Anda di halaman 1dari 9

BAGAN STRUKTUR DARI PROSES PERIZINAN PBF,

APOTEK, INDUSTRI FARMASI, DAN TOKO OBAT

DI SUSUN
O
L
E
H

NAMA : BAIQ RIZMA TIKA ALAWIYAH


NIM : 91A20020

PROGRAM STUDI D III FARMASI


POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM
2020/2021
Bagan struktur dari proses perizinan pembukaan fbf, apotek, industri
farmasi, dan toko obat

 Proses Perizinan PBF

1. Tembusan Surat Permohonan

3. Veifikasi Administrasi DINKES PROVINSI


 Izin 4. Rekomendasi
 Ditunda Perlengkapan
 Ditolak Administrasi

6.
PEMOHON DIRJEN
1. Surat Permohonan 5. Rekomendasi
 Pembayaran PNPB sesuai Pemenuhan
PP No.13 Th.2009 PersyaratanCDOB
2.
Audit CDOB
1. Tembusan Surat Permohonan BADAN POM

 TUGAS DAN FUNGSI


o PBF
Selain menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan/atau
bahan obat, PBF mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.
o Pemohon
- Pemohon harus mengajukan permohonan kepada Kepala Jenderal dengan
tembusan kepada Kepala Badan,Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala
BPOM dengan menggunakan contoh formulir 1 sebagaimana terlampir.
- Permohonan harus di tanda tangani oleh Direktur/Apoteker calon penanggung
jawab disertai dengan kelengkapan administrasi.
- Harus memiliki surat bukti penguasa Laboratorium dan daftar peralatan.
o Dinkes Provinsi
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang kesehatan berdasarkan asas
otonomi daerah dan tugas pembantuan. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian, alat kesehatan, dan sumberdaya
kesehatan.
o Direktur Jenderal
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya.
Direktorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri atau
Pimpinan Lembaga Negara.
o BPOM
melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pemberian sanksi administratif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Proses Perizinan Apotek

APOTEKER

APT 1

KADINKES KAB/KOTA

Diperiksa 6 hari kerja

Tidak dilakukan APT 2


pemeriksaan
BALAIPOM/TIM DINKES

KAB KOTA
Apoteker pemohon dapat
membuat surat APT 3
pernyataan siap
melakukan kegiatan 6 hari kerja
APT 4
KADINKES KAB/KOTA
Tembusan

DINKES PROVINSI

12 hari kerja
Belum Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat

APT 6 APT 5 APT 7

Surat Penundaan Surat Penolakan


Surat Ijin Apotek
Untuk Melengkapi (disertai alasan)
 TUGAS DAN FUNGSI
o Apoteker
Sebagai tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan, Sebagai sarana farmasi tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian, Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan
farmasi antara lain obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
o Kadinkes Kab/Kota
membantu Bupati/Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang
kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang
diberikan kepada Daerah Kabupaten/Kota.
o BPOM
melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan Makanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pemberian sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
o Dinkes Provinsi
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang kesehatan berdasarkan
asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Perumusan, penetapan dan
pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian, alat kesehatan,
dan sumberdaya kesehatan.

 Proses Perizinan Industri Farmasi

1. Tembusan Surat Permohonan

3. Veifikasi Administrasi DINKES PROVINSI


 Izin 4. Rekomendasi
 Ditunda Perlengkapan
 Ditolak Administrasi

6.
PEMOHON DIRJEN
1. Surat Permohonan 5. Rekomendasi
 Pembayaran PNPB sesuai Pemenuhan
PP No.13 Th.2009 PersyaratanCDOB
2.
Audit CDOB
1. Tembusan Surat Permohonan BADAN POM
 TUGAS DAN FUNGSI
o PBF
Selain menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat dan/atau
bahan obat, PBF mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.
o Pemohon
- Pemohon harus mengajukan permohonan kepada Kepala Jenderal dengan
tembusan kepada Kepala Badan,Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala
BPOM dengan menggunakan contoh formulir 1 sebagaimana terlampir.
- Permohonan harus di tanda tangani oleh Direktur/Apoteker calon penanggung
jawab disertai dengan kelengkapan administrasi.
- Harus memiliki surat bukti penguasa Laboratorium dan daftar peralatan.
o Dinkes Provinsi
melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam bidang kesehatan berdasarkan
asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Perumusan, penetapan dan
pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan
dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian, alat kesehatan,
dan sumberdaya kesehatan.
o Direktur Jenderal
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidangnya.
Direktorat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri atau
Pimpinan Lembaga Negara.
o BPOM
melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan Obat dan Makanan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pemberian sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Proses Perizinan Toko Obat

Pencetakan Pemeriksaan Berkas Pengajuan Berkas


Pembahasan
Naskah

Dokumentasi
Penandatanganan

Pengambilan
Dokumen Surat Ijin
Toko Obat

struktur organisasi dari fbf, apotek, industri farmasi, dan toko


obat, beserta fungsi dan tugas
masing-masing

 APA {Apoteker Pengelola Apotek}


1. Memimpin seluruh kegiatan apotek
2. Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi yang meliputi :
1. Administrasi kefarmasian
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi penjualan
4. Admiistrasi barang dagangan dan inventaris
5. Administrasi personalia
6. Administrasi bidang umum
3. Membayar pajak yang berhubungan dengan perapotekan
4. Mengusahakan agar apotek yang dipimpinnya dapat memberikan hasil yang
optimal sesuai dengan rencana kerja, yaitu dengan cara meningkatkan omzet,
mengadakan pembelian sehat menandatangani SP dan penekanan sejauh mungkin
terhadap biaya exploitasi tak langsung lainnya
5. Melakukan kegiatan-kegiatan untuk pengembangan apotek

 PSA {Pemilik Sarana Apotek}


1. Memantau sesekali bagaimana keadaan di Apotek
2. Menentukan karyawan dan Apoteker untuk Apotek
3. Mengatur bagaimana jalannya Apotek
 Apoteker Pendamping
1. Memberikan masukan kepada Apotek manager untuk membuat apotek semakin
berkembang kedepannya
2. Membantu Apoteker untuk menyusun laporan rutin kepada Badan POM
3. Bertanggung jawab atas ketepatan pembacaan resep dokter yang diberikan kepada
pasien
4. Bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi mengenai obat kepada pasien
terutama yang berhubungan dengan resep dokter
 Tata Usaha
1) Mengkoordinir dan mengawasi kerja.
2) Membuat laporan harian, diantaranya :
a) Pencatatan penjualan kartu kredit (kartu titan).
b) Pencatatan pembelian (kartu hutang) dicocokkan dengan buku penerimaan
barang.
c) Pencatatan hasil penjualan, tagihan dan pengeluaran setiap hari. Dinas luar
mengurus pajak, izin-izin, dan asuransi. Membuat laporan bulanan. Membuat laporan
tahunan tutup buku (neraca dan perhitungan rugi laba). Surat menyurat. Kepala tata
usaha bertanggung jawab kepada apoteker pengelola apotek.
 AA {Asisten Apoteker}
1. Dalam pelayanan obat bebas dan resep mulai dari menerima pasien sampai
menyerahkan obat yang diperlukan
2. Menyusun buku defecta setiap pagi membantu bagian pembelian memelihara buku
harga, sehingga selalu up to date 13
3. Mengerjakan pembuatan persediaan obat “AanMaak” seperti OBH, Liquor,
Sol.Rivanol, Sol.Jodii Spiritousa, SASA, dan lain-lain d Mencatat dan membuat
laporan keluar masuknya obat narkotika, obat K-B Keras dan Bebas, OKT
amphetamine dan lain-lain
4. Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal dan dibundel kemudian
disimpan
5. Memelihara kebersihan ruang peracikan dan lemari obat
6. Menyusun obat-obat dan mencatat obat dengan adanya kartu stok dengan rapi
7. Bila gudang terpisah dari ruang peracikan, memelihara kebersihan gudang, rak
obat, serta penyusunan obat dan kartu stok yang rapi serta mengontrolnya. Dalam hal
darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai penjual obat bebas, sebagai juru resep
dan lain-lain.

 Petugas Gudang
1. Menerima barang dari distributor
2. Menyimpan dan menyusun barang di gudang dan mengatur pengeluaran barang
dari gudang berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
3. Mengeluarkan barang berdasarkan Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA)
4. Mencatat barang yang masuk dan keluar dari gudang dalam kartu stok gudang
5. Memberikan informasi mengenai kondisi barang yang rusak atau mendekati
kadaluarsa kepada petugas pembelian untuk ditukar.
 Bendahara
1. Mengelola Uang Persediaan & LS Bendahara ;
2. Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang dalam
pengelolaannya;
3. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
4. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan
 Kasir
1. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.
2. Melakukan pencatatan atas semua transaksi.
3. Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu produk.
4. Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan pembungkusan.
5. Melakukan pengecekan atas jumlah barang pada sat penerimaan barang.
 Karyawan Pembantu
1. Bertanggung jawab atas kebersihan apotek.
2. Mengantarkan obat ke alamat pasien bagi apotek yang menawarkan jasa antar
obat ke rumah pasien.
 Juru Resep
1. Membantu asisten apoteker dalam menyiapkan obat.
2. Membantu dalam peracikan obat.

STRUKTUR ORGANISASI PBF


Pimpinan/Directur

Penanggung ACC & Adm Distribusi Gudang Salesman


Jawab Supervis
Teknis

Kasir Pembukuan

Bagian
ASS. Kepala
Penyaluran
Gudang

 Direktur
1. Menyusun dan membuat target pasar
2. Memimpin tim penjual
3. Menganalisa pasar serta hasil penjualan
4. Memberi info tentang kebijaksanaan perusahaan ke bawahan
5. Membantu tingkat atau jumlah penjualan

Anda mungkin juga menyukai