produk, antara lain dengan sistem eceran, grosir, mail order, phone order,
dan multilevel marketing. Setelah memilih altematif di antara beberapa
pilihan itu, selanjutnya uraikan bagaimana cara memelihara kekuatan
penjualan (sales force). Bagaimana membuat sistem dan program
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga penjual dan bagaimana menentukan
sistem kompensasinya.
Kegiatan promosi dapat dilak:ukan dengan melak:ukan strategic
alliances, yaitu melak:ukan kerja sama dengan perusahaan lain melalui co­
marketing, co-development, commission and co-arrangements. Sebagai
contoh, untuk meningkatkan brand image atas produk baru, perusahaan
bekerja sama dengan Marketing Plus-nya Hermawan Kertanegara,
menggunak:an perusahaan outsourcing untuk merekrut tenaga penjual,
dan sebagainya. Contoh strategic alliance ini dapat dilihat pada hasil
kerja sama antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di seluruh Jabotabek
dalam memasarkan produk tabungan Tabrindo.
Media promosi yang dipilih untuk mengenalkan produk ke calon
konsumen harus disesuaikan dengan jenis produk, segmen pasar yang
dituju, dan biaya yang dibutuhkan. Altenatif media promosi yang dapat
digunak:an antara lain iklan, promosi penjualan, penjualan langsung, dan
publikasi. Analisis strategi ini menutup pembahasan aspek pasar dan
pemasaran.

"SENI PERANG"
(Sun Tzu)
Jika Anda tidak kenai musuh Anda dan dtrl Anda sendirl, Anda bodoh dan
pastl akan kalah dalam setiap pertempuran.
Jika Anda kenai dirl Anda sendlri, tetapi tidak kenai musuh Anda,
dalam setiap pertempuran yang Anda menangkan, Anda akan menderita
kerugian.
Jika Anda kenai musuh Anda dan dirl Anda sendiri, Anda akan me-
. . '

menangkan setlap pertempuran.

90
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Rangkuman

1. Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu unsur critical point
dalam menentukan aspek-aspek lainnya. Apabila dari basil analisis
permintaan diperoleb trend yang menurun, sebaiknya rencana bisnis
tidak dilanjutkan karena basil itu mengindikasikan entitas bisnis
sudah jenuh. Kecuali perusahaan akan me-launching produk baru.
2. Materi-materi bahasan pada aspek ini sifatnya tidak mutlak untuk
dianalisis secara keseluruhan, namun disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan dan skala usaha (nilai investasi yang akan ditanamkan).
3. Materi bahasan yang barus dianalisis untuk tiap studi dalam aspek
marketing adalah ( 1) aspek permintaan dan penawaran, (2) analisis
persaingan, dan (3) strategi marketing mix (produk, barga, distribusi,
dan promosi).
4. Urut-urutan materi babasan terkadang disesuaikan dengan keten­
tuan user (pengguna). Sebagai contob, sistematika studi kelayakan
"Pendirian Program Studi Baru" di lingkungan perguruan tinggi bi­
asanya disesuaikan dengan pedoman yang dikeluarkan Dikti.
5. Penggunaan alat bantu komputer untuk menyelesaikan kasus-kasus
perbitungan akan sangat membantu dalam menganalisis aspek pasar
dan pemasaran ini.

Contoh Kasus

Berikut ini contob analisis aspek pasar dan pemasaran yang disusun pada
tahun 1985.

ASPEK PASARDAN PEMASARAN

A. Latar Belakang
PT Pupuk Kujang (persero) mendapat tugas mengembangkan pabrik
amonium nitrat. Amonium nitrat banyak digunakan baik untuk pupuk
maupun industri lainnya, misalnya sebagai bahan baku pembuatan bahan
peledak dan pembuatan nitrous oksida.
Usaha merintis perencanaan pabrik amonium nitrat telah dimu1ai se­
jak tahun 1981. Dari basil survei penelitian dan studi lapangan, pemakaian

91

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

amonium nitrat untuk pupuk sangat kecil dibandingkan dengan kapasitas


minimum pabrik yang masih ekonomis. Karena pemakaian untuk pupuk
relatif kecil, sementara pengembangannya memerlukan seeding program,
sehingga memerlukan waktu, studi dilanjutkan pada Ammonium Nitrat
Technical Grade yang dipakai untuk bahan baku pembuatan bahan peledak.
Perum Dahana telah merencanakan untuk mengembangkan industri
bahan peledak, di samping yang pada saat ini dikelola Perum Dahana.
Bahan bakunya adalah amonium nitrat yang sampai sekarang seluruhnya
masih diimpor. Perum Dahana telah ditunjuk pemerintah sebagai badan
tunggal untuk pengadaan, penyediaan, dan pendistribusian bahan peledak
serta komponen-komponennya untuk seluruh Indonesia. Nantinya, sesuai
Keppres No. 27/1982 Perum Dahana juga menjadi penyalur amonium
nitrat produksi PT Multi Nitro Kimia.
Sejalan dengan perkembangan waktu, temyata pemakaian Ammo­
nium Nitrat Technical Grade berkembang dengan cepat. Ini dapat dilihat
dari data Statistik Impor Amonium Nitrat sebagai berikut:

Tahun Jumlah Ton


1981 370
1 982 840
1983 1 1 .000
1984 22.318

Pada saat ini Indonesia banyak mengimpor rock phosphat dari


negara-negara Timur Tengah, seperti Yordania, Maroko, dan lain-lain.
Untuk penambangan phosphat ini dibutuhkan amonium nitrat. Untuk itu,
diharapkan counter trade dengan negara-negara tersebut dapat dilakukan;
yang jumlahnya diperkirakan mencapai 10.000 ton/tahun am onium nitrat.
Di samping itu, counter trade ini juga diperkirakan untuk memenuhi
kebutuhan di negara Asean.
Me1ihat perkembangan kebutuhan amonium nitrat di dalam negeri
dan ekspor, sudah saatnya di Indonesia didirikan pabrik amonium nitrat.

B. Pasar Amonium Nitrat


Amonium nitrat banyak digunakan baik untuk pupuk maupun untuk
industri lainnya, seperti bahan baku pembuatan bahan peledak dan

92
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

pembuatan nitrous oksida. Ada 2 macam bentuk amonium nitrat yang


digunakan untuk pembuatan bahan peledak, yaitu:
i. Crystalline powder
ii. Porous prilled

Amonium nitrat yang berbentuk crystalline powder digunakan


terutama untuk membuat dinamit, sementara yang berbentuk porous
prilled digunakan untuk membuat Ammonium Nitrat Fuel Oil (ANFO).
Amonium nitrat yang dipakai untuk pupuk biasanya berbentuk pri/1
coated yang telah dicampur dengan kapur atau pupuk lainnya. Maksud
pemakaiannya adalah untuk menghindarkan penyalahgunaan pemakaian
dan memperkecil risiko dalam handling dan transportasinya.
Amonium nitrat ini, terutama yang berbentuk ANFO, banyak
dipakai dalam industri pertambangan, semen, dan konstruksi karena
dianggap sebagai bahan peledak paling aman baik dalam hal pemakaian
maupun penanganannya. Jumlah yang diperlukan dalam industri tersebut
bervariasi bergantung pada kondisi industri-industri tersebut.
Struktur pemakaian Ammonium Nitrat di Indonesia diperkirakan
sama dengan negara-negara industri lainnya, yaitu 95% lebih dari
kebutuhannya dipakai untuk pembuatan bahan peledak dan sisanya untuk
bahan baku industri lainnya. Namun, patut diketahui, amonium nitrat
sebagai pupuk belum lazim dipakai di Indonesia. Sampai saat ini belum
ada pabrik amonium nitrat di Indonesia. Semua kebutuhan amonium nitrat
disuplai dari luar negeri.

C. Prospek Pasar di Indonesia


Perkembangan demand amoniwn nitrat yang akan datang bergantung
pada pertumbuhan industri-industri yang membutuhkan ANFO. Dari
informasi serta survei-survei yang dilakukan, industri-industri yang
banyak menggunakan ANFO, antara lain industri semen, pertambangan,
konstruksi, industri nitrous gas, dan lain-lain.

1. Industri Semen
Pada saat ini ada beberapa industri semen yang memerlukan ANFO
sebagai bahan pemecah batu kapur. Bahan baku pembuatan semen
adalah batu kapur. Sebagai bahan pemecah batu kapur, dibutuhkan

93

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

0, 165 ton ANFO untuk 1.000 ton batu kapur. Jadi, untuk membuat
1 ton semen diperlukan batu kapur sebanyak 1,25 ton. Hasil survei
dari industri-industri semen menunjukkan bahwa kebutuhan
Ammonium Nitrat pada tahun 1990 diperkirakan mencapai 6.094
ton.
2. Industri Pertambangan
Pertambangan yang menonjol dalam pemakaian ANFO adalah batu
bara. Untuk memproduksi 1.000 ton batu bara diperlukan kurang
lebih 0,45 ton ANFO.
Hasil survei dari industri pertambanganmenunjukkan bahwa kebutuh­
an amonium nitrat pada tahun 1990 diperkirakan mencapai ± 7.528
ton.
3. Industri Lain
Industri-industri lain yang diperkirakan memakai ANFO adalah in­
dustri pemecah batulquarry, PT IGI (PT Industrial Gases Indonesia),
dan lain-lain.

Berikut adalah data statistik impor amonium nitrat di Indonesia dari


tahun 198 1 s.d. 1984.

Tabell lmpor Amonium Nitrat 1981-1984


Tahun '
1umlab ( Toa )

1981 371

1982 840

1983 11.000

1984 22.318

Sumber:BPS

Pada tahun 1983 dan 1984 terjadi lonjakan yang sangat besar. Ini
dimungkinkan karena selain industri semen dan batu bara meningkat,
juga disebabkan oleh meningkatnya pekerjaan konstruksi untuk waduk,
industri pemecah batu untuk keperluan konstruksi dan jalan.
Sejak bulan Maret 1984 telah dilakukan pula survei ke industri yang
diperkirakan sebagai pemakai langsung, untuk mendapatkan informasi
penakaran bahan peledak.

94

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Berdasarkan hasil survei tersebut diperoleh kebutuhan dan perkiraan


pemakaian amonium nitrat sampai dengan tahun 1990 sebagai berikut:

Tabel2 Kebutuhan dan Perkiraan Pemakaian Amonium Nitrat


lndustri 1- 1917 1- 1919 1998

1. Semen 5.132 5.296 5.613 5.974 6.094

2.Pertambangan 3.924 4.139 5.076 6.350 7.528

3.Lainnya 1.036 1.036 977 977 977

Jomlah 10.092 10.471 11.666 13.301 14.599

Sumber: Hasil survei ke pemak:ai

Data ini dianggap cukup realistis/wajar karena berasal dari pemakai


langsung. Selanjutnya, data ini dipakai untuk perhitungan kebutuhan
pemakaian amonium nitrat di Indonesia.

D. Pasar Amonium Nitrat di Negara Asean


Perkiraan pemakaian amonium nitrat ini diambil dari hasil survei ke
kedutaan-kedutaan besar RI di negara tersebut. Data-data pemakaian di
negara tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel3 Pemakaian Amonium Nitrat di Asean

T.._ Malaysia Tltallud

1975 -
3.700

1976 -
6.600

1977 -
10.000

1978 -
7.000

1979 29.800 15.000

1980 14.200 8.300

1981 55.000 13.800

1982 16.000 9.100

1983 12.000 21.000

1984 21.200 4.000

Sumber: Kedutaan Besar RI di Malaysia dan Thailand

95

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

a. Situasi Pasar di Masing-Masing Negara Asean


1. Thailand
Dari total 13.800 ton arnonium nitrat yang diimpor pada tahun 1981,
jenis porous prilled mencapai 8.300 ton dan sisanya terdiri atas 4.000
ton Calcium Ammonium Nitrat untuk pupuk dan 1.500 ton prill yang
tipe padat. Tipe padat ini digunakan untuk pembuatan nitrous oxide
yang digunakan untuk tujuan-tujuan pengobatan.
Besarnya demand diperkirakan meningkat berfluktuasi dalarn
beberapa tahun mendatang karena adanya proyek-proyek besar,
seperti pembangunan pembangkit listrik:, pabrik semen, industri
perumahan, penarnbangan gararn, dan lain-lain. Akan tetapi, proyek
ini tidak akan berlangsung lama. Oleh karena itu, akan lebih realistis
hila memperkirakan besarnya market sesuai dengan kebutuhan yang
konstan, tidak termasuk kebutuhan-kebutuhan sesaat. Berdasarkan
hal ini, untuk memperkirakan kebutuhan yang akan datang dihitung
sebagai basil rata-rata impor 1983-1984 dan besarnya dianggap
tetap untuk tahun-tahun selanjutnya, yaitu sebesar 12.500 tiap tahun.
2. Filipina
Filipina merupakan salah satu negara Asean yang paling banyak
menggunakan Ammonium Nitrat Technical Grade. Pada tahun 1981
saja, Filipina mengimpor 30.500 ton yang terdiri dari 3.000 ton dalarn
bentuk crystalline, 27.000 ton dalarn bentuk porous prilled dan
sisanya adalah untuk pupuk.
Sejak tahun 1982 di Filipina telah beroperasi pabrik arnonium ni­
trat kepunyaan Nobel Philipina Inc. dengan kapasitas 40.000 ton/tahun.
3. Malaysia
Total impor arnonium nitrat di Malaysia mencapai rata-rata 22.000
ton pada tahun 1979/1980. 17.000 ton di antaranya arnonium nitrat
untuk pupuk. Konsumsi arnonium nitrat untuk penggunaan industri
mencapai 5.000 ton pada tahun 1980.
Di Malaysia terdapat pabrik asarn nitrat. Perusahaan tersebut
bemama Chemical Company of Malaysia. Pabrik ini memproduksi
semua asarn nitrat-nya menjadi Ammonium Nitrat Fertilizer Grade
atau pupuk komponen lainnya. Pabrik ini dioperasikan harnpir pada
kapasitas penuh dan tidak ada kelebihan kapasitas untuk mensuplai
kebutuhan arnonium nitrat untuk industri pada pasaran domestik.

96

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

4. Singapura
Pada umumnya amonium nitrat yang diimpor Singapura adalah untuk
pupuk dan sebagian direekspor ke Malaysia Barat/Timur.
Saat ini besamya pasaran amonium nitrat di Singapura sekitar
500 ton/tahun. Dan dalam studi karena relative dem and- nya kecil,
tidak diperhitungkan.
5. Negara Lain di Luar Asean
Di samping kebutuhan amonium nitrat di Asean masih ada potensi
pasar, antara lain negara Yordania ( ± 10.000 ton/tahun).

b. Proyeksi Supply dan Demand


Data yang diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan amonium nitrat
pada waktu yang akan datang diperoleh dari dua sumber, yaitu data primer
dan data sekunder.
Data primer didasarkan pada kebutuhan user/pemakai, sementara data
sekunder diambil dari data Biro Pusat Statistik (BPS). Trend data sekunder
tidak dapat dijadikan pegangan karena fluktuasi datanya sangat besar. Biasa­
nya, data yang dipilih untuk proyeksi adalah data primer karena dianggap
paling realistis. Proyeksi berdasarkan data primer adalah sebagai berikut:

Tabel4 Proyeksi Kebutuhan Amonium Nitrat dalam Negeri

Tabun Jumlab

1987 10.471

1988 11.666

1989 13.301

1990 14.599

1991 15.579

TabeiS Rata-Rata 1mpor Asean


Tabun Thailand Malaysia

1975/1976 5.150 -
1977/1978 8.500 -
1979/1980 11.650 22.000

198111982 11.450 35.500

1983/1984 12.500 16.600

97

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

c. Penggunaan Asam Nitrat

Pada wnumnya, asam nitrat digunakan sebagai intermediate untuk bahan


baku atau sebagai bahan penunjang bermacam-macam industri lain, seperti:
Bahan intermediate pembuatan amoniwn nitrat.
Bahan kimia industri bahan peledak.
Bahan penunjang industri kimia, seperti dyestuff, asam adipat, katalis,
dan lain-lain.

Sebagai gambaran, berikut adalah tabel mengenai kontribusi pe­


makaian asam nitrat di Jepang.

Tabel6 Pemakaian Asam Nit rat di Jepang


Penggunaan •;.,

l. Amonium nitrat untuk pupuk 15

2. Amonium nitrat untuk industrilexplosive 25

3. TDI 9

4. Adipic acid 8

5. Synthetic fiber 9

6. Dyestuff& intermediate-nya 5

7. Acid picking dan metal plating 6

8. Lain-lain 22

100

Sumber: Unico Consultant

E. Pasar Asam Nitrat di Indonesia


Saat ini penggunaan asam nitrat di Indonesia belwn sampai ke industri
kendaraan bermotor karena industri mobil di Indonesia bam pada tahap
assembling.
Adanya rencana pemerintah untuk meningkatkan local content dalam
industri mobil, di antaranya pembuatan body mobil, dapat meningkatkan
potensi pemasaran asam nitrat. Seperti diketahui, kebutuhan asam nitrat
untuk metal plating dalam industri mobil adalah 70 kg setiap kendaraan
(rata-rata).
Asam nitrat yang diimpor Indonesia pada saat ini diperkirakan
digunakan untuk industri barang-barang logam seperti Pindad dan

98

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK PASAR DAN PEMASARAN I

penambangan emas. Dan, diperkirakan, kebutuhan industri-industri ter­


sebut cenderung meningkat. Tabel berikut menunjukkan jumlah impor
asam nitrat di Indonesia dari tahun 1974 s.d. 1984:

Tabel7 lmpor Asam Nitrat di Indonesia 1974-1984

TU. Toa Tallwa Toa

1974 357 1979 1.700

1975 678 1980 2.011

1976 433 1981 949

1977 941 1982 1.388

1978 1.046 1983 2.356

1984 2.171

Sumber:BPS

F. Pasar Asam Nitrat di Asean


Tabel berikut menunjukkan laju impor asam nitrat di negara-negara
Asean. Filipina telah menghentikan impornya karena pabrik amonium
nitrat - asam nitrat telah beroperasi di sana. Oleh karena itu, dalam tabel
berikut kebutuhannya tidak diperhitungkan lagi.

Tabel81mpor Asam Nitrat di Asean


Nepn lt79 1918 1911 19111 1M3 1914

Thailand 1.135 2.630 1.216 1.606 2.194 2.253

Singapura 2.039 2.041 91!7 - - -

Malaysia 669 512 625 671 899 1.070

Sumber: Data Impor Statistik masing-masing negara.

Dari data di atas dapat disimpulkan rata-rata kebutuhan asam nitrat di


negara-negara Asean pada tahun 1979-1981 adalah sebagai berikut:
-Malaysia 750 ton/tahun
- Singapura 1.700 ton/tahun
-Thailand 1.840 ton/tahun
Tabel berikut menunjukkan proyeksi impor asam nitrat di negara
Asean. Kebutuhan impor di negara-negara ini diperkirakan akan mencapai
kurang lebih 5.500 ton pada tahun 1990.

99

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDt KELAYAKAN

Tabel9 Proyeksi Kebutuhan Asam Nitrat di Asean


Tabu Total 'I'IIIIIM ........ Malaysia
1985 4.683 780 1.989 1.914

1986 4.869 811 2.068 1.990

1987 5.063 843 2.151 2.069

1988 5.266 877 2.237 2.152

1989 5.477 912 2.326 2.239

1990 5.698 950 2.420 2.328

Sumber: Diolah dari data Impor Statistik masing-masing negara.

G. Proyeksi Penawaran dan Permintaan Asam Nitrat


Pemenuhan kebutuhan asam nitrat di Indonesia sampai saat ini masih
melalui impor. Dengan demikian, data impor ini dapat dianggap sebagai
demand asam nitrat di Indonesia. Di luar pemakaian sebagai bahan baku
pembuatan amonium nitrat, asam nitrat juga digunakan sebagai bahan
pembantu dalam industri, misalnya pada campuran pembuatan air raksa,
metal cleaning, dan lain-lain. Akan tetapi, dengan didirikannya pabrik
asam nitrat, industri-industri derivatif asam nitrat diharapkan berkembang
dengan pesat sehingga kebutuhan asam nitrat meningkat dan, dengan
demikian, pemasarannya pun menjadi lebih luas. Berikut perkiraan
proyeksi kebutuhan asam nitrat di Indonesia:

TabellO Proyeksi Kebutuhan Asam Nitrat di Indonesia

Taban (too) Taboo (too)

1984 2.171 1991 4.509

1985 2.505 1992 4.843

1986 2.839 1993 5.177

1987 3.173 1994 5.511

1988 3.507 1995 5.845

1989 3.841 1996 6.179

1990 4.175 1997 6.513

1998 6.847

Sumber: Dihitung dari BPS dengan Least Square Methode.

100

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Di negara-negara Asean, (maksimwn) 50% dari total Asean demand


diperkirakan berasal dari produk Indonesia. Berdasarkan hal itu, Indone­
sia berencana mengekspor produk asam nitrat sebanyak mulai dari 1.000
ton/tahun. Setelah itu, ekspor akan ditingkatk:an sampai dengan 2.850 ton/
tahun.

H. Strategi Pemasaran
Berikut adalah langkah-langkah/strategi yang akan ditempuh yang
diharapkan dapat membuka jalan dalam meningkatk:an pemasaran dalam
negeri ataupun ekspor.

1. Sistem Distribusi
Karena amoniwn nitrat itu adalah bahan baku untuk pembuatan
ANFO dan bahan explosive lainnya, amoniwn nitrat dianggap
sebagai barang/produk strategis sehingga pemasarannya tidak akan
lepas dari pengawasan pemerintah.
Sesuai dengan Keppres No. 2711982 tentang pengadaan bahan
pe1edak, pemerintah menunjuk Perwn Dahana sebagai badan tunggal
untuk pengadaan, penyediaan, serta pendistribusian bahan peledak dan
yang sejenis dengan itu serta komponen-komponen yang berhubungan
dengan bahan peledak tersebut untuk seluruh wilayah Indonesia. De­
ngan demikian, untuk kebutuhan ANFO dalam industri komersial di
Indonesia, pemasarannya dilaksanakan oleh Perwn Dahana.
Untuk keperluan ekspor, pelaksanaannya dilakukan oleh Divisi/
Biro Pemasaran PT Multi Nitro Kimia dan eksportir-eksportir yang
ditunjuk.

2. Promosi
Promosi diperlukan karena produk ini merupakan produk baru
yang pertama kali diproduksi di Indonesia. Langkah-langkah yang
ditempuh untuk memasarkan produk amoniwn nitrat ini direncanakan
sebagai berikut:
a. Melakukan pre-marketing.
1. Pre-marketing dilakukan sebelwn pabrik berproduksi secara
komersial, yaitu dengan memasarkan produk yang sama
dengan produk yang akan dihasilkan.

101
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

2. Langkah ini sangat berguna untuk mengenalkan produk yang


akan dihasilkan kepada pemakai (konsumen product knowl­
edge) sehingga dapat mempermudah pemasarannya.
b. Pembuatan bookletlbrosur dan sejenisnya yang mencakup spesifi­
kasi produk dan kapasitas produk.
c. Demonstrasi/presentasi serta bentuk publisitas produk lainnya.
3. Pemasaran Dalam Negeri
Seperti diketahui, berdasarkan ketentuan pemerintah, Perum Dahana
ditunjuk untuk bertindak sebagai badan tunggal dalam pengadaan
dan distribusi bahan peledak maupun bahan baku bahan peledak di
Indonesia. Oleh karena itu, Perum Dahana akan menjadi distributor
amonium nitrat di dalam negeri.
Jadi, dengan demikian, pengadaan semua kebutuhan untuk
industri dalam negeri harus melalui Perum Dahana.

4. Pemasaran Ekspor
Langkah-langkah yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan
pemasaran ekspor adalah sebagai berikut:

Negara Asean
Adanya kerja sama ekonomi antarnegara Asean dapat dimanfaatkan
untuk menembus pemasaran amonium nitrat di negara-negara Asean.
Negara Asean yang telah memproduksi amonium nitrat adalah
Filipina. Namun, produknya tidak beredar di negara-negara Asean
karena dipakai terutama untuk menyuplai kebutuhan dalam negeri
dan untuk ekspor antara lain ke Papua Nugini dan Bangladesh.
Saat ini, produk amonium nitrat yang banyak dipakai di negara­
negara Asean berasal dari Jepang dan negara-negara Eropa. Dengan
demikian, karena jarak Indonesia lebih dekat ke negara-negara
konsumen di Asean, harga jual CIF produk amonium nitrat Indonesia
dapat bersaing di pasaran.
Dengan keuntungan-keuntungan tersebut, potensi produk
amonium nitrat dari Indonesia diharapkan berpeluang besar untuk
memasuki pasaran Asean.

102
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I

Negara Timor Tengah


Perlu diinformasikan bahwa untuk keperluan pabrik TSP di
PT Petrokimia Gresik, Indonesia banyak mengimpor phosphat rock
dari negara-negara Timur Tengah, antara lain Yordania, Maroko,
dan lain-lain. Seperti kita ketahui, penambangan phosphat rock
memerlukan amonium nitrat. Dan, untuk keperluan penambangannya,
negara-negara tersebut masih mengimpor seluruh kebutuhan amonium
nitratnya.
Terkait dengan banyaknya impor phosphat rock dari negara
tersebut, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk
menawarkan semacam Counter Trade atau bentuk perjanjian imbal
beli lainnya. Untuk keperluan ini, perlu kiranya dijajaki kerja sama
dengan PT Petrokimia Gresik.

Negara-Negara Lain
Perlu juga dijajaki kemungkinan ekspor ke negara-negara lain,
seperti Papua Nugini dan Bangladesh. Pada saat ini negara tersebut
mengimpor amonium nitrat dari Filipina.

5. Kebijaksanaan Harga
Harga jual amonium nitrat ditentukan berdasarkan dua macam harga
jual, yaitu harga jual dalam negeri dan ekspor. Demikian juga dengan
harga jual asam nitrat. Harga jual dalam negeri ditentukan lebih tinggi
daripada harga ekspomya. Namun, tidak lebih tinggi daripada harga
rata-rata CIF Impor. Dengan demikian, struktur harga ini diharapkan
dapat lebih menarik karena secara relatif harganya lebih murah baik
di dalam negeri maupun di pasaran bebas luar negeri yang sangat
kompetitif.
Jika diperlukan, pelaksanaan kebijaksanaan harga ini dapat
ditinjau kernbali secara berkala.

103
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Tea Pemahaman

1. Saudara dlmlnta menganallsls studl leelayakan di atas. Berdasarkan


teori yang telah Anda pela}att bahwa dalam kaj1an, aspek pasar
dan pemasaran tnt ada upaya pencartan data untuk mendapatkan
lnfonnasi tentang volume peluang pasar yang maslh terbuka untuk
menjadi morlcet shew perusahaan yang akan dldlrlkan, apakah
peluang pasar maslh tersedla7 Jika ada, berapa besar peluang pasar
tersebut7 Estimastkan untuk5 tahun kemudianl
2. Apa saja kekurangan anafists aspek pasar dan pemasaran pacta kasus
, dl atas7 Sebuttcan dan jelaskanl
3. Seandainya Anda adalah seorang analls, apakah And� akan mere�
rnendaslkan hasll studi pada aspek pasar dan pemasaran dl atas?
Berikan alasan-alasannya!

104
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
Hasil rekomendasi aspek pasar dan pemasaran menjadi dasar dalam
melanjutkan studi kelayakan. Ada berbagai faktor pertimbangan dan
analisis yang menyatakan bahwa studi ini layak dilanjutkan. Pada inti­
nya proyek harus marketable dan harus meliputi hal berikut:

(a) Ditinjau dari sisi penawaran, proyek tersebut tidaklbelum jenuh.


(b) Ditinjau dari sisi permintaan, proyek tersebut masih relatif tinggi
dan cenderung ada kenaikan permintaan di masa yang akan
datang.
(c) Ditinjau dari aspek pasar, proyek ini mempunyai pasar potensial
yang relatif besar dan pangsa pasar yang menjanjikan berdasar­
kan riset pasar.
(d) Ditinjau dari sisi strategis, produk, harga, sistem distribusi, promo­
si, dan pelayanan mempunyai keunggulan dibandingkan·dengan
usaha sejenis yang sudah ada sebelumnya dan/atau saat studi
kelayakan dilakukan (pesaing).
(e) Ditinjau dari sisi perencanaan strategi, proyek ini dapat menen­
tukan strategi generik yang akan digunakan dalam menghadapi
persaingan.

Setelah dari aspek pasar dan pemasaran proyek tersebut dinilai


layaklmarketable, studi dilanjutkan ke aspek teknis produksi dan
teknologis.
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengo­
perasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah
proyeklbisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan ana­
lisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya in­
vestasi termasuk startup cost/praoperasional proyek yang akan dilak­
sanakan.
Ada beberapa pertanyaan yang perlu mendapatkan jawaban dari
aspek ini, yaitu:
1. Manakah desain produk yang akan dipilih?
2. Bagaimana menyusun rencana kapasitas perusahaan?
3. Bagaimana kriteria pemilihan mesin dan teknologi serta peralatan
yang akan digunakan?
4. Di mana proyek/bisnis akan didirikan?
5. Bagaimana melakukan proses produksi dan memilih layout pabrik,
termasuk layout bangunan dan fasilitas lain?
6. Seberapa besar luas produksi ditetapkan untuk mencapai skala
yang ekonomis?

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK TEKNIS PRODUKSI
DAN TEKNOLOGIS

Seleksi dan Desain Produk

Dari hasil riset pasar pada aspek sebelumnya diperoleh data tentang
produk yang dikehendaki pasar sasaran. Berkaitan dengan produk yang
akan dihasilkan/dijual ke pasar, pada tahap ini ditentukan beberapa hal,
yaitu:
( 1) Jenis produk
(2) Bentuk
(3) Warna
(4) Ukuran(size)
(5) Tekstur
(6) Bahan yang akan digunakan(material)

Manajemen mempunyai berbagai pilihan dalam hal seleksi, keten­


tuan, dan desain atas barang danjasa yang akan dijual kepada perusahaan.
Seleksi produk adalah kegiatan pemilihan barang ataujasa yang akan di­
gunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau klien perusahaan.
Keputusan produk merupakan hal yang fundamental dan mempunyai
implikasi besar terhadap fungsi operasi karena memengaruhi biaya
peralatan, modal, desain, tata letak, kebutuhan ruang, keahlian orang yang
akan dipekerjakan dan yang harus diberikan pelatihan, serta bahan mentah
dan proses yang digunakan.

107

f!t'���'f1i{�1�"�:·· ':W·';;;r·�·p-�� �"'" �: �·


..
,• "Hanya
�"' di,.�
���· ' •. Scan untuk
� ':�."' "1;"'Kulup
.,. 'I'� •.Arridho"
• � •••�,:' � ��-�, F' '
'
� ' ' � •"! !'"�..,.., '"I

)� . ' .
I STUDI KElAYAKAN

Seleksi produk yang akan diproduksikan perusahaan dapat dilak­


sanakan dengan berbagai cara, antara lain melihat jumlah nilai dari se­
luruh faktor yang berhubungan dengan produk tersebut. Dengan cara ini
perusahaan dapat melihat, mengamati, dan mengadakan analisis terhadap
masing-masing produk yang mempunyai kemungkinan untuk diproduksi.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam seleksi
produk adalah sebagai berikut:
a. Nilai guna produk
b. Kemungkinan perkembangan produk
c. Fasilitas produksi yang diperlukan
d. Fasilitas perusahaan
e. Proyeksi permintaan produk
f. Proyeksi penjualan industri
g. Proyeksi penjualan perusahaan
h. Potensi keuntungan produk
1. Jalur distribusi
j. Posisi persaingan
k. Potensi peningkatan penjualan
I. Siklus hidup produk

Apabila kita dapat melihat faktor-faktor tersebut, berarti kita akan


melihat profil produknya. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram,
penilaian masing-masing faktor tersebut akan kelihatan sebagai berikut.

108

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

BARANG A NILAI

Nilai guna produk 4

Kemungkinan pengembangan produk 3

Fasilitas produksi yang diperlukan 2

Fasilitas perusahaan 3

Proyeksi permintaan produk 5

Proyeksi penjualan industri 5

Proyeksi penjualan perusahaan 4

Potensi keuntungan produk 3

Jalur distribusi perusahaan 4

Posisi persaingan 3

Potensi peningkatan penjualan 3

Siklus umur produk 2

JUMLAH 41

BARANG B NILAI

Nilai guna produk 2

Kemungkinan pengembangan produk 2

Fasilitas produksi yang diperlukan 4

Fasilitas perusahaan 3

Proyeksi permintaan produk 2

Proyeksi penjualan industri 4

Proyeksi penjualan perusahaan 3

Potensi keuntungan produk 4

Jalur distribusi perusahaan 4

Posisi persaingan 3

Potensi peningkatan penjualan 3

Siklus umur produk 2

JUMLAH 36

109

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Dari contoh kuantifikasi nilai masing-masing faktor tersebut, sangat


rendah (SR) diberi nilai 1, rendah (R) diberi nilai 2, cukup (C) diberi nilai
3, tinggi (T) diberi nilai 4, dan sangat tinggi (ST) diberi nilai 5. Dengan
kuantifikasi nilai ini, jumlah nilai setiap produk akan dapat diketahui
sehingga perusahaan dapat memilih beberapa produk yang diperlukan
dan mempunyai nilai tinggi dalam penilaian. Dari contoh di atas, barang
A akan dipilih sebagai produk yang akan diproduksi perusahaan karena
mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan dengan barang B.
Kegiatan seleksi, pencarian manfaat, dan desain produk terjadi secara
terus-menerus karena adanya peluang hadirnya produk baru. Ada lima
faktor yang memengaruhi peluang pasar, yaitu:
a. Perubahan ekonomi.
b. Perubahan sosiologi dan demografi.
c. Perubahan teknologi.
d. Perubahan politik.
e. Perubahan-perubahan lain yang bisa timbul dari dinamika pasar,
standar profesi, pemasok, dan penyalur.

Manajer operasi harus menyadari faktor-faktor dan mengantisipasi


terjadinya perubahan terhadap adanya peluang bagi produk baru, produk
itu sendiri, volume produk, dan bauran produknya.

a. Siklus hidup produk (product life cycle)

Produk: itu sebenarnya lahir, hidup, dan kemudian mati. Produk yang
mati disingkirkan oleh perubahan yang terjadi di masyarakat. Kehidupan
produk dapat dibagi atas empat fase, yaitu perkenalan, pertumbuhan,
pendewasaan, dan penurunan.
Siklus hidup produk bisa beberapa jam (koran), beberapa bulan
(mode), beberapa tahun (video rekam Betamax), atau beberapa dekade
(VW). Tanpa melihat panjang-pendeknya umur produk, seorang manajer
operasi sebenarnya tetap mempunyai tugas sama, yaitu harus mendesain
sistem yang dapat membantu pengenalan produk baru dengan sukses.

110

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRoouKSI DAN TEKNOLOGIS I

Product Life Cycle, Sales, Cost,


and Profit
Cost of
Dev&�opment
& Maf1ufacture
Sales Revenue
I

I --.___ ,..
I
I
I
I
I
I I
I
-- �I �asn low
-- �I ----------------------

1
I

Introduction Growth ; Maturity Decline

b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain produk

Manajer operasi harus mempertimbangk:an 2 hal dalam mendesain


produk, yaitu:
1) Manajemen harus membuat keputusan yang menyangkut trade-off
antara bentuk danfungsi;
2) Desainer harus membuat keputusan tentang bahan-bahan yang
digunakan; dalam memilih bahan desainer perlu mempertimbangk:an
(1) kebutuhan spesi.fikasi bahan, (2) biaya bahan relatif, dan (3)
biaya pemrosesan.

c. Pengembangan produk

Dalam sebuah perusahaan, R&D (research and development) merupakan


kegiatan yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan jika perusahaan
ingin bertahan dan berkembang. Kegiatan R&D akan menunjang
perkembangan perusahaan, terutama produk perusahaan, sehingga akan
tetap mendapatkan pasar yang baik.

111

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Penelitian produk adalah penelitian tentang produk apa dan bagai­


mana yang disukai konsumen, sedangkan pengembangan produk adalah
penelitian terhadap produk yang sudah ada untuk dikembangkan lebih
jauh agar mempunyai tingkat kegunaan yang lebih tinggi dan disukai
konsumen. Produk baru adalah produk yang mempunyai salah satu
kriteria berikut:
a) Terdapat perubahan-perubahan kecil dari produk yang telah di­
produksi perusahaan, misal dalam hal pengepakan, ukuran, dan
sebagainya.
b) Terdapat perubahan total dari produk yang sudah ada.
c) Produk yang diproduksi perusahaan lain, namun belum diproduksi
perusahaan yang bersangkutan.
d) Produk yang tidaklbelum diproduksi di dalam negeri, namun sudah
dipasarkan di luar negeri.
e) Produk yang sama sekali belum pernah diproduksi baik di dalam
negeri maupun luar negeri.

Few Successes
Number

2000

1500

1000

500

0
Development Stage

112

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

Gambar pada halaman 1 12 menjelaskan:


1) Awalnya produk baru hanya berupa gagasan bisnis yang berjumlah
1 . 7 50 lebih.
2) Gagasan bisnis yang memenuhi persyaratan pasar dan keinginan
konsumen makin menyusut dan tinggal l .OOO.

3) Seiring perja1anan waktu terjadi seleksi pasar; hanya gagasan yang


memiliki spesifikasi fungsional yang akan bertahan dan jumlahnya
semakin sedikit.

4) Gagasan-gagasan yang dapat dideskripsikan dalam spesifikasi produk


tertentu (warna, size, testur, bentuk, bahan, rasa, dan sebagainya)
tinggal sekitar 100 dari 500 gagasan sebelumnya.
5) Dilakukan uji produk untuk mengetahui daya serap pasar terhadap
produk tersebut.
6) Hanya satu produk yang sukses.

d. lsu-isu dalam desain produk

Untuk kebanyakan produk, perusahaan dihadapkan pada berbagai pilihan


apakah akan memproduksi sendiri komponen yang dibutuhkan atau
membeli dari pihak ekstemal. Memilih salah satu dari beberapa altematif
dikenal dengan keputusan membuat atau membeli. Keputusan membuat
atau membeli ini membedakan antara apa yang ingin diproduksi dan apa
yang akan dibeli perusahaan. Banyak produk yang diproduksi pihak lain
dapat dibeli sebagai "produk standar". Produk standar seperti itu tidak
memerlukan struktur produk atau gambar teknik yang khusus karena
spesifikasinya dianggap cukup sebagai produk standar.
Sekarang tinggal orientasi dari studi kelayakan yang akan disusun.
Jika analis berorientasi menyusun studi kelayakan dengan objek studi
pada perusahaan dagang, tentu altematif yang dipilih adalah keputusan
membeli. Pengambil keputusan harus jeli dan cermat dalam menentukan
rancangan produk yang akan dibeli sebagai komoditas "barang dagangan"
dengan memerhatikan perkembangan mode, perubahan keinginan,
dan selera konsumen berdasarkan "produk standar" yang dihasilkan
perusahaan lain (produsen).

113

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

e. Desain jasa
Mendesain jasa untuk mendukung karakteristik yang unik merupakan
sesuatu yang menantang. Salah satu alasan mengapa peningkatan
produktivitas di industri jasa sangat rendah adalah karena desain dan
penyerahan produk jasa melibatkan interaksi dengan konsumen.
Spesifikasi desain jasa bisa dalam bentuk kontrak atau deskripsi,
seperti jasa cerita, jasa foto, jasa operasi plastik, atau jasa potong rambut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan jasa
adalah:
I) Lini pelayanan yang ditawarkan.
2) Ketersediaan pelayanan.
3) Tingkat pelayanan.

4) Garis tunggu dan kapasitas pelayanan.

llustrasi:

Contoh desain jasa pada kasus studi kelayakan "Pendirian Coffee Shop di
Jakarta" adalah sebagai berikut:
Ada sejumlah proses bisnis yang dilaksanakan The Coffee Shop. Pada
bagian ini akan dijelaskan secara rinci proses bisnis yang berlaku.
Pihak ekstemal yang terlibat dalam proses bisnis di The Coffee Shop
adalah:
1. Peianggan!Customer. Pelanggan Coffee Shop yang datang untuk
membeli produk dan mendapatkan pelayanan.
2. Pemasok!Supplier (bahan baku, perlengkapan, dan peralatan).
Perusahaan atau individu yang menyediakan bahan, peralatan, dan
barang-barang untuk diolah atau dipakai.

114
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRoouKsl DAN TEKNOLOGIS I

Proses bisnis tersebut digambarkan dalam diagram Business Use


Case sebagai berikut:

Pelanggan

Pemasok

Gambar 6.1 Diagram Use Case The Coffee Shop

115

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Dari diagram pada Gambar 6.1, kegiatan Coffee Shop yang di­
gambarkan Business Use Case adalah:

1. Masuk ke Coffee Shop/Mobile Cafe

Pihak eksternal Pelanggan

Pihak internal Security A23-A24, Barista A6-A 11

Proses • Pelanggan datang ke Coffee Shop. Bagi


yang membawa kendaraan dapat
memarkirkannya di pelataran parkir yang
telah disediakan.

• Pelanggan masuk: ke The Coffee Shop dan


menemui Barista yang ada di bagian kios
untuk: memperoleh pelayanan.

2. Memesan menu yang diinginkan

Pihak eksternal Pelanggan

Pihak internal Barista A6-A11

Proses • Pelanggan akan disambut Barista.

• Barista akan menanyakan kebutuhan


pelanggan kemudian menyarankan produk:
yang sesuai kepada pelanggan.

• Pe1anggan dapat memesan menu yang


terdapat dalam daftar menu
makanan/minuman di The Coffee Shop.

116

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRoouKSI DAN TEKNOLOGIS I

3. Membayar tagihan

Pihak eksternal Pelanggan

Pihak internal Barista A6-A11

Proses • Barista akan menginput pesanan pelanggan


pada mesin cash register.

• Barista memberitahukan jumlah pembayaran


berdasarkan menu yang telah dipesan.

• Pelanggan membayar sejumlah tagihan


tersebut.

• Barista menyerahkan bukti pembayaran


kepada pelanggan.

4. Menerima menu yang telah dipesan

Pihak eksternal Pelanggan

Barista A6-A11, Pastrier A2-A5, Server A14-


Pihak internal
A19

Proses • Barista akan membuatkan minuman yang


telah dipesan pelanggan. Begitu juga bagian
Bakery & Pastry akan menyiapkan makanan
sesuai dengan pesanan.

• Apabila pelanggan tidak makan di tempat


(take away), pelanggan dapat menunggu di
counter sambil melihat aksi Barista dalam
membuat minuman.

• Namun apabila pelanggan akan


makan/minum di dalam cafe, pelanggan
akan mendapatkan nomor meja dan
dipersilakan duduk di kursi yang tersedia
baik indoor maupun outdoor. Apabila
pesanan telah selesai dibuat, Server akan
mengantarkan pesanan ke meja pelanggan.

117

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

S. Mengantarkan barang pesanan

Pihak
Pemasok
ekstemal

Pihak internal Purchasing A22

Proses • Pemasok mengantarkan barang pesanan


berdasarkan PO dari Coffee Shop kepada
bagian Purchasing.

• Purchasing mengecek PO dari pemasok


dan memeriksa barang pesanan.

• Purchasing membuat validasi bahwa


barang yang diterima cocok dengan PO.

• PO diberikan kepada bagian accounting


sebagai bukti penerimaan barang
pesanan.

6. Mengambil pembayaran

Pihak eksternal Pemasok

Pihak internal Accounting A20

Proses • Pemasok meminta pembayaran atas


pengiriman barang.

• Bagian Accounting Coffee Shop menyetujui


pengiriman barang pesanan dan membayar
sesuai nilai PO.

• Accounting memberikan bukti pembayaran


kepada pemasok.

• Pemasok menerima bukti pembayaran


tersebut.

118
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

Penyusunan Rencana Kapasitas

Konsep dan teknik perencanaan kapasitas harus diketahui oleh calon


pengelola perusahaan. Pertama, perusahaan dapat mengelola permintaan­
nya jika ada tingkat kapasitas tertentu. Kedua, hasil peramalan digunakan
untuk membantu dalam mengevaluasi kebutuhan kapasitas.

Pengertian:
Kapasitas adalah hasil produksi (output) maksimal dari sistem pada peri­
ode tertentu (Heizer). Menurut Tani Handoko, kapasitas adalah ukuran
kemampuan produktif suatu fasilitas. Kapasitas biasanya dinyatakan
dalam angka per satuan waktu, misalnya jumlah berton-ton baja yang
dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Untuk
beberapa perusahaan, pengukuran kapasitas dapat dilakukan secara lang­
sung. Ukuran kapasitasnya merupakan jumlah maksimal unit yang dapat
diproduksi pada jangka tertentu.
Kebanyakan organisasi mengoperasikan fasilitasnya pada tingkat
yang kurang dari kapasitas mereka. Mereka melakukan hal tersebut karena
sadar bahwa mereka dapat beroperasi secara lebih efisien bila sumber
daya mereka tidak dimanfaatkan sampai titik batas akhir. Oleh karena itu,
mereka beroperasi pada tingkat mungkin 92% kapasitas. Konsep tersebut
disebut kapasitas yang efektifatau utilisasi efektif.

Kapasitas efektif atau utilisasi efektif = Kapasitas yang diharapkan


kapasitas total

Kapasitas atau pemanfaatan (utilisasi) efek:tif adalah kapasitas yang


dapat diharapkan perusahaan untuk menghasilkan berbagai produk de­
ngan metode penjadwalan, cara pemeliharaan, dan standar mutu tertentu.
Pertimbangan lain adalah efisiensi. Efisiensi bergantung pada
bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola, namun kemungkinan besar
sulit untuk mencapai efisiensi sebesar 100%. Biasanya, efisiensi diwujud­
kan sebagai persentase kapasitas efektif. Efisiensi adalah ukuran output
aktual (yang sebenamya) dihasilkan dengan kapasitas efektif.

II Efisiensi =Output aktual/kapasitas efektif


II
119

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Kapasitas yang dijadikan patokan (rated capacity) adalah ukuran


kapasitas dengan fasilitas tertentu yang sudah digunakan secara maksimal.
Kapasitas yang dijadikan patokan tersebut akan selalu kurang atau sama
dengan kapasitas riilnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung
kapasitas tersebut adalah:

II Rated capacity= kapasitas x pemanfaatan x efislensl


II
Aspek teknis produksi menekankan pentingnya dimensi waktu
kapasitas. Dari sudut pandang inilah umumnya dapat dibedakan antara
perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Secara lebih detail
perencanaan kapasitas atas dasar lama waktu dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Perencanaan kapasitas jangka pendek: waktunya kurang dari satu
bulan. Ini dikaitkan dengan waktu proses penjadwalan harlan
atau mingguan dan menyangkut penyesuaian-penyesuaian untuk
menghapuskan "varian" antara keluaran yang direncanakan dan
keluaran nyata. Keputusan perencanaan meliputi altematif-a1tematif,
seperti kerja lembur, pemindahan personalia, dan penggantian
routing produksi.
2. Perencanaan kapasitas jangka menengah: rencana-rencana bulanan
atau kuartalan untuk 6 sampai 18 bulan yang akan datang. Dalam
hal ini kapasitas dapat bervariasi karena berbagai altematif, seperti
penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan-peralatan baru,
subcontracting, dan pembelian peralatan-peralatan yang bukan
merupakan peralatan utama.
3. Perencanaan kapasitas jangka panjang: waktunya lebih dari satu
tahun. Sumber-sumber daya produktif membutuhkan waktu lama
utuk memperoleh atau menyelesaikannya, seperti bangunan,
peralatan, atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang
memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.

120
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

llustrasi 1 :

Penghitungan Kapasitas
Sebuah universitas temama di Jakarta sedang menghitung kapasitas opti­
mum untuk memprediksi berapa jumlah mahasiswa barn yang akan diteri­
ma di universitas tersebut untuk tahun akademik 2004/2005. Universitas
ini mempunyai gedung berlantai 21, masing-masing lantai mempunyai 7
ruang kuliah. Tiap ruang kuliah tersedia 60 kursi kuliah, sedangkan rata­
rata pemanfaatan kursi kuliah per ruang adalah 50 kursi. Universitas terse­
but menerapkan 5 hari kerja dalam seminggu. Dalam satu hari terdapat 5
shift, masing-masing 2 jam per shift. Tingkat efisiensi kapasitas sebesar
85% (kapasitas efektif kapasitas yang diharapkanlkapasitas total). Ba­
=

gian akademik memberikan informasi bahwa jumlah mahasiswa dalam


semester terakhir ini sebanyak 15 ribu orang yang aktif mengikuti kuliah.
Jika Saudara adalah seorang konsultan manajemen, berapakah
rated capacity yang akan Saudara sarankan kepada pihak manajemen
universitas tersebut supaya pihak manajemen dapat mengambil keputusan
berapa jumlah mahasiswa yang akan diterima pada penerimaan
mahasiswa baru tahun 2005/2006?

Penyelesaian:

Diketahui:

Rated Capacity = (capacity) (effective capacity) (efficiency)

Capacity = (jumlah floor) x (jumlah ruang) x (kapasitas


ruang) x (pemanfaatan per hari)
= (211antai) x (7 ruan g) x (60 kursi)
x (3 shift)

atau 26.460

Effective capacity Kapasitas yang diharapkan/kapasitas total

kapasitas (rata-rata): kapasitas maksimal


0.83333333 atau 83%
Rated Capacity = (26.460) X (83%) X (85%)
= 18.668

121

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Kesimpulan:
Rated Capacity gedung kuliah untuk: satu semester berjumlah 1 8.668
orang, sedangkanjumlah mahasiswa saat ini adalah 1 5.000 orang. Dengan
demikian, jumlah maksimal mahasiswa yang dapat diterima dalam tahun
akademik 2005/2006 adalah sebanyak 3.668 mahasiswa bam.

llustrasi 2:

Kapasitas Produksi Produsen Boneka


Kapasitas produksi bisa dihitung dengan perkiraan sebagai berikut:
Sebagai sebuah home industry yang bergerak di bidang pembuatan
boneka, pemilik menargetkan untuk: mempunyai 12 orang karyawan
yang memproduksi boneka. Kedua belas orang karyawan tersebut bisa
membuat rata-rata 4 boneka dalam satu hari kerja dengan upah Rp5.000,­
/boneka, dengan hari kerja 5 hari/minggu.
Dari ilustrasi di atas, kapasitas produksi/bulan dapat dihitung sebagai
berikut:

Kapasitas produksi = 12 orang x 4 boneka x 4 minggu x 5 hari


= 960 boneka

Jadi, kapasitas produksi home industry pemilik dalam satu bulan adalah
sekitar 960 buah boneka.

Untuk: mengukur kapasitas suatu mesin yang dibatasi kendala­


kendala baik tenaga kerja maupun faktor-faktor 1ainnya digunakan
metode Linear Programming (programme linear).

Pengertian:
Linear Programming (LP) adalah cara untuk: menyelesaikan persoalan
pengalokasian sumber-sumber terbatas di antara beberapa aktivitas ber­
saing, dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan. Persoalan pengaloka­
sian ini akan muncul manakala seseorang harus memilih tingkat aktivitas­
aktivitas tertentu yang bersaing dalam hal penggunaan sumber daya yang
langka yang dibutuhkan untuk: melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut.

122

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

LP ini menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan


yang dibadapinya. Sifat "linear" di sini memberi arti bahwa seluruh
fungsi matematis dalam model ini merupakan fungsi linear, sedangkan
kata "programming" merupakan sinonim untuk perencanaan. Dengan
demikian, LP adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk memperoleb
basil optimum, yaitu basil yang mencapai tujuan terbaik di antara seluruh
altematif yangfeasible.

VariabeiKeputusan
Variabel Keputusan adalah variabel yang menguraikan secara lengkap
keputusan-keputusan yang akan dibuat. Dalam persoalan ini, variabel
keputusan akan menentukan berapa banyak jumlah produksi.

Misal:
X1 = banyaknya boneka yang barus dibuat setiap minggu.
X2 = banyaknya kereta api yang di buat setiap minggu.

Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan adalah fungsi variabel keputusan yang akan dimaksimum­
kan (untuk pendapatan atau keuntungan) atau diminimumkan (untuk
ongkos) Untuk menyatakan nilai fungsi tujuan digunakan variabel Z.
.

Pembatas
Pembatas adalah kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa menentu­
kan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Koefisien variabel
keputusan pada pembatas disebut koefisien tekno/ogis, sedangkan bilang­
an yang ada di sisi kanan setiap pembatas disebut ruas kanan pembatas.

Pembatas Tanda
Pembatas tanda adalah pembatas yang menjelaskan apakah variabel
keputusannya diasumsikan hanya berharga non-negatif atau variabel
keputusan tersebut boleh berharga positif boleh juga negatif (tidak

123

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

terbatas dalam tanda). Sebagai contoh, variabel keputusan harus berharga


non-negatif sehingga harus dinyatakan bahwa:
X l2:: 0
X22::0

Teknik Pemecahan Model LP

Pada dasarnya, metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan


model program linear ditujukan untuk mencari solusi dari beberapa
altematif solusi yang dibentuk persamaan-persamaan pembatas sehingga
diperoleh nilai fungsi tujuan yang optimum.
Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persoalan
LP ini, yaitu dengan cara metode gratis dan metode simp leks.
Metode grafts dapat digunakan apabila persoalan LP yang akan dise­
lesaikan itu hanya mempunyai dua buah variabel. Walaupun demikian,
cara ini telah memberikan satu petunjuk penting bahwa untuk memecah­
kan persoalan LP, kita hanya perlu memerhatikan titik ekstrem (titik ter­
jauh) pada ruang solusi atau daerahfeasible. Petunjuk ini telah menjadi
kunci dalam mengembangkan metode simpleks.
Metode simpleks merupakan teknik yang paling berhasil dikem­
bangkan untuk memecahkan persoalan LP yang mempunyai jumlah varia­
bel keputusan dan pembatas yang besar. Algoritma simpleks ini diterang­
kan dengan menggunakan logika secara aljabar matriks sehingga operasi
perhitungan dapat dibuat lebih etisien.
Dalam kasus ini kita akan mengambil contoh dengan menggunakan
metode gratis.

Contob:
PT Sayang Anak memproduksi dua jenis mainan yang terbuat dari kayu,
yang berupa boneka dan kereta api mainan. Boneka dijual dengan harga
Rp27 .000,-/lusin dan kereta api dijual dengan harga Rp21.000,-/lusin.
Boneka membutuhkan material kayu seharga Rp l O.OOO,- serta biaya
tenaga kerja sebesar Rp14.000,-, sementara kereta api membutuhkan
biaya material sebesar Rp9.000,- dan biaya tenaga kerja sebesar
Rp l O.OOO,-. Untuk membuat boneka dan kereta api diperlukan dua
kelompok tenaga kerja, yaitu tenaga perkayuan dan pemolesan.

124
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

Setiap lusin boneka membutuhk:an 2 jam pemolesan dan 1 jam


pekerjaan kayu. Setiap lusin kereta api memerlukan 1 jam pemolesan
dan 1 jam pekerjaan kayu. Meskipun setiap minggunya perusahaan dapat
memenuhi seluruh kebutuhan material, namun tenaga kerja yang tersedia
hanya 100 jam untuk pemolesan dan 80 jam untuk pekerjaan kayu.
Dari pengamatan pasar selama ini dapat dikatakan bahwa kebutuhan
akan kereta api tidak terbatas, tetapi untuk boneka tidak lebih dari 40
lusin yang terjual setiap minggunya. Bagaimanakah formulasi untuk
mengetahui berapa lusin jenis mainan masing-masing yang harus dibuat
setiap minggu agar diperoleh keuntungan yang maksimum?

Penyelesaian:
a. Tentukan variabel keputusan
X1=banyaknya boneka yang dibuat setiap minggu.
X2=banyak kereta api yang dibuat setiap minggu.
b. Buat fungsi tujuan
Tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan.
Keuntungan=Pendapatan- (biaya material+biaya tenaga kerja+
biaya lain)
Pendapatan per minggu=27 X1 +21 X2
Ongkos material per minggu=10 XI +9 x2
Ongkos tenaga kerja/minggu=14 XI +10 x2

Jadi, keuntungan yang diperoleh


= (27X1 +21X2 )- [ (10X1 +9X2)+(14X1 +lOX) ]
=(27X1+21X2)- (24X1+19X2)
=3X1 +2X2

Untuk menyatakan nilai fungsi tujuan ini digunakan variabel Z


sehingga fungsi tujuannya menjadi:

c. Tentukan pembatasnya
Pembatas adalah kendala yang dihadapi sehingga kita tidak bisa
menentukan harga-harga variabel keputusan secara sembarang. Pada
persoalan ini ada 3 batas yang kita hadapi, yaitu:

125

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Pembatas 1: Setiap minggu tidak lebih dari 100 jam waktu


pemolesan yang digunakan.
Pembatas 2: Setiap minggu tidak lebih dari 80 jam waktu
pengerjaan kayu yang dapat digunakan.
Pembatas 3: Setiap minggu boneka yang dibuat tidak lebih dari
40 lusin, sedangkan kereta api tidak terbatas. Jumlah material
yang digunakan diasumsikan tidak terbatas sehingga tidak ada
pembatas.

Selanjutnya, ekspresikan pembatas-pembatas itu ke dalam XI dan


X2 sebagai berikut:
Pembatas 1 : 2X1 + � � 100
Pembatas 2 X, + X2 � 80
Pembatas 3 : X,� 40

Koefisien variabel keputusan pada pembatas disebut koefisien


teknologis. Bilangan yang ada di sisi kanan setiap pembatas disebut
ruas kanan pembatas.

Kriteria Pemilihan Mesin, Teknologi, dan Peralatan


yang Akan Digunakan

Teknologi adalah cara/teknik proses produksi dengan alat produksi


serta bahan baku dan penolong untuk menghasilkan suatu produk atau
komoditas, baik hasil industri, pertanian, maupun jasa. Berdasarkan jenis
alat, cara proses, dan kualitas bahan baku suatu jenis produk baik industri,
pertanian, maupun jasa dikenal beberapa tingkat teknologi, yaitu:
1. Teknologi maju (advanced technology)
Teknologi maju sering disebut teknologi mutakhir di bidang industri
manufaktur atau teknologi sangat intensif/supraintensif di bidang
pertanian. Mengingat perkembangan sarana produksi yang sangat
cepat, teknologi maju bisa menjadi teknologi madya. Misalnya,
mesin tik yang tadinya dikatakan teknologi maju menjadi teknologi
madya karena digantikan komputer.
2. Teknologi madya (intermediate technology)
Sektor industri sering disebut teknologi madya, sementara sektor

126

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

pertanian disebut semiintensif. Sebagai contoh adalah penggunaan


motor penggerak kapal yang menggantikan layar pada sektor
pelayaran.
3. Teknologi sederhana (simple technology)
Tingkatan teknologi ini lebih tinggi dari teknologi tradisional karena
sudah menggunakan cara modem. Contoh, penggunaan teknik sablon
dibandingkan teknik tulis pada usaha pembuatan batik.
4. Teknologi tradisional
Teknologi ini sudah dilaksanakan berabad-abad lalu tanpa terpenga­
ruh cara-cara modem. Contoh, penggunaan pahat pada pembuatan
kerajinan ukir kayu atau batu.

Peralatan produksi tiap-tiap jenis produksi akan berbeda-beda karena


karakteristik usaha yang berbeda. Demikian pula, pada jenis usaha yang
sama, namun pada tingkat teknologi yang berbeda, bisa terjadi perbedaan
sebagian atau seluruh alat produksi. Dengan demikian, modal investasi
yang diperlukan untuk alat produksi dan nilai penyusutannya akan
berlainan.

llustrasi 3:

Fasilitas dan perlengkapan yang digunakan dalam pengolahan ikan teri


harus dipastikan tidak mengandung karat, tidak merupakan sumber
zat renik, tidak sedang mengalami kerusakan, dan mudah dibersihkan.
Peralatan beserta fungsinya, antara lain (lihat halaman 128).

127

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

....... l'lulpl! �
l:: .·
·�
\i ·
' ',
':l'" ' ' ./( ' !'. ,,,.,,,

(PenlatuiPeJ'Iea&bpaa)
Pompa air Sumber air untuk pencucian dan
perebusan ikan teri.
Timbangan Untuk menimbang ikan teri dan garam.
Ember Tempat ikan teri setelah ditimbang.

Keranjang plastik Tempat merebus ikan dari dan meniriskan


ikan setelah direbus.
Bak plastik Tempat penggaraman.

Bak air Tempat penggaraman ikan teri dalam


jumlah besar.

Kompor Sumber api untuk merebus air dan garam.

Tungku Untuk merebus air dan garam.

Pengaduk Terbuat dari kayu atau bahan lain yang


tidak mencemari ikan teri untuk
mengaduk ikan dan garam serta air
dengan garam.

Seser Untuk mengambil kotoran (sampah) yang


terdapat dalam air rebusan.

Ayak Untuk meratakan sebaran ikan teri


sebelum dikeringkan.

Blowerlkipas angin Untuk mendinginkan ikan teri yang baru


diangkat dari perebusan sebelum
dimasukkan ke dalam cold storage.

Pepean "jemuran" Untuk pengeringan ikan teri.


Widig/kledet Untuk menjemur ikan teri di bawah sinar
matahari setelah diolah.

Plastik Tempat penyimpanan ikan teri yang


sudah dijemur untuk kemasan kecil.

Kardus Untuk kemasan yang lebih besar.

Sealer Untuk menutup plastik.

Basket Tempat ikan teri yang sudah diolah dan


disimpan ke cold storage sebelum dikirim
ke buyer.

Cold storage Tempat penyimpananlpendingin ikan teri


yang sudah diolah sebelum dikirim dan
siap dipasarkan.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

llustrasi 4:

Tim analis studi kelayakan "Pendirian Coffee Shop di Jakarta" memilih


mesin, peralatan, dan teknologi yang akan digunakan dalam bisnis yang
dioperasikannya sebagai berikut:

BAKING

Useful for slidng,


bagels, and fresh
Bread
1 bread ready to be 5 thn 3.500.000,00 1 3.500.000,00
Slicers
packaged or
served.

Useful for .t
Dough rounding dough
2 5 thn 16.000.000,00 16.000.000,00
Rounders for rolls and fresh
bread.

Useful for
sheeting dough
Dough for pastries,
3 5 thn 11.300.000,00 1 11.300.000,00
Sheeter bagels, and fresh
bread ready to
package or serve.

Useful for mixing


Professional
dough for
4 Grade 5 thn 4.300.000,00 1 4.300.000,-
pastries, bagels,
Mixers
and fresh bread .

To weigh
Ingredients and
Scales for dough for those
5 3 thn 165.000,00 165.000,00
Baking large orders that
need to be
precise.

BEVERAGE

To make great

I
drinks to juice
Professional foods, make
6 Grade frozen treats, 3 thn 1.100.000,00 3 3.300.000,00
Blenders grind grain or
even knead
dough.

A great alternative
and time saver for
Drink
7 rustomers coming 5 thn 7.500.000,00 1 7.500.000,00
Dispensers
to the counter
just for water.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

BEVERAGE

These are

(
machines
8 Drink Mixer specifically 3 thn 700.000,00 1 700.000,00
designed to
stir/mix drinks.

Selling ice tea on


a hot day can be
a huge hit. Tea is
Ice Tea
inexpensive to
9 Brewing 5 thn 1.300.000,00 1 !.300.000,00
brew, making it a
Equipment
great way to earn
additional money
for the business.

Selling ice tea on


a hot day can be
a huge hit. Tea is
10 Ice Tea inexpensive to
3 thn 220.000,00 1 220.000,00
Dispensers brew, making it a
great way to earn
additional money
for the business.

"Ieee", "slushes",
"slushies" are all
names that most
people
Ravored
experienced
11 Ice
growing up. Kids 5 thn 5.250.000,- 1 5.250.000,-
Machines&
would go to their
Dispensers
local convenience
store and pick up
their favorite
flavored Ice drinks

standard ice
aeam machines,
Ice Cream
12 shake machines
Machines& 5 thn 3.300.000,- 1 3.300.000,-
or equipment to
Dispensers
make "blizzard"
type treats

Smoothie &. juice


drinks are a
Smoothie &. healthy alternative
13
Juice for those on 5 thn 5.250.000,- 1 5.250.000,-
Machines coffee overload or
just need a
change of pace

130

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGis l

lEVERAGE

great shake
Shakes &
machines or
14 Blended
equipment to 3 thn 1.400.000,- 1.400.000,-
Treat
make �blizzard"
Machines
type treats

Make fresh fruit


15 juice with the
Juicers 3 thn 460.000,- 460.000,-
professional grade
juicing equipment

COFFEE • HOT DRINKS

grinds from the



small espresso

j
Commerdal cart type to the
16
Coffee full blown 3 thn 1.000.000,- 1.000.000,-
Grinders commerdal
grocery store
version

to use for making


Commerdal one popular style
17
Coffee of coffee, like 5 thn 4.000.000,- 3 12.000.000,-
Machines plain old decaf or
coffee

to store and keep


Professional hot a variety or
18
Airpot types of coffee 5 thn 500.000,- 3 1.500.000,-
Brewers using just one
coffee machine

to serve with the


Coffee
19 glass pots that sit
Station 5 thn 400.000,- 3 1.200.000,-
on warming
Brewers
stations

The touch pad


control can
program4
different coffee
dosages, selecting
Automatic
them
20 Espresso/
automatically and 5 thn 9.600.000,- 3 28.800.000,-
cappuccino
independently for
Machines
each group, and
has push button
control for
semiautomatic
brewing

131

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

for serving hot


Professional water for hot
21
Hot Drink chocolate or tea 5 thn 1.200.000,- 3 3.600.000,-
Dispensers or for serving
fresh coffee

for warming hot


Professional water for hot
22
Hot Drink chocolate or tea 5 thn 450.000,- 3 1.350.000,-
Warmers or for warming
fresh coffee

Premix
cappuccino the kind of
23
&Hot specialty drink 5 thn 3.400.000,- 1 3.400.000,-
Chocolate machines
Machines

SINKS. PLUMBING

Commercial
Standing The left
One drainboard allows
24
Compartme you to hold 5 thn 1.500.000,- 1.500.000,-
nt Sinks kitchen products
with left to wash
Orainboard

MERCHANDISING • SERVING

to exhibit food
items that aren't
Room
quickly perishable
25 Temperatur 5 ttm
to sell Items like 3.400.000,- 8.000.000,-
e Display
cookies, dough
cases
nuts, bagels and
muffins

INSIDE THE KITCHEN

selection of
Professional
32 utensils, knives,
Kitchen 5 thn n/a,- n/a 2.500.000,-
and cookware
Equipmet
small appliances

33 mesin untuk
Refrigerator 5 thn 10.000.000,- 1 10.000.000,-
mendinginkan

132

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRoouKSI DAN TEKNOLOGIS I

untuk menyimpan
34 bahan-bahan
Freezer 5 thn 6.000.000,- 1
yang butuh
dibekukan

untuk menjaga
35 Heated
makanan tetap 5 thn 8.000.000,-
Cabinet
hangat

36 Cooking kompor untuk


5 thn 10.000.000,-
range memasak

alat untuk
37 Microwave
memanggang/ 5 thn 2.000.000,- 1 2.000.000,-
Oven
memanaskan

(lfl
alat untuk
38
>

Baker Oven memanggang 5 thn 20.000.000,- 1 20.000.000,-


roti/cake

39 untuk menyimpan
Kitchen rak 5 thn 3.500.000,- 3.500.000,-
peralatan

40 Wooden untuk menylmpan


5 thn 4.000.000,- 4.000.000,-
cupboard bahan-bahan

meja untuk
41 melakukan
WorkTable 5 thn 1.000.000,- 2 2.000.000,-
pekeljaan
memasak

TOTAL KESELURUHAN RENCANA INVESTASI PADA PERALATAN Rp194.295.000,-

133
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Sektor Pertanian

Alat produksi yang diperlukan untuk: sektor ini dapat dibedakan menjadi
2 subsektor, yaitu tanaman musiman dan tanaman tahunan.
a. Tanaman musiman
1) Tanah; perhitungan mengenai investasi tanah ini akan muncul
jika tanah untuk: usaha tani ini diperoleh dengan cara menyewa
atau hak guna usaha (25 tahun) dengan konsekuensi diamortisasi
selama jangka waktu penyewaannya.
2) Pembuatan sertifikat tanah merupakan biaya yang dibebankan
sekali pada permulaan proyek dan tidak diamortisasi.
3) Konservasi tanah kering; untuk: mencegah erosi dan memper­
tahankan kesuburan tanah. Biaya yang timbul akibat konservasi
tanah dibebankan sekali dan tidak disusutkan.
4) Pencetakan sawah.
5) Pembuatan sumur.
6) Pompa air dan pipa pengairan.
7) Alat pengolahan tanah.
8) Alat pemberantasan hama.
9) Alat panen dan pascapanen.
1 O)Alat angkut hasil panen.
b. Tanaman tahunan
Tanaman tahunan (perennial crops) yang termasuk tanaman pangan
antara lain asparagus, pisang, rumput gajah, mangga, rambutan,
dan pepaya. Termasuk tanaman perkebunan antara lain kopi,
kakao, kelapa sawit, dan sebagainya. Budi daya tanaman tersebut
memerlukan peralatan produksi yang sama dengan tanaman
musiman, namun biaya investasinya membutuhkan biaya tanaman
sebelum berproduksi, yaitu biaya-biaya pembibitan (pre-nursery),
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan tenaga kerja.

Contoh:
PT Bangun Pusaka akan melaksanakan pilot project penanaman
padi hibrida di Bekasi. Berdasarkan uji coba di kebun percobaan,
diperoleh hasil analisis usaha tani per hektar sebagai berikut:

134
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
A sPEK TEKNIS PR0DuKs1 DAN TEKNOLOG 1s I
ANALISIS USAHA TANI PADI HIBRIDA PER HEKTAR
NO. KEGIATAN HARGA JUMLAH JUMLAH
(kg/pcs/I) (per ha) (dalam
Runiah)
A. SEWA LAHAN (1 Musim Tanam) 1.200.000 1.200.000
L Subtotal Sewa Laban 1.200.000
POS SARANA PRODUKSI
2.101 Benih Hibrida Pusaka (kg) 50.000 15 750.000
2.102 Pupuk Urea (kg) 1.180 250 295.000
2.103 NPK(kg) 1.600 150 240.000
2.104 KCL (Kg) 1.260 100 126.000
2.105 Bio P 2000 Z (liter) 70.000 3 210.000
2.107 Furadan (Kg) 7.800 20 156.000
2.108 Regent/Spontan (liter) 68 .000 2 136.000
2.109 Fungisida (SCORE) (liter) 310.000 0.25 77.500
2.100 Rodentisida
IL Subtotal Biaya Saprodi 540 1.990.500

B. TENAGA KERJA
3.101 Pompanisasi 300.000 1.269.000
3.102 Pengolahan tanah (sewa traktor) 350.000 1.480.500
3.103 Persemaian 25,000 5 125,000
3.104 Namping/mopok 25 .000 20 500.000
3.105 Meratakan tanah 25 .000 5 125.000
3.106 Penanaman 25 .000 25 625 .000
3.107 Pemupukan ( I/II/Ill ) 25 .000 20 500.000
3.108 Penyiangan I/II 20.000 21 420.000
3.109 Babad Galeng 20 .000 5 100.000
3.100 Pengendalian HPT (4X) 25 .000 10 250 .000
3.111 BiayaPanen l.000.000 1 1.000.000
Ill. Subtotal Biaya 112 5.125.500
Tena28 Keria
TOTAL BIAYA PRODUKSI 7.116.000
(I+ II+ Im
c. HASILPANEN 1.200 10.000 12.000.000
4.101 Biaya Administrasi 1.000.000
5.102 Komunikasi 100.000
5.103 Biaya Kos (Base camp) 400.000
IV. Subtotal Biaya Adm 1.500.000
E. TOTAL BIAYA 8.616.000
ll+II+m+M
F. BASIL P ANEN BERSIH 3.384.000
G. B/CRATIO

B/C = Hasil Panen 12.000.000 =13


Total Biaya 8.616.000 '
Kesimpulan:
B/C = 1,3
Berarti Analisis Usaha Tani positif atau layak dijalankan.

135
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Sektor Peternakan

Dalam usaha petemakan ada 3 jenis usaha yang berfungsi untuk


mendapatkan bentuklhasil komoditas, yaitu produk bibit temak, anggota
tubuh temak (daging, kulit), dan hasil temak (telur, susu).
Peralatan produksi yang diperlukan untuk usaha tersebut secara
umum adalah sebagai berikut:
1) Pembelian atau sewa tanah untuk kandang, gudang, jalan, dan se-
bagainya.
2) Bangunan kandang untuk starterlanakan.
3) Bangunan kandang untuk grower/anakan yang besar.

4) Bangunan gudang pakan dan peralatan.


5) Biaya pembuatan pagar danjalan.
6) Peralatan makanan, minuman, alat suntik, ember, lampu, sekop, sapu,
dan alat timbang.

7) Peralatan listrik dan penerangan.


8) Alat angkut.
9) Indukjantan dan betina.
10) Sumur dan pompa air.

Kuantitas dan kualitas peralatan produksi yang diperlukan setiap


usaha berbeda satu sama lain sehingga nilai investasi dan penyusutannya
pun berbeda.

Penilaian dan Penentuan Lokasi

Tujuan penilaian lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan


pemilihan lokasi Lokasi sangat memengaruhi biaya, baik biaya tetap
maupun biaya variabel. Lokasi berpengaruh besar pada laba keseluruhan
perusahaan. Misalnya, biaya transportasi sendiri hampir mendekati
25% dari harga jual produk (bergantung pada produk dan jenis produksi
atau jasa yang diberikan). Angka 25% ini mengandung arti bahwa
seperempat pendapatan total perusahaan dibutuhkan untuk menutup biaya
pengangkutan bahan-bahan baku yang masuk dan barangjadi yang keluar.
Biaya lain yang dipengaruhi faktor lokasi di antaranya adalah pajak, upah,
biaya bahan baku, dan sewa.

136
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

Pilihan lokasi mencakup (1) tidak pindah, tetapi memperluas fasilitas


yang ada; (2) menentukan lokasi baru; (3) mempertahankan lokasi
sekarang, tetapi menambahkan fasilitas lain di lokasi yang berbeda; atau
(4) menutup fasilitas yang sekarang dan pindah ke lokasi lain.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi

Memilih 1okasi menjadi semakin sulit dengan adanya globalisasi tempat


kerja. Globalisasi terjadi karena perkembangan (1) ekonomi pasar,
(2) komunikasi intemasional yang lebih baik, (3) perjalanan (udara,
laut, darat) dan pengangkutan barang yang lebih cepat serta lebih dapat
diandalkan, (4) semakin mudahnya arus kas antamegara, dan (5)
perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi.
Selain globalisasi masih ada, sejumlah faktor yang memengaruhi
keputusan lokasi di antaranya adalah tenaga kerja, valuta asing, perubahan
sikap terhadap industri, serikat pekerja, penetapan zona, dan pajak.
a. Tenaga Kerja
Masalah ketenagakerjaan menjadi perhatian utama investor karena
jika terjadi kesalahan dalam menilai faktor ini, akibatnya akan fatal.
Berbagai kasus pindahnya investor asing diduga akibat tidak kon­
dusifuya persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Kondisi ketenaga­
kerjaan yang perlu dipertimbangan antara lain (1) moral dan etika
kerja, (2) etos kerja, (3) kedisiplinan, (4) loyalitas dan dedikasi terha­
dap pekerjaan, (5) tingkat pendidikan, dan (6) tingkat rata-rata upah
di daerah tersebut (UMR).
Kelima faktor tersebut akan menimbulkan perbedaan produk:
tivitas pada tiap-tiap daerah. Misalnya, adanya hubungan antara
produktivitas dan tingkat upah. Perusahaan yang berlokasi di daerah
A mengeluarkan biaya Rp630.000,- per bulan dengan produktivitas

per bulannya 60 unit. Biaya tenaga kerja perusahaan lain di daerah


B hanya Rp225.000,- per bulan dengan produktivitas 15 unit per bu­
lan. Kelihatannya, perusahaan yang berlokasi di daerah B memang
mengeluarkan biaya tenaga kerja yang lebih murah, namun produk­
tivitasnya lebih rendah.

137
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KElAYAKAN

b. Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga turut menentukan gairah investasi di daerah.
Keberadaan lembaga keuangan di suatu daerah ikut memengaruhi
keadaan perekonomian daerah tersebut. Daerah yang tidak mem­
punyai lembaga keuangan mikro, biasanya investor lokal, akan
mengalami kesulitan dalam mengakses modal pinjaman. Pengusaha
mikro dan kecil dengan keterbatasan aset dan pengetahuan yang
dimiliki sering kali kesulitan dalam mendapatkan pinjaman modal
usaha dari bank umum karena persyaratan dan prosedurnya terlalu
sulit bagi mereka. Kalaupun bisa mengakses modal pinjaman melalui
lembaga keuangan lain, misal Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau
lembaga keuangan nonbank, seperti Unit Simpan Pinjam (USP),
tingkat bunganya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman
investasi dari bank umum.
Daerah yang memiliki lembaga keuangan mikro sendiri, misal­
nya Pekalongan. Daerah ini memiliki KOSPIN yang mampu mem­
berikan pinjaman kepada masyarakat dengan tingkat bunga yang
relatif rendah, hampir sama dengan bank umum. Persyaratan dan
prosedurnya lebih sederhana dan dapat dijangkau masyarakat kecil
sehingga roda perekonomian daerah tersebut dapat berkembang dan
maju.
Kecenderungan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap
investasi nasional. Tingkat suku bunga yang tidak stabil dalam
periode tertentu akan berdampak buruk pada iklim investasi nasional.
Namun, bagi analis studi kelayakan yang mengambil objek yang
berlokasi di daerah, kondisi kedaerahanlah yang menjadi perhatian
utamanya. Kecuali proyek/bisnis yang akan dijalankan bersifat
nasional, misalnya jangkauan sasaran pasarnya nasional, bahan baku
dan tenaga kerjanya dipasok dari daerah/pulau lain.
c. Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita antara daerah yang satu dan daerah yang lain
relatif berbeda. Tingkat pendapatan per kapita daerah maju relatif
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah tertinggal. Jika lokasi usaha
yang akan didirikan di daerah maju, seperti Bandung, pasti UMR­
nya akan lebih tinggi dibandingkan dengan Sukabumi. Namun, jika
bisnis/proyek tersebut berorientasi pada market, tentu bisnis tersebut

138
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN T EKNOLOGIS I

akan mencari daerah yang mempunyai pendapatan per kapita tinggi.


Korelasinya ada pada daya beli masyarakat yang cenderung tinggi
(konsumtif).
d. Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu biaya yang
terlihat dan biaya yang tidak terlihat. Biaya yang terlihat adalah
biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat
ditentukan jumlahnya. Biaya-biaya ini mencakup biaya tenaga
kerja, biaya utilitas, bahan baku, pajak, dan penyusutan yang dapat
diidentifikasi oleh manajemen dan bagian akuntansi. Selain itu, ada
biaya-biaya lain, seperti transportasi bahan baku, transportasi bahan
jadi, dan sebagainya.
Biaya tidak terlihat adalah biaya-biaya yang tidak mudah
ditentukan angkanya. Biaya-biaya ini mencakup kualitas pendidikan,
fasilitas angkutan umum, sikap masyarakat terhadap industri dan
terhadap perusahaan itu sendiri, serta mutu dan sikap karyawan yang
akan dipekerjakan.
e. Sikap Pemerintah
Sikap pemerintah pusat ataupun daerah dapat tercermin dari
peraturan dan regulasi dalam bidang investasi yang terindikasi dari
peraturan perizinan, yang meliputi:
1) Persetujuan/izin penanaman modal nonfasilitas PMDN/PMA
(untuk usaha tertentu).
2) Izin pertambangan daerah.
3) Izin lokasi.
4) Izin pengeringan.
5) Izin mendirikan bangunan (1MB).
6) Izin usaha jasa konstruksi.
7) Izin mendirikan perusahaan angkutan umum.
8) Izin tempat usaha perdagangan.
9) Izin usaha perdagangan.
10) Izin usaha angkutan.
11) Izin usaha industri.
12)Tanda daftar perusahaan.
13)Tanda daftar gudang.

139
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Sikap pemerintah pada saat membuat keputusan lokasi mungkin


tidak bertahan lama. Apalagi sikap-sikap demikian dapat dipengaruhi
oleh kepemimpinan.

Metode Evaluasi Pemilihan Lokasi

a. Metode pemeringkatan faktor


Metode pemeringkatan faktor sangat sering digunakan karena
mencakup faktor yang sangat luas, mulai dari pendidikan, rekreasi
sampai keahlian tenaga kerja.
Metode pemeringkatan faktor mempunyai enam tahap, yaitu:
(1) Mengembangkan daftar faktor terkait.
(2) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan sebe­
rapa jauh faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
(3) Mengembangkan skala usaha untuk setiap faktor (misal dari 1-
10).
(4) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap
faktor dengan menggunakan skala yang telah dikembangkan pada
tahap 3.
(5) Mengalikan skala skor itu dengan bobot setiap faktor dan menen­
tukan jumlah total untuk setiap lokasi.
(6) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal;
rekomendasi ini juga dengan mempertimbangkan hasil pendekat­
an kuantitatif.

llustrasi 1:

Kita sedang memilih lokasi untuk pendirian pabrik tekstil apakah di


Tangerang atau di Bandung. Berdasarkan karakteristik industri ini,
ada beberapa critical point dalam menentukan lokasi berdasarkan
beberapa faktor, antara lain (1) Ketersediaan tenaga kerja, (2)
Ketersediaan air dan pembuangannya, (3) Struktur pajak, (4) Sikap
pemerintah, dan (5) Tingkat pendapatan per kapita.

140
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

SKOR

FAKTO R (Skor penuh: SKOR


100) TERTIMBANG

C) C)

E-<
C)

� �

C)

� �

0 C) C)
CCl
0
CCl

CCl � �
CCl

E-<

Ketersediaan tenaga kerja dan 0,25 70 60 17,5 15


attitude

Struktur pajak 0,05 50 60 2,5 3

Sikap pemerintah 0,1 85 80 8,5 8

Ketersediaan air dan pembuangan 0,30 75 70 29,25 27,3

Pendapatan per kapita 0,21 60 70 12,6 14,7

Total 1 70,35 68

Tabel di atas mengindik:asikan penggunaan bobot tertimbang untuk


mengevaluasi alternatif lokasi. Dengan pilihan poin 100 yang
diberikan pada setiap faktor, lokasi di Bandung merupakan alternatif
yang lebih baik: karena mempunyai bobot lebih tinggi dibandingkan
dengan Tangerang.

141

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

llustrasi 2:

Kasus penentuan lokasi untuk pendirian pabrik boneka apakah di


Jakarta atau Karawang:

SKOR SKOR
PENUH TERTIMBANG
(100)
Faktor Bobot Jakarta Karawang Jakarta Karawang
Ketersediaan 0,30 70 75 21 22,5
tenaga kerja
dan attitude
Rasio orang 0,05 50 60 2,5 3
terhadap
angkutan

Pendapatan 0,1 85 70 8,5 7


per kapita

Struktur 0,19 75 70 14,25 13,3


pajak

Pendidikan 0,15 80 70 12 10,5


dan
kesehatan

Keterampilan 0,21 60 85 12,6 17,85

TOTAL 1 70,85 (74,15

Berdasarkan hasil pertimbangan di atas, lokasi industri yang dipilih


adalah di wilayah Karawang karena di daerah ini bahan baku yang
dibutuhkan untuk produk-produk pemilik masih cukup banyak.
Kondisi kota yang memungkinkan serta ditopang tata letak kota
yang dapat dijangkau dari berbagai wilayah dan berjarak 46 km dari
Jakarta serta 72 km dari Bandung menjadikan tempat ini menjadi
pilihan produksi pemilik.

b. Analisis Titik Impas


Analisis titik impas merupakan penggunaan analisis biaya volume
produksi untuk membuat perbandingan ekonomi terhadap alternatif­
alternatif lokasi. Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya

142

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

tetap serta membuat grafik kedua biaya ini untuk setiap lokasi, kita
dapat menentukan altematif mana yang berbiaya paling rendah.
Analasis titik impas ini dapat dilakukan secara matematis maupun
secara grafik. Pendekatan grafik mempunyai keuntungan dengan
memberikan kisaran jumlah yang membuat setiap lokasi dapat
dipilih.
Ada tiga tahap dalam analisis titik impas, yaitu:
(1) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
(2) Plot biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada garis vertikal dan
volume produksi tahunan pada garis horizontal di grafik itu.
(3) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah untuk setiap volume
produksi yang diinginkan.

Contoh:
Sebuah perusahaan manufaktur karburator mobil sedang memper­
timbangkan tiga lokasi, yaitu di Tegal, Tangerang, dan Bandung un­
tuk pabrik baru. Studi biaya mengidentifikasikan bahwa biaya tetap
per tahun pada lokasi-lokasi itu berturut-turut adalah Rp30 juta, Rp60
juta, dan Rp110 juta, dan biaya variabel berturut-turut adalah Rp75
ribu per unit, Rp45 ribu per unit, dan Rp25 ribu per unit. Harga jual
yang diharapkan untuk produk karburator mobil itu adalah Rp120
ribu. Perusahaan itu ingin menemukan lokasi yang paling hemat
biaya untuk volume produksi 2.000 unit per tahun.

Penyelesaian:
Tegal
Biaya total= Rp30.000.000,- + Rp75.000,- x (2.000)
= Rp180.000.000,-

Tangerang
Biaya total= Rp60.000.000,- + Rp45.000,- x (2.000)
= Rp 150.000.000,-

Bandung
Biaya total= Rp110.000.000,- + Rp25.000,- x (2.000)
= Rp160.000.000,-

143

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

Dengan jwnlah produksi yang diharapkan sebesar 2.000 unit,


Tangerang memberikan lokasi dengan biaya paling rendah. Laba
yang diharapkan
Rp120.000,- X (2.000)- Rp150.000.000,­
= Rp90.000.000,- per tahun.

Proses Produksi dan Layout

Di dunia usaha dikenal beberapa tipe proses produksi. Proses produksi


berdasarkan kontinuitasnya dibagi menjadi 3 tipe, yaitu proses produksi
terputus-putus (batch process), proses produksi terus-menerus (continu­
ous process), dan gabungan keduanya.

1) Proses produksi terputus-putus


Suatu usaha menggunakan sistem produksi yang tidak kontinu atau
terputus-putus karena beberapa kondisi berikut:
a) Permintaan konswnen bersifat musiman.
b) Karakteristik alami alat produksi.
c) Karakteristik alat produksi yang dipengaruhi iklim.
d) Bahan baku tersedia secara musiman.

2) Proses produksi terus-menerus


Proses ini merupakan kegiatan proses produksi yang dilaksanakan
suatu usaha yang berjalan secara terus-menerus dengan interval
produksi yang relatif pendek dan jwnlah produksi yang relatif tetap.
Pada wnwnnya, produknya bersifat massal dan sejenis.
Usaha yang menggunakan proses ini biasanya karena beberapa
faktor, antara lain:
a) Jwnlah permintaan relatif sama sepanjang tahun.
b) Bahan baku dan sarana produksi tersedia setiap waktu.

Ciri-ciri proses produksi secara kontinu dapat diketahui dari jenis


dan ragam mesin yang digunakan serta susunan penempatan setiap
mesin (layout). Di samping itu, biasanya mesin yang digunakan
merupakan satu kesatuan/paket yang tidak terpisahkan. Proses
produksi ini memerlukan dana investasi yang relatif besar, sedangkan

144

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mengoperasikannya


relatif sedikitlkecil karena menggunakan otomatisasi dan
komputerisasi. Misal, industri otomotif, industri air mineral, industri
portland cement, dan sebagainya.

llustrasi:

Berikut contoh proses produksi secara terputus-putus.

Pemilihan

I
Bahan Baku

I Non-unggulan
I l
l Produk
Unggulan

l
Produk
Unggulan

l
Pengisian
Boneka

l
Penjahitan
I Reject
I
l
Sortir

l
Stok Gudang

l
Menyuplai
Produk

145

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

llustrasi:

Berikut contoh proses produksi secara terus-menerus.

Customer

Customer sales
representative
ltake order)

Prepress Department
(Prepare printing plates
negatives)

Information flow
•••• ·�
Material flow ...
............................

Studi Kasus

Pendirian Pabrik Boneka

Tim analis studi kelayakan sedang menyusun aspek teknis dan teknologis
pada objek pendirian pabrik boneka. Dalam analisis aspek teknis dan
teknologis ini tim menghadapi dua masalah, yaitu (1) penentuan produk
unggulan, dan (2) pemilihan lokasi

Pemecahan Masalah

Problem 1: Seleksi Produk


Saat ini keputusan produk yang akan dipilih sebagai main produk dan
produk unggulan belum dapat ditentukan di antara altematif produk yang
akan diproduksi perusahaan. Berdasarkan jenis produk, ada dua karakter
boneka yang akan dipilih, yaitu:

146
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRODUKSI DAN TEKNOLOGIS I

( 1) boneka tokoh kartun, dan


(2) boneka binatang.

Gam bar boneka tokoh kartun

Gam bar boneka binatang

.......... Dog

147

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

Dari du��: produk ini akan dipilih salah satu sebagai karakter utama
produk yang akan diproduksi.
Hasilnya adalah sebagai berikut:

Boneka tokoh kartun

SR R c T ST NILAI

Nilai guna produk v' 3

Kemungkinan pengembangan produk v' 5

Fasilitas produksi yang diperlukan v' 4

Fasilitas perusahaan v' 3

Proyeksi permintaan produk v' 5

Proyeksi penjualan industri v' 4

Proyeksi penjualan perusahaan v' 3

Potensi keuntungan produk v' 4

Jalur distribusi perusahaan v' 4

Posisi pesaing v' 2

Potensi peningkatan perusahaan v' 4

Siklus umur produk v' 4

Jumlah 45

Boneka binatang

SR R c T ST NILAI

Nilai guna produk v' 3

Kemungkinan pengembangan produk v' 2

Fasilitas produksi yang diperlukan v' 3

Fasilitas perusahaan v' 3

Proyeksi permintaan produk v' 4

Proyeksi penjualan industri v' 3

Proyeksi penjualan perusahaan v' 3

Potensi keuntungan produk v' 4

Jalur distribusi perusahaan v' 4

148
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK TEKNIS PRoDuKsl DAN TEKNOLOGIS I

Posisi perang ./ 3

Potensi peningkatan perusahaan ./ 4

Siklus umur produk ./ 3

Jumlah 40

Berdasarkan analisis terse but diperoleh keputusan sebagai berikut:

Karakter Hasil

Boneka Tokoh Kartun 45

Boneka Binatang 40

Dengan demikian, main produk yang dipilih adalah Boneka Tokoh


Kartun.

Problem 2: Lokasi
Kajian materi aspek teknis dan teknologis selanjutnya adalah masalah
penentuan lokasi. Dalam kasus ini, lokasi yang akan dipilih adalah antara
Jakarta dan Karawang. Dengan menggunakan metode pemeringkatan
faktor diperoleh basil sebagai berikut:

SKOR SKOR
PENUH TERTIMBANG
(100)
Faktor Bobot Jakarta Karawang Jakarta Karawang

Ketersediaan tenaga 0,30 70 75 21 22,5


kerja dan attitude
Rasio orang terhadap 0,05 50 60 2,5 3
angkutan
Pendapatan per kapita 0,10 85 70 8,5 7
Struktur pajak 0,19 75 70 14,25 13,3
Pendidikan dan 0,15 80 70 12 10,5
kesehatan
Keterampi1an 0,21 60 85 12,6 17,85
TOTAL 1,00 70,85 (74,15)
-

149
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDIKELAYAKAN

Hasil skor tertimbang dari kedua pilihan lokasi adalah sebagai


berikut:

LOKASI SKOR TERTIMBANG

Jakarta 70,85

Karawang 74,15

Dengan demikian, lokasi yang dipilih adalah Karawang.

150
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
PENDAHULUAN I

Tes Pemahalnan

1. Apa prasyarat aspek teknis dan teknologis dapat dilakukan?


2. lndikator apa dalam aspek teknis dan teknologis yang dapat
menentukan kelayakan suatu usaha? Jelaskanl
3. Untuk menentukan dan memilih lokasi yang paling tepat di antara
beberapa alternatif pilihan dapat digunakan beberapa metode.
Sebutkan dan uralkan keleblhan dan kelernahannyal
4. Pada aspek motlceting tefah dlsebutkan beberapa produk yang akan
ditawarkan dan dijual kepada konsumen agar perusahaan dapat
fokus dan memlliki brand yang bagus. Untuk itu, perfu dipilih mana
yang akan dijadlkan main produk perusahaan. Berfkan contoh dan
bagaimana cara menganalisisnya?
5. Mengapa analts dltuntut untuk dapat menghitung dan mengalkulasi
kapasltas produksi? Jelaskanl
6. Proses fK()duksl dapat berbentuk terputus-putus, terus-menerus,
dan gabungan keduanya. Untuk memilih proses produksi yang
berorfentasl pada mass production, proses mana yang paling tepat
Anda pihh? Jelaskanl
7. Bagairnana bentuk layout paling ideal untuk sebuah proses produk
garmen7 Gambalkan dan jelaskan!

151

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk memba­

yangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika

berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala ke­

lengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber

daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan

fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa dalam pembahasan bab

ini, yang dimaksud dengan Aspek Manajemen terdiri atas dua

bagian yang berbeda, yaitu manajemen analis studi kelayakan dan

manajemen bisnisnya.

Kajian manajemen meliputi:

a. Bentuk struktur organisasi yang sesuai dengan skala usaha-

nya,

b. Job analysis dan Job Description,

c. Penarikan tenaga kerja,

d. Proses seleksi,

e. Pengembangan dan pelatihan,

f. Penempatan SDM,

g. Evaluasi, dan

h. Sistem kompensasi.

�.. ,1' f••' • ''""<� � � ·��--· �) • �- l"i,��w·,'i:l�;;,y�:r�,"�"'I�Wf";'''";J��,tt"' '-:>(��


''•11:·• ;,,,�: ·,., \"''. r,l '�'��' ',l �· '-' �;'"••\ ;1S:����
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
�� :..:.iii
ASPEK MANAJEMEN
DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk menyusun studi kelaya.kan, menjalankan proyek, dan meng­


operasikan bisnis diperlukan manajemen. Proses pemanfaatan sumber
daya yang dimiliki organisasi atau perusahaan tida.k a.kan optimal apabila
prinsip-prinsip manajemen tida.k diterapkan secara konsisten. Pada setiap
kegiatan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
harus dijalankan secara berkesinambungan.

Aspek manajemen terdiri atas 3 kegiatan, yaitu:


(1) Manajemen studi kelaya.kan
Yaitu proses manajemen yang dila.kukan untuk menyusun studi
kelaya.kan.
(2) Manajemen proyek
Yaitu proses manajemen yang dila.ksana.kan untuk menyelesaikan
satu proyek pada periode yang telah ditentukan. Manajemen proyek
ini diperlukan untuk menjalankan setup bisnis.
(3) Manajemen bisnis
Yaitu proses manajemen dalam mengolah sumber-sumber ekonomi
untuk menyedia.kan barang dan jasa bagi masyara.kat dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memberikan kepuasan.

Hubungan ketiga bentuk aspek manajemen di atas dapat diilustrasikan


dalam Gambar 7.1 berikut.

153

��· '\�JiR..:J.·'..!,•/-!t��}iK""'·��'l'/1• ':\ .r-.-;(• 1 """ �, ,��/ :.+.. ·� ���·�t�' " �'.. ""���,.*m>::{"�.�'""'�l�� ,.,':l�""llt.�•wt'' l''�i�r,.r.;r-•�:;w$7� :o;;;c�1t;.;'l"�'.t,:r����1,,... 'J
'''\tli -' ,,, '-', ' ,\, �:l!!
' :: ;�\ "' ; 1 ,'\' :_,; ,� , ' 1'1 t� , I'>,, ,, 1
� "

�,� "Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


�' , • " �

� . " .._ ..' � -' '. ;. l '


I STUDI KELAYAKAN

Kegiatan dilakukan sebelum kegiatan bisnis


dimulai.
� _Stu
··································· L...- Man a�emen
-
-- - _
-
_ i K-e-al -ya__
d_ kan ..J

Kegiatan dilakukan untuk menyiapkan Manajemen Proyek


infrastruktur bisnis.

Kegiatan dilakukan setelah infrastruktur Manajemen Bisnis


tersedia.

Gam bar 7.1 Hubungan Aspek Manajemen

Manajemen Studi Kelayakan


Dalam penyusunan studi kelayakan diperlukan perencanaan yang
meliputi pembentukan tim kerja, pembagian kerja, pembuatan rencana
kerja, penyusunan anggaran, dan penyusunan jadwal (scheduling).

a. Pembentukan Tim Kerja


Sebelum kegiatan studi kelayakan dilakukan, langkah awal yang
terlebih dahulu harus dilakukan adalah membentuk tim manajemen
yang solid. Untuk menyusun studi kelayakan yang baik, tim biasanya
terdiri atas beberapa orang yang ahli di bidangnya masing-masing.
Jumlah tim disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggota
yang ada. Idealnya, masing-masing aspek dibahas dan dianalisis
oleh orang-orang yang expert. Sebagai contoh, pembahasan serta
analisis pasar dan pemasaran dikerjakan oleh ahli marketing, yaitu
orang yang mempunyai latar belakang pendidikan marketing dan
berpengalaman di bidangnya. Aspek produksi disusun oleh orang
yang berpengalaman dalam bidang produksi sesuai dengan objek
studi yang akan dikerjakan. Jika objek studi adalah konveksi/
garmen/tekstil, orang yang mempunyai pengalaman sebagai manajer
produksi sangat diperlukan untuk mempertajam analisis proses
produksi beserta faktor-faktornya. Aspek legal memerlukan ahli
hukum agar ketentuan dan peraturan serta perundang-undangan dapat
diakomodasikan dalam bisnis/proyek yang akan dijalankan. Aspek
keuangan, yang merupakan penilaian final dari studi kelayakan

154

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA I

Wltuk menentukan apakah proyeklbisnis yang akan dijalankan


mengWitungkan atau tidak, memerlukan orang yang mengetahui
proses dan sistem akuntansi serta Analisis Laporan Keuangan (ALK).
NamWl, objek-objek sederhana, misalnya studi pada usaha mikro
dan kecil, dapat dikerjakan oleh perseorangan yang sudah menguasai
konsep dan analisis studi kelayakan. Data-data yang dibutuhkan
dapat diperoleh melalui pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya.
Sebagai contoh: "Studi Kelayakan Pendirian Warteg". Studi kela­
yakan ini dapat disusWl oleh sarjana ekonomi yang sudah menguasai
aspek-aspek studi kelayakan. Proses produksi dapat diketahui dengan
bertanya langsWlg kepada pengelola warteg. Data mengenai aspek
keuangan dapat diperoleh dari pemilik warteg dan hasilnya dapat
diolah sendiri dengan perhitungan dan analisis sederhana.

Gambar 7.2 Bagan Tim

Tim Pengarah

Sekretaris

b. Pembagian Kerja
Tim kerja yang sudah terbentuk terbagi menjadi dua organ tim, yaitu
(1) tim pengarah dan (2) tim pelaksana. Tim pengarah merupakan
pemilik ide (gagasan), bisa dalam bentuk perorangan ataupWl
kelompok (perusahaan). Untuk perusahaan konsultan, tim pengarah
ini merupakan konsultan senior yang berpengalaman. Mereka bekerja
Wltuk menyiapkan studi kelayakan itu sendiri, yang meliputi:
a) Menyiapkan desain studi kelayakan, yang terdiri atas tim ahli
atau senior konsultan.

155

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

b) Merekomendasikan anggota tim, yang akan bergabung dalam tim


pelaksana.
c) Menghubungkan (mediasi) antara pihak-pihak yang berkepen­
tingan dalam studi kelayakan.
Tim pelaksana, yang ditarik tim pengarah, bertugas
melaksanakan desain studi kelayakan sebagaimana yang telah
direkomendasikan tim pengarah.
c. Pembuatan Rencana Ketja
Rencana ketja (action plan) dibuat bersama-sama antara tim
pengarah dan tim pelaksana untuk mendapatkan sinergi yang tinggi.
Rencana ketja ini meliputi:
a) Sistematika studi kelayakan
b) Pengumpulan data
c) Pengolahan data
d) Penganalisisan hasil pengolahan data
e) Penyusunan laporan
d. Penyusunan Anggaran
Untuk menyelesaikan studi kelayakan diperlukan anggaran dalam
jumlah tertentu. Penyusunan anggaran disesuaikan dengan besar­
kecilnya objek studi kelayakan. Dana yang dibutuhkan dalam studi
kelayakan, antara lain:
a) Kantor sekretariat.
b) Peralatan kantor (office equipment), di antaranya meja, kursi,
lemari arsip, dan sebagainya).
c) Komputer yang layak pakai, minimal Pentium 3, beserta prin­
temya.
d) Perlengkapan kantor, misalnya kertas HVS, pulpen, penggaris,
dan sebagainya.
e) Kendaraan operasional (motor/mobil).

f) Biaya riset dan perolehan data, baik dari sumber primer maupun
sekunder.
e. Penyusunan Jadwal (scheduling)
Untuk menjamin tercapainya tujuan pembuatan studi kelayakan,
langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah membuat jadwal.
Beberapa bagian yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jadwal
adalah sebagai berikut:

156
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAYA MANUSIA I

a) Kegiatan yang ak:an dilaksanak:an, dengan skala prioritas.


b) Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan.
c) Biaya yang dibutuhkan.
d) Target.
e) Wak:tu pelaksanaan.
f) Realisasi (kolom pengendalian).

Contoh:

No. Keilatu ........ Biaya Taraet Walda Ralilasi

1 Penyusunan tim
pelaksana

2 Pengurnpulan
data

3 Pengolahan data

4 Penganalisisan
data

5 Pernbuatan
laporan

Manajemen Proyek
Manajemen proyek dibentuk untuk merealisasikan kegiatan yang telah
direncanak:an dalam studi kelayak:an dengan batas wak:tu tertentu. Ke­
giatan dalam manajemen proyek terkait dengan pembangunan di bidang
fisik sebelum aktivitas bisnis beroperasi. Pembangunan fisik dilak:ukan
untuk menyediak:an sarana dan prasarana (infrastruktur) operasional peru­
sahaan yang ak:an didirikan/dikembangkan. Batasan wak:tu dalam pelak:­
sanaan kegiatan pembangunan infrastruktur ini menjadi ciri khas suatu
proyek sebab berhubungan dengan anggaran dan jadwal kegiatan.
Struktur organisasi manajemen proyek disusun berdasarkan skala dan
kompleksitas proyek. Makin besar skala proyek, makin kompleks struk­
turnya. Langkah-langkah dalam penyusunan struktur organisasi proyek
adalah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi kebutuhan proyek


Proyek membutuhkan berbagai organ untuk merealisasikan target,
jadwal, dan pekerj aannya. Misalnya: Proyek Pembangunan Gedung
Perkuliahan, sebagai salah satu tahapan pendirian perguruan tinggi,

157

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

memhutuhkan hagian perencana, bagian pengadaan material (logis­


tik), hagian keamanan, bagian administrasi dan keuangan, dan hagian
operasi.
h) Menyusun hagan organisasi
Setelah kehutuhan proyek diketahui dan teridentifikasi, disusunlah
hagan struktur organisasi yang bertugas mengerjakan fungsi pemba­
gian kerja, pendelegasian, dan pertanggungjawahan kegiatan proyek.
Bentuk struktur organisasi proyek ini pada umumnya flat karena
mempertimhangkan kecepatan koordinasi dan pengendalian.
c) Memhuatjob description
Untuk melengkapi struktur organisasi yang telah tersusun, langkah
selanjutnya adalah memhuatkan job description (uraian pekerjaan).
Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi pekerjaan yang overlapping
dan ada pekerjaan yang tidak ada personelnya.
d) Menyusun jadwal dan rencana kerja
Proyek memiliki aliran kerja yang jelas dan sistematis sehingga jad­
wal dan rencana kerja harus disusun secara jelas dan menjadi acuan
bagi anggota organisasi untuk mengerjakan proyek sesuai dengan
waktu, hiaya, dan sumher daya yang telah ditentukan.

Manajemen Bisnis
Manajemen hisnis disusun untuk menjadi acuan hagi pelaksanaan ope­
rasional perusahaan di waktu yang akan datang. Penyusunan manajemen
bisnis ini hampir sama dengan pembuatan business plan. Akan tetapi,
rangkaian studi kelayakan hanya fokus pada analisis organisasi dan sum­
her daya manusia.
Beberapa aspek yang disusun dalam manajemen bisnis ini, antara lain:
a) Struktur organisasi
b) Tim manajemen
c) Personal plan

Dalam aspek studi kelayakan, analis jarang membuat manajemen


bisnis. Mereka lehih berkonsentrasi pada penyusunan tim studi kelayakan
(manajemen studi kelayakan) dan manajemen proyek. Manajemen bisnis
ini disusun setelah studi kelayakan terealisasi sebagai rencana bisnis
(business plan).

158
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA I

Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


I. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan jenis pekerjaan tertentu.
Untuk membantu pembuatan job description, dapat digunakan
Tabel Segregation of Duties Matrix pada halaman berikut.
2. Job Specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang
diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.
3. Mendesain Struktur Organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi
yang menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan, dan
struktur pertangungjawaban.
4. Job Description, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang
pekerjaan teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan terten­
tu. Uraian ini meliputi nama jabatan, fungsi jabatan, tugas dan tang­
gung jawab, atasan langsung, bawahan langsung, dan wewenang.
5. Mendesain Sistem Kompensasi, yaitu menguraikan struktur peng­
gajian secara lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan ber­
dasarkan garis struktural dan fungsional. Pada umumnya, struktur
gaji meliputi gaji tetap, tunjangan jabatan, tunjangan-tunjangan lain,
seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, tunjangan transpor,
dan lain-lain. Untuk jabatan tertentu, seperti yang berkaitan langsung
dengan penjualan, biasanya diterapkan punishment dan reward, yaitu
memberikan insentif berupa bonus, fee, dan insentif lain apabila pe­
megang jabatan tersebut berhasil mencapai target dan memenuhi Key
Performance Indikator (KPI) perusahaan tersebut. Desain sistem
kompensasi dalam penyusunan studi kelayakan termasuk urgen
karena sistem yang disusun akan menentukan besaran nominal untuk
pengeluaran dan biaya gaji yang menjadi data dalam aspek keuangan.
6. Sistem Pengembangan Karyawan, yaitu menyusun rencana pen­
didikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan, pe­
ngetahuan, produktivitas, dan kinerja karyawan secara keseluruhan.
Bentuk pengembangan dapat bersifat in house training atau diikut­
sertakan dalam kegiatan pengembangan SDM yang diselenggarakan
oleh lembaga-lembaga yang bergerak dalam Diklat dan sertifikasi.

159

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


mnreWl!;)l e8efu;Yi
><
\lJB;) ;nqow f6J11Pu; 8u;y, ><
UBIJ!SI;q;)l
>< >< >< >< >< ><
8UBJBg IIBBp'88U:I.l
><
UBJBSI!W:I<
><
!JO�U;AU 0 0 0 0 0 ><
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"

UBUJnU!W J(!OBJ;I-' >< ><


;J(B:> 'f !lOJ �enqw;l-'
>< ><
ue!l1iueJ;d !UBABJOII-'
>< >< ><
!SlfBWBll >< ><
ue8uena'l
>< ><
B![BUOSI;, >< 0 0
><
selln
J

]
:!:a
� a
<il ; !
"
I


z >< .,.
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAYA MANUSIA I

llustrasi:

Proses seleksi dan rekrutmen pada pendirian Coffee Shop di Jakarta


adalah sebagai berikut:
Tahap rekruitmen dan seleksi secara umum yang akan diberlakukan
di The Coffee Shop antara lain:
1. Membuat informasi lowongan kerja melalui media
2. Menyampaikan surat lamaran
Pada tahap ini pelamar menyampaikan berkas lamaran secara leng­
kap sesuai permintaan perusahaan. Berkas lamaran itu nantinya akan
diteliti bersama berkas-berkas pelamar lain.
3. Seleksi administrasi
4. Pemanggilan untuk wawancara
Pada tahap ini pelamar dipanggil untuk mengikuti wawancara dan
terkadang juga psikotes.
5. Pengisian formulir untuk wawancara seleksi
Pelamar mengisi formulir yang diberikan pada tahap 2 di atas.
Lembar isian formulir itu dibawa pada saat wawancara ke-2.
6. Wawancara kedua atau wawancara seleksi
Jika wawancara pertama bersifat umum, yang kedua bersifat khusus,
karena sesuai dengan pilihan pekerjaan yang diisikan pada formulir
yang dibagikan. Pada tahap ini akan ditanyakan tentang orang yang
memberi "referensi", rekomendasi, atau informasi lain. Wawancara
ini dapat dilakukan oleh satu orang atau lebih.
7. Seleksi kompetensi bagi pekerja non-administratif
Pada tahap ini pelamar diseleksi atas dasar kompetensinya melakukan
suatu pekerjaan yang dipilihnya sendiri, dan dilihat keterampilannya.
Penilaian ada pada pimpinan bagian yang memerlukan dan dilakukan
di laboratorium atau tempat kerja. Bagi yang tidak diseleksi secara
kompetensi, tinggal menunggu hasil wawancara.
8. Keputusan diterima atau tidak, berdasar seleksi
Pada saat ini pelamar diberi tahu secara transparan melalui telepon,
surat, ataupun e-mail bahwa ia diterima atau tidak .
9. Registrasi pegawai pascaseleksi
Pada tahap ini mereka yang diterima segera melapor pada manaje­
men dan segera masuk ke unit-unit kerja, setelah diserahkan kepada
pimpinan bagian bersangkutan oleh manajemen.

161

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDIKELAYAKAN

10. Penempatan pada unit-unit kerja


Pada tahap ini pelamar sudah resmi menjadi pegawai dan dipeker­
jakan di unit kerjanya, sudah mendapat jadwal,job list, dan berbagai
alat kerja lain, termasuk pakaian kerja.
11. Form evaluasi kerja
12. Pengembangan SDM/pelatihan
13. Sistem kompensasi

Daftar Gaji Karyawan

No. Nama Tunjangan


Jabatan Pokok(Rp) Total(Rp)
(Rp)

1 AI Sales Area Manager 3.000.000,- 850.000,- 3.850.000,-

2 A2 Head Baker I Pastry 2.000.000,- 600.000,- 2.600.000,-

3 A3 Bakery/ Pastry Staff 900.000,- 350.000,- 1.250.000,-

4 A4 Bakery/ Pastry Staff 900.000,- 350.000,- 1.250.000,-

5 AS Bakery/ Pastry Staff 900.000,- 350.000,- 1.250.000,-

6 A6 Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

7 A7 Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

8 AS Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

9 A9 Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

10 AlO Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

II All Barista 800.000,- 350.000,- 1.150.000,-

12 A12 Mobile Cafe! Driver & Barista 850.000,- 350.000,- 1.200.000,-

13 A13 Mobile Cafe Driver & Barista 850.000,- 350.000,- 1.200.000,-

14 A14 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

15 A15 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

16 A16 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

17 Al7 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

18 A18 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

19 A19 Server 700.000,- 200.000,- 900.000,-

162

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAvA MANUSIA I

20 A20 Accountant 1.000.000,- 500.000,- 1.500.000,-

21 A21 Public Relation 1.000.000,- 500.000,- ·1.500.000, -

22 A22 Purchasing 950.000,- 350.000,- 1.300.000,-

23 A23 Security 850.000,- 150.000,- 1.000.000,-

24 A24 Security 850.000,- 150.00,0 - 1.000.000,-

TOTAL Rp31.280.080,-

(T/g11 Plllllil Stltll Jlllll DIMI RtlliiS Ribu Rupitlll)

14. Ketentuan tentang pemutusan hubungan kerja

163

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Tes Pemahaman

1. lndikator apa yang dijadikan patokan untuk rnenilai kelayakan dafam


aspek manajemen dan SOM inl?
2. Menurut Anda, struktur bagan organlsasi sepertf apa yang paling
ideal untuk tahapan awal memulal usaha? Berikan alasannyal
3. Sebutkan slstematlka penyusunan anallsis aspek manajemen dan
SOMI
4. Jelaskan perbedaan antara manajemen proyek dan manajernen
blsnlsl
5. Mengapa dalam penyusunan studi kelayakan perlu manajernen?
Jelaskanl
6. Apa perbedaan antarajob analysis danjob description?
7. Untuk rnendapatkan eaton karyawan yang memenuhi kualifikasi
perusahaan, ada beberapa cara yang dapat dlgunakan pencari kerja,
sebutkan!
8. Apa yang Anda ketahui dengan outsourcing dalam hal penarikan
tenaga kerja?
9. Menurut Anda, slstem kompensasl paling ideal itu yang seperti apa?
Berikan alasannyal

164
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
Dalam aspek hukum dan legalitas ini, ada beberapa faktor yang

dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan. Faktor-faktor tersebut

adalah:

a. Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk

formal badan usaha yang akan didirikan.

b. Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komodi­

tas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang.

c. Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak.

d. Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/departe­

men/dinas terkait atau tidak.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEKHUKUM
DAN LEGALITAS

Legalitas Usaha

Ketenangan dan keberlanjutan usaha menjadi harapan bagi tiap peng­


usaha. Ketenangan usaha dapat diperoleh jika lingkungan usaha me­
nerima dan mendukung keberadaan usaha. Keberadaan usaha yang dapat
diterima lingkungan biasanya mampu memberikan kemanfaatan bagi
semua komponen masyarakat sekitarnya. Manfaat dalam arti yang luas,
yaitu membuka lapangan kerja bagi masyarakat, memberi kontribusi per­
tumbuhan ekonomi bagi daerah (pajak), dan menggerakkan sektor ekono­
mi lainnya, sehingga redistribusi aset akan muncul di daerah dan wilayah
tersebut.
Keberlanjutan usaha selain ditentukan faktor-faktor fundamental bis­
nis berupa market, produksi, SDM, dan keuangan, juga ditunjang dan di­
tentukan oleh legalitas usaha. Sebaik apa pun prospek bisnis, secanggih
apa pun teknologi produksi dan operasi, seprofesional apa pun personalia,
dan sesolid dan se-/iquid apa pun sumber keuangannya, namun jika le­
galitas usaha tidak ada atau tidak dapat diperoleh dari otoritas pemerin­
tah melalui instansildepartemen terkait, usaha tersebut tidak akan dapat
beroperasi dalam waktu lama dan berkelanjutan.
Usaha, dalam bentuk apa pun, memerlukan keabsahan legalitas kare­
na faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebelum melaku­
kan investasi di suatu daerahlwilayah secara simultan, pada saat meng­
analisis aspek-aspek studi kelayakan di awal pra-studi, terlebih dahulu

167

'> • � '
�.. • j f �t - 'l;.; "Hanya di Scan untuk •Kulup Arridho" � "'7 � t��;<; �. �
'"��
r �,,
•' • .,
� . r � •- � ,. � .
'
> '
I STUDI KELAYAKAN

dilakukan evaluasi dan pra-penelitian tentang peraturan hukum dan ke­


tentuan-ketentuan legalitas/perizinan yang berlak:u di daerahlwilayah
tersebut. Ketelanjuran investasi di suatu daerahlwilayah yang ternyata
melarang bentuk usaha yang dimaksud akan menimbulkan kerugian be­
sar. Dipandang dari sudut sumbernya, bentuk legalitas dapat dibedakan
menjadi 2 sumber, yaitu:

( 1) Kelompok masyarakat, yaitu sekelompok masyarakat yang hidup


dan tinggal di daerahlwilayah tempat proyeklbisnis akan didirikan.
Kelompok masyarakat ini dapat merupakan bagian dari sistem dan
struktur pemerintahan ataupun kelompok adat/suku. Misal, dalam
struktur pemerintahan ada rukun tetangga (RT), rukun warga (RW),
desa/kelurahan, kecamatan, kabupatenlkota madya, dan seterusnya.
Selain itu, ada juga kelompok adat/suku, misalnya suku/adat Minang,
Dayak, Bugis, dan sebagainya yang mengusai tanah ulayat.
(2) Pemerintah, yang merupakan bagian dari struktur dan sistem
pemerintahan di Indonesia, termasuk lembaga pemerintahan dari desa
sampai negara serta instansillembaga/departemen yang membidangi
sektor-sektor tertentu.

Untuk mendapatkan legalitas usaha, kedua sumber di atas ha­


rus diperhatikan. Untuk mendapatkan perizinan/legalitas pemerintah,
perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan kelompok
masyarakat. Sebagai contoh, perusahaan yang ingin mendapatkan izin
HO/SIUP/TDP dari pemda setempat terlebih dahulu harus meminta
Surat Keterangan Domisili Usaha yang dikeluarkan kepala desa dengan
sepengetahuan ketua RT dan RW tempat lokasi usaha akan didirikan.
Usaha dapat dikatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari
pemerintah daerah setempat me/alui instansi/lembaga/departemenldinas
terkait. Namun, analis dan investor perlu memerhatikan sumber legal dari
kelompok masyarakat. Memang, tidak sedikit terjadi, ketika pemerintah
telah mengizinkan suatu usaha, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
usaha menolak, sehingga usaha tidak dapat berjalan secara wajar. Ini akan
sangat merugikan bagi perjalanan bisnis selanjutnya, bahkan perusahaan
dapat bangkrut dan ditutup. Kasus ini banyak bermunculan di daerah sejak
diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia.

168
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK HuKuM DAN LEGALITAS I

Berikut contoh heherapa ketentuan, peraturan, dan persyaratan


perizinan usaha yang hersumher dari salah satu daerah di Jawa Tengah.

1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Surat kepemilikan/penggunaan tanah (herupa sertifikat tanahl
perjanjian sewa/surat keterangan dari kades/lurah diketahui
camat).
(4) Surat pemyataan tetangga.
(5) Gamhar hangunan heserta perhitungan dan anggarannya.
(6) Rekomendasi Bina Marga hila hangunan herada di tepi jalan
provinsi.
(7) Rekomendasi DPU hila hangunan herada di tepi jalan/di atas
saluran irigasi.
(8) Perhitungan heton hertulang hila hangunan hertingkat.
(9) Waktu proses 21 hari kerja.

2. Surat Izin Pemasangan Reklame


(1) Pengisian formulir permohonan.
(2) Pemhayaran pajak reklame.
(3) Rekomendasi Bina Marga hila reklame herada di tepi jalan
provinsi.
(4) Perjanjian dengan pemilik tanah hila reklame menggunakan
tanah orang/pihak lain.
(5) Waktu proses 1 hari kerja.

3. Izin Prinsip/Surat Persetujuan lzin Trayek (SPIT)


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Rekomendasi Tim Pengadaan Angkutan.
(4) Waktu proses 1 hari kerja.

4. Surat Izin Gangguan (HO)


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Pemyataan/persetujuan tetangga yang diketahui kades/lurah dan
camat setempat.

169

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDt KELAYAKAN

(4) Fotokopi IMB dan denah bangunan.


(5) Surat izin gangguan (HO) asli yang lama hila akan dilakukan
perpanjangan.
(6) Surat kepemilikan/penggunaan tanah berupa sertifikat tanah atau
surat keterangan dari kades.
(7) Waktu proses 25 hari kerja.

5. Izin Operasional Dokar


(1) FotokopiKTP pemilik dokar.
(2) Surat PemeriksaanKuda (SuratKirKuda).
(3) Surat Pemeriksaan Dokar (SuratKir Dokar).
(4) Pasfoto pemilik dokar 3 x 4 2 lembar.
=

(5) Surat izin operasional dokar yang lama hila akan dilakukan
perpanjangan.
(6) Waktu proses selama 1 hari.

6. Izin Pengambilan dan Pengelolaan Galian C


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Peta lokasi penambangan.
(4) Pemyataan kesanggupan reklamasi dan membayar pajak.
(5) Persetujuan tetangga yang diketahui kades/lurah dan camat.
(6) Waktu proses 7 hari.

7. Izin Makam Keluarga


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Surat kepemilikan/penggunaan tanah berupa sertifikat tanah/per­
janjian sewa/surat keterangan dari lurahlkades dengan diketahui
camat.
(4) Waktu proses 5 hari.

8. Izin Usaha Industri (lUI)


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Fotokopi akta hila herhadan hukum.

170
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK HUKUM DAN LEGAUTAS I

(4) Fotokopi NPWP hila berhadan hukum.


(5) Surat keterangan tidak keheratan dari tetangga.
(6) Surat pernyataan pengelolaan lingkungan.
(7) Fotokopi HO hila diwajihkan.
(8) Materai Rp6000,- sehanyak 2lemhar.
(9) Waktu proses selama 6hari kerja.

9. Tanda Daftar Industri (TDI )


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Fotokopi akta hila berhadan hukum.
(4) Fotokopi NPWP hila berhadan hukum.
(5) Surat keterangan tidak keheratan dari tetangga.
(6) Surat pernyataan pengelolaan lingkungan.
(7) Fotokopi HO hila diwajihkan.
(8) Surat keterangan dari kades/lurah.
(9) Materai Rp6000,- sehanyak 2lemhar.
(10) Waktu proses selama 6hari kerja.

10. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP )


(1) FotokopiKTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Fotokopi NPWP hila berhadan hukum.
(4) Pasfoto ukuran 4 x 6sehanyak 2lemhar.
(5) Fotokopi izin gangguan hila wajih.
(6) Fotokopi akta pendirian hila herhadan hukum.
(7) Materai Rp6000,- sebanyak: 2lembar.
(8) Map 3 buah.
(9) Waktu proses selama 5hari.

11. Izin Usaha Angkutan (IUA )


(1) FotokopiKTP.
(2) Fotokopi NPWP hila herbadan hukum.
(3) Fotokopi izin prinsip.
(4) Fotokopi STNK.
(5) FotokopiKTA Organda.

171

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

(6) F otokopi akte pendirian hadan hukum .


(7) Fotokopi keterangan domisili perusahaan.
(8) Fotokopi izin HO garasi.
(9) Fotokopi uji kendaraan.
(10) Waktu proses 14 hari.

12. Tanda DaftarPerusahaan


(1) Fotokopi KTP.
(2) Pengisian formulir permohonan.
(3) Fotokopi NPWP hila herhadan hukum.
(4) Fotokopi izin gangguan(HO) hila wajih.
(5) Fotokopi akta pendirian hila herhadan hukum.
(6) Materai Rp6000,-l lemhar.
(7) Waktu proses 5 hari kerja.

Masing-masing daerah memiliki ketentuan sendiri, namun ketentuan


umum kurang lehih sehagaimana tersehut di atas.

Skala Usaha

Usaha dapat diklasifikasikan menurut jumlah aset yang dimilikinya,


yang disehut skala usaha. Pengklasifikasian ini herguna dalam herhagai
aktivitas hisnis, terutama hagi pemerintah dalam kaitannya dengan ke­
giatan pemhinaan dan pengemhangan usaha melalui dinas/departemen
terkait. Dengan mengelompokkan usaha menjadi beberapa skala, peme­
rintah dapat melakukan pemetaan, pemantauan, dan pembinaan melalui
pengembangan SDM herupa pendidikan dan pelatihan, pemberian ban­
tuan permodalan, pendukungan akses pemasaran, dan sehagainya.

Skala usaha di Indonesia dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu:


( 1) Usaha Mikro
Usaha mikro merupakan usaha yang tidak berbadan hukum, biasanya
tidak memiliki perizinan yang dikeluarkan instansi berwenang dan
sering disebut usaha informal. Aset usaha yang dimiliki skala mikro
ini maksimal sebesarRp25 juta (di luar tanah dan bangunan).
(2) Usaha Kecil
Skala usaha kecil memiliki kekayaan/aset usaha maksimal sebesar

172
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK HuKUM DAN LEGALITAS I

Rp200 juta (di luar tanah dan bangunan). Omzet (perputaran usaha)
dalam waktu 1 tahun maksimal sebesar Rp l miliar. Usaha kecil ini
rata-rata sudah memiliki izin usaha dengan bentuk badan hukum
usaha dagang (UD), perusahaan dagang (PD), dan sebagian telah
mempunyai organisasi yang lebih baik, seperti koperasi, persekutuan
komanditer (CV), dan sebagian kecil dalam bentuk perseroan
terbatas (PT).
(3) U saha Menengah
Skala usaha menengah belum mempunyai ketentuan baku tentang
batasan aset, namun dari penelitian berbagai perguruan tinggi yang
bekerja sama dengan instansi pemerintah telah didefinisikan bahwa
yang dimaksud dengan usaha menengah adalah usaha yang memiliki
kekayaan/aset antara Rp200 juta dan maksimal Rp500 juta (di luar
tanah dan bangunan). Bentuk badan hukum usaha menengah ini
sebagian besar sudah dalam bentuk CV, koperasi, dan perseroan
terbatas (PT).
(4) Usaha Besar
Skala usaha digolongkan termasuk besar bagi yang memiliki aset di
atas Rp500 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan). Usaha besar
sebagian besar bentuk badan hukumnya adalah peseroan terbatas
(PT).

Analis studi kelayakan perlu memerhatikan skala usaha yang layak


dibuatkan studi kelayakan, biasanya minimal usaha skala kecil.

Bentuk Hukum Perusahaan di Indonesia

Setelah analis mempertimbangkan skala usaha yang akan didirikan atau


dikembangkan, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk hukum
badan usaha yang akan dipilih. Ada beberapa bentuk perusahaan dari segi
yuridis di Indonesia, yaitu:
a. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan jenis ini biasanya diawasi dan dikelola seseorang. Di
satu pihak ia memperoleh semua keuntungan perusahaan, selain
menanggung semua risiko yang timbul dalam kegiatan. Biasanya,
bentuk izin usahanya adalah usaha dagang (UD) dan perusahaan

173

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

dagang (PD) dengan izin operasional berupa SIUP Kecil yang


dapat diperoleh di Dinas Perdagangan atau Disperindag (Dinas
Perindustrian dan Perdagangan). Perusahaan perseorangan ini
belurn membutuhkan akta pendirian walaupun terkadang ada
yang memilikinya, namun jurnlahnya sedikit. Dalam tata peraturan
perdagangan di Indonesia, untuk mendapatkan perizinan, usaha
mikro tidak memerlukan akta notaris pendirian usaha.
b. Firma
Firma adalah bentuk perkurnpulan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan nama bersama. Dalam firma
semua anggota mempunyai tanggung jawab sepenuhnya baik sendiri­
sendiri maupun bersama-sama terhadap utang-utang perusahaan
pada pihak lain. Bila terjadi kerugian, kerugian itu akan ditanggung
bersama, hila perlu dengan seluruh kekayaan pribadi. Jika salah satu
anggota keluar dari firma, firma otomatis bubar. Bentuk firma ini
sudah jarang dijurnpai di Indonesia, mungkin kurang diminati, karena
pertimbangan faktor risiko yang dianggap terlalu besar bagi sebagian
investor.
c. Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan komanditer (CV) merupakan persekutuan yang didirikan
oleh beberapa orang dengan masing-masing menyerahkan sejurnlah
uang yang tidak perlu sama. Sekutu dalam perseroan komanditer ini
ada 2 macam, yaitu ( 1) sekutu komplementer, yaitu orang-orang yang
bersedia mengatur perusahaan; (2) sekutu komanditer, yaitu orang­
orang yang memercaya.k:an modal usahanya dan bertanggung jawab
sebatas modal yang diikutsertakan dalam perusahaan.
d. Perseroan Terbatas (PT)
Badan usaha jenis ini adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan,
ha.k: milik, dan tanda keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan
melalui saham perusahaan. Makin banya.k: saham yang dimiliki,
ma.k:in besar pula andil dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut.
Jika terjadi utang, harta milik pribadi tidak dapat dipertanggungkan
atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada sahamnya saja.
e. Perusahaan Negara (PN)
Perusahaan negara atau sering disebut BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) adalah perusahaan yang bergera.k: dalam bidang usaha yang

174

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS I

modalnya secara keseluruhan dimiliki negara, kecuali jika ada hal-hal


khusus berdasarkan undang-undang. Tujuan pendirian perusahaan ini
adalah membangun ekonomi nasional menuju masyarakat adil dan
makmur.
f. Perusahaan Pemerintah
Badan usaha pemerintah lain di Indonesia ada1ah persero, perusahaan
umum (perum), dan perusahaan daerah (PD). Persero dan perusahaan
daerah (PD) ada1ah perusahaan yang mencari keuntungan bagi
negara, sedangkan perum tidak semata-mata mencari keuntungan.
g. Koperasi
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang
ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya;
sifatnya murni pribadi dan tidak dapat dialihkan. Jadi, badan usaha ini
merupakan wadah penting untuk kesejahteraan anggota berdasarkan
persamaan. Menurut hidang usaha, koperasi dike1ompokkan menjadi
koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, dan
koperasi serbausaha.
Menurut luas usahanya, koperasi terdiri atas primer koperasi
(Primkop), pusat koperasi (Puskop), gabungan koperasi (Gakop),
dan induk koperasi (lnkop) sebagai satuan terkecil yang melibatkan
secara 1angsung anggotanya. Pusat koperasi merupakan gabungan
paling sedikit lima primer koperasi. Gabungan koperasi merupakan
gabungan paling sedikit tiga Puskop. Dan, induk koperasi merupakan
gabungan paling sedikit tiga Gakop.
h. Yayasan
Berdasarkan Undang-Undang No. 16 tahun 2001 tentang yayasan
yang menjelaskan pemisahan kekayaan pribadi dan lembaga,
susunan kepengurusan yayasan, serta pertanggungjawaban yayasan
baik kepada pemerintah maupun pub1ik te1ah diindikasikan bahwa
yayasan di masa datang akan menjadi sa1ah satu 1embaga usaha milik
masyarakat yang penge1o1aan dan ska1a usahanya tidak jauh berbeda
dengan badan usaha dan badan hukum 1ainnya. Saat ini terbukti
te1ah banyak badan usaha yang dike1o1a yayasan, terutama di bidang
kesehatan, pendidikan, dan sosiallk:etenagakerjaan.
Berkaitan dengan aspek yuridis da1am studi ke1ayakan bisnis,
bentuk perusahaan yang akan bertanggung jawab da1am pengelo1aan

175

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

proyek perlu diketahui sebelumnya karena masing-masing memiliki


karakteristik sendiri.

Metode Pemilihan Badan Hukum

Penentuan dan pemilihan bentuk badan hukum yang paling tepat dan
sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan dipengaruhi oleh 5 faktor,
yaitu:

1. Faktor Tujuan (Goal)


Pertanyaan yang pertama kali muncul adalah apakah tujuan utama
didirikannya perusahaan. Apakah semata-mata untuk mendapatkan
keuntungan atau berorientasi pada kemanfaatan semata atau
kedua-duanya, yaitu untuk mendapatkan keuntungan (profit) dan
kemanfaatan (benefit).
2. Faktor Kepemilikan (Ownership)
Pertanyaan selanjutnya adalah berapa orangkah pemilik perusahaan
yang akan didirikan: seorang, dua orang, atau lebih dari 20 orang.
Jawaban pertanyaan itu dapat membawa konsekuensi terhadap
bentuk hukum badan usaha yang akan dibangun.
3. Faktor Permodalan (Capital)
Estimasi modal dasar yang diperlukan untuk mendirikan usaha akan
menentukan bentuk hukum badan usaha karena untuk badan hukum
tertentu mensyaratkan modal minimal.
4. Faktor Pembagian Risiko (Risk sharing)
Setiap usaha (bisnis) pasti mengandung nilai risiko karena hukum
ekonomi mengatakan bahwa antara risiko dan return ada hubungan
positif dan signifikan. Pembagian porsi risiko dalam bisnis akan
menentukan bentuk badan hukum yang digunakan. Ada badan
hukum yang memiliki risiko tak terbatas sampai harta pribadi pemilik
dan ada juga yang risikonya dibatasi hanya pada bagian kepemilikan
modal usaha.
5. Faktor Jangka Waktu (Timely)
Batas waktu usia organisasi berpengaruh dalam menentukan jenis
badan hukum organisasi yang akan dipilih. Untuk badan hukum
tertentu, pemerintah melalui undang-undang dan peraturannya

176

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS I

tidak membatasi (seperti, yayasan); namun, ada badan hukum yang


batas waktunya harus dibatasi (perseroan terbatas, persekutuan
komanditer), walaupun dapat diperpanjang lagi.

Tabel8.1 Evaluasi Bentuk Badan Hukum

BadaaHulmm Goal Owaenhip Capital RiskSiwiDg Timely


1 Perseorangan Profit Single Mikro-Kecil Full Risk Unlimited
(UD)
2 Firma Profit >2 orang Mikro-Kecil Full Risk Unlimited

3 Persekutuan Profit >2 orang Kecil- Aktif=FR Limited


Komanditer Menengah
Pasif= Ltd.
(CV)

4 Perseroan Profit >2 orang Kecil- Limited Limited


Terbatas (PT) Menengah-
Besar

5 Perusda/BUMN Profit/ Pemerintah Menengah- Limited Limited


Besar
Benefit

6 Koperasi Benefit >20 orang Kecil- Limited Unlimited


Menengah-
Besar

7 Yayasan Benefit >2 orang Kecil- Limited Unlimited


Mene1:1gah-

Keterangan:
FR = Full Risk
Ltd. = Limited

ldentitas Investor

Studi kelayakan disusun untuk memenuhi beberapa persyaratan dalam


kaitanya dengan sebuah investasi. Analis perlu mempertimbangkan anali­
sisnya, terutama yang menyangkut aspek hukum dan legalitas usaha yang
akan didirikan/dikembangkan. Aspek tersebut berkaitan dengan keber­
lanjutan objek studi ini. Investor yang bermasalah akan menyebabkan
tersendatnya kelancaran usaha proyek dan bisnis yang dinilai layak. Oleh
karena itu, penting sekali untuk meneliti identitas investor.

177

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Beberapa sisi identitas investor yang perlu diteliti, adalah seperti


berikut:
a. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan investor perlu diketahui. Hal ini berhubungan
dengan peraturan pribumi dalam pendirian suatu perusahaan.
b. Informasi Bank
Perlu diteliti apakah calon investor terlibat kredit bermasalah
dalam suatu bank. Kenyataannya, sekarang banyak pelaksanaan
proyek yang terhenti karena pelaksana proyek/investor tersangkut
dalam kredit macet. Dewasa ini Bank Indonesia mengembangkan
Sistem Informasi Debitur (SID) yang menjadi sumber informasi
bagi perbankan untuk mengetahui apakah seseorang yang menjadi
nasabah di suatu bank termasuk nasabah yang masuk dalam kredit
macet atau tidak. Informasi ini sangat penting karena, jika investor
masuk dalam daftar hitam, tentunya dapat menimbulkan kesulitan
akses keuangan di perbankan pada masa yang akan datang.
c. Keterlibatan Pidana atau Perdata
Perlu juga diketahui apakah calon investor tengah terlibat dalam
suatu tindakan yang dapat menimbulkan gugatan atau tuntutan.
Sikap kehati-hatian diperlukan dalam memilih calon investor karena
jika temyata investor bermasalah dengan aset yang dimilikinya dan
tersangkut masalah perdata, realisasi proyek akan mejadi sulit bahkan
dapat mengakibatkan kegagalan.
d. Hubungan Keluarga
Jika di dalam proyek ada hubungan suami-istri atau orang tua-anak
sebagai individu-individu yang terlibat, perlu diselidiki cara mereka
mengatur kebijakan harta. Untuk suami-istri, perlu diteliti apakah
nikah dengan harta campuran atau terpisah; untuk orang tua-anak,
bagaimana kebijakan harta warisan yang dibuat. Bisnis yang gagal
di tengah jalan sudah sering terjadi antara lain karena pemiliknya
berebut bagian masing-masing atau "bisnis" mereka akhimya malah
menjadi harta warisan yang diperebutkan anggota keluarga lainnya.
Oleh karena itu, pemisahan harta (aset) yang diinvestasikan dengan
harta pribadi perlu dipertegas dan dinotariskan sehingga manajemen
dan pihak-pihak pengelola tidak menjadi korban kegagalan bisnis
akibat pertengkaran/perselisihan keluarga.

178

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK HUKUM DAN LEGAUTAS I

Proses Perizinan dan Legalitas Usaha

Sebelum kegiatan investasi dilakukan, perlu diperhatikan lokasi usaha


yang akan dibangun karena itu tidak akan terlepas dari pengaruh-pengaruh
yang dapat merugikan perusahaan jika tidak dipersiapkan dengan baik.
Perhatikan juga masalah perencanaan wilayah dan status tanah.
1. Perencanaan Wilayah
Lokasi proyek harus disesuaikan dengan rencana wilayah yang telah
ditetapkan pemerintah agar mudah mendapatkan izin-izin yang
diperlukan. Di samping itu, perlu juga diperhatikan perkiraan situasi
dan kondisi lokasi pada waktu yang akan datang.
2. Status Tanah
Status kepemilikan tanah proyek harus jelas, jangan sampai menjadi
masalah di kemudian hari.

Dalam pelaksanaannya, apa pun bentuk suatu usaha, diperlukan


perizinan. Kompleksitas perizinan ini bergantung pada badan usaha
yang akan dibentuk, keterkaitan dengan pihak-pihak lain, produk yang
akan dihasilkan, sumber material yang akan digunakan, dan sumber
permodalannya. Untuk mendapatkan legalitas usaha, ada beberapa jenis
perizinan yang perlu dipersiapkan sebelum suatu usaha dijalankan, antara
lain:
a. Aleta Pendirian
Akta pendirian ini biasanya dalam bentuk akta notaris yang berisi
keputusan/rapat pendirian oleh pendiri tentang anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga badan hukum usaha. Perusahaanlusaha
mikro pada prinsipnya dapat memperoleh perizinan melalui Surat
Keterangan Usaha dari kelurahan (kepala desa) setempat atau
dari kepala pasar tempat pengusaha mikro tersebut menjalankan
usahanya.
b. Surat Keterangan Domisili Usaha
Surat ini dikeluarkan kepala desa sebagai bukti adanya persetujuan
dari penguasa daerah setempat. Sebelumnya, untuk mendapatkan
persetujuan dari kepala desa, pihak analis (pengurus) perizinan mem­
butuhkan tanda tangan persetujuan dari warga yang bertempat ting­
gal di sekitar lokasi usaha atau persetujuan dari RTfRW setempat.

179

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Untuk mendapatkan surat izin dari instansi/dinas/departemen peme­
rintah berupa SIUP, dalam ketentuannya si pemohon harus sudah
mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). NPWP ini dike­
luarkan oleh Kantor Dinas Pajak Daerah tempat lokasi usaha akan
didirikan. Untuk mendapatkan NPWP, badan hukum harus menyiap­
kan akta notaris pendirian yang berisi AD/ART, fotokopi KTP pe­
nanggung jawab/pemilik, dan Surat Keterangan Domisili Usaha.
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Undang-Undang No. 3 tahun 1983 mewajibkan setiap perusahaan
di Indonesia didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Departemen
Perindustrian dan Perdagangan. Perusahaan tersebut kemudian diberi
Nomor Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
e. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) dan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No. 408/MPPIKEP/10/1997, setiap perusahaan di
Indonesia wajib memperoleh perizinan di bidang perdagangan, yaitu:
(1) Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) yang dikeluarkan
Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan,
untuk perusahaan dengan nilai investasi sampai Rp200 juta.
(2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yang dikeluarkan Kepala
Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan, untuk
investasi dengan nilai di atas Rp200 juta.

Selain perizinan yang bersifat umum, ada pula perizinan yang


bersifat khusus, yaitu bersifat sektoral, sesuai dengan jenis usaha yang
akan didirikan, antara lain:
a. Jasa Perbankan
(1) Mendapatkan izin prinsip dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia.
(2) Mendapatkan pengesahan usaha dari Menteri Kehakiman dan
HAM RI.
(3) Mencatatkan dalam Lembaran Negara.
(4) Mendapat izin operasional dari Gubemur Bank Indonesia.

180

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS I

b. Jasa Pendidikan
1. Pendidikan Dasar
( 1) Rekomendasi dari kelurahan setempat.
(2) Rekomendasi dari camat setempat.
(3) Rekomendasi dari bupati/walikota setempat.
(4) Rekomendasi pendirian dari Kepala Kantor Dinas Pendidikan
setempat.
(5) Izin operasional dari Kepala Dinas Diknas setempat.
(6) Izin prinsip dari Mendiknas RI.
(7) Izin operasional dari Dirjen Diksar dan Menengah Depar­
temen Pendidikan Nasional.
2. Pendidikan Tinggi
( 1) Rekomendasi dari kelurahan setempat.
(2) Rekomendasi dari camat setempat.
(3) Rekomendasi dari bupati/walikota setempat.
(4) Rekomendasi pendirian dari Kepala Kantor Kopertis Wilayah
setempat.
(5) Izin prinsip dari Menteri Pendidikan Nasional RI.
(6) Izin operasional dari Dirjen Dikti Departemen Pendidikan
Nasional RI.
3. Usaha Industri dan Perdagangan
(1) Izin gangguan (HO) dari kepala daerah.
(2) Izin lokasi berupa surat izin tempat usaha (SITU) dari kepala
daerah setempat.
(3) Tanda daftar rekanan (TDR), terutama untuk perusahaan
kontraktor yang dikeluarkan instansi terkait.
(4) Izin mendirikan bangunan (1MB) dan izin penggunaan
gedung.
4. Usaha Perkebunan, Pertambangan, dan Kehutanan
(1) Surat Izin Penggalian C.
(2) Surat izin di bidang perkebunan.
(3) Surat izin hak pemanfaatan hutan (HPH).

181

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Legalitas Produk

Produk atau barang yang diperdagangk:an akan turut menentukan perjalan­


an usaha yang akan dijalankan. Analisis produk dalam aspek ini berkaitan
dengan hukum negara dan legalitas menurut syariat agama. Komoditas
usaha yang akan dipasarkan di dalam negeri harus memerhatikan per­
aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjual suatu produk:

JeDisU•ha JeDis Prodak Leplitas lastaasi


Barang 1. Makanandan 1. BPOM 1. Departemen
Berwujud Minuman Kesehatan
2. Sertiflkasi
2. Produk Kimia Hala! 2. Majelis
Ulama
3. Produk 3. Standar
Indonesia
Tambang dan Kualitas
Mineral (MUI)
4. Standardisasi
3. Badan
4. Manufacturing Nasional
Meteorologi
Indonesia
(SNI) 4. Departemen
Perdagangan

BarangTak 5. Software!Produk 6. Hak 7. Departemen


Berwujud seni lainnya Paten!HAKI HAM dan
Perundang-
undangan

Produk yang akan dihasilkan dari bisnis yang akan didirikan harus
memerhatikan legalitas sebagaimana disebutkan di atas. Mengabaikan
legalitas akan menimbulk:an risiko hukum berupa tuntutan hukum dari
dinas dan instansi berwenang. Jika hal ini terjadi, perkembangan dan
kemajuan usaha yang sudah dirintis dengan susah payah oleh para
pendirinya tentu akan terhambat.
Keterkaitan dengan analisis aspek sebelumnya, yaitu aspek teknis
dan teknologis, sangat signifikan. Kesalahan dalam analisis tersebut,
terutama pada seleksi produk, akan menimbulkan biaya yang sangat
besar. Kesalahan dalam pengambilan keputusan memilih produk utama
(main product) akan berdampak pada aspek-aspek lain dan ujung­
ujungnya tentu akan mengakibatkan kerugian dan yang paling fatal adalah
kegagalan bisnis.

182

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK HuKuM DAN LEGAUTAS I

Legalitas Merek

Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001

I. Pengertian Umum

Merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka,


susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.
Merek merupakan tanda pembeda atas barang atau jasa bagi satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sebagai tanda pembeda, merek
dalam satu klasifikasi barangljasa tidak boleh memiliki persamaan antara
satu dan lainnya baik pada keseluruhan maupun pada pokoknya.
Pengertian persamaan pada keseluruhannya, yaitu apabila mem­
punyai persamaan dalam hal asal, sifat, cara pembuatan, dan tujuan pe­
makaiannya. Pengertian persamaan pada pokoknya, yaitu apabila me­
miliki persamaan pada persamaan bentuk, persamaan cara penempatan,
persamaan bentuk dan cara penempatan, persamaan bunyi ucapan, (yuris­
prudensi MARl).
Merek atas barang (lazim disebut merek dagang) adalah merek yang
digunakan/ditempelkan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapa orang, atau badan hukum.
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperda­
gangkan oleh seseorang atau beberapa orang atau badan hukum.
Merek sebagai tanda pembeda dapat berupa nama, kata, gambar,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur­
unsur tersebut.

Pemeganglpemilik hak merek, yaitu orang (persero), beberapa orang


(pemilik bersama), badan hukum yang telah mendapatkan hak atas merek
yang disebut Merek Terdaftar.
Indikasi geografis sebagai tanda yang menunjukkan daerah asal
suatu barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam, faktor atau kombinasi dari kedua faktor tersebut mem­
berikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
lndikasi asal sama dengan indikasi geografis, tetapi tidak didaftar atau
semata-mata menunjukkan asal barang dan jasa.

183

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

II. Tanda yang Tidak Boleh Dijadikan Merek

Tanda yang tidak memiliki daya pembeda, misalnya hanya sepotong


garis, garis yang sangat rumit atau kusut. Tanda yang bertentangan
dengan kesusilaan dan ketertiban umum, misalnya gambar porno atau
menyinggung perasaan keagamaan. Tanda berupa keterangan barang,
misalnya merek kacang untuk produk kacang. Tanda yang telah menjadi
milik umum, misalnya tanda lalu lintas. Kata-kata umum, misalnya kata
rumah, kota, dan sebagainya.

Ill. Objek Perlindungan

1. Perlindungan atas merek


Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada
pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jang­
ka waktu tertentu menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi
izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama,
atau badait hukum untuk menggunakannya.

2. Hal penting yang perlu diketahui


Perlindungan atas merek terdaftar, yaitu adanya kepastian hukum
atas merek terdaftar baik untuk digunakan, diperpanjang, dialihkan,
maupun dihapuskan. Kepastian hukum ini dapat digunakan sebagai
alat bukti hila terjadi sengketa pelanggaran atas merek terdaftar.

IV. Status Pendaftaran


Indonesia mengenal atau menganut asas konstitutif, yaitu hak atas merek
yang diperoleh atas nama pendaftarnya. Artinya, pemegang hak merek
adalah seseorang yang mendaftar pertama kali di Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual.

V. Jangka Waktu Perlindungan

Jangka waktu perlindungan merek 10 tahun terhitung sejak tanggal


penerimaan pendaftaran (filing date). Setelah 10 tahun dapat diperpanjang
kernbali.

184

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK HuKUM DAN LEGAUTAS I

VI. Mutasi dan Lisensi

Pengertian mutasi meliputi pengalihan hak serta perubahan nama dan


alamat.
1. Pengalihan hak
Pengalihan hak atas merek dilakukan dengan cara: pewarisan, wasiat,
hibah, perjanjian, dan sebab-sebab lain sesuai dengan undang­
undang.

2. Lisensi
Lisensi adalah izin yang diberikan pemilik merek terdaftar kepada
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk menggunakan merek tersebut, baik untuk seluruh
maupun sebagian jenis barang atau jasa yang didaftarkan.

VII. Pelanggaran dan Sanksi

Pasal90 UUMerekNo. 15 Tahun2001


Pelanggaran atas Hak Merek Terdaftar yang sama pada keseluruh­
annya dipidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Pasal91 UUMerekNo. 15 Tahun2001


Pelanggaran atas Hak Merek Terdaftar yang sama pada pokoknya
dipidana penjara paling lama 4 tahun dan atau didenda paling banyak
Rp800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah). Pelanggaran terhadap
Pasal 94 dikategorikan sebagai tindak: pidana pelanggaran. Yang berhak
mengajukan gugatan atas pelanggaran hak atas merek hanya pemegang
hak merek, yaitu merek yang telah terdaftar. Merek tidak terdaftar tidak
mendapat perlindungan hukum, artinya tidak: berhak mengajukan gugatan
atas merek terdaftar ataupun atas merek tidak terdaftar lainnya.

VIII. Prosedur Pendaftaran Merek

I. Pengajuan permohonan sesuai dengan formulir pendaftaran merek


yang telah disediakan (rangkap 4) dan melampirkan:

185

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

a. Surat pemyataan bahwa pemohon tidak meniru atau mengguna­


kan merek orang lain baik keseluruhan maupun persamaan pada
pokoknya.
b. Surat kuasa apabila pemohon menguasakan permohonan pendaf­
taran merek.
c. Fotokopi KTP yang dilegalkan.
d. Fotokopi akta pendirian badan hukum yang disahkan notaris bagi
pemohon atas nama badan hukum.
e. Fotokopi kepemilikan bersama yang dilegalkan jika pemohon
lebih dari satu orang.
f. Fotokopi NPWP yang dilegalkan.
g. Etiket merek sebanyak 24 buah, 4 buat ditempel pada masing­
masing form (rangkap 4) dan 20 buah dalam amplop ukuran
paling besar 9 x 9 em dan paling kecil2 x2 em.
h. Kuitansi pembayaran biaya pendaftaran sesuai biaya yang telah
ditetapkan.
i. Mencantumkan nama negara dan tanggal permintaan pendaftaran
merek pertama kali bagi merek dengan hak prioritas.

2. Pemeriksaan permintaan pendaftaran merek


a. Pemeriksaan formal
Pemeriksaan formal adalah pemeriksaan atas kelengkapan
persyaratan administratif yang ditetapkan.
b. Pemeriksaan substantif
Pemeriksaan substantif adalah pemeriksaan terhadap merek yang
diajukan apakah dapat didaftarkan atau tidak, berdasarkan persa­
maan pada keseluruhan, persamaan pada pokoknya, pemilikan
merek sejenis oleh orang lain, dan pengajuan merek yang sudah
didahului orang lain.

186

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Prosedur Perizinan Bentuk Usaha

Membuat akta notaris di notaris Membuat akta notaris. Membuat Membuat akta a. Fotokopi KTP pendiri.
yang bellcantor di wilayah akta notaris. b. Draf anggaran dasar yang
&etempat. notaris. sudah ditandatangani

Pendaftaran ke Dinas Didaftarkan ke pengadilan Didaftarkan ke pengadilan Didaftarkan Didaftarkan ke a. Akta notaris sudah
Perekonomian Pemda. negeri. negeri. ke pengadilan negeri. ditandatangani pendiri.
2 I pengadilan
negeri.

Permohonan menjadi wajib Wajib Pajak Badan Wajib Pajak Pribadi Wajib Pajak Wajib Pajak Badar a. Menyerahkan AKNO yang
3 I pajak di kantor pajak setempat (Perseorangan) Badan dilegalisasi pengadilan
untuk rnendapatkan NPWP. negeri setempat.

Pendaftaran ke Departemen Dinas Dinas Dinas Dinas a. Akta notaris yang sudah
4 I Teknis Perdagangan/Perindustrian Perdagangan/Perindustrian Koperasi Perdagangan/Perir dilegalisasi pengadilan
(Perdagangan/Koperasi). dustrian negeri setempat.

Pendaftaran ke Departemen a. lzin penggunaar a. Akta Notaris


Kehakiman dan HAM Rl di nama. b. NPWP
5
Jakarta. b. Pengesahan dar c. Fotokopi KTP pendiri
Menkeh &HAM I.

B. BENTUK PERIZINAN

Akta notaris Akta notaris Akta notaris Akta notaris

Surat keterangan domisili dari Sural keterangan domisili Surat keterangan domisili dari Surat
kantor kelurahanlkecamatan dari kantor kantor kelurahanlkecamatan keterangan
setempat. kelurahanlkecamatan set empat. domisili dari
2 I setempat. kantor
kel./kec.
setempat.

"'"' '"" ...,,.. "uho (SmJ) I SIT\J I SITU I SITU I SITU

I
3

4
lzin usaha SIUPITDPITDI SIUPITDPITDI SIUPITDP/ I SIUPITDPITDI
(perdaganganlindustri) TOI

5
1 lzin gangguan (HO) lzin gangguan (HO) l lzin gangguan
(HO)

lzin bangunan (1MB) lzin bangunan (1MB) lzin bangunan


6 I (1MB)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Studi Kasus
Sebuah yayasan di Jakarta, yang berdiri sejak tahun 1983 dan bergerak
di bidang sosial, berencana mengembangkan usaha. Saat ini yayasan
tersebut mengelola sebuah panti asuhan dan panti jompo di Jakarta Utara.
Sekarang yayasan ingin mendirikan sekolah dasar di Bekasi Utara. Alasan
yayasan tersebut, antara lain:
1. Di lingkungan perumahan Pondok Ungu Sektor V, Bekasi Utara,
belurn ada taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
2. Ikut membantu masyarakat di lingkungan Perumahan Pondok Ungu
dan sekitarnya untuk mendapatkan kemudahan fasilitas pendidikan
yang lebih terjangkau baik jarak maupun biayanya.
3. Berpartisipasi dalam gerakan pemerintah mengentaskan pendidikan
wajib belajar 9 tahun.

Ketua pengurus yayasan tersebut menemui Saudara untuk meminta


bantuan dalam pengurusan perizinan pendirian TK dan SD di Perumahan
Pondok Ungu yang berlokasi di wilayah Bekasi Utara. Tentukan langkah­
langkah yang seharusnya Saudara lakukan dalam kaitannya dengan
penyusunan analisis aspek hukum dan legalitas.

Penyelesaian
a. Langkah pertama, lihat akta notaris yayasan. Dalam pasal-pasal
anggaran dasarnya ada yang menyebutkan bahwa kegiatan usaha
yayasan antara lain menyelenggarakan pendidikan. Jika sudah ada,
selanjutnya perhatikan apakah anggaran dasar sudah sesuai dengan
UU No. 16 tahun 2001, misalnya bentuk kepengurusan atau susunan
organisasi yayasan, sumber pendanaan, periode kepengurusan, dan
sebagainya.
b. Langkah kedua, adakan perubahan anggaran dasar jika temyata
isi pasal-pasalnya belum disesuaikan dengan keadaan saat ini.
Berdasarkan tahun pendirian, yayasan tersebut berdiri tahun 1983.
Jika selama ini belum ada perubahan, berarti harus disesuaikan.
c. Langkah ketiga, laporkan perubahan AD/ART ke instansi terkait dan
daftarkan yayasan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI untuk
mendapatkan pengesahan dan terdaftar di lembaran negara.

188

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK HuKuM DAN LEGAUTAS I

d. Langkah keempat, periksa dan siapkan persyaratan umum yang


telah ditentukan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tentang
pembakuan tipe dan luas ruang; untuk bangunan maksimal 60% dari
luas tanah yang tersedia, luas tanah minimal untuk tipe A 3.000 m2,
tipe B 2.000 m2, dan tipe C 1.000 m2, luas ruang belajar 7 x 8m2 untuk
jumlah siswa maksimal 40 orang. Apakah yayasan sudah memenuhi
ketentuan tersebut? Jika sudah, lanjutkan ke langkah berikutnya.
e. Langkah kelima, siapkan tata persyaratan pendirian sekolah dasar,
yaitu:
( 1) Fotokopi akta notaris yayasan.
(2) Fotokopi akta tanah dan status tanah.
(3) Izin 1MB dari dinas tata kota.
(4) Studi kelayakan yang berisi alasan pendirian, susunan pengurus
yayasan, daftar kepala sekolah dan guru , SK pengangkatan
kepsek dan guru denah bangunan dan lokasi, daftar sarana dan
,

prasarana, program jangka pendek dan jangka panjang, serta


kurikulum yang akan digunakan, dan sebagainya.
( 5) Rekomendasi dari kelurahan, camat, dan bupati/walikota.
(6) Rekomendasi pendirian SD dari Kepala Kantor Diknas.
(7) lzin operasional dari Dinas Diknas kota/kabupaten.

189

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Tugas Mandiri

Ada 3 orang bersahabat yang dulu pemah kuliah di perguruan tinggi yang
sama. Sekarang mereka sudah mempunyai kesibukan sendiri-sendiri,
Anton bekerja di perusahaan asing yang berkantor di Jenderal Sudirman,
Jakarta; Hendra menjadi seorang konsultan temama di bidangfeasibility
study; dan Bayu menjadi seorang pengusaha pengembang (kontraktor)
yang sukses di Jawa Barat.
Ketiga sahabat ini ingin menjalin kembali keakraban dan persaha­
batan dalam satu wadah bisnis. Hendra mengusulkan untuk mendirikan
usaha pasar swalayan di daerah kelahirannya, yang menurut analisisnya
sangat prospektif dan layak. Ketiga sahabat ini, karena memiliki peker­
jaan yang berbeda dan membutuhkan konsentrasi dan perhatian tinggi,
beriktikad hanya mau menyetorkan modal dalam pendirian usaha bersa­
ma ini. Masing-masing membatasi diri dalam hal risiko, yaitu hanya pada
modal yang disetor jika terjadi kerugian dan wanprestasi.

1. Saudara diminta menentukan badan hukum apa yang tepat untuk


mewadahi organisasi ketiga sahabat tersebut dalam rencana men­
dirikan pasar swalayan.
2. Jika Saudara sudah menentukan bentuk badan usahanya, apa saja
yang harus dipersiapkan dalam kaitannya dengan perizinan usaha?
3. Buatkan konsep kerja sam a antarketiga sahabat tersebut dalam rangka
mendirikan pasar swalayan sebelum ketiganya menandatangani
notaris untuk dibuatkan anggaran dasar dan rumah tangganya.
4. Perizinan apa saja yang dibutuhkan badan hukum yang baru didirikan
tersebut agar usahanya dikatakan legal dan berizin. Sebutkan jenis
izinnya dan dari dinas mana izin tersebut dikeluarkan?

190

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Setelah melalui proses panjang yang cukup melelahkan, baik kegiatan
yang dilakukan dalam pra-studi berupa pencarian sumber data dan
informasi awal maupun penyusunan ke bentuk tulisan dan laporan untuk
masing-masing aspek, akhirnya ditentukan aspek kelima, yaitu Aspek
Keuangan dan Ekonomi.
Ada beberapa sumber data panting yang akan digunakan dalam
penyusunan aspek keuangan dan ekonomi ini, yaitu:
1. Data awal aspek pasar dan pemasaran, berupa:
(a) Proyeksi penjualan/permintaan,
(b) Harga produk, dan
(c) Anggaran (biaya) Pemasaran.
2. Data operasi dan produksi, berupa:
(a) Rencana lokasi baik sewa maupun beli,
(b) Harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan pembantu),
(c) Rencana pengadaan mesin dan peralatan produksi.
3. Data personalia, berupa:
(a) Rencana biaya perekrutan,
(b) Biaya pelatihan,
(c) Biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.
4. Legalitas, berupa: (a) Biaya notaris, (b) Biaya perizinan prinsip, misal
DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DikNas, dan
(c) Biaya izin operasional (Pemda).

Data tersebut kemudian diverifikasi dan dikelompokkan menjadi


(1) Modal lnvestasi dan (2) Modal Kerja. Berdasarkan data tersebut, se­
lanjutnya disusun rencana Laporan Keuangan; data investasi dan modal
ke�a diolah menjadi Laporan Neraca, rencana kegiatan produksi, penjual­
an, dan kegiatan operasional lain diolah menjadi Laporan Laba/Rugi, dan
hasil bersih laba/rugi operasional dan data depresiasi dari Neraca diolah
menjadi Laporan Arus Kas.
Selanjutnya, berdasarkan data Neraca, Laba/Rugi, dan Arus
Kas dibuatlah ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI. Dari analisis ini,
apakah proyek atau investasi yang akan dilaksanakan LAYAK atau
TIDAK LAYAK diteruskan, dapat diketahui berdasarkan (a) Tingkat
pengembalian modal, (b) Jangka waktu pengembalian modal, (c) lndeks
keuntungan, dan (d) Nilai bersih arus kas yang akan diterima di masa
yang akan datang.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK KEUANGAN
DAN EKONOMI

Pengertian

Informasi dan data yang diperoleh dari analisis pada aspek-aspek


sebelumnya menjadi dasar bagi perhitungan aspek keuangan dan ekonomi
ini. Semua kegiatan yang dilakukan untuk mendukung operasional
perusahaan pada hakikatnya tidak bisa lepas dari biaya. Biaya-biaya yang
dikeluarkan ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa perkiraan, yang
terdiri atas:
a. Biaya Modal Investasi: dana yang dikeluarkan untuk mendapatkan
aktiva tetap yang akan digunakan perusahaan untuk menjalankan
aktivitas bisnisnya. Contohnya, pembelian peralatan mesin,
kendaraan, pembangunan gedung, dan sebagainya.
Sumher data dapat diperoleh dari:
(1) Data yang diperoleh dari basil analisis aspek teknis dan
teknologis, berupa:
- Luas tanah dan bangunan yang memenuhi persyaratan untuk
dapat mengoperasikan bisnis (lokasi tanah dan bangunan, luas
tanah, harga beli, harga sewa, dan sebagainya).
- Peralatan dan teknologi yang digunakan untuk mendukung
operasional perusahaan (misalnya komputer, kendaraan,
forklift, container, dan sebagainya).
(2) Data yang diperoleh dari basil analisis aspek manajemen,
meliputi:

193

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Pembelian software untuk sistem informasi manajemen


(SIM).
b. Biaya Modal Kerja: dana yang dikeluarkan untuk membiayai
operasional perusahaan. Misalnya, pembelian bensin dan solar untuk
menjalankan mesin dan kendaraan, pembelian perlengkapan kantor
seperti pulpen, kertas, dan sebagainya.
Sumber data dapat diperoleh dari:
(1) Data basil analisis aspek pemasaran, berupa:
- Biaya promosi (iklan, pembuatan brosur, spanduk, dan
sebagainya).
- Biaya distribusi.
(2) Hasil analisis aspek teknis dan teknologis, berupa:
- Pembelian persediaan baik berupa barang yang siap dijual
sebagai komoditas maupun bahan baku yang digunakan untuk
proses produksi.
- Pembelian bahan pembantu pendukung proses produksi.
(3) Hasil analisis aspek manajemen, meliputi:
- Biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya gaji karyawan.
- Biaya operasional lainnya.
c. Biaya Start-up: investasi yang digunakan untuk mendanai pendirian
usahalbisnis, misalnya biaya legalitas dan perizinan, biaya studi
kelayakan, biaya konsultan, biaya riset, serta biaya pra-operasional
lainnya.
Sumber data dapat diperoleh dari:
(1) Data basil analisis aspek pemasaran, berupa:
- Biaya launching (soft/grand opening) perusahaan.
- Literatur penjualan (katalog, brosur, pamfiet, sampel produk,
dan sebagainya).
(2) Data basil analisis aspek legal, meliputi:
- Biaya perizinan dan legalitas yang terdiri atas biaya notaris,
biaya pembuatan TDP/ SIUP/ TDI, biaya pengesahan badan
bukum di Departemen Perundangan-undangan dan HAM.
- Biaya pendaftaran merek (brand).

194

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI I

Penggunaan modal sendiri dan kredit perbankan untuk mengembang­


kan usaha mempunyai tujuan beragam, namun secara umum adalah untuk
mendapatkan laba atau profit oriented. Analis studi kelayakan J>erlu me­
ngetahui bahwa melalui penganalisisan berbagai aspek dalam studi kela­
yakan akan dapat diketahui bahwa dana yang ditanamkan akan tersalur­
kan ke berbagai sektor, antara lain:
1 ). Sektor usaha yang paling menguntungkan bagi investor untuk
mendapatkan pengembalian/balikan investasi yang memadai.
2). Sektor yang basil produksinya atau keluarannya (output) diperlukan
oleh masyarakat sehingga di satu sisi keluaran tersebut mempunyai
permintaan efektif yang memadai, di sisi lain masyarakat
memperoleh kemudahan dalam mendapatkan komoditas yang
diperlukan.
3). Sektor yang akan menghemat devisa (berupa produk substitusi
impor) atau menaikan devisa, yakni menghasilkan produk ekspor
atau sektor yang dapat memperluas kesempatan ketja.
Strategi pengembangan usaha yang berpengaruh terhadap besamya
nilai investasi, antara lain:
a. Ekstensifikasi Usaha
Merupakan perluasan usaha dengan cara menambah ukuran
atau luas usaha dan tetap memerhatikan bahwa perhitungan
usahanya masih cukup layak baik dalam segi pemasarannya,
tersedianya bahan bakulsarana produksi, kemudahan tenaga
ketja, tersedianya alat produksi, maupun apakah usaha tersebut
masih memberikan laba yang cukup besar atau memadai.
Strategi ini biasanya dilakukan dengan salah satu cara berikut:
- Mengoptimalkan penggunaan alat produksi sesuai dengan
kapasitas terpasang.
- Menambah jumlah alat produksi untuk meningkatkan kapasi­
tas atau jumlah produksi.
- Membeli usaha lain yang sejenis.
b. Intensifikasi Usaha
Merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan atau kuanti­
tas produksi tanpa adanya penambahan luas atau ukuran usaha.
Strategi ini dilakukan dengan salah satu atau beberapa cara beri­
kut:

195
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

- Memperbaiki kualitas prosedur proses produksi atau operasi­


nya, misalnya memperbaiki jangka waktu proses, penyim­
panan material, penyesuaian temperatur, dan sebagainya.
- Mengganti kualitas sebagian atau seluruh alat produksilmesin
sehingga lebih efisien dan lebih produktif dan meningkatkan
kualitas produk.
- Menggunakan bahan baku industri atau sarana produksi
pertanian (bibit, pupuk, pakan) yang lebih berkualitas
sehingga kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan lebih
meningkat.
- Memperbaiki sistem pengelolaan dan administrasi usaha agar
lebih efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada
dengan memberikan pelatihan memadai.
- Meningkatkan sistem kerja sama dengan usaha sejenis lainnya
dalam pola kemitraan usaha, dan lain-lain.
c. Diversifikasi usaha
Merupakan strategi untuk meningkatkan laba sambil memperke­
cil risiko kerugian akibat adanya fluktuasi harga (terutama di sek­
tor pertanian) dengan cara memperbanyak jenis usaha.
Diversifikasi usaha ini bisa bersifat ( 1) Vertikal, yakni
pengembangan usaha di sisi hulu dan atau hilir usaha induk.
Misalnya, usaha induknya adalah pabrik tepung tapioka. Jadi,
usaha hulunya adalah pertanian ubi kayu (sebagai bahan baku
tapioka) dan usaha hilimya adalah industri kerupuk udang (yang
menggunakan bahan baku tapioka), dan sebagainya; (2) Hori­
zontal, yakni pengembangan usaha lain yang tidak terkait dengan
usaha induknya, misalnya usaha induk berupa industri tepung
tapioka dan usaha lain yang akan dikembangkan adalah transpor­
tasi angkutan urnurn atau perdagangan basil bumi.
d. Replacement (Penggantian)
Merupakan strategi peremajaan usaha yang terkait dengan se­
makin rendahnya produktivitas alat produksilmesin karena pe­
makaian yang sudah terlalu lama. Dengan demikian, mesin perlu
diganti dengan mesin yang lebih baru yang mampu menghasilkan
produk dengan kualitas dan kuantitas yang lebih besar.

196
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI I

Semua strategi yang digunakan untuk pengembangan usaha dipas­


tikan memerluk:an dana baik berupa investasi untuk membeli harta tetap
(tanah, bangunan, kendaraan, mesin, peralatan produk:si, dan sebagai­
nya), maupun modal kerja untuk pengadaan bahan baku, bahan penolong,
sarana produk:si pertanian (saprotan), upah, dan biaya operasional lain.
Berapa jumlah dana yang diperluk:an untuk investasi, modal kerja,
dan start-up? Bagaimana memastikan bahwa dana tersebut efisien dan
mampu memberikan manfaat bagi investor? Semuanya akan dikaji
dengan peranti analisis Aspek Keuangan.

Kebutuhan lnvestasi

Ketika mengadakan proses analisis keuangan pengembangan usaha, tahap


pertama yang dilakuk:an adalah menentukan kebutuhan investasi untuk
pengadaan harta tetap dan kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha
atau sering disebut eksploitasi.
Pada setiap sektor usaha pasti diperluk:an investasi awal berupa harta
tetap perusahaan, tapi tentu denganjenis yang mungkin berbeda atau bisa
juga sama. Secara umum investasi ini antara lain digunakan untuk tanah,
bangunan, mesin dan peralatan produk:si, kendaraan transportasi, peralatan
kantor serta jasa lainnya (penyediaan energi listrik, air, jalan, irigasi atau
sewa alat berat dalam waktu lebih dari 1 tahun, dan sebagainya.)
Besamya kebutuhan investasi tersebut bergantung pada volume atau
skala usaha yang akan dikembangkan. Misalnya, dalam sektor pertanian.
Sawah tadah hujan seluas 1 hektar tidak mungkin menghasilkan 100 ton
gabah kering giling dalam waktu setahun. Untuk itu pasti diperluk:an
sawah yang 1ebih besar dari 1 hektar.
Setelah menentukan skala usaha, faktor lain yang memengaruhi
jumlah investasi antara lain sebagai berikut:
a. Luas dan harga tanah yang akan dibeli atau diadakan.
b. Biaya pematangan tanah (penguruk:an, pengolahan, akta jual beli,
sertifikasi tanah, pembuatan batas tanah, dan sebagainya).
c. Jumlah dan luas bangunan, termasuk desain danjenis konstruk:si.
d. Jumlah unit danjenis mesin serta peralatan produksi termasuk merek.
e. Jumlah unit danjenis mesin dan peralatan kantor termasuk: mebelair,
lemari arsip, komputer dan printer, mesin ketik, dan sebagainya.

197

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

f. Jumlah unit dan jenis kendaraan bermotor.


g. Jumlah unit dan jenis alat berat yang disewa lebih dari setahun.
h. Pada sektor perkebunan tahunan dikenal investasi yang dikeluarkan
untuk Tanarnan Belurn Menghasilkan (TBM) mulai dari pembibitan,
penanarnan, dan pemeliharaan baik yang menggunakan tenaga kerja
maupun sarana produksi.
1. Pada sektor industri dan perkebunan yang memerlukan masa pem­
bangunan cukup lama dikenal istilah Interest During Construction
(IDC), yakni bunga kredit selarna masa pembangunan tidak dibayar­
kan oleh perusahaan, tetapi dimasukkan dalarn pokok pinjarnan beru­
pa kredit investasi.
J. Jumlah unit dan jenis pembuatan jalan, instalasi listrik, instalasi air
bersih dan pembuangan air kotor, instalasi pemadarn kebakaran, dan
sebagainya dapat ditentukan.
k. Investasi untuk perizinan pembangunan pabrik, penggunaan laban
pertanian, pendirian usaha ( akta notaris), dan sebagainya.

198

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK KEUANGAN DAN EKoNOMI I

Tabel9.1 Daftar lnvestasi (dalam ribuan)

U.la
No. ..... Unit ....... Jumlah Ekononda DeDrilh
• b c d•bxc • f• die
A HARTA BERWUJUD
I. Tanah 1 2.000 1 .000 12.000.000 -

2. Bangunan -

a. Pabrik 5.000 900 4.500.000 20 225.000


b. Kantor 500 900 450.000 20 22.500
c. Gudang 2.000 900 1.800.000 20 90.000
d. Bedengan 300 400 120.000 20 6.000
e. Lantai jemur 1 .500 400 600.000 20 30.000
f. Saluran irigasi 200 100 20.000 10 2.000
3. Mesin dan peralatan -

a. Mesin pabrik 2 200.000 400.000 15 26.667


b. Generator listrik 1 50.000 50.000 10 5.000
c. Mesin pompa air 3 1 0.000 30.000 5 6.000
4. Kendaraan -

a. Angkutan 1 20.000 20.000 5 4.000


b. Truk 1 1 50.000 150.000 5 30.000
c. Pickup 2 75.000 150.000 5 30.000
d. Sepeda motor 3 1 2.000 36.000 5 7.200
e. Sepeda 1 1 .000 1.000 5 200
f. Gerobak 4 1 .500 6.000 5 1 .200
g. Dan sebagainya -

5. Peralatan -

a. Komputer 4 4.000 16.000 5 3.200


b. Printer 2 900 1.800 5 360
c. Mebelair 5 2.000 10.000 5 2.000
d. Dan sebagainya -
5 -

Jumlah 20.360.800

HARTATAK
B. BERWUJUD -

I. Biaya Praoperasi -

a Perizinan I 11.000 11.000 I 1 1 .000


b Pembukaan laban I 20.000 20.000 I 20.000
c Studi Kelayakan I 30.000 30.000 I 30.000
d Biaya entertain (Lobby) I 25.000 25.000 I 25.000
Jumlah 86.000

TOTAL 20.446.800 577.327

199
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Selanjutnya, setelah mengetahui keperluan investasi, untuk memu­


dahkan analisis bisa dibuat daftar investasi seperti di halaman berikut.
Dari tabel di atas, setelah menentukan jenis investasi (Kolom a),
ditentukan jumlah unitnya (b) dan harga beli setiap unit (c). Kolom (e)
diisi dengan umur ekonomis atau disebut periode penyusutan dari masing­
masing investasi disesuaikan dengan kondisi dan tingkat keausannya.
Kemudian, Kolom (f), yakni penyusutan per tahun, diisi dengan hasil
pembagian antara Kolom (d) dan Kolom (e) menggunakan metode garis
lurus (straight line method).
Jumlah investasi dana dan jumlah penyusutan merupakan komponen
yang digunakan dalam analisis keuangan selanjutnya.

Modal Kerja
Selain investasi untuk harta tetap, dana yang tersedia juga dapat
digunakan untuk Modal Kerja bagi keperluan biaya operasional atau
biaya eksploitasi usaha seperti yang sudah dijelaskan di atas. Penentuan
jumlah kebutuhan modal kerja dalam suatu pengembangan usaha dapat
dilakukan dengan:
Menentukan kegiatan-kegiatan kerja atau proses produksi, yang
dimulai dari pengadaan bahan baku, bahan penolong, atau sarana
produksi lain, pengolahan hingga terciptanya barang jadi, dan
penjualan barang dagangan.
Menentukan kebutuhan tenaga kerja langsung dalam setiap proses
kegiatan.
Memastikan satuan harga beli setiap bahan baku, bahan penolong,
serta upah kerja langsung.
Menentukan besamya biaya operasional tak langsung untuk setiap
periode tertentu, biasanya dalam satuan bulan.
Menentukan lama periode perputaran uang tunailkas mulai dari
pengadaan bahan, pemrosesan barang dagangan hingga terjual
menjadi uang tunai kembali.
Menentukan besamya cadangan uang kas minimum.
Menghitung besamya kebutuhan modal kerja minimum, dengan
formula:

200
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK KEUANGAN DAN EKONOMI I

Modal kerja = Periode perputaran x Biaya pengadaan setiap periode

Contoh
1. Usaha industri konveksi Jaket Kaos
Untuk memproduksi 100 potong jaket kaos diperlukan bahan kaos
1 rol dengan harga beli Rp500.000,-/rol dan bahan lain (benang dan
aksesori) senilai Rp500,-/potong. Tenaga kerja atau penjahit yang
dimiliki 5 orang dan masing-masing bisa menjahit 10 potong dalam
sehari dengan upahRp500,-/potong, hari kerja 6 hari/minggu. Produk
ini dikirim ke toko-toko pakaian dan pengiriman biasanya dilakukan
setiap bulan dengan pembayaran sebulan berikutnya. Jika pelanggan
usaha ini 6 toko dan rata-rata setiap toko meminta 10 kodi jaket kaos
per bulan, berapa kebutuhan modal kerja minimum untuk pembelian
bahan dan upah langsung?

Jawab:
Penjualan per bulan = 6 toko x 10 kodi x 20 potong = 1.200 potong
Kapasitas produksi per bulan = 5 orang x 10 potong x 4 minggu x 6
hari = 1.200 potong.

Jadi, permintaan dan penawaran sudah sesuai. Jika secara rutin usaha
ini membeli bahan baku dan menerima uang tunai dari penjualan
dengan tepat waktu, periode perputaran uang kas usaha ini adalah:
untuk membeli bahan dan proses produksi = 1 bulan
penerimaan dari penjualan produk = 1 bulan
periode perputaran uang tunai = 2 bulan
Dengan demikian, kebutuhan modal kerjanya adalah:
Pembelian bahan baku
= (1.200 potong: 100 rol)x(2 xRp500.000,-)= Rp12.000.000,-
Pembelian benang dan lain-lain = 1.200x2xRp500,-
= Rp l .200.000,­
Jumlah modal kerja untuk bahan dan upah = Rp 14.400.000,-

201
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Selanjutnya, jik:a setiap bulan usaha konveksi ini harus mengeluarkan


biaya operasional lain seperti gajinya sendiri = Rp l .OOO.OOO,­
listrik dan telepon = Rp200.000,-, perawatan mesin produksi =

Rp l OO.OOO,-, dan transportasi = Rp300.000,-, tambahan modal kerja


yang diperlukan adalah 2 x Rp(l .OOO.OOO + 2.000.000 + 1.000.000 +
3.000.000) = Rp3.200.000,-.

Jika usaha ini mengharuskan untuk memiliki cadangan uang


kas minimum per bulan Rp1.500.000,-, untuk 2 bulan berarti
Rp3.000.000,-, modal kerja minimum yang harus dimiliki usaha
konveksi ini adalah Rp20.600.000,-.

2. Usaha tani
Untuk setiap usaha tani, kebutuhan modal kerjanya harus memerhati­
kan:
Musim tanam atau lamanya periode penanaman hingga panen.
Waktu untuk proses pascapanen hingga hasil produksi terjual.
Standar pemupukan dan pemeliharaan, termasuk tenaga kerjanya.
Proses pengolahan tanah menggunakan traktor, kerbau, atau
tenaga manusia.
Biaya hidup bagi keluarga petani selama proses produksi.

202
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK KEUANGAN DAN EKONOMI I

Contoh:

Tabel9.2 Analisis Modal Kerja Usaha Tani

2,101 Benih Hibrida Pusaka 50.000 63 3.150.000

2,102 Pupuk Urea 1.599.500

2,103 NPK 3.780.000

2,105 Bio P 2000Z 70.000 4 280.000

2,107 Furadan 157.000 3 471.000

2,108 Regent/Spontan 36.000 8 288.000

2,109 Fungisida (SCORE)

2,100 Rodentisida

3,101 Pompanisasi 4.439.500

3,102 Pengolahan tanah (sewa traktor) 1.510.000


3,103 Persemaian 336.000

3,104 Namping/mopok 1.152.000

3,105 Meratakan tanah 225.000

3,106 Penanaman 2.044.000

3,107 Pemupukan (1111/111) 1.054.500

3,108 Penyiangan 1111 860.000

3,109 Babad Galeng 1.331.000


3,100 Pengendalian HPT (4X)
3,111 Biaya Panen 7.735.000

Ill. Sub-Total Bl•y• Ten•g• Kerj• 18.247.500

JUMLAH MODAL KERJA (I + II + Ill) 30.892.000

203
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas merupakan salah satu perangkat penting dalam kajian
studi kelayakan khususnya aspek keuangan. Dengan proyeksi arus kas
ini, calon investor termasuk bank kreditor akan dapat melihat sejauh mana
kemampuan perusahaan dalam segi keuangan. Selain itu, sebagian besar
alat analisis keuangan berpedoman pada arus kas ini karena arus kas ini
menyajikan anggaran keuangan perusahaan untuk semua penerimaan
dan pengeluaran pada masa depan. Dengan arus kas ini calon investor
akan dapat melihat kemampuan usaha menciptakan surplus atau defisit
keuangan serta memberikan informasi mengenai sisa uang tunai (kas)
pada akhir periode. Calon investor juga dapat melihat kapan dia harus
menambah setoran kepada perusahaan untuk membayar kewajiban baik
berupa pokok dan bunga pinjaman maupun utang-utang kepada pemasok.
Mengingat sedemikian pentingnya alat ini, estimator atau perencana
keuangan perusahaan juga analis kredit harus jeli dan teliti dalam
memperkirakan semua penerimaan dan pengeluaran usaha.
Rencana penjualan produk yang tertuang dalam aspek pemasaran,
investasi barang modal serta produksi yang direncanakan dalam aspek
produksi serta semua rekayasa yang terkait dengan adanya pemulihan
dampak sosial ekonomi dan lingkungan akan terangkum dalam bentuk
nilai uang pada proyeksi arus kas. Bahkan, dalam arus kas juga dapat
ditambahkan rincian rencana pembayaran angsuran pokok dan bunga
pinjaman.
Untuk menyusun proyeksi arus kas, hal-hal yang perlu diperhatikan
serta tahapannya adalah:
1. Membuat asumsi dasar yang sesuai dengan aspek pasar dan aspek
teknik produksi, antara lain rencana besarnya volume penjualan baik
dalam unit maupun harga unit. Kemungkinan adanya kenaikan harga
unit, peningkatan biaya produksi, jumlah persediaan barang, dan
sebagainya. Contoh penyusunan beberapa asumsi kenaikan harga,
biaya, dan tingkat bunga yang berlaku dapat dilihat pada tabel di
halaman 207.
2. Memastikan bahwa semua barang modal dan sarana produksi bisa
diperoleh baik dalam jenis, harga, kuantitas maupun kualitasnya,
termasuk waktu untuk pengadaannya sesuai dengan rencana.

204
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK KEUANGAN DAN EKONOMI I

3. Membuat daftar pengadaan barang modal (investasi berupa harta


tetap), seperti tabel di halaman206.
4. Menyusun rencana kebutuhan modal kerja dalam periode tertentu
(hari, minggu, bulan) sesuai dengan jenis usaha dan rencana
pembelanjaan sarana produksi dan eksploitasi. Contoh Rencana
Kebutuhan Modal Kerja seperti terlihat di halaman208.
5. Menetapkan struktur dan sumber dana untuk membiayai proyek yang
terdiri atas modal sendiri dan kredit bank atau lainnya. Contoh seperti
pada halaman206.
6. Menyusun format proyeksi arus kas untuk periode bulanan, triwulan­
an, semesteran, atau tahunan bergantung pada kebutuhan. Lihat hala­
man209.
7. Proyeksi arus kas untuk periode semesteran atau tahunan bisa
menggunakan contoh di atas. Sesuai kebutuhan, kolom bulan bisa
diganti dengan semester atau tahun.
8. Mengisikan angka-angka sesuai kebutuhan masing-masing akun atau
pos yang ada dalam format proyeksi arus kas.
9. Memerhatikan sistem cek silang basil untuk memastikan kebenaran
perhitungan proyeksi arus kas.
Untuk mengetahui bahwa penyusunan arus kas sudah benar, ciri­
cirinya adalah:
1. Angka-angka pada setiap pos/akun baik penerimaan maupun
pengeluaran pada setiap periode sudah sesuai dengan rincian.
2. Kas Akhir dari periode sekarang harus sama dengan Kas Awal
pada periode berikutnya.
3. Kas Akhir pada periode terakhir harus sama dengan nilai Kas
Akhir pada kolom jumlah.
4. Nilai Kas Awal pada kolomjumlah harus sama dengan Kas Awal
pada awal periode.

205
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
IV
0
0'1

I Kedal Kopl
I
I THE COFFEE SHOP I
I : '-'='fV§.,MiiMt:• : slf!P+.M.;«:: MQt!i3.T.Bt::J

800.255 103.438

1. Dana Lain
2. Modal Sendiri u/lnvestasi

Sumber Pemblayaan lnvestasl M. Kerja Jumlah %


Kredlt 550.255 45.167 595.422 66%
Modal Sendlrl 250.000 50.000 300.000 34%
Jumlah 895.422 100%

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


1 Kedai Kopi
I
I THE COFFEE SHOP I

n harga jualith =
Bunga KMK
n harga bahan/th =
Tahun K. lnvestasi
n upah/th =
1,1 1 Bunga K. lnvestasi

� . fildll@i.- : :: ::::::�1

Unit Penj. Coffee & BeYerage


Unit Penj. Cake 14.400
Unit Penj. Sandwich 23.040 23.040 23.040 23.040

jual rata-rata/unit Coffee & BeYerage 11.337 11.337 12.471 13.718 15.090 16.599
jual rata-rata/unit Cake 9.200 9.200 10.120 11.132 12.245 13.470
jual rata-rata/unit Sandwich 10.700 10.700 11.770 12.947 14.242 15.686

bahan baku Coffee & BeYerage 3.304 3.304 3.634 3.998 4.398 4.837
bahan baku Cake 2.804 2.604 2.864 3.151 3.466 3.81
3.450 3.450 3.795 4.175 4.592 5.051

100%

I
Pembeian Bahan baku % dari unit dijual 115.200 115.200 115.200 115.200 115.200
1 00%
IV
0 Pembeian Bahan baku % dari unit dijual 14.400 14.400 14.400 14.400 14.400
100%
-.,J
Pembeian Bahan baku % dari unit dijual 23.040 23.040 23.040 23.040 23.040

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


IV
0
00

1 K&ciarKOp-
, -· -- 1
I THE COFFEE SHOP I
l:::riiii!RiuMQtti�.M!!:MO.Qg!!!BBiA Ll
URAl AN PERIODE UNIT RP/UNIT JLH. RPOOO
(unit/bulan)
A. Bahan Baku Coffee & Beverage 9.600 3.304 31.718
B. Bahan Baku Cake 2.604 3.125
C. Bahan Baku Sandwich r-�· .-,.- ..
. • -�3�:450· 6.624
D. Biaya Operasional
- Sewa Tempat 10.000
-Gaji Karyawan 31.200
- Transportasi Mobile Cafe 1.000
- Telepon 1.000
- Listrik 3.500
-Air 1.500
- Alat Tulis Kantor 200
- Biaya Pemasaran 5000
- Perbaikan & Perawatan Alat Produksi 300
Jumlah 95.167

Kredit Modal Kerja 45.167


Modal Sendiri 50.000

Catatan : UNIT= Unit Barang Jadi

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


[ KEDAIKOPI
==:J
[- . THE-COFFEE SHOP I
lfllltMJRYIMJJ.liQI
l[ !IOil''l''JI
EilJIJJ.I'Alf AlltiTTI r ::mnannmrma rs:rrlffiil. nt 1 r ltiiJTIWP �Je.J. ''IJOMiiMtt
RP.uuu,-
JUMLAH PENERIMAAN 0 1.685.030 1.999.261 2.199.188 2.419.108 2.661.017 10.963.603
PENGELUARAN
A.MANUFAKTUR
- Pembelu 0 497.606 547.367 602.104 662.314 728.546 3.037.937
-UfNih Langsung 0 0 0 0 0 0 0
JUIILAH BIAYA IIANUFAKTUR 0 497.606 547.367 602.104 662.314 728.546 3.037.937
B.BIAYA OPERASIONAL
• Se- TemfNit 0 120.000 132.000 145.200 159.720 175.692 732.612
- Gajl Karya-n 0 374.400 411.840 453.024 498.326 548.159 2.285.749
-Transportasi Mobile Cafl 0 12.000 13.200 14.520 15.972 17.569 73.261
-Telephone 0 12.000 13.200 14.520 15.972 17.569 73.261
-Llstrlk 0 42.000 46.200 50.820 55.902 61.492 256.414
-Air 0 18.000 19.800 21.780 23.958 26.354 109.892
- Alat Tulia danKantor 0 2.400 2.640 2.904 3.194 3.514 14.652
-Blaya Pemauran 0 60.000 66.000 72.600 79.860 87.846 366.306
- Perbaikan & Para-tan Alat Produksi 0 3.600 3.960 4.356 4.792 5.271 21.978
-B u n ge 0 77.405 77.405 77.405 77.405 77.405 387.024
-Pajak 0 120.763 190.774 216.781 245.389 276.857 1.050.564
JUIILAH BIAYA TETAP 0 842.568 977.019 1.073.910 1.180.490 1.297.728 5.371.715
C. INVESTASI 800.255 800.255
JUMLAH PENGELUARAN 800.255 1.340.175 1.524.386 1.676.014 1.842.804 2.026.273 9.209.906
SURPLUS/ DEFISIT (800.255) 344.856 474.875 523.174 576.302 634.744 1.753.696
KAS AWAU Modal Sendlrl 300.000 95.167 320.938 876.730 1.080.819 1.538.037 300.000
KREDIT INVESTASI 550.255 0
KREDIT MODAL KERJA 45.167 0
ANGSURAN Kl 110.051 110.051 110.051 110.051 110.051 0
ANGSURAN KIIK 9.033 9.033 9.033 9.033 9.033 0

IV
I KAS AKHIR 95.167 320.938 676.730 1.080.819 1.538.037 2.053.696 2.053.696
0
10
Totallnwstasi (895.422)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

5. Pada proyeksi arus kas tidak diperhitungkan penyusutan atas


barang modal atau harta tetap karena penyusutan merupakan biaya
tetap, bukan pengeluaran uang tunai secara riil. Penyusutan hanya
diperhitungkan pada Proyeksi Laba/rugi.

Penyusunan proyeksi arus kas untuk usaha kecil cukup mudah dan
sederhana, sedangkan untuk perusahaan dengan skala menengah atau
besar, karena rentang kegiatannya sangat luas dan kompleks, penyusunan
proyeksi arus kas harus menggunakan alat bantu yang lebih banyak.
Penyusunan proyeksi laba rugi akan lebih mudah jika dibandingkan
dengan penyusunan proyeksi arus kas karena sebagian pos/akun proyeksi
arus kas memang diadakan. Pos-pos tersebut adalah investasi, kas akhir,
kas awal, dan angsuran pokok kredit, sementara pos penyusutan harta
tetap atau barang modal akan menambah pos pengeluaran/biaya.
Dengan adanya proyeksi arus kas, penilaian kelayakan aspek
keuangan suatu rencana usaha dapat dilaksanakan.

Alat Anal isis Kelayakan

Untuk menganalisis kelayakan aspek keuangan sebuah pengembangan


usaha, ada beberapa alat/metode analisis keuangan yang satu dan lainnya
mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Metode tersebut adalah:
1. Metode Pemulihan Investasi (Payback Method).
2. Metode Tingkat Balikan Akunting Rata-Rata (Average Accounting
Rate ofReturn- ARR).
3. Metode nilai sekarang (Present Value Method-Net Present Value/
NPV)
4. Metode Tingkat Balikan Internal (Internal Rate ofReturn- IRR).

Penjelasan metode analisis keuangan secara ringkas.


1. Metode Pemulihan Investasi (Payback Method)
Merupakan metode analisis kelayakan investasi untuk menilai jangka
waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam
suatu proyek.

210
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAvA MANUSIA I

Metode ini menggunakan Proyeksi Arus Kas dengan 2 (dua) cara/


acuan, yaitu:
a. Metode arus kumulatif
Metode ini dipakai sebagai alat evaluasi kelayakan jika arus kas
proyek selama usia ekonomis proyek tidak seragam; dari tahun
ke tahun tidak sama besar.
b. Metode arus rata-rata
Metode ini digunakan pada sebuah proyek yang arus kas
proyeknya sama besar atau seragam sepanjang tahun selama usia
ekonomis proyek.

Keduanya metode ini menggunakan kriteria kelayakan:


*
Proyek layak jika masa pemulihan modal investasi lebih pendek
dari usia ekonomis.
*
Proyek tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebih
lama dibandingkan usia ekonomisnya.

Kelebihannya:
*
Mudah dalam penggunaan dan penghitungan.
*
Berguna untuk memilih proyek yang mempunyai masa pemulih­
an tercepat.
*
Masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi
risiko ketidakpastian pada masa mendatang. Masa pemulihan
tercepat memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan masa
pemulihan yang relatif lebih lama.

Kelemahannya:
*
Mengabaikan adanya perubahan nilai uang dari waktu ke waktu.
*
Mengabaikan arus kas setelah periode pemulihan modal dicapai.
*
Mengabaikan nilai sisa proses.
*
Sering menjebak analisator jika biaya modal atau bunga kredit
tidak diperhitungkan dalam arus kas yang menyebabkan usaha
tidak likuid.

2. Metode Nilai Sekarang (Net Present Value)


Merupakan metode analisis keuangan yang memerhatikan adanya
perubahan nilai uang karena faktor waktu; proyeksi arus kas dapat

211
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

dinilai sekarang (periode awal investasi) melalui pemotongan


nilai dengan faktor pengurang yang dikaitkan dengan biaya modal
(persentase bunga).

Kriteria kelayakan:
*
Proyek dinilai layak jika Net Present Value (NPV) bemilai
positif, dan
*
Dinilai tidak layak dari aspek keuangan jika NPV bemilai
negatif.

Kelebihannya:
*
Memperhitungkan nilai uang karena faktor waktu sehingga lebih
realistis terhadap perubahan harga.
*
Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.
*
Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.

Kelemahannya:
*
Lebih sulit dalam penggunaan perhitungan.
*
Derajat kelayakan selain dipengaruhi arus kas juga oleh faktor
usia ekonomis proyek.

3. Metode Tingkat Balikan Internal (Internal Rate ofReturn IRR)-

Merupakan metode penilaian kelayakan proyek dengan menggu­


nakan perluasan metode Nilai Sekarang. Pada posisi NPV = 0 akan
diperoleh tingkat (rate) persentase tertentu (misalnya IRR- x%) .

Kriteria Kelayakan:
*
Proyek dinilai layak jika IRR lebih besar dari persentase biaya
modal (bunga kredit) atau sesuai dengan persentase keuntungan
yang ditetapkan investor, sebaliknya
*
Dinilai tidak layak jika IRR lebih kecil dari biaya modal atau
lebih rendah dari keinginan investor.

Kelebihan:
*
Sudah memperhitungkan nilai uang yang disebabkan faktor
waktu.

212
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA I

*
Memperhitungkan usia ekonomis proyek.
*
Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.
*
Bank lebih mudah menentukan persentase tingkat suku bunga
maksimum yang bisa ditutup (covered) proyek.

Kekurangannya:
*
Lebih sulit dalam proses perhitungannya, namun dengan program
komputer, masalah perhitungan ini bisa diatasi.

4. Profitability Index
Indeks profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah
nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran
awal proyek. Jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomis
hanya memperhitungkan arus kas pada tahun pertama hingga tahun
terakhir, dan tidak termasuk pengeluaran awal.

Kriteria Kelayakan:
*
Proyek dinilai layakjikaPI> atau = 1,00, sebaliknya
*
Dinilai tidak layakjikaPI < 1,00

Contoh Kasus 1

Pada tahun 2007 PT Gici Hutama Karya, Tbk., yang core business-nya
bidang properti dan konstruksi, berencana melakukan ekspansi dengan
membuka unit usaha baru berupa penyewaan alat-alat berat. Dari hasil
analisis kebutuhan modal diperoleh data sebagai berikut:
a. Pembelian mesin dan peralatan berat sebesar Rp1.500juta.
b. Biaya pengiriman dan ongkos angkut dari Jerman ke Indonesia
Rp100juta.
c. Biaya pembelian tanah sebesar Rp750juta.
d. Pembangunan kantor dan gudang sebesar Rp300juta.
e. Biaya pelatihan cal on operator dan perekrutannya sebesar Rp50juta.
f. Biaya tetap per tahun (modal kerja permanen) sebesar Rp350 juta,
yang terdiri atas biaya tunai tetap sebesar Rp100 juta dan total biaya
variabel sebesar Rp250juta.

213
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Estimasi pendapatan sewa dan biaya operasional meliputi:


a. Harga sewa Rp 15 juta per unit dengan intensitas sewa sebanyak 100
kali per tahun.
b. Biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap kali penyewaan mesin dan
alat sebesar Rp2,5 juta per sekali sewa (biaya variabel).
c. Harga sewa akan dinaikkan tiap tahun sebesar 10%.
d. Biaya sewa akan ditingkatkan sebesar 12% per tahun.

Data-data lain yang ada meliputi:


a. Biaya tunai tetap mengalami kenaikan sebesar 1 0%/tahun.
b. Usia ekonomis mesin dan alat 6 tahun.
c. Nilai sisa aktiva sebesar Rp250 juta.
d. Harga tanah pada akhir usia proyek senilai Rp 1 miliar.
e. Tarif pajak sebesar 20% per tahun.
f. Biaya modal (cost ofcapita[) sebesar 12%.
g. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus.

Berdasarkan data tersebut, Anda diminta untuk:


1. Menyusun rencana estimasi arus kas selama usia proyek!
2. Membuat penilaian investasi dengan menggunakan:
a. Payback Period (PP)
b. Net Present Value (NPV)
c. Internal Rate ofReturn (IRR)
d. Profitability Index (PI)

Langkah-Langkah Penyelesaian

Langkah Pertama
Menyusun data investasi awal. Dari soal di atas diperoleh informasi
sebagai berikut:

214
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAvA MANUSIA I

No. Keterangan JumJah (RpOOO)

1 Pembelian mesin 1.500.000

2 Biaya kirim 100.000

3 Pembelian tanah 750.000

4 Pembangunan kantor dan gudang 300.000

5 Behan pelatihan dan perekrutan 50.000

6 Modal kerja permanen 350.000

Jumlah Biaya Investasi 3.050.000

Langkah Kedua
Menghitung depresiasi per tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Depresiasi = jumlah (mesin +biaya kirim +bangunan +beban


rekruitmen)/usia ekonomis
= (1.500 + 100 +300 +50)/6
= 283,333 juta

Langkah Ketiga
Menghitung terminal outlay (nilai kas pada akhir masa ekonomis)
Terminal Outlay = nilai sisa aktiva tetap +modal kerja permanen + nilai
jual tanah
= Rp250 juta +Rp350juta +Rp l .OOO juta

Langkah Keempat
Menyusun Cash Flow

Ket. Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6


sales 1500 1650 1815 1996,5 2196,15 2415,765
FC 100 110 121 133,1 146,41 161,051
vc 250 280 313,6 351,232 393,3798 440,5854
Dep 283,3 283,3 283,3 283,3 283,3 283,3
EBIT 866,7 976,7 1097,1 1228,868 1373,06 1530,829
T 173,34 195,34 219,42 245,7736 274,612 306,1657
Nl 693,36 781,36 877,68 983,0944 1098,448 1224,663
CF 976,66 1064,66 1160,98 1266,394 1381,748 3107,963

215

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Langkah kelima
Menyelesaikan perhitungan:

a. Payback Period (PP)

3 1.161 3.203

4 1.266 4.469

5 1.382 5.851

6 3.108 8.959

Dengan menggunakan formula PP = t + (lo- c)/(d- c)


Maka diperoleh basil PP = 2,9 tahun

b. Net Present Value (NPV)

Tahun Anls l<a PVIF12% PV

1 977 0,893 872

2 1.065 0,797 849

3 1.161 0,712 826

4 1.266 0,636 805

5 1.382 0,567 784

6 3.108 0,507 1.575

JUMLAH 5.711

PVTOTAL 5.711 3.050

NPV = {Total PV dikurangi Tot lnv. awal) 2.661


Karena NPV positif, proyek tersebut dinilai LAYAK.

216
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MAN USIA I

c. Internal Rate of Return (IRR)


Merupakan pengembangan dari metode nilai sekarang (NPV);
IRR diperoleh pada saat hasil perhitungan NPV = 0. Formula yang
digunakan adalah ekstrapolasi antara 2 (dua) nilai NPV yang berbeda
(positif dan negatit).

NPV2 x (i2- i l )
IRR=i2- ------

(NPVl + NPV2)

Catatan:
1 = tingkat bunga atau biaya modal dalam persen i l lebih besar
dari i2
NPV2 = diperoleh hasil negatif
NPVl = diperoleh hasil positif

Tabel berikut menunjukkan hasil NPV dengan 2 (dua) kondisi.


Hasil NPV dengan menggunakan rumus di atas:

ANI
Tahun KM PVIF,30% PV,30% PVIF,35% PV,35%

1 977 0,769 752 0,741 724

2 1.065 0,592 630 0,549 584

3 1.161 0,455 528 0,406 472

4 1.266 0,350 443 0,301 381

5 1.382 0,269 372 0,223 308

6 3.108 0,207 644 0,165 513

JUMLAH 3.370 JUMLAH 2.983

lo 3.050
NPV30% 320 i1 = 30%
NPV35% (67) i2 = 35%

IRR= 34,13%

217

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Dengan IRR = 34,13% bisa dikatakan proyek tersebut layak dibiayai


dan tingkat suku bunganya maksimal sebesar 18,69%.
Perlu diingat, untuk menggunakan metode IRR, upayakan hasil
NPV baik negatif maupun positif mendekati angka 0 (nol) karena
akan menghasilkan IRR yang akurat. Untuk mendapatkan NPV
mendekati 0, harus dengan metode trial and error (mencoba-coba).
Jika Anda mempunyai komputer dengan program Microsoft
Excel, Anda bisa mendapatkan hasil NPV atau IRR secara akurat
dengan sangat mudah dan cepat.

d. Profitability Index (PI)


PI= 1,87232
Karena PI lebih besar dari 1, proyek tersebut LAYAK.

Keslmpulan:

Berdasarkan analisis NPV, PP, IRR, dan PI, dapat disimpulkan bahwa

proyek tersebut LAYAK.

Dengan berbagai metode analisis keuangan di atas, kita bisa memas­


tikan kelayakan aspek keuangan sebuah pengembangan usaha. Sekali lagi
harus diperhatikan bahwa semua perangkat analisis keuangan tersebut
berdasarkan pada perhitungan proyeksi di masa depan. Mengingat masa
depan merupakan kondisi yang tidak diketahui secara pasti, dalam setiap
analisis keuangan harus disusun asumsi sebagai prasyarat mengantisipasi
ketidakpastian tersebut.

Proses Perhitungan Analisis Aspek Keuangan

Dalam perhitungan, analisis aspek keuangan lazimnya mengikuti proses


yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan mengingat aspek ini
merupakan penilaian terakhir mengenai kelayakan suatu proyek. Untuk
memudahkan perhitungan tersebut, prosesnya bisa diikuti seperti diagram
berikut.

218

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MAN USIA I

I Asumsi Dasar
I
I Investasi
l I Modal Kerja
I
l HargaPokok
I
I Proyeksi Laba/Rugi
I
I Proyeksi Arus Kas
I
I Proyeksi Neraca I
I
II R. Keuangan
I

I Kelayakan
I
Prosesnya diawali dengan asumsi dasar yang terdiri atas:
1. Asumsi umum
Setiap usaha selalu dipengaruhi berbagai kondisi ekonomi baik makro
maupun mikro, antara lain kondisi ekonomi dunia, resesi, inflasi,
persaingan, kondisi keamanan negara, politik, peraturan pemerintah,
bencana alam, dan sebagainya yang biasanya sulit diperkirakan
kejadiannya. Oleh karena itu, dalam memprediksikan perkembangan
proyek usaha yang akan didanai, hal-hal yang dapat memengaruhi
suatu proyek harus diaswnsik:an dalam kondisi normal, artinya
tidak ada kejadian luar biasa sehingga dapat membuat suatu usaha
bangkrut. Meskipun demikian, apabila hal tersebut diperkirakan akan
terjadi, biasanya perhitungan aspek keuangan diantisipasi dengan
perhitungan sensitivitas proyek terhadap perubahan-perubahan
faktor ekonomi yang berdampak pada perubahan harga dan biaya
proyek. Misalnya, besarnya tingkat persaingan akan berpengaruh
terhadap penurunan omzet proyek. Untuk itu, dalam perhitungan,
omzet proyek bisa diturunkan sejumlah persentase tertentu.

219

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

2. Asumsi Pasar
Suatu proyek adakalanya memiliki sejumlah pasar yang pasti (captive
market). Artinya, produk yang dihasilkan bisa dipastikan akan
terserap pasar, misalnya produksi beras, kemudian produk usaha kecil
yang pasti dibeli oleh usaha besar dalam ikatan kerja sama kemitraan
usaha, produk jasa kontraktor yang mendapat order dari pemerintah,
dan sebagainya. Untuk usaha-usaha seperti itu, volume penjualannya
sudah bisa dipastikan sesuai dengan kesepakatannya. Sebaliknya,
untuk usaha dengan produk yang pasarnya bebas, rencana volume
penjualan menggunakan asumsi pasar yang wajar. Artinya, jangan
terlalu optimis dan jangan pula terlalu pesimis. Demikian pula dalam
hal penetapan harga jual produk, bisa dengan persentase tertentu
yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya.

3. Asumsi Teknis
Asumsi dalam segi teknis produksi merupakan faktor yang tidak bisa
ditawar karena untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas dan
kuantitas tertentu harus disediakan sarana produksi yang telah baku.
Apabila sarana produksi berkurang, tingkat kualitas dan kuantitas
produk yang dihasilkan pasti akan menurun. Oleh karena itu, dalam
perhitungan aspek keuangan, penyediaan sarana produksi diasum­
sikan lancar tanpa hambatan. Namun, jika ada perubahan dalam sa­
rana produksi, misalnya dalam hal jenis, waktu penyediaan, kesulitan
transportasi, dan sebagainya, antisipasi akan dilakukan biasanya de­
ngan menetapkan tingkat kenaikan harga atau biaya produksi.
Setelah menetapkan asumsi, proses berikutnya adalah meng­
hitung nilai kebutuhan investasi harga tetap dan modal kerja untuk
operasional atau eksploitasi, sesuai dengan rencana yang ditetapkan
dalam aspek pasar, aspek produksi, aspek sosial ekonomi, dan ling­
kungan.
Langkah selanjutnya adalah menyusun Proyeksi Laba Rugi,
Proyeksi Arus Kas, dan jika diperlukan, menyusun Proyeksi Neraca
proyek yang akan didanai.
Proyeksi Arus Kas dapat digunakan untuk menganalisis ke­
layakan aspek keuangan yang berupa Net Present Value (NPV),
Internal Rate ofReturn (IRR), dan Profitabilty Index.

220

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAYA MAN USIA I

Dengan menggabungkan beberapa pos dalam Proyeksi Neraca


dan Proyeksi Laba Rugi, dapat dihitung rasio-rasio keuangan berupa
Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Rentabilitas, dan Break
Even Point (BEP) proyek.
Untuk memastikan bahwa proyek ini masih layak, biasanya
dilanjutkan dengan menganalisis sensitivitas untuk mencari basil
NPV, IRR, dan B/C berdasarkan tingkat penurunan harga jual atau
kenaikan biaya eksploitasi.

Contoh:

A B c D E F G

URAIAN Th.O Th. 1 Th.2 Th. 3 Th.4 Th. 5

Penerimaan 0 7.000 8.000 9.00 9.500 9.500 2

Pengeluaran 10.000 4.000 4.500 5.000 6.500 7.000 3

Surplus/Defisit -10.000 3.000 3.500 4.000 3.000 2.500 4

Akwnulasi -10.000 -7.000 -3 500 500 3.500 6.000 5

Untuk menghitung aspek keuangan ini, program perhitungannya


dapat dibuat sendiri dari Microsoft Excel, seperti tabel terlihat pada
tampilan berikut:

,
l�t������E.Jr.�iimtif.�r�:=::::::::::;�:::r!:!_:!t�:�:�:�x�:;).-;ir!B::�::!:_::;
.1�---�--"'·--� .. A... ;....·------�-- ... Jt ... - � -- ... .t .....�-- .. P......:.. ... -�- ... _;__ ...f .... L ...... ___ •

�;_!U R A I A N TH 0 TH 1 TH 2 TH 3 TH 4 TH 5
> tPENERIMMN 7,000 8,000 9,000 9,500 9,500
��:PENGELUARAN 10,000 4 000 4,500 5,000 6500 7 000
• SURPLUSIOEFISIT 10,000 3,000 3,500 4,000 3,000 2,500
�- :AKUMULASI 10,000 7,000 3,500 500 3,500 6,000

221

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Dari contoh proyeksi arus kas di atas, jika ingin mencari IRR
dengan program baku Microsof Excel, gunakan menu INSERT, pilih
FUNCTION. Lihat gambar berikut.

Layar monitor pada Microsoft Excell akan menampilkan PASTE


FUNCTION, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut.

; ill��:;·��� l��( co·�-�:;��-.�


i��J fi����J�::t�i1�f�:t1i -�f�� -�· ::�::=�;:":;·::_if��l�j:�::��f�':"
..

t:I!�1t��-�
-�:- -�
-:�- -;A�-��
�---�:�--:-:---�--==�o�=r=� ==����J:��f
Ell • X"' • : =

TH : =T H���3� • �=�
·; iPENERIMAAN 9,000 9,500
·; i PENGELUARAN 5,000 6,500
�- :suRPLUS/DEFISIT
F===�--!-==
-l--' · ::.·---,,;; -!ji-
'!- iii•••ll3
'1-;:,_,
,-;:::: ---i :*be
;:::: ii:
�UMd
�---jo.c.a.n,..
MlthllTrlg
St.tlltic..
JPfOIT
lAA
l5PMT

-
�.,_,_.
'""
MIUt
.....
""

�� .=j ::r
- ---­

�.=='.::.--·.....,...,...the

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAYA MANUSIA I

: . ).ticfO:;.Ilft f.lorlo\ · >;t!nl. \l.a:,IN. :tl'i Oflce AMilltlftt

·]��}_&L��TI��Jt:k�Ef����E'���:��:�=�:-:��::J:�:X_�Ii!:!!:�!�� =:.f":
.. !•
______ _____ ____:-----�--- -�-. ___ _____9...
)(../) •: · : • V.,plule
-
--- _c; � Q_ f_____ � �.L... P"cwlde hB�
L' • 1'«1, don't
-- -! ---------�-�-----------
2!U RA IAN TH 0 TH 1 TH 2 TH 3 TH4 TH 5 po'CWideh8�

J iPENERIMAAN 7,000 8,000 - 9,000 9,500 9,500


• iPENGELUARAN 10,000 ___'!.cOOO 5,000 6,500 7,000
�jSURPLUS/DEFISIT _
l i1_Q,�J.1-c�,Q!l_Q_ -�c!!�- -�����[@ �IILO[ -��k�
• :AKUMULASI (
- 1 0,000 (7,000 (3,500l 500 3,500 6,000

I'B5:G5)

-
r·------�185:�--------------------------£�-.����.;;.· -1
1 .._ _ _________________________ _
<it.IIMI �- !
- -------- - ------ - ----------- - ---·
•0.181117'f9115

.......
. ... trfl¥1111�to-thltcartA!n ...... ,.lfiiHcf\)IDU 'l·
.....r:toCIIUilltat.rc.Niraflf'IUn.
.............�.. �� j

Selanjutnya, pilih option IRR. Dalam monitor akan muncul kotak


IRR yang perlu diisi. Untuk mengisi data VALUES, sorot pada arus kas
baris ke-5 dan kolom B ke kanan ke arab kolom G pada garis yang sama
atau muncul dalam kotak isian (B5:G5), dan klik OK! Hasilnya adalah
nilai IRR tempat kursor diletakkan, sebagaimana terlihat pada gambar di
bawah.
Proses pengerjaan untuk analisis NPV (Net Present Value) dapat
diikuti dengan langkah-langkah yang sama seperti di atas.

223

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

- ..... --.---� .......: . . - -.- - �

.
·jsA�t:::
-- (253):
:i . .
.
..
. ... ____ _ __ _______ _ ..... ____ . .

- -, : :
.... :. . . ; .. . . : . . ..
. .. .
--:-----------�----------, .......... ; . ....... . . ... ..
·- · - - -- - - - - - - -- - ---- -- - - ·· · --- -- .. .
-

. . .: !3� . ....... l .........:


- -
. ... . _ _ - -·······
. :

- ·
- . -� - -- _ __- -.1' -_-_-_-----� ---_-_-_:_ -.-_--
. -_
-
. - --- .,. - - - . --
-
-- ,. -
-
. . -- ---
-

-
-
-

.... :. ;
- -----�·_ -_--- -- - ---- � - .. ------t· . -_-_-_-__
-_-_-_-_i· .
- .. -- --�. -_-_·_·_-_-_-_-_-_.--- "'' - ..
- -. -- - ---- - � - . - - . ' .. .. :-- . ..
-

. .. -
-.-

•·· - . .. - - - -...-· . - · - ·- ____:_ - ---- ····· - .. - -----

. .
-
-

.... ------- -�-- --- ----- -- ....... ; . ·--


. - ..... � - .
-

.
:- - .. - - -. - - .. � . - - - - --.. - - ..- ;
-
-- ---- - - .

- �- -
.

.
. . - ---- -�-- - -- --
- - :.. ·- -- .

. - -. .
. -
.. . .. , . � - .... . .

- - ' - - � .. - -
-- -

i- -----
-
--:----------·····- --- ····•··•·

Selain menggunakan cara di atas, ada juga teknik mengolah data lain
untuk menganalisis kelayakan keuangan berupa NPV dan IRR dengan
menggunakan formula NPV dan IRR. Caranya adalah sebagai berikut:
1. NPV. Ketiklah =NPV(0,2,b4:g4) kemudian tekan enter di keyboard.
Dari contoh ini akan diperoleh NPV = - Rp252,65 pada tingkat suku
bunga 20% per tahun. Kalau tingkat suku bunga = 15% per tahun,
angka 0.2 di atas diganti dengan 0.15 dan hasil NPV-nya=Rp733,45.
2. IRR. Ketiklah =IRR(b4:g4) kemudian tekan enter, basil IRR-nya =
18,59%.
3. B/C Ratio. Ketiklah =NPV(0.2,b4:g4)/(-b3) kemudian tekan enter,
diperoleh B/C ratio= 0,97

224
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAYA MANUSIA I

Contoh Kasus 2
Sebagai sebuah home industry yang bergerak di bidang pembuatan
boneka, pemilik menargetkan untuk mempunyai 12 orang karyawan
yang memproduksi boneka. Kedua belas orang karyawan tersebut bisa
membuat rata-rata 4 boneka dalam satu hari kerja dengan upah Rp5.000,­
/boneka dan hari kerja 5 hari/minggu. Harga bahan baku untuk membuat
satu boneka ditaksir rata-rata Rp6.500,-/boneka. Boneka-boneka ini akan
dijual ke toko-toko dan dua buah outlet yang akan dibuka pemiliknya.
Pengiriman akan dilakukan setiap bulan dengan pembayaran satu bulan
berikutnya. Pelanggannya ada 27 toko dan rata-rata setiap toko meminta
30 boneka/bulan. Dua buah outlet pemilik rata-rata dalam satu bulan
menjual masing-masing 75 buah boneka.
Dari estimasi di atas, bisa dihitung besar modal kerjanya sebagai
berikut:
Penjualanlbulan=(27 toko x 30 boneka)+ (2 outlet x 75) = 960 boneka
Kapasitas produksi= 12 orang x 4 boneka x 4 minggu x 5 hari
=960 boneka

Jadi, permintaan dan penawaran sudah sesuai. Jika usaha ini membeli
bahan baku secara rutin dan menerima uang tunai penjualan dengan tepat
waktu, periode perputaran uang kas usaha ini adalah:
• Untuk membeli bahan dan proses produksi = 1 bulan
• Penerimaan dari penjualan produk = 1 bulan
• Periode perputaran uang tunai =2 bulan

Dengan demikian, kebutuhan modal kerjanya adalah:

Modal Kerja=Periode perputaran x biaya pengadaan setiap periode

Pembelian bahan baku=2 x 960 x 6.500 =Rp 12.480.000,-


Modal kerja upah karyawan produksi = 2 x 5.000 x 4 x 12 x 4 x 5
=Rp9.600.000,-
Jadi, modal kerja untuk bahan baku+ upah karyawan produksi
= Rp22.080.000,-

225
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Gaji karyawan outlet 2 karyawan/outlet = (2x 500.000)x 2


= Rp 2.000.000,­
Gaji pimpinan, pemasaran, keuangan = Rp 5.000.000,­
Karyawan QC, Marketing & Packaging = Rp 4.800.000,-
Listrik & Telepon = Rp 200.000,-
Perawatan Mesin = Rp 100.000,-
Transportasi = Rp 300.000,- +

Rp 12.400.000,-
2x
Rp 24.800.000,-

Jika perusahaan menetapkan harus memiliki cadangan uang kas min­


imum/bulan Rp2.000.000,-, berarti jumlah cadangan uang kas minimum
dalam 2 bulan adalah Rp4.000.000,-. Dengan demikian, modal kerja min­
imum yang harus dimiliki usaha pemilik adalah Rp50.880.000,-.

Harta tetap:
• Peralatan Mesin = Rp4.000.000x 12 = Rp 48.000.000,­
• Kendaraan (Carry) = Rp 90.000.000,-
• Gedung + tanah = Rp300.000.000,- +
Rp438.000.000,­
Rp 50.880.000,- +

Rp488.880.000,-

Harga jual setiap boneka rata-rata Rp30.000,-. Dengan demikian,


perhitungan laba kotomya da1am satu tahun adalah sebagai berikut:
• Penjualan = 960x 12x Rp40.000,- = Rp460.800.000,-
• Biaya-biaya = (50.880.000- 4.000.000) 12 : 2 = Rp281.280.000,-

Ingat! Rp4.000.000,- adalah kas minimum, bukan biaya.

• Laba kotor sebelum bunga dan pajak (EBIT)


= Penjualan- biaya- biaya = Rp460.800.000,-- Rp281.280.000,­
= Rp179.520.000,-

226
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
AsPEK MANAJEMEN DAN SuMBER DAvA MANUSIA I

Laba ini kemudian akan dibandingkan dengan 4 alternatif struktur dana


patungan atau kredit bank (Bunga 20 % per tahun). Alternatif pertama
modal sendiri 1 00%; kedua 75%; ketiga 50 %; dan keempat 25%.

Uralla Alleraatlf I AlllrutlfD AIIM1tatllf m AlllrudfiV

Total Dana 488.880.000 488.880.000 488.880.000 488.880.000

Modal Patungan 488.880.000 366.660.000 244.440.000 122.220.000

Kreclit Bank 0 122.220.000 244.440.000 366.660.000

EBIT 179.520.000 179.520.000 179.520.000 179.520.000

Bunga20% 0 24.444.000 48.888.000 73.332.000

EBT 179.200.000 155.076.000 130.632.000 106.188.000

Pajak (30%) 53.760.000 46.522.800 39.189.600 31.856.400

EAT 125.440.000 108.553.200 91.442.400 74.331.600

Rentabilitas 25.6% 29.6% 37% 60.8%


Modal
Patungan

Keterangan:

• EBT= EBIT- Bunga


• EAT=EBT- Pajak

• Rentabilitas Modal Patungan =EAT: Modal Patungan

Dari tabel di atas terlihat bahwa semakin besar dana dari kredit
bank, semakin kecil laba bersih yang diperoleh. Namun, jika ditinjau dari
modalnya sendiri, rentabilitas usaha inijustru lebih besar.

Lebih lanjut bisa ditinjau Indeks Leverage = L


• DenganAlternatifll> L= 29,6%:25,6% = 1 ,156
• DenganA1ternatiflll> L = 37% : 25,6% = 1,445
• DenganA1ternatifiV> L = 60,8%: 25,6% = 2,375

Semakin tinggi nilai L, altematif pembiayaan tersebut semakin layak


bagi usaha.

227

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Tes Pemahaman

1. Pendanaan suatu btsnls yang baru dldlrlkan dapat dlperoleh darl


beberapa sumber, sebutkan dan jelaskan perbedaannya.
2. Investor dapat memltlh alternatif bentuk Jnvestasl berdasarkan porto.
folio pendanaan. Untuk Investor berbrakter risk taker, alternatlf mana
yang paling cocok untuk mendanal lnvestasl? Jelaskanl
3. Apa perbedaan antara blaya rnodal lnvestasi, blaya modal kerja, dan
blaya start·up1 Jelaskan dan berlkan contohnyal
4. Uralkan perbedaan antara ekstenslfikasl usaha, lntenslfikasi usa�,

dlverslfikasi usaha, dan replacement!


5. Ada �rapa jenis laporan keuangan yang minimal harus dlbuat ol�h
analls untuk menyusun laporan aspek keuangan? Sebutkan!
6. Ada berapa alat anallsls sensltivltas untuk rnenllai kelayakan usaha?
Sebutkan mlnlrnal3 jenlsl
7. Jenis laporan apa yang dlperlukan sebagal bahan/rnateri dalam
analisls NPV, IRR, dan Payback Period?
8. Sebutkan lndlkator kelayakan dalam anallsis aspek keuangan!

228
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
Dalam pembahasan bab ini, pembaca akan mendapatkan wawas­

an tentang teknik penulisan studi kelayakan yang baik dan benar.

Secara umum ada dua bentuk laporan studi kelayakan, yaitu ben­

tuk laporan resmi dan bentuk laporan umum.

Masing-masing bentuk laporan disesuaikan dengan tujuan dan

maksud penyusunan studi kelayakan. Studi kelayakan yang dibuat

untuk memenuhi persyaratan prinsip ke instansi atau departemen

pemerintah pada umumnya mempunyai bentuk laporan dan siste­

matika yang sudah ditentukan (formal).

Bab ini memberikan contoh-contoh bentuk laporan studi kela­

yakan sehingga diharapkan pembaca memiliki gambaran lebih

jelas tentang bentuk laporan yang sebenarnya.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

dan analisis pada aspek teknis dan teknologisnya. Sementara pada objek
studi jasa, aspek pemasaran memiliki kajian yang lebih komprehensif.
Berdasarkan pengguna hasil laporan studi kelayakan, format studi
kelayakan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Format laporan Baku

Format laporan baku adalah format yang sudah ditentukan sistematika,


aspek-aspek studi kelayakan, dan lampiran-lampiran yang diperlukan
dalam laporan tersebut. Format laporan baku ini biasanya digunakan untuk
kebutuhan perizinan dan legalitas yang ditujukan untuk departemen/
instansi/dinas pemerintah.

Contoh Format Laporan Baku:


a. Format Laporan Studi Kelayakan Pendirian Perguruan Tinggi.
Laporan ini ditujukan ke Departemen Pendidikan Nasional
(DIKNAS).

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.2 Kualifikasi yang Dibutuhkan
3.3 Gambaran Jumlah Kebutuhan
4.4 Sumber Masukan
5.5 Keberlanjutan Program
6.6 Tujuan Pendirian Perguruan Tinggi

II. KURIKULUM
1.1 Tujuan Program Studi
2.2 Kemampuan Lulusan
3.3 Kompetensi Lu1usan
4.4 Kuriku1um
5.5 Pengembangan Kurikulum
6.6 Rujukan Program yang Digunakan
7.7 Silabus

232

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


l.APORAN STUDI KELAYAKAN I

Ill. SUMBER DAYA


1.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia
2.2 Tenaga Pengajar
3.3 Beban Mengajar
4.4 Rencana Pengembangan Dosen
5.5 Sarana dan Prasarana
6.6 Tenaga Administrasi dan Penunjang

IV. PENDANAAN
1.1 Sumber Dana Internal
2.2 Sumber Dana Ekstemal

V. MANAJEMEN AKADEMIS
1.1 Rencana Pengembangan Program
2.2 Manajemen Sumber Daya
3.3 Manajemen Mutu Akademis
4.4 Dukungan Kerja Sarna
5.5 Kesimpulan

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DAFTAR CALON DOSEN BESERTA BIODATANYA
LAMPIRAN2
SK PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI DARI YAYASAN
LAMPIRAN3
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

b. Format Laporan Studi Kelayakan Pemindahan Alamat Kantor Bank


atau Pembukaan Kantor Cabang Baru. Laporan ini ditujukan kepada
Bank Indonesia.

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Alasan Pemindahan Alamat Kantor
C. Rencana Penyelesaian atau Pengalihan dan Kewajiban

233

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

D. Tujuan Analisis
E. Metode Analisis

II. ANALISIS POTENSI


A. Demografi
B. Ekonomi Wilayah
C. Jumlah dan Pertumbuhan Kelembagaan
D. Data Perbankan
E. Data Keuangan Lembaga Mikro

III. ANALISIS KELAYAKAN


A. Penetapan Lokasi
1. Status Kepemilikan Gedung
2. Lokasi dan Geografi
3. Informasi Lokasi Strategis
B. Sasaran Pasar
1. Sumber Dana (Funding)
2. Segmen Pasar Kredit (Lending)
C. Proyeksi Keuangan
D. Perencanaan Sumber Daya Manusia
E. Persiapan Sistem dan Prosedur
1. Pedoman Kerja Tabungan
2. Pedoman Kerja Deposito
3. Pedoman Kerja Kredit
4. Pedoman Kerja Kasir (Teller)
5. Pedoman Kerja Akuntansi
6. Pedoman Kerja Administrasi
7. Pedoman Kerja Umum
8. Sistem Tekno1ogi Informasi dan Akuntansi

IV. KESIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
ASUMSI PENDAPATAN, BIAYA, PERMODALAN

234
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
l.APORAN STUD! KELAYAKAN I

LAMPIRAN2
PROYEKSI ARUS KAS
LAMPIRAN3
PROYEKSI NERACA, NPL, ROA, ROE
LAMPIRAN4
PROYEKSI LABA RUG! DAN TITIK IMPAS (BEP)
LAMPIRANS
PERENCANAAN STANDARD OPERATING PROCEDURE
(SOP)
LAMPIRAN 6 DENAH LOKASI
LAMPIRAN7
STRUKTUR ORGANISASI (PENGURUS)
LAMPIRAN8
GAMBAR (FOTO) GEDUNG
LAMPIRAN9
LAYOUTKANTOR

2. Fonnat Laporan Bebas

Format laporan bebas adalah format yang sistematika, aspek-aspek, dan


lampirannya ditentukan sendiri oleh penyusun. Format laporan ini lebih
banyak digunakan untuk objek pendirian usaha dan ditujukan untuk
investor dan calon kreditor (perbankan).

Bentuk Umum Laporan Studi Kelayakan

Bentuk umum ini termasuk dalam kategori format laporan bebas. Format
laporan studi kelayakan secara umum tersusun dalam sebuah sistematika
sebagaimana berikut ini:

i. JUDUL (OBJEK) STUDI KELAYAKAN


ii. KATA PENGANTAR
iii. DAFTAR lSI
iv. DAFTAR TABEL
v. DAFTAR GAMBAR

235

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

vi. DAFTAR LAMPIRAN


vii. EXECUTIVE SUMMARY(Ringkasan)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Maksud dan Tujuan
D. Executive Agency

II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


A. Gambaran Urnurn Prospek Pasar Produk
B. Produk (output yang akan dihasilkan perusahaan/industri)
C. Permintaan
D. Penawaran
E. Proyeksi Permintaan dan Penawaran
F. Proyeksi Penjualan
G. Persaingan
H. Strategi Pemasaran
I. Rekomendasi

III. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS


A. Desain Produk
B. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
C. Proses Produksi
D. Lokasi Perusahaan (Pabrik)
E. Lay out Pabrik
F. Peralatan dan Mesin yang Digunakan
G. Lay out Mesin
H. Rekomendasi

IV. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A. Struktur Organisasi Perusahaan
B. Job Description
C. Kualifikasi Tenaga Kerja
D. Proses Rekrutmen
E. Sistem Pengembangan dan Kompensasi
F. Rekomendasi

236

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


l.APORAN STUDI KELAYAKAN I

V. ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS


A. Bentuk Perusahaan
B. Prosedur Perizinan
C. Lembaga/Departemen/Instansi Terkait dengan Perusahaan
D. Rencana Anggaran Dasar Perusahaan
E. Rekomendasi

VI. ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN


A. Perkiraan Modal Kerja
B. Perkiraan Biaya Investasi
C. Perkiraan Harga Pokok Produksi
D. Perkiraan Laba-Rugi
E. Perkiraan Neraca
F. Sumber Pembiayaan
G. Analisis Investasi dan Kelayakan
H. Rekomendasi

VII. KESIMPULAN
A. Hasil Analisis Aspek Kelayakan
B. Penutup

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENYUSUN (Curriculum Vitae)

Faktor-Faktor dalam Penyusunan


Laporan Studi Kelayakan

Tujuan penyusunan laporan Studi Kelayakan pada hakikatnya adalah


menyajikan hasil pelaksanaan kegiatan studi yang telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan kaidah-kaidah yang berlaku dalam disiplin
ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan
investasi. Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut, susunan laporan
harus disesuaikan dengan kondisi, latar belakang, orientasi, dan institusi
pengguna (user).

237

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalarn penyusunan


laporan studi kelayak:an, antara lain:
a. Bentuk Fisik Laporan
Upayak:an bentuk fisik laporan dicetak: pada kertas HVS di atas 70
gram, ukuran kuarto (A4). Penjilidan sebaiknya menggunak:an ring
kawat karena pada saat ak:an digandak:an ulang atau ada bagian
tertentu yang ak:an dicetak: ulang tidak: ak:an mengurangi kualitas
cetak:an dan tidak: ak:an merusak: aslinya. Gunak:an sampul tebal agar
laporan kelihatan eksklusif. Bentuk fisik ak:an berpengaruh terutarna
dalarn hal menarik stakeholder untuk membuka dan membacanya.
Masing-masing bab/bagian dalarn isi laporan dipisahkan dengan
kertas yang warnanya berbeda. Misalnya, antara aspek pasar dan
pemasaran dengan aspek teknis dan teknologis dipisahkan oleh kertas
berwarna biru.
b. lsi (Contents)
Upayak:an sistematika (urut-urutan) dalarn peletak:an bagianlbab
memenuhi logika (alur berpikir) ekonomi, yaitu dengan membahas
aspek pasar terlebih dahulu atas dasar rekomendasi aspek pasar:
layak: atau tidak:. Jika "layak:", dapat dilanjutkan ke aspek teknis
dan teknologis dengan logika apak:ah produk secara teknis dapat
diproduksi atau tidak:. Lalu, jika "layak:", dapat dilanjutkan ke aspek
manajemen dan organisasi, kemudian aspek hukum dan legalitas, dan
terakhir aspek keuangan dan ekonomi.
c. Aspek-Aspek yang Disajikan
Aspek-aspek yang dikaji dan dibutuhkan dalarn studi disesuaikan
dengan pemak:ai dan tujuan laporan. Biasanya, instansi tertentu sudah
menentukan tata urutan dan aspek-aspek yang ak:an dibahas.
d. Tata Penulisan
(1) Gunak:an jenis huruf(font) standar "Times New Roman".
(2) Ukuranhuruf(font size) "12".
(3) Jarak: spasi minimal1,5.
(4) Masing-masing bah dipisahkan dengan halarnan yang berbeda.
(5) Judul objek studi dan tiap-tiap bah ditulis dengan huruf kapital.
(6) Uraian yang mengharuskan adanya ilustrasi gambar sebaiknya
dicetak: dengan menggunak:an tinta berwama.

238
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
lAPORAN STUDt KELAYAKAN I

(7) Tiap penulisan judul baik objek, judul gambar, judul tabel
ataupun bah ditulis dengan menggunakan 1 spasi.

CONTOH KASUS

Sebuah yayasan pendidikan di Jakarta ingin mendirikan sekolah dasar


di wilayah Bekasi Utara. Rencana ini sampai sekarang belum terealisasi
karena terbentur pengalaman, belum adanya hubungan dengan dunia
pendidikan, juga karena sejak awal yayasan ini bergerak di bidang
penyantunan anak yatim piatu dan orang jompo. Bagaimana so1usinya
agar yayasan tersebut dapat merealisasikan rencananya?

Penyelesaian:
a. Langkah pertama; yayasan harus memerhatikan kembali akta
pendiriannya, apakah dalam akta tersebut tercantum pasal dan ayat­
ayat yang menjelaskan bahwa kegiatan usaha yayasan juga di bidang
pendidikan. Jika ada, tinggal dilanjutkan ke langkah berikutnya.
Namun, jika belum ada, ubahlah lebih dahulu aktanya, karena dasar
pemberian izin dari pihak institusi berwenang, yaitu Diknas, dan
pengesahan secara hukum diakui.
b. Langkah kedua adalah mendapatkan informasi tentang cara pendirian
sekolah dasar (SD) di kantor Diknas setempat.
c. Persyaratan umum yang harus disiapkan adalah:
a) Bangunan sekolah yang didirikan mengacu pada SK Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidik­
an dan Kebudayaan Nomor 480/C/K.ep/1/1992 dan 481/C/K.ep/
1/1992 tanggal 15 Desember 1992 tentang Pembakuan Tipe dan
Luas Ruang SD, SLTP, dan SMU.
b) Bangunan maksimal 60% dari luas tanah yang tersedia.
c) Luas tanah minimal untuk tipe A 3.000 m2, tipe B 2.000 m2, dan
tipe C 1 .000 m2•
d) Luas ruang belajar 7 x 8 m2 untuk jumlah siswa maksimal 40
orang.
d. Tata Persyaratan Pendirian SD:
a) Surat permohonan izin operasional.
b) Fotokopi akta tanah dan status tanah.

239

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUD! KELAYAKAN

c) Fotokopi akta notaris yayasan (AD/ART).


d) Susunan pengurus yayasan.
e) Surat pemyataan tidak berkeberatan dari warga setempat/sekitar.

f) Rekomendasi dari kelurahan setempat.


g) Rekomendasi dari camat setempat.
h) Rekomendasi dari wali kotalbupati setempat.
i) Izin mendirikan bangunan (IMB) dari Dinas Tata Kota.
j) Identitas dan alamat SD.
k) Surat keputusan pendirian SD dari yayasan.
1) Surat pertimbangan/alasan pendirian SD.
m) Program kerja jangka pendek dan jangka panjang.
n) Surat keterangan kurikulum yang hendak digunakan.
o) Daftar calon siswa.
p) Daftar kepala sekolah dan guru.
q) SK pengangkatan kepala sekolah dan guru.
r) Fotokopi STTB kepala sekolah dan guru.
s) Daftar fasilitas, sarana, dan prasarana.
t) Denah bangunan SD.
u) Foto bangunan (tampak depan dan situasi belajar).
v) Isian studi kelayakan dari cabang Dinas Dikbud Kecamatan.
w) Rekomendasi pendirian SD dari cabang Dinas Dikbud.
x) Isian studi kelayakan dari cabang Dinas Dikbud Kota!Kab.
y) Izin operasional dari Dinas Diknas Kota/Kab.

Togas:
Susunlah bentuk sistematika studi kelayakan berdasarkan data di atas.

240

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PANDUANPENYUSUNAN
STUDI KELAYAKAN

Panduan ini akan membimbing Anda menyusun studi kelayakan secara


bertahap "step by step". Untuk menggunakan "panduan" ini, sebaiknya
Anda terlebih dahulu membaca, mempelajari, dan memahami konsep
dan teori studi kelayakan sebagaimana yang ada dalam buku ini. Tahap
berikutnya, mulailah memanfaatkan "panduan" ini untuk mempraktikkan
konsep dan teori yang telah Anda pelajari ke dalam bentuk yang applied,
yaitu Praktik Menyusun Studi Kelayakan.
Sebelum menggunakan panduan ini, ada beberapa hal yang perlu
Anda perhatikan, yaitu:
1 Pelajari konsep dan teori yang ada dalam buku ini.
2 Pilihlah objek bisnis yang paling Anda minati, dan asosiasikan bahwa
Anda memang benar-benar menginginkan bisnis tersebut dapat
terealisasi.
3 Sesuai dengan objek bisnis yang dipilih, tentukan "judul" studi
kelayakan Anda, dengan memerhatikan orientasi bisnisnya (usaha
bam, merger, waralaba, atau akuisisi).
4 Mulailah dari awal, tahap demi tahap diselesaikan tanpa meloncat ke
aspek lain sebelum menyelesaikan aspek sebelumnya.
5 Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana
bentuk studi kelayakan yang utuh, Anda dapat melihat di CD yang
dilampirkan dalam buku ini. Dalam CD ini terdapat contoh beberapa
bentuk studi kelayakan dari berbagai sektor ekonomi.

241

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


I STUDI KELAYAKAN

Panduan ini bisa juga digunakan oleh para dosen untuk membimbing
mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Penyusunan Studi Kelayakan.
Disarankan tiap-tiap mahasiswa memegang buku ini sendiri-sendiri
sehingga dapat menjalankan tugas dan kewajibannya secara mandiri.
Apabila ada kesulitan dalam memahami atau mempraktikkan studi
kelayakan ini, Anda dapat mengunjungi alamat situs kami: http//www.
studikelayakan. com atau menghubungi penulis melalui e-mail: bas:J�o@
studikelayakan. com.
Untuk membantu para analis, praktisi, dan akademisi yang menekuni
studi kelayakan, saat ini penulis sedang menyusun software yang akan
membantu kita menyusun studi kelayakan dengan mudah dan cepat!
Mohon doa restunya!

Selamat Berkarya!

242

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


LEMBAR KERJA STUDI KELAYAKAN

Judul: ................. .

Anggota Kelompok:
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.
3.

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tugas Mandiri 1
Studi Kelayakan

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK)


1. Analisislah aspek ini berdasarkan konsep dan teori pada aspek yang
telah dijelaskan/dibahas sebelumnya.
2. Penjelasan dan sistematika dalam penulisan laporan hasil analisis
tiap ASPEK ini hanyalah sebagai panduan minimal yang bisa
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan jenis
usahanya.
3. Waktu penyelesaian tugas selama satu minggu.
4. Data dan sumber informasi menggunakan data yang valid dari
sumbemya dan up to date.

OBJEK STUDI (Judul):

A. LATAR BELAKANG
(Bagian ini menjelaskan tentang kronologis produk dan alasan
mengapa objek ini yang dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara
umum.)

B. PERMINTAAN
(Berisi data tentang jumlah permintaan terhadap produk berdasarkan
data primer hasil survei "RISET PASAR" ataupun data sekunder
yang diperoleh dari sumber lain, misalnya data BPS, Lembaga Riset
Nasional, Laporan Publikasi, dan sebagainya.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


C. PROYEKSI PERMINTAAN
(Setelah mendapatkan data permintaan, selanjutnya dari data tersebut
diproyeksikan ke depan, bagaimana kecenderungan permintaannya,
apakah ada kenaikan atau sebaliknya?)

D. PENAWARAN
(Bagian ini menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang dita­
warkan oleh perusahaan lain, atau jumlah produk sejenis yang ada di
pasaran. Selain itu juga bisa diketahui dari volume produksi perusa­
haan-perusahaan sejenis. Sumber data lain yang dapat dimanfaatkan
adalah data dari pengguna produk sejenis.)

E. ANALISIS PELUANG
(Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, yaitu permintaan dan
penawaran, dapat dilakukan analisis peluang, yaitu selisih antara
demand dan supply.)

F. PRODUK
(Bagian ini menjelaskan tentang kualitas, spesifikasi, kemasan,
bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk [brand]).

G. HARGA
(Menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan
berapa harga yang ditetapkan untuk produk yang akan di-launching.)

H. DISTRIBUSI
(Menjelaskan tentang jalur distribusi yang akan dipergunakan dalam
menyalurkan barang dari pabrik [gudang] ke konsumen.)

I. PROMOSI
(Media apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produk,
berapa biayanya, dan dalam waktu berapa lama?)

J. STRATEGIPEMASARAN
(Dari beberapa strategi, kebijakan manakah yang akan diambil oleh
analis berdasarkan data-data sebelumnya?)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


K. ANALISIS SWOT
(Tentukan posisi yang tepat, apa saja kekuatan dan kelemahan
perusahaan saat ini, dan peluang serta ancaman apa yang akan
dihadapi perusahaan.)

L. KEPUTUSAN STRATEGI
(Menentukan langkah dan strategi yang tepat sehingga produk dan
perusahaan dapat berhasil dalam persaingan.)

M. PENILAIAN KELAYAKAN
(Dalam bagian ini, analis akan menilai apakah objek studi
berdasarkan aspek pasar dan pemasaran ini dapat dinilai LAYAK
atau TIDAK.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tugas Mandiri 2
Studi Kelayakan

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

OBJEK STUDI (Judul):

a. SELEKSI PRODUK
(Hasil analisis produk pada aspek pasar dan pemasaran akan dipilih
dan diseleksi mana yang akan dijadikan sebagai main produk atau
produk unggulan perusahaan, teknik seleksi dapat dilihat pada Modul
Studi Kelayakan.)

b. DESKRIPSI PRODUK
(Bagian ini menguraikan tentang pengungkapan secara tekstual produk
yang dipilih dari beberapa produk alternatif. Deskripsi tentang produk yang

akan diproduksi/dijual meliputi bentuk produk (bulat, persegi, oval, dan


lain-lain), tekstur produk, bahan baku (material) yang dipergunakan, warna

produk, daya tahan, umur ekonomis (masa kedaluwarsa), gambar produk

(foto prototipe), ukuran (size) kualitas, spesifikasi, kemasan, dan bentuk

fisik.)

c. MESIN DAN TEKNOLOGI YANG AKAN DIGUNAKAN


(Berdasarkan keputusan tentang produk di atas; untuk memproduk­
sinya diperlukan jenis mesin seperti apa, di mana bisa diperoleh,
berapa harga perolehan mesin/alat, berapa ukuran mesin, berapa lama
umur ekonomisnya, foto/gambar mesin, bagaimana cara perawatan
dan pemeliharaannya, manual cara pengoperasian mesinlalat, dan
komponen-komponen peralatan pendukung mesin utama.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


d. LOKASI USAHA
(Dari pemilihan tempat/lokasi usaha dengan menggunakan beberapa
metode diperoleh keputusan lokasi berdasarkan data sebelumnya,
yaitu bahan baku produk dan mesin yang dipergunakan dapat
dijadikan pertimbangan dalam menentukan lokasi, apakah mendekati
bahan baku atau mendekati pasar? Di mana alamat lokasi usaha?
Bagaimana kondisi geografis lokasi? Berapa jarak dari ibu kota
provinsi? Jarak dari kota-kota sekelilingnya, dan gambar peta lokasi.)

e. PROSES PRODUKSI
(Proses produksi menguraikan tentang alur perjalanan bahan baku
menjadi bahan jadi "produk", tahapan-tahapan material diproses
dan memasuki satu mesin/alat ke mesinlalat lain, perubahan bentuk
material dari bahan baku, bahan setengah jadi, dan menjadi bahan
jadi.)

f. LAY OUTFASILITAS DANPABRIK


(Setelah proses produksi ditentukan, jenis mesin dan peralatan sudah
diketahui, selanjutnya rencanakan lay out bangunan pabrik dengan
menyesuaikan antara proses produksi dan mesinlperalatan dan
fasilitas yang dipergunakan agar kegiatan produksi dapat beroperasi
secara efektif dan efisien.)

g. LUAS DANKAPASITAS PRODUKSI


(Menjelaskan tentang rencana produksi dan kapasitas mesin/per­
alatan yang dimiliki.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tugas Mandiri 3
Studi Kelayakan

ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

OBJEK STUDI (Judul): (Misalnya, Pendirian Minimarket di Kecamatan


Tirto, Kabupaten Pekalongan.)

A. STRUKTUR ORGANISASI
(Menjelaskan bagaimana struktur organisasi perusahaan tersebut
akan dibentuk, organ-organ apa saja yang dibutuhkan untuk
menjalankan organisasi tersebut, span of control yang tergambar
dalam hagan organisasi dibuat dalam bentuk flat atau fungsional.)

B. JOB ANALYSIS DAN DESCRIPTION


(Berdasarkan struktur organisasi yang tersusun pada subbab di
atas, disusunlah uraian pekerjaan dari masing-masing organ yang
dibentuk tersebut. Namun, sebelum itu perlu dianalisis persyaratan
dan kualifikasi SDM yang seperti apa untuk menempati posisi-posisi
seperti yang direncanakan dan diharapkan dan jumlah personel yang
dibutuhkan manajemen.)

C. REKRUITMEN DAN SELEKSI


(Setelah analisis dan uraian pekerjaan sudah dilaksanakan, selanjut­
nya kita merencanakan kegiatan rekruitmen, yaitu (1) pembuatan in­
formasi lowongan kerja, (2) pengumuman melalui media, (3) seleksi
administrasi, (4) pemberitahuan kepada calon karyawan, (5) seleksi,
(6) penempatan kerja, (7) evaluasi kerja, (8) pengembangan SDM/
pelatihan, (9) sistem kompensasi, dan (10) ketentuan tentang Pemu­
tusan Hubungan Kerja.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


D. SISTEMKOMPENSASI
(Sistem kompensasi dapat menggunakan beberapa metode disesuai­
kan dengan kebijakan perusahaan terhadap ketenagakerjaan, yaitu
merekrut karyawan tetap, paruh waktu atau honorer. Kebijakan ini
berkaitan dengan sistem penggajian, yaitu berupa gaji tetap, insentif,
honor,fee, tunjangan, dan sebagainya.)

E. PROG�PENGEMBANGANKARYAWAN
(Pelatihan dan pendidikan yang akan diterapkan dalam rangka
mengembangkan karyawan agar produktivitas meningkat.)

F. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)


(Untuk mengorganisir antarbagian agar berkinerja secara efektif dan
efisien, manajemen perlu menyiapkan Sistem Informasi (SI) yang
dibantu dengan alat bantu "KOMPUTER" dengan software program
aplikasi yang dapat dibeli dari vendor atau dikembangkan sendiri
oleh perusahaan.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tugas Mandiri 4
Studi Kelayakan

ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

OBJEK STUDI (Judul): (Misalnya, Pendirian Pabrik Es di Pelabuhan


Nusantara, Pekalongan.)
.........•..•....................•.•...•.................•..................•....•.....

A. BADAN HUKUM ORGANISASI


(Berdasarkan analisis organisasi pada ASPEK sebelwnnya dan tujuan
pendirian organisasi, maka dalam ASPEK ini analis mengusulkan
bentuk hukum yang paling sesuai untuk organisasi yang akan
dikembangkan/didirikan.).

B. ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


(AD/ART)
(Ketentuan/peraturan yang mengatur kehidupan organisasi saat ini
dan di masa yang akan datang dibuat/disusun dalam AD/ART ini.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, Anda dapat melihat
AD/ART suatu organisasi usaha, seperti yang tercantum dalam
AKTA NOTARIS Pendirian PT, KOPERASI, PERSEKUTUAN
KOMANDITER, dan sebagainya.)

C. JENis-JENIS PERIZINAN YANG DIPERLUKAN


(Untuk mendapatkan legalitas usaha, suatu organisasi bisnis harus

mendapatkan perizinan dalam operasinya. Tiap-tiap jenis usaha memiliki

paying perizinan yang berbeda. Sebelum melakukan usaha sebaiknya

dikonsultasikan terlebih dahulu ke departemen/instansi terkait, misalnya

Departemen Koperasi, Departemen Perdagangan dan Perindustrian,

Departemen Pertambangan dan Energi, Dinas Pendidikan, dan sebagainya,

sesuai dengan bidang usahanya.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


Tugas Mandiri 5
Studi Kelayakan

ASPEK KEUANGAN DAN EKONOMI

OBJEK STUDI (judul): (Misalnya: Pendirian Pabrik Es di Pelabuhan


Nusantara, Pekalongan.)

A. MODAL KERJA
(Penyusunan Modal Kerja berdasarkan pada analisis ASPEK sebe­
lumnya, terutama pada Aspek Teknis dan Teknologis. Persediaan
material dan bahan pendukung untuk satu siklus produksi; biaya ope­
rasional dan biaya-biaya tidak langsung dalam satu proses produksi.)

B. MODAL INVESTASI
(Perkiraan penggunaan alat dan mesin sesuai dengan kapasitas yang
diharapkan, biaya sewa kantor atau pembangunan kantor/pabrik,
biaya start-up pendirian, pembelian peralatan dan mesin yang
digunakan, peralatan kantor, kendaraan/armada, dan sebagainya.)

C. PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN


(Berdasarkan data analisis sebelumnya, yaitu Modal Kerja dan Modal
Investasi, kita dapat menyusun perkiraan Laporan Neraca, Laporan
Laba Rugi, dan Arus Kas.)

D. PENILAIAN INVESTASI
(Dari perkiraan dan proyeksi laporan keuangan yang disusun pada subbab
sebelumnya, kita akan melakukan penilaian investasi dengan menggunakan

beberapa metode yang paling populer dalam bidang keuangan, yaitu (1) Net

Present Value (NPV), Periode Pengembalian (Payback Period), Tingkat

Pengembalian Internal (IRR), dan lndeks Keuntungan (Profitability Index).

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


E. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
(Untuk melihat tingkat kesehatan keuangan perusahaan dari proyeksi keuan­

gan yang direncanakan, kita perlu menganalisisnya dengan menggunakan

RASIO KEUANGAN, yaitu mengukur (1) tingkat likuiditasnya, (2) rasio


pengelolaan asetnya (Management Asset Ratio), (3) Leverage Ratio, dan (4)

Rasio Profitabilitas.)

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


DAFTAR PUSTAKA

Chase, and Yacob. 2001. Operation Management for Competitive.


Publising McGraw-Hill.

Dimyati, Ahmad. 1994. Operation Research. Bandung: Sinarbaru.

El Qodri. 1999. A/at-A/at Analisa Perencanaan dan Pengawasan


Produksi. Yogyakarta: BPFE UII- Andi Offset.

Gray, Clive. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Husnan, Suad. 1997. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Penerbit UPP


AMPYKPN.

Heizer, and Render. 2002. Operation Management. Publising Prentice


Hall.

Porter, Michael. 1992. Strategi Bersaing. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Stanton, William. 1991. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Stephanie, K. 1994. Building The Strategic Plan. Florida: Krieger


Publishing Company Malabar.

Uma, S. 1992. Research Methods for Business (A Skill Building


Approach). Singapore: John Wiley & Sons, Inc.

Umar, Husein. 1997. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Warsono. 2002. Manajemen Keuangan. Malang: Penerbit Bayumedia.

Wilson, Keating. 2006. Business Forecasting. Singapore: McGraw-Hill


International.

255

"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"


PROFIL PENULIS

Penulis dilahirkan di Kata Batik, Pekalongan,


tahun 1972. Pendidikan dari SD sampai SL TA
diselesaikannya di kota ini. Mantan Ketua
OSIS SMAN 2 Pekalongan ini meneruskan
studi lanjutnya di kampus Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. Sejak kuliah penulis
sudah aktif di berbagai organisasi kampus, pemah menjabat Ketua Umum
Koperasi Mahasiswa UNSOED, dan menjadi Pemimpin Umum Majalah
Ekonomi "MEMI" Unsoed. Lulus SI tahun 1996 dan meniti karier di
KOSPIN JASA Pekalongan yang merupakan Koperasi Simpan Pinjam
terbesar di Indonesia, sambil melanjutkan S2-nya di universitas yang
sama. Penulis juga masih menyempatkan diri mengajar di FE UNIKAL
sebagai dosen tetap.
Tahun 1999, setelah selesai S2, dia merantau ke ranah minang
"Padang-Sumbar", bersama teman-temannya membantu sebuah Yayasan
Pendidikan mendirikan Program Pascasarjana Magister Manajemen yang
pertama di Sumatra Barat. Selama di Yayasan, dia mengajar di beberapa
perguruan tinggi dari D3, S 1, dan S2.
Tahun 2001, kembali ke tanah kelahiran, Pekalongan. Bersama
pengusaha Pekalongan mendirikan Perusahaan Trading, Eksportir, dan
perguruan tinggi "Politeknik" dengan membuka program studi "Teknik
Batik" yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Tahun 2004, kembali merantau ke ibu kota. Sampai saat buku ini
ditulis, penulis masih mengajar di Universitas Tarumanegara, Jakarta,
STIE Pelita Bangsa, GICI Business School, dan di beberapa perguruan
tinggi lainnya sebagai dosen paruh waktu.

257
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
I STUDI KELAYAKAN

Beberapa jabatan akademik yang pemah dipegang penulis, antara lain:


(1) Wakil Direktur I Program Pascasatjana Magister Manajemen (MM)
STIE YPTK, Padang.
(2) Direktur Politeknik Pusmanu, Pekalongan.
(3) Pembantu Ketua I STIE GICI (GICI Business School), Depok.

Suami Drg. Ari Kumiasih ini bercita-cita ingin menyeimbangkan


antara dunia kerja (praktik) dan keilmuan (teori). Pemegang sertifikasi
Profesional Bankir dari Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BSNP) dan
LSP CERTIF ini juga telah memiliki jenjang kepangkatan Dosen dari
Dirjen Dikti Pendidikan Nasional. Maka, selaiti mengajar, semenjak
Presiden RI mencanangkan tahun 2005 sebagai TAHUN KEUANGAN
MIKRO, penulis aktif sebagai anggota Konsultan Keuangan Mitra Bank
bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Saat ini penulis juga
menjabat sebagai anggota direksi di salah satu bank swasta di Jakarta.

258
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"
STUDI KELAYAKAN
Teori dan Aplikasi
Menguraikan secara lengkap teknik penyusunan Studi Kelayakan disertai contoh
kasus yang aplikatif untuk berbagai jenis industri baik jasa (pendidikan, perbankan ,
pariwisata , dan teknolog i industri) maupun barang (manufacturing, pengolahan, dan
perdagangan ritel ).
Buku ini akan membimbing Anda menyusun secara sistematis analisis kelayakan usaha ,
baik dalam pendirian usaha baru , pengembangan , maupun akuisisi usaha . Tiap
pembahasan disertai studi kasus yang akan memberikan pemahaman lebih mendalam
mengenai aspek yang dibahas dan tes pemahaman yang akan menguji daya serap atas
penguasaan konsep dan teori pada masing-masing bab.

Untuk kalangan Perbankan, terutama para analis kredit, buku "Studi Kelayakan" yang ditulis Saudara
Ahmad Subagyo ini sungguh sangat bermanfaat. Buku ini memberikan wawasan luas untuk menganalisis
usaha/proyek yang akan dibiayai bank.
Hiras Lumban lobing
Ketua Umum DPD Perbarindo OKI Jaya & Sekitarnya

Luar biasa! Sistematika buku ini sangat sistematis dan, menariknya, sampel-sampel pembuatan studi
kelayakan yang ada di.dalamnya juga dibuat secara sistematis. Buku ini akan menjadi tambahan referensi
buat kalangan akademisi dan semakin memperkaya pengembangan ilmu studi kelayakan.
Nurul Huda, SE, MM, MSi
Dekan FE-Universitas Yarsi, Jakarta

"... dapat dijadikan panduan untuk mengembangkan 'kewirausahaan' baik di kalangan perguruan tinggi
maupun masyarakat umum."
Suhenda Wiranata
Wakil SEKJEN MPP Asosiasi Dosen Indonesia

"... dapat memberikan tuntunan untuk merencanakan kegiatan usaha .... "
Prof. DR. Fathurrahman Djamil, MA
Dosen Seko/ah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

MANAJEMEN
ISBN978-979-27-0SJ6-9

Penerbit PT Elex Media Komputindo


JI Palmerah Selatan 22, Jakarta 10270
Telp. (021 ) 5483008, 5490666, 5480888
Ext. 3311 - 3318
Web Page: http://www.elexmedia.co.id
"Hanya di Scan untuk Kulup Arridho"

Anda mungkin juga menyukai