0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
81 tayangan1 halaman
Sediaan cair dan semisolid seperti emulsi, suspensi, dan larutan sering digunakan untuk pengantaran obat. Emulsi dapat berupa minyak dalam air atau air dalam minyak, dan membutuhkan emulgator untuk stabilisasi. Mikroemulsi adalah emulsi dengan ukuran tetesan sangat kecil kurang dari 100 nm. Bahan tambahan seperti emulgator, humektan, dan pengawet digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan
Sediaan cair dan semisolid seperti emulsi, suspensi, dan larutan sering digunakan untuk pengantaran obat. Emulsi dapat berupa minyak dalam air atau air dalam minyak, dan membutuhkan emulgator untuk stabilisasi. Mikroemulsi adalah emulsi dengan ukuran tetesan sangat kecil kurang dari 100 nm. Bahan tambahan seperti emulgator, humektan, dan pengawet digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan
Sediaan cair dan semisolid seperti emulsi, suspensi, dan larutan sering digunakan untuk pengantaran obat. Emulsi dapat berupa minyak dalam air atau air dalam minyak, dan membutuhkan emulgator untuk stabilisasi. Mikroemulsi adalah emulsi dengan ukuran tetesan sangat kecil kurang dari 100 nm. Bahan tambahan seperti emulgator, humektan, dan pengawet digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan
1. Berapa nilai HLB zat A sebagai emulgator pada pembuatan 100 ml emulsi tipe O/W dengan HLB campuran 12, jika 4,1 g zat A dicampurkan dengan 5,9 zat B yang HLB nya 8,6? 16,89 2. Hasil uji cemaran mikroba suatu sediaan obat negatif, termasuk jaminan kualitas Stabilitas mikrobiologi 3. Propilen glikol, gliserol, PEG biasa ditambahkan ke dalam formula sediaan berfungsi untuk mengontrol kelembaban antara produk dengan udara Humektan 4. Kualitas obat yang baik Mengandung bahan aktif obat yang sama dalam setiap takaran 5. Sifat emulsi air dalam minyak (A/M) Memerlukan emulgator lipofilik (HLB 3-8) 6. Sediaan cair Suspensi, emulsi, eliksir 7. Pemeriksaan dan karakterisasi sifat-sifat fisika dan kimia senyawa obat dan kombinasinya dengan eksipien Studi praformulasi 8. Emulsi yang mengandung tetesan-tetesan minyak dalam fase air (M/A) atau tetesan air dalam minyak (A/M) dengan diameter sekitar 10-100 nm Mikroemulsi 9. Bentuk sediaan injeksi, implant, larutan dialisis diberikan secara Parenteral 10. Fungsi bahan tambahan dalam formulasi, kecuali Mengencerkan 11. Dalam kestabilan emulsi terjadi peristiwa berubahnya tipe emulsi O/W menjadi W/O secara tiba-tiba dan sebaliknya yang bersifat irreversible disebut Inversi fase 12. Dalam sediaan sirup, gula sebanyak 85 persen selain sebagai pemanis, berfungsi sebagai Pengawet 13. Dalam emulsi, zat cair yang terbagi-bagi menjadi bahan butiran kecil (droplet) ke dalam zat cair lainnya Fase diskontinyu 14. Berikut contoh larutan topikal Guttae opthalmic 15. Zat tambahan untuk mencapai kestabilan emulsi Emulgator 16. Akan dibuat emulsi dengan paraffin cair 30%, HLB 12, Emulgator 6%, aqua ad 100. Jika digunakan span 80 (HLB 4,3) dan tween 80 (HLB 15). Berapakah jumlah Tween 80 yang dibutuhkan? 3,6 gram 17. Karakteristik dari mikroemulsi Transparan 18. Mutu obat dapat dipengarahi oleh Semua benar 19. Bahan aktif yang mudah terdegradasi dalam air sebaiknya dibuat sediaan dalam bentuk Emulsi 20. Na2EDTA ditambahkan ke dalam suatu sediaan, berfungsi sebagai Chelating agents