TEMA 4 GLOBALISASI SUBTEMA 3 GLOBALISASI DAN CINTA TANAH AIR Oleh Evinia Kristanti Materi Ajar Energi Listrik
Muatan Bahasa Indonesia
Muatan IPA 3.2 Menggali isi teks 3.6 Menjelaskan cara penjelasan (eksplanasi) ilmiah menghasilkan, menyalurkan, yang didengar dan dibaca dan menghemat energi listrik. 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi dari teks 4.6 Menyajikan karya tentang penjelasan (eksplanasi) ilmiah berbagai cara melakukan secara lisan, tulis, dan visual penghematan energi dan dengan menggunakan usulan sumber alternatif kosakata baku dan kalimat energi listrik efektif Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Muatan Bahasa Muatan IPA
Indonesia • Memilih rangkaian • Menganalisis ciri-ciri listrik yang lebih dapat kosakata baku pada teks menghemat biaya energi yang dibaca. listrik. • Menulis informasi • Menulis informasi penting dari teks penting dari teks ekplanasi yang dibaca ekplanasi yang dibaca dalam bentuk tulisan dalam bentuk tulisan dan visual. dan visual. Hakikat Pembelajarab IPA
Salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran IPA sekolah
dasar yang harus dikuasai siswa yaitu menyajikan informasi tentang perpindahan dan perubahan energi listrik.
Materi kelistrikan di sekolah dasar merupakan salah satu materi
abstrak karena siswa tidak benar-benar bisa melihat listrik secara langsung, siswa hanya dapat mengamati efek yang ditimbulkan listrik. Listrik sendiri terjadi karena adanya partikel bermuatan yang bergerak. Lanjutan ...
Pembelajaran IPA yang baik semestinya dapat secara
aktif mengkonstruksi pembentukan konsep-konsep yang telah ada pada diri siswa dengan konsep-konsep yang baru dipelajari. Miskonsepsi Pada Materi Energi Listrik
Listrik dapat mengalir walau kabel
hanya terhubung dengan satu kutub baterai.
Cara memasang kabel pada lampu
yang memiliki 2 titik hubung.
Miskonsepsi yang ditemukan adalah bahwa
listrik dari kutub positif dan kutub negatif baterai mengalir bersama-sama menuju dan bertemu di lampu. Model Pembelajaran Yang Tepat PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata (Arends & Kilcher, 2010). Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan asli/autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan. Langkah-langkah PBL
Orientasi peserta didik kepada masalah
(Pemberian apersepsi dan pengetahuan awal)
Mengorganisasikan peserta didik
(Membentuk kelompok-kelompok heterogen)
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
(Percobaan sederhana dilakukan oleh siswa dan guru sebagai fasilitator) Lanjutan ....
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
(Membuat laporan sederhana hasil percobaan ragkaian seri dan paralel)
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
(Membentuk kelompok-kelompok heterogen)
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
(membuat kesimpulan, refleksi dan evaluasi pembelajaran) Kegiatan Pembelajaran
Guru memberikan penjelasan singkat tentang kosa-kata baku dan
tidak baku melalui power point.
Siswa membaca teks yang diberikan guru, dan mengidentifikasi
informasi penting serta kosa kata baku dan kalimat efektif
Guru menayangkan video tentang alternatif energi listrik serta
cara membuat rangkaian seri.
Siswa melakukan percobaan sederhana mencari alternatif energi