Anda di halaman 1dari 59

HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA

ANAK DI SDN BANYUPUTIH 02 BATANG

Skripsi
Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :
SOFA SUFIANA
NIM : 30901700088

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsi ini
Saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Jika dikemudian hari
ternyata Saya melakukan tindakan plagiarisme, Saya bertanggung jawab sepenuhnya dan
bersedia menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Islam Sultan Agung Semarang
kepada saya.

Semarang, 20 Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Wakil Dekan I

Ns. Hj. Sri Wahyuni, M.Kep. Mat Sofa Sufiana


NIDN. 06-0906-7504
HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK DI
SDN BANYUPUTIH 02 BATANG

Skripsi

Oleh :
SOFA SUFIANA
NIM : 30901700088

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi berjudul:
HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK
SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUPUTIH 02 BATANG

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Nama : Sofa Sufiana

NIM : 30901700088

Telah disahkan dan disetujui oleh Pembimbing pada :

Pembimbing I Pembimbing II
Tanggal : 25 Maret 2020 Tanggal : 25 Maret 2020

Wahyu Endang Setyowati, SKM., M. Kep Ns.Betie Febriana, M.Kep


NIDN. 06.2302.8802 NIDN. 06.1207.7404

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi berjudul :
HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK
SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUPUTIH 02 BATANG

Disusun oleh :
Nama : Sofa Sufiana
NIM : 30901700088

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal Januari 2021


dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Penguji I,

Ns. Hj. Dwi Heppy Rochmawati, M.Kep, Sp.Kep.J


NIDN. 06.1408.7702

Penguji II,

Wahyu Endang Setyowati, SKM., M. Kep


NIDN. 06.1207.7404

Penguji III,

Ns.Betie Febriana, M.Kep


NIDN. 06.2302.8802

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Iwan Ardian, SKM., M.Kep.


NIDN. 0622087404

iii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Skripsi, Januari 2021

ABSTRAK

Sofa Sufiana

HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK


SEKOLAH DASAR
59 hal + 6 tabel + x (jumlah hal depan) + jumlah lampiran
Latar belakang : Fenomena bullying menjadikan hal yang serius dibidang pendidikan. Bahwa
bullying fisik dianggap sebagai elemen yang dominan. Bagi anak laki-laki suka menjadi
pengganggu dibandingkan perempuan. Kinerja akademis yang buruk adalah sebagai dampak dari
bullying. Prestasi belajar anak bukan karena kecerdasan anak saja, akan tetapi bullying dapat
mempengaruhi prestasi belajar anak. Bahwa bullying mencegah konsentrasi dan pencapaian
akademik selanjutnya karena korban intimidasi kehilangan minat dalam belajar dan mengalami
penurunan nilai akademik karena perhatian mereka terganggu dari pembelajaran. Tujuan untuk
mengetahui hubungan bullying (korban) dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar.
Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi korelasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 106 siswa dengan teknik total
sampling. Data yang diperoleh dolah secara statistic dengan menggunakan rumus Lambda.
Hasil : Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 106 responden penelitian, sebagian besar memiliki
karakteristik berjenis kelamin laki-laki sebanyak 57 responden dengan persentase sebesar 53,8%
dari jumlah keseluruhan responden yang diteliti dan responden berjenis kelamin perempuan
sebanyak 49 responden dengan persentase sebesar 46,2%. Hasil persentase usia dengan kategori
memiliki jumlah yang usia 8 tahun 22,6%, usia 9 tahun 27,4%, usia 10 tahun 28,3%, usia 11 tahun
17%, usia 12 tahun 3,8% dan usia 13 tahun 0,9%. Hasil dari korban bullying dengan jumlah
responden dengan korban bullying tinggi terdapat 7 responden dengan presentase 6,6%, korban
bullying sedang terdapat 50 responden dengan presentase 47,2% dan korban bullying rendah
terdapat 49 responden dengan presentase 46,2%. Hasil yang didapatkan prestasi belajar terdapat
bahwa prestasi belajar dengan kategori tinggi sebanyak 33 responden dengan persentase 31,1% dan
kategori rendah sebanyak 73 responden dengan persentase 68,9%.
Simpulan : Terdapat hubungan antara korban bullying dan prestasi belajaar pada siswa SDN di
Banyuputih (p value 0,022)

Kata kunci : Bullying (korban), Prestasi belajar


Daftar Pustaka : 25 (2009-2020)

iv
BACHELOR OF SCIENCE IN NURSING
FACULTY OF NURSING SCIENCE
SULTAN AGUNG ISLAMIC UNIVERSITY SEMARANG
Thesis, January 2021

ABSTRACT
Sofa Sufiana

THE RELATIONSHIP BETWEEN BULLYING (VICTIMS) WITH LEARNING


ACHIEVEMENT IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN
xi (number of preliminary pages) 59 pages + 6 table + appendices

Background : The phenomenon of bullying makes it a serious matter in the field of education.
That physical bullying is considered a dominant element. Boys like to be bullies than girls. Poor
academic performance is a result of bullying. Children's learning achievement is not due to
children's intelligence alone, but bullying can affect children's learning achievement. That bullying
prevents concentration and further academic achievement because bullied victims lose interest in
learning and experience a decline in academic scores because their attention is distracted from
learning. The aim is to determine the relationship between bullying (victims) and learning
achievement in elementary school children.
Method : This research is a non-experimental quantitative research with a correlation study. Data
collection was carried out by means of a questionnaire. The number of respondents was 106
students with total sampling technique. The data obtained were processed statistically using the
Lambda formula.
Result : Based on the results of the analysis, it was found that of the 106 research respondents,
most of them had male characteristics as many as 57 respondents with a percentage of 53.8% of the
total number of respondents studied and female respondents as many as 49 respondents with a
percentage of 46.2% . The results of the percentage of age by category have a number of age 8
years 22.6%, age 9 years 27.4%, age 10 years 28.3%, age 11 years 17%, age 12 years 3.8% and age
13 years 0 , 9%. The results of victims of bullying with the number of respondents with high
bullying victims were 7 respondents with a percentage of 6.6%, moderate bullying victims were 50
respondents with a percentage of 47.2% and victims of low bullying were 49 respondents with a
percentage of 46.2%. The results obtained in learning achievement are that the learning
achievement in the high category is 33 respondents with a percentage of 31.1% and the low
category is 73 respondents with a percentage of 68.9%.
Conclusion : There is a relationship between victims of bullying and learning achievement in SDN
students in Banyuputih (p value 0.022)

Keywords : Bullying (victims), Learning achievement


Bibliographies : 25 (2009-2020)

v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbal’alamin

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi sebagai syarat untuk mencapai sarjana keperawatan
dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Drs. H. Bedjo Santoso, MT., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
2. Iwan Ardian SKM. M. Kep. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam
Sultan Agung.
3. Ns. Indra Tri Astuti, M.Kep, Sp.Kep.An selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas Islam
Sultan Agung
4. Wahyu Endang Setyowati, SKM., M. Kep selaku dosen pembimbing pertama skripsi yang telah
sabar meluangkan waktu serta tenaganya dalam memberikan bimbingan dan memberikan ilmu
serta nasehat yang bermanfaat dalam menyusun skripsi ini.
5. Ns. Betie Febriana, M.Kep selaku dosen pembimbing kedua skripsi yang telah sabar
meluangkan waktu serta tenaganya dalam memberikan bimbingan dan memberikan ilmu serta
nasehat yang bermanfaat dalam menyusun skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta bantuan kepada penulis selama
menempuh studi.
7. Kepada Orang tua saya, yang telah memberikan doa dan dukungan yang tiada hentinya.
8. Kepada Bapak Kepala Sekolah dan wali kelas 3,4 dan 5 di SDN Banyuputih yang telah
membantu saya dalam pengambilan data.
9. Kepada kakak – kakak saya Fatimatus Sakdiyah S.Kep, Nurul Febriana, S.Kep yang senantiasa
memotivasi dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman satu bimbingan Departemen JIWA Berliantika Ardita Oktavani, Bella
Septianingtyas Saputri, Ianatun Nisa dan teman-teman angkatan 2017 Prodi S1 Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya tuliskan satu per satu.

vi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
sangat membutuhkan saran dan kritik sebagai evaluasi bagi penulis.

Peneliti berharap skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Semarang, Januari 2021

Penulis

Sofa Sufiana

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................................iv
ABSTRACT........................................................................................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................5
A. Tintauan Teori.............................................................................................................................5
B. Kerangka Teori..........................................................................................................................10
C. Hipotesis....................................................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................................11
A. Kerangka Konsep......................................................................................................................11
B. Variabel Penelitian....................................................................................................................11
C. Jenis Dan Disain Penelitian.......................................................................................................12
D. Populasi Dan Sempel................................................................................................................12
E. Tempat Dan Waktu Penelitian..................................................................................................13
F. Definisi Operasional..................................................................................................................13
G. Instrument / Alat Pengumpulan Data........................................................................................14
H. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................................16
I. Analisis Data..............................................................................................................................17
J. Etika Penelitian..........................................................................................................................18
BAB IV HASIL PENELITIAN.........................................................................................................19
A. Pengantar Bab...........................................................................................................................19
B. Hasil Analisa Univariat.............................................................................................................19
viii
C. Analisa Bivariat.........................................................................................................................22
BAB V PEMBAHASAN..................................................................................................................24
A. Pengantar Bab...........................................................................................................................24
B. Interpretasi Dan Diskusi Hasil..................................................................................................24
C. Keterbatasan Penelitian.............................................................................................................30
D. Implikasi Keperawatan.............................................................................................................31
BAB VI PENUTUP...........................................................................................................................32
A. Simpulan...................................................................................................................................32
B. Saran..........................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................34
LAMPIRAN......................................................................................................................................37

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Definisi Operasional

Tabel 2. Jenis Kelamin

Tabel 3. Usia

Tabel 4. Korban Bullying

Tabel 5. Prestasi Belajar

Tabel 6. Analisa bivariate

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran. 1. Surat Permohonan Ijin Survey

Lampiran. 2. Lembar Konsultasi

Lampiran. 3. Surat Permohonan menjadi responden

Lampiran 4. Surat Persetujuan menjadi responden

Lampiran 5. Instrument Penelitian

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fenomena kekerasan merupakan kejadian yang saat anak terbiasa dengan

cara melakukan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Dengan arti mereka tidak

pernah diajarkan, bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan baik dan benar,

sehingga kekerasa menjadi cara untuk menyelesaikan masalah. Fenomena bullying

menjadikan hal yang serius dibidang pendidikan. Bahwa bullying fisik dianggap

sebagai elemen yang dominan. Bagi anak laki-laki suka menjadi pengganggu

dibandingkan perempuan. Kinerja akademis yang buruk adalah sebagai dampak dari

bullying. Bullying dapat mengakibatkan hal yang negative bagi korban maupun

pelaku, keduanya dapat mengalami masalah social dan jiwa, bahkan sampai bunuh

diri (Abdussalam, 2018).

Menurut UNICEF ada 21% kasus bullying yang terjadi di Daerah Istimewa

Yogyakarta. Hasil dari data DP3AP2KB Sleman tercatat 179 kasus bullying pada

usia anak hingga remaja, tetapi menjadikan permasalahan besar bagi semuanya.

Korban bullying dapat berubah menjadi pelaku dikemudian hari.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 9 tentang Asuransi Anak pada ayat

(1a) menyebutkan bahwa setiap anak memiliki pilihan untuk mendapatkan

keamanan di unit pendidikan dari perbuatan tercela dan kekejaman yang

disampaikan oleh guru, siswa perorangan, dan pertemuan yang berbeda.

Seperti yang diindikasikan oleh Komisi Asuransi Anak Indonesia dalam kurun

waktu cukup lama dari tahun 2011 hingga 2019 terdapat 37.381 aksi protes terkait

kebrutalan terhadap anak. Untuk siksaan sendiri, baik dari sekolah maupun melalui

1
2

media berbasis web, ada 2.473 keluhan dan terus berkembang. Sejak Januari hingga

Februari, melalui informasi SIMFONI PPA, terjadi kebrutalan anak muda secara

konsisten dan harus diakui serta diberi pertimbangan yang unik.

Menurut Badan Pasal Statistik Provinsi Jawa Tengah terdapat kasus bullying dari

tahun 2015-2018 mencapai angka 2.838 kasus. Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa

Tengah mengatakan bahwa kasus bullying merupakan akumulasi dari permasalahan

yang dihadapi seorang anak. Disisi lain, lingkungan di keluarga maupun di sekolah

menjadikan terjadinya bullying. Dan akhirnya terjadi puncak dimana anak

menjadikan korban bullying seperti di social media. Peran keluarga dan guru sangat

penting untuk mencegah terjadinya bullying. Perlu pengertian untuk mereka, bahwa

apa yang dilakukan tidak baik. Ada 9 kota/kabupaten yang terdapat kasus

kekerasannya di atas 100, diantaranya Brebes, Cilacap, Banyumas, Kebumen,

Kendal, Batang dan juga Semarang.

Prestasi belajar anak bukan karena kecerdasan anak saja, akan tetapi bullying

dapat mempengaruhi prestasi belajar anak. Bahwa bullying mencegah konsentrasi

dan pencapaian akademik selanjutnya karena korban intimidasi kehilangan minat

dalam belajar dan mengalami penurunan nilai akademik karena perhatian mereka

terganggu dari pembelajaran.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Banyuputih 02

terdapat 13 dari 15 siswa yang mengatakan bahwa dirinya sering mendapatkan

perlakuan bullying di kelas, hanya diam menangis ketika mendapatkan perlakuan

bullying.
Dari uraian yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan bullying (korban) dengan prestasi

belajar pada anak sekolah dasar di SDN Banyuputih 02 Batang”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijabarkan diatas,

kejadian bullying dengan prestasi belajar anak sekolah dasar. Peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan masalah “Apakah terdapat hubungan antara bullying

dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar ?”

C. Tujuan Penelitian
1. TUJUAN UMUM

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bullying

(korban) dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar.

2. TUJUAN KHUSUS

a. Mengetahui karakteristik responden

b. Mengidentifikasi tentang bullying

c. Mengidentifikasi tentang prestasi pada anak sekolah dasar

d. Mengidentifikasi keerataan hubungan bullying dengan prestasi belajar pada anak

sekolah dasar

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk Professional

Menjadikan sumber informasi bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan

keperawatan di masa depan, terutama di bidang perawatan mental.

2. Untuk Institusi
Dapat digunakan sebagai input dan referensi tambahan di perpustakaan dan

sebagai referensi bagi peneliti lain di masa depan, terutama penelitian yang

berkaitan dengan bullying dan prestasi belajar pada anak sekolah dasar.

3. Untuk masyarakat

Penelitian ini di harapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi

masyarakat setempat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tintauan Teori
1. Bullying

a. Pengertian Bullying

Bullying merupakan suatu tindakan kekerasan baik fisik psikologi yang

dilakukan seseorang kepada orang lain yang tidak bisa mempertahankan dirinya.

Menurut Komnas HAM bullying merupakan suatu tindakan kekerasan baik fisik

psikologi untuk menakuti atau membuat tekanan pada korban. Bullying terjadi

karena penyalahgunaan kekuatan oleh pelaku kepada korban yang berakibat

menghambat proses perkembangan pada korban bullying.

Bullying adalah jenis bahaya dan anggapan atau keangkuhan yang

dikomunikasikan melalui aktivitas. Para siswa (ancaman) merasa memiliki

tempat menarik atau kerjasama sehingga mereka tidak terlalu memikirkan siswa

yang berbeda (Anung Saputro et al, 2013). Bullying merupakan kegiatan yang

sengaja dilakukan dengan lancang yang dimaksudkan untuk memberikan

masalah kesehatan baik mental maupun mental (Pipih Muhopilah dkk, 2019).

b. Jenis Bullying

Trafisional bullying merupakan tindakan agresif yang berulang kali

dilakukan secara sengaja kepada korban yang tidak bisa mempertahankan diri

(Sticca & Perren, 2013).

Menurut Waasdrop & Bradshow (2015) ada 3 poin yaitu :

1.) Bullying fisik merupakan tindakan agrasif seseorang terhadap orang lain

yang menggunakan kekerasan. Contoh : menendang dan memukul korban.


5
6

2.) Bullying verbal merupakan tindakan kekerasan memberikan secara lisan

maupun tulisan. Contoh : menggoda, sengancam dan memanggil dengan

sebutan yang menyakitkan.

3.) Bullying hubungan merupakan tindakan dimana pelaku tidak ikut secara

langsung didepan korban.

Menurut Dupper (2013) ada 2 macam bullying yang termasuk dalam

traditional bullying yaitu :

1.) Bullying seksual adalah perilaku kekerasan baik fisik maupun verbal yang

berunjuk pada seksualitas ataupun identitas gender seseorang. Contohnya

mengolok-olok homosek seseorang, mengolo-olok orang sensitive

perempuan (wanita malam), menekan seseorang untuk bertindak dengan cara

seksual, menyebarkan rumor tentang kehidupan seksual. Bisa terjadi pada

anak laki- laki yaitu intra-gender dan seksual intra-gender.

2.) Bullying bias adalah tindakan dimana pelaku melakukan penyerangan

terhadap korban ikut serta dengan suatu kelompok, tidak karena korban itu

sendiri. Sering kali kejadian kasus ini terjadi karena seorang individu

berteman dengan korban bullying.

c. Factor Penyebab Terjadinya Bullying

Menurut Swearer dan Hymel (2015), terdapat 3 faktor yaitu

: 1.) Factor keluarga

Hasil investigasi menunjukkan bahwa wali yang memberikan banyak

restriksi atau pedoman yang berlebihan akan membuat anak-anak tidak

berdaya menghadapi perilaku menyiksa (Masdin, 2013). Pertengkaran orang


tua yang dilakukan didepan anak, akan memicu kemalangan atau stres bagi

anak itu sendiri.

2.) Factor media social

Saat ini, inovasi media telah meluas, sehingga kita tidak bisa

mengabaikan anak-anak kita dari pengaruh media online. Media modern

melalui web juga mempermudah kerja sama, sehingga dapat dengan mudah

mendapatkan data. Salah satu gambaran dampak negatif dari penggunaan

media online adalah dimanfaatkan untuk acara-acara dan memberikan

komentar-komentar yang tidak menyenangkan sehingga cenderung

mengarah pada masalah kesehatan emosional.

3.) Teman sebaya

Sahabat juga dapat memberikan efek yang buruk, bertindak tidak

sopan pada pendidik atau teman (Irvan Usman, 2013). Dalam pandangan

eksplorasi yang dipimpin oleh Simbolon, komponen penyebab siksaan pada

anak muda di pemukiman adalah karena perbedaan fisik, suku, dasar

keuangan, orientasi seksual, perlindungan dari pertemuan dan masuk sekolah

baru.

d. Dampak Bagi Korban dan Siswa Lain yang Menyaksikan Bullying

Jika bullying dibiarkan tanpa informasi perkembangannya, maka berbagai

pelajar yang berbeda akan masuk ke dalam kerumunan tersebut berharap bahwa

penyiksaan adalah sebuah pertunjukan yang bernilai sosial. Dalam kondisi saat

ini, ada siswa yang mungkin akan bergabung dalam pelecehan, karena takut

menjadi tujuan berikut dan bagi sebagian lainnya, mereka mungkin hanya diam
tanpa mengambil tindakan apa pun dan paling banyak. Sangat mengerikan,

mereka yakin bahwa mereka tidak perlu dihentikan lebih lama lagi.

1.) Konsep diri social korban bullying menjadi kurang karena korban merasa

tidak terima oleh teman-temannya, malu, merasa rendah diri dan tidak

berguna, sulit berkonsentrasi dan membenci lingkungan sosialnya.

2.) Gangguan pada kesehatan fisik, contohnya sakit kepala dan demam

3.) Korban bullying merasakan stress, depresi, benci terhadap pelaku, dendam,

ingin keluar sekolah, merana, malu, tertekan, terancam, bahkan ada yang

menyilet-nyilet tangannya.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar sesuai rujukan Besar Kata Bahasa Indonesia (KBBI 2019)

adalah dominasi informasi atau bakat yang tercipta melalui mata pelajaran dan

umumnya ditunjukkan oleh nilai tes atau evaluasi yang diberikan oleh pengajar.

Seperti yang diindikasikan oleh Ida dan Komang (2014) prestasi belajar

merupakan hal esensial yang harus dicapai oleh siswa dalam belajar. Prestasi

belajar merupakan derajat ketercapaian dalam siklus pembelajaran yang

dikomunikasikan sebagai evaluasi atau rapor. Pemahaman diperlukan untuk

mencapai prestasi belajar yang hebat sebagai bukti pembelajaran yang

bermanfaat. Namun, sebenarnya tidak semua siswa dapat mencapai prestasi

belajar yang baik karena ada banyak kendala yang dilihat oleh siswa. Prestasi

belajar merupakan penilaian hasil belajar yang diperoleh siswa yang


dikomunikasikan dalam bentuk gambar atau kalimat matematika dalam kurun

waktu tertentu atau dapat diekspresikan dalam rapor.

b. Factor Prestasi Belajar

Factor dari prestasi belajar menurut Slamet (2010) dibagi dua macam yakni :

1.) Factor Internal

Adalah terjadinya factor di dalam diri individu. Ada beberapa factor yang

terjadi yaitu :

a.) Factor psikologis perhatian, wawasan, minat, kemampuan, proses

berpikir, pengembangan dan persiapan.

b.) Factor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh)

c.) Factor kelelahan

2.) Factor eksternal

Adalah terjadinya factor diluar individu atau seseorang. Terdiri atas :

a.) Factor keluarga (cara orang tua mendidik, suasana rumah, relasi antara

anggota keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga dan

latar belakang kebudayaan)

b.) Factor sekolah (kurikulum, disiplin, metode mengajar, relasi siswa

dengan siswa, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung,waktu

sekolah, metode belajar dan tugas rumah)

c.) Factor masyarakat (teman bergaul, kegiatan siswa dalam masyarakat,

media masa dan bentuk kehidupan masyarakat)


B. Kerangka Teori

Korban Bullying Prestasi belajar anak SD

Factor Bullying : Factor prestasi belajar :


Factor keluarga Factor internal
Factor teman sebaya Factor ekternal
Factor media social

Jenis Bullying :
Bullying verbal
Bullying fisik
Bullying hubungan

Hipotesis
Hipotesis yaitu menyatakan jawaban sementara atau dugaan dari sebuah penelitian.

Hipotesis juga dinyatakan sebagai patokan dengan arti yang belum benar adanya dan

kemudian, dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010).

Ha : Ada hubungan antara bullying (korban) dengan prestasi belajar pada anak sekolah

dasar.

Ho : Tidak ada hubungan antara bullying (korban) dengan prestasi belajar pada anak

sekolah dasar.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan

musyawarah realitas untuk mendapatkan komunikasi dan menyusun hipotesis

yang dapat diungkapkan yang diidentifikasi dengan faktor-faktor (baik dari

faktor yang diteliti maupun yang tidak digali). Struktur yang wajar dapat

membantu penelitian dalam mengaitkan hasil penelitian dengan hipotesis

(Nursalam, 2017)

Variabel Independen Korban Bullying Variabel Dependen Prestasi Belajar

B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang ditetapkkan oleh

penelitian untuk di pelajari, dapat diperoleh dari informasi yang mengenai hal

yan diteliti dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Variabel pada

penelitian ini dapat dibedapan menurut hubungan antara satu variabel dengan

yang lain.

1. Variabel Independent

Merupakan sebab timbulnya dependen (Sugiyono, 2014).

Pada variabel penelitian ini adalah factor penyebab terjadinya

bullying yang meliputi tiga aspek yaitu keluarga, media sosial, dan

teman sebaya.

11
12

2. Variabel Dependent

Merupakan variabel yang sudah dipengaruhi atau menjadikan akibat

dari adanya variabel independen (Sugiyono, 2014). Pada variabel penelitian

ini adalah prestasi belajar pada anak sekolah dasar.

C. Jenis Dan Disain Penelitian


Pada penelitian ini peneliti menetapkan design analitik observasional,

mencari hubungan antara dua variabel merupakan tujuan penelitian (Nursalam,

2013). Peneliti menggunakan sebuah pendekatan cross sectional dengan

bentuk penelitian kuantitatif, dimana proses pengambilan hasil ukur variabel

dilakukan dalam waktu yang berbarengan yang artinya subjek diobservasi satu

kali saja pada saat pemeriksaan atau pengkajian data (Notoatmojo, 2012)

D. Populasi Dan Sempel


1. Populasi

Merupakan wilayah generalisasi yang tertidi dari objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang dapat di terapkan oleh

penelitian untuk di pelajari dan di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Pada penelitian ini populasi sebanyak 202 siswa.

2. Sempel

Merupakan bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki oleh

pipulasi tersebut (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini sempel yang

berjumlah 106 siswa yaitu kelas III, IV dan V.

3. Teknik Pengambilan Sempel

Kriteria untuk menentukan sempel adalah :


a. Kriteria Inklusi

1.) Siswa yang sedang menempuh pendidikan di SDN Banyuputih

02 2.)Siswa kelas III, IV dan V yang bersedia menjadi responden

3.) Siswa dapat berkomunikasi dengan baik

b. Kriteria Eksklusi

1.) Sakit saat pengambilan

data 2.) Siswa yang cacat fisik

4. Teknik Sampling

Teknik sampling ini adalah sebuah cara yang benar-benar sudah

sesuai dengan kriteria inkklusi dan eksklusi (Nursalam, 2011). Teknik

sampling pada penelitian ini adalah total sampling, teknik ini di pilih

karena populasi bersifat homogen, cepat dan lebih mudah, memiliki

keterbatasan biaya dan waktu.

E. Tempat Dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilakukan di SDN Banyuputih 02 dan waktu yang

akan dilakukan pada tahun 2020.

F. Definisi Operasional
Mendefinisikan variabel dengan operasional berdasarkan atas sifat

karakteristik yang diobservasi, sehingga dapat memungkinkan peneliti untuk

melakukan sebuah kegiatan pengamatan maupun pengambilan hasil ukur dengan

tepat terhadap subuah objek maupun kejadian yang merupakan pengertian dari

definisi operasional (Sugiyono, 2019).


VariabelDefinisi peneliti Cara ukur Hasil ukur skala

Bullying Bullying merupakanMenjawab kuesionerHasil variabel ini diOrdinal

bagiandariperilakubullyingdengan9kategorikan menjadi :

kekerasan secara agresifpertanyaandalamrendah (<6), sedang

dilakukan secaramenggunakan (6-12 ), tinggi (>12).

berulang-ulang dankategorijawaban,

sangat berdampakyaitu (0) tidak

negativepadakorbanpernah, (1) kadang-

maupun pelaku. kadangdan(2)

sering.

Prestasi Prestasi belajarMid semester Menggunakanrata-Nominal

beajar merupakan derajat rata hasil akhir ujian

ketercapaian dalam akhir semester : tinggi

menyelesaikan suatu = x ≥ 75, rendah = x ≤

siklus pembelajaran yang 74

dikomunikasikan sebagai

evaluasi atau rapor.

G. Instrument / Alat Pengumpulan Data


Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk bermacam-

macam informasi dengan memperkirakan pertemuan atau pertemuan normal.

Instrumen eksplorasi yang digunakan dalam investigasi ini adalah survei.

Survei adalah jenis klarifikasi faktor-faktor yang terkait dengan kesesuaian

dengan tujuan pemeriksaan (Sugiyono, 2013).


1. Kuesioner Bullying

Alat yang digunakan untuk mengetahui bullying dengan menggunakan

kuesioner. Responden memilih jawaban untuk setiap pertanyaan yang

menunjukkan kebiasan responden, dengan empat kategori jawaban, yaitu

(0) tidak pernah, (1) kadang-kadang dan (2) sering.

2. Kuesioner Prestasi Belajar

Alat yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar dengan

menggunakan ulangan harian atau mid semester.

3. Uji Validitas

Sesuai Ghozali (2011) uji validitas digunakan untuk mengukur valid

suatu kuesioner. Sebuah kuesioner seharusnya valid jika pertanyaan dalam

survei dapat mengungkap sesuatu yang akan diperkirakan oleh survei.

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai r yang ditentukan lebih

menonjol dari pada r tabel, maka jika r check lebih penting dari pada r

tabel, maka hal tersebut dianggap besar dan sebaliknya di lepas.

Kemungkinan bahwa r hitung tidak sebanyak r tabel, maka hal tersebut

seharusnya tidak valid. Penghitungan r dilihat dengan menggunakan SPSS,

sedangkan r tabel dilihat dengan melihat tabel r dengan susunan yang

paling kecil adalah 0,3 (Buku Sugiyono, 2011). Berdasarkan hasil uji

validitas kuesioner (Tarshis & Huffman, 2007) di dapatkan hasil korelasi r

sebesar 0,101 menunjukkan bahwa kuesioner ini valid dan telah diujikan

kepada 4000 orang.

4. Uji Reabilitas
Merupakan hasil pengamatan atau pengukuran yang dapat diukur dan

diamati dalam waktu yang berbeda dimana terdapat kesamaan data. Uji

realibilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana instrument yang

akan digunakan dapat dipercata (Sugiyono, 2016). Pengujian ini

diselesaikan dengan membandingkan bilangan cronbach alpha dan

pengaturan bahwa nilai dasar adalah 0,6. Ini berarti bahwa jika nilai yang

diperoleh dari hasil penghitungan SPSS lebih dari 0.6 maka polling tersebut

masih dapat diterima, terlepas dari apa yang diharapkan, jika di bawah 0.6,

maka polling tersebut tidak layak. Dalam penelitian ini, menggunakan

survei dari (Tarshis dan Huffman, 2007) yang telah dinyatakan memiliki

pengaruh yang dapat diterima dari koefisien ketergantungan 0,786,

sehingga analis tidak menguji kualitas yang tidak tergoyahkan, karena jajak

pendapat yang digunakan adalah padat.

H. Metode Pengumpulan Data


Informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Informasi yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah informasi penting yang diperoleh

langsung oleh para ilmuwan dari responden, adapun langkah-langkah dalam

pengumpulan data antara lain:

1. Mempunyai surat dari pihak institusi pendidikan untuk melakukan

pengambilan data penelitian.

2. Mendapat ijin penelitian dari pihak SDN Banyuputih 02.


3. Siswa yang akan menjadi responden diberikan penjelasan tentang maksud

dan tujuan penelitian, kemudian setelah siswa paham dan setuju, siswa

diminta mendatangani surat kesediaan menjadi responden.

4. Kuesioner disebarkan kepada siswa selaku responden dalam penelitian ini

oleh peneliti sendiri.

5. Peneliti mendampingi responden dalam mengisi kuesioner dan membantu

menuliskan jawaban sesuai dengan yang diharapkan responden.

6. Setelah semua item terisi oleh responden, kuesioner dikumpulkan kembali

untuk dilakukan analisis data.

I. Analisis Data
1. Analisa Univariat

Merupakan analisa yang dilakukan untuk menjelaskan karakteristik

setiap variabel penelitian (Nursalam, 2011). Data hasil analisa hubungan

bullying (korban) dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar table

frekuensi dan persentase.

2. Analisa Bivariat

Merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan bullying

(korban) dengan prestasi belajar pada anak sekolah dasar. Sedangkan data

yang berskala ordinal dan nominal, maka uji statistic yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Lambda. Dengan uji Lambda, Ho ada hubungan antara

X dengan Y, bila di peroleh nilai 5% (0,05) atau 1% (0,01).


J. Etika Penelitian
Penelitian ini telah dikaji dan telah memenuhi etika penelitian pada

siswa SDN Banyuputih 02. Ada beberapa ketentuan yang harus

ditetapkan sebagai berikut:

1. Respect For Person (Menghargai atau Menghormati subjek)

a. Terhadap subjek penelitian yang rentan terhadap bahaya

penelitian maka diperlukan perlindungan.

b. Peneliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap

kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan penelitian.

2. Beneficence (Manfaat)

Dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan manfaat

yang sebesar-besarnya dan mengurangi kerugian atau resiko bagi

subjek penelitian. Oleh karena itu penelitian harus memperhatikan

keselamatan dan kesehatan dari subjek peneliti.

3. Non Malefience ( Tidak Membahayakan Subjek Penelitian)

Bahwa sudak dijelaskan sebelumnya pada penelitian harus

mengurangi resiko untuk subjek penelitian atau kerugian. Sangat

pnting bagi peneliti untuk memikirkan kemungkinan terjadi dalam

penelitian, sehingga dapat mencegah resiko yang dapat

membahayakan bagi subjek penelitian.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Pengantar Bab
Bab ini berisi tentang penjelasan hasil penelitian yang telah didapatkan

106 responden pada siswa SDN di Banyuputih dari tanggal 23 November 2020

sampai 19 Desember 2020. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

hubungan korban bullying dengan prestasi belajar pada anak SDN Banyuputih

02. Hasil penelitan ini mencakup dari analisis univariat dan analisis bivariate.

Analisis univariat memaparkan jenis kelamin dan usia. Adapun hasil bivariate

adalah menguji hubungan bullying (korban) terhadap prestasi belajar pada

SDN di Banyuputih.

B. Hasil Analisa Univariat


1. Karakteristik responden

a. Jenis Kelamin

Hasil analisa mengenai karakteristik jenis kelamin responden sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

siswa SDN di Banyuputih pada November 2020 (n=106)

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

Perempuan 49 46,2

Laki – laki 57 53,8

Total 106 100%

19
20

Tabel 4.1 diatas didapatkan hasil bahwa jumlah responden terbanyak

dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 57

responden dengan persentase sebesar 53,8% dari jumlah keseluruhan

responden yang diteliti dan responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 49 responden dengan persentase sebesar 46,2%.

b. Usia

Hasil analisa mengenai karakteristik usia responden sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia siswa SDN di

Banyuputih pada November 2020 (n=106)

Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

8 24 22,6

9 29 27,4

10 30 28,3

11 18 17

12 4 3,8

13 1 0,9

Total 106 100%

Tabel 4.2 diatas didapatkan hasil bahwa jumlah responden memiliki

jumlah hasil frekuensi dan persentase yang termasuk dalam kategori

siswa SDN yaitu terdapat 106 responden dalam kategori. Hasil

persentase masing-masing kategori memiliki jumlah yang usia 8 tahun

22,6%, usia 9 tahun 27,4%, usia 10 tahun 28,3%, usia 11 tahun 17%,

usia 12 tahun 3,8%

dan usia 13 tahun 0,9%.


2. Variabel Penelitian

a. Korban Bullying

Hasil analisa mengenai korban bullying sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan korban bullying di

SDN Banyuputih pada November 2020 (n=106)

Korban Bullying Frekuensi (f) Persentase (%)

Rendah 49 46,2

Sedang 50 47,2

Tinggi 7 6,6

Total 106 100%

Tabel 4.3 diatas didapatkan hasil dari korban bullying dengan jumlah

responden dengan korban bullying tinggi terdapat 7 responden dengan

presentase 6,6%, korban bullying sedang terdapat 50 responden dengan

presentase 47,2% dan korban bullying rendah terdapat 49 responden

dengan presentase 46,2%.

b. Prestasi Belajar

Hasil analisa mengenai prestasi belajar sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan prestasi belajar di

SDN Banyuputih pada November 2020 (n=106)

Prestasi Belajar Frekuensi (f) Persentase (%)

Rendah 73 68,9
Tinggi 33 31,1

Total 106 100%

Tabel 4.4 diatas didapatkan hasil prestasi belajar terdapat bahwa prestasi

belajar dengan kategori tinggi sebanyak 33 responden dengan persentase

31,1% dan kategori rendah sebanyak 73 responden dengan persentase

68,9%.

C. Analisa Bivariat
Analisa bivariate digunakan untuk mengetahui hubungan dan distribbusi

fresuensi antara variabel independent (Korban Bullying) dengan variabel

dependen (Prestasi Belajar) pada siswa SDN di Banyuputih. Penelitian ini

menggunakan uji Lambda.

Tabel 4.5 menyajikan hasil analisi Lamda. Tabel disajikan dalam tabel silang,

nilai p dan jumlah subjek.

Prestasi Belajar Nilai p

Rendah Tinggi Total value

Korban Bullying Rendah 34 15 49 0,022

Sedang 32 18 50

Tinggi 7 0 7

Total 73 33 106

Tabel 4.5 menunjukkan dari 106 responden yang mempunyai tingkat korban

bullying tinggi sebanyak 7 responden, responden yang mempunyai tingkat korban


bullying sedang sebanyak 50 responden dan responden yang mempunyai tingkat

korban bullying rendah sebanyak 49 responden. Adapun data prestasi belajar

pada siswa yang dimiliki oleh responden sebanyak 33 responden kategori tinggi

dan 73 responden kategori rendah.

Dari hasil di atas, diperoleh nilai p value 0,022 yang menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara korban bullying dan prestasi belajaar pada siswa SDN

di Banyuputih.
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pengantar Bab
Bab ini merupakan hasil pembahasan dari hasil penelitian yang

menjelaskan tentang karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia,

analisa variabel penelitian (korban bullying dan prestasi belajar), analisa

bivariate hubungan antara korban bullying dengan prestasi belajaar pada siswa

SDN di Banyuputih.

B. Interpretasi Dan Diskusi Hasil


1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

Hasil penelitian yang telah dilakukan dan didapatkan berdasarkan

kategori jenis kelamin tertinggi dalam penelitian ini adalah laki-laki

sebanyak 57 responden dengan persentase 53,8% dari jumlah dan

terendah jenis kelamin perempuan sebanyak 49 responden memiliki hasil

46,2%. Hal ini dapat diartikan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi

terjadinya korban bullying. Hasil analisa laporan KPAI dalam jangka

waktu 9 tahun dari tahun 2011 hingga 2019 terdapat 37.381 pengaduan

dalam kekerasan terhadap anak. Untuk bullying itu sendiri baik dari

pendidikan maupun di media social terdapat 2.473 pengaduan dan terus

meningkat.

Dalam penelitian Ida dan Komang (2014), anak putra mengalami

siksaan seperti menendang, meremas, mendorong, menjambak rambut,

dipukul, dilempar barang yang diambil dan dipaksa memberikan tugas

24
25

sekolah. Sementara itu, anak putri mengalami siksaan verbal, ditolak dari

lingkungan sosial, menjadi bahan untuk mengadu dan menyerang atau

serangan yang diidentikkan dengan masalah seksual. Konsekuensi dari

penelitian yang diarahkan oleh Hertinjung, Susilowati dan Wardani

(2012) bahwa kuantitas korban pelecehan lebih banyak dialami oleh anak

putra dibandingkan anak putri.

Menurut Febriana (2018) kejadian penyiksaan semakin tinggi dan

merupakan kebiadaban etnis yang sering muncul di sekolah. Sesuai

penelitian yang diarahkan oleh Fatmawati dan Uyun (2016) tentang

perbedaan perilaku pelecehan dalam hal orientasi seksual, hasil

penelitian menunjukkan bahwa seks tidak mempengaruhi terjadinya

perilaku yang menyiksa. Pemeriksaan ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan dalam perilaku pelecehan di antara anak putra dan anak putri.

b. Usia

Hasil penelitian ini dapat diketahui usia dikategorikan dalam jumlah

yaitu usia 8 tahun 22,6%, usia 9 tahun 27,4, usia 10 tahun 28,3, usia 11

tahun 17%, usia 12 tahun 3,8% dan usia 13 tahun 0,9%.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016), terdapat derajat

penyiksaan pada usia 5-12 tahun yang berdampak negatif pada

pelakunya, anak muda yang suka mengancam memiliki kemungkinan

untuk terlibat dengan tindakan kasar atau bahaya yang berbeda ketika

mereka dewasa. Anak-anak muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk

menjadi pecandu obat dan minuman keras, melakukan pelanggaran,

berpartisipasi dalam perkelahian, dan memiliki kapasitas untuk

menunjukkan perilaku kasar di


rumah bersama pasangan hidup atau anak-anak mereka ketika mereka

menikah.

2. Variabel

a. Korban Bullying

Hasil penelitian ini didapatkan hasil dari korban bullying dengan

jumlah responden dengan korban bullying tinggi terdapat 7 responden

dengan presentase 6,6%, korban bullying sedang terdapat 50 responden

dengan presentase 47,2% dan korban bullying sedang terdapat 49

responden dengan presentase 46,2%. Seseorang dikatakan korban

bullying jika dia merasa ketakutan, cemas dan rendah diri. Menurut

Katyana Wardhana dalam Febriana (2014), penyiksaan dapat

menimbulkan rasa cedera yang dapat berdampak negatif pada jiwa

korban. Tentang pelecehan, yang menyebabkan nyawa korban diambil.

Membantu mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh

penyiksaan, pelecehan ini harus dicegah.

Menurut Rinda (2017), mengatakan bahwa korban bullying tidak

sepenuhnya didasarkan pada alasan finansial yang lemah. Sebagian besar

dari mereka berfokus pada anak-anak yang dianggap tidak layak untuk

bersaing dalam pertarungan yang sebenarnya.

b. Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini didapatkan data hasil prestasi belajar terdapat

bahwa prestasi belajar dengan kategori tinggi sebanyak 33 responden

dengan persentase 31,1% dan kategori rendah sebanyak 73 responden

dengan persentase 68,9%.


Menurut Amrina (2014), prestasi belajar yang baik juga harus

ditegakkan tanpa bantuan inspirasi orang lain, yang memberikan

semangat, arah dan keteguhan perilaku. Dengan pentingnya perilaku

terpacu, khususnya perilaku yang sarat dengan energi, bertahan lama dan

terkoordinasi. Jika anak tidak merasa nyaman dengan iklim belajar,

mungkin bisa diterapkan bagi siswa untuk menghadapi dan mencegah

dengan terus berjuang dan mengalahkan rintangan dalam dirinya, ini

seharusnya menjadi inspirasi terbaik.

3. Hubungan Korban Bullying Dengan Prestasi Belajar

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara korban

bullying dengan prestasi belajar diperoleh nilai value 0,022 yang bahwa

hubungan antara korban bullying dengan prestasi belajar terdapat adanya

hubungan. Dapat diketahui hasil analisa mengenai siswa SD di Banyuputih,

didapatkan hasil dari korban bullying dengan jumlah responden dengan

korban bullying tinggi terdapat 7 responden dengan presentase 6,6%,

korban bullying sedang terdapat 50 responden dengan presentase 47,2%

dan korban bullying rendah terdapat 49 responden dengan presentase

46,2%. Artinya tingkat frekuensi dalam korban bullying tinggi semakin

kecil semakin menurun pula korban bullying pada prestasi belajar

Diketahui hasil prestasi belajar bahwa didapatkan hasil prestasi belajar

terdapat bahwa prestasi belajar dengan kategori tinggi sebanyak 33

responden dengan persentase 31,1% dan kategori rendah sebanyak 73

responden dengan persentase 68,9%. Artinya tingkat frekuensi dalam

kategori rendah semakin banyak korban bullying.


Pada penelitian ini diketahui korban bullying yang mempengaruhi

prestasi belajar dengan menunjukkan dari 106 responden yang mempunyai

tingkat korban bullying tinggi sebanyak 7 responden, responden yang

mempunyai tingkat korban bullying sedang sebanyak 50 responden dan

responden yang mempunyai tingkat korban bullying rendah sebanyak 49

responden. Dengan demikian, peneliti mengasumsikan siswa yang menjadi

korban bullying tinggi mempunyai prestasi belajar yang tinggi dalam

mempertahankan diri terhadap perilaku bullying pada dirinya.

Seperti yang ditunjukkan oleh Sufriani dan Eva (2017), mereka

berpendapat bahwa hal itu akan mempengaruhi korban bullying dan pelaku,

lebih spesifiknya dapat mencampuri kesehatan fisik, mental dan emosional.

Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan latihan siswa dalam iklim sekolah

harus ditingkatkan oleh instruktur dan dari sekolah yang berbeda dengan

permintaan paling tinggi dibuat oleh sekolah dan dengan pemberitahuan

langsung.

Penelitian yang diarahkan oleh Ningrum (2015) menemukan bahwa

faktor individu yang memungkinkan siswa menjadi ancaman adalah karena

siswa sebelumnya adalah korban penyiksaan yang dilakukan oleh seniornya.

Kemudian, Sujatmiko (2013) mengatakan bahwa sekitar 60% pelaku

mengancam dengan teman sebaya. Sementara Magfiroh dan Rahmawati

(2009) mengatakan bahwa ada hubungan negatif yang sangat besar antara

suasana sekolah dengan kecenderungan menyiksa para penghibur. Semakin

pasti suasana sekolah, semakin rendah kecenderungan untuk melakukan


pelecehan. Selain itu, semakin negatif suasana sekolah, semakin penting pula

kecenderungan untuk melakukan penyiksaan.

Seperti yang ditunjukkan oleh Wiyani (2012) siswa yang selamat dari

bullying akan menghabiskan banyak waktu memikirkan banyak waktu untuk

menghindari gangguan di sekolah sehingga mereka hanya memiliki sedikit

energi untuk menelitinya. Hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar yang

akan dicapai siswa. Hasil pengujian yang dipimpin oleh Amrina (2013),

variabel yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dalam diri

mahasiswa yang berasal dari dalam diri mahasiswa. Unsur-unsur luar yang

berasal dari luar siswa misalnya iklim sekolah dan iklim non sosial. Dari

penelitian Sausan (2016), mengatakan bahwa factor yang mempengaruhi

prestasi belajar terdapat factor internal seperti kemampuan intelektual, minat,

sikap, motivasi, bakat khusus, kondisi fisik dan mental. Kemudian factor

eksternal seperti factor keluarga, factor skolah dan factor masyarakat.

Menurut Rahman (2017), penelitian yang dilakukan di SD

Muhammadiyah 9 Malang menyebutkan bahwa bullying pada dasarnya tidak

mempengaruhi prestasi belajar. Semuanya bergantung pada sarana belajar,

inspirasi dan kecenderungan belajar yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar dan ini juga bergantung pada setiap siswa yang melakukan

pembelajaran. Berdasarkan penelitian Ida dan Komang (2014), terdapat

hubungan negatif antara korban penyiksaan dengan prestasi belajar di tingkat

sekolah dasar. Semakin tinggi pelecehan yang dialami oleh anak yang

selamat dari penyiksaan, semakin rendah prestasi belajarnya. Sebaliknya,

semakin rendah korban pelecehan yang dialami oleh pelaku pelecehan,

semakin tinggi
pula prestasi belajarnya. Hasilnya dijunjung tinggi oleh nilai normal mata

pelajaran eksplorasi yang berada di bawah nilai normal berkumpul di

sekolah yang digunakan sebagai tempat ujian. Hal ini menunjukkan bahwa

prestasi belajar anak-anak yang selamat dari pelecehan tidak diragukan lagi

lebih rendah daripada nilai anak-anak yang tidak menjadi korban penyiksaan

di sekolah.

Hasil penelitian Nuraini di SDN Pandansari 01 Semarang terkait kaitan

antara pelecehan dan prestasi belajar disadari bahwa ada keterkaitan antara

penyiksaan dan prestasi belajar pada siswa kelas bawah. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang diarahkan oleh Albuhairan (2017), yang berpendapat

bahwa siswa di Arab Saudi menemukan bahwa demonstrasi menyiksa

seseorang akan menghadapi masalah kesehatan emosional, memiliki prestasi

belajar yang tidak berdaya baik orang yang bersangkutan maupun pelakunya

dan Agile (2013) di Pennsylvania, mengatakan bahwa anak-anak individu

yang mengalami pelecehan di sekolah memiliki risiko yang tinggi untuk

mengalami penurunan prestasi belajar.

C. Keterbatasan Penelitian
1. Teknik pengumpulan data penelitian terbatas dalam bentuk kuesioner

(angket) dengan subjektifitas responden sehingga kejujuran responden

adalah kunci pokok dalam kebenaran keadaan diri responden.

2. Waktu yang sangat singkat dan tidak berkesinambungan memungkinkan

data yang diperoleh bersifat kurang objektif.


D. Implikasi Keperawatan
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan dapat dijadikan data dasar

bagi penelitian selanjutnya diarea keperawatan khususnya penelitian yang

berhubungan korban bullying dengan prestasi belajar pada anak SD.


BAB VI
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan dalam penelitian ini

adalah:

1. Karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagian besar berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 57 anak (53,8%), responden usia 8 tahun

sebanyak 24 anak (22,6%), usia 9 tahun sebanyak 29 anak (27,4%), usia 10

tahun sebanyak 30 anak (28,3%), usia 11 tahun sebanyak 18 anak (17%),

usia 12 tahun sebanyak 4 anak (3,8%) dan usia 13 tahun sebanyak 1 anak

(0,9%).

2. Jumlah responden yang memiliki korban bullying tinggi sebanyak 7 anak.

3. Jumlah responden yang mendapat prestasi belajar tinggi 33 anak.

4. Terdapat hubungan antara korban bullying dengan prestasi belajar pada

anak SD dan memiliki hubungan dengan nilai value 0,022.

C. Saran
1. Responden

Siswa disarankan untuk lebih terbuka dengan orang tua, guru maupun

orang dewasa yang dapat dipercaya serta berhati-hati dalam berteman.

Apabila ada seseorang melakukan tindakan bullying harus segera

dihentikan, jika tidak berani menghentikan maka segera laporkan kejadian

tersebut ke orang-orang yang kamu percayai.

32
33

2. Sekolah

Pihak sekolah khususnya guru bimbingan konseling (BK) perlu

mengadakan sosialisasi secara rutin kepada siswanya tentang korban

bullying, agar siswa dapat menambah pengetahuannya tentang bahaya

korban bullying yang ditimbulkan.

3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu mengatasi masalah akibat

korban bullying dan untuk meningkatkan prestasi belajar.

4. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman yang bermanfaat untuk peneliti sehingga dapat

meningkatkan kemampuan, mengaktualisasikan pengetahuan dan wawasan

khususnya keperawatan jiwa terhadap korbar bullying dan prestasi belajar.


DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, B. A., Permana, I., Keperawatan, M., & Muhammadiyah, U. (2019). BULLYING DI

SEKOLAH : KURANGNYA EMPATI PELAKU BUlLYING DAN LACK OF BULLIES

EMPATHY AND PREVENTION AT SCHOOL. 7(3), 237–246.

Psikologi, P. S., Kedokteran, F., & Udayana, U. (2014). Hubungan Antara Tindakan Bullying

dengan Prestasi Belajar Anak Korban Bullying pada Tingkat Sekolah Dasar Ida Ayu Surya

Dwipayanti dan Komang Rahayu Indrawati. 1(2), 251–260.

Pendidikan, J., Dasar, S., & Firdaus, F. M. (2019). Efforts to Overcome Bullying in Elementary

School by Delivering School Programs and Parenting Programs through Whole-School

Approach. 1.

Tools, A. (n.d.). Measuring Bullying and Bystander Experiences :

Hong, J. S., Espelage, D. L., & Rose, C. A. (2019). Bullying , Peer Victimization , and Child and

Adolescent Health : An Introduction to the Special Issue. Journal of Child and Family Studies,

2329–2334. https://doi.org/10.1007/s10826-019-01502-9

Siswa, P., & Langgini, S. D. N. (2017). Jurnal basicedu. 1, 89–96.

Lee, S. (2020). Kindergarten Teachers ’ Perspectives on Young Children ’ s Bullying Roles in

Relation to Dominance and Peer Relationships : A Short-Term Longitudinal Approach in

South Korea.

How to Prevent and Tackle Bullying and School Violence Evidence and Practices for Strategies

for Inclusive and Safe Schools. (n.d.). https://doi.org/10.2766/0799


Borualogo, I. S., Wahyudi, H., & Kusdiyati, S. (2020). Bullying Victimisation in Elementary

School Students in Bandung City. March. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200225.024

Wulandari, R. (2017). Disusun oleh RATNA WULANDARI 201310201047.

Halaman, V. N. (2019). Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 10(1).

Al-raqqad, H. K., Al-bourini, E. S., Mohammad, F., Talahin, A., & Elias, R. M. (2017). The Impact

of School Bullying On Students ’ Academic Achievement from Teachers Point of View. 10(6),

44–50. https://doi.org/10.5539/ies.v10n6p44

Pendidikan, J., Sekolah, G., Pendidikan, F. I., & Semarang, U. N. (2019). Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

Psikologi, M., Pascasarjana, P., Dahlan, U. A., Psikologi, M., Pascasarjana, P., & Dahlan, U. A.

(2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying Pipih Muhopilah. 1(2), 99–107.

Nasional, P. S. (2002). Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers. 23, 218–226.

Andini, P. W., & Purnomo, M. H. (2019). Bullying sebagai Arena Kontestasi Kekuasaan di

Kalangan Siswa SMA Jakarta. 2(2), 119–130.

Setyowati, W. E., Heppy, D., & Setiani, A. R. (2009). Hubungan Antara Perilaku Bullying (

Korban Bullying ) Dengan Kemampuan Interaksi Sosial Pada Remaja SMA. Wharton, 174–

179.

Nurullah, G., & Sekartini, R. (2016). Antarsiswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SDN Pondok

Cina 03 Depok. 18(4), 285–290.


Kartika, K., Darmayanti, H., Kurniawati, F., Psikologi, F., Indonesia, U., Bullying, T., Bullying, T.,

& Info, A. (2019). edagogia Jurnal Ilmu Pendidikan. 17(01), 55–66.

https://doi.org/10.17509/pdgia.v17i1.13980

Hukum, B., Singkat, K., Isu, T., Dan, A., & Bkd, P. (2019). PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP.

Tanjung, B. S., & Iswari, M. (2019). SEKOLAH INKLUSI. 7(2011), 73–77.

Kepala, P., Dalam, S., Program, M., Ammelia, D., Primasari, G., Maryani, S., Khobir, K., & Yusuf,

M. (2019). (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) P-ISSN: 2548-

7094 E-ISSN 2614-8021. 4(2).

Perawat, P., Indonesia, N., Tengah, J., Khasanah, U. A., Indrayati, N., Studi, P., Keperawatan, I.,

Tinggi, S., & Kesehatan, I. (2019). THE RELATIONSHIP OF PSYCHOSOCIAL

DEVELOPMENT WITH SCHOOL-AGE LEARNING ACHIEVEMENT. 2(3), 157–162.

Sari, E. P. (2017). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH

BANDA ACEH The Factors Affect Bullying on School-Age Children In Elementary Schools

the Syiah Kuala Subdistrict In Banda Aceh. VIII(3).

Iv, K., Sd, D. A. N. V. I., Sd, D. I., & Padang, X. K. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG

BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA ANAK Pendahuluan. 2(April), 6–

11.

Antara, H., Dan, R., Bullying, K., Smp, R., & Demak, D. I. (2020). Hubungan antara resiliensi

dan kejadian bullying pada remaja smp di demak.


LAMPIRAN
LEMBAR CATATAN HASIL KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI MAHASISWA
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020

NAMA MAHASISWA : SOFA SUFIANA


NIM 30901700088

JUDUL SKRIPSI : HUBUNGAN BULLYING (KORBAN) DENGAN PRESTASI


BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN BANYUPUTIH 02 BATANG

Pembimbing I : Wahyu Endang Setyowati, SKM., M. Kep

NOHARI/TANGGAL URAIAN HASIL BIMBINGAN PARAF PEMBIMBING

1. 20 Maret 2020 Pengajuan judul

2. 23 Maret 2020 Ganti judul

3. 25 Maret 2020 ACC judul

4. 15 Juni 2020 Konsul BAB I dan II

5. 20 Agustus 2020 Konsul BAB 1 dan II

6.3 September 2020 ACC

7.
29 September 2020 Konsul kuesioner

8. 12 Oktober 2020
Konsul pengisian kuesioner melalui google form atau kertas
9. 13 Oktober 2020
Konsul pengisian kuesioner (Inisial atau nama lengkap)

10.20 November 2020 Konsul olah data

11. 4 Januari 2021 Konsul BAB V dan V I

12. 7 Januari 2021 ACC BAB V dan V I


Pembimbing II : Ns.Betie Febriana, M.Kep

NO HARI/TANGGAL URAIAN HASIL BIMBINGAN PARAF


PEMBIMBING

1. 20 Agustus 2020 Konsul BAB III

2. 23 Agustus 2020 Revisi populasi dan sempel

3. 27 Agustus 2020 Konsul populasi dan sempel

4. 27 Agustus 2020 Revisi uji bivaroat

5. 29 Agustus 2020 Konsul uji bivaroat

6. 29 September 2020 Revisi uji validitas dan reabilitas

7. 1 September 2020 Konsul uji validitas dan reabilitas

8. 1 September 2020 ACC

9. 19 September 2020 Check pengisian uji etik

10. 10. 19 November 2020 Konsul data kuesioner sesuai definisi


operasional

11. 11. 20 November 2020 Konsul data nilai siswa sesuai definisi
operasional

12. 20 November 2020 Konsul olah data di SPSS

13. 13. 31 Desember 2020 Memasukkan data frekuensi


14. 4 Januari 2021 Konsul BAB IV

15. 7 Januari 2021 ACC BAB IV

16. 7 Januari 2021 Memperbaiki EYD

17. 7 Januari 2021 Memperbaiki tabel sesuai dengan ketentuan

18. 15 Januari 2021 Turnitin (Hasil 24%)


Lampiran 3. Surat Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sofa Sufiana
Nim : 30901700088

Adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung


Semarang yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Bullying (Korban)
Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar di SDN Banyuputih 02
Batang”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan sebagai responden, kerahasiaan
semua informasi yang diberikan akan dijaga dan akan digunakan hanya untuk kepentingan
penelitian. Diharapkan Saudara/I menjawab dengan jawaban yang jujur tanpa menutupi hal yang
sebenarnya.Jika Saudara/i tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi
Saudara/i. Saudara/I yang bersedia menjadi responden dan terjadi hal-hal yang memungkinkan
untuk mengundurkan diri, maka saudara/I diperbolehkan untuk tidak ikut dalam penelitian
ini.Apabila Saudara/I menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani persutujuan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya buat.

Atas perhatian dan kesediaan Saudara/I sebagai responden, saya ucapkan terimakasih.

Penanggung Jawab Penelitian

Sofa Sufiana
Lampiran 4. Surat Persetujuan menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama (inisial) : …………………
Alamat : …………………

Telah diminta untuk menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang yang bernama Sofa Sufiana dengan
judul “Hubungan Antara Bullying (Korban) Dengan Prestasi Belajar Pada Anak di SDN
Bayuputih 02 Batang” dalam menyusun proposal.

Saya memahami bahwa dalam penelitian ini tidak ada unsur yang merugikan, untuk itu saya
setuju dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani persetujuan ini.

Semarang, 23 November 2020

Responden
Lampiran 5.Instrumen Penelitian

No. Responden: (diisi oleh peneliti)

Kuesioner

(Kuesioner Data Demografi)

Petunjuk pengisian: Isilah dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu kotak yang
tersedia dan isilah titik-titik jika ada pertanyaan yang dijawab selain jawaban yang telah tersedia.

1. Inisial nama : …………………..

2. Umur : …………………..

3. Jenis Kelamin
a. Laki-laki :
b. Perempuan :

4. Kelas : …………………..
Petunjuk :
Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban di bawah ini sesuai dengan yang anda alami selama
menjadi siswa di SDN Banyuputih 02 Batang

Keterangan :
S = Sering
KK = Kadang-kadang
P = Tidak Pernah

SKOR :
0 = Tidak pernah
1 = Kadang-kadang
2 = Sering

Kuesioner Korban Bullying

NO. PERTANYAAN S KKTP


1. Siswa lain membuat saya menangis

2. Saat istirahat, saya bermain sendiri

3. Siswa lain mengejek saya

4. Siswa lain memukul saya

5. Siswa lain membuat saya sedih

6. Siswa lain memanggilku dengan nama yang tidak saya sukai

7. Siswa lain mendorong saya

8. Siswa lain menendang saya

9. Siswa lain mengabaikan saya

Anda mungkin juga menyukai