Oleh :
Michelle Catherine (11180040)
Yofan Satria Nagawan (11180122)
Yola Amadea Setiawan (11180113)
Andrian Julianto Wiranata (11180129)
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2021
CONTENTS
CONTENTS................................................................................................................2
2
BAB I
BACKGROUND & IDENTIFICATION
Latar Belakang:
3
program restrukturisasi dan juga komputerisasi prosedur akuntansi dan juga
pengendalian untuk persediaan dibayar dimuka.
Faktanya, Fred punya alasan untuk menolak karena dia telah memanipulasi
Hasil operasi periodik JGI selama beberapa tahun dengan melebih-lebihkan
persediaan dibayar dimuka. Dari tahun 1987 sampai 1994, Grant Thornton mengaudit
laporan keuangan tahunan JGI, yaitu ditujukan terutama untuk kepentingan ketiga
bank perseroan. Grant Thornton, seperti Steve Cohn, gagal membujuk Fred Greenberg
untuk memodernisasi modul akuntansi persediaan prabayar. Akhirnya, pada tahun
1994, ketika Fred menolak untuk membuat perubahan tertentu dalam modul yang
diamanatkan oleh Grant Thornton, kantor akuntan mengancam akan mengundurkan
diri. Tak lama kemudian, skema penipuan Fred adalah terbongkar. Dalam enam bulan,
JGI bangkrut dan Grant Thornton menghadapi serangkaian tuduhan yang diajukan
terhadapnya oleh wali pailit perusahaan. Di antara tuduhan tersebut adalah tuduhan
bahwa kantor akuntan telah membuat banyak kesalahan dan kelalaian dalam
mengaudit Prabayar JGI Akun persediaan.
Identifikasi Masalah:
4
5. Sejak sebelum kematian ayahnya, Fred Greenberg bertanggung jawab atas semua
pembelian, akuntansi, pengendalian, dan keputusan bisnis yang melibatkan
persediaan dibayar dimuka perusahaan.
6. Fred bersikeras menolak upaya Cohn yang berulang kali untuk memodernisasi
akuntansi dan pengendalian keputusan untuk persediaan prabayar.
7. Fred menolak bekerja sama dengan Cohn karena dia telah memanipulasi hasil
operasi JGI selama bertahun-tahun dengan secara sistematis melebih-lebihkan
akun Persediaan dibayar dimuka yang besar.
8. Ketika Grant Thornton, auditor independen JGI, mengancam akan mengundurkan
diri jika Fred tidak membuat perbaikan tertentu dalam modul akuntansi persediaan
prabayar, kecurangan Fred pun ditemukan.
9. Grant Thornton akhirnya digugat oleh wali kebangkrutan JGI; wali itu menuduh
bahwa kantor akuntan telah membuat kesalahan kritis dalam audit tahunan JGI,
termasuk mengandalkan hampir secara eksklusif pada dokumen yang disiapkan
secara internal untuk menguatkan inventaris prabayar perusahaan
5
BAB II
QUESTIONS & ALTERNATIVE SOLUTION
6
• Risiko Deteksi (Detection Risk):
o Perusahaan keluarga yang kecil dengan finansial yang buruk
memungkinkan untuk memilih auditor dengan meminimalisir biaya audit,
sehingga membuat para auditor mengerjakan proses auditnya dengan
setengah hati atau tanpa perasaan penuh.
2. In your opinion, what primary audit objectives should Grant Thornton have
established for JGI’s (a) Prepaid Inventory account and (b) Merchandise
Inventory account?
Tujuan audit yang perlu ditetapkan oleh Grant Thornton:
1. Prepaid Inventory
Dengan ditemukannya masalah manipulatif terkait pengiriman inventory dari
luar yang mendekati masa penutupan laporan keuangan akhir tahun, maka
tujuan audit yang sebaiknya ditetapkan adalah memastikan kembali
keberadaan inventory tersebut. apakah barang yang masuk sudah sesuai dan
dicatat sesuai tanggal yang tertera di surat jalan atau invoice.
2. Merchandise Inventory
Terkait merchandise inventory tujuan audit yang sebaiknya dilakukan adalah
melakukan pengecekkan kembali antara barang real dengan laporan inventory
yang diberikan manajemen perusahaan. Selain itu juga, dipastikan kembali
apakah semua inventory yang dicatat tersebut terdapat kerusakan yang
seharusnya ditetapkan menjadi biaya atau tidak.
7
3. Assess Grant Thornton’s decision to rely heavily on JGI’s delivery receipts
when auditing the company’s prepaid inventory. More generally, compare
and contrast the validity of audit evidence yielded by internally prepared
versus externally prepared client documents.
Pada dasarnya, dalam melakukan proses audit tentunya para auditor melakukan
audit berdasarkan bukti transaksi yang diberikan oleh manajemen perusahaan
seperti yang dilakukan Grant Thornton dengan menggunakan surat penerimaan
barang untuk audit inventory. Namun, di dalam kasus ini, JGI ternyata melakukan
manipulasi terhadap surat penerimaan barang yang diterbitkan oleh internal
perusahaan JGI tersebut. Karena hal tersebutlah mungkin ada baiknya auditor pun
melakukan pengecekkan berdasarkan surat jalan atau dokumen dari pihak
eksternal perusahaan yang lebih sulit untuk dimanipulasi sehingga meminimalisir
kemungkinan untuk memanipulasi dokumen tersebut.
Namun, test ini tidak disarankan dalam standard auditing. Menurut ISA 330
Paragraf 18, Walk-through test hanya melibatkan beberapa transaksi dalam sistem
8
pelaporan keuangan untuk memahami sistemnya, mencatat dan melihat jika
entitas menerapkan pengendalian yang tepat terhadap transaksi tersebut, sehingga
prosedur tersebut biasanya tidak memberikan bukti yang tepat serta mencukupi
bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif.
5. Identify audit procedures, other than a walk-through test, that might have
resulted in Grant Thornton discovering that Fred Greenberg was
tampering with JGI’s delivery receipts.
Salah satu prosedur audit yang dapat membantu Grant Thornton untuk
menemukan bukti bahwa Fred Greenberg memanipulasi surat / dokumen
pengiriman JGI adalah :
• Sebagai konfirmasi dengan cara rekanan Thronton mengonfirmasi
pengiriman inventaris dari para vendor, apakah inventaris tersebut telah
dikirim dengan begitu kita mendapatkan informasi bahwa beberapa
inventaris dalam akun inventaris prabayar juga secara teknis masih ada di
akun inventaris barang dagangan.
9
sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa
semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara
menyimpang. Untuk memperoleh hasil audit yang baik dan berkualitas
pelaksanaan audit harus direncanakan sebaik-baiknya, oleh karena itu firma audit
memiliki tanggung jawab untuk membantu klien agar mereka dapat melaksanakan
tanggung jawab secara efektif.
Namun dalam kasus lain, apabila perusahaan klien menolak untuk dibantu dalam
memperbaiki sistem pengendalian internal yang mungkin telah diterapkan secara
menyimpang, maka auditor memiliki opsi untuk mengundurkan diri dari perikatan
karena hal tersebut berisiko kepada auditor untuk mempertahankan kredibilitas
mereka.
10
BAB III
CONCLUSION
Selain itu, bagi para auditor ada baiknya dalam melakukan proses audit tidak
hanya berpatok pada dokumen yang diberikan perusahaan namun juga harus
dipastikan kembali bahwa dokumen itu benar adanya. Untuk pengecekkan yang lebih
baik pun, auditor bisa menggunakan dokumen yang diterbitkan oleh pihak ketiga yang
lebih sulit untuk dimanipulasi sebagai bahan pertimbangan bahwa perusahaan tidak
manipulatif.
11