SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
Diajukan Untuk
Diajukan Memenuhi
Untuk Salah
Memenuhi Satu
Salah Syarat
Satu Menyelesaikan
Syarat Pendidikan
Menyelesaikan program
Pendidikan Studi
Program
Ilmu Keperawatan Guna Memperoleh
Studi Ilmu Keperawatan GunaGelar SarjanaGelar
Memperoleh Keperawatan
Sarjana (S.Kep) Sekolah
Keperawatan
Tinggi Sakit Haji Medan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Disetujui Oleh :
Pembimbing
Mengetahui :
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : “Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Tindakan
Pencegahan Flour Albus pada Remaja Putri 2021”
Nama : Nurul Huda Sitepu
Nim : 17608072012
Prodi : Ilmu Keperawatan
Institusi : Universitas Haji Sumatra Utara
TIM PENGUJI
Mengesahkan :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya, kecuali
3. Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesunggunya dan apabila dikemudian hari
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainya sesuai norma yang
17608072012
ABSTRAK
Flour Albus atau keputihan dapat mengenai sebagian besar wanta termasuk
di dalamnya keputihan yang dapat mengenai remaja putri. Hal ini terkait dengan
data Primer dengan instrument penelitian adalah kuisoner yang disebarkan pada
pencegahan flour Albus pada remaja putri di SMA Nusantara Lubuk Pakam pada
tahun 2021.
pencegahan flour Albus pada remaja putri di SMA Nusantara Lubuk Pakam,
mengkaji faktor lingkungan dengan faktor kebiasaan pada remaja putri tersebut
17608072012
ABSTRACT
Flour Albus or vaginal discharge can affect most women, including vaginal
discharge that can affect young women. This is related to the knowledge of
adolescents about Flour Albus. This study aims to identify the relationship
between knowledge and prevention measures for Flour Albus in young women at
cross sectional approach. The data used are primary data with the research
taking Total Sampling. Data analysis for hypothesis testing using the Spearman
Pakam High School, furthermore so that further researchers develop this research
serta ridho yang diberikan oleh Allah Subhanallahu’wata ala sehingga penulis
Tindakan Pencegahan Flour Albus Pada Remaja Putri Di Sma Nusantara Lubuk
di Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit
wasallam dan sahabat Beliau yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Islam
yang sampai saat ini dapat di nikmati oleh seluruh manusia di penjuru dunia.
Penyelesaian Proposal ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari
pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam
1. Universitas Haji Sumatra Utara Medan yang telah menyediakan Sarana dan
Prasarana.
2. Dekan Universitas Haji Sumatra Utara Medan berserta civitas akamdemika yang
Medan
3. Kepala Sekolah SMA Nusantara , guru dan Staf pegawai yang telah memberikan
4. Dosen pembimbing Niasty Lasmy Zaen SST M.KES atas kesabaran membimbing
memotivasi dan saran dalam penyusunan skripsi ini Penguji I Muslimah Pase
ii
S.KEP, NS M. KEP SP.KEPJ selaku Penguji II Rosanti Mucshin S.KEP. NS
M.KES yang telah meluangkan waktu yang dan memberikan serta mengkritik
5. Dalam setiap helai kelopak bunga dan semerbak wangi yang di pancarkan
olehnya, Peneliti haturkan terimakasih kepada Ibunda tercinta Budi ati dan kepada
ayahanda M. Asal Adam Sitepu . Sosok seorang ibu dan ayah yang luar biasa,
sehingga peneliti dapat tegar menelusuri jalan kehidupan ini, terima kasih atas
support yang telah diberikan oleh kakak Biah, Abanganda Edi Dalimunte Adik
perempuan saya Nur Cahaya Ramadani, dan adik Laki-laki saya Muhammad
Ikhsan, terimakasih untuk teman saya Siti khadijah yang sudah berteman dengan
lama dengan saya terimakasih telah memberikan perhatian dan cinta, kasih
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Haji Sumatra Utara Medan yang
terima kasih untuk jalinan persahabatan dan kerja sama serta kebersamaan yang
indah selama menjalani pendidikan.Semoga kita menjadi pribadi yang selalu haus
akan ilmu laksana pribahasa padi yakni “semakin tua semakin merunduk”. Dan
tidak lupa peneliti ucapkan untuk seseorang yang pernah mengajariku untuk
iii
Guna menyempurnakan penelitian ini, Peneliti mengharapkan kritik dan saran
kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi
Penulis
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Flour albus / leukorea cairan putih adalah satu bentuk cairan vaginal atau
cairan putih pada wanita .Flour albus dapat terjadi secara fisologis maupun
patologis. Flour albus dikatakan cairan vaginal tau serviks patologis jernih, putih
berkabut atau kekuningan ketika kering pada pakaian. (Siswani, 2016 hal,11)
kurang baik yaitu personal hygine yang buruk setelah buang air kecil dan buang
dalam yang tidak menyerap juga dapat menyebabkan iritasi. (Budianto,2017 hal,
29 ).
Flour Albus merupakan keluhan yang umum terjadi pada wanita di dunia,
terutama di wilayah Asia. Menurut studi badan kesehatan dunia (WHO) World
keputihan setiap tahunnya. Jumlah wanita di dunia pada tahun 2017 mencapai 7,4
miliyar dan yang pernah mengalami keputihan sekitar 75% sedangkan wanita
eropa pada tahun 2017 sebanyak 930.003.460 jiwa dan mengalami keputihan
keputihan karena Negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis sehingga
1
2
Keputihan sangat beresiko terjadi pada remaja, sehingga perlu mendapat perhatian
khusus, Masa ini remaja putri yang mengalami pubertas yang ditandai dengan
2018)
memiliki perilaku buruk dalam pencegahan keputihan sebanyak (52 %) dan hanya
remaja yang tidak mengeringkan genetalia eksterna setelah buang air kecil atau
buang air besar dengan menggunakan tisu atau handuk kering, dan (33,76%) yang
remaja yang sering menggunakan celana ketat dalam kehidupan sehari-hari, (25
%) remaja yang sering memakai bersama pakaian dalam dan handuk dengan
orang lain.
hal umum dan sepele. Hal tersebut karena rendahnya pegetahuan tentang personal
hygine yang kurang baik mengenai kesehatan reproduksi. Akibat dari keputihan
kemandulan dan hamil di luar kandungan. Keputihan merupakan gejala awal dari
kanker leher rahim yang bisa berujung pada kematian (Sufiani, 2013)
satu kali dalam hidupnya dan 45% lainnya mengalami keputihan dua kali atau
3
lebih. Perawatan genetalia eksterna yang kurang tepat dapat menjadi pemicu
terjadinya patologis. Berdasarkan data statistik di Indonesia tahun 2015 dari 43,3
juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Remaja
putri Indonesia dari 23 juta jiwa berusia 15-24 tahun 83 % pernah mengalami
Berdasarkan Data statistik pada tahun 2018 di Sumatera Utara terdapat 14,
8 juta jiwa, jumlah jenis kelamin penduduk wanita 7,41 jiwa, jumlah wanita yang
mengalami keputihan di kota medan Sumatra Utara pada tahun 2013 sebanyak
Dampak dari Flour Albus atau keputihan yang telambat atau tidak dapat
diobati dapat berakibat buruk bagi kehidupan seorang seseorang wanita, faktor-
tersebut merasa cemas menderita suatu penyakit kelamin atau sebaliknya wanita
menganggap hal yang normal saja. Persepsi yang salah akan mendorong seseorang
patologis flour albus tentang kebersihan genetalia eksterna pada remaja putri di
Pada penelitian Susi Erna wati dkk (2017) juga didapatkan bahwa
adanya hubungan dengan cara pencegahan di SMK Ahmad Yani Gurah Kediri,
kurang
pengetahuan remaja menjadi salah satu penyebab terjadinya flour albus. Oleh
Berdasarkan survei awal pada bulan April 2021 , di SMA Nusantara Lubuk
terdapat 20 remaja yang sudah mengalami keputihan dan terdapat 10 remaja yang
5
belum atau jarang mengalami keputihan, remaja yang belum atau jarang
keputihan tetapi hanya sebatas tahu dan tidak mengetahui secara mendalam
mengenai penyebab, gejala dan tindakan pencegahan pada flour albus (keputihan).
merasa gatal dan nyeri pada daerah eksterna genetalia yang mengakibatkan remaja
tersebut tidak dapat hadir ke sekolah untuk belajar sebagaimana semestinya dan
Flour Albus
a) Tempat Penelitian
Hasil Penelitian yang dilakukan dapat digunakan sebagai informasi tambahan bagi
b) Institusi Pendidikan
sebagai bahan Referensi dan masukan untuk perpustakaan yang dapat digunakan
remaja.
c) Penelitian Selanjutnya
sebagai referensi dan sumber informasi bagi peneliti selanjurnya dalam meneliti
2.1 Remaja
2.1.1 Definisi
peralihan dari kanak-kanak menuju ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-
beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO (Badan PBB kesehatan
dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi
adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Sementara itu
menurut BKKBN (Diktorat remaja dan perlindungan Hak dan Reproduksi) batasan
dibagi menjadi tiga kriteria yaitu biologis, psikologis dan sosial ekonomi secara
9
10
Adapun menurut Depkes RI (2016), Masa remaja awal usia 11-15 tahun,
Masa remaja pertengahan 15- 17 tahun dan Masa remaja akhir 17-24 tahun,
Tingkatan usia remaja pertama adalah remaja awal. Pada tahap ini remaja berada
pada treding usia 12 hingga 15 tahun umumnya remaja awal berada pada masa
sekolah menengah pertama (SMP), keistimewaan yang terjadi pada fase ini adalah
remaja telah berbah fisiknya dalam kurun waktu yang singkat. Remaja juga mulai
Tingkatan usia remaja selanjutnya yaitu remaja pertengahan atau ada pula yang
menyebutnya dengan remaja madya. Pada tahap ini, remaja berada pada rentang
usia hingga 18 tahun. Umumnya remaja tengah berada pada masa Sekolah
Menengah Atas (SMA). Keistimewaan dari fase ini adalah mulai sempurnanya
dewasa. Remaja yang masuk pada tahap ini sangat mementingkan kehadiran
teman dan remaja akan senang jika banyak teman yang menyukainya.
Tingkatan usia terakhir pada remaja adalah remaja akhir. Pada tahap ini,
remaja telah berusia sekitar 18-21 tahun. Remaja pada usia ini umumnya
10
11
tengah berada pada usia pendidikan di perguruan tinggi bagi remaja yang
seseorang remaja selain segi fisik sudah menjadi orang dewasa, dalam
2.2.1 Definisi
tersebut bervariasi dan berkonsistensi (padat, cair kental) dalam warna (jernih,
putih, kuning, hijau, dan bau (normal dan berbau), flour albus sering tidak
ditangani serius dengan remaja, Padahal Flour Albus bisa jadi adanya indikasi
serius penyakit. Orang menganggap flour albus hal yang normal, pendapat ini
tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan
flour albus, flour albus normal merupakan hal yang wajar dan flour albus tidak
Flour Albus atau yang lebih dikenal dengan keputihan merupakan cairan
putih yang berwarna kekuningan maupun kehijauan yang keluar dari alat kelamin
wanita. Leukorea dapat dikatakan sebagai segala cairan yang keluar dari
kewanitaan yang bukan merupakan darah. Cairan keluar tersebut berada dari
11
12
proses deskuamasi pada epitel dinding Vagina dikarenakan efek dari homon
atau tumor jinak reproduksi gejala ini tidak menimbulkan mortalitas, tetapi
morbiditas karena selalu membasahi bagian dalam wanita dan dapat menimbulkan
sekitar 95 kasus yang mengalami keputihan dengan rasa gatal. Masalah keputihan
ini sering kali tidak diperhatikan oleh wanita penderita penyakit ini, akan tetapi
masalah keputihan ini jika tidak segera di tangani akan menyebabkan masalah
Dampak keputihan dapat terjadi perlengketan pada rahim, saluran telur atau
tuba falofi sampai pembusukan indung telur oleh infeksi yang berat bisa terjadi
tuba ovarium abses atau kantung nanah yang menekan saluran telur atau indung
telur, apabila kedua sisi kanan dan sisi kiri dari tuba ovarium yang tertekan abses
maka dapat dikatakan bahwa tidak dapat mendapatkan keturunan atau dikatakan
mandul (Sukma,2017).
12
13
hamil atau mengalami kelelahan. Adapun cairan keluar berwarna jernih atau
keluarnya lendir dalam jumlah banyak. Selain itu, lender tersebut berwarna
putih atau kekuningan dan memiliki bau yang sangat menyengat. Wanita yang
nyeri.
genetalia wanita berfungsi sebagai sebagai asam Ph 4,5 menjadi lebih basa. Ph
13
14
Sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak
vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat
3. Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda
5. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan
juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin luar.
6. Pada wanita hamil keputihan sering timbul, karena pada saat wanita hamil,
8. Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul
keputihan
14
15
atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental,
3. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
4. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti
Biasaya, hal ini dilakukan setelah buang air kecil ataupun buang air besar.
2. Menggunakan pakaian yang berbahan sintesis ketat, sehingga ruang yang ada
5. Sering kali bertukar celana dalam atau handuk dengan orang lain, sehingga
15
16
8. Aktivitas fisik yang sangat melelahkan sehingga daya tahan tubuh melemah.
10. Pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang olahraga, pola makan yang tidak
16. Kadar gula yang tinggi. Kondisi menyebabkan jamur penyebab keputihan
18. Kondisi hormon yang tidak seimbang, Misalnya, terjadi peningkatan hormone
19. Infeksi akibat kondom atau alat kontrasepsi yang tertinggal di dalam organ
20. Infeksi yang disebabkan oleh benang AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).
Menurut (Hamid bahari, hal 15) dalam buku Cara mudah atasi keputihan (2011).
16
17
diwaspadai:
3. Jamur
Keputihan jenis ini disebabkan infeksi jamur Candida albicans. Umumnya di pacu
faktor luar dan dalam tubuh sepeti kehamilan, kegemukkan, pemakain pil KB,
obat-obatan tertentu seperti steroid, antibiotik, diabetes daya tahan tubuh rendah,
4. Parasit
penyakit menular
penularan juga bisa terjadi melalui peralatan mandi pribadi atau dudukan kloset
5. Virus
sangat banyak disertai cairan yang berbau.Virus Herpes ditularkan oleh hubungan
17
18
Berikut beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar dari
keputihan:
9) Pilihlah celana dalam yang tidak ketat dan mudah menyerap keringat
12) Jika sudah Terkena keputihan , gunakan kondom ketika hendak berhubungan
seksual
13) Bagi wanita yang sudah memasuki masa menopause, gunakan obat
mengandung estrogen
14) Bagi yang sudah menikah, lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin.
18
19
Fisiologis Patologis
Cairan yang keluar dari vagina Cairan berwarna coklat disertai sedikit
Keputihan tidak disertai rasa gatal Keputihan berwarna kuning disertai bau
amis
2.3 Tindakan
2.3.1 Definisi
pengetahuan, sikap dan perilaku, Dengan kata lain Tindakan maupun sikap
merupakan respon ataupun reaksi seorang individu terhdap stimulus yang berasal
dari luar maupun dalam dirinya. Respon ini bersifat pasif (tanpa tindakan: berfikir,
19
20
aktif dapat dilihat sementara perilaku pasif tidak tampak seperti pengetahuan,
tiga domain yaitu pengetahuan sikap dan tindakan atau yang lebih terkenal dengan
seperti jamur, parasit, atau bakteri. Selain itu untuk mencegah keputihan patologis
melaksanakan perilaku sehat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan intim yaitu
dengan cara :
1. Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, istirahat cukup, hindari rokok dan
6. Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan (vagina) ke
20
21
seperti alat alat mandi dan sebagainya. Dan berhati-hati bila menggunakan
wc umum terutama untuk kloset duduk hindari duduk diatas kloset atau
12. Membilas air dengan air hangat tidak disarankan karena dapat
menjadi- jadi.
1. Pengetahuan
2. Pengalaman
21
22
sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab khususnya dengan alat
reproduksinya.
bentuk media masa seperti televsi, radio, surat kabar, adapun sumber
informasi yang juga dapat diproleh melalui tenaga kesehatan, bidan, dokter
dan lainnya
22
23
2.4 Pengetahuan
2.4.1 Definisi
(Mubarak,2012).
kembali kejadian yang pernah di alami baik secara sengaja maupun tidak sengaja
dan ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap sesuatu
23
24
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali (recall) materi yang telah
dipelajari. Termasuk hal spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah di
terima.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai sesuatu yang dijelaskan secara benar tentang objek
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (Analysis)
komponen- komponen, tetapi masih saling terkait dan masih di dalam suatu
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
24
25
pengetahuan :
1) Pendidikan
orang lain menurut arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat
2) Pekerjaan
3) Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang
akan lebih matang dalam berfikir dan berkerja. Dari segi kepercayaan masyarakat
4) Minat
Minat sebagai salah suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal
5) Pengalaman
25
26
Merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan berpengaruhnya dan
dapat mempengaruhi perkembangan dan prilaku orang dan kelompok apabila ada
suatu wilayah yang mmpunyai sikap menjaga kebersihan lingkungan, maka sangat
7) Informasi
dengan wawancara atau angket yang menyatakan isi materi yang ingin di ukur
a. Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden, dari kuesioner yang benar
76-100 %
26
27
b. Tingkat pengetahuan yang cukup jika jawaban responden dari kuesioner benar
56-75 %
c. Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari kuisoner yang benar
b. Secara kebetulan
pengetahuan
27
28
berbuat salah
dari Tuhan melalui para nabi kebenaran ini harus diterima dan diakui
i. Induksi
28
29
yang nyata
j. Deduksi
kebenaran pada semua peristiwa yang terjadi yang termasuk pada kelas
Cara ini sering disebut metode penelitian ilmiah atau leh popular disebut
Dalam penelitian ini yang akan diteliti terdapat dua variabel yaitu variabel
tindakan pencegahan flour albus pada remaja putri di SMA Nusantara Lubuk
Pakam.
29
30
Keterangan :
X : Variabel Independen
Y : Variabel Dependen
: Hubungan
2.6 Hipotesis
penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang
telah di rumuskan. Jadi hipotesi pada penelitian ini adalah jawaban sementara
maka Hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak
(Setiadi,2016).
30
31
31
BAB 3
METEDEOLOGI PENELITIAN
atau siapa yang mejadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian
dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal lain yang diannggap perlu
dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suaru saat (Natoadmodjo, 2012) penelitian ini adalah penelitian yang
bersamaan.
peneliti memilih lokasi penelitian ini karena adanya masalah tentang keputihan di
31
32
sekolah termasuk SMA Nusantara, masalah keputihan ini dan banyak siswi
pernah diteliti di lokasi tersebut karena akses transportasi yang mudah untuk
meneliti ke lokasi penelitian, lokasi ini dipilih karena jumlah Populasi dan sampel
Waktu penelitian ini dilaksanakan terhitung dari bulan Maret hingga bulan
September 2021
3.3.1 Populasi
generalisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang mengalami/ belum
pernah mengalami flour albus di SMA Nusantara Lubuk pakam yang berjumlah
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebuah gugus atau sejumlah anggota himpunan yang di pilih
peristiwa saat itu terjadi dimana secara kebetulan ditembui cocok dengan sumber
32
33
data Sugiono (2018), sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 40
Ukur Ukur
Benar : 1
Salah : 0
penyebab dan
33
34
gejala keputihan.
penelitian kepada ketua program studi ilmu keperawatan, setelah itu penulis
Pakam kab.Deli Serdang. Dan mendapatkan data untuk menyusun proposal. Maka
penelitian kepada responden yang akan diteliti dengan menekankan pada masalah
etika meliputi:
responden.
34
35
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Angket / kuisoner adalah suatu cara pengumpulan data atau penelitian mengenai
1. Prosedur Administrasi
Penelitian ini akan dilaksanakan setelah penulis menerima surat izin pelaksanaan
Universitas Haji Medan. Selanjutnya membawa surat tersebut kepada pihak SMA
2. Prosedur Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan ini akan dilaksanakan melalui online class selama kurang
lebih 40-60 menit dan dibagi menjadi 6 sesi, adapun tujuan setiap sesi yaitu :
35
36
b. Setelah melihat faktor penyebab dan gejala mengenai flour albus yang sudah
dijelaskan
albus
dan tindakan pencegahan flour albus pada remaja di SMA Nusantara Lubuk
Pakam
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021, peneliti mengajukan
Sumatra Utara, peneliti bertemu dan memohon kepada pihak sekolah untuk dapat
36
37
4,6,11,16,18,19 apabila menjawab benar diberi skor 0 dan salah diberi skor 1,
berikut:
37
38
2. Tindakan Pencegahan
dengan pilihan jawaban terdiri dari 4 pilihan yaitu: sangat setuju, setuju, netral,
tidak setuju
2. Setuju 4,7,11,15,10
3. Netral 5,13,12
4. Tidak Setuju 6 ,9
Jika pernyataan Positif maka akan diberi skor : 4 sangat setuju, 3 setuju, 2 netral
Jika pernyataan Negatif maka akan diberi skor : 1 sangat setuju, 2 setuju, 3 netral
4 tidak setuju
Setiap penilaian Likert mempunya Gradasi berupa kata- kata Sangat setuju (SS),
setuju (S) netral (N) sama dengan ragu-ragu, tidak setuju (TS)
38
39
nilai (60-100 %)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuisoner yang
mengacu pada tinjauan pustaka, kuisoner terdiri atas 2 bagian yaitu : data
pendidikan
A. Uji Validitas
fungsi ukurnya. (Azwar 2011). Uji Validitas ada beberapa macam diantaranya,
construct validity, face validity, content validity yaitu cara untuk mengetahui
39
40
apakah alat ukur yang telah dibuat sudah memenuhi validitas isi maka dilakukan
B. Uji Reablitas
Uji Reabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
pengumpulan data terlebih dahulu penulis melakukan uji reabilitas pada instrumen
penelitian.
albus tentang kebersihan genetalia eksterna pada remaja putri di SMA Tunas
Patria Ungaran Jambi, Uji validitas yang digunakan untuk variabel pengetahuan
yaitu dengan construct validity, dimana terdapat 20 pertanyaan yang valid dengan
nilai 0,786 Uji Reabilitas untuk variabel perilaku pencegahan atau menggunakan
rumus KR-15 dengan menggunakan skala likert dan didapat hasil 0,097 tidak
Data yang telah dikumpulkan berupa jawaban dari setiap pertanyaan kuesioner
40
41
untuk pengecekkan dan perbaikan isian formulir atau kuisoner tersebut meliputi,
dapat dibaca atau tidaknya data yang masuk dan kelengkapan pengisian.
kode atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam
Jawaban-jawaban dari masing masing responden yang dalam bentuk kode (Angka
atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software computer, Dalam proses
ini juga di tuntut ketelitian dari orang yang melakukan memasukkan data.
Apabila semua data dari setiap sumber atau responden selesai dimasukkan, perlu
(Natoatmodjo, 2012).
41
42
a) Analisa Univariat
Analisa Univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisa tiap variable
penelitian ini berdasarkan variabel independen dan varibel dependen yang diteliti
yaitu keputihan .
b) Analisis Bivariat
dengan tindakan pencegahan flour albus pada remaja putri Analisa data
Uji kolerasi Spearman Brown digunakan dalam penelitian ini karena skala ukur
yang digunakan pada variabel pengetahuan dan tindakan pencegahan remaja putri
42
43
Lampiran 1
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Dengan adanya surat ini saya menyatakan bahwa saya bersedia untuk menjadi
pencegahan flour albus pada remaja putri di SMA Nusantara Lubuk Pakam” maka
dengan adanya surat ini saya mengakui dan bersuka rela untuk menjadi responden
tanpa adanya paksaan dari peneliti dan menyatakan ikut serta dalam penelitian
Deli Serdang,.............2021
43
44
( )
Lampiran 2
KUISONER
1. Pertanyaan mohon isi semua jangan ada yang tertinggal atau terlewat
A. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Sekolah :
4. Kelas :
5. Saat ini anda sudahkah anda mengalami menstruasi ? berilah tanda (√) pada
kotak:
44
45
□ ya □ Tidak
□ setiap saat
albus)?
□ ya □ tidak
tersebut ?
□ Keluarga
□ Teman
□ Tetangga
45
46
Lampiran 3
(Keputihan)
Petunjuk Pengisian:
Inisial Responden :
Kelas:
Umur :
a. Berilah tanda checlist ( √ ) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar
c. Bila ada pertanyaan yang kurang dipahami, maka dapat ditanyakan langsung
dengan peneliti.
46
47
47
48
Lampiran 4
Petunjuk Pengisian :
Inisial Responden :
Kelas:
Umur:
a. Berilah tanda checlist ( √ ) pada salah satu jawaban yang menurut anda
48
49
49
50
Skala Likert dinilai dengan Sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju
Lampiran 5
Tabel 3.1
50
51
Lampiran 6
DOKUMENTASI
51
52
52
53
53
54
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Keadaan Geografis
Deli serdang, Kecamatan Lubuk pakam, SMA Nusantara Lubuk Pakam terletak di
jalan Tengku Raja Muda No. 01 Lubuk Pakam, SMA Nusantara merupakan SMA
campuran SMA dan SMK, terdapat beberapa jurusan di SMA Nusantara yaitu
jurusan IPA ( ilmu pengetahuan alam ) dan jurusan IPS, (ilmu pengetahuan
sosial) di SMK Nusantara juga terdapat jurusan diantaranya Teknik Akutansi, Tata
SMA Nusantara terletak di Kota Lubuk Pakam sebelah utara Jalan Tengku
Fachrudin, Sebelah Barat didekat Toko Farfum Baba Farfum jalan Tengku
Fachrudin, sebelah Timur, di dekat Kantin Siang malam dan di sebalh selatan di
SMA Nusantara terdiri atas lahan 3470 meter persegi, keadaan ini cukup
baik, siswa dan siswi mendapatkan ruangan yang cukup memadai, terdapat 4
lantai di SMA Nusantara Lubuk Pakam terdapat fasilitas- fasilitas yang memadai
Komputer, Laboratorium MIPA, terdapat juga lapangan olahraga untuk siswa dan
54
55
Jumlah siswa- siswi SMA Nusantara Lubuk Pakam berjumlah 560 orang,
dimana siswi terdiri dari 325 orang dan siswa terdiri dari 235 orang, yang terdiri
dari jurusan IPA (ilmu pengetahuan alam) dan IPS ( ilmu pengetahuan sosial)
Tabel 4.2
55
56
persentase (37.5%).
Tabel 4.2.4
Distribusi Frekuensi Tindakan Pencegahan Flour Albus (Keputihan) di SMA
Nusantara Lubuk Pakam Tahun 2021
Pencegahan F Persentase
Baik 30 75.0%
Buruk 10 25.0%
Total 40 100 %
56
57
pada SMA Nusantara Lubuk Pakam tahun 2021 berdasarkan kategori baik
Tabel 4.2.5
Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Flour Albus
(Keputihan) di SMA Nusantara Lubuk Pakam Tahun 2021.
Pengetahuan Pencegahan P Value
Baik Buruk Total
F % F % F %
Baik 5 12,5 4 10 9 22,5
0,002
Cukup 19 47,5 6 15 25 62,5
Kurang 6 15 0 0 6 15
30 75 10 25 40 100
57
58
Valid 40 40 40 40
N
Missing 0 0 0 0
Cases
PENGETAHUAN *
40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
PENCEGAHAN
Correlations
PENGETAHUA PENCEGAHAN
N
40 40
Spearman's rho
N
N 40 40
58
59
5. PEMBAHASAN
berada pada kategori cukup sebanyak 25 responden dengan persentase (62.5 %),
hasil dari wawancara melalui kuisoner didapatkan bahwa remaja yang mengalami
Kuntoro (2016), dijelaskan bahwa pengetahuan yaitu suatu hal yang dapat
dipengaruhi banyak yang berasal dari faktor dalam, seperti motivasi, dan faktor
luas seperti sarana informasi yang tersedia serta keadaan alam sosial dan budaya.
reproduksi pada remaja yang belum memadai, Remaja yang kurang bergaul atau
59
60
bersosialisasi dengan orang lain karena hanya berfokus dengan game online
remaja terkait tentang flour Albus (keputihan) dikarenakan remaja pada saat ini
remaja yang kurang bergaul atau bersosialisasi dan hanya berfokus pada game
rentang usia 15-16 tahun dengan persentase (75.0%), dikarenakan pada rentang
usia tersebut remaja sudah mengalami flour albus (keputihan), Pendidikan (kelas)
(32.5%)
keputihan dimulai sejak dini, remaja yang mengalami haid / menstruasi pasti
60
61
serius.
berada pada kategori baik dengan persentase (75.0%), hasil dari wawancara
rentang usia 15-16 tahun dengan persentase (75.0%), dikarenakan pada rentang
usia tersebut remaja sudah mengalami flour albus (keputihan), Pendidikan (kelas)
(32.5%)
61
62
keputihan dimulai sejak dini, remaja yang mengalami haid / menstruasi pasti
serius.
Spearman Rho dengan nilai P value 0,002 (p< 0,005). Sehingga H0 ditolak.
berada pada kategori cukup dengan persentase (62.5%) dan minoritas berada pada
Pada hasil peneliti sebelumnya telah didapatkan Susi Ernawati dkk (2017)
yang dilakukan di SMK Ahmad Yani Gurah Kediri didapatkan hasil memiliki
pengetahuan kurang (10.0%), dan juga responden dengan tindakan baik (69,5%)
dan dikatakan buruk (30,5%) P value dengan menggunkan Uji Spearman Rho
62
63
63
64
34. 15 X 18 65
35. 15 X 18 64
36. 15 X 13 69
37. 15 X 13 72
38. 15 X 11 71
39. 15 X 11 70
40. 15 X 8 70
DATA DEMOGRAFI
UMUR
KELAS
PENGETAHUAN
PENCEGAHAN
64
65
65
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Tindakan Pencegahan pada Remaja Putri di SMA Nusantara Lubuk Pakam pada
tahun 2021 dengan jumlah Responden sebanyak 40 orang, maka dapat di ambil
(15,0%).
2. Kejadian keputihan pada remaja pada rentang usia 15-16 tahun terdapat 30
65
66
66
5.2 Saran
1. Tempat penelitian
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan menjadi hasil penelitian ini sebgai referensi dan acuan kepada
keperawatan reproduksi
3. Peneliti Selanjutnya
penelitian ini, mengkaji lebih dalam, bukan hanya sekedar flour albus
LEMBAR KONSUL
Nim : 17608072012
buku panduan
6. Selasa, 8 BAB 1 - Tentukan
juni 2021 BAB 2 teknik
BAB 3 pengambilan
sampel dengan
baik
- perbaiki
7. Sabtu 12 BAB 1 - Perbaikan bab
juni 2021 BAB 2 1, 2, 3
BAB 3
8. Senin 21 BAB 1 - Acc perbaikan
juni 2021 BAB 2 proposal
BAB 3
Dosen Pembimbing