Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO A
BLOK 27

Disusun oleh:
KELOMPOK G7
Tutor: Dr. Iche Andriani Liberty, S.K.M., M.Kes.
Meilinda Tri Anugrah (04011181823003)
Aqiella Fadya Haya (04011181823006)
Anisa Hawari (04011181823009)
M Soleh Rodian (04011181823012)
Ni Made Dyah Gayatri (04011281823099)
Muhammad Despriansyah Romadhan (04011281823102)
Sri Mulia Sholiati Harseno (04011281823141)
Nurul Zataishmah (04011281823144)
Fianka Janevianty (04011281823147)
Novetania Vira Ardiyani (04011281823150)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya laporan
tutorial skenario A Blok 27 ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Tak lupa tim mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan tutorial A ini.
Tim menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, tim
mohon maaf apabila terdapat maksud atau penulisan kata yang salah ataupun yang kurang
berkenan dalam laporan ini. Maka dari itu, pendapat, kritik, dan saran akan sangat membantu
dalam penyempurnaan laporan ini.

Palembang, 20 September 2021

Tim penyusun,

Kelompok G7

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KEGIATAN TUTORIAL...................................................................................................................3
I. Skenario...................................................................................................................................4
II. Klarifikasi Istilah....................................................................................................................5
III. Identifikasi Masalah...............................................................................................................6
IV. Analisis Masalah.....................................................................................................................8
V. Learning Issue.......................................................................................................................10
VI. Kerangka Konsep.................................................................................................................10
VII. Kesimpulan...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

2
KEGIATAN TUTORIAL

Moderator : M Soleh Rodian

Sekretaris 1 : Muhammad Despriansyah Romadhan

Sekretaris 2 : Sri Mulia Sholiati Harseno

Tata Tertib :

1. Diperbolehkan menggunakan ponsel hanya untuk kepentingan tutorial.


2. Dilarang memotong pembicaraan.
3. Angkat tangan terlebih dahulu ketika ingin berpendapat.
4. Keputusan akhir merupakan keputusan bersama.
5. Tidak diperkenankan membicarakan hal-hal di luar topik apabila belum mencapai tujuan
pembelajaran.
6. Tidak membawa makanan (hanya diperbolehkan minum).

3
I. Skenario

Skenario A Blok 27 Tahun 2019

Dr. Ali, menyelenggarakan praktek dokter Mandiri dengan prinsip pelayanan dokter keluarga
yaitu Pelayanan yang holistic dan komprehensif, pelayanan yang kontinu, pelayanan yang
mengutamakan pencegahan, pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif, penanganan personal
bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya, pelayanan yang
mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggalnya, pelayanan
yang menjunjung tinggi etika dan hukum, Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertanggung jawabkan, pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.

Kunjungan Pasien dokter Ali ramai, pasiennya kebanyakan adalah peserta BPJS- Kesehatan .
Pada papan nama Dokter Ali tertulis praktek setiap hari, kecuali hari minggu dan Libur
nasional, pagi hari pukul 8.00 – 12.00 dan sore hari pukul 17.00 – 22.00.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kedokteran keluarga , dokter Ali menggunakan


jasa seorang perawat – bidan, seorang administrator klinik, seorang Asisten rumah tangga dan
seorang penjaga keamanan.

Dokter Ali kedatangan seorang pria berusia 25 tahun yang diantar oleh seseorang yang tidak
diketahui identitasnya ditempat prakteknya, Pria tersebut mengalami trauma pada kepalanya
karena kecelakaan lalulintas dan tidak sadarkan diri serta keluar darah dari hidung dan kedua
lobang telinganya, pada pemeriksaaan fisik TD 120/80 mmHg. dan badan pasien teraba
dingin. Sebagai dokter dia berpendapat bahwa kasus ini ada didalam SKDI -2012 mempunyai
kompetensi 3b. Bersama perawatnya dr Ali melakukan tindakan BTLS/ATLS dan merujuk
pasien ke dokter spesialis Neurology. Dokter spesialis Neurology mendiagnosa , setelah
melakukan CT scanning pada kepala yang mana didapat gambaran semi-Opaq dan epidural
hematom.

4
II. Klarifikasi Istilah
1. SKDI: Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI)merupakan standar minimal
kompetensi lulusan dan bukan merupakan standar kewenangan dokter layanan
primer. (www.kki.go.id)
2. Dokter mandiri: rangkaian Kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan secara pribadi yang telah memenuhi syarat
legalitas-administratif dan sesuai dengan kode etik kedokteran (KKI)
3. Dokter Keluarga: dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan
komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan
mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan, tanpa memandang batasan
usia, gender, atau jenis penyakit, dan mengasuh individu sebagai bagian dari
keluarga serta dalam lingkup komunitas. (WONCA 1991)
4. Pelayanan komprehensif: upaya melakukan perawatan medis secara
menyeluruh, menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien dengan
memperhatikan kompetensi dan keterampilan yang dimiliki dokter serta
menyesuaikan dengan fasilitas kesehatan yang tersedia. (Jurnal Unair)
5. Pelayanan holistik: mengidentifikasi permasalahan kesehatan, tidak hanya dari
dimensi fisik tetapi juga kontribusi dari dimensi psikologis dan sosial pasien
(disebut model bio-psiko-sosial), keluarga, dan komunitas lingkungannya (Jurnal
Unair).
6. BPJS: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Jaminan sosial adalah
salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. (UU No. 24 Tahun 2011)
7. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif: adalah dokter keluarga itu seperti
orkestrator pelayanan kesehatan bagi pasiennya yang mengkoordinasikan semua
pelayanan kesehatan yg dibutuhkan pasien seperti para dokter spesialis dan
pelayanan kesehatan lain diluar praktek dokter keluarga. (WONCA, 1991)
8. Merujuk: upaya rujukan kesehatan yang dapat bersifat vertikal, horizontal atau
timbal balik yang terutama berkaitan dengan upaya penyembuhan dan rehabilitasi
serta upaya yang bertujuan mendukungnya. (Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta, 2014)
9. Pelayanan dokter keluarga: pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur
atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu
saja (The American Academy of Family Physician, 1969).
10. Etika: Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). (KBBI).
11. ATLS: sebuah program pelatihan manjemen kasus trauma akut yang bertujuan
untuk menyederhanakan dan memberikan standar pendekatan klinis pada
penganan trauma (jurnal ugm)
12. Pelayanan yg kontinu: Pelayanan kesehatan merupakan upaya terus menerus
untuk meningkatkan fungsi keluarga sesuai dengan sumber-sumber yang dimiliki
(WONCA, 1991)
13. Dokter spesialis: dokter yang berada pada pelayanan kesehatan tingkat kedua
yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik (Sistem
Rujukan Berjenjang BPJS Kesehatan)
5
III. Identifikasi Masalah
No Prioritas
Pernyataan Masalah
.
Dokter Ali kedatangan seorang pria berusia 25 Masalah √√√
tahun yang diantar oleh seseorang yang tidak
diketahui identitasnya ditempat prakteknya.
Pria tersebut mengalami trauma pada
1. kepalanya karena kecelakaan lalulintas dan
tidak sadarkan diri serta keluar darah dari
hidung dan kedua lobang telinganya, pada
pemeriksaaan fisik TD 120/80 mmHg. dan
badan pasien teraba dingin.
Sebagai dokter dia berpendapat bahwa kasus Masalah √√
ini ada didalam SKDI -2012 mempunyai
kompetensi 3b. Bersama perawatnya dr Ali
melakukan tindakan BTLS/ATLS dan merujuk
2. pasien ke dokter spesialis Neurology. Dokter
spesialis Neurology mendiagnosa, setelah
melakukan CT scanning pada kepala yang
mana didapat gambaran semi-Opaq dan
epidural hematom.
Dr. Ali, menyelenggarakan praktek dokter Bukan Masalah √
Mandiri dengan prinsip pelayanan dokter
keluarga yaitu Pelayanan yang holistic dan
komprehensif, pelayanan yang kontinu,
pelayanan yang mengutamakan pencegahan,
pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif,
penanganan personal bagi setiap pasien sebagai
3.
bagian integral dari keluarganya, pelayanan
yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja dan lingkungan tempat tinggalnya,
pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan
hukum, Pelayanan yang dapat diaudit dan
dapat dipertanggung jawabkan, pelayanan yang
sadar biaya dan sadar mutu.
4. Kunjungan Pasien dokter Ali ramai, pasiennya Bukan Masalah √
6
kebanyakan adalah peserta BPJS- Kesehatan.
Pada papan nama Dokter Ali tertulis praktek
setiap hari, kecuali hari minggu dan Libur
nasional, pagi hari pukul 8.00 – 12.00 dan sore
hari pukul 17.00 – 22.00. Dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan kedokteran keluarga,
dokter Ali menggunakan jasa seorang perawat
– bidan, seorang administrator klinik, seorang
Asisten rumah tangga dan seorang penjaga
keamanan.

7
IV. Analisis Masalah
1. Dokter Ali kedatangan seorang pria berusia 25 tahun yang diantar oleh seseorang yang
tidak diketahui identitasnya ditempat prakteknya. Pria tersebut mengalami trauma
pada kepalanya karena kecelakaan lalulintas dan tidak sadarkan diri serta keluar darah
dari hidung dan kedua lobang telinganya, pada pemeriksaaan fisik TD 120/80 mmHg.
dan badan pasien teraba dingin.
a. Sebagai seorang dokter keluarga, bagaimana manajemen yang seharusnya
dilakukan dr. Ali terhdap kasus ini? (1,2,3)
i. Anamnesis holistik
1. Aspek personal
a. Alasan kedatangan  trauma kepala akibat kecelakaan lalu
lintas  karena pasien tidak sadarkan diri, dapat ditanyakan
pada orang yang membawa pasien ke tempat praktik.
b. Kekhawatiraan  belum dapat ditanyakan karena pasien
tidak sadarkan diri
c. Harapan  belum dapat ditanyakan karena pasien tidak
sadarkan diri
d. Persepsi  belum dapat ditanyakan karena pasien tidak
sadarkan diri
2. Aspek klinis  karena pasien tidak sadarkan diri, dapat
ditanyakan pada orang yang membawa pasien ke tempat
praktik.
a. Trauma kepala karena kecelakaan lalu lintas
b. Tidak sadarkan diri
c. Keluar darah dari hidung dan kedua lubang telinganya
3. Risiko internal  belum dapat ditanyakan karena pasien tidak
sadarkan diri
4. Risiko eksternal  belum dapat ditanyakan karena pasien tidak
sadarkan diri, atau dapat ditanyakan apabila ada keluarga
terdekar  hubungan dengan keluarga, masalah dalam
keluarga, masalah dengan tetangga atau lingkungan sekitar
5. Derajat fungsional  belum dapat ditanyakan karena pasien
tidak sadarkan diri
ii. Pemeriksaan fisik
1. TD 120/80
8
2. Badan pasien teraba dingin
iii. Pemerikaan penunjang  dapat dilakukan pemeriksaan radiologi
kepala  rujuk jika tidak tersedia layanan CT scan atau MRI
iv. Diagnosis holistik  diagnosis klinis dan psikososial
v. Penatalaksanakan komprehensif
b. Bagaimana prosedur informed consent terhadap pasien yang tidak dikenal dan
tidak sadarkan diri? Prosedur bisa diberikan kepada penolong ataupun keluarga
apabila keluarga yang bersangkutan dapat hadir atau dihubungi
c. Pada pasien yang tidak sadarkan diri pada kasus, bagaimana cara melakukan
anamnesis holistiknya? (1)

2. Sebagai dokter dia berpendapat bahwa kasus ini ada didalam SKDI -2012 mempunyai
kompetensi 3b. Bersama perawatnya dr Ali melakukan tindakan BTLS/ATLS dan
merujuk pasien ke dokter spesialis Neurology. Dokter spesialis Neurology
mendiagnosa, setelah melakukan CT scanning pada kepala yang mana didapat
gambaran semi-Opaq dan epidural hematom.
a. Bagaimana prosedur dalam merujuk pasien? (1,2,3,4)
b. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki seorang dokter keluarga seperti dr. Ali
dan berapa persentase ilmu dan keterampilan klinis cabang ilmu neurologi yang
seharusnya dimiliki oleh seorang dokter keluarga? (1)
c. Apakah tindakan yang dilakukan oleh dr. Ali sudah sesuai dengan kompetensi
3B? (1,3)  sebagai dokter umum tindakan dr. Ali sudah tepat dengan
memberikan penanganan awal yaitu BTLS/ALS kepada pasien sebelum merujuk
ke spesialis neurologi

3. Dr. Ali, menyelenggarakan praktek dokter Mandiri dengan prinsip pelayanan dokter
keluarga yaitu Pelayanan yang holistic dan komprehensif, pelayanan yang kontinu,
pelayanan yang mengutamakan pencegahan, pelayanan yang koordinatif dan
kolaboratif, penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya, pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan
lingkungan tempat tinggalnya, pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum,
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggung jawabkan, pelayanan yang
sadar biaya dan sadar mutu.
a. Apa saja prinsip pelayanan dokter keluarga dan bagaimana penjelasannya? (1,2)
b. Apa saja fasilitas pelayanan dokter keluarga? (1,2)
9
c. Apa prinsip pelayanan dokter keluarga yang telah diterapkan dr. Ali pada kasus
ini? (1,2)
d. Apa saja manfaat pelayanan dokter keluarga? (2)
e. Bagaimana standar pelayanan kedokteran keluarga? (2)
f. Bagaimana karakteristrik pelayanan kedokteran keluarga? (2)
g. Bagaimana faktor yang mempengaruhi pelayanan kedokteran keluarga? (2)
h. Bagaimana perbedaan pelayanan dokter umum dan dokter keluarga? (3)

4. Kunjungan Pasien dokter Ali ramai, pasiennya kebanyakan adalah peserta BPJS-
Kesehatan. Pada papan nama Dokter Ali tertulis praktek setiap hari, kecuali hari
minggu dan Libur nasional, pagi hari pukul 8.00 – 12.00 dan sore hari pukul 17.00 –
22.00. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kedokteran keluarga, dokter Ali
menggunakan jasa seorang perawat – bidan, seorang administrator klinik, seorang
Asisten rumah tangga dan seorang penjaga keamanan.
a. Siapa saja yang termasuk peserta BPJS kesehatan? (4)
b. Apa saja syarat menjadi peserta BPJS-Kesehatan? (4)
c. Apakah waktu kerja dr. Ali sudah sesuai dengan standar produktivitas dokter
keluarga yang efektif? (4)
d. Bagaimana perbedaan antara dokter keluarga dan dokter umum atau dokter
spesialis? (3) berbeda kompetensinya, dokter spesialis lebih spesifik dan lebih
dalam serta kedudukannya di faskes sekunder. Sedangkan kompetensi dokter
umum lebih luas namun terbatas serta kedudukannya di faskes primer.

e. Bagaimana persyaratan sarana praktek dokter keluarga mandiri? (1)


f. Siapakah yang menanggung pembiayaan/gaji untuk perawat, bidan, administrator
klinik, asisten rumah tangga, dan penjaga keamanan dalam suatu praktik dokter
keluarga? (4)
10
g. Bagaimana klasifikasi dalam kepesertaan BPJS? (4)
h. Bagaimana manfaat BPJS Kesehatan? (4)
i. Bagaimana sistem pembiayaan oleh BPJS baik di faskes primer maupun sekunder
atau tersier? (4)
a)

11
V. Learning Issue
1. PDKM
2. Pelayanan kesehatan keluarga
3. Dokter layanan primer
4. Manajemen keuangan dokter keluarga (+BPJS)
VI. Kerangka Konsep

VII. Kesimpulan
Dr ali menyelenggarakan praktek dokter mandiri dengan prinsip2 pelayanan dokter
keluarga dan bekerjasama dengan BPJS kesehatan

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai