65
Program tersebut telah membawa Indo- bersifat permanen dalam beberapa hal atau
nesia diakui oleh dunia internasional ber- persisten untuk jangka waktu yang lama,
hasil mengembangkan PHT. Dukungan kompatibel dengan taktik atau metode
politik bagi pengembangan PHT secara pengendalian lainnya, selaras dengan
luas dapat dilihat dari Instruksi Presiden sistem ekologi dan lingkungan, selaras
No.3 tahun 1986 yang melarang 57 for- dengan upaya peningkatan produksi secara
mulasi insektisida pada tanaman padi ekonomi, aman, efektif, dan mudah
(Untung 2000). Keberhasilan Indonesia diadopsi (Anonymous 2002a).
dalam mengembangkan PHT tentu tidak Taktik kultur teknis (cultural control
terlepas dari peran aktif berbagai pihak, atau ecological management) adalah taktik
termasuk petani sendiri. Dalam periode memanipulasi lingkungan untuk membuat
1989-1999 melalui program Sekolah La- ketidakcocokan hama pada suatu ling-
pang PHT (SLPHT) Departemen Pertani- kungan dengan cara mengganggu siklus
an berhasil melatih lebih dari satu juta reproduktif, mengeliminasi makanan, dan
petani, khususnya untuk tanaman padi dan membuat lingkungan lebih cocok untuk
tanaman pangan lainnya. Hal ini tentu perkembangan musuh alami. Walaupun
penting artinya dalam meningkatkan ke- sudah tergolong tua, metode kultur teknis
sejahteraan petani melalui PHT dalam masih efektif menekan tingkat serangan
praktek pertanian yang baik. hama dan diterima luas dalam
implementasi teknologi PHT. Tujuan akhir
dari taktik kultur teknis adalah menemukan
FILOSOFI DAN TAKTIK PHT link yang lemah dari siklus musiman hama
sehingga hama tidak berkembang
Filosofi pengendalian hama menyangkut (Anonymous 2002b).
tiga dasar pokok pengendalian perangkat Taktik pengendalian hayati sebagai isu
lunak (soft control), satu dasar pokok pe- lingkungan berskala internasional mem-
ngendalian perangkat keras (hard control), punyai keunggulan yaitu dapat bersifat
dan lintasan kritis (critical path) (Baehaki permanen dalam mempertahankan popu-
1992). Tiga dasar pokok pengendalian de- lasi hama pada tingkat yang aman, tidak
ngan perangkat lunak adalah kultur teknis, mencemari lingkungan, ekonomis, dan
varietas unggul, dan musuh alami. Satu kompatibel dengan teknik pengendalian
dasar pokok perangkat keras adalah pe- lainnya. Namun demikian, teknik pengen-
ngendalian langsung dengan membunuh dalian hayati dalam implementasinya tidak
hama berdasar nilai ambang ekonomi yang dapat mengatasi setiap masalah hama
merupakan lintasan kritis pemandu pe- (Anonymous 2002c).
ngendalian perangkat keras. Taktik pengendalian yang banyak dipa-
Dasar filosofi tersebut kemudian di- kai saat ini adalah penggunaan insektisida
jabarkan dalam taktik-taktik pengendalian manakala usaha dengan taktik yang telah
yang disesuaikan dengan masalahnya. disebutkan di atas tidak berhasil. Oleh
Taktik pengendalian dengan tanaman inang karena itu, insektisida kimia tampaknya
tahan paling banyak digunakan. masih diperlukan meskipun pengguna-
Keuntungan penggunaan tanaman inang annya harus dibatasi (Anonymous 2002d).
tahan dalam pengendalian hama adalah
68 Baehaki Suherlan Effendi
PHT dalam Konteks Produksi Padi Aspek keselamatan, kesehatan, dan ling-
kungan pada keseluruhan proses produksi
Luas panen padi pada tahun 2003 tercatat sampai pemasaran dinilai dengan Interna-
11,48 juta hektar dan produksi padi pada tional Standardization Organization (ISO)
tahun tersebut mencapai 52,08 juta ton, yang dikenal dengan pendekatan sistem
meningkat 1,14% dibanding tahun 2002 mutu dan keamanan pangan, termasuk di
(51,49 juta ton). Kenaikan produksi me- dalamnya Sistem Manajemen ISO 9000
rupakan dampak dari peningkatan pro- tentang Manajemen Mutu, ISO 14000
duktivitas padi, dari 4,47 t/ha pada tahun tentang Manajemen Lingkungan, dan
2002 menjadi 4,52 t/ha pada tahun 2003. Hazard Analysis Critical Control Point
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan (HACCP) tentang Sistem Manajemen
teknologi, termasuk pengendalian hama Keamanan Pangan. Produk yang berkuali-
dan penyakit, memegang peranan penting. tas harus memiliki empat kriteria yaitu: (1)
Dengan asumsi tidak ada terobosan memenuhi sifat keindraan (sensory pro-
teknologi maka produksi padi pada tahun perties) yang meliputi rasa, penampilan,
2020 diproyeksikan 57,4 juta ton. Semen- bau, dan warna; (2) memenuhi nilai nutrisi
tara itu jumlah penduduk Indonesia pada (nutritional value) yang menyangkut isi
tahun yang sama diperkirakan 262 juta ji- nutrisi, vitamin, dan tidak terdapat hal yang
wa dengan laju pertumbuhan penduduk tidak diinginkan seperti zat yang menim-
1,27%/ tahun. Apabila konsumsi beras per bulkan alergi; (3) menenuhi kualitas ke-
kapita masih tetap 134 kg/tahun maka sehatan (hygienic quality) yang me-
kebutuhan beras pada tahun 2020 men- nyangkut kebersihan, kesegaran, tidak ada
capai 35,1 juta ton atau setara dengan 65,9 serangga, tidak menjijikkan; dan (4) me-
juta ton gabah kering giling (GKG). Kalau menuhi aspek keamanan pangan (food
produksi padi tidak meningkat berarti pada safety) yang menyangkut tidak adanya
tahun 2020 terjadi kekurangan beras 4,5 mikroorganisme penyebab penyakit, tidak
juta ton atau setara dengan 8,5 juta ton berisi zat toksik seperti pestisida, logam
GKG (Budianto 2002). berat, mikotoksin, dan tidak ada tipuan
Untuk mengatasi kekurangan pangan (Frost 2001).
perlu adanya terobosan peningkatan pro- GAP dapat diaplikasikan dalam ren-
duksi padi. Pengalaman di lapangan me- tang waktu dan daerah yang luas terhadap
nunjukkan bahwa produktivitas padi ma- sistem pertanian dengan skala yang
sih dapat ditingkatkan melalui implemen- berbeda. GAP digunakan dalam sistem
tasi program PHT. Dalam praktek PHT, pertanian berkelanjutan yang mencakup
hasil padi petani di Karawang pada MK PHT, pengelolaan hara terpadu, penge-
1995 masih meningkat hingga 37% dengan lolaan gulma terpadu, pengelolaan irigasi
pe-nanaman varietas tahan hama wereng terpadu, dan pemeliharaan (conservation)
dan meningkat 46,3% untuk varietas tidak lahan pertanian. Penerapan PHT diper-
ta-han (Baehaki et al. 1996). lukan dalam sistem produksi pertanian
Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi........................................................................69
berkelanjutan. Oleh karena itu, GAP dek maupun jangka panjang, terhadap
harus memiliki empat prinsip utama: sistem produksi dan implikasinya ter-
1. Penghematan dan ketepatan produksi hadap lingkungan guna meminimalkan
untuk ketahanan pangan (food se- pemakaian bahan kimia pertanian,
curity), keamanan pangan (food safety), khususnya dalam meningkatkan adop-si
dan pangan bergizi (food quality). teknologi PHT.
2. Berkelanjutan dan bersifat menambah 6. Penyimpanan dan penggunaan bahan
(enhance) sumber daya alam. kimia yang sesuai dan teregistrasi
3. Pemeliharaan kelangsungan usaha per- untuk individu tanaman serta waktu,
tanian (farming enterprise) dan men- dan interval penggunaan sebelum
dukung kehidupan yang berkelanjutan panen.
(sustainable livelihoods). 7. Pengamanan penyimpanan bahan kimia
4. Kelayakan dengan budaya dan ke- dan hanya digunakan oleh personel
butuhan suatu masyarakat (social yang sudah terlatih dan memiliki pe-
demands). ngetahuan (knowledgeable persons).
8. Pengamanan peralatan yang diguna-
Aspek yang akan disentuh oleh elemen kan untuk mengatasi bahan kimia de-
GAP di bidang “perhamaan” adalah pro- ngan meningkatkan keamanan dan
teksi tanaman. Hal ini membutuhkan pemeliharaan standar.
strategi pengelolaan risiko, yang menca- 9. Pemeliharaan catatan secara akurat
kup penggunaan tanaman tahan hama dan terhadap insektisida yang dipakai.
penyakit, rotasi tanaman pangan dengan
pakan ternak, ledakan penyakit pada ta- Oleh karena itu, untuk menghasilkan
naman peka, dan penggunaan bahan kimia produk yang baik harus mengikuti standar
seminimal mungkin untuk mengendalikan GAP yang dalam proses produksinya
gulma, hama, dan penyakit dengan meng- mengikuti kaidah PHT. Sebagai acuan
ikuti konsep PHT. GAP akan menjangkau yang dapat dipakai adalah EUREPGAP
beberapa aktivitas yang berkaitan dengan untuk sayuran dan buah-buahan. Masalah
pengendalian hama sebagai berikut: perlindungan tanaman tercantum pada
1. Penggunaan varietas tahan dalam pasal 8 yang terbagi ke dalam 13 subpasal
pro-ses pelepasan beruntun (sequen- (Pusat Standardisasi dan Akreditasi 2003).
cetial), asosiasi, dan kultur teknis
untuk mencegah perkembangan hama
dan penyakit. Hubungan PHT dengan Pertanian
2. Pemeliharaan keseimbangan biologi Berkelanjutan
antara hama dan penyakit dengan
mu-suh alami. Sistem pertanian berkelanjutan merupakan
3. Adopsi praktek pengendalian meng- tujuan jangka panjang PHT dengan sa-
gunakan bahan organik bila memung- saran pencapaian produksi tinggi, produk
kinkan. berkualitas, perlindungan dan peningkat-an
4. Penggunaan teknik pendugaan hama kemampuan tanah, air, dan sumber daya
dan penyakit bila telah tersedia. lainnya, pembangunan perekonomian desa
5. Pengkajian semua metode yang me- agar makmur (thriving), dan kehidupan
mungkinkan, baik dalam jangka pen- yang lebih baik bagi keluarga petani dan
70 Baehaki Suherlan Effendi
komunitas pertanian pada umumnya. Hal Thaia oryzicola dan Recilia dorsalis
ini baru akan terwujud pada beberapa (Baehaki 2002). Hal ini akan
dekade mendatang karena pertanian ber- mempengaruhi atau mengubah rantai
kelanjutan sampai saat ini belum memiliki makanan hama yang dikhawatirkan
model atau alternatif dalam hubungannya berpotensi merusak tanam-an budi daya.
dengan pertanian yang ekonomis yang PHT dalam pertanian berkelanjutan
dapat dirujuk (Earles 2002). dalam proses produksinya sangat mem-
Pengembangan PHT dalam pertanian perhatikan keadilan terhadap masyarakat,
berkelanjutan didasari oleh terjadinya re- khususnya petani produsen dan konsu-men.
sistensi hama terhadap insektisida, ledak- Oleh karena itu, perlu diterapkan eko-label
an hama sekunder, dan pencemaran ling- yang memberi penghargaan (reward-ing)
kungan akibat pemakaian insektisida. Di kepada petani yang telah berproduksi dengan
lain pihak, pengembangan pertanian benar. Juga perlu memperhatikan konsumen
berkelanjutan didasari oleh munculnya yang turut berkontribusi dalam
gerakan pertanian organik pada tahun 1920 pengembangan pertanian yang baik, mem-
dan 1930-an. Gerakan ini menuntut per- beri peluang kepada petani untuk membe-
lunya pengkajian pengaruh pupuk sintetis dakan sendiri pasar/tempat penjualan, dan
terhadap kualitas tanah, penyediaan pa- bahkan bila perlu ada kontrak antara petani
ngan bagi penduduk dunia yang tumbuh produsen dan pedagang. Penerapan eko-label
dramatis, dan revolusi hijau yang telah sangat dimungkinkan bila didasari oleh
menyebabkan meningkatnya penggunaan kesepakatan pemberian penghargaan kepada
varietas unggul yang responsif terhadap pihak yang terlibat, misalnya insen-tif bagi
pupuk sintetis dan penggunaan pestisida produsen yang telah berjasa dalam praktek
secara tidak bijaksana dalam pengendali-an pertanian yang baik. Di lain pihak, konsumen
organisme pengganggu tanaman (Ohmart dapat menggunakan kekuatan daya belinya
2002). dalam mempengaruhi praktek produsen, dan
Konsep pertanian berkelanjutan mun-cul pengembang (developer) dapat pula
akibat implementasi pertanian modern yang menyusun suatu agenda eko-label antara
menurunkan kualitas sumber daya alam. produsen dan konsumen. Mereka tentu
Pertanian modern dengan input tinggi mampu diharapkan mengerti dan mampu
meningkatkan hasil tanaman, namun di sisi mempraktekkan konsep PHT dalam pertanian
lain menimbulkan kerusakan lingkungan berkelanjutan setelah mende-ngar, melihat,
yang untuk memperbaikinya diperlukan biaya dan merasakan betapa pen-tingnya kehidupan
yang besar. Kerusakan lingkungan antara lain di masa mendatang.
terlihat dari hi-langnya permukaan tanah,
pencemaran air, hilangnya biodiversitas,
ketergantungan pada sumber daya yang tidak ALTERNATIF KEBIJAKAN
dapat di-perbarui, meningkatnya biaya IMPLEMENTASI PHT DALAM
produksi dan jatuhnya harga hasil pertanian, PRAKTEK PERTANIAN YANG
me-nurunnya komunitas desa, dan makin ba- BAIK MENUJU PERTANIAN
nyaknya petani. Di Jalur Pantura, misalnya, BERKELANJUTAN
telah terjadi pengurangan biodiversitas
serangga hama karena hilangnya serangga PHT mempunyai dampak yang besar
terhadap produksi pertanian manakala
Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi........................................................................71
Petani PHT Indonesia, Pos IPAH (Pos varietas yang tidak tahan ataupun tahan
Pelayanan Agens Hayati, Sumatera Barat), wereng coklat dan berumur panjang.
Puspahayati (Pusat Pengembangan Agens
Hayati, Jawa Tengah), dan PPAH (Pusat
Pelayanan Agens Hayati, Jawa Timur). Teknologi Pengendalian Hama
Padi dengan Sistem Integrasi
Palawija pada Pertanaman Padi
Pergiliran Varietas Antarmusim (SIPALAPA)
Hama tanaman padi tidak akan meledak Para ahli agroekologi sedang mengenal-
sepanjang musim dan peningkatan po- kan intercropping, agroforestry, dan me-
pulasinya hanya terjadi pada musim hu-jan. tode diversifikasi lainnya yang menyeru-
Pada musim kemarau, populasi hama, pai proses ekologi alami (Alteri 2002).
misalnya wereng, cenderung rendah, ke- Hal ini penting artinya bagi
cuali pada musim kemarau yang banyak keberlanjutan kompleks agroekosistem.
hujan atau di daerah cekungan. Pengelolaan agroekologi harus berada di
Pergiliran varietas berdasarkan gen garis depan untuk mengoptimalkan daur
ketahanan yang terkandung pada tanaman ulang nutrisi dan pengembalian bahan
padi untuk menghadapi tingkat biotipe organik, alir energi tertutup, konservasi
wereng coklat. Pada daerah wereng coklat air dan tanah, serta keseimbangan
biotipe 1, pertanaman padi diatur dengan populasi hama dan musuh alami.
menanam varietas yang mempunyai gen Hama dan penyakit tanaman padi juga
tahan Bph1, bph2 dan Bph3 pada musim dapat dikendalikan berdasarkan agro-
hujan. Pada musim kemarau dapat ditanam ekologi, antara lain dengan sistem integrasi
varietas padi yang tidak mempunyai gen palawija pada pertanaman padi (SI-
tahan. Pergiliran varietas pada daerah PALAPA). Sistem ini berupa pertanaman
wereng coklat biotipe 2 dilakukan dengan polikultur, yaitu menanam palawija di
menanam varietas yang mempunyai gen pematang pada saat ada tanaman padi.
tahan bph2 dan Bph3 pada musim hujan. SIPALAPA dapat menekan perkem-
Pada musim kemarau ditanam varietas bangan populasi hama wereng coklat dan
yang mempunyai gen Bph1. Pergiliran wereng punggung putih. Hal ini dise-
varietas pada daerah wereng coklat biotipe babkan adanya predator Lycosa pseu-
3 dilakukan dengan menanam varietas doannulata, laba-laba lain, Paederus
yang mempunyai gen tahan Bph1 + dan fuscifes, Coccinella, Ophionea nigro-
Bph3 pada musim hujan. Pada musim fasciata, dan Cyrtorhinus lividipennis
kemarau ditanam varietas dengan gen yang mengendalikan wereng coklat dan
tahan Bph1 dan bph2. wereng punggung putih. Demikian juga
Pengaturan pertanaman di dalam parasitasi telur wereng oleh parasitoid
musim juga diperlukan untuk menangkal Oligosita dan Anagrus pada pertanaman
serangan wereng coklat dan penggerek SIPALAPA lebih tinggi daripada per-
batang padi, yaitu pada awal musim hujan tanaman padi monokultur.
menanam varietas tahan yang berumur Penerapan teknologi SIPALAPA dapat
pendek dan pada pertengahan musim meningkatkan keanekaragaman sumber
sampai akhir musim hujan menanam daya hayati fauna dan flora (biodiversitas).
Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi........................................................................73
Penanaman kedelai atau jagung pada pe- dalam meningkatkan efisiensi pemupukan
matang sawah terbukti dapat memperkaya karena penggunaan pupuk nitrogen (urea)
musuh alami, mempertinggi dinamika dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
dialektika musuh alami secara dua arah Badan Litbang Pertanian juga telah me-
antara tanaman palawija dan padi. Dalam ngembangkan teknologi pemupukan P dan
praktek pertanian yang baik, pada pasal K berdasarkan status hara tanah.
13.b disebutkan bahwa keberhasilan usaha
tani terkait dengan upaya peningkatan
keanekaragaman hayati melalui konservasi Pengendalian Berdasarkan
lahan (EUREP 2001). Hal ini dapat di- Manipulasi Musuh Alami
aktualisasikan melalui aktivitas kelompok
tani dengan menghindari kerusakan dan Pengendalian hama berdasarkan mani-
deteriorasi habitat, memperbaiki habitat, pulasi musuh alami dimaksudkan untuk
dan meningkatkan keanekaragaman hayati memberikan peranan yang lebih besar
pada lahan usaha tani. kepada musuh alami, sebelum memakai
insektisida. Pada prinsipnya musuh alami
akan selalu berkembang mengikuti per-
Perbaikan Teknik Budi Daya kembangan hama. Selama musuh alami
dapat menekan hama maka pengendalian
Perbaikan teknik budi daya merupakan al- dengan bahan kimia tidak diperlukan
ternatif dalam melindungi tanaman, me- karena keseimbangan biologi sudah ter-
nekan perkembangan hama, dan memu- capai. Namun bila perkembangan musuh
dahkan berkembangnya musuh alami. alami sudah tidak mampu mengikuti per-
Penggunaan bahan organik dan sisa-sisa kembangan hama, artinya keseimbangan
tanaman dalam budi daya padi dapat me- biologi tidak tercapai, maka diperlukan
ningkatkan perkembangan serangga netral, taktik pengendalian yang lain, termasuk
serangga turis, serangga pemakan bangkai penggunaan bahan kimia.
(scavenger), dan serangga pe-makan sisa Teknologi pengendalian wereng
bahan organik (detritus). Se-rangga- coklat menggunakan ambang kendali
serangga tersebut masuk ke dalam rantai berda-sarkan manipulasi musuh alami
makanan predator seperti laba-laba, P. dapat mengurangi pemakaian insektisida
fuscifes, Coccinella, dan Paedonia dan meningkatkan pendapatan (Baehaki
nigrofasciata yang berguna untuk me- et al. 1996). Teknologi ini diawali
nekan hama tanaman padi. dengan pe-mantauan pada pertanaman
Penggunaan pupuk kimia-N secara untuk menen-tukan ambang ekonomi
berlebihan selain meningkatkan populasi wereng terkoreksi musuh alami dengan
hama wereng, juga mengurangi keuntung- menggunakan for-mula Baehaki (1996).
an usaha tani padi dan merusak lingkung- Insektisida yang direkomendasikan dapat
an. Oleh karena itu, pemberian pupuk yang digunakan untuk pengendalian hama jika
disesuaikan dengan kebutuhan tanaman ambang ekonomi terkoreksi yang
merupakan salah satu cara dalam menekan ditentukan telah terlam-paui.
perkembangan hama penyakit. Teknologi Pengendalian hama berdasarkan ma-
bagan warna daun (BWD) yang dikem- nipulasi musuh alami menghemat peng-
bangkan oleh IRRI merupakan terobosan gunaan insektisida 33-75%, meskipun pada
74 Baehaki Suherlan Effendi
sakan” (Al Baqarah 2:60). “Dan apabila dia wereng coklat terpadu. hlm. 39-49.
berpaling (dari mukamu) ia berjalan di Prosiding Simposium Penerapan
muka bumi untuk mengadakan kerusakan PHT. Balai Penelitian Tanaman
padanya, dan merusak tanaman, ternak, Pangan Sukamandi.
sedangkan Allah tidak menyukai kebi- Baehaki S.E dan A. Hasanuddin. 1995.
nasaan” (Al Baqarah 2:205). Situasi wereng coklat dan tungro di
beberapa daerah Jawa pada 10 tahun
terakhir. Seminar Balai Penelitian Ta-
DAFTAR PUSTAKA naman Pangan Sukamandi. 30 hlm.
Baehaki S.E. 1996. Formula pengendalian
Alteri, M.A. 2002. Agroecology: wereng coklat menggunakan ambang
Principles and strategies for designing ekonomi berdasar musuh alami. Suatu
sustain-able farming system. sintesis data mendasari rasionalisasi
Sustainable Agri-culture Network. pengendalian hama secara kuantitatif
Sustainable Agri-culture Research and pada tanaman padi. Unpublished. 5
Education (SARE) Program. hlm.
Sustainable Agri-culture Publications, Baehaki S.E., P. Sasmita, D. Kertoseputro,
210 UVM, Hill Building, Burlington, dan A. Rifki. 1996. Pengendalian hama
VT 05405-0082. 7 pp. berdasar ambang ekonomi dengan
Anonymous. 2002a. Integrated pests ma- memperhitungkan musuh alami serta
nagement, entomology, plant patho- analisis usaha tani dalam PHT. Temu
logy, and soil science. Host plant re- Teknologi dan Persiapan Pemasya-
sistance. http://eppserver.ag.utk.edu/ rakatan Pengendalian Hama Terpadu.
courses/Epp530/Resist. html. Lembang. 81 hlm.
Anonymous. 2002b. Integrated pests ma- Baehaki S.E. 1999. Strategi pengendalian
nagement, entomology, plant patho- wereng coklat. hlm. 54-63. Prosiding
logy, and soil science. Legal control Hasil Penelitian Teknologi Tepat Guna
(regulatory methods). http: /eppserver. Mendukung Gema Palagung. Balai Pe-
ag.utk.edu/courses/Epp530/Legal.htm. nelitian Tanaman Padi, Sukamandi.
Anonymous. 2002c. Integrated pests ma- Baehaki S.E dan Baskoro. 2000.
nagement, entomology, plant patho- Penetap-an ambang ekonomi ganda
logy, and soil science. Biological hama dan penyakit pada varietas padi
con-trol. http://eppserver.ag.utk.edu/ berbeda umur masak di pertanaman.
courses/Epp530/BioCont.html. Seminar Badan Penelitian dan
Anonymous. 2002d. Integrated pests ma- Pengembangan Pertanian, Jakarta.
nagement, entomology, plant patho- Baehaki S.E., Kartohardjono, dan Nur-
logy, and soil science. Chemicals pesti- hayati. 2001. Teknik perbanyakan
cides, the good, the bad, and the ugly. Beauveria bassiana pada media padat
http://eppserver.ag.utk.edu/courses/ dan efektivitas umur biakan terhadap
Epp530 /Chem.html. wereng coklat. hlm. 146-153. Prosiding
Baehaki S.E. 1986. Dinamika populasi Simposium Pengendalian Hayati Se-
wereng coklat Nilaparvata lugens Stal. rangga. Pusat Penelitian dan Pengem-
Edisi Khusus No1. Wereng Coklat. bangan Tanaman Pangan, Fak. Per-
Baehaki S.E. 1992. Teknik pengendalian tanian Universitas Padjadjaran, Di-
Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi........................................................................77
Tohidin, A., T. Lisrianto, dan B.P. Machdar. Untung, K. 2000. Pelembagaan konsep
1993. Daya bunuh jamur entomo-patogen pengendalian hama terpadu
Beauveria bassiana Vuill. (Moniliales: Indonesia. Jurnal Perlindungan
Moniliaceae) terhadap Leptocorisa acuta Tanaman Indo-nesia 6(1): 1-8.
Thunberg (Hemip-tera: Alydidae) di Waage, J. 1996. Integrated pest mana-
rumah kaca. hlm. 135- gement and biochemistry: An
141. Prosiding Simposium Patologi analysis of their potential. p. 36-47.
Serangga I. PEI Cabang Yogyakarta- In G.J. Persley (Ed.). Biotechnology
Fakultas Pertanian UGM, dan and Integrated Pest Management.
Program Nasional PHT/Bappenas. CAB International, Cambridge.