Anda di halaman 1dari 5

FARMAKOGNOSI II

Proses Pengeringan Simplisia


1. Akar (radix) : Dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur
2. Batang (tuber) : Dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur
3. Umbi (bulbus) : Simplisia segar dibersihkan dari tanah, dirajang setebal 3-5 mm, baru
dijemur
4. Pengeringan melalui frekuensi tinggi : Bahan pada pengeringan ini diletakkan pada sebuah
bidang ganti kondensor elektris, dimana terjadi aliran geser elektris di dalam bahan yang
secara teratur memanaskannya.
5. Dilayukan dulu, dikeringkan tidak dengan sinar matahari langsung (diangin-anginkan atau
dijemur dengan tutup berupa kain hitam) : Bunga (flos)
6. Umumnya yang digunakan gel silika terutama silika biru : Pengeringan dengan udara dan
dengan panas
7. Pengeringan bekuan / freeze dry : Metode ini digunakan khususnya untuk mengeringkan
antibiotika, vitamin, hormon, plasma darah, serum, bahan pengimun, bagian dari
tumbuhan dan bahan peka yang sejenis
8. Simplisia segar dibersihkan dari tanah, dirajang setebal 3-5 mm, baru dijemur : Rimpang
(rhizoma)
9. Dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur : Akar (radix)
10. Daun (folium) : Dilayukan dulu baru dijemur
11. Dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur : Kulit (cortex)
12. Buah (fructus) : dimanfaatkan segar atau duperlakukan seperti rimpang
13. Pengering melalui semburan/spray : secara mekanis melalui lempeng yang berputar
4000-5000 rpm atau secara hidrodinamik melalui pori pipa dengan bantuan tekanan
cairan atau udara kencang
14. Simplisia segar dibersihkan dari tanah, dirajang setebal 3 – 5 mm, baru dijemur : Umbi
(bulbus)
15. Secara mekanis melalui lempeng yang berputar 4000-5000 rpm atau secara hidrodinamik
melalui pori pipa dengan bantuan tekanan cairan atau udara kencang : pengering melalui
semburan/spray
16. Bahan pada pengering ini melalui lapisan yang berada pada sebuah dasar berpori diujung
bawah sebuah corong, ditiup oleh aliran udara panas yang kencang : pengeringan melalui
lapisan berputar
17. Bahan pada pengeringan ini diletakkan pada sebuah bidang ganti kondensor elektris,
dimana terjadi aliran geser elektris di dalam bahan yang secara teratur memanaskannya :
pengering melalui frekuensi tinggi
18. Kayu (lignum) : dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur
19. Bunga (flos) : dilayukan dulu, dikeringkan tidak dengan sinar matahari langsung
(diangin-anginkan atau dijemur dengan tutup berupa kain
20. Pengeringan melalui lapisan berputar : bahan pada pengering ini melalui lapisan yang
berada pada sebuah dasar berpori diujung bawah sebuah corong, ditiup oleh aliran
udara panas yang kencang
21. Simplisia segar dibersihkan dari tanah, dirajang setebal 3-5 mm, baru dijemur : buah
(frustus)
22. Daun dengan minyak menguap : dilayukan dulu, dikeringkan tidak dengan sinar
matahari langsung (diangin-anginkan atau dijemur dengan tutup berupa kain
hitam)
23. Dibersihkan, dipotong-potong baru dijemur : batang (tuber)
24. Dilayukan dulu, dikeringkan tidak dengan sinar matahari langsung (diangin-anginkan atau
dijemur dengan tutup berupa kain hitam) : daun dengan minyak menguap
25. Metode ini digunakan khususnya untuk mengeringkan antibiotika, vitamin, hormone,
plasma darah, serum, bahan pengimun, bagian dari tumbuhan dan bahan peka yang sejenis
: pengeringan bekuan/freeze dry
Proses Quis Skrining Fitokimia
1. Bromine water test dengan hasil positif berwarna : yellow precipitate
2. Dragendroff’s test adalah zat uji dengan reagen : potassium bismuth iodide solution
3. Keller killiani test untuk golongan senyawa : test for cardiac glycosides
4. Ferric chloride test untuk golongan senyawa : test for flavonoids
5. Sodium hydroxide test adalah zat uji dengan reagen : NaOH
6. Lead acetate test adalah zat uji dengan reagen : larutan timbal asetat
7. Salkowski reaction dengan hasil positif berwarna : red colour
8. Wagner’s test adalah zat uji dengan reagen : iodine dalam KI
9. Froth test untuk golongan senyawa : test for saponin glycosides
10. Mayer’s test adalah zat uji dengan reagen : potassium mercuric iodide solution
11. Kedde’s test untuk golongan senyawa : test for cardiac glycosides
12. Liebermann-burchard’s test dengan hasil positif berwarna : E. pink colour
13. NaOH adalah test untuk golongan senyawa : test for flavonoids
14. Kedde’s test dengan hasil positif berwarna : purple colour
15. Tes dengan aqua brom untuk golongan senyawa : test for glycosides
16. Kedde’s test adalah zat uji dengan reagen : 3,5-dinitro benzoic acid
17. NaOH adalah tes dengan hasil positif berwarna : yellow colour which decolorize after
addition of glacial acetic acid
18. Shinoda test adalah zat uji dengan reagen : magnesium
19. Borntrager’s test untuk golongan senyawa : test for anthraquinone glycosides
20. Shinoda test dengan hasil positif berwarna : pink colour
21. Lead acetate test dengan hasil positif berwarna : yellow colour precipitated
22. Hager’s test adalah zat uji dengan reagen : saturated aqueous solution of picric acid
23. Dragendroff’s test dengan hasil positif berwarna : an orange-red precipitate
24. Legal’s test dengan hasil positif berwarna : blood red color
25. Raymond’s test untuk golongan senyawa : test for glycosides
26. Liebermann-burchard’s test adalah zat uji dengan reagen : H2SO4 pekat
27. Raymond’s test adalah zat uji dengan reagen : dinitrobenzene
28. Liebermann-burchard’s test adalah zat uji dengan reagen : asetat anhidrida
29. Hager’s test untuk golongan senyawa : test for alkaloids
30. Salkowski reaction untuk golongan senyawa : test of steroids
TLC
1. Tlc of alkaloid menggunakan pelarut atau eluen : toluene-ethyl acetate-diethylamine
(70:20:10)
2. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of anthracene derivatives
3. Tlc of saponin menggunakan reagen dibawah ini : hemolytically active
4. Tlf of triterpenes menggunakan pelarut atau eluen : ethyl formiate-toluene-formic acid
(50:50:15)
5. Tlc of coumarin aglycones menggunakan reagen dibawah ini : ethanolic KOH
6. Tlc of eessential oil menggunakan pelarut atau eluen : toluene-ethyl acetate (93:7)
7. Tlc of flavonoids glycosides menggunakan reagen dibawah ini : fast blue salt reagen
8. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of coumarin glycosides
9. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of lignans
10. Pada UV 365 nm yang tidak berfluoresensi : tlf of essential oil
11. Tlc of lignans menggunakan pelarut atau eluen : chloroform-methanol-water
(70:30:4)
12. TLC of anthracene derivates menggunakan reagen dibawah ini : ethanolic KOH
13. TLC of triterpenes menggunakan reagen dibawah ini : anisaldehyde-sulphuric acid
reagent
14. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of triterpenes
15. Tlc of lignans menggunakan reagen dibawah ini : ethanolic sulphuric acid
16. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of flavonoids glycosides
17. Tlc of saponin ginsenosides menggunakan reagen dibawah ini : hemolytically active
18. Pada UV 365 nm yang berfungsi : tlc of coumarin aglycones
19. Tlc of coumarin aglycones menggunakan pelarut atau eluen : toluene-ether (1:1,
saturated with 10% acetic acid)
20. Tlc of flavonoids aglycones menggunakan pelarut atau eluen : toluene-ethyl formiate-
formic acid (50:40:10)
21. pelarut atau eluen : chloroform-methanol-water (70:30:4)
22. Tlc of cardiac glycosides menggunakan pelarut atau eluen : ethyl acetate-methanol-
water (100:13:5:10)
23. Pada UV 365 nm yang berfluoresensi : tlc of alkaloid
24. Tlc of saponin menggunakan pelarut atau eluen : chloroform-glacial acetic acid-
methanol-water (64:32:12:8)
25. Pada UV 365 nm yang tidak berfluoresensi : tlc of saponin ginsenosides
Parameter Minyak Atsiri
1. Resinifikasi : proses reaksi penggabungan atau pembentukan senyawa polimer dari
senyawa monomernya
2. Cinnamomun zeylanicum Ness diambil bagian : Cortex
3. Vetiveria zizanioides Stap diambil bagian : Radix
4. Cananga odorata Hook diambil bagian : Flos
5. Bilangan asam : Adanya asam organic
6. Curcuma longa diambil bagian : Rhizoma
7. Piknometer 50,0 mL mempunyai berat kosong 75 gram. Jika berat piknometer yang diisi
minyak atsiri 120 gram, tentukan kerapatan minyak atsiri tersebut : 0,9 gram/ml
8. Bilangan ester : banyaknya jumlah alkali yang diperlukan untuk penyabunan
9. Proses pemisahan gugus OR dalam molekul ester sehingga terbentuk asam bebas dan
alcohol : proses hidrolisis
10. Melaleuca ieucadenron diambil bagian : Folium
11. Caryophyllus diambil bagian : Flos
12. Proses reaksi penggabungan atau pembentukan polimer dari senyawa monomernya :
Resinifikasi
13. Proses penyabunan : proses pada minyak yang memiliki kandungan fraksi
monoester serta asam organic
14. Proses hidrolisis : proses pemisahan gugus OR dalam molekul ester sehingga
terbentuk asam bebas dan alcohol
15. Cymbopogon nardus R diambil bagian : Folium
16. Peroksida yang memiliki sifat labil akan berisomerisasi dengan adanya air, sehingga
akan membentuk senyawa aldehid asam organic dan keton yang menyebabkan adanya
perubahan bau yang tidak dikehendaki : proses oksidasi
17. Citrus medica diambil bagian : Fructus cortex
18. Proses pada minyak yang memiliki kandungan fraksi monoester serta asam organic :
proses penyabunan
19. Santalum album L diambil bagian : Cortex
20. piknometer 50,0 mL mempunya berat kosong 75 gram. Jika kerapatan jenis minyak
atsiri 0,8 kg/L, tentukan bobot netto minyak atsiri dalam piknometer tersebut : 40 gram
Standarisasi minyak lemak
1. Lipid merupakan ester dari asam lemak dan alcohol rantai Panjang : lilin
2. Piknometer yang akan digunakan dibersihkan dan dikeringkan dan ditimbang. Piknometer
diisi dengan aquadest bersuhu 20-30 C. Pengisian dilakukan sampai meluap dan tidak ada
gelembung udara didalamnya. Setelah ditutup botol direndam dalam bak air yang bersuhu
25c dengan toleransi 0,2c selama 30 menit. Botol diangkat dari bak dan dikeringkan dengan
kertas penghisap. Botol beserta isinya ditimbang : Analisis berat jenis lemak atau minyak
3. Lipid terdiri dari hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom karbon, berbentuk jenuh
atau tak jenuh : karotenoid
4. Lipid merupakan ester dari asam lemak dan alcohol rantai Panjang : lilin
5. Lemak nabati mengering (drying oil) : safflower
6. Lemak biji coklat : lemak nabati berwujud
7. Minyak dan lemak diklasifikasikan berdasarkan sumbernya dari biji-bijian dari tanaman
tahunan : coklat
8. Lemak nabati setengah mengering (semi drying oil) : biji bunga matahari
9. Lemak alcohol : lipid merupakan alcohol aliphatik dengan hidrokarbon jenuh atau tak
jenuh, dengan Panjang 6-26 atom karbon
10. Lipid terdiri dari hidrokarbon yang tersusun atas lebih dari 36 atom karbon, berbentuk
jenuh atau tak jenuh : karotenoid
11. Lipid merupakan alcohol aliphatic dengan hidrokarbon jenuh atau tak jenuh, dengan
panjangnya 6-28 atom karbon : lemak alcohol
12. Biji bunga matahari : lemak nabati setengah mengering (semi drying oil)
13. Lemak nabati mengering (drying oil) : biji karet
14. Iod huble ini digunakan sebagai indikator perubahan uji : uji kejenuhan
15. Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya dari kulit buah
tanaman tahunan : zaitun
16. Safflower : lemak nabati mengering (drying oil)
17. Analisis menggunakan prinsip pengukuran pigmen warna merah yang dihasilkan dari
senyawa malonaldehid dengan pereaksi thio barbituric acid dalam medium 1-butanol.
Warna merah tersebut dapat diukur dengan absorbansi pada λ 528 nm dengan
spektrofotometer : analisis bilangan TBA
18. Tokoferol : lipid merupakan vitamin E yang ditemukan pada sumber minyak
19. Minyak kacang kedele : lemak nabati mengering (drying oil)
20. Lipid merupakan vitamin E, yang ditemukan pada sumber minyak : tokoferol
21. Pelarut (campuran etanol/dietileter) terlebih dahulu dinetralisasi dengan menggunakan
0,1 N dan indikator fenolftalin (10 g/L larutan etanol 95%) sebanyak 0,3 mL per 100 ml
pelarut. Dilakukan standarisasi pelarut KOH dengan cara mentitrasi larutan asam oksalat
0,1 g/20 ml etanol 95%, dengan indikator fenolftalin (10 g/L larutan etanol 95%) : analisis
asam lemak bebas
22. Minyak zaitun : lemak nabati tidak mengering (non drying oil)
23. Lemak nabati tidak mengering (non drying oil) : inti zaitun
24. Serbuk CaCO3 dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan segera ditutup. HCl yang
ditambahkan akan menyumbangkan ion-ion hidrogennya yang dapat memecah unsur lemak
sehingga terbentuk lemak radikal bebas dan hydrogen hydrogen radikal bebas. Kedua
bentuk radikal ini bersifat sangat reaktif dan pada tahap akhir oksidasi akan dihasilkan
peroksida : Uji ketengikan
25. Lemak nabati berwujud pada : inti sawit
26. Biji karet : lemak nabati mengering (drying oil)
27. Minyak dan lemak dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya dari biji-biji
palawijah : kedele
28. Uji kualitiatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan kolesterol : uji
Salkowski
29. Uji kuantitatif yang dilakukan untuk kolesterol : uji Lieberman buchard
30. Lipid yang dapat dihidrolisis mengandung unsur P : fosfolipid

Anda mungkin juga menyukai